analisis pergerakan harga saham dan volume perdagangan saham

advertisement
ANALISIS PERGERAKAN HARGA SAHAM
DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM
TERHADAP PENGUMUMAN RIGHT ISSUE
PADA EMITEN DI BURSA EFEK INDONESIA
PERIODE 2009-2012
Wilson Yaputra Yakup
Yoyo Cahyadi, S.E,.M.M
Universitas Bina Nusantara, Jalan Kebon Jeruk Raya No. 27 Jakarta Barat 11530, (021) 5350660,
[email protected]
ABSTRACT
The purpose of this study are to identify and analyze the effect of the rights issue price of
shares in a company listed on the Indonesia Stock Exchange, to understand and analyze the
effect of the rights issue on stock trading volume at the company listed in Indonesia Stock
Exchange, to understand and analyze the correlation between stock prices before and after the
right issue at the company listed in Indonesia Stock Exchange, to understand and analyze the
correlation between trading volume activity before and after the right issue at the company
listed in Indonesia Stock Exchange. The hypothesis in this study were right issues have a
significant effect on the price of shares in a company listed on the Indonesia Stock Exchange,
rights issues have a significant effect on the stock trading volume in companies listed on the
Indonesia Stock Exchange, there is a significant correlation between stock price before and after
the rights issue at company listed in Indonesia Stock Exchange, there is a significant correlation
between stock trading volume before and after the rights issue at company listed in Indonesia
Stock Exchange. Data analysis methods used are descriptive statistics, simple linear regression
analysis and paired t-test. Hypothesis testing is performed by using the Pearson correlation test
with significance level of 5%. The results showed that rights issue has a positive effect and not
significant on stock prices of companies listed in Indonesia Stock Exchange, rights issue has a
negative effect and not significant on the trading volume activity (TVA) in companies listed on
the Indonesia Stock Exchange.
Keywords : Right Issue, Stock Price, Trading Volume Activity (TVA)
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh right issue
terhadap harga saham pada perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, mengetahui dan
menganalisis pengaruh right issue terhadap volume perdagangan saham pada perusahaan yang
tercatat di Bursa Efek Indonesia, mengetahui dan menganalisis korelasi antara harga saham
sebelum dan sesudah right issue pada perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia,
mengetahui dan menganalisis korelasi antara volume perdagangan sebelum dan sesudah
dilakukannya right issue pada perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Hipotesis
dalam penelitian ini adalah right issue berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada
perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, right issue berpengaruh signifikan terhadap
volume perdagangan saham pada perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, ada
korelasi dan signifikan antara harga saham sebelum dengan sesudah right issue pada
perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, ada korelasi dan signifikan antara volume
perdagangan sebelum dengan sesudah right issue pada perusahaan yang tercatat di Bursa Efek
Indonesia. Metode analisis data yang digunakan adalah statistic deskriptif, analisis regresi
linear sederhana dan uji t berpasangan. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji
korelasi pearson (pearson correlations) dengan tingkat signifikansi 5%. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa right issue berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap harga saham
pada perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, right issue berpengaruh negatif dan
tidak signifikan terhadap volume perdagangan saham (TVA) pada perusahaan yang tercatat di
Bursa Efek Indonesia.
Kata kunci : Right Issue, Harga Saham, Volume Perdagangan Saham (TVA)
PENDAHULUAN
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia dalam beberapa periode terakhir selalu mengalami
peningkatan. Iklim investasi di Indonesia juga mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya
jumlah investor asing maupun lokal yang terdapat di Indonesia. Jumlah instrumen investasi mengalami
penambahan seiring berjalannya waktu. Kita mengetahui bahwa kebanyakan masyarakat melakukan
investasi pada tanah, emas, tabungan, ataupun deposito. Tetapi kini, masyarakat memiliki tambahan
instrumen investasi, yaitu pada pasar modal. Investasi dapat dilakukan dalam jangka panjang, dan juga
dalam jangka pendek. Produk yang diperdagangkan di pasar modal dapat berupa surat utang atau obligasi
yang memiliki pendapatan tetap, reksadana, atau saham.
Pasar modal memiliki fungsi untuk pendanaan perusahaan dari hasil penjualan obligasi dan
penerbitan saham. Dana yang dikumpulkan dari masyarakat (investor) tersebut dapat digunakan oleh
perusahaan untuk mengembangkan usaha, melakukan ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain.
