Surat 3 Yohanes (Bagian 87) Sunday, May 14, 2017 3 Yoh. 1:13-15 1:13 Banyak hal yang harus kutuliskan kepadamu, tetapi aku tidak mau menulis kepadamu dengan tinta dan pena. 1:14 Aku harap segera berjumpa dengan engkau dan berbicara berhadapan muka. 1:15 Damai sejahtera menyertai engkau! Salam dari sahabat-sahabatmu. Sampaikanlah salamku kepada sahabat-sahabat satu per satu. - - - - Dibanding dengan surat Yohanes yang pertama, memang surat yang ketiga ini jauh lebih pendek. Namun demikian, surat yang ditulis oleh Yohanes adalah surat yang dihasilkan oleh dorongan Roh Kudus. Melalui penutup surat ini, kita bisa mengetahui kerinduan yang ada pada rasul Yohanes, di mana dia merindu untuk bertemu dengan sahabat-sahabatnya. Di dalam surat Yohanes yang ketiga ini kita menemukan tiga nama, yaitu Gayus, Demetrius, dan Diotrefes. Gayus dan Demetrius adalah sahabat-sahabat Yohanes yang memiliki kesaksian hidup yang benar. Mereka hidup dalam Kebenaran dan hidup dalam penyertaan damai sejahtera Allah. Sementara Diotrefes adalah seorang pembelot. Menghadapi tulisan dan pelayanan yang dikerjakan oleh Yohanes maupun hamba-hamba Tuhan yang lain, Diotrefes berkata-kata jahat dan dusta. Bukan hanya itu, bahkan Diotrefes melarang orang-orang Kristen untuk tidak menerima bahkan mengusir hamba-hamba Tuhan. Kerinduan untuk bertemu ▫ Pada ayat ke-10 disebutkan bahwa memang Yohanes datang dan bertemu, tetapi datang untuk membongkar segala sesuatu yang telah dilakukan Diotrefes. Perkataan ini mengandung suatu nubuatan tersendiri (hal penghakiman). ▫ Sementara kerinduan Yohanes untuk bertemu seperti yang tertulis pada ayat 13-15 adalah kerinduan untuk bertemu dengan sahabat-sahabat yang hidup dalam damai sejahtera Allah, atau hidup dalam kebenaran Firman Allah (Gayus dan Demetrius). ▫ Sifat kedatangan Yohanes ini sama seperti kedatangan Yesus kali kedua. Kepada orang percaya yang di hari-hari ini hidup dalam penantian (kebenaran dan kekudusan), Yesus datang sebagai Raja, Mempelai Pria Surga, dan Imam Besar. Sementara bagi orang-orang durhaka, Yesus datang sebagai hakim yang maha adil. ▫ Jenis kehidupan seperti Dioterfes, ada banyak di akhir zaman. Kehidupan yang hanya hidup menuruti keinginan daging. Sekalipun mereka hidup dalam lingkungan ibadah, tetapi mereka tidak mengalami kuasa ibadah, sehingga kehidupannya tetapi dikuasai oleh daging. 2 Pet. 3:3 3:3 Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya. 1 - Inilah tabiat manusia akhir zaman. Dalam surat Yudas dikatakan bahwa dosa manusia pada akhir zaman akan semakin bertambah banyak, dan sampai tidak memiliki Roh Allah. Manusia tidak hidup dari Roh Allah, tetapi mereka hidup berdasarkan hawa nafsu daging, sampai-sampai mereka tidak memiliki naluri. Akhlak - naluri manusia lebih bejat dan lebih buas daripada binatang. Sejahat-jahatnya binatang, mereka masih memiliki naluri untuk mengenal palungannya, mengenal tuannya, mengenal makanannya, tetapi manusia pada akhir zaman lebih dari binatang, sebab mereka benar-benar tidak mengenal Tuhan sebagai penciptanya (baca Yudas 10-11). Page - ▫ ▫ Dalam Wah. 13. manusia semacam itu disebut ‘binatang buas’. a. Dulu binatang di udara disebut unggas, tetapi pada Wah. 12 binatang itu merupakan