NENENG KURWIYAH Medikasi: pemberian zat/obat yang bertujuan untuk diagnosis, pengobatan, terapi, atau pereda gejala, atau untuk pencegahan penyakit Farmakologi: ilmu yang mempelajari efek obat pada makhluk hidup. Farmasi: seni dalam menyiapkan, mengkombinasikan, menyalurkan obat, serta sebagai tempat menyiapkan obat atau penyaluran obat. Apoteker: orang yang memiliki lisensi untuk menyiapkan dan menyalurkan obat, dan membuat obat sesuai resep. Teknisi Farmasi: anggota tim kesehatan yang dalam beberapa keadaan memberikan obat kepada klien. Resep obat: petunjuk tertulis tentang preparat dan pemberian obat Nama Generik: sebelum obat menjadi resmi Nama Resmi: nama yang terdaftar dalam satu publikasi resmi (DOI) Nama Kimia: nama yang diketahui oleh ahli kimia, menggambarkan kandungan obat dengan detail. Nama/merk dagang: nama yang diberikan oleh perusahaan obat Spray atau busa aerosol: cairan, bubuk, atau busa yang disimpan kedalam lapisan tipis kulit dengan tekanan udara Larutan: satu atau lebih obat dilarutkan kedalam air Suspensi: satu atau lebih obat dipisahkan secara halus dalam cairan seperti air Kaplet: bentuk padat, bentuk seperti kapsul, bersalut dan mudah ditelan Kapsul: pembungkus gelatin untuk menempatkan obat berbentuk bubuk, cair, atau minyak. Krim: preparat semi solid, tidak berminyak, digunakan pada kulit Eliksir: larutan alkohol yang dimaniskan dan aromatik digunakan sebagai pembawa agens obat Ekstrak: bentuk konsentrat obat yang dibuat dari sayuran atau binatang Gel atau jelli: bentuk semisolid yang jernih atau transparan yang mencair ketika digunakan di kulit Obat gosok: obat yang dicampur dengan alkohol, minyak, atau emolien bersabun dan digunakan di kulit Losion: obat dalam bentuk suspensi cair yang digunakan pada kulit Tablet isap (troche): preparat datar, bulat, atau oval, yang akan larut kalau dimasukkan kedalam mulut Salep: preparat semisolid terdiri dari satu atau lebih obat yang digunakan pada kulit atau membran mukosa Pasta: preparat seperti salep, tetapi lebih pekat dan lengket, yang berpenetrasi ke kulit lebih sedikit dibanding salep Pil: satu atau lebih obat di campur dengan bahan kohesif, dalam bentuk oval, bulat, atau datar Bubuk: bentuk halus suatu obat-obatan, yang digunakan secara internal maupun eksternal Supositoria: satu atau beberapa obat dicampur dengan penguat dasar seperti gelatin dan dibentuk untuk dimasukkan kedalam tubuh (m/rektum), penguat dasar melarut secara bertahap pada suhu tubuh Sirop: larutan gula yang cair yang sering digunakan untuk menyamarkan rasa obat Tablet: bentuk bubuk yang dipadatkan kedalam bentuk diskus kecil dan padat, diantaranya mudah dipatahkan sepanjang garis tengah obat, lainnya bersalut enterik untuk mencegah obat larut dalam lambung Tinktur: larutan alkohol atau air KoyoTransdermal: membran semi permeabel dalam bentuk lempeng atau koyo yang mengandung obat yang diabsorbsi melalui kulit dalam periode waktu yang lama. Perawat tdk hanya memberikan obat tetapi bertanggung jawab mengkaji ke efektifan dan mengenali reaksi obat yang tidak diinginkan. Pemberian obat dikendalikan oleh hukum, sehingga perawat perlu: a. Memahami undang-undang praktik perawat b. Mengenali keterbatasan pengetahuan dan ketrampilan Apabila melakukan praktik tidak sesuai dengan undang-undang praktik keperawatan atau diluar kemampuan perawat dapat membahayakan hidup klien dan dapat dikenai hukum. Obat-obat tertentu yang diatur dalam undangundang adalah penggunaan zat-zat terkontrol, contoh: disimpan dalam lemari terkunci, kereta obat, atau penyaluran obat yang dikendalikan dengan sistem komputerisasi. Inventarisasi obat-obat khusus, misal: nama klien, tanggal dan waktu pemberian, nama obat, dosis, dan tanda tangan orang yang menyiapkan dan memberikan obat. Efek terapeutik obat/efek yang diharapkan adalah efek utama yang diinginkan, yang merupakan alasan mengapa obat diresepkan. Efek samping/efek sekunder adalah efek yang tidak diharapkan dari obat. Efek samping dapat diprediksi dan dapat tidak berbahaya atau berpotensi membahayakan, contoh: digitalis meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung, tetapi dapat meginduksi mual dan muntah Toksisitas obat adalah efek obat yang merusak organisme atau jaringan, terjadi akibat over dosis, salah pemberian Alergi obat adalah reaksi imunologik terhadap obat, dapat terjadi kapan saja baik menit hingga 2 minggu setelah pemberian. Reaksi alergi yang berat biasanya terjadi setelah pemberian disebut reaksi anafilaktik. Toleransi obat, terjadi pada individu yang memiliki respon fisiologik abnormal terhadap obat dan individu memerlukan peningkatan dosis Efek kumulatif adalah peningkatan respon terhadap pengulangan dosis obat yang terjadi ketika frekuensi