Pasar modal dapat dikatakan likuid apabila penjual dapat menjual dan membeli surat-surat berharga
dengan cepat dan dapat dikatakan efisien apabila harga surat-surat berharga tersebut mencerminkan nilai
perusahaan secara akurat.
Pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar
modal dikatakan menjalankan fungsi ekonomi karena pasar menyediakan fasilitas yang mempertemukan
dua kepentingan, yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana
(issuer). Investor dalam hal ini dapat mendapatkan imbal hasil (return) dari transaksi jual-beli instrumen
dalam pasar modal. Sedangkan issuer yang dalam hal ini adalah perusahaan, dapat menggunakan dana
hasil investasi untuk mengembangkan usaha, ekspansi dan lain lain. Pasar modal dikatakan memiliki
fungsi keuangan karena pasar modal memberikan kesempatan untuk mendapatkan imbalan bagi investor,
sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih.
Dalam transaksi perdagangan di pasar modal, informasi memiliki peranan penting di dalamnya.
Para investor sangat membutuhkan setiap informasi, karena suatu informasi dapat mempengaruhi naik
turunnya harga suatu surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan. Perasaan aman akan investasi yang
dimiliki, merupakan salah satu syarat utama yang diajukan oleh para investor. Perasaan aman tersebut
dapat muncul dari informasi yang diterimanya. Informasi yang dimaksud adalah informasi yang lengkap,
benar dan tepat waktu yang memungkinkan investor untuk melakukan pengambilan keputusan investasi
secara rasional. Investor yang rasional selalu berusaha memperoleh informasi dan melakukan analisis
untuk mengurangi risiko yang akan terjadi.
Corporate action merupakan salah satu contoh informasi yang digunakan para investor.
Umumnya corporate action secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi harga saham
yang beredar, komposisi kepemilikan saham, pergerakan harga saham dan lain sebagainya, sehingga akan
berpengaruh terhadap kepentingan stakeholders dan khususnya shareholders. Beberapa bentuk corporate
action yang dilakukan para emiten adalah right issue, stock split, saham bonus, pengumuman laba, initial
public offering, konversi saham dan lain sebagainya.
Right issue atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) merupakan salah satu bentuk
dari tindakan korporasi (corporate action). Tindakan ini dilakukan oleh emiten perusahaan di pasar modal
yang secara teknis melakukan penawaran saham baru setelah dilakukannya initial public offering.
Informasi right issue tersebut dapat memiliki makna atau nilai jika keberadaan informasi tersebut
menyebabkan investor melakukan transaksi di pasar modal, yang akan tercermin dalam perubahan harga
saham, volume perdagangan saham, atau karakteristik pasar lainnya.
Penelitian ini dilakukan untuk melihat adanya pengaruh right issue terhadap harga saham serta
volume perdagangan saham. Untuk mengetahui hal tersebut, dapat dilihat apakah right issue berdampak
positif yaitu menaikkan harga saham atau berdampak negatif yaitu menurunkan harga saham dan besarnya
volume perdagangan saham, pada saat dan sesudah pengumuman. Penelitian ini meneliti perusahaan –
perusahaan yang melakukan right issue pada periode tahun 2009 hingga 2012. Pengambilan jarak waktu
tersebut dilakukan berdasarkan kelengkapan data yang digunakan untuk melakukan analisis.
. Oleh karena itu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh right issue
terhadap harga saham dan volume perdagangan saham, serta korelasi antara harga saham dan volume
perdagangan saham sebelum dengan sesudah dilakukannya right issue. Perumusan masalah yang
ditanyakan adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
Apakah right issue berpengaruh terhadap harga saham pada emiten yang tercatat di bursa
efek Indonesia?
Apakah right issue berpengaruh terhadap volume perdagangan saham pada emiten yang
tercatat di bursa efek Indonesia?
Apakah terdapat korelasi signifikan antara harga saham sebelum dan sesudah right issue
pada emiten yang tercatat di bursa efek Indonesia?
Apakah terdapat korelasi signifikan antara volume perdagangan sebelum dan sesudah right
issue pada emiten yang tercatat di bursa efek Indonesia?