naga merah padam. b. Sementara binatang di laut yang dulu disebut ikan, pada Wah. 13 berubah menjadi binatang buas (beruang – macan tutul – singa). c. Demikian juga binatang di darat yang dulu disebut ternak dan binatang melata, dalam Wah. 13 disebut binatang buas yang rupanya bagaikan domba tetapi bertabiat naga. Jadi, kebuasan ini terjadi di mana-mana, di udara – di laut – di darat, dunia akhir zaman benar-benar dikuasai oleh setan. Jika di udara, laut, dan bumi semuanya dikuasai kejahatan, maka kita bisa banyangkan betapa jahatnya manusia pada saat itu. Yesus di Padang Belantara ▫ Jika kita perhatikan, apa yang tertulis dalam 2 Pet. 3:3 ini sudah terjadi, dan apa yang sudah terjadi ini tidak akan membaik, tetapi akan semakin parah. Segala lini dan sisi kehidupan akan dikuasai si jahat yang digerakkan oleh roh naga – setan. ▫ Dengan demikian, dunia ini bagaikan padang belantara dengan segala binatang buasnya. Kondisi ini pernah dialami oleh Yesus, di mana Yesus berada di tengah-tengah padang belantara dan di antara binatang buas. Mar. 1:12-13 1:12 Segera sesudah itu Roh memimpin Dia ke padang gurun. 1:13 Di padang gurun itu Ia tinggal empat puluh hari lamanya, dicobai oleh Iblis. Ia berada di sana di antara binatang-binatang liar dan malaikat-malaikat melayani Dia. 1:13 Adalah Ia di padang belantara itu empat puluh hari lamanya dicobai oleh Iblis, maka Ia hidup di antara binatang-binatang yang buas, tetapi malaekat pun melayani Dia. (ejaan lama) ▫ ▫ ▫ ▫ Di dalam kitab Wahyu pasal 2 dan 3, malaikat-malaikat ini dipakai oleh Allah untuk melayani sidangsidang jemaat Allah. Malaikat-malaikat Allah berbicara tentang ‘gembala sidang jemaat’ yang dipakai Allah untuk menggebalakan sidang jemaat Allah (seperti rasul Yohanes, seorang penatua). Artinya: sementara kita sekarang hidup bagaikan di padang belantara dan berada di tengah-tengah binatang buas, kehidupan kita harus berada pada ‘penggembalaan dan dalam pimpinan Roh Allah’. Sama seperti Yesus yang tetap berada di dalam pelayanan malaikat dan Roh Kudus. Yesus dilayani oleh malaikat, Yesus itu gembala, Yesus itu Imam bahkan Imam Besar, tetapi di tengahtengah padang belantara, malaikat Tuhan tetap melayani dan mengawal Yesus. Jenis kehidupan ini harus ada pada kita. Jika Yesus yang notabene adalah seorang Gembala dan Imam, DIA membutuhkan pelayanan malaikat, apalagi kita. Kita mutlak membutuhkan pelayanan seorang gembala. Oleh sebab itu, kita harus berada pada suatu penggembalaan yang benar. 2 - Apa yang terjadi pada Yesus pada saat itu adalah gambaran dari apa yang sedang kita alami sekarang. Pengalaman Yesus ini benar-benar harus kita pelajari dan menjadi pengalaman kita, supaya kita juga memiliki Firman Allah dan kesaksian Yesus dalam hidup kita. Saat Yesus berada di padang gurun dan berada di antara binatang-binatang buas, Yesus berada dalam pimpinan ‘Roh Kudus dan dalam pelayanan malaikat-malaikat Allah’. Kondisi ini juga harus ada pada kita, di mana dunia sedang dikuasai oleh binatang-binatang buas, kita harus tetap berada pada pimpinan Roh Allah dan dalam pelayanan malaikat Allah. Page - Amos 3:12 3:12 Beginilah firman TUHAN: "Seperti seorang gembala melepaskan dari mulut singa dua tulang betis atau