pemberian melebihi tingkat metabolisme atau ekskresi. Akibatnya obat menumpuk di dalam tubuh klien, kecuali dosis disesuaikan. Interaksi obat terjadi ketika pemberian salah satu obat sebelumnya, atau pada saat yang bersamaan, atau setelah obat lain mengubah efek salah satu atau kedua obat. Respon alergi ringan yang umum ditemukan Gejala Deskripsi/ Rasional Ruam Kulit Ruam ditunjukan dengan bidur urtikaria, ruam biasanya merata diseluruh tubuh Pruritus Gatal-gatal pada kulit dengan atau tanpa ruam Angioedema Edema akibat peningkatan permeabilitas kapiler darah Rinitis Cairan encer yang berlebihan dari hidung Air mata Pengeluaran air mata berlebihan Mual, muntah Stimulasi pusat mual dan muntah di otak Mengi dan dispnea Diare Napas mengi akibat akumulasi Iritasi mukosa usus besar Penyalahgunaan obat adalah asupan suatu zat yang tidak tepat baik secara kontinue maupun periodik. Ketergantungan obat adalah ketergantungan atau kebutuhan individu untuk mengkonsumsi obat dan zat. Ketergantungan fisiologik adalah akibat dari perubahan biokimia pada jaringan tubuh, terutama sistem syaraf untuk dapat berfungsi normal Ketergantungan Psikologik adalah ketergantungan secara emosional terhadap obat untuk mempertahankan perasaan sejahtera, disertai perasaan membutuhkan dan mengharapkan obat tersebut. Kecanduan obat, merupakan bentuk ringan ketergantungan fisiologik Obat terlarang/street drug adalah obat-obat yang dijual secara ilegal. Farmakodinamik: proses ketika obat mempengaruhi fisiologi sel. Salah satu mekanismenya adalah interaksi obat dengan reseptor seluler untuk menghasilkan respons yang disebut agonis. Farmakokinetik: studi yang mempelajari absorbsi, distribusi, biotransformasi, dan ekskresi obat Absorpsi: proses obat mencapai aliran darah/proses obat diseliruh tubuh Distribusi: transportasi obat dari tempat absorpsinya ke tempat obat bekerja. Biotransformasi/detoksifikasi/metabolisme: proses penguraian obat ke dalam bentuk yang kurang aktif. Ekskresi: proses eliminasi metabolit dan obat dari dalam tubuh. Kebanyakan metabolit dieleminasi di ginjal melalui urine, namun sebagian diekskresikan melalui feses, napas, respirasi, saliva, dan air susu. Faktor Perkembangan: kehamilan, bayi, lansia Jenis Kelamin: perbedaan distribusi lemak tubuh, cairan tubuh, dan hormon Faktor budaya, etnik, dan genetik: usia, jenis kelamin, ukuran, dan komposisi tubuh. Diet: zat gizi dapat mempengaruhi kerja obat Lingkungan: suhu lingkungan Faktor Psikologik: harapan klien terhadap obat Sakit dan Proses Penyakit Waktu dan Pemberian Obat Oral Sublingual Bukal Parenteral: subkutan, intramuskular, intradermal, dan intravena Topikal: preparat dermatologi pada kulit, obat tetes atau irigasi, inhalasi Rute pemberian obat dimulai saat obat di programkan, sehingga perawat harus memastikan bahwa preparat obat sesuai dengan jalur yang ditentukan. Oral: paling sering, paling aman, tidak mahal, tapi tidak enak, iritasi mukosa lambung Sublingual: obat diletakkan dibawah lidah, tempat obat tersebut di absorpsi Bukal: membran mukosa pipi sampai obat itu larut Parenteral: obat yang diberikan melalui rute selain saluran cerna atau saluran nafas Rute yang paling sering untuk pemberian parenteral: - Subkutan(hipodermik): diberikan kedalam jaringan sub kutan, dibawah kulit - Intramuskular: diberikan kedalam otot - Intradermal: diberikan dibawah epidermis (kedalam dermis) - Intravena: diberikan kedalam vena Rute parenteral yang jarang digunakan adalah intraarterial, intrakardiak, intraoseus, inratekal/intraspinal, intrapleura, epidural, dan intra artikular Peralatan dan larutan obat harus steril pada pemberian jalur parenteral Topikal: pemberian obat terbatas hanya pada area permukaan tubuh. Memberikan efek pada area pemberian. Pemberian topikal meliputi: preparat dermatologi yang diberikan di kulit, obat tetes atau irigasi yang diberikan kedalam rongga tubuh atau orifisium, inhalasi yang diberikan ke dalam saluran nafas melalui nebuliser - - Bagian penting dalam resep obat: nama lengkap klien, hari/tanggal/bulan dan tahun, nama obat yang diberikan, dosis obat yang diberikan, rute pemberian, tanda tangan. Singkatan yang umum digunakan ac: sebelum makan - aq: air Cap: kapsul - dil: larutan Elix: eliksir - g: gram ID: intradermal - IM: intramuskular IV: intravena - SC: subkutan Dosis Orang Dewasa: Dosis yang tersedia ----------------- = Jumlah yang tersedia Kemudian di kali silangkan Latihan…… dosis yg diminta ------------jmlh yg diminta Dosis untuk anak- anak Dosis anak = luas permukaan tubuh anak (m²) -------------------------area permukaan tubuh dewasa (1,7m²) dikalikan dengan dosis dewasa. Latihan…… 1. 2. 3. 4. 5. 6. Benar Benar Benar Benar Benar Benar obat dosis waktu rute Klien dokumentasi