BAB II TINJAUAN PUSTAKA

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Project Manager
Seorang project manager atau project manager adalah seseorang yang
ditunjuk atau ditetapkan untuk bertanggung jawab terhadap kegiatan keseharian
(day to day) pengelolaan proyek untuk kepentingan organisasi (Heryanto dan
Triwibowo, 2013).
Seorang project manager bertindak sebagai agen atau wakil dari
pemilik proyek. Fungsi dari manajer adalah merencanakan, mengorganisasikan,
memimpin dan mengendalikan sumber daya fisik dan manusia yang diperlukan
untuk menyelesaikan suatu proyek (Duffield dan Trigunarsyah, 1999).
Badiru dan Pulat (1995) mengatakan “The role of manager is to use
available resources (manpower and tools) to accomplish goals and objectives”
yang dapat diartikan bahwa seroang manajer mempunyai tugas untuk
menggunakan sumber daya yang ada, baik sumber daya manusia maupun
peralatan untuk mencapai tujuan dan sasaran.
Menurut Ervianto (2007) project manager dapat didefinisikan sebagai
seseorang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan proyek dimulai dari
kegiatan yang paling awal hingga proyek selesai. Project manager bertanggung
jawab terhadap organisasi induk, proyeknya sendiri, dan tim yang bekerja dalam
7
proyeknya. Adapun kriteria project manager adalah mampu mengusahakan
sumber daya yang memadai, memotivasi sumber daya manusia, membuat
keputusan yang tepat untuk melakukan pertukaran (trade off) seperti pertukaran
waktu dengan biaya pada saat akselerasi proyek, mempunyai pandangan yang
berimbang terhadap timnya, berkomunikasi dengan baik dan mampu melakukan
negosiasi.
Dari keempat pendapat yang dikemukakan oleh para ahli diatas dapat
disimpulkan bahwa seorang project manager adalah seseorang yang mempunyai
tanggung jawab penuh terhadap tercapainya tujuan dan sasaran proyek dengan
mempimpin, merencanakan, mengkoordinasi, dan mengendalikan sumber daya
yang ada.
1.2 Peranan dan Tanggung Jawab Project Manager
Seorang
project
manager
harus
mengetahui
peranan
dan
tanggungjawabnya atas semua kegiatan utama manajemen proyek dan
melaksanakan fungsi – fungsi manajerialnya dengan baik untuk menyelesaikan
proyek tersebut. Manajemen proyek tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang
karena bidang tugas suatu proyek mempunyai ciri khas tertentu dan memerlukan
berbagai disiplin pengetahuan dan keahlian untuk menanganinya dan hal ini hanya
dapat dilakukan oleh seorang project manager yang telah memenuhi syarat-syarat
kompetensi yang diinginkan. Peranan project manager sangat penting dan
mendasar dalam mencapai keberhasilan proyek karena didalam proyek tersebut
telah dipertaruhkan misi dan tujuan organisasi serta dana yang cukup besar yang
digunakan dalam menyelesaikan proyek tersebut (Syah, 2004).
8
Berikut ini adalah tugas dan tanggung jawab seorang project manager
(Heryanto dan Triwibowo, 2013), diantaranya adalah :
1. Mendefiniskan dan membatasi proyek dengan benar.
Pada tahap awal sebuah proyek, project manager harus berkoordinasi
dengan pemilik proyek untuk membuat definisi proyek. Definisi
proyek dibuat bersama-sama dan disetujui pemilik proyek. Seorang
project
manager
dituntut
untuk
bisa
mendefinisikan
proyek
berdasarkan surat penugasan dan arahan proyek dari pihak manajemen.
2. Mengidentifikasi dan memilih sumber daya proyek (manusia dan
material).
Untuk mengerjakan suatu proyek diperlukan sumber daya yang baik,
artinya adalah sumber daya personil (manusia) dan non-personil
(material). Seorang project manager dengan seijin pemilik proyek bisa
menentukan sumber daya manusia yang andal, yang memiliki
kapasitas untuk pengerjaan proyek dan juga memilih sumber daya
material yang baik dan cocok.
3. Memimpin tim proyek pada setiap fase proyek.
Suatu proyek terbagi atas beberapa fase atau tahapan. Awal dan akhir
fase sebuah proyek haruslah jelas. Untuk menentukan hal ini
diperlukan suatu keputusan yang diambil oleh seorang project
manager dan juga harus memimpin tim proyek dalam setiap fase.
4. Mengestimasi dan membuat anggaran proyek.
9
Seorang project manager harus bisa membuat estimasi dan membuat
anggaran belanja proyek, agar proyek sesuai dengan tujuan yang
diharapkan dan anggaran tidak sampai melebihi dari anggaran yang
sudah ditentukan.
5. Mengidentifikasi dan mengelola semua isu dan risiko pada sebuah
proyek.
Seorang project manager haruslah peka terhadap lingkungan sekitar.
Project manager harus bisa mengidentifikasi dan mengelola semua isu
dan risiko yang muncul pada sebuah proyek, bahkan harus bisa
memprediksi risiko-risiko maupun isu-isu yang akan muncul bila
sebuah proyek akan dilaksanakan. Dan tentunya harus tahu bagaimana
cara memitigasi atau penanggulangannya.
6. Membuat dan mengendalikan perencanaan proyek.
Seorang project manager bertanggung jawab sepenuhnya atas
pembuatan dan perawatan/pengendalian perencanaan proyek ini agar
sesuai dengan tujuan proyek yang dimaksud.
7. Mengelola semua perubahan yang terjadi pada sebuah proyek.
Seorang project manager dituntut untuk bisa mengelola perubahan
proyek secara optimal. Artinya project manager harus bisa
menentukan skala prioritas perubahan dan mengambil keputusan
tentang apa yang harus diubah dan apa saja yang tidak bisa diubah.
8. Meyakinkan bahwa semua penugasan dan penyampaian proyek berada
pada jalurnya dan tidak melebihi biaya yang telah ditetapkan.
10
Kegagalan proyek salah satunya bisa dimulai dari ketidakjelasan
penugasan, melencengnya penyampaian (deliverable) proyek, dan
membengkaknya biaya dari anggaran yang telah ditetapkan. Untuk itu
sangatlah penting menjaga
jalur proyek dengan benar, dan
pengalokasian dana tidak boleh melebihi anggaran yang telah
ditetapkan.