METODE PENELITIAN
Riset yang akan dilakukan adalah riset yang akan melihat pengaruh right issue terhadap
pergerakan harga saham serta volume perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2009 –
2012. Karakteristik riset ini adalah sebagai berikut:
a. Jenis penelitiannya riset deskriptif dengan metode analisa kuantitatif komparatif diukur dari
harga saham harian dan trading volume activity;
b. Dimensi waktu risetnya adalah melibatkan urutan waktu;
c. Penelitian menggunakan beberapa sampel, yaitu melibatkan perusahaan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia dan melakukan right issue selama tahun 2009,2010,2011,2012;
d. Metode pengumpulan datanya berupa data sekunder atau tidak langsung karena data didapatkan
dari hasil pengumpulan dokumenter (data arsip) dan beberapa website keuangan dan investasi.
Data diperoleh dari studi kepustakaan yang dilakukan dengan cara mengumpulkan materi
literatur, buku, jurnal penelitian dan sumber lain yang sekiranya dapat membantu penulis dalam
menyusun penelitian secara teknis dan teoritis;
e. Menentukan lingkungan risetnya adalah lingkungan noncontived setting yaitu lingkungan rill
(field setting), dimana riset yang digunakan berdasarkan data-data yang diperoleh langsung dari
Bursa Efek Indonesia tanpa melalui tahapan eksperimen;
f. Unit analisisnya adalah beberapa perusahaan di pasar modal Indonesia;
Populasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan atau emiten yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya
hendak diteliti dan dianggap dapat mewakili keseluruhan populasi. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah emiten Bursa Efek Indonesia yang melakukan right issue pada periode tahun 2009
hingga tahun 2012 yang memenuhi kriteria-kriteria tertentu. Metode pengumpulan data dilakukan dengan
studi dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan right issue.
Penentuan sampel yang akan digunakan berdasarkan metode purposive sampling, yaitu pemilihan sampel
dari suatu populasi tertentu dengan kriteria sampel tertentu sesuai dengan yang dikehendaki oleh peneliti.
Data-data yang digunakan yaitu dokumen-dokumen yang berhubungan dengan right issue, seperti nama
emiten yang melakukan right issue, tanggal pengumuman right issue, kode saham emiten, harga saham
emiten selama periode pengamatan, volume perdagangan saham selama periode pengamatan, jumlah
lembar saham emiten yang beredar, serta data yang berhubungan dengan karakteristik masing-masing
perusahaan yang menjadi sampel penelitian maupun data pendukung lainnya yang diperoleh dari
http://finance.yahoo.com , www.idx.co.id , www.ksei.co.id .
Sampel yang dipilih dalam penelitian adalah perusahaan yang melakukan pengumuman right
issue tahun 2009 – 2012 dengan kriteria sebagai berikut :
a. Perusahaan Tbk yang mengumumkan right issue di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009
sampai dengan tahun 2012.
b. Tanggal pengumuman right issue dilaporkan dan tercatat pada JSX Statistic.
c. Perusahaan yang menunda atau membatalkan right issue tidak dimasukkan ke dalam sampel.
d. Penelitian ini hanya berfokus kepada informasi pengumuman right issue saja, sedangkan
informasi lainnya seperti pengumuman emisi saham baru, stock split, warrant, pembagian
dividen dan saham bonus ataupun peristiwa lainnya tidak diperhatikan dalam melihat pengaruh
yang terjadi.
e. Selama periode penelitian, perusahaan memiliki data yang lengkap untuk digunakan dalam
penelitian ini seperti harga saham, corporate action, dan data mengenai jumlah saham yang
beredar selama tahun 2009-2012.
Penelitian ini menggunakan alat analisis yaitu aplikasi SPSS 22 (Statistical Program for Social
Science). Dalam penelitian ini dilakukan pengujian sebagai berikut : Analisis Statistik Deskriptif, Uji
Normalitas, Analisis Regresi Linear Sederhana, Uji Paired Sample T-test, Analisis Korelasi.
Hipotesis yang dapat dikembangkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pengaruh Right Issue Terhadap Harga Saham Sebelum dan Sesudah Right Issue.
Pengujian hipotesis pertama dilakukan dengan menggunakan uji-t berpasangan (paired
t-test). Uji paired t-test dilakukan untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel independen
secara parsial terhadap variabel dependen. Uji ini dilakukan dengan membandingkan t hitung
dengan t tabel.
