BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 Pengertian Sistem M enurut M athiassen (2000,p3), sistem adalah kumpulan komponen yang mengimplementasikan kebutuhan design atau model, fungsi dan tampilan sedangkan menurut M cLeod (2004,p9), sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan. Suatu organisasi seperti perusahaan atau suatu area bisnis cocok dengan definisi ini. Interface Functions Model Gambar 2.1 A general sistem architecture Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan 9 10 untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat. Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada di negara tersebut. 2.1.2 Pengertian Data Data berasal dari kata “Datum” yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungan dengan kenyataan yang dapat digambarkan dengan simbol, angka, huruf dan sebagainya sedangkan menurut Whitten, et al (2004, p23), data adalah fakta mentah mengenai orang, tempat, kejadian, dan hal-hal yang penting dalam organisasi. 2.1.3 Pengertian Informasi M enurut Whitten, et al (2004, p23), informasi adalah data yang telah diproses atau diorganisasi ulang menjadi bentuk yang berarti. Informasi dibentuk dari kombinasi data yang diharapkan memiliki arti bagi penerima. Informasi adalah pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran pengalaman, atau instruksi. Namun demikian istilah ini memiliki banyak arti bergantung pada konteksnya, dan secara umum berhubungan erat dengan konsep seperti arti, 11 pengetahuan, negentropy, komunikasi, kebenaran, representasi, dan rangsangan mental. Dalam beberapa hal pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa tertentu atau situasi yang telah dikumpulkan atau diterima melalui proses komunikasi, pengumpulan intelejen, ataupun didapatkan dari berita juga dinamakan informasi. Informasi yang berupa koleksi data dan fakta seringkali dinamakan informasi statistik. Dalam bidang ilmu komputer informasi adalah data yang disimpan, diproses, atau ditransmisikan. Penelitian ini memfokuskan pada definisi informasi sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi dan alirannya. 2.1.4 Pengertian Knowledge M enurut Vercellis (2009, p7) Knowledge adalah suatu informasi yang telah bertransformasi. Hal ini juga dijelaskan oleh Turban et al (2007, p482) bahwa knowledge adalah informasi yang berbentuk kontekstual yang relevan dan dapat dilakukan. Contohnya, suatu peta yang menjelaskan arah dapat dikatakan sebagai data, pemberitahuan yang menyatakan bahwa jalan tol sedang diperbaiki disebut dengan informasi, sementara kesadaran untuk mencari jalan lain disebut juga dengan knowledge. 2.1.5 Pengertian Sistem Informasi Sistem Informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur dan atau aturan yang diorganisasikan secara integral untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan. 12 Hal ini dijelaskan oleh O’Brien (2006,p5), Sistem Informasi adalah proses yang menjalankan fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk kepentingan tertentu; kebanyakan SI dikomputerisasi, adapun menurut Whitten (2004, p10), Sistem Informasi adalah pengaturan sumber daya manusia, data, proses, dan teknologi informasi sehingga dapat berinteraksi guna mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan, output informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah organisasi. 2.1.6 Pengertian Database Database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Hal ini dijelaskan oleh Connolly dan Begg (2002, p14), database adalah kumpulan data yang berhubungan secara logical, deskripsi dari data-data tersebut yang dapat digunakan oleh beberapa user, dibentuk untuk dapat menghasilkan informasi untuk organisasi. M enurut Whitten et.al (2004, p518) Database adalah kumpulan file yang saling terkait sedangkan menurut M cleod dan Schell (2004, p196), database adalah kumpulan seluruh sumber daya berbasis komputer milik organisasi. 