BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Permenkes nomor 269 tahun 2008 rekam medis merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari pelayanan kesehatan baik itu di rumah sakit, puskesmas, klinik, balai pengobatan maupun di tempat praktek pribadi. Semua orang atau badan yang memberikan pelayanan kesehatan harus mempunyai rekam medis. Rekam medis langsung dibuat begitu seorang pasien mendapatkan pelayanan kesehatan, baik itu berupa pelayanan laboratorium, pemeriksaan radiologi, pemeriksaan oleh dokter, dokter gigi, perawat, bidan, fisioterapi, injeksi maupun obat dan pelaku pelayanan kesehatan membubuhkan tandatangan atau paraf pada lembar atau berkas rekam medis pasien. Berkas rekam medis harus segera diisi lengkap dengan segera, untuk menghindari “lupa” para pelayan kesehatan dan agar berkas rekam medis segera kembali ke tempat penyimpanannya. Keberadaan berkas rekam medis ditempat penyimpanan akan memudahkan petugas menemukan kembali pada saat pasien mendaftar lagi untuk memperoleh pelayanan kesehatan. Rekam medis merupakan catatan singkat tentang sejarah penyakit, cara/ teknik/ terapi dalam upaya penyembuhan yang dilakukan oleh pelayan kesehatan (dokter/ paramedis) yang sudah disetujui oleh pasien berdasarkan “inform consent” yang telah ditanda-tangani oleh pasien (Yustissia, 1996). 1 2 Begitu besar arti rekam medis bagi pasien maupun dokter, karena rekam medis berisi semua riwayat penyakit, data terapi, operasi, allergi obat dan semua masalah yang terkait dengan kesehatan pasien. Dengan adanya rekam medis maka dokter akan sangat terbantu dalam memberikan diagnosis, pemberian tindakan atau perencanaan terapi pada pasien baik itu di instalasi rawat inap, rawat jalan maupun di instalasi gawat darurat. Harapan setiap pasien yang datang ke rumah sakit, tentunya ingin segera mendapatkan pelayanan dengan cepat dan baik sehingga mereka segera memperoleh terapi atau obat dan secepatnya terbebas dari rasa sakit. Pelayanan berkas rekam medis yang cepat, akan sangat berperan dalam membantu petugas medis memperoleh data medis pasien untuk menentukan atau perencanaan terapi/tindakan pasien. Pelayanan rekam medis di instalasi gawat darurat tentunya jauh berbeda dibandingkan dengan pelayanan rekam medis di poli, terutama dalam hal kecepatan, walaupun semua unit di rumah sakit, harus dilayani pula dengan cepat. Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan salah satu unit di rumah sakit yang memberikan pelayanan kepada penderita gawat darurat dan merupakan bagian dari rangkaian upaya penanggulangan penderita gawat darurat yang perlu diorganisir. Dokter harus memberikan pertolongan dan menangani pasien dengan cepat dan tepat. Memberikan pertolongan dengan cepat dan tepat yang dilakukan terhadap pasien, tentunya akan sangat terbantu dengan tersedianya rekam medis pasien, terutama pasien pelanggan rumah sakit dengan riwayat penyakit tertentu, misal riwayat sakit jantung, riwayat allergi, riwayat penyakit kencing manis dan masih banyak lagi riwayat penyakit lainnya. 3 Adanya rekam medis yang berisi informasi catatan tentang penyakit, terapi maupun hasil pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang lainnya akan sangat membantu dokter dalam memberikan pertolongan pada pasien. Ketersediaan rekam medis dengan cepat, merupakan salah satu unsur memberikan pelayanan kepada pasien agar dapat memperoleh pelayanan kesehatan berdasarkan data rekam medis yang terdapat didalam berkas rekam medis pasien, sehingga dokter dapat menentukan diagnosis, memberikan tindakan dan terapi dengan tepat. RS PKU Muhammadiyah Gombong merupakan rumah sakit milik Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Gombong. Rumah sakit