9. Mengidentifikasi politik organisasi dan memerankannya dengan baik.
Seorang pemimpin perlu memiliki kemampuan untuk mendesakkan
gagasan dan mempengaruhi pihak diluar perusahaan lewat penggunaan
politik organisasi. Kebijakan proyek yang diambil oleh manajemen
tidak dapat dipisahkan dari politik organisasi/perusahaan tersebut. Hal
ini penting karena berkaitan dengan keinginan manajemen maupun
stakeholder, agar tujuan proyek tidak meleset dari keinginan
manajemen perusahaan maupun stakeholder.
10. Mengelola berkas proyek dan dokumentasi terkait.
Project manager harus selalu berkoordinasi dengan dokumentator
proyek agar pengelolaan berkas proyek dan dokumentasi terkait
menjadi jelas dan sesuai dengan apa yang diharapkan.
11. Mengkomunikasikan dan memelihara kemajuan proyek melalui rapat
dan pelaporan.
Tugas seorang project manager yang tidak kalah pentingnya adalah
mengkomunikasikan kemajuan proyek dan juga memelihara kemajuan
11
proyek melalui rapat dan pelaporan. Kemajuan proyek ini dilaporakan
dalam bentuk laporan tertulis maupun dalam bentuk formal atau rapat.
Job Description seorang project manager menurut PT. Pembangunan
Perumahan, Tbk (2003) adalah sebagai berikut :
1. Penanggung jawab tercapainya tujuan proyek (Quality, Cost, Delivery,
dan Safety).
2. Pengelola dan bertanggung jawab seluruh sumber daya sehingga
efektif dan efisien guna tercapainya sasaran/tujuan di unitnya.
3. Penanggung jawab terlaksananya Sistem Manajemen Mutu ISO9001:2000, OHSAS 1801:1999 dan Sistem Manajemen Lingkungan
14001:2004.
Menurut Trihendradi (2007) Di dalam sebuah proyek, project manager
bertanggung jawab atas terlaksananya suatu proyek. Mereka bukanlah orang yang
memiliki otoritas tertinggi dalam suatu proyek. Otoritas tertinggi dipegang oleh
para manajer senior atau champion. Champion merupakan sponsor proyek atau
pemilik proyek. Tanggung jawab utama sebagai project manager yang paling
pokok ada tiga hal, antara lain adalah sebagai berikut :
1.
Merencanakan atau menjadwalkan proyek
2.
Mengelola sumber daya.
3.
Mengkomunikasikan proyek.
Dalam
mengelola
sebuah
proyek,
project
manager
harus
memperhatikan siklus hidup proyek. Siklus hidup proyek menyatakan rentang
12
waktu yang terdiri dari tahapan-tahapan yang akan dilalui dalam sebuah proyek.
Siklus hidup proyek minimal memiliki empat tahap yang harus dilalui, yaitu :
Tahap Inisiasi
Tahap Perencanaan
Tahap Pengontrolan
Pelaksanaan
Pengontrolan
Tahap Penutupan
Bagan 2.1 Tahapan Siklus Proyek
Sumber : Trihendradi, 2007.
Pada tahap iniasi bertujuan untuk proses identifikasi terhadap segala hal
yang harus dilakukan, serta memahami lingkup proyek. Pada tahap ini, seorang
project manager akan dipilih dan diberi wewenang untuk membentuk tim yang
akan menjalankan proyek.
Pada tahap perencanaan proyek merupakan proses pengembangan detail
atas perencanaan sutu proyek, yang meliputi daftar semua tugas, pengalokasian
sumber daya, penjadwalan, perencanaan anggaran/budget, manajemen resiko, dan
lain-lain. Proses perincian ini sangat bermanfaat agar dapat memahami rangkaian
tugas yang akan dilakukan, yang meliputi pihak-pihak yang bertanggung jawab,
batasan waktu tugas, dan lain-lain. Perencanaan proyek yang telah disetujui
13
sponsor disebut project baseline. Project baseline tersebut digunakan sebagai
kerangka acuan pengendalian proyek.
Pada tahap pengontrolan tugas-tugas mulai dilaksanakan. Secara teknis,
project baseline dijadikan sebagai pedoman/acuan tugas yang dilaksanakan.
Seorang project manager harus memantau tugas agar proyek dapat berjalan tepat
waktu, sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan dan berada pada budget yang
telah ditetapkan.
Pada tahap penutupan proyek, project manager menyerahkan hasil
proyek kepada sponsor (pemilik proyek) dan recipient (pihak yang akan
menggunakan/menerima hasil proyek) dan mempertanggungjawabkannya. Pada
umumnya, pihak sponsorlah yang akan memberikan pernyataan resmi mengenai
selesainya proyek tersebut.
Menurut Syah (2004) ada tiga poin penting mengenai peranan project
manager dalam pengelolaan proyek:
1. Manajemen proyek tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang karena
project
manager,
dalam
menjalankan
fungsi
manajerialnya,
memerlukan keahlian dan karakteristik tambahan seperti apa yang
biasa disyaratkan bagi manajer atau perusahaan lainnya. Demi
keberhasilan proyek, peranan project manager sangat penting dan
mendasar. Hal ini terkait dengan misi besar yang dipertaruhkan dan
danayang harus dikelola dalam menyelesaikan sebuah proyek.
2. Project manager yang handal tidak dilahirkan, tetapi dibentuk dan
dibuat. Project manager menjadi handal karena terlatih oleh
14
pengalaman dalam menghadapi dan kesulitan yang timbul di tempat
kerja. Project manager berkembang bukan hanya karena mempelajari
catatan dan teori dari buku-buku, tetapi juga hubungan kerja
(relationship/team/coordination) seperti dengan mitra kerja atau mitra
bisnis dan kemampuan dalam memecahkan berbagai macam persoalan
yang ada. Meskipun demikian, mempelajari atau mendapatkan
informasi dan keterampilan dari buku-buku yang mengupas/membahas
manajemen proyek juga sangat bermanfaat sebagai persiapan menuju
dunia kerja.
3. Mengingat peran penting seorang project manager dan perlunya
persyaratan
berupa
organisasi/institusi
kemampuan
melihat
hal
itu
khusus,
maka
sebagai
peluang
banyak
untuk
melaksanakan program pelatihan manajemen bagi project manager.