2.1.7 Pengertian Metadata Metadata adalah data dari data yang mengandung informasi mengenai isi dari suatu data yang dipakai untuk keperluan manajemen data dalam suatu basis data. Inmon (2005, p393) memaparkan metadata adalah data dati data atau deskripsi dari struktur, isi, kunci, indeks, dan lain-lain mengenai sebuah data. 13 Sementara menurut Connolly (2002, p1055), Metadata digunakan untuk berbagai tujuan seperti: • Proses extraction dan loading Metadata digunakan untuk memetakan sumber data ke pandangan umum dari data yang berada dalam warehouse • Proses management warehouse Metadata digunakan untuk mengotomatisasi produksi dari tabel ringkasan • Bagian dari proses manajemen query Metadata digunakan untuk menghubungkan suatu query ke sumber data yang paling sesuai 2.1.8 Pengertian Sistem Manajemen Basis Data M enurut Connolly (2002, p15) Sistem M anagement Basis Data (Database Management Sistem/DBM S) adalah sebuah software system yang memungkinkan user mendefinisi, membentuk dan mengatur database dan yang mengendalikan akses ke database. DBM S berinteraksi dengan pengguna aplikasi program dan database. Komponen utama DBMS : 1. Perangkat keras 2. Perangkat lunak 3. Data 4. Pengguna Keuntungan DBMS (Database Management Sistem) 14 1. M engurangi kekurangan data. 2. M encapai indenpendensi data. 3. M engintegrasikan data beberapa file. 4. M engambil data dan informasi secara tepat. 5. M eningkatkan keamanan. Kerugian DBMS (Database Management Sistem) 1. M emperoleh perangkat lunak yang mahal. 2. M emperoleh konfigurasi perangkat keras yang besar. 3. M emperkerjakan dan mempertahankan staf DBA. 2.1.9 Pengertian Bisnis Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan. M enurut M adura (2009, p5) dalam bukunya menyatakan bisnis adalah suatu usaha yang menyediakan produk atau jasa yang diinginkan oleh pelanggan. 2.1.10 Pengertian Business Intelligence M enurut Vercellis (2009, p3), business intelligence adalah kumpulan model matematika dan metodologi analisa yang secara sistematik menghasilkan data untuk menghasilkan suatu informasi dan pengetahuan yang berguna untuk mendukung proses pengambilan keputusan yang kompleks. Tujuan utama dari business 15 intelligence (BI) adalah untuk menyediakan alat dan metodologi bagi knowledge worker untuk membuat keputusan yang efektif dan tepat waktu. Keputusan yang efektif. Aplikasi dari metode analisa yang butuh ketelitian tinggi membuat pengambil keputusan harus mengandalkan informasi dan pengetahuan mana yang dapat diandalkan. Hasilnya, mereka dapat membuat keputusan yang lebih baik dan membuat suatu perencanaan yang dapat membuat tujuan mereka tercapai dengan efektif. Keputusan yang tepat waktu Perusahaan beroperasi dalam lingkungan ekonomi yang terkarakterisasi oleh tingkatan kompetisi dan dinamisme yang tinggi. Konsekuensinya, kemampuan untuk bereaksi dengan pesaing dan kondisi pasar baru merupakan faktor penting dalam kesukesan ataupun kelangsungan hidup perusahaan. Gambar 2.2 Keuntungan dari BI 16 2.1.11 Siklus Hidup BI M enurut Vercellis (2009,p12), ada 4 siklus hidup BI Gambar 2.3 Siklus Hidup BI 1. Analysis Saat fase analisis, sangat penting untuk mengenali masalah luar maupun dalam. Pengambil keputusan harus membuat representasi dari kejadian yang sedang dianalisis, dengan mengidentifikasi faktor penting yang paling relevan dengan masalah. 2. Insight Fase kedua membuat pengambil keputusan mengerti lebih dalam mengenai masalah, biasanya dalam tingkatan kausal. Sebagai contoh, jika analisis dalam fase pertama menunjukkan bahwa banyak pelanggan yang tidak lagi melanjutkan asuransi mereka, dalam fase kedua sangat penting untuk mengidentifikasi profil dan karakteristik yang dimiliki oleh pelanggan. Informasi yang didapat dari fase pertama ditransformasikan ke dalam fase kedua. 