97 V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari penilitian mengenai "Pengendalian Kualitas Produk Bandeng Duri Lunak Juwana Elrina Group Semarang" sebagai berikut: 1. Kerusakan yang terjadi dalam produksi bandeng duri lunak Bandeng Juwana yaitu bandeng patah/ tidak utuh dengan total kerusakan sebanyak 1004 ekor (kerusakan tertinggi), bandeng bau asap presto sebanyak 456 ekor (kerusakan terendah), dan bandeng berlendir sebanyak 533 ekor. 2. Kerusakan bandeng duri lunak memiliki batas toleransi sebesar 0,14, batas kendali atas (UCL) sebesar 0,19, batas kendali bawah (LCL) sebesar 0,09, dan masih terdapat 3 titik yang berada diluar batas kendali atas (UCL). Nilai batas kendali tersebut dapat digunakan Bandeng Juwana sebagai kontrol dalam produksi bandeng duri lunak selanjutnya. 3. Kerusakan bandeng duri lunak yang menjadi prioritas perbaikan yaitu bandeng duri lunak patah/ tidak utuh sebesar 50,38% (kerusakan yang paling banyak ditemukan dan yang harus segera diselesaikan dalam waktu dekat), selanjutnya perbaikan pada bandeng berlendir yang mengalami kerusakan sebesar 26,74% dan terakhir pada bandeng bau asap presto sebesar 22,88% (kerusakan yang tidak harus diselesaikan segera/ dalam waktu dekat). 4. Faktor-faktor penyebab 3 kerusakan produk bandeng duri lunak Bandeng Juwana, yaitu: a. Kerusakan yang menjadi prioritas perbaikan dan kerusakan yang harus segera diselesaikan dalam waktu dekat adalah bandeng patah/ tidak utuh disebabkan oleh 3 faktor yaitu faktor manusia yang disebabkan adanya karyawan yang kurang hati-hati dan kurang teliti; faktor mesin disebabkan pisau kurang tajam dan suhu cool room kurang dingin; dan faktor bahan baku disebabkan bandeng terlalu lama disimpan. 97 98 b. Kerusakan lain yang ditemukan dan menjadi kerusakan yang tidak harus diselesaikan segera/ dalam waktu dekat yaitu: 1) Bandeng berlendir, disebabkan oleh 3 faktor yaitu faktor manusia disebabkan adanya karyawan yang kurang teliti; faktor mesin disebabkan suhu cool room kurang dingin dan kondisi cool room kotor; dan faktor bahan baku disebabkan bandeng terlalu lama di simpan dan 2) Bandeng bau asap presto, disebabkan oleh 2 faktor yaitu faktor manusia disebabkan adanya karyawan yang kurang teliti dan faktor mesin karena autoklaf rusak. 5. Usulan tindakan perbaikan yang dapat diterapkan Bandeng Juwana untuk mengatasi permasalahan kerusakan terhadap produk bandeng duri lunak, antara lain: a. Tindakan perbaikan pada kerusakan bandeng patah/ tidak utuh yang menjadi prioritas perbaikan dan kerusakan yang harus segera diselesaikan dalam waktu dekat yaitu pada faktor manusia dengan pengawasan dan pemberian pelatihan terhadap kinerja karyawan secara rutin serta pemberian reward kepada karyawan terbaik setiap bulannya, faktor mesin dengan pengecekan dan pembersihan peralatan produksi secara rutin, dan faktor bahan baku dengan pembuatan jadwal waktu produksi bandeng. b. Tindakan perbaikan pada kerusakan lain yang menjadi kerusakan yang tidak harus diselesaikan segera/ dalam waktu dekat atau diselesaikan setelah kerusakan bandeng patah/ tidak utuh dapat teratasi yaitu: 1) Tindakan perbaikan kerusakan bandeng berlendir, pada faktor manusia dengan pengawasan dan pemberian pelatihan terhadap kinerja karyawan secara rutin, faktor mesin dengan pengecekan dan pembersihan cool room dengan rutin, serta faktor bahan baku dengan pembuatan jadwal waktu produksi bandeng dan 2) Tindakan perbaikan kerusakan bau asap presto, pada faktor manusia dengan pengawasan kinerja karyawan secara rutin serta faktor mesin dengan pengecekan 99 dan pembersihan autoklaf setelah digunakan serta pemahaman SOP penggunaan autoklaf. B. Saran Berdasarkan penelitian dan hasil wawancara dengan Bandeng Juwana, peneliti memberikan beberapa saran yang dapat menjadi pertimbangan dalam usaha pengendalian kualitas produk bandeng duri lunak Bandeng Juwana, yaitu: 1. Bandeng Juwana dapat memberikan pelatihan pengembangan secara rutin setiap 3 bulan sekali mengenai seluruh kegiatan produksi bandeng duri lunak baik cara kerja serta SOP seluruh tahapan produksi Bandeng Juwana menjaga dan meningkatkan produktivitas, keterampilan, dan kreativitas karyawan. 2. Bandeng Juwana sebaiknya memberikan reward kepada karyawan berprestasi atau memiliki penilaian kinerja yang baik setiap bulannya untuk meningkatkan semangat kerja karyawan untuk bekerja lebih baik lagi sebagai bentuk apresiasi perusahaan dalam upaya menjaga loyalitas dan hubungan baik perusahaan dengan karyawan sesuai dengan misi kedua Bandeng Juwana. 3. Bandeng Juwana perlu memberikan pemahaman kepada seluruh pemasok bahan baku bandeng mengenai SOP tentang kriteria bahan baku bandeng yang dapat diterima dan SOP pembersihan bandeng serta harus dilakukan sortasi ketika pembelian bahan baku bandeng untuk mencegah keadaan bandeng yang sudah tidak segar ketika dibeli di Pasar Kobong.