1.3 Kompetensi Seorang Project Manager
McClelland
(1992)
mengidentifikasi
kompetensi
dasar
untuk
keberhasilan kinerja kerja manajerial yaitu kematangan pengetahuan dan
intelektual, kematangan berbisnis dan kematangan profesional sebagai sebuah
skill dan kematangan interpersonal sebagai sebuah sikap/attitude. Seorang project
manager yang berkompeten, yaitu yang memenuhi tugasnya dengan kondisi
memiliki kualitas, kemampuan, pengetahuan dan pengalaman, serta memiliki
motivasi dan perilaku yang digunakan dalam lingkungan hidup. Kompetensi
menjelaskan kombinasi spesifik pengetahuan, kemampuan, sikap dan karakteristik
pribadi lainnya yang diperlukan untuk pemenuhan efektif tugas dalam suatu
15
organisasi. Demi
transparansi
dan pengukuran sederhana,
pengetahuan,
kemampuan, sikap dan karakteristik yang dibagi ke dalam beberapa kelompok
homogen yang disebut kompetensi.
Salah satu faktor penentu sukses yang penting bagi proyek dan juga
yang menyebabkan kegagalan proyek adalah kompetensi project manager. Untuk
itu project manager harus mempunyai persyaratan kompetensi yang dibutuhkan.
Menurut Yulianto (2005) untuk menghasilkan kinerja yang baik proyek harus
dikelola dengan baik oleh manajer yang berkualitas baik, yang memiliki
kompetensi yang dipersyaratkan meliputi pengetahuan, skill, serta unsur sikap dan
perilaku. Kompetensi project manager merupakan salah satu faktor penting untuk
mencapai keberhasilan penyelesaian proyek tepat pada waktunya. Project
manager merupakan individu yang paling menentukan keberhasilan atau
kegagalan
suatu
proyek
konstruksi,
karena
manajer
berperan
dalam
mengintegrasikan dan mengkoordinasikan semua sumber dan kegiatan dalam
proyek, dan bertanggung jawab sepenuhnya atas keberhasilan penyelesaian
proyek.
Hal ini juga dikemukakan oleh Prianto (2012) bahwa pimpinan proyek
memiliki peran penting dalam kesuksesaan proyek, manajer yang memiliki latar
belakang pendidikan formal yang cukup baik, minimal sarjana diharapkan
memiliki kemampuan teoritis terkait pelaksanaan proyek yang nantinya mampu
mengaplikasikan ilmu yang didapatkan secara nyata di lapangan. Pendidikan
berpengaruh terhadap kompetensi khusus, dimana seseorang meguasai bidang
keahlian yang dipelajari secara mendalam. Seorang project manager harus
16
memiliki pengalaman kerja. Pengalaman kerja menjadi suatu nilai lebih seorang
manajer. Seorang project manager juga harus mampu mengestimasi biaya
pelaksanaan proyek, karena estimasi biaya berperan penting terhadap keberhasilan
proyek.
Menurut Spencer dan Spencer (1993) seorang project manager harus
mempunyai kompetensi manajemen proyek yaitu meliputi pengontrolan sumber
daya dan waktu pelaksanaan, manajemen sumber daya manusia dan manajemen
strategik. Project manager harus terus mengetahui informasi dalam pelaksanaan
pekerjaan dan mempunyai inisiatif untuk menyelesaikan masalah yang terjadi.
Project manager harus dapat belajar dari pengalaman yang sudah didapatnya
dalam pelaksanaan proyek sebelumnya untuk dapat diterapkan dalam metode
kerja proyek selanjutnya atau yang sedang dipimpinnya.
Menurut Whitten (2004), kompetensi seorang project manager
dikelompokkan atas :
1. Kompetensi Pencapaian Bisnis
- Kesadaran bisnis : mengikat tiap proyek sistem pada misi, visi dan
tujuan organisasi.
- Orientasi Rekan bisnis : menjaga keterlibatan para manajer dan
pengguna selama proyek.
- Komitmen pada kualitas : memastikan setiap proyek sistem
berkontribusi pada harapan kualitas organisasi secara keseluruhan.
2. Kompetensi Pemecahan Masalah
17
- Inisiatif : mendemontrasikan kreatifitas, resiko diperhitungkan
untuk
dianalisis,
disain
dan
mengimplementasikan
sistem
informasi.
- Pengumpulan informasi : dengan terampil memperoleh informasi
faktual
yang
diperlukan
untuk
menganalisis,
disain,
dan
mengimplementasikan sistem informasi.
- Pemikiran
analitis
:
dapat
menilai
dan
memilih
proses
pengembangan sistem yang sesuai serta menggunakan perangkat
manajemen
untuk
merencanakan,
menjadwalkan
dan
menganggarkan pengembangan sistem. Juga dapat memecahkan
masalah melalui pendekatan analitis penguraian sistem menjadi
bagian-bagian serta merakit kembali bagian-bagian tersebut
menjadi sistem yang diperbaiki.
- Pemikiran konseptual : memahami teori sistem dan menerapkannya
pada analisis dan desain sistem dari sistem informasi.
3. Kompetensi Pengaruh
- Kesadaran antar personal : memahami, mengenal, bereaksi pada
motivasi dan tingkah laku antar personal.
- Kesadaran
organisasi
: memahami politik organisasi
dan
bagaimana menggunakannya dalam proyek.
- Antisipasi impak : memahami implikasi keputusan-keputusan
proyek dan mengelola harapan-harapan dan resiko.
18
- Banyak menggunakan pengaruh : dengan terampil memperoleh
kerja sama dan konsensus para manajer, pengguna dan ahli
teknologi.
4. Kompetensi Manajemen Manusia
- Memotivasi Orang Lain : memimpin dan mengarahkan orangorang untuk mengatasi perbedaan-perbedaan dan meraih tujuan
proyek sebagai sebuah tim.
- Ketrampilan komunikasi : berkomunikasi secara efektif, lisan dan
tertulis dalam konteks pertemuan, presentasi, memo dan laporan.
- Mengembangkan orang lain : memastikan para anggota tim proyek
menerima pelatihan, tugas, supervisi dan umpan balik performa
yang cukup untuk menyelesaikan proyek.
- Memonitor dan mengontrol : mengembangkan rencana, jadwal dan
anggaran proyek dan secara berkesinambungan memonitor
perkembangan serta membuat penyesuaian jika diperlukan.