potongan telinga, demikianlah orang Israel yang diam di Samaria akan dilepaskan seperti sebagian dari katil dan seperti sepenggal dari kaki balai-balai." - - - - ▫ Inilah keadaan dunia yang penuh dengan binatang buas. Di sinilah bahayanya jika suatu kehidupan tidak tergembala (tidak hidup di dalam kemah), tetapi beredar-edar. Akibat beredar-edar di padang belantara adalah bertemu singa (binatang buas). Sekalipun kita sudah disebut anak-anak Tuhan (Israel), tetapi jika pola kehidupan kita seperti orang kafir (Samaria) yang hidup menuruti keinginan daging, maka kehidupan semacam ini adalah kehidupan yang beredar-edar. Kehidupan yang akan menjadi mangsa singa. Kesukaan singa adalah ‘telinga dan tulang betis’. Telinga berbicara tentang pendengaran, jika pendengaran tidak tergembala, maka kita akan menjadi sasaran empuk bagi antikris dan nabi-nabi palsu dengan segala hikmat dan ajaran-ajarannya yang menawan. Jika telinga sudah termakan, maka sasaran selanjutnya adalah ‘tulang betis’, yang berbicara tentang pendirian yang akan digoyahkan oleh pengajaran-pengajaran sesat. Dengan demikian, roboh dan rusaklah hidup manusia dalam kebinasaan. Untuk mengindari hal ini, kita harus tergembala, sebab hanya Firman Penggembalaan yang mampu melepaskan kita dari serangan binatang-binatang buas. Dalam Zak. 10:2 disebutkan kawanan domba yang tidak tergembala atau tidak memiliki gembala yang benar, sangat menderita. Mengapa? Sebab mereka selalu menjadi incaran antikris dan nabi palsu. Yesus di Getsemani Luk. 22:42-43 22:43 Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya. - - - ▫ Saat Yesus menghadapi cawan yang penuh dengan kutukan karena dosa-dosa manusia, secara manusia Yesus tidak memiliki kekuatan. Dalam Injil Markus disebutkan bahwa DIA takut dan gentar, seperti mau mati rasanya, sampai-sampai keringat-Nya bagaikan darah yang menetes, tetapi pada saat itu ‘malaikat’ Allah turun untuk memberi kekuatan. Bagaimana dengan kita? Yang sering kita lakukan, saat kita berada pada puncak masalah, justru kita tinggalkan (Firman) penggembalaan dan memulai dengan membuat jalan sendiri. Jika demikian, kita seakan-akan lebih kuat dari Yesus. Pada saat malaikat Allah datang, dia bukan meniadakan masalah, tetapi dia tetap merampungkan rencana Allah dengan memberi kekuatan. Di hari-hari ini, kekuatan yang berasal dari Allah yang kita perlukan, dan hal itu bisa kita dapat melalui kuasa Firman Penggembalaan. Demikian juga saat Yesus dihadapkan pada situasi yang tidak adil, di mana Yesus diperlakukan seperti seorang penyamun, saat Yesus berkata: Atau kausangka, bahwa Aku tidak dapat berseru kepada Bapa-Ku, supaya Ia segera mengirim lebih dari dua belas pasukan malaikat membantu Aku? (Mat. 26:53) ▫ Gembala ▫ Perhatikan: Bukan suatu kebetulan jika saat Yesus lahir dan saat Yesus mau naik ke Surga, Yesus berhubungan atau berkenaan dengan ‘Gembala’. 