ABSTRAK Andi Nadya Aurora Tiffany Said 17008027 Manusia, baik secara sadar ataupun tidak pasti menyadari bahwa segala jenis kehidupan pasti akan berakhir. Termasuk hidup mereka sendiri. Ketakutan akan kehidupan dan akhir dari kehidupan itu sendiri menciptakan berbagai macam paranoia. Masing-masing diri manusia memiliki ketakutannya sendiri. Banyak diantaranya memiliki trauma-trauma psikologis tertentu. Keterkaitan antara ketakutan dan kematian itu menjadi bagian dari trauma. Hal-hal disekitar kita, seperti alam, menjadi acuan yang membuat kita menyadari bahwa kehidupan sangatlah rapuh. Dimana alam dapat kapan saja menimbulkan kematian yang tidak terduga. Dalam hal ini, lautan, sebagai bagian dari kehidupan, masih memiliki banyak misteri di dalamnya. Laut tidak hanya menjadi simbol asal mula kehidupan melainkan juga sebagai pengingat bahwa kematian tidak dapat diperkirakan oleh manusia. Dalam karya tugas akhir ini, penulis mencoba merepresentasikan ketakutan ini melalui objek laut. Laut dihadirkan sebagai representasi ketakutan itu sendiri. Melalui pendekatan terhadap media baru dalam seni lukis, dengan tetap mempertahankan unsur-unsurnya, karya ini hadir sebagai karya semi-instalasi yang berada satu tingkat di atas karya seni lukis. Plexiglas hadir sebagai medium baru dalam seni lukis, menggantikan kanvas dalam menghadirkan ilusi ‘real’ sebagai pengalaman visual sekaligus pengalaman psikologis. Seperti dalam buku Art as Image and Idea, “Death has fascinated and frightened man from his earliest record to the present moment.” Hal ini banyak dibuktikan dengan banyaknya bukti artistik mengenai kematian yang merepresentasikan kegelisahan dan ketakutan yang semua orang rasakan dengan kehadiran pengalaman visual. Kata kunci: Laut, Paranoia, Kematian, Air, Lukisan, Media Baru, Plexiglas