5. Kompetensi Self Management
- Kepercayaan diri : secara konsisten membuat dan mempertahankan
keputusan-keputusan dengan kepercayaan diri kuat dalam proses
dan atau fakta.
- Manajemen stress : bekerja efektif di bawah tekanan.
- Kepedulian pada kredibilitas : secara konsisten dan jujur
menyampaikan janji-janji dan solusi. Mempertahankan pertukaran
teknis atau bisnis di lapangan jika diperlukan.
19
- Fleksibelitas : mampu menyelesaikan proses, gaya manajemen,
atau pembuatan keputusan berdasarkan situasi dan masalahmasalah yang tidak terantisipasi.
Dari uraian mengenai kompetensi seorang project manager diatas,
dapat disimpulkan bahwa : faktor penentu sukses atau kegagalan proyek adalah
kompetensi project manager. Untuk itu project manager harus mempunyai
persyaratan kompetensi yang dibutuhkan. Kompetensi menjelaskan kombinasi
spesifik pengetahuan, kemampuan, sikap dan karakteristik pribadi lainnya yang
diperlukan untuk pemenuhan efektif tugas dalam suatu organisasi. Kompetensi
project manager dapat diukur dalam tiga hal yaitu knowledge, skill dan dari
attitude yang dimiliki.
1.3.1
Knowledge Project Manager
Dalam Project Management Body Of Knowledge (PMBOK) The Fifth
Edition (2013) mengatakan seorang project manager akan mengelola proyek
dengan meliputi sepuluh knowledge area yaitu :
1. Scope Management : mencakup proses-proses yang diperlukan untuk
memastikan bahwa proyek tersebut mencakup semua pekerjaan yang
diperlukan,
dan
hanya
pekerjaan
yang
diperlukan,
untuk
menyelesaikan proyek dengan sukses.
2. Time Management : mencakup proses-proses yang dibutuhkan untuk
mengelola penyelesaian tepat waktu dari proyek.
3. Cost Management : mencakup proses-proses yang terlibat dalam
perencanaan, memperkirakan, penganggaran, pembiayaan, pendanaan,
20
mengelola, dan mengendalikan biaya
sehingga
proyek dapat
diselesaikan dalam anggaran yang disetujui.
4. Quality Management : mencakup proses-proses dan kegiatan
organisasi melakukan yang menentukan kebijakan mutu, sasaran, dan
tanggung jawab sehingga proyek akan memenuhi kebutuhan yang
dilakukan.
5. Human Resource Management : mencakup proses-proses yang
mengatur, mengelola, dan memimpin tim proyek.
6. Communication
Management
:
mencakup
proses-proses
yang
diperlukan untuk memastikan perencanaan yang tepat waktu, dan tepat
pengumpulan,
pembuatan,
distribusi,
penyimpanan,
pencarian,
manajemen, pengawasan, pemantauan, dan disposisi akhir dari
informasi proyek.
7. Risk Management : mencakup proses-proses melakukan perencanaan
manajemen risiko, identifikasi, analisis, perencanaan respon, dan
mengendalikan risiko pada sebuah proyek.
8. Procurement Management : mencakup proses-proses yang diperlukan
untuk membeli atau memperoleh produk, jasa, atau hasil yang
dibutuhkan dari luar tim proyek.
9. Integration Management : mencakup proses-proses dan kegiatan yang
diperlukan untuk mengidentifikasi, menentukan, menggabungkan,
menyatukan, dan mengkoordinasikan berbagai proses dan kegiatan
manajemen proyek.
21
10. Stakeholder Management : mencakup proses-proses yang diperlukan
untuk mengidentifikasi semua orang atau organisasi yang terkena
dampak proyek, menganalisis harapan pemangku kepentingan dan
dampaknya pada proyek, dan mengembangkan strategi pengelolaan
yang tepat untuk secara efektif melibatkan para pemangku kepentingan
dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan proyek.
Prianto (2012) menyebutkan bahwa indikator kinerja manajer yang
dinilai dari pengetahuan/knowledge dapat dilihat sebagai berikut :
1. Latar belakang pendidikan seorang project manager
2. Pengalaman kerja di dalam bidang konstruksi
3. Pemahaman dan penguasaan dalam merencanakan sumber-sumber
biaya,
menaksirkan
biaya,
membuat
anggaran
biaya
dan
mengendalikan biaya
4. Pemahaman dan penguasaan dalam merencanakan kualitas, menjamin
pencapaian kualitas serta pengendalian kualitas
5. Pemahaman dan penguasaan dalam merencanakan organisasi proyek,
mengadakan tenaga kerja, dan pengembangan tim proyek
6. Pemahaman dan penguasaan dalam merencanakan komunikasi,
mendistribusikan informasi, mengadakan pertemuan-pertemuan dalam
proyek, membuat laporan progres proyek dan membuat administrasi
proyek
22
7. Pemahaman dan penguasaan dalam mengidentifikasi resiko-resiko
yang mungkin terjadi dan cara penanganan/pengendalian risiko
tersebut
8. Pemahaman dan penguasaan dalam merencanakan pengadaan barang
dan jasa, merencanakan dan melakukan permintaan, menyeleksi
sumber-sumber, membuat dan menutup kontrak.
1.3.2
Skill Project Manager
Tidak hanya tingkat pengetahuan/knowledge yang tinggi dari seorang
project manager diperlukan untuk mencapai keberhasilan suatu proyek. Seorang
project manager dituntut untuk mampu mengimplementasikan ilmu pengetahuan
yang dimilikinya dalam dunia nyata. Dalam hal ini adalah keahlian/skill seorang
project manager dalam mempraktekkan pengetahuannya. Skill yang dimiliki
seorang project manager diantaranya (Heryanto dan Triwibowo, 2013) :
1. Leadership atau Kepemimpinan.
Seorang project manager harus bisa mengarahkan tim secara
keseluruhan agar proyek bisa mencapai dan sesuai dengan tujuan.
2. Problem Solving atau Mampu Memecahkan Masalah.
Seorang project
manager
harus mampu memecahkan semua
permasalahan yang terjadi selama proyek berlangsung. Permasalahan
baik secara teknis maupun non-teknis.
3. Written Skills atau Keahlian Menulis
Project manager harus mampu menulis dengan jelas, singkat dan
padat, serta mengenai sasaran dalam menginterpretasi pelaksanaan
23
proyek. Penulisan yang dimaksud adalah project definition, project
management plan, project monitoring and controlling.