3 ▫ Di sini Yesus menunjukkan suatu penghargaan kepada ‘malaikat-malaikat’ yang diutus Tuhan untuk memelihara umat-Nya. jika Yesus yang adalah Anak Allah, DIA sangat menghargai sistem ‘penggembalaan’, apalagi kita sekarang. Tidak ada pilihan lagi bagi kita, kecuali kita harus berada pada suatu sistem ‘penggembalaan’, penggembalaan yang benar. Dalam hal ini, kita juga harus berhati-hati, sebab dalam 2 Kor. 11:13-14 disebutkan bahwa ada banyak iblis yang menjelma sebagai ‘malaikat terang’. Mereka juga menyamar sebagi pekerja-pekerja dan rasul-rasul Kristus, tetapi Firman Allah katakan mereka adalah gembala-gembala palsu yang bekerja dengan curang. Page ▫ Luk. 2:8-11 Saat Yesus Lahir 2:8 Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. 2:9 Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. - - - Sehubungan dengan berita kelahiran Yesus, pertama-tama malaikat Allah menemui para gembala untuk menyampaikan sebuah berita. Kepada para gembala, malaikat-malaikat Allah menyampaikan suatu berita besar, yang pada saatnya menjadi kenyataan. Kita para gembala juga harus hidup dalam penggembalaan, sebab di dalam penggembalaan ada suatu berita yang disampaikan, yaitu berita tentang pembebasan. Terbebasnya manusia dari dosa, itu adalah berita besar. Demikian juga di dalam penggembalaan yang benar, ada berita-berita Firman (pewahyuan) yang mampu melepaskan kita dari segala ikatan-ikatan, dan ada suatu keubahan besar (ada dosa dinyatakan, ada tegoran, dan ada nasihat). Yoh. 21:15-17 Saat Yesus akan diangkat 21:15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku." - - - ▫ ▫ Sebelum Yesus naik ke Surga, kembali Yesus bersentuhan dengan Petrus yang ditetapkan sebagai gembala. Kali ini Yesus yang adalah Gembala Agung, menetapkan suatu sistem, yaitu: Sistem Penggembalaan. Di dalam Penggembalaan, Yesus menekankan bagaimana di dalam penggembalaan ada pemiliharaan yang benar, yaitu terpeliharanya domba-domba dengan makanan yang benar. Sebanyak 3 kali Yesus berkata: feed my lambs, feed my sheep dan feed my sheep (beri makan domba-domba-Ku). Makanan domba adalah Firman Pengajaran, dan Firman yang diberikan oleh Allah kepada domba tujuannya adalah supaya domba itu hidup, dan hidup untuk melakukan kehendak Bapa. Oleh sebab itu, di dalam penggembalaan, perhatikan makanan ini. Gembala yang baik akan memberi makanan yang ditunjukkan oleh Tuhan, yaitu roti yang turun dari Surga, dan perhatikan Yoh. 21:19 bagian akhir: "Ikutlah Aku.". Gembala yang benar akan membawa semua domba-dombanya untuk bersama-sama mengikuti jejak teladan Yesus sampai kita benar-benar bertemu dengan Gembala Pemelihara Jiwa (1 Pet. 2:21-25). Jadi, ciri gembala yang yang benar dan yang ditunjuk oleh Yesus: 1. Mengasihi Tuhan (tunduk dan berpegang teguh kepada Firman) 2. Memelihara domba dengan makanan yang benar 3. Mengikut Yesus, mengikuti gerak Firman – Roh – Kasih Allah 4. Dia akan membawa seluruh domba-domba yang dipercayakan Tuhan untuk hanya memandang dan mengikuti jejak Yesus (mengikuti Firman – Roh) Gembala - Domba Rom. 10:13 10:13 Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan. - Ayat ini jangan diartikan dengan bebas, sebab pada Mat. 7:21 disebutkan: Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. 