Analisis Ukuran Risiko Keuangan Menggunakan

advertisement
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pasar modal memiliki peranan penting dalam
perekonomian suatu negara. Perkembangan pasar
modal akan menunjang kegiatan peningkatan
produk domestik bruto. Dengan kata lain,
berkembangnya pasar modal akan mendorong
kemajuan ekonomi suatu negara. Beberapa tahun
terakhir, investasi pada pasar modal Indonesia
mengalami peningkatan yang sangat pesat. Hal
ini ditunjukkan dengan adanya tren positif Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG) yang merupakan
salah satu ukuran terluas kinerja pasar modal di
Indonesia. Investasi pada pasar modal menjadi
pilihan tepat bagi para investor yang
menginginkan keuntungan dalam waktu singkat.
Dalam
berinvestasi,
para
investor
mempertimbangkan dua faktor penting, yaitu
keuntungan dan kerugian. Investor penghindar
risiko akan memilih investasi bebas risiko atau
yang memiliki prospek risiko nol (Bodie et al.
2006).
Investasi di pasar modal sangat terkait dengan
adanya
kejadian-kejadian
ekstrim
yang
mempengaruhi kestabilan nasional. Kondisi
makroekonomi, politik, stabilitas nasional
menjadi salah satu faktor risiko yang memberikan
pengaruh secara dinamis terhadap kinerja pasar
modal. Dampak yang muncul dari kejadiankejadian ekstrim menimbulkan ketidakpastian
terkait pergerakan indeks harga saham (Bilada
2010). Ketidakpastian imbal hasil yang tinggi
dalam dinamika pasar modal merupakan hal yang
menarik untuk diteliti. Pada umumnya,
pemodelan imbal hasil menggunakan sebaran
normal. Namun, pada kenyataannya sebaran
imbal hasil menyimpang dari kenormalan, ekor
sebaran yang lebih panjang dan puncak yang
lebih tinggi. Penyimpangan yang terjadi
dimungkinkan akibat dari kejadian-kejadian
ekstrim (Gilli dan Kёllezi 2000).
Model sebaran yang dapat menggambarkan
pola sebaran kejadian-kejadian ekstrim membantu
dalam menganalisis ukuran risiko. Teori Nilai
Ekstrim (Exteme Value Theory/EVT) merupakan
salah satu cara mengatasi masalah yang
disebabkan oleh kejadian-kejadian ekstrim.EVT
memiliki dua sebaran yaitu sebaran nilai ekstrim
terampat
(Generalized
Extreme
Value
Distribution/GEVD) dan sebaran pareto terampat
(Generalized
Pareto
Distribution/GPD).
Penelitian ini menggunakan GPD yang
diturunkan dari konsep pengambilan data di atas
nilai ambang. GPD merupakan metode yang
bermanfaat untuk penerapan praktis karena lebih
efisien untuk data ekstrim.
Dinamika pergerakan IHSG mengakibatkan
para investor waspada terhadap kemungkinan
risiko yang akan terjadi. Oleh sebab itu,
pengukuran risiko juga merupakan hal penting
dalam berinvestasi. Ukuran risiko yang biasa
digunakan adalah Value at Risk (VaR)dan
Expected Shortfall (ES). Oleh karena itu, dalam
penelitian ini menggunakan pendekatan EVTGPD untuk menganalisis ukuran risiko.
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan
imbal hasil saham menggunakan EVT-GPD dan
menerapkan model yang diperoleh untuk
pengukuran risiko.
TINJAUAN PUSTAKA
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
IHSG dalam bahasa inggris disebut juga
Jakarta Composite Index, JCI, atau JSX
Composite merupakan salah satu indeks pasar
saham yang digunakan oleh Bursa Efek Indonesia
(BEI). IHSG diperkenalkan pertama kali pada
tanggal 1 April 1983 sebagai indikator pergerakan
harga saham di Bursa Efek Jakarta, indeks ini
mencakup pergerakan seluruh saham biasa dan
saham preferen yang tercatat di BEI. Hari dasar
untuk perhitungan IHSG adalah tanggal 10
Agustus 1982. Pada tanggal tersebut, indeks
ditetapkan dengan nilai dasar 100. Dasar
perhitungan IHSG adalah jumlah nilai pasar dari
total saham yang tercatat pada tanggal 10 Agustus
1982. Jumlah nilai pasar adalah total perkalian
setiap saham tercatat (kecuali untuk perusahaan
yang berada dalam program restrukturisasi)
dengan harga di BEJ pada hari tersebut. Formula
perhitungannya adalah sebagai berikut (Bagus
2009):
IHSG =
Σp
x 100
d
denganp adalah harga penutupan di pasar
reguler,x adalah jumlah saham, dan d adalah nilai
dasar. Perhitungan indeks merepresentasikan
pergerakan harga saham di pasar/bursa yang
terjadi melalui sistem perdagangan lelang.
Perhitungan IHSG dilakukan setiap hari, yaitu
setelah penutupan perdagangan setiap harinya.
Imbal Hasil
Imbal hasil merupakan ukuran keuntungan
atau kerugian harian harga saham. Imbal hasil
suatu saham adalah hasil yang diperoleh dari
investasi dengan cara menghitung selisih harga
1
Download