ini beralamat di Jl. Yos Sudarso 461 Gombong Kebumen 473614. Tujuan dari rumah sakit ini antara lain: terselenggaranya pelayanan kesehatan yang islami, tercapainya kepuasan pelanggan, terwujudnya kemandirian pelayanan spesialistik, terlaksananya fungsi pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan, serta terwujudnya seluruh pegawai menjadi kader Muhammadiyah. Berdasarkan studi pendahuluan pada bulan November 2011 di RS PKU Muhammadiyah Gombong, diperoleh fakta bahwa pada pelayanan rekam medis rekam medis di Instalasi Gawat Darurat RS PKU Muhammadiyah Gombong masih tergolong masih kurang cepat. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah mengapa tersedianya rekam medis dalam waktu yang cepat dan tepat akan sangat membantu dokter dalam menuliskan apa saja 4 hasil temuan dalam pemeriksaan pasien sehingga, terdokumentasi dengan baik. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui pelayanan rekam medis pasien Instalasi Gawat Darurat di RS PKU Muhammadiyah Gombong. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui kecepatan pelayanan rekam medis pasien di Instalasi Gawat Darurat RS PKU Muhammadiyah Gombong. b. Mengetahui kendala berkas rekam medis yang tidak berada di tempat penyimpanan dalam rekam medis Instalasi Gawat Darurat di RS PKU Muhammadiyah Gombong. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis a. Bagi Rumah Sakit Sebagai bahan usulan dan masukan kepada rumah sakit dalam memperbaiki pelayanan rekam medis Instalasi Gawat Darurat di RS PKU Muhammadiyah Gombong. b. Bagi Peneliti Memperoleh wawasan dan kemampuan serta memperoleh ilmu dan pengalaman yang berharga secara langsung, yakni dari rumah 5 sakit dengan menerapkan teori yang peneliti peroleh dari institusi pendidikan. 2. Manfaat Teoritis a. Bagi Institusi Pendidikan Dapat memberikan masukan ilmu yang berguna sebagai bahan pembelajaran dan memperkaya ilmu pengetahuan dari hasil penelitian. b. Bagi Peneliti Lain Sebagai dasar ataupun acuan dalam pendalaman materi serta dalam sebuah kelanjutan penelitian. E. Keaslian Penelitian Penelitian tentang “Gambaran Pelayanan Rekam Medis Pasien Instalasi Gawat Darurat di RS PKU Muhammadiyah Gombong” belum pernah dilakukan orang lain, namun penelitian yang hampir sama pernah dilakukan, antara lain: 1. Damayanti (2004) dengan judul “Evaluasi Kecepatan Penyediaan Kembali Berkas Rekam Medis di RS Grasia Yogyakarta”. Hasil: Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kecepatan penyediaan kembali berkas rekam medis di RS Grasia Yogyakarta dipengaruhi oleh fasilitas yang tersedia, SDM yang ada, sistem penyimpanan dan pengambilan berkas rekam medis yang digunakan, juga kepatuhan pasien dalam mematuhi peraturan yang telah ditetapkan oleh rumah sakit. Persamaan penelitian ini dengan penelitian Damayanti (2004) adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan rancangan penelitian 6 cross sectional. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Damayanti (2004) adalah penelitian Damayanti (2004) untuk mengetahui evaluasi kecepatan penyediaan kembali berkas rekam medis, sedangkan penelitian ini untuk mengetahui gambaran, kecepatan dan kendala pelayanan rekam medis pasien instalasi gawat darurat di RS PKU Muhammadiyah Gombong. 2. Antikasari (2006) dengan judul “Tentang Waktu Pendistribusian Berkas Rekam Medis Pasien Lama Ke Poliklinik Bedah Rumah Sakit Umum Pusat dr. Sardjito Yogyakarta”. Hasil: rata-rata waktu pendistribusian berkas rekam medis pasien lama dan factor-faktor yang menyebabkan keterlambatan pendistribusian berkas rekam medis pasien lama ke poliklinik bedah Rumah Sakit Umum Pusat dr. Sardjito Yogyakarta. Persamaan penelitian ini dengan penelitian Antikasari (2006) adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan rancangan penelitian cross sectional. