KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN

advertisement
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN POTENSI
APLIKASI KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
(Studi Kasus Kebijakan Kehutanan di Kabupaten Pelalawan)
LENI ROSYLIN
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2008
2
PERNYATAAN MENGENAI TESIS
DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis “Kebijakan Pembangunan Daerah
dan Potensi Aplikasi Kajian Lingkungan Hidup Strategis (Studi Kasus Kebijakan
Kehutanan di Kabupaten Pelalawan)” adalah karya saya sendiri di bawah
bimbingan Komisi Pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada
perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal dan/atau dikutip dari
karya yang diterbitkan maupun tidak dari penulis lain telah disebutkan dalam teks
dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Bogor, Juli 2008
Leni Rosylin
3
ABSTRACT
LENI ROSYLIN. Regional Development Policy And Potential Application of
Strategic Environment Assessment (Case Study : Forest Policy at Pelalawan
Regency). Supervised by : HARIADI KARTODIHARDJO and AWAL
SUBANDAR.
Pelalawan Regency is a new regency in the Riau Province, and 994,299 ha
or 76,94% of its jurisdiction consists of forest. The forest has been degraded quite
seriously in the last few years, and one of the cause is attributed to the regional
development policy adopted. As the result consideration of environmental aspect
must be taken into account in policy formulation. In doing so, Strategic
Environmental Analysis (SEA) becomes a potential tool as it contains a
systematic and comprehensive mechanism in evaluating enviromental impacts
potentially generated by policy, plan and program. The objectives of this research
are as follow: (i) to understand the forest policy formulation process, (ii) to
analyze the possibility of SEA application in the formulation process of forest
policy sector in the Pelalawan Regency. Furthermore, the research is emphasized
on regional development policy of the forest sector relating to licensing of forest
resources utilization. In this context, 2 companies holding forest concession on
planted forest were taken as case studies. Environmental aspect in law and
regulation were identified using content analysis and stakeholder analysis
techniques. From the result of content and stakeholders analysis can be disclosed
that during the time the involvement socialize and environmental aspect not yet
full considered in decision making process. It has been identified also problem
relating to SEA application, in which reference regulating of regional
development are insuffient and inconsistent. For example, discrepancies on space
allocation were found among RTRWK (Regency Spatial Plan), RTRWP
(Provincial Spatial Plan) and TGHK (Arrangement on Forest Area Use).
Furthermore, inconsistency is also observed in the forest implementation among
national, provincial and regency governments. Despite, the problem identified,
SEA application is highly potential and necessary in the regional policy
formulation in the Pelalawan Regency to decelarate environmental (i.e. forest)
degradation.
Keywords : Strategic Environment Assessment, policy process, regional
development policy, forest resources.
4
RINGKASAN
LENI ROSYILIN. Kebijakan Pembangunan Daerah dan Potensi Aplikasi Kajian
Lingkungan Hidup Strategis (Studi Kasus Kebijakan Kehutanan di Kabupaten
Pelalawan). Dibimbing oleh HARIADI KARTODIHARDJO dan AWAL
SUBANDAR.
Kabupaten Pelalawan merupakan pemekaran dari Kabupaten Kampar
(Propinsi Riau) melalui Undang-undang Nomor 53 Tahun 1999. Untuk
mendorong kemajuan pembangunan daerah, pemerintah daerah merumuskan
berbagai kebijakan berdasarkan potensi sumberdaya alam. Kabupaten Pelalawan
memiliki luas 1.396.115 Ha, dengan luas daratan 1.299.264 Ha. Dari wilayah
daratan tersebut, 994,299 Ha (76,94%) merupakan kawasan hutan berdasarkan
rencana tata ruang wilayah (RTRW) Tahun 2001.
Dalam pelaksanaannya, kebijakan pengelolaan sumberdaya alam telah
menyebabkan degradasi terhadap lingkungan khususnya hutan. Kondisi ini
menjadi alasan penting untuk memulai menyadari bahwa pengelolaan yang baik
dan benar harus dimulai dari kebijakan yang tepat. Dalam hal ini kebijakan
pengelolaan hutan harus memperhatikan aspek lingkungan sebagai objek
eksploitasi hutan dan aspek ekonomi berupa kerugian yang ditimbulkan akibat
kerusakan lingkungan.