3. Decision 17 Saat fase ketiga, pengetahuan yang didapat dari fase kedua diubah menjadi suatu keputusan yang akan diikuti dengan aksi. M etodologi BI memungkinkan fase analisis dan pendalaman dieksekusi berkali-kali agar keputusan yang efektif dan tepat waktu dalam dibuat untuk memenuhi prioritas strategis suatu perusahaan 4. Evaluation Fase terakhir dari BI meliputi pengukuran kinerja dan evaluasi. Dengan menunjukkan indikator kinerja yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja dari perusahaan. 2.1.12 Komponen BI M enurut Ranjan (2005, p2), komponen BI adalah sebagai berikut 1. OLAP M erujuk pada bagaimana pengguna bisnis dapat menelusuri data menggunakan alat canggih yang memungkan navigasi dimensi seperti waktu atau hierarki. OLAP menyediakan ringkasan bisnis multidimensional dan digunakan untuk pembuatan laporan, analisa, modeling dan planning untuk optimalisasi bisnis. Teknik dan tools OLAP dapat digunakan untuk bekerja dengan data warehouse atau data mart yang dirancang untuk system enterprise intelligence yang baik. Sistem process queries ini dibutuhkan untuk menemukan tren dan menganalisa faktor penting. Software pelaporan menghasilkan aggregated view dari data untuk menjaga manajemen selalu diberi tahu tentang keadaan bisnis mereka. 18 BI tools lainnya digunakan untuk menyimpan dan menganalisa data seperti data mining dan data warehouse, decision support system, forecasting, document warehouse, document management, knowledge management, mapping, information visualization, dashboarding, management information system, geographic information system, analisis tren. 2. ADVANCED ANAL YTICS M erujuk sebagai data mining, forecasting atau analisa prediktif, mengambil keuntungan pada teknik analisa statistika untuk memprediksikan dan menyediakan kepastian ukuran pada fakta 3. CORPORATE PERFORMANCE MANAGEMENT (Portals, Scorecards, Dashboards) Kategori umum ini biasanya menyediakan tempat untuk beberapa bagian untuk memasang agregasi untuk penyampaian. M isalnya sebuah scorecard yang seimbang yang memperlihatkan portlets untuk metrik finansial dengan organizational learning dan metrik pertumbuhan 4. REAL TIME OF BI M emungkinkan distribusi metrik melalui email, messaging system dan atau tampilan yang interaktif 5. DATAWAREHOUSE DAN DATA MART 19 Datawarehouse adalah Berorientasi subjek dan komponen yang signifikan dalam BI. terintegrasi. Datawarehouse mendukung perambatan fisik dari data dengan menangani banyak catatan perusahaan untuk integrasi, pembersihan, agregasi dan query task. Datawarehouse juga dapat brisi data operasional yang dapat didefunusikan sebagai sebuah kumpulan data terintegrasi yang dapat diupdate yang digunakan untuk pengambilan keputusan taktis yang luas untuk perusahaan pada area subjek tertentu. Juga terdiri dari data yang langsung, bukan snapshot, dan tetap memiliki history yang minimal. Sumber data dapat menjadi operasional database, database historical, external data sebagai contoh daridari perusahaan riset atau riset dari internet atau informasi yang sudah ada pada lingkungan warehouse. Sumber data dapat berupa relational databsae atau struktur data lainnya yang mendukung garis aplikasi bisnis. Datawarehouse juga dapat tinggal pada banyak platform lainnya dan dapat berisi informasi terstruktur seperti table atau spreadsheet atau informasi tidak terstruktur seperti file teks, gambar atau informasi multimedia lainnya. 