Pengujian ini dilakukan untuk melihat pengaruh pengumuman right issue terhadap harga
saham sebelum dan sesudah dilakukannya right issue. Uji ini bertujuan untuk mengetahui ada
tidaknya kandungan informasi pengumuman right issue selama periode pengamatan. Uji T dalam
penelitian ini adalah :
Hipotesis 1 (H0) : Right issue pengaruh tidak signifikan terhadap harga
saham pada perusahaan yang tercatat di Bursa Efek
Indonesia.
(H1) : Right issue berpengaruh signifikan terhadap harga saham
pada perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
2.
Pengaruh Right Issue Terhadap Volume Pedagangan Saham Sebelum dan Sesudah Right
Issue.
Pengujian hipotesis kedua juga dilakukan dengan menggunakan uji-t berpasangan
(paired t-test) yang dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel.
Pengujian hipotesis kedua ini dilakukan untuk melihat pengaruh pengumuman right
issue terhadap volume perdagangan sebelum dan sesudah dilakukannya right issue. Uji ini
bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya kandungan informasi pengumuman right issue
selama periode pengamatan. Uji T dalam penelitian ini adalah:
Hipotesis 2 (Ho) : Right issue pengaruh tidak signifikan terhadap volume
perdagangan saham pada perusahaan yang tercatat di
Bursa Efek Indonesia.
(H1) : Right issue berpengaruh signifikan terhadap volume
perdagangan saham pada perusahaan yang tercatat di
Bursa Efek Indonesia.
3.
Korelasi Antara Harga Saham Sebelum Dan Sesudah Right Issue
Pengujian hipotesis ketiga dilakukan dengan menggunakan Pearson correlations yang
dilakukan dengan melihat nilai koefisien korelasi dan tingkat signifikansi.
Pengujian hipotesis ketiga ini dilakukan untuk melihat kekuatan hubungan antara harga
saham sebelum dengan sesudah right issue dan melihat signifikansi hubungan antara harga
saham sebelum dengan sesudah right issue. Pearson correlations bertujuan untuk
mengetahui ada tidaknya korelasi antara harga saham sebelum dengan sesudah right issue
pada perushaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Pengujian pearson correlations dalam
penelitian ini adalah:
Hipotesis 3 (Ho) : Tidak ada korelasi dan signifikan antara harga saham
sebelum dan sesudah right issue pada perusahaan yang
tercatat di Bursa Efek Indonesia.
(H1) : Ada korelasi dan signifikan antara harga saham sebelum
dengan sesudah right issue pada perusahaan yang tercatat
di Bursa Efek Indonesia.
4.
Korelasi Antara Volume Perdagangan Sebelum Dan Sesudah Right Issue.
Pengujian hipotesis keempat juga dilakukan dengan Pearson correlations. Pengujian ini
dilakukan untuk melihat kekuatan hubungan antara volume perdagangan sebelum dengan
sesudah right issue dan melihat signifikansi hubungan antara volume perdagangan sebelum
dengan sesudah right issue.
Pearson correlation bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara volume
perdagangan sebelum dengan sesudah right issue pada perusahaan yang tercatat di Bursa
Efek Indonesia. Pengujian Pearson correlations dalam penelitian ini adalah:
Hipotesis 4 (Ho) :
(H1) :
Tidak ada korelasi dan signifikan antara volume
perdagangan sebelum dengan sesudah right issue pada
perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
ada korelasi dan signifikan antara volume perdagangan
sebelum dengan sesudah right issue pada perusahaan yang
tercatat di Bursa Efek Indonesia.
HASIL DAN BAHASAN
Analisis Statistik Deskriptif (Harga Saham)
N
Tabel 4.1
Statistik Deskriptif
Harga Saham Sebelum dan Right Issue
Minimum
Maximum
Mean
Std.Deviation
Harga_Sebelum
58
76.10
22890.00
1586.5786
3341.76141
Harga_Sesudah
58
76.80
23135.00
1617.3017
3433.73012
Valid N
58
Sumber: Hasil Output SPSS 22
Dari tabel 4.1 diatas, menunjukkan bahwa dari 58 perusahaan yang dijadikan sampel penelitian
diketahui bahwa nilai minimum terendah diperoleh sebelum right issue, yaitu sebesar Rp 76,10 dengan
nilai maximum terendah diperoleh pada saat sebelum right issue, yaitu sebesar Rp 23.135. Nilai rata-rata
(mean) terendah diperoleh saat sebelum right issue, yaitu sebesar Rp 1.586,57 dan nilai standar deviasi
terendah diperoleh saat sebelum right issue, yaitu sebesar 3341,761. Kemudian untuk nilai minimum
tertinggi diperoleh pada saat setelah right issue, yaitu sebesar Rp 76,80 dengan nilai maximum tertinggi
diperoleh setelah right issue, yaitu sebesar Rp 23.135. Nilai rata-rata (mean) tertinggi diperoleh pada saat
setelah right issue, yaitu sebesar Rp 1.617,30 dan nilai standar deviasi tertinggi diperoleh pada saat setelah
right issue, yaitu sebesar 3343,73.