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Antikasari (2006) adalah penelitian Antikasari (2006) untuk mengetahui tentang berapa lama waktu pendistribusian berkas rekam medis pasien lama ke poliklinik bedah, sedangkan penelitian ini untuk mengetahui gambaran, kecepatan dan kendala pelayanan rekam medis di instalasi gawat darurat pasien di RS PKU Muhammadiyah Gombong. 3. Nugraheni (2006) dengan judul “Kecepatan Retrieval Berkas Rekam Medis Pasien Rawat Jalan di RSUD Kota Yogyakarta”. Hasil: Kecepatan retrieval berkas di Urusan Rekam Medis RSUD Kota Yogyakarta masih dikatakan kurang baik karena dari 180 berkas 7 rekam medis yang dicari, 172 berkas rekam medis (sebanyak 95,56%) masih membutuhkan waktu pencarian lebih dari 1 menit dengan rata-rata 11,07 menit. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan retrieval berkas rekam medis pasien rawat jalan adalah system yang digunakan masih straight numerical filing system, lokasi ruangan penyimpanan yang terpisah, keadaan rak yang tidak sesuai, tracer sering menumpuk di bagian pencatat tracer sebelum diberikan kepada petugas filing dan kurang tenaga rekam medis khususnya di bagian filing (penyimpanan). Persamaan penelitian ini dengan penelitian Nugraheni (2006) adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan rancangan penelitian cross sectional. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Nugraheni (2006) adalah penelitian Nugraheni (2006) untuk mengetahui tentang kecepatan retrieval berkas rekam medis pasien rawat alan, sedangkan penelitian ini untuk mengetahui gambaran, kecepatan dan kendala pelayanan rekam medis pasien instalasi gawat darurat di RS PKU Muhammadiyah Gombong. 4. Natalia (2004) dengan judul “Evaluasi Penyimpanan dan Pengembalian Berkas Rekam Medis di Rumah Sakit Daerah Panembahan Senopati Bantul”. Hasil: Dapat diketahui bahwa faktor penyebab berkas rekam medis tidak ditemukan di rak penyimpanan pada saat retrieval adalah pengembalian melebihi 3x24jam, juga karena berkas rekam medis masih berada di rak sortir yang disebabkan oleh petugas rekam medis yang tidak langsung menata berkas rekam medis di rak penyimpanan. 8 Persamaan penelitian ini dengan penelitian Natalia (2004) adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan rancangan penelitian cross sectional. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Natalia (2004) adalah penelitian Natalia (2004) untuk mengetahui evaluasi penyimpanan dan pengembalian berkas rekam medis, sedangkan penelitian ini untuk mengetahui gambaran, kecepatan dan kendala pelayanan rekam medis pasien instalasi gawat darurat di RS PKU Muhammadiyah Gombong. Berdasarkan data diatas, maka dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang akan diteliti oleh penulis belum pernah diteliti atau berbeda dengan penelitian sebelumnya yaitu tentang “Gambaran Pelayanan Rekam Medis Pasien Instalasi Gawat Darurat di RS PKU Muhammadiyah Gombong”. F. Gambaran Umum dan Gambaran Singkat RS PKU Muhammadiyah Gombong 1. Gambaran Umum Berdasarkan profil Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong(2012) yang terletak di Jl. Yos Sudarso No. 461 Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen Jawa Tengah adalah Rumah Sakit milik swasta Pimpinan Cabang Muhammadiyah Gombong dirintis mulai tahun 1958. 