20 Gambar 2.4 Pengertian M endasar BI Tools BI diterima secara luas sebagai middleware antara aplikasi transaksi dan aplikasi pendukung keputusan, demikian memisahkan sistem yang disambung pada penanganan efisien dari transaksi bisnis dari sistem yang berhubungan pada dukungan efisien dari keputusan bisnis. Kemampuan BI termasuk pendukung keputusan, OLAP, analisa statistikal, forecasting dan data mining. Hal tersebut adalah komponen utama yang mengkonstitusikan BI. 2.1.13 Keuntungan Dalam Menggunakan BI M enurut Ranjan (2005,p5) keuntungan dalam mengunakan BI dipaparkan sebagai berikut: • Dengan tools BI yang superior, sekarang karyawan dapat dengan mudah mengubah knowledge bisnisnya lewat analytical intelligence untuk menyelesaikan masalah bisnis, seperti peningkatan rate respon dari surat langsung, telepon, e-mail dan kampanye pemasaran melalui internet 21 • Dengan BI, perusahaan dapat mengidentifikasi customer yang paling menguntungkan dan alasan yang mendasar untuk kesetiaan pelanggan sebagai identitas masa depan pelanggan dengan perbandingan jika bukan potensial yang lebih • Analisa click-stream data untuk meningkatkan strategi e-commerce • Dengan cepat mendeteksi masalah warranty-reported untuk meminimalisasikan dampak dari defisiensi produk • M enemukan aktivitas pencucian uang oleh kriminal • Analisa potensial pertumbuhan profitability pelanggan dan mengurangi resiko dari paparan melalui financial credit scoring yang akurat dari para customer • M enentukan kombinasi dari produk dan barisan jasa pelanggan yang biasanya dibeli • M enganalisa clinical trial untuk experimental drug • M enentukan tingkat keuntungan lebih untuk premium asuransi • M engurangi equipment downtime dengan mengaplikasikan maintenance prediktif • M enentukan pengurangan dan mengocok analisis mengapa pelanggan meninggalkan untuk kompetitor dan atau menjadi pelanggan • M endeteksi dan menghalangi perilaku yang curang, seperi pencurian saat kartu kredit atau telpon dicuri • Identifikasi drug compound baru yang menjanjikan 22 2.1.14 Teknologi BI Agar sistem BI bekerja secara efektif, ada beberapa batasan teknik yang diperlukan. Ranjan (2005,p6) memaparkan keperluan teknik BI harus dapat melihat masalah berikut : • Security dan akses user yang spesifik ke dalam warehouse • Volume data (kapasitas) • Berapa lama data akan disimpan • Benchmark dan kinerja M anusia yang bekerja dalam BI telah mengembangkan tools yang mempermudah pekerjaan, khususya saat intelligence task melibatkan pengumpulan data dan menganalisa data tidak terstruktur dalam skala besar. Setiap vendor biasanya mendefinisikan BI dengan cara mereka sendiri, dan market tools untuk melakukan BI dengan cara mereka sendiri. BI terdiri dari tools dalam beberapa kategori seperti berikut : • AQL - Associative Query Logic • Scorecarding • Business performance management dan performance measurement • Business Planning • Business Process Re-engineering • Competitive Analysis • Customer Relationship Management (CRM) dan marketing • Data mining, data farming dan datawarehouse • DSS dan forecasting 23 • Document warehouse dan document management • Enterprise Management System • Executive Information System • Finance and Budgeting • Human Resources • Knowledge Management • Mapping, Information visualization and Dashboarding • Management Informations System • Geographic Information System • OLAP dan multidimensional analysis • Real time business intelligence • Statistic and Technical Data Analysis • Supply Chain Management / Demand Chain Management • Systems Intelligence • Trend Analysis • User/end-user Query and Reporting • Web Personalization and Web Mining • Text mining BI kadang menggunakan Key Performance Indicator (KPI) untuk menilai keadaan bisnis terkini dan untuk menentukan laju tindakan. Sebagai contoh, untuk bisnis yang memiliki resiko kredit / operasional, bank multinasional untuk membuat data KPI