Angka-angka tersebut menggambarkan perbedaan statistik deksriptif antara harga saham sebelum
right issue dengan harga saham sesudah right issue dimana angka-angka sesudah right issue lebih besar
dibandingkan dengan angka-angka sebelum right issue.
Analisis Statistik Deskriptif (Volume Perdagangan Saham)
Volume perdagangan saham merupakan gambaran mengenai kondisi efek yang diperjualbelikan
di pasar modal pada jam bursa, yaitu pada pukul 09:00 hingga pukul 16:15. Besarnya variabel volume
perdagangan saham dapat diketahui melalui indikator aktivitas volume perdagangan (Trading Volume
Activity). Tabel 4.2 berikut ini akan menjelaskan mengenai statistik deskriptif dari volume perdagangan
saham dengan mengamati kegiatan perdagangan saham melalui indikator aktivitas volume perdagangan
(Trading Volume Activity).
Tabel 4.2
Statistik Deskriptif
TVA sebelum dan TVA sesudah Right Issue
N
Minimum
Maximum
Mean
Std.Deviation
TVA_Sebelum
58
0.000000000
0.033578505
0.0028445535
0.0058748496
TVA_Sesudah
58
0.000000000
0.040808219
0.0030954447
0.0061898276
Valid N
58
Sumber: Hasil Output SPSS 22
Dari tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa dari 58 perusahaan yang dijadikan sampel penelitian,
diketahui bahwa nilai minimum pada saat sebelum right issue dan sesudah right issue memiliki nilai yang
sama, yaitu sebesar 0.000000000 dengan nilai maximum terendah diperoleh pada saat sebelum right issue,
yaitu sebesar 0.0030954447. Nilai rata-rata (mean) terendah diperoleh pada saat sebelum right issue, yaitu
sebesar 0.0028445535 dan standar deviasi terendah diperoleh pada saat sebelum right issue, yaitu sebesar
0.0058748496. Kemudian, nilai maksimum tertinggi diperoleh pada saat sesudah right issue, yaitu sebesar
0.040808219. Nilai rata-rata (mean) tertinggi diperoleh pada saat sesudah right issue, yaitu sebesar
0.0030954447 dan standar deviasi tertinggi diperoleh pada saat sesudah right issue, yaitu sebesar
0.0061898276.
Angka-angka tersebut menunjukkan perbedaan statistik deskriptif antara aktivitas volume
perdagangan sebelum right issue dengan aktivitas volume perdagangan sesudah right issue. Angka-angka
yang telah diperoleh menunjukkan bahwa aktivitas perdagangan paling aktif terjadi pada saat sesudah
right issue.
Uji Normalitas (Harga Saham)
Tabel 4.3
Uji Normalitas Harga Saham
Sumber: Hasil Output SPSS 22
Dari hasil pengolahan data pada tabel 4.3 diatas, dapat dilihat bahwa data berdistribusi
normal. Harga saham sebelum right issue memiliki asymp. Sig sebesar 0,52 dan Harga saham
sesudah right issue memiliki asymp. Sig sebesar 0,58. Kedua hasil tersebut lebih besar dari level
of signifikan sebesar 0,05, yang memiliki arti bahwa data telah berdistribusi normal.
Uji Normalitas (Volume Perdagangan Saham)
Tabel 4.4
Uji Normalitas Trading Volume Activity
Sumber: Hasil Output SPSS 22
Dari hasil pengolahan data pada tabel 4.4 diatas, dapat dilihat bahwa data telah
berdistribusi normal. Trading volume activity sebelum right issue memiliki asymp. Sig sebesar
0,67 dan Trading volume activity sesudah right issue memiliki asymp. Sig sebesar 0,157. Dari
kedua hasil tersebut lebih besar dari level of signifikan sebesar 0,05, yang memiliki arti bahwa
data telah terdistribusi dengan normal.