4 Rom. 10:13 diambil dari Yoel 2:32, yang artinya pada saat itu hanya orang yang memiliki Roh Allah, jika orang itu berseru kepada Allah, akan diselamatkan. Orang yang memiliki Roh Allah adalah milik Allah, dan itulah orang yang mengenal suara Allah (Gembala), sebab sifat Roh Allah adalah dengar-dengaran. Page - - Orang yang berseru yang bagaimana yang akan diselamatkan oleh Tuhan? Dalam hal ini adalah domba-domba yang tergembala. Hanya domba-domba yang tergembala, jika ia berseru kepada Tuhan (Gembala Agung), akan diselamatkan. Yoh. 10:25-28 10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, - - Inilah ciri domba yang tergembala, domba itu ‘mengenal’ (nitèni) benar suara gembala dan gembala sendiri mengenal dengan benar suara-suara dombanya. Hasil pengenalan suara yang benar adalah MENGIKUT JEJAK YESUS. Karena gembala mengenal suara domba, maka saat domba-domba berseru kepadanya, gembala akan segera bertindak untuk menyelamatkan. Sebagai domba, kita harus mengenal (mendengar dan menghargai) suara gembala, supaya jangan ditolak saat kita berteriak minta tolong. 10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. - - Inilah jaminan keselamatan bagi domba-domba yang tergembala. Bagi domba-domba yang tergembala, saat ia berseru kepada Tuhan, Tuhan akan bertindak, dan ada suatu jaminan bahwa tidak akan ada satu kuasa manapun yang mampu merenggut dari tangan gembala, bahkan gembala akan memberi hidup kekal. Ayat di atas sangat sinkron dengan apa yang tertulis pada Amos 3:12, gembala akan membebaskan dari cengkeraman singa. Di sini kita bisa tahu betapa amannya jika kita tinggal di dalam suatu penggembalaan yang benar. Di mana ada suara Firman yang diperdengarkan dengan benar, sehingga domba-domba bisa mengenal suara Firman dengan benar, dan bisa berseru-seru kepada Tuhan. Rom. 10:13-15 10:15 Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!" - - - - Jadi, ibadah dalam penggembalaan adalah sangat indah. Saat malaikat-malaikat (gembala) datang membawa membawa kabar baik, kedatangannya sangat indah. Pada ayat ini Firman Allah menempatkan malaikat pembawa berita itu sungguh sangat indah. Jika dalam Mat. 26:53 Yesus menunjukkan bagaimana DIA menghargai malaikat-malaikat yang diutus Tuhan untuk memelihara umat-Nya, apalagi kita sekarang. Selama malaikat-malaikat / gembala masih diijinkan Allah untuk datang dan melayani kita dalam suatu ibadah penggembalaan, hargai malaikat dan ibadah itu. Mengapa? Sebab nanti ada saatnya malaikat ini disuruh diam dan tidak berbicara. Dan pada saat itu akan terjadi suatu kehausan dan kelaparan yang sangat dasyat, yang mengakibatkan kejatuhan terunateruna yang tidak terbangunkan (Amos 8:11-14). Dalam Wah. 7 disebutkan: Angin tidak bertiup lagi. Wah. 7:1 7:1 Kemudian dari pada itu aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat penjuru bumi dan mereka menahan keempat angin bumi, supaya jangan ada angin bertiup di darat, atau di laut atau di pohon-pohon. 5 - Coba bayangkan secara jasmani, jika angin tidak bertiup di bumi, betapa sengsara dan menderitanya bumi ini. Bumi hanya akan ditandai dengan kematian, sebab angin adalah sumber nafas kehidupan manusia. Demikian juga jika tidak terjadi penggembalaan pada hidup manusia, maka manusia akan mengalami penderitaan yang berujung kepada kematian. Perhatikan, bahwa sekali waktu Tuhan perintahkan supaya malaikat menahan angin. Page - Angin Maz. 1:4-6 1:4 Bukan demikian orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiupkan angin. - - - Orang fasik adalah orang yang hidup di luar batas