tersedia setiap minggu dan kadang menyediakan analisa dalam angka. Ini 24 berarti data menjadi tersedia dalam 24 jam dimana dibutuhkan automasi dan menggunaan sistem IT. 2.1.15 Desain dan Implementasi BI M enurut Ranjan (2005,p7) saat mengimplementasi program BI, kita mungkin akan mengajukan pertanyaan dan mengambil beberapa keputusan misalnya : • Goal Alignment queries Langkah pertama menentukan tujuan jangka pendek dan sedang dari program tersebut. Tujuan strategis apa yang dibuat program ? Visi/misi organisasi yang manakah yang berhubungan ? Sebuah hipotesis harus dibuat secara detail bagaimana inisiatif tersebut dapat meningkatkan hasil. • Baseline queries Pengumpulan informasi terbaru yang kompeten yang membutuhkan penilaian. Apakah perusahaan memiliki kapabilitas untuk memonitor informasi penting ? Data apa yang dikumpulkan perusahaan dan dimana menyimpannya ? Parameter statistik apa yang tersedia dan bagaimana perusahaan mengukurnya ? • Cost and risk queries Konsekuensi finansial dari BI harus diperkirakan. Sangat perlu untuk menilai cost dari operasi yang ada dan penambahan cost dengan adanya BI. Resiko apa yang diterima jika BI gagal ? Penilaian resiko harus diubah menjadi finansial metrik dan termasuk dalam perencanaan. • Customer dan Stakeholder queries 25 M enentukan siapa yang mendapat keuntungan dari BI dan siapa yang akan membayar. Siapa yang memiliki stake (pancang) pada prosedur saat ini ? Customer dan stakeholder macam apa yang secara langsung memperoleh keuntungan dari BI ? Siapa yang mendapat keuntungan secara tidak langsung ? Apa saja keuntungan kualitatif dan kuantitafinya ? Apakah BI merupakan cara terbaik untuk meningkatkan kepuasan pelanggan atau ada cara lain kah ? Bagaimana keuntungan customer dapat dimonitor ? Bagaimana dengan karyawan, stakeholder, dan anggota channel distribusi ? • Metrics-related queries Kebutuhan informasi ini harus dapat dioperasikan menjadi metrik yang jelas. Harus diputuskan metrik apa yang digunakan untuk setiap informasi yang dikumpulkan. Apakah ini metrik yang terbaik ? Bagaimana kita bisa mengetahui ? Bagaimana metrik dapat dipantau ? Bagaimana jika dalam jumlah besar ? Apakah metrik distandarisasi, jadi dapat dilakukan benchmark terhadap performa dalam perusahaan ? Apa saja metrik standar dalam industri ? • Measurement methodology-related queries Harus ditentukan metodologi atau prosedur untuk menentukan jalan terbaik (atau dapat diterima) untuk mengukur metrik yang dibutuhkan. M etode apa yang digunakan dan seberapa sering perusahaan akan mengumpulkan data ? Apakah ada industri standar untuk hal ini ? Apakah ini cara terbaik untuk membuat pengukuran ? Bagaimana kita dapat mengetahuinya ? • Result-related queries 26 Seseorang harus dapat memonitor program BI untuk menjamin bahwa tujuan telah dicapai. Pengaturan program harus di tes untuk akurasi, kehandalan dan validitas. Bagaimana seseorang dapat menunjukkan BI berkontribusi pada perubahan dalam hasil ? Seberapa banyak perubahan yang mungkin random ? 2.1.16 Pengertian Data Mining M enurut Vercellis (2009, p77) Data Mining adalah aktivitas yang menggambarkan sebuah proses analisis yang terjadi secara iteratif pada database yang besar, dengan tujuan mengekstrak informasi dan knowledge yang akurat dan berpotensial berguna untuk knowledge workers yang berhubungan dengan pengambilan keputusan dan pemecahan masalah. Aktivitas data mining dapat dipisahkan menjadi 2, berdasarkan tujuan dari analisis yaitu • Interpretasi Tujuan dari interpretasi adalah untuk mengetahui pola dari data dan menghasilkannya dalam bentuk aturan dan kriteria yang dapat dimengerti eksekutif. Contohnya, perusahaan retail memiliki keuntungan untuk mengelompokkan pelanggannya dalam suatu cluster, sehingga data dilihat suatu pola yang dapat digunakan untuk menemukan suatu pasar baru di masa depan • Prediksi Tujuan dari prediksi adalah untuk mengestimasikan kejadian-kejadian yang terjadi di masa depan. Contohnya, perusahaan retail dapat 27 menggunakan data mining untuk memprediksikan penjualan dari produk mereka di masa depan dengan menggunakan data-data yang telah didapatkan dari beberapa minggu. 