peranan jasa laundry

advertisement
PERANAN JASA LAUNDRY
Laundry Service
STANDARD
Kepuasan para tamu akan hasil pencucian anda adalah sangat
tergantung kepada diri anda, yakinkan proses pencucian yang anda
lakukan sudah baik dan benar guna menciptakan hasil dengan kualitas
yang baik
PROCEDURE
1. Setiap staff laundry harus memiliki tanggung jawab terhadap hal-hal
sebagai berikut :
- Memproduksi linen yang bersih.
- Menjaga lingkungan kerja yang bersih.
- Memelihara mesin dan peralatan yang ada.
2. Setiap staff laundry harus menyadari tuntutan penting dalam setiap
operasional laundry terhadap hal-hal sebagai berikut :
- Hasil pencucian yang bersih dan cemerlang, tidak ada noda
lembut / kaku sesuai tuntutan hasilnya.
- Efisiensi : pencucian ulang dan kerja ekstra yang minimal dengan
hasil yang maksimal.
- Berupaya kepada “ Linen Life Time” atau membuat umur linen
dapat bertahan lebih lama.
3. Setiap staff laundry hendaknya memperhatikan langkah-langkah
dalam penanganan laundry sebagai berikut :
- Linen-linen yang bersih disimpan pada tempat penyimpanan dan
siap untuk digunakan.
- Linen-linen yang sudah bersih akan dipakai kemudian akan
menjadi kotor kembali.
- Linen-linen yang kotor dikumpulkan dan dibawa ke laundry untuk
dicuci.
- Linen-linen yang kotor dicuci dengan proses pencucian yang
benar setelah disortir.
- Linen-linen setelah melalui proses pencucian kemudian
dikeringkan dan diseterika.
- Linen-linen setelah dikeringkan dan diseterika kemudian dilipat
selanjutnya dikembalikan ketempat penyimpanan.
- Siklus laundry terjadi berulang-ulang atau akan berputar kembali
setiap hari.
1
PEMILIHAN CUCIAN / LINEN
Linen Sorting
STANDARD
Pemilihan linen mencakup pemisahan linen-linen kedalam klasifikasi
berdasarkan: jenis kain, jenis dan tingkat kotoran, warna kain serta
prosedsur finishing.
1.
2.
3.
PROCEDURE
Pemilahan berdasarkan jenis linen : hal ini dilakukan bertujuan
untuk dapat mengidentifikasi hal-hal seperti :

Wol dan sutera hanya bisa dicuci pada tempratur rendah dan
PH netral.

Katun dapat