1. Status Kepemilikan : Pemerintah Swasta 2. Kelas Rumah Sakit : Tipe C (Swasta Madya) 3. Kapasitas : 186 TT 9 Perkembangan institusi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong berdasar SK Ijin Depkes.meliputi : 1. YM.02.04.2.2.1401 tanggal 21 Juni 2001 2. YM.02.04.3.5.5832 tanggal 21 Juni 2006 3. Kep. Bupati Kebumen 503/381/KEP/2011 tanggal 21 Juni 2011 Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, RS PKU Muhammadiyah Gombong memiliki Visi dan Misi sebagai berikut: 1. Visi Rumah Sakit dengan Pelayanan Islami, Prima dan Terpercaya 2. Misi a) Mengembangkan fungsi dakwah sebagai Amal Usaha Muhammadiyah di bidang Kesehatan b) Meningkatkan Kesejahteraan, Penampilan, Pelayanan dan seluruh sumber daya rumah sakit c) Mewujudkan rumah sakit kelas B pendidikan utama d) Berperan serta aktif dalam pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat termasuk kaum dhua’fa 3. Motto Motto kerja RS PKU Muhammadiyah Gombong yaitu : Melayani dengan Ramah, Santun dan Islami Pelayanan yang dimiliki Gombongantara lain adalah: 1. Poli rawat jalan meliputi: a) Spesialis Dalam oleh RS PKU Muhammadiyah 10 b) Spesialis Bedah c) Spesialis Bedah Tulang d) Spesialis Bedah Tumor e) Spesialis Kandungan f) Spesialis Anak g) Spesialis Jantung h) Spesialis Paru-paru i) Spesialis Mata j) Spesialis Kulit dan Kelamin k) Spesialis Penyakit Dalam l) Konsultan Ginjal dan Hipertensi m) Spesialis Syaraf n) Spesialis THT o) Spesialis Jiwa p) Spesialis Anesthesi q) Spesialis Radiologi r) Klinik Diabetik s) Klinik Kesehatan Gigi dan Mulut t) Klinik Fisioterapi u) Klinik Konsultasi Gizi 2. Pelayanan rawat inap meliputi : a) Ruang Salma VIP b) Ruang Husna kelas 1 dan 2 c) Ruang Hidayah kelas utama, 1 dan 2 11 d) Ruang Rahmah/ Kebidanan kelas VIP, utama, 2 dan 3 (JAMPERSAL) e) Ruang Inayah kelas 3 f) Ruang Barokah (JAMKESMAS) g) Ruang Amanah/ Bayi h) Ruang ICU, NICU dan PICU 3. Fasilitas Umum : ATM, Parkir mobil & motor, Area Hotspot dan Kantin 4. Fasilitaspenunjang meliputi : A. Farmasi B. Radiologi C. Laboratorium D. Ambulance E. Hemodialisa F. Rehabilitasi medis G. Konsultasi gizi H. ICU / ICCU /PICU NICU I. Kamar Operasi 2. Gambaran Singkat Pada tanggal 26 April 1958, resmi berdiri Balai Pengobatan Muhammadiyah Gombong di Rumah Bapak Suhud, Kedungampel, Wonokriyo Gombong (Ijin Bupati kebumen No.V/57/DPD/Kes/58). Tahun 1967, Balai Pengobatan Muhammadiyah Gombong pindah lokasi ke jalan stasiun (Losmen Wisma Susila) dan dikembangkan menjadi BP/RB PKU Muhammadiyah Gombong dan mendapat 12 pengakuan sebagai klinik KB swasta pertama di Pertama di Kabupaten Kebumen. Tahun 1969, membuka satelit pelayanan klinik di Desa kalitengah (Kec.Gombong), Jatijajar (Kec.Ayah) dan Petanahan (Kec.Petanahan). Tahun 1977, mengembangkan BP/RB Muhammadiyah menjadi RS yang terwadahi dalam suatu kepanitiaan pembangunan, yang akhirnya dikukuhkan menjadi sebuah yayasan pembangunan Muhammadiyah dengan akte notaries No. 32 tanggal 24 Juli 1979. Tanggal 26 April 1979, peresmian gedung BP/RB PKU Muhammadiyah Gombong seluas 560m2 (40 ubin) berlokasi di Jl. Yos Sudarso Barat No. 461 Gombong, yang diresmikan oleh Bupati KDH II Kebumen Letkol Sumpeno Suryodiprojo dan HM. Mawardi dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah Yogyakarta. Tanggal 18 April 1980, peresmian asrama oleh Bupati KDH II Kebumen Drs Dadijono Judo Prajitno sekaligus peletakkan batu pertama pembangunan gedung perawatan umum. Tanggal 9 Januari 1988, status BP/ RB menjadi Rumah Sakit Islam PKU Muhammadiyah Gombong. Tanggal 22 Mei 1989, ijin sementara RSU PKU Muhammadiyah Gombong diterbitkan oleh Kakanwil Depkes Jawa Tengah. Tanggal 25 April 1991, ijin tetap penyelenggaraan RS diterima dari Mentri Kesehatan RI No. 0358/ Yanmed/ RSKS/ PA/ SK/ IV/ 1991 13 Tabel 1. Perincian Tenaga Pendidikan Tenaga Medis : Dokter Spesialis Dokter Gigi dan Mulut Dokter Umum Perawat Bidan Paramedis : Penunjang Non-Medis Jumlah Total : Jumlah 30 4 15 162 30 43 157 441 Sumber : Profil Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong tahun 2012