2.1.17 Pengertian OLAP Online Analytical Processing, atau disingkat OLAP adalah sebuah pendekatan secara cepat menyediakan jawaban-jawaban terhadap kueri analitik yang multidimensi di dalam alam. OLAP adalah bagian dari kategori yang lebih global dari pemikiran bisnis, yang juga merangkum hubungan antara pelaporan dan penggalian data. Aplikasi khusus dari OLAP adalah pelaporan bisnis untuk penjualan, pemasaran, manajemen pelaporan, manajemen proses bisnis (M PB), penganggaran dan peramalan, laporan keuangan dan bidang-bidang yang serupa. Hal ini dijelaskan oleh Inmon (2005, p408), OLAP adalah seperangkap prinsip yang menyediakan kerangka dimensi untuk pengambilan keputusan. OLAP juga digunakan untuk mendefinisikan konfederasi dari vendor yang menawarkan produk basis data nonrelational dan multidimensional yang ditujukan untuk pendukung pengambilan keputusan, kontras dengan OLTP. M enurut Vercellis (2009, p49) terdapat perbedaan antara OLTP dengan OLAP Tabel 2.1 Perbedaan OLTP dengan OLAP Karakteristik Volatilitas Waktu OLTP Data dinamis Data saat ini OLAP Data statis Data saat ini dan historis Dimensi waktu Granularity Implisit dan terkini Data yang detil Eksplisit dan varian Data aggregasi dan konsolidasi Update Berlanjut dan tidak regular Periodik dan regular 28 Aktivitas Fleksibilitas Kinerja Berulang kali Rendah Tinggi, 1 detik per query User Fungsi Tujuan penggunaan Karyawan Operasional Transaksi Prioritas M etrik Ukuran data Kinerja tinggi Rata-rata transaksi Megabyte hingga gigabyte Tidak dapat diprediksi Tinggi Rendah untuk query yang kompleks Knowledge workers Analisis Query kompleks dan pendukung keputusan Fleksibilitas tinggi Respons efektif Gigabyte hingga terabyte 2.1.18 Perbedaan OLAP, S tatistik, dan Data Mining Data mining sangat berbeda dengan statistika klasik dan analisis OLAP, perbedaan tersebut akan disajikan dalam Tabel 2.1 dengan contoh. Tabel 2.2 Perbedaan OLAP, Statistik, dan Data M ining Keterangan Definisi Hasil Implementasi OLAP S tatistik Ekstraksi dari detil Verifikasi dari dan total aggregat hipotesis yang dari data telah dilakukan oleh analis Informasi Validasi Distribusi Analisis variasi pendapatan dari dari penjualan penjualan produk produk Data Mining Identifikasi dari pola dan kejadian berulang pada data Knowledge Karakterisasi dari penjualan produk dan prediksi penjualan di masa depan 2.1.19 Pengertian ETL (Extract, Transform, Load) M enurut Vercellis (2009, p53), ETL merujuk pada software yang digunakan untuk melakukan tiga fungsi berikut yaitu pengambilan (extraction), perubahan (transformation), dan pemuatan (loading) data ke dalam datawarehouse. Sedangkan 29 menurut Kimball dan Ross (2002, p401), ETL adalah kumpulan dari proses di mana sumber data operasional dipersiapkan untuk dimasukkan ke dalam datawarehouse. ETL merupakan proses utama dari proses latar belakang (backroom process) staging area dari datawarehouse, sebelum data dipresentasikan atau di-query. Di mana proses ini terdiri dari proses ekstraksi (extracting) data operasional dari sumber aplikasi, mengubah bentuknya (transform), memuat (loading) dan membuat indeks dari data, menjamin kualitas data, dan menerbitkan data tersebut. 