Kebenaran Allah (di luar penggembalaan). Perhatikan sifat orang fasik seperti sekam. Sepertinya berwujud gandum, tetapi tidak ada isinya. Mengapa tidak ada isi? Sebab mereka tinggal di luar penggembalaan. Orang semacam ini saat berseru-seru kepada Tuhan, tidak akan mendapat pertolongan, tetapi justru terhempas. Anehnya lagi, sekam terhempas oleh angin. Mereka tidak tahan dengan Firman Pengajaran, mereka terhempas keluar dan binasa. Sekalipun sepertinya sudah berbentuk gandum, tetapi bernasib seperti lalang. Bagi orang fasik, tidak ada pembelaan, bahkan ditiup oleh angin. 1:5 Sebab itu orang fasik tidak akan tahan dalam penghakiman, begitu pula orang berdosa dalam perkumpulan orang benar; - - Saat mereka berada pada penggembalaan yang benar di mana Firman ada Pengajaran yang sifatnya menghakimi, mereka tidak tahan dan keluar. Perhatikan baik-baik: Perkumpulan orang benar adalah perkumpulan orang yang tahan dalam penghakiman. Artinya: mereka suka menerima penyucianpenyucian (penghakiman) yang dikerjakan oleh Firman. Jadi, di hadapan mata Tuhan hanya ada 2 macam perkumpulan: Perkumpulan orang benar atau perkumpulan orang fasik. Hal ini juga Yesus nyatakan pada Mat. 25 (gadis bijak - gadis bodoh, hamba jahat - hamba setia, domba - kambing). Keadaan ini semakin hari akan semakin terasa, dan pemisahan akan terjadi, lambat tetapi pasti, hal ini akan tergenapi. 1:6 sebab TUHAN mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan. - - Tuhan mengenal jalan orang benar, artinya: Tuhan mengenal siapa-siapa yang berada pada penggembalaan-Nya. Itu sebabnya, perhatikan dengan baik penggembalaan ini. Selama Tuhan masih utus gembala-gembala-Nya untuk meniupkan angin, hargai kedatangannya, hargai Firman yang dipercayakan, sebab hal itu sangat indah. Bagi orang yang benar-benar merasakan penggembalaan Firman, mereka akan mengerti betapa indahnya hal itu, tetapi jika tidak, maka mereka pandang hal itu biasa-biasa saja. Ingat, yang tertulis dalam Mat. 10:32-33 Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga." Maz. 104:4 104:4 yang membuat angin sebagai suruhan-suruhan-Mu, dan api yang menyala sebagai pelayan-pelayan-Mu, 104:4 Angin Kaujadikan utusan-Mu, dan kilat pelayan-Mu.(B.I.S) - 6 - Angin = Hamba-hamba Tuhan, suruhan-suruhan Tuhan. Dari ayat ini kita tahu, bahwa pada saat yang ditetapkan Allah, angin yang adalah suruhan-suruhan Allah tidak diijinkan untuk bertiup di muka bumi. Pada saat itu Tuhan akan melihat, mana orang yang tergembala dan mana orang yang tidak tergembala. Bagi orang yang tidak tergembala, mereka akan tertiup seperti sekam. Itu sebabnya, kita harus benar-benar tergembala oleh Firman (bukan hanya tergembala secara organisasi). Jika tidak ada penggembalaan, jika tidak ada lagi Firman yang disampaikan yang membuktikan bahwa kita tergembala, pada saat itu orang fasik benar-benar terbuang. Orang berdosa akan tetap dalam dosanya, sebab pada mereka dosa tidak dinyatakan, sehingga dosa tetap ada dan tidak pernah diperdamaikan (permanen). Page - - Itu sebabnya, biarlah kita benar-benar menjadi orang yang tergembala di dalam Firman – Roh dan Kasih Allah. Saya tidak mengatakan bahwa penggembalaan hanya ada di ‘OMER’, tetapi mata rohani kita harus mampu