fraud dalam sistem mikro pelayanan kesehatan - Gemati-UGM

advertisement
FRAUD DALAM
SISTEM MIKRO
PELAYANAN
KESEHATAN
Hanevi Djasri, dr, MARS
Pusat Kebijakan dan
Manajemen Kesehatan
(PKMK) FK-UGM
DEFINISI FRAUD
 Fraud adalah kesengajaan melakukan kesalahan terhadap
kebenaran untuk tujuan mendapatkan sesuatu yang bernilai atas
kerugian orang lain.
 Upaya penipuan untuk memperoleh keuntungan pribadi.
 Definisi fraud bervariasi tergantung legal jurisdiction.
 (Blackʼ’s Law Dictionary)
DEFINISI FRAUD
PELAYANAN KESEHATAN
 Segala bentuk kecurangan dan ketidak wajaran yang dilakukan
berbagai pihak dalam mata-rantai pelayanan kesehatan untuk
memperoleh keuntungan sendiri yang (jauh) melampaui keuntungan
yang diperoleh dari praktek normal.
 Fraud atau kecurangan pelayanan kesehatan merupakan bentuk
kriminal “kerah putih” yang canggih dan berefek terhadap sistem
pembayaran kesehatan publik maupun swasta à Faktor dominan
melambungnya biaya pelayanan kesehatan di Amerika Serikat.
TATA KELOLA SISTEM JAMINAN SOSIAL
NASIONAL
Peserta/ Ahli
waris
Pemerintah
Pemberi
Kerja*
Pemerintah
Iuran
Penyedia
layanan
Modal
Awal
BPJS
Bantuan Iuran
Iuran
Pengembalian Surplus
Dana
Korporasi
BPJS
Hasil investasi +
Pencairan Investasi
Manfaat
Penempatan
Instrumen
Investasi
Imbal Jasa
Dana
Jaminan
Sosial
Penempatan
Hasil investasi +
Pencairan Investasi
Instrumen
Investasi
* Termasuk Pemerintah sebagai Pemberi Kerja bagi PNS dan TNI/POLRI
4 RANTAI EFEK
PENINGKATAN MUTU
PELAYANAN KESEHATAN
DAN FRAUD
Pasien
Layanan mikro
Organisasi yankes
Regulator
FRAUD DALAM SISTEM
MIKRO LAYANAN
KESEHATAN
 Segala bentuk kecurangan dan ketidak wajaran yang dilakukan oleh
para klinisi (dokter dan perawat) untuk memperoleh keuntungan
sendiri yang (jauh) melampaui keuntungan yang diperoleh dari
praktek normal.
à kemungkinan terjadi lebih besar pada pelayanan ditingkat primer
dimana umumnya klinisi sendiri yang langsung mengendalikan
pelayanan yang diberikan
à Dapat terjadi di pelayanan tingkat lanjur (RS) bila masih
menerapkan perhitungan honor atau jasa medik dokter berdasarkan
kasus (seperti pada fee for service)
10 BENTUK FRAUD
TERSERING
(FRAUD-MAGAZINE.COM)
1. 
Mengklaim pelayanan yang tidak pernah diberikan à paling
sering dilakukan
2. 
Mengklaim layanan yang tidak dapat ditanggung asuransi,
sebagai layanan yang ditanggung asuransi* à mengubah
nama/kode layanan yang tidak ditanggung asuransi, menjadi
nama/kode layanan yang ditanggung asuransi agar dapat
bayaran
3. 
Memalsukan waktu layanan à layanan hanya 3 hari, dibuat 5
hari
4. 
Memalsukan lokasi layanan à pelayanan kesehatan yang
dilakukan di rumah (tidak dapat di klaim), dilaporkan dilakukan
di RS (agar bisa di klaim)
5. 
Memalsukan pemberi layanan kesehatan à pelayanan yang
diberikan oleh dokter umum, dilaporkan sebagai layanan yang
diberikan dr. spesialis
6. 
Mengklaim tagihan yang seharusnya dibayar pasien
7. 
Pelaporan diagnosis dan prosedur yang berbeda à agar
dapat keuntungan lebih
8. 
Pelayanan yang berlebihan
9. 