2.1.20 Pengertian Data Mart M enurut Kimball (2002,p396), Data mart adalah bagian dari logikal dan fisikal dari area cakupan yang dimiliki oleh datawarehouse. Sedangkan menurut Connoly (2002, p1067), Data mart adalah suatu subset dari datawarehouse yang mendukung persyaratan atau ketentuan sebuah departemen dari sebuah organisasi atau perusahaan. Sebuah data mart seperti yang dideskripsikan oleh Inmon (2005) adalah kumpulan area subjek yang tersusun untuk pengambilan keputusan berdasarkan kebutuhan dari setiap depertemen. Bagian keuangan memiliki data mart sendiri, begitu juga dengan marketing dan sales. Data mart untuk marketing terlihat tidak meyerupai data mart lainnya. M ungkin yang paling penting setiap depertemen memiliki hardware, software, data dan program masing-masing untuk mengkonstitusikan data mart. Setiap departemen memiliki interpretasi sendiri tentang apa itu data mart dan bagaimana data mart seharusnya dimana data mart harus khusus dan spesifik untuk kebutuhan masing-masing. M irip dengan datawarehouse, data mart berisi data operasional 30 yang membantu expert bisnis untuk mengambil strategi berdasarkan analisa dari trend dan analisa masa lalu. Kunci perbedaan adalah pembuatan data mart ditautkan pada kebutuhan standar dan konfigurasi data yang spesifik. Dapat terdiri dari banyak data mart dalam sebuah perusahaan. Sebuah data mart dapat mendukung beberapa fungsi bisnis, proses bisnis dan unit bisnis. 2.1.21 Pengertian Skema Bintang/Star Schema M enurut Connoly (2002, p1079), Star schema adalah sebuah struktur logika yang mempunyai tabel fakta yang terdiri dari data faktuan di tengah, dikelilingi tabel dimensi yang terdiri dari referensi data. Star schema mengambil karakteristik dari data faktual yang dihasilkan oleh kejadian yang terjadi di masa lampau. Sedangkan menurut Inmon (2005,p128), skema bintang adalah struktur desain yang dibutuhkan untuk mengatur data dengan cara denormalisasi dalam jumlah yang besar ke dalam sebuah entity dalam sebuah data mart untuk mengoptimalkan akses data. 31 Gambar 2.5 Contoh Star Schema (sumber: http://4.bp.blogspot.com/_9rNebBXDgwA/TBvFvpWYk6I/AAAAAAA AAso/XtJ6jeBX6ec/s320/global_star.gif) 2.1.22 Pengertian Interface M enurut M athiassen (2000,p151), Interface adalah fasilitas yang menghubungkan model sistem dan function untuk actors. Hasil interface adalah user interface dan system interface. User interface menurut M athiassen (2000,p152) adalah sebuah tampilan yang ditujukan bagi user. Sedangkan system interface adalah sebuat tampilan yang ditujukan bagi sistem lain. User interface terdiri atas: • Window diagrams, tampilan satu form interface 32 • Navigation diagrams, tampilan yang menyediakan tampilan elemen user interface dan transisi atau perpindahan di antaranya. Navigation diagrams mengarahkan user pada window diagrams yang ada, beserta tombol yang tersedia pada setiap window diagrams. 2.1.23 Microsoft Time Series M enurut Brian Larson (p492, 2009) algoritma M icrosoft Time Series digunakan untuk menganalisis dan memprediksi waktu data yang bergantung pada waktu. M icrosoft Time Series merupakan kombinasi dari dua algoritma, yaitu algotima ARTxp yang dikembangkan oleh M icrosoft and the algoritma berstandar industri ARIM A, yang juga dikembangkan Box dan Jenkins. Algoritma M icrosoft Time Series menggunakan Decision Tree Viewer, yang dapat kita lihat melalui algoritma lain. Setiap node di dalam metode decision tree mengandung rumus regresi yang digunakan untuk memperidiksi nilai yang berkelanjutan. M icrosoft Time Series juga menggunakan Chart Viewer untuk menilai nilai dari prediksi Gambar 2.6 Penggunaan M icrosoft Time Series 33 2.1.24 Tingkat Manajemen Gambar 2.7 Tingkat M anajemen (sumber M cLeod dan Schell, 2005, p7) M anajemen pada puncak hirarki organisasi seperti direktur dan para wakil direktur, sering disebut berada pada tingkat perencanaan strategis (strategic planning level). Istilah ini menunjukan pengaruh yang di timbulkan keputusan-keputusan tersebut pada seluruh organisasi selama beberapa tahun mendatang. M anajer tingkat menengah meliputi manajer wilayah, direktur produk dan kepala divisi. Tingkat mereka dinamakan tingkat pengendalian manajemen (manajemen control level) dan mereka yang menyadari bahwa adalah tanggung jawab mereka mengubah rencana menjadi tindakan yang memastikan agar tujuan tercapai. 