Analisi Regresi Linear Sederhana (Harga Saham)
Model regresi yang digunakan untuk mengetahui pengaruh right issue (X1) terhadap harga saham
(Y) menggunakan analisis regresi linear sederhana dengan bantuan applikasi SPSS 22. Hasil uji
regresi pada harga saham dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini:
Tabel 4.5
Hasil Uji Regresi Harga Saham
Sumber: Hasil Output SPSS 22
Berdasarkan hasil dari data olahan SPSS 22, memperlihatkan bahwa right issue berpengaruh
positif dan signifikan terhadap harga saham pada perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Dari hasil olahan tersebut, maka dapat ditulis model persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 75,684 + 1,029 X
Dari persamaan regresi linear sederhana tersebut, dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Konstanta bernilai Rp 75,684 menunjukkan bahwa perusahaan memiliki harga saham yang
positif.
2.
Nilai koefisien regresi right issue sebesar Rp 1,029. Hal ini mengindikasikan bahwa right issue
berpengaruh positif terhadap harga saham. Artinya, jika right issue bertambah Rp 1, maka harga
saham akan bertambah sebesar Rp 1,029.
Analisis Regresi Linear Sederhana (Volume Perdagangan Saham)
Model regresi yang digunakan untuk mengetahui pengaruh right issue (X1) terhadap volume
perdagangan saham (Y) menggunakan analisis regresi linear sederhana menggunakan SPSS 22.
Variabel volume perdagangan saham dalam hal ini diukur dengan menggunakan indikator trading
volume activity (TVA). Hasil uji regresi TVA dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini:
Tabel 4.6
Hasil Uji Regresi Trading Volume Activity
Sumber: Hasil Output SPSS 22
Berdasarkan hasil analisis regresi pada tabel 4.6, memperlihatkan bahwa right issue
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap trading volume activity (TVA) pada
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dari hasil tersebut maka dapat ditulis
persamaan sebagai berikut:
Y = 0.003 – 0.0000001356 X
Dari persamaan regresi linear sederhana tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.
2.
Konstanta bernilai 0.003 menunjukkan bahwa perusahaan memiliki aktivitas volume
perdagangan (TVA) yang positif.
Nilai koefisien regresi right issue sebesar -0.0000001356. Hal ini menunjukkan bahwa right issue
berpengaruh negatif terhadap aktivitas volume perdagangan (TVA), yang artinya jika right issue
bertambah Rp 1 maka aktivitas volume perdagangan (TVA) akan berkurang sebesar
0.0000001356 lembar.
Hipotesis Pertama (Uji Paired Sample T-test)
Pengujian hipotesis pertama dilakukan dengan menggunakan uji-t berpasangan (paired t-test).
Uji paired t-test dilakukan untuk mengetahui signifikansi pengaruh right issue secara parsial terhadap
harga saham dengan membandingkan t hitung dengan t tabel. Pada pengujian hipotesis pertama, data yang
digunakan adalah data rata-rata harga saham sebelum dan sesudah right issue, kemudian dari data tersebut
dilakukan uji paired t-test. Hasil uji paired t-test dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut ini:
Tabel 4.7
Hasil Uji Paired Samples Test, Harga Saham
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Difference
Std.
Std.Error
Mean
Deviation
Mean
-30.72310
210.51616
27.64213
Harga_sebelum
Harga_sesudah
Lower
86.07551
Sig
2-
Upper
24.62930
t
df
tailed
-1.111
57
0.271
Sumber: Hasil Output SPSS 22
Dari tabel 4.7, diperoleh hasil pengujian harga saham pada periode sebelum dan sesudah right
issue dengan nilai thitung sebesar -1,111 dan signifikansi sebesar 0,271. Pada tabel 4.7 menunjukkan
bahwa thitung (-1,111) < ttabel (2,00) dan nilai signifikansi 0,271 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H0
diterima dan H1 ditolak, yang berarti bahwa pengumuman right issue berpengaruh tidak signifikan
terhadap harga saham pada perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Hipotesis Kedua (Uji Paired Sample T-test)
Pengujian hipotesis kedua juga menggunakan uji t berpasangan (paired t-test) yang dilakukan
untuk membandingkan antara t-hitung dengan t-tabel. Pengujian pada hipotesis kedua ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh right issue terhadap volume perdagangan saham sebelum dan sesudah dilakukannya
right issue. Volume perdagangan saham disini menggunakan indikator trading volume activity (TVA)
yang diperoleh dari jumlah saham yang diperdagangkan pada masa t dibagi dengan jumlah lembar saham
yang beredar pada masa t. Hasil uji paired t-test dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.8
Hasil Uji Paired Samples Test, Trading Volume Activity
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Difference
Mean
Std.