4. Presentation Skills atau Kemampuan untuk Presentasi
Seorang project manager harus bisa menuangkan ide-idenya dalam
suatu bentuk orasi atau presentasi. Mampu mempresentasikan suatu
topik atau tema tertentu dalam proyek. Menjelaskan dengan lugas dan
mudah dimengerti.
5. Communication Skills atau Kemampuan Berkomunikasi
Kemampuan untuk berkomunikasi yang baik dalam sebuah tim,
kemampuan komunikasi project manager yang bisa menghubungkan
semua anggota tim agar dapat berkoordinasi dengan baik.
6. Team Player Skills atau Kemampuan Menjalankan Tim
Untuk menjalankan tim, seorang project manager harus memiliki
karisma yang tinggi, dan berwibawa. Memiliki kemampuan untuk
memotivasi orang lain.
7. Profesionalism atau Profesionalisme
Seorang project manager harus bisa bersikap profesional dimana bisa
memilih antara urusan kantor dengan urusan pribadi. Seorang project
manager yang baik harus bisa membedakan kapan saat bertindak
sebagai pimpinan proyek dan kapan berlaku sebagai teman.
8. Strong Admin Skills atau Kemampuan Handal Mengatur
Kemampuan untuk mengatur ini sangat diperlukan, karena dalam
sebuah proyek terkadang tidak sedikit anggota tim yang mau jalan
24
sendiri. Untuk itu diperlukan seorang project manager yang bisa
mengatur timnya dengan baik.
9. Menguasai Manajemen Proyek.
Hal yang paling mendasar yang harus dimiliki seorang project
manager adalah pengetahuan tentang manajemen proyek. Project
manager harus menguasai manajemen proyek karena menyangkut
keseluruhan dari proses-proses pelaksanaan proyek.
Menurut Weaver (2013) skill yang harus dimiliki seorang project
manager adalah sebagai berikut :
1. Penjadwalan
Project manager harus mampu mengatur tugas-tugas dalam urutan
yang benar untuk mencapai hasil yang tepat pada waktu, dan
memastikan proyek berjalan pada treknya.
2. Alokasi Sumber Daya
Alokasi sumber daya terkait erat dengan penjadwalan. Project
manager harus mampu menemukan orang yang tepat untuk
memastikan bahwa mereka tersedia pada saat yang tepat untuk
mengerjakan tugas-tugas proyek.
3. Menghadapi Risiko
Risiko yang mungkin terjadi selama proyek harus diketahui terlebih
dahulu oleh project manager. Setelah identifikasi risiko, project
manager juga harus merencanakan bagaimana tindakan penanganan
terhadap risiko tersebut.
25
4. Penganggaran
Project manager harus bisa melacak pengeluaran dan anggaran proyek
sendiri. Project manager harus mengetahui bagaimana untuk
menghabiskan apa yang telah dialokasikan dan apakah itu sudah cukup
untuk memberikan apa yang diharapkan oleh sponsor proyek.
5. Menjalankan Tim
Keterampilan manajemen tim mencakup motivasi, kepemimpinan,
pembinaan, dan menginspirasi orang lain. Project manager mampu
memastikan bahwa tim memiliki apa yang mereka butuhkan.
6. Manajemen Perubahan
Sebagai project manager harus mampu menangani perubahan. Ini
tentang menilai setiap permintaan perubahan, dan memastikan bahwa
itu disetujui atau ditolak oleh sponsor proyek. Project manager mampu
menganalisis dampak dari perubahan pada proyek dan memutuskan
untuk menyetujui/menolak secara langsung. Project manager dapat
melihat apakah perubahan akan dikenakan biaya uang atau waktu.
7. Manajemen Isu.
Seorang project manager yang sukses tahu bagaimana menangani
masalah
dengan
cara
yang
meminimalkan
gangguan
dan
memungkinkan rencana aksi untuk dilakukan. Dapat menangani
masalah dengan cepat dan dengan proses yang diakui.
26
1.3.3
Attitude Project Manager
Selain pengetahuan/knowledge dan keahlian/skill, seorang project
manager harus memiliki sikap/attitude sehingga mampu menghasilkan suatu
proyek konstruksi. Menurut Prianto (2012) attitude yangharus dimiliki seorang
project manager adalah :
1. Mempunyai komitmen untuk bekerja keras dalam proyek.
2. Mempunyai upaya/inisiatif untuk menyelesaikan semua kegiatan dan
ketika menghadapi masalah.
3. Mempunyai
kepercayaan atas kemampuan diri
sendiri
untuk
menyelesaikan tugas dengan baik.
4. Mempunyai motivasi diri yang besar untuk tercapainya keberhasilan
proyek.
5. Memiliki semangat kerja yang tinggi demi tercapainya keberhasilan
proyek.
6. Mempunyai rasa tanggung jawab yang penuh.
7. Memahami tujuan proyek dan mampu memotivasi tim proyek untuk
bersama-sama mencapai tujuan dan sasaran proyek.
Menurut Shaw (2011) untuk seorang project manager, sikap adalah
segalanya agar dapat melaksanakan dan menyelesaikan
proyek, selain
pengetahuan dan keahlian manajemen proyek master, project manager harus juga
memiliki sikap yaitu :
27
1.
Memiliki impian dan berpikir luas. Percaya akan mimpi dan memiliki
ambisi yang kuat.
2.
Tidak pernah meremehkan pekerjaan-pekerjaan kecil
3.
Mau melakukan hal-hal kecil dan sepele. Melakukan hal-hal yang
orang umum tidak mau lakukan.
4.
Tahu cara memprioritaskan sesuatu. Mengetahui dan melakukan apa
yang penting.
5.
Optimis bahwa mampu memecahkan semua masalah yang terjadi.
6.
Mau terus belajar hal-hal baru untuk menambah pengetahuan.
7.
Tidak pernah menghindar dari tanggung jawab sebagai seorang
manajer, selalu mencoba yang terbaik dalam menemukan metode
yang sukses untuk memecahkan suatu masalah.
8.
Tidak pernah menyerah, selalu bekerja keras.
1.4 Keberhasilan Proyek
Keberhasilan proyek konstruksi adalah sasaran utama yang ingin
dicapai dengan hasil akhir yang diharapkan selama proses pelaksanaan proyek
yang pada dasarnya terdiri dari tiga sasaran yaitu tepat waktu, biaya, dan kualitas.