34 M anajer tingkat bawah mencakup kepala departemen, supervisor dan pemimpin proyek, yang bertanggung jawab untuk menyelesaikan rencana-rencana yang telah ditetapkan oleh para manajer di tingkat yang lebih tinggi. Tingkatan terendah ini juga sering disebut tingkat pengendalian operasional (operational control panel), karena di sinilah operasional perusahaan berlangsung. 2.2 Teori-Teori Khusus 2.2.1 Pengertian Penjualan dan Sistem Penjualan Sistem penjualan adalah sebuah sistem yang mendukung kegiatan penjualan sehingga dapat menghasilkan informasi mengenai pennjualan yang bermanfaat bagi perusahaan untuk mengambil keputusan. Hal ini dijelaskan oleh M ulyadi (2001,p202), kegiatan penjualan yang terdiri dari penjualan barang dan jasa, baik secara tunai maupun kredit. Pada transaksi penjualan kredit, orger dari pelanggan yang telah dipenuhi dengan permintaan barang atau penyerahan jasa, untuk waktu tertentu perusahaan memiliki piutang kepada pelanggannya. Dalam sistem penjualan secara tunai, barang atau jasa baru diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli jika perusahaan telah menerima kas dari pembeli. 2.2.2 Pengertian Pembelian M enurut M ulyadi (2001,p301), pembelian adalah suatu usaha yang digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan barang yang diperlukan oleh perusahaan. Secara umum definisi pembelian adalah usaha pengadaan barang atau jasa dengan tujuan yang akan digunakan sendiri, untuk kepentingan proses produksi maupun untuk 35 dijual kembali, baik dengan atau tanpa proses, dalam proses pembelian yang ada, agar kegiatan pembelian dapat dilakukan dengan benar. Berikut adalah fungsi yang terkait dalam sistem pembelian : a. Fungsi gudang, bertanggung jawab untuk mengajukan permintaan pembelian sesuai dengan posisi persediaan yang ada di gudang dan untuk menyimpan barang yang telah diterima oleh fungsi penerimaan. b. Fungsi pembelian, bertanggung jawab untuk memperoleh informasi mengenai harga barang, menentukan pemasok yang dipilih dalam pengadaan barang dan mengeluarkan order pembelian kepada pemasok yang dipilih. c. Fungsi penerimaan, bertanggung jawab untuk melakukan pemeeriksaan terhadap jenis, mutu, dan kuantitas barang yang diterima dari pemasok untuk menentukan dapat atau tidaknya barang tersebut diterima oleh perusahaan. 2.2.3 Pengertian Account Receivable Account Receiveable (A/R) adalah salah satu jenis transaksi akuntansi yang mengurusi penagihan konsumen yang berhutang pada seseorang, suatu perusahaan, atau suatu organisasi untuk barang dan layanan yang telah diberikan pada konsumen tersebut. M enurut Reeve et al (2008, p394), A/R adalah suatu transaksi yang biasanya diharapkan untuk segera dibayar dalam jangka waktu yang relatif pendek seperti 30 atau 60 hari. 2.2.4 Pengertian Invoice Invoice atau yang biasa disebut faktur adalah sebuah perincian pengiriman barang yang mencatat daftar barang, harga, dan hal-hal lain yang biasanya terkait 36 dengan pembayaran. Setiap perusahaan mempunyai faktur yang berbeda, sesuai kebutuhan masing-masing M enurut Reeve et al (2008, p260), Invoice digunakan saat pembayaran disetujui pembeli dan penjual. Di dalam invoice biasanya terdapat suatu kondisi yang menyatakan bahwa pembayaran harus dilakukan dalam waktu yang telah ditentukan misalnya 30 hari. Kondisi ini biasanya ditulis sebagai n/30.