melihat, di mana pun kita digembalakan, pastikan bahwa di sana ada malaikat Tuhan yang meniupkan angin-angin suruhan Tuhan. Itulah Firman-Firman yang dibukakan oleh Roh Kudus, Firman yang disuruhkan Tuhan untuk disampaikan, yang berguna untuk memeilhara domba-domba dalam kekudusan. ▫ Kita sekarang hidup di masa-masa kritis, bagaikan hidup di padang belantara dan di tengah-tengah binatang buas. Tidak ada pilihan bagi kita, kecuali hidup dalam pelayanan malaikat-malaikat Allah. Hidup dalam penggembalaan yang benar, yang terpelihara oleh Firman – Roh – Kasih Allah. Kembali ke: 2 Pet. 2 Pet. 3:4-7 3:7 Tetapi oleh firman itu juga langit dan bumi yang sekarang terpelihara dari api dan disimpan untuk hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik. - - ▫ Inilah orang-orang yang tidak tergembala, mereka akan tampil sebagai pengejek-pengejek. Pengejekpengejek = orang yang hidupnya tidak tergembala, tetapi lebih menuruti segala hawa nafsunya. Bagaikan orang Israel yang hidup di Samaria. Pengejek-pengejek tampil bukan dari luar gereja, tetapi dari dalam gereja. Gereja yang tidak tergembala oleh Firman Pengajaran. Mereka melayani – beribadah, tidak seperti ukuran Firman, mengadakan ibadah buatan sendiri. Pada ayat 5 dikatakan, mereka memang ‘sengaja’ tidak mau tahu bahwa segala sesuatu bersumber dari Firman Allah. Orang-orang Fasik adalah orang-orang yang tidak tergembala, yang nanti dibinasakan bersama-sama dengan bumi dan langit yang lama ini. Saat Firman Allah datang bagaikan nyala api, maka tidak ada satu pun kehidupan orang Fasik beserta dunia dan langit ini yang bisa bertahan. Semuanya akan binasa. Wah. 7:1-3 7:1 Kemudian dari pada itu aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat penjuru bumi dan mereka menahan keempat angin bumi, supaya jangan ada angin bertiup di darat, atau di laut atau di pohon-pohon. 7:2 Dan aku melihat seorang malaikat lain muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut, 7:3 katanya: "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!" - - 7 - Perhatikan baik-baik ayat di atas, saat ‘angin’ diperintahkan untuk berhenti bertiup. Saat Firman Penggembalaan berhenti bekerja, perhatikan apa yang terjadi muncul ‘malaikat lain’ dari tempat matahari terbit (tempat di mana Allah bertahta), DIA datang membawa ‘meterai’. Perhatikan kata ‘kami’ (jamak), itulah Bapa – Putra – Roh Kudus. Meterai ini diberikan kepada ‘hambahamba Allah’, pelayan-pelayan Allah. Jadi, di dalam ‘penggembalaan’ yang benar akan terjadi ‘meterai’. Dan setiap orang yang giat melayani (imam yang melayani) di dalam Firman Penggembalaan, akan menerima meterai. Jadi, saat kita mendengar, beribadah, melayani, sesuai dengan Firman, meterai ini sedang distempelkan kepada kita. Dan pada satu saat, meterai itu benar-benar nyata dan diberikan secara langsung oleh Yesus (Malaikat Lain ini adalah Yesus, Malaikat Lain ini juga muncul pada Wah. 10:1). Sementara orang-orang benar mendapatkan ‘meterai’, saat itu orang-orang Fasik, itulah orang-orang yang tidak tergembala, akan dibinasakan. Mereka yang menerima meterai, akan bertemu dengan Tuhan pada pertemuan yang besar dan mulia, sementara yang tidak menerima meterai, masuk dalam kematian yang kekal. Page -