Menurut Soeharto (1995) tujuan utama proyek adalah tercapainya target
waktu yang ditetapkan sebelumnya dalam dokumen kontrak (on schedule) atau
dengan kata lain proyek tidak terlambat sehingga proyek dapat digunakan pada
waktu yang telah ditetapkan dalam rencana. Tercapainya target biaya yang
ditetapkan sebelumnya dalam dokumen kontrak atau dengan kata lain proyek
tidak mengalami pembengkakkan biaya yang relatif besar adalah hal yang
28
diinginkan oleh pemilik proyek. Target biaya proyek dari segi kontraktor berarti
menjamin tercapainya keuntungan yang diprediksikan pada saat tender, bagi
perencana adalah design fee, sedangkan bagi pemilik hal ini menjamin
kelangsungan jalannya proyek dengan adanya pengeluaran yang sudah
dianggarkan dalam anggaran pemilik proyek.
Menurut Wikantari (2003) memenuhi standar kualitas minimum yang
disyaratkan adalah salah satu syarat dari sukses proyek konstruksi. Kualitas dalam
proyek konstruksi pada prinsipnya adalah sebuah produk jasa yang dapat memberi
kepuasan terhadap pemilik proyek dan hasil kerja sesuai dengan persyaratan
spesifikasi sebagaimana dalam dokumen kontrak.
Menurut Ward et al. (1991) dan Kagioglouet al. (2001) pendekatan
tradisional untuk mengevaluasi kinerja proyek diukur dari tiga indikator, yaitu
biaya, waktu dan kualitas. Toor dan Ogunlana (2010) berpendapat ketiga indikator
tersebut yang merupakan basis kriteria untuk keberhasilan proyek dan merupakan
segitiga besi. Kumaraswamy dan Thorpe (1996) menambahkan indikator
keberhasilan sebuah proyek adalah kepuasan konsumen, kepuasan tim proyek,
alih teknologi, lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja.
Shenhar et al. (1997) menentukan empat dimensi pengukuran
keberhasilan proyek, yaitu :
1. Efisiensi proyek yang terdiri dari mengukur kinerja jangka pendek,
menyelesaikan proyek tepat waktu dan berada dalam anggaran yang
spesifik.
29
2. Dampak pada konsumen yang terdiri dari hasil yang berkaitan dengan
konsumen atau pengguna akhir, kinerja pertemuan yang dilaksanakan,
persyaratan fungsional, dan spesifikasi teknik.
3. Keberhasilan bisnis yang mengukur kinerja waktu, siklus waktu, hasil
dan kualitas perbaikan total dari kinerja organisasi.
4. Persiapan kedepan yang terdiri dari dimensi jangka panjang, persiapan
organisasi dan peruntukan teknologi infrastruktur.
Di sisi lain menurut Ling et al. (2009) keberhasilan proyek diukur
berdasarkan kinerja waktu, kinerja biaya, kualitas, laba, kepuasan konsumen, dan
kepuasan publik dan tanggap terhadap perubahan. Atkinson (1999) memberikan
model pengukuran keberhasilan proyek yang terdiri dari tahapan penyerahan
proyek dan tahapan pasca penyerahan proyek. Tahapan penyerahan proyek terdiri
dari proses mengerjakan dengan benar yang diukur dengan biaya, waktu, kualitas
dan efisiensi.
Menurut Chan (2002), keberhasilan suatu proyek bergantung pada
kinerja tim proyek. Kinerja tim proyek bergantung pada keahlian tim proyek,
klien, pimpinan tim desain, dan pimpinan tim konstruksi. Nurick et al. (1999) juga
menyebutkan bahwa tim sangat penting terutama dalam sebuah proyek yang
diorientasikan pada lingkungan kerjanya dimana terdiri dari kegiatan antar multidisiplin yang sangat komplek dan membutuhkan beberapa spesialis juga
pendukung dari beberapa kelompok.
Menurut Kerzner (1999) menerangkan kriteria keberhasilan proyek
adalah sesuai dengan waktu, biaya, dan kinerja. Gagasan ini juga dikemukakan
30
oleh Nurick et al. (1999) bahwa variabel yang berhubungan dengan tugas adalah
sesuatu yang dapat mempengaruhi hasil tugasnya seperti kemauan untuk
menyelesaikan pekerjaan atau tugasnya selesai tepat waktu dan tepat biaya (on
budget).
Menurut Syah (2004) mengukur keberhasilan proyek ditinjau dari aspek
sebagai berikut :
1. Segi Biaya :
- Sesuai dengan dokumen kontrak dan kesepakatan.
- Pemilik proyek setuju dan melaksanakan pembayaran pekerjaan
sampai selesai.
- Tidak terjadi progress billing tidak terbayar.
- Memperoleh
manfaat
positif
termasuk
keuntungan
bagi
perusahaan.
2. Segi Mutu :
- Sesuai
dengan
dokumen
kontrak
spesifikasi
teknis
dan
kesepakatan.
- Pemilik proyek setuju dan menerima proyek dengan tanpa
komentar/syarat tertentu.
- Tidak ada penalty, atau complain atas mutu hasil kerja proyek.
- Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dilaksanakan dengan baik,
- Semua pihak terkait pelaksanaan merasa puas.
- Memperoleh certificate of completion.
3. Segi Waktu :
31
- Proyek diselesaikan tepat waktu, atau sesuai dengan jadwal kerja
dokumen kontrak.
- Pemilik proyek setuju dan menerima selesainya sebagian atau
keseluruhan pekerjaan yang bersangkutan.
- Tidak ada complain mengenai progress pelaksanaan terkait
penyelesaian pekerjaan.
Porter (1994) menyebutkan keberhasilan proyek merupakan salah satu
faktor penting yang menunjang pemasaran karena kepuasan pelanggan atas hasil
kerja dari kontraktor yang bermutu dan tepat waktu akan mengangkat citra
perusahaan dimata para pemilik proyek dan menjadi rekomendasi untuk memilih
pelaksana proyek. Keberhasilan proyek dapat berupa :
1. Kemampuan untuk menyelesaikan proyek tepat waktu atau bahkan
lebih cepat dari waktu yang dijadwalkan.
2. Kemampuan untuk menyelesaikan proyek dengan biaya yang
kompetitif dan dapat diterima pemilik proyek.