Std.Error
Deviation
Mean
TVA_sebelum
0.002508912 0.0050215423 0,000659360
TVA_sesudah
Lower
Sig
2-
Upper
t
df
tailed
0.001571238
0.381 57
0.01069456
4
0.705
Sumber: Hasil ouput SPSS 22
Dari tabel 4.8 diperoleh hasil pengujian TVA pada saat sebelum right issue dan sesudah right
issue. Nilai t-hitung yang didapatkan sebesar 0,381 dengan signifikansi sebesar 0,705. Hasil output
memperlihatkan bahwa nilai t-hitung (0,381) < nilai t-tabel (2,00) dan nilai signifikansi 0,705 > 0,05.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak, yang artinya pengumuman right issue
berpengaruh tidak signifikan terhadap volume perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia.
Hipotesis Ketiga (Uji Pearson Correlations)
Pengujian hipotesis ketiga dilakukan dengan menggunakan uji korelasi pearson yang dilakukan
dengan melihat nilai koefisien korelasi dan tingkat signifikansi.
Pengujian hipotesis ketiga bertujuan untuk melihat kekuatan hubungan dari harga saham sebelum
dilakukannya right issue dengan harga saham sesudah dilakukanya right issue dan melihat signifikansi
hubungan antara harga saham sebelum right issue dengan harga saham sesudah right issue. Hasil uji
pearson correlations dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.9
Hasil Uji Pearson Correlations, Harga Saham
Sumber: Hasil Output SPSS 22
Pengujian Pearson Correlations diatas, menunjukkan korelasi antara harga saham sebelum right
issue dengan harga saham sesudah right issue. Tabel 4.9 diatas menunjukkan bahwa harga saham sebelum
right issue dengan harga saham sesudah right issue memiliki korelasi kuat sekali, yaitu sebesar 0,998.
Nilai signifikansi yang diperoleh sebesar 0,000 < α (0,05), menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1
diterima, yang berarti ada korelasi dan signifikan antara harga saham sebelum dengan sesudah right issue
pada perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Hipotesis Keempat (Uji Pearson Correlations)
Pengujian hipotesis keempat juga menggunakan uji korelasi pearson untuk mengetahui koefisien
korelasi dan tingkat signifikansi.
Pengujian hipotesis keempat ini bertujuan untuk melihat kekuatan hubungan dari volume
perdagangan saham dengan indikator trading volume activity (TVA) pada saat sebelum dilakukannya right
issue dan sesudah dilakukannya right issue. Kemudian juga untuk melihat tingkat signifikansi hubungan
antara TVA sebelum right issue dan TVA sesudah right issue. Hasil pengujian menggunakan pearson
correlations dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.10
Pearson Correlations, Trading Volume Activity
Sumber: Hasil Output SPSS 22
Pengujian Pearson Correlations diatas menunjukkan korelasi antara TVA sebelum dilakukannya
right issue dengan TVA sesudah dilakukannya right issue. Dari tabel 4.10 diatas menunjukkan bahwa
TVA sebelum dilakukannya right issue dengan TVA sesudah dilakukannya right issue memiliki korelasi
yang kuat, yaitu sebesar 0,655 dengan nilai signifikansi 0,000 < α (0,05). Hasil tersebut menunjukkan
bahwa H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti ada korelasi dan signifikan antara volume perdagangan
sebelum dengan sesudah right issue pada perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan :
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan penelitian mengenai “Analisis Pergerakan Harga
Saham Dan Volume Perdagangan Saham Terhadap Pengumuman Right Issue Pada Emiten Di
Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012” dapat ditarik kesimpulan bahwa right issue
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap harga saham pada perusahaan yang tercatat di
Bursa Efek Indonesia, right issue berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap volume
perdagangan saham (TVA) pada perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, terdapat
korelasi dan signifikan antara harga saham sebelum right issue dengan sesudah right issue pada
perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, terdapat korelasi dan signifikan antara volume
perdagangan saham (TVA) sebelum right issue dengan sesudah right issue pada perusahaan yang
tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Saran :
a.
b.
c.