Identifikasi dampak lingkungan yang mungkin timbul dari suatu kebijakan
dapat dilakukan dengan pendekatan metode Strategic Environment Assessment
(SEA). SEA merupakan suatu proses yang sistematis dan komprehensif dalam
evaluasi dampak lingkungan yang diperkirakan timbul dari suatu kebijakan,
perencanaan atau program dan alternatif-alternatifnya, termasuk persiapan laporan
secara tertulis terhadap temuan-temuan yang berguna untuk membuat keputusan
publik yang bertanggung jawab (Therivel, 1996). Di Indonesia, Kementerian
Lingkungan Hidup mengadopsi SEA dengan nama Kajian Lingkungan Hidup
Strategis (KLHS). maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses
perumusan kebijakan sektor kehutanan di Kabupaten Pelalawan dan potensi peran
KLS dalam perumusan kebijakan sektor kehutanan di Kabupaten Pelalawan.
Dengan menggunakan metode content analysis dan stakeholders analysis,
penelitian ini mencoba menjelaskan bagaimana proses perumusan kebijakan
sektor kehutanan di Kabupaten Pelalawan secara faktual dan mengetahui
permasalahan aplikasi KLHS dalam perumusan kebijakan di Kabupaten
Pelalawan.
Hasil dan pembahasan memperlihatkan bahwa kebijakan yang berlaku
normatif dan implementatif sudah mengintegrasikan lingkungan dalam arti,
beberapa bagian sudah meyebutkan tentang pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan. Dan lebih jauh lagi menyebutkan tentang inventarisasi
data dan informasi, prakiraan dampak dengan penelitian dan kajian serta
monitoring dan evaluasi. Namun ternyata integrasi aspek lingkungan diakui para
stakeholders hanya pada level proyek (AMDAL) dan belum memperhatikan
kondisi dan kebutuhan daerah. Hal ini disebabkan adanya inkonsitensi antar
peraturan perundangan dan pemahaman terhadap peraturan perundangan yang
berbeda-beda. Hasil dari studi kasus dua (2) perusahaan yang memiliki Izin
5
Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman menunjukkan bahwa
evaluasi dampak lingkungan yang dilakukan pada level proyek tidak efektif,
sehingga evaluasi dampak lingkungan yang akan timbul harus dilaksanakan pada
tahap perumusan kebijakan. Faktor penghambat dalam aplikasi KLHS adalah tarik
ulur kewenangan tiap tingkatan pemerintah (pemerintah pusat, pemerintah
propinsi dan pemerintah kabupaten). Hambatan aplikasi KLHS lainnya adalah :
peraturan perundangan yang belum konsisten dan lemahnya data dan informasi
serta masih terbatasnya keterlibatan stakeholders.
Aplikasi KLHS dapat berjalan baik bila peraturan perundangan yang
menjadi acuan pembangunan daerah terlebih dahulu dibenahi dan disosialisasikan,
didukung dengan regulasi dan optimalisasi peran dan kewenangan stakeholders
serta ketersediaan data dan informasi yang baik.
6
©Hak cipta milik IPB, tahun 2008
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa
mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk
kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan
laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan
tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh Karya
tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB
7
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN
POTENSI APLIKASI KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
(Studi Kasus Kebijakan Kehutanan di Kabupaten Pelalawan)
LENI ROSYLIN
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains pada
Program Studi Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2008
8
Judul Tesis
: Kebijakan Pembangunan Daerah dan Potensi Aplikasi
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (Studi Kasus
Kebijakan Kehutanan di Kabupaten Pelalawan)
Nama Mahasiswa
: Leni Rosylin
NRP
: P052050061
Disetujui
Komisi Pembimbing
Dr. Ir. Hariadi Kartodihardjo M.S
Ketua
Dr. Ir. Awal Subandar, M.Sc
Anggota
Diketahui
Ketua Program Studi
Pengelolaan Sumberdaya Alam
dan Lingkungan
Dekan Sekolah Pascasarjana
Prof. Dr. Ir. Surjono H. Sutjahjo, M.S
Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, M.S
Tanggal Ujian: 14 Juli 2008
Tanggal Lulus:
9
PRAKATA
Bissmillahirromanirrahim,
Alhamdulillah dengan rahmat Allah SWT yang tak pernah putus, karena
atas berkat rahmat dan karunia serta pertolongan-Nya, penelitian dengan judul
Kebijakan Pembangunan Daerah dan Potensi Aplikasi Kajian Lingkungan Hidup
Strategis (Studi Kasus Kebijakan Kehutanan di Kabupaten Pelalawan), dapat
terselesaikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses perumusan
kebijakan sektor kehutanan di Kabupaten Pelalawan dan peran KLHS dalam
perumusan kebijakan sektor kehutanan di Kabupaten Pelalawan.