3. Kemampuan dalam menyelesaikan proyek dengan kualitas dan
keselamatan kerja (safety) yang baik.
4. Kemampuan berkomunikasi dengan baik kepada semua pihak
(stakeholder) selama masa pelaksanaan proyek yaitu : pemilik proyek
(pengguna jasa), konsultan, sub-kontraktor, supplier, dan masyarakat.
5. Kemampuan memberikan pelayanan yang baik setelah proyek
diserahkan kepada pemilik ( after sales service ).
32
6. Memiliki produk unggul (spesialis dibidang gedung, spesialis
pelabuhan,
dsb)
merupakan
faktor
yang
menentukan
dalam
menetapkan strategi bersaing perusahaan.
Dapat disimpulkan dari uraian mengenai keberhasilan proyek diatas
bahwa : pendekatan tradisional untuk mengevaluasi kinerja proyek diukur dari
tiga indikator, yaitu biaya, waktu dan kualitas. Ketiga indikator tersebut yang
merupakan basis kriteria untuk keberhasilan proyek dan merupakan segitiga besi.
Keberhasilan suatu proyek bergantung pada kinerja tim proyek. Kinerja tim
proyek bergantung pada keahlian tim proyek, klien, pimpinan tim desain, dan
pimpinan tim konstruksi.
1.5 Konseptual Kerangka Berpikir
Kompetensi seorang project manager merupakan kombinasi spesifik
pengetahuan (knowledge), kemampuan (skill), sikap dan karakteristik pribadi
(attitude) yang diperlukan untuk pemenuhan efektif tugas dalam suatu organisasi.
yang berperan penting terhadap keberhasilan proyek. Keberhasilan sebuah proyek
dapat disimpulkan sebagai tercapainya semua sasaran yang telah direncanakan
sebelumnya, yaitu tepat waktu, biaya, dan kualitas. Keberhasilan proyek yang
dimaksud adalah :
1.
Proyek diselesaikan dengan tepat waktu atau bahkan lebih cepat dari
waktu yang dijadwalkan.
2.
Proyek diselesaikan dengan biaya yang kompetitif dan dapat diterima
pemilik proyek.
33
3.
Proyek diselesaikan dengan kualitas dan keselamatan kerja (safety)
yang baik.
1.5.1
Penentuan Variabel Penelitian
Dalam menentukan variabel penelitian, peneliti merangkum masing-
masing unsur kompetensi project manager yaitu knowledge, skill dan attitude
untuk dijabarkan yang berasal dari literatur yang telah dibahas sebelumnya dari
beberapa sumber.
Unsur pengetahuan/knowledge dijabarkan menurut PMBOK (2013) dan
Prianto (2012). Dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 2.1
Jabaran Knowledge Project Manager
Knowledge Project Manager menurut :
PMBOK (2013)
Prianto (2012)
Bahwa seorang project manager harus Indikator kinerja project manager dinilai
menguasai ten knowledge area, yaitu :
- Scope Management : mencakup proses
untuk
memastikan
bahwa
proyek
tersebut mencakup semua pekerjaan
- Time Management : mencakup proses
untuk mengelola penyelesaian tepat
waktu dari proyek.
terlibat
dalam
- Latar belakang pendidikan
- Pengalaman kerja
- Pemahaman dan penguasaan dalam
menaksirkan biaya, membuat anggaran
biaya dan mengendalikan biaya
- Pemahaman dan penguasaan dalam
- Cost Management : mencakup proses
yang
dari pengetahuan/knowledge meliputi :
perencanaan,
penganggaran, pembiayaan,mengelola,
dan mengendalikan biaya.
- Quality Management : mencakup proses
merencanakan kualitas, menjamin
pencapaian kualitas serta pengendalian
kualitas
- Pemahaman dan penguasaan dalam
merencanakan organisasi proyek,
dan kegiatan organisasi melakukan yang
mengadakan tenaga kerja, dan
menentukan kebijakan mutu.
pengembangan tim proyek
34
- Human
Resource
mencakup
proses
Management
yang
:
mengatur,
mengelola, dan memimpin tim proyek.
- Communication
Management
- Pemahaman dan penguasaan dalam
merencanakan komunikasi,
mendistribusikan informasi,
:
mengadakan pertemuan-pertemuan
mencakup proses untuk memastikan
dalam proyek, membuat laporan
perencanaan yang tepat waktu dan tepat.
progress proyek dan membuat
- Risk Management : mencakup proses
melakukan
identifikasi
mengendalikan
risiko
risiko,
pada
dan
- Pemahaman dan penguasaan dalam
sebuah
mengidentifikasi resiko-resiko yang
proyek.
mungkin terjadi dan cara
- Procurement Management : mencakup
proses untuk membeli atau memperoleh
produk dan jasa.
dan
menggabungkan,
penanganan/pengendalian risiko
tersebut
- Pemahaman dan penguasaan dalam
- Intergration Management : mencakup
proses
administrasi proyek
kegiatan
menyatukan,
untuk
dan
mengkoordinasikan berbagai proses dan
merencanakan pengadaan barang dan
jasa, merencanakan dan melakukan
permintaan, menyeleksi sumbersumber, membuat dan menutup kontrak.
kegiatan manajemen proyek.
- Stakeholder Management : mencakup
proses mengidentifikasi, menganalisis
harapan pemangku kepentingan dan
dampaknya pada proyek
Dua pendapat mengenai unsur pengetahuan/knowledge seorang project manager
di atas digabung menjadi satu melihat terdapat beberapa kesamaan pendapat,
sehingga diperoleh 12 variabel penelitian unsur pengetahuan/knowledge, dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.
35
Tabel 2.2
Variabel Penelitian Unsur Knowledge pada Kompetensi Project Manager
Variable untuk Knowledge :
1. Latar Belakang Pendidikan
2. Pengalaman Kerja
3. Scope Management
4. Time Management
5. Cost Management
6. Quality Management
7. Human Resource Management
8. Communication Management
9. Risk Management
10. Procurement Management
11. Intergration Management
12. Stakeholder Management
Selanjutnya keahlian/skill seorang project manager menurut Heryanto dan
Triwibowo (2013) dan Weaver (2013) dijabarkan pada tabel dibawah ini.