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan serta kesimpulan yang telah
dijabarkan sebelumnya, maka saran yang dapat diberikan untuk dijadikan masukan dan
pertimbangan bagi pihak-pihak yang terkait adalah sebagai berikut :
Bagi investor di pasar modal, dengan hasil penelitian yang diperoleh, diharapkan dapat menjadi
bahan pertimbangan dalam melakukan investasi di pasar modal, terutama yang berkaitan dengan
right issue yang memberikan pengaruh terhadap harga saham.
Bagi emiten, sebaiknya hasil penelitian dapat menjadi masukan bagi perusahaan agar dapat
memperbaiki kualitas kinerja perusahaan dan menyejahterakan investor dengan modal tambahan
yang dihasilkan dari right issue.
Bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian mengenai right issue, diharapkan dapat
menambah satu aksi korporasi pada perusahaan seperti stock split untuk menjadi pembanding
terhadap perubahan harga saham dan volume perdagangan saham.
REFERENSI
Darmadji,Tjiptono dan Hendy M Fakhruddin. 2011. Pasar Modal Di Indonesia, PT Salemba Empat,
Jakarta.
Husnan, Suad. 2009. Dasar-dasar Teori Portofolio Dan Analisis Sekuritas. Edisi Keempat. UPP AMP
YKPN. Yogyakarta.
Samsul, Mohamad, 2006. Pasar Modal dan Manajenem Portofolio, Erlangga, Jakarta.
Sawidji, Widoatmojo, 2012. Cara Sehat Investasi di Pasar Modal, Jurnalindo Aksan Grafika Jakarta.
Sujarweni, 2014. SPSS Untuk Penelitian, Pustaka Baru Press, Yogyakarta
Tendelilin, Eduardus, 2010. Analisis Investasi dan Manjemen Portofolio, BPFE UGM, Yogyakarta.
Weston J.Fred, Eugene F. Brigham, 2009. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Salemba Empat, Jakarta.
Budiarto, Arif dan Zaki Baridwan. 1999. “Pengaruh Pengumuman Right Issue terhadap Tingkat
Keuntungan dan Likuiditas Saham di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Volume
2 Nomor 1.
Khajar, Ibnu. 2010. “Pengaruh Right Issue Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan”, Jurnal Dinamika
Manajemen. Volume 1 Nomor 1.
Mulatsih, Listiana. 2009. “Analisis Reaksi Pasar Modal Terhadap Pengumuman Right Issue Di Bursa
Efek Jakarta (BEJ) (Pengamatan Terhadap Return, Abnormal Return, Security Return Variability Dan
Trading Volume Activity). Volume 12 Nomor 4.
Wicaksono, Eky. 2007. Pengaruh Right Issue Terhadap Return Saham dan Volume Perdagangan
Saham di Bursa Efek Jakarta. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta.
Adisulistyo, Indrawan. 2009. Pengaruh Pengumuman Right Issue Terhadap Return Saham dan Tingkat
Likuiditas Saham di Bursa Efek Indonesia Tahun 2003-2007. Skripsi Universitas Sebelas Maret.
Surakarta.
Panjaitan, Andri. 2013. Pengaruh Right Issue Terhadap Harga Saham Dan Volume Perdagangan Saham
Pada Perusahaan Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Universitas Sumatera Utara. Medan.
http://finance.yahoo.com (mulai diakses 24 Desember 2013)
http://www.bapepam.go.id/pasar_modal/publikasi_pm/statistik_pm/index.html
(mulai diakses 24 Desember 2013).
http://www.ksei.co.id/download/right_2009.xls (mulai diakses Februari 2014)
http://www.ksei.co.id/download/right_2010.xls (mulai diakses Februari 2014)
http://www.ksei.co.id/download/right_2011.xls (mulai diakses Februari 2014)
http://www.ksei.co.id/download/right_2012.xls (mulai diakses Februari 2014)
http://www.idx.co.id/id-id/beranda/perusahaantercatat/pencatatansaham.aspx
(mulai diakses Maret 2014)
http://www.idx.co.id/id-id/beranda/perusahaantercatat/laporankeuangandantahunan.
aspx (mulai diakses Maret 2014)
RIWAYAT PENULIS
Wilson Yaputra Yakup lahir di kota Tangerang pada 08 Oktober 1992. Penulis menamatkan
pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang akuntansi pada tahun 2014.
Download