Bab 1 Pendahuluan 1.1 Umum Geometri telah dipelajari untuk waktu yang sangat lama. Pada jaman klasik orang Yunani mengembangkan geometri sebagaimana pencapaian mereka untuk mempelajari matematika. Sekitar 300 S.M. Euclid dari Alexandria menulis "Elements" yang menggabungkan geometri yang telah diketahui pada jaman tersebut dan merumuskannya secara aksiomatik. Geometri disertakan dalam mempelajari bentuk dari permukaan dan topologi. Dalam …sika, Einstein dan Minkowski mengenali bahwa hukum …sika seharusnya dirumuskan dalam bentuk geometri ruang waktu. Dalam Aljabar, satu cara yang menghasilkan untuk mempelajari grup adalah untuk menyatakan mereka sebagai grup simetri dari objek geometri. Dalam kasus ini, geometri yang sering diperlukan geometri non-Euclid terutama geometri hiperbolik. Felix Klein (1849 - 1925) mensintesis berbagai geometri dengan idenya yang dikenal sebagai Erlanger Program, dan merupakan sebuah revolusi dalam bidang matematika yang menyediakan sebuah bingkai kerja yang secara akurat menjelaskan banyak geometri. Erlanger Program memungkinkan pengembangan seragam dan perbandingan geometri yang berbeda. Bernhard Riemann pada tahun 1854, dalam kuliahnya sebuah geometri umum 1 BAB 1. PENDAHULUAN 2 mempunyai dimensi yang berbeda dan variabel kurva - sebuah pengembangan yang memainkan peranan penting dalam pengembangan teori relativitas umum pada tahun 1868 Eugenio Beltrami dengan ide dasar untuk bukti dari konsistensi relativitas dari geometri non-Euclidean. Pada awalnya dipergunakan geometri dari pseudosphere sebagai sebuah model, kemudian dikembangkan bidang upper half dan model cakram lingkaran. Pada tahun 1871, Klein memberikan model disk Beltrami sebuah interpretasi baru dalam bidang proyeksi. (Konstruksi ini dikenal sebagai model Beltrami-Klein). Kemudian, pada tahun 1882, H. Poincare mengenalkan kembali model disk Beltrami dalam hubungannya dengan grup transformasi dari bilangan kompleks, dikenal sebagai model Poincare. 1.2 Latar Belakang Masalah Kita ketahui bahwa geometri hiperbolik dipelajari dengan fungsi hiperbolik, yang mempuyai kesamaan dengan fungsi lingkaran (atau, trigonometri). Kesamaan seluruh fungsi hiperbolik, yang diekspresikan dengan fungsi lingkaran dari bidang Euclidean memungkinkan untuk mengekspresikan rotasi pseudo dari bidang Minkowski, dimana sudut pseudo dari rotasi pseudo adalah disebut rapidity. Rotasi pseudo diparameterisasi dengan rapidity yang dikenal dalam Special Thery of Relativity adalah transformasi Lorentz, untuk alasan ini bentuk "geometri non-Euclidean" dari Bolyai dan Lobachevski berubah ke "geometri hiperbolik". Struktur ruang vektor yang berada dalam geometri Euclidean memungkinkan kita untuk mempelajari geometri Euclidean dengan koordinat. Untuk mengembangkan kesamaan koordinat geometri hiperbolik akan digunakan Thomas precession dan membuka sebuah struktur seperti grup, yang disebut grup gyro. Konsep grup gyro mengarahkan kita pada bentuk hiperbolik dari notasi ruang vektor sebuah ruang vektor gyro. BAB 1. PENDAHULUAN 1.3 3 Sistematika Pembahasan Dalam tesis ini permasalahan akan dibagi menjadi beberapa bab, yaitu : Bab 1 Pendahuluan, berisikan gambaran umum, latar belakang masalah, dan sistematika pembahasan. Bab 2 Teori Dasar, berisikan Erlanger program, geometri Euclidean, ruang Euclide, dan geometri Mobius. Bab 3 Ruang Vektor Gyro, berisikan ruang vektor gyro, norm dan metrik, geometri gyro, dan aturan cosinus dalam ruang vektor gyro. Bab 4 Kesimpulan dan Saran, berisikan pengambilan kata akhir dari penulisan tesis ini, sesuai dengan apa yang diperoleh pada bab-bab sebelumnya.