Penulis menyadari penelitian ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya
bantuan dari banyak pihak. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima
kasih kepada yang terhormat:
1)
Dr. Ir. Surjono H. Sutjahjo, MS., selaku Ketua Program Studi Ilmu
Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan serta seluruh staf atas
kemudahan yang diberikan dalam penyelesaian studi di IPB.
2)
Dr. Ir. Hariadi Kartodihardjo, M.S., selaku Ketua Komisi Pembimbing yang
telah memberikan arahan penelitian dan pembahasan mendalam berbagai
aspek pada proses penulisan tesis.
3)
Dr. Ir. Awal Subandar, M.Sc., selaku Anggota Komisi Pembimbing yang
telah memberikan masukan dan koreksi yang mendalam terhadap hasil
penelitian dan proses penulisan tesis.
4)
Dr. Ir. Bramasto Nugroho, selaku Penguji Luar yang telah memberikan
masukan demi penyempurnaan tesis.
5)
H. T. Azmun Djafar, SH Bupati Pelalawan dan H. Ir. Bambang P Suroto,
MSi. Kepala Bapedalda Kabupaten Pelalawan yang telah memberi
kesempatan dan dukungan untuk mengikuti pendidikan di Program
Pascasarjana IPB.
6)
Jajaran staf Pemerintah Daerah Kabupaten Pelalawan (Bagian Hukum,
Pemerintahan, Kepegawaian Sekretariat Kabupaten Pelalawan, Dinas
10
Kehutanan, Bappeda, Dinas Perkebunan dan BPS Kabupaten Pelalawan
yang membantu kelancaran penelitian.
7)
Kawan-kawan
dari
Organisasi
Non-Pemerintah
dan
Organisasi
Kemasyarakatan : Jikalahari, FKD Riau, WWF Riau, WALHI Riau,
Yayasan Bangun Negeri Pelalawan, Majelis Pemuda Pelalawan, Forest
Wacth Indonesia yang memberikan kesempatan pada peneliti untuk
mengakses informasi seoptimal mungkin.
8)
Pepen, Sandy, Ipoel, Pak Jun, Indah, V3 & Pak Subhan dan semua temanteman PSL Angkatan 2005.
9)
Pita, Reni, Uci, Bu Ai dan teman-teman LQ, Eva Rahmawati, Mba Sudiani
Pratiwi, Mba Osy dan Poppy.
10)
Bang Sam, Syawal, Romi, dan Iyul yang turut membantu dalam
pengumpulan data.
11)
Ayahanda dan Ibunda tercinta, Adinda Laksmi Savitri, Lilfadli Jamil dan
Ledyani yang telah memberikan dukungan kepada penulis.
Penulis mempersembahkan tesis ini untuk suami tercinta : Ady Candra dan
kedua buah hati : Nasywa Fatimah dan Muhammad Abisali Abrisam yang telah
menjadi semangat bagi penulis dan rela berbagi perhatian dengan perkuliahan dan
tesis selama penulis menempuh pendidikan di IPB.
Akhir kata, dengan segala kerendahan hati penulis mempersembahkan karya
ini untuk pengembangan ilmu pengetahuan terutama bagi integrasi lingkungan
hidup dalam perumusan kebijakan pembangunan guna tercapainya pembangunan
berkelanjutan. Mohon maaf atas segala kekurangan dalam tesis ini. Sekian dan
terima kasih.
Bogor, Juli 2008
Leni Rosylin
Download