Korupsi (sogokan) à misalnya “bonus” dari pabrik farmasi/
laboratorium bila provider menggunakan produk mereka
10.  Peresepan obat yang tidak perlu
*TIDAK DIJAMIN BPJS
 Estetik
 Infertilitas
 Ortodonsi
 Ketergantungan obat/alkohol
 Komplementer, Alternatif,
Tradisional seperti: akupuntur,
shinshe, chiropractic
CONTOH BENTUK
FRAUD LAIN
 Upcoding: memberikan kode diagnose, kode tindakan ataupun
severity level yang akan menghasilkan pembayaran yang lebih besar
 Premature discharge: memulangkan pasien lebih cepat dari
seharusnya (pasien belum sembuh) untuk mencegah “kerugian” RS
 Under treatment: memberikan pelayanan dibawah dari standar
pelayanan kedokteran (Pedoman Nasional Praktek Kedokteran à
Pedoman Praktik Klinis/Clinical Pathways di RS) untuk mengurangi
biaya
5 PRINSIP MENGATASI
FRAUD DALAM BIDANG
KESEHATAN (LEWIS
MORRIS, 2009)
1. 
Pendaftaran à Mengidentifikasi secara kritis pihak-pihak yang
ingin berpartisipasi dalam program jaminan kesehatan (baik
provider maupun suplier): melakukan seleksi dan re-seleksi para
provider BPJS
2. 
Pembayaran à Membangun metode pembayaran yang masuk
akal dan responsif terhadap perubahan (fleksibel): menjelaskan
metode perhitungan kapitasi dan INA-CBS dan merevisi
besarnya tarif bila tidak sesuai
3. 
Pemenuhan standar à Membantu provider dan suplier dalam
mengadopsi praktek pemenuhan standar: menyusun Pedoman
Nasional Prakek Kedokteran dan melakukan sosialisasi serta
membantu penerapan standar
4. 
Pengawasan à Program-program untuk memonitor bukti-bukti
terjadinya fraud: melakukan monitoring dan evaluasi
kepatuhan terhadap standar praktek kedokteran melalui audit
medik
5. 
Respon à bertindak dengan cepat untuk mendeteksi fraud,
mencegah terjadinya fraud dan memperbaiki kerentanan
terjadinya fraud: mengembangkan mekanisme pencegahan
pemberian sanksi bagi para klinisi
PENCEGAHAN FRAUD
MELALUI INTERVENSI DI
SISTEM MIKRO PELAYANAN
 Penerapan 4 pilar clinical governance:
1.  Fokus kepada Pasien:
2.  Manajemen Kinerja Klinis:
3.  Manajemen Risiko:
4.  Manajemen dan Pengembangan para Profesional:
1. CONSUMER VALUE
 Outcome yang diharapkan:
 Peningkatan pemahaman dan ketanggapan terhadap persyaratan
pelanggan
 Peningkatan pengetahuan dan partisipasi pasien dan pelanggan
dalam pelayanan kesehatan à Pasien dapat ikut “mengawasi”
pelayanan kesehatan yang diterimanya
 Peningkatan kepercayaan pelanggan
 Peningkatan outcome pasien
2. CLINICAL
PERFORMANCE &
EVALUATION
 Outcome yang diharapkan:
 Pengembangan clinical care pathways yang disetujui bersama
berdasarkan evidence-based clinical practices: mengurangi adanya
perbedaan tatalaksana penyakit antar klinisi
 Peningkatan kepatuhan terhadap standar dan penurunan
terjadinya variasi pelayanan klnik: mengurangi adanya variasi
yang tidak perlu
 Peningkatan kinerja klinik (patient outcomes)
 Penurunan biaya pelayanan kesehatan karena upaya pencegahan
terjadinya adverse events
3. CLINICAL RISK
 Outcome yang diharapkan:
 Peningkatan pemantauan dan pelaporan terjadinya incident dan
adverse events
 Peningkatan pelaksanaan investigasi dari clinical incidents dan
adverse events
 Perbaikan proses manajemen resiko
 Penurunan angka kejadian dan tingkat keparahan adverse events:
mengurangi pelayanan/biaya yang tidak perlu akibat munculnya
risiko
4. PROFESIONAL
DEVELOPMENT &
MANAGEMENT
 Outcome yang diharapkan:
 Perbaikan proses kredensial
 Perbaikan pengembangan profesional dan pelatihan keterampilan:
meningkatkan kompetensi para klinisi untuk dapat bekerja sesuai
standar/EBM
 Perbaikan manajemen kinerja
 Peningkatan kepuasan kerja karyawan
TERIMAKASIH
[email protected]
Download