Tabel 2.3
Jabaran Skill Project Manager
Skill Project Manager menurut :
Heryanto dan Triwibowo (2013)
Weaver (2013)
Skill yang dimiliki seorang project Skill yang harus dimiliki seorang project
manager diantaranya :
manager adalah :
- Leadership atau Kepemimpinan
- Problem
Solving
atau
- Penjadwalan
Mampu
Memecahkan Masalah
- Alokasi Sumber Daya
- Menghadapi Risiko
- Written Skills atau Keahlian Menulis
-
- Presentation Skills atau Kemampuan
- Menjalankan Tim
untuk Presentasi
- Communication Skills atau Kemampuan
Berkomunikasi
- Team Player Skills atau Kemampuan
Menjalankan Tim
Penganggaran
- Manajemen Perubahan
- Manajemen Isu
36
- Profesionalism atau Profesionalisme
- Strong Admin Skills atau Kemampuan
Handal untuk Mengatur
- Menguasai Manajemen Proyek
Tidak semua pendapat mengenai keahlian/skill seorang project manager pada
tabel di atas akan dijadikan variabel dalam unsur skill dalam kompetensi project
manager. Terdapat kesamaan pendapat seperti kepemimpinan, kemampuan
menjalankan tim, serta kemampuan handal mengatur yang memiliki maksud yang
sama. Untuk kemampuan berkomunikasi, penjadwalan, alokasi sumber daya,
menghadapi risiko, dan penganggaran telah disebutkan pada unsur pengetahuan
(lihat pada Tabel 2.2) sehingga tidak disebutkan kembali disini, maka diperoleh 8
variabel dan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 2.4
Variabel Penelitian Unsur Skill pada Kompetensi Project Manager
Variable untuk Skill :
1. Kepemimpinan (Leadership)
2. Mampu Memecahkan Masalah (Problem Solving)
3. Keahlian Menulis (Written Skills)
4. Kemampuan untuk Presentasi (Presentation Skills)
5. Profesionalisme (Profesionalism)
6. Menguasai Manajemen Proyek
7. Manajemen Perubahan
8. Manajemen Isu
Menentukan variabel sikap/attitude seorang project manager dijabarkan menurut
pendapat Prianto (2012) dan Shaw (2011) seperti pada tabel dibawah ini.
37
Tabel 2.5
Jabaran Attitude Project Manager
Attitude Project Manager menurut :
Prianto (2012)
Sikap/attitude yang harus dimiliki seorang
Shaw (2011)
Project manager harus memiliki
project manager adalah :
sikap/attitude seperti :
- Mempunyai komitmen untuk bekerja
keras dalam proyek
- Mempunyai
Percaya akan mimpi dan memiliki
upaya/inisiatif
untuk
menyelesaikan semua kegiatan dan
ketika menghadapi masalah
- Mempunyai
kemampuan
kepercayaan
diri
- Memiliki impian dan berpikir luas.
sendiri
ambisi yang kuat
- Tidak pernah meremehkan pekerjaanpekerjaan kecil
atas
untuk
menyelesaikan tugas dengan baik
- Mempunyai motivasi diri yang besar
untuk tercapainya keberhasilan proyek
- Memiliki semangat kerja yang tinggi
demi tercapainya keberhasilan proyek.
Mempunyai rasa tanggung jawab yang
penuh
- Mau melakukan hal-hal kecil dan
sepele. Melakukan hal-hal yang orang
umum tidak mau lakukan
- Tahu cara memprioritaskan sesuatu.
Mengetahui dan melakukan apa yang
penting
- Optimis bahwa mampu memecahkan
semua masalah yang terjadi
- Mau terus belajar hal-hal baru untuk
- Memahami tujuan proyek dan mampu
menambah pengetahuan
memotivasi tim proyek untuk bersama-
- Tidak pernah menghindar dari tanggung
sama mencapai tujuan dan sasaran
jawab sebagai seorang manajer, selalu
proyek
mencoba yang terbaik dalam
menemukan metode yang sukses untuk
memecahkan suatu masalah
- Tidak pernah menyerah, selalu bekerja
keras
Dari Tabel 2.5 di atas, maka didapatkan 12 variabel untuk unsur
sikap/attitude kompetensi seorang project manager yaitu :
38
Tabel 2.6
Variabel Penelitian Unsur Skill pada Kompetensi Project Manager
Variable untuk Attitude :
1. Komitmen untuk bekerja keras
2. Memiliki upaya/inisiatif
3. Percaya kemampuan diri
4. Memiliki motivasi diri dan tim proyek
5. Memiliki semangat kerja
6. Memiliki impian dan ambisi
7. Tidak meremehkan pekerjaan
8. Tahu cara memprioritaskan sesuatu
9. Memiliki sikap optimis
10. Mau terus belajar hal-hal baru
11. Bertanggung jawab
12. Tidak mudah menyerah
Ketiga indikator kompetensi seorang manajer tersebut menjadi variabel
untuk melakukan penelitian bagaimana pengaruh kompetensi project manager
terhadap keberhasilan proyek konstruksi gedung.
Untuk mengetahui pengaruh kompetensi seorang project manager
terhadap keberhasilan proyeknya maka dibuatkan diagram konseptual penelitian
yang akan menjadi variabel-variabel penelitian seperti dibawah ini :
39
-
Pendidikan
Pengalaman Kerja
Scope Management
Time Management
Cost Management
Quality Management
Human Resource Management
Communication Management
Risk Management
Procurement Management
Intergration Management
Stakeholder Management
-
Kepemimpinan
Mampu Memecahkan Masalah
Keahlian Menulis
Kemampuan untuk Presentasi
Profesionalisme
Menguasai Manajemen Proyek
Manajemen Perubahan
Manajemen Isu
-
Knowledge
Biaya yang
kompetitif
Skill
Komitmen untuk bekerja keras
Memiliki upaya/inisiatif
Percaya kemampuan diri
Memiliki motivasi diri dan tim
proyek
Memiliki semangat kerja
Memiliki impian dan ambisi
Tidak meremehkan pekerjaan
Tahu cara memprioritaskan
Memiliki sikap optimis
Mau terus belajar hal-hal baru
Bertanggung jawab
Tidak mudah menyerah
Kompetensi
Project
manager
Keberhasilan
Proyek
Mutu/kualitas
memenuhi
keinginan
pemilik
Waktu yang
sesuai dengan
jadwal
Attitude
Gambar 2.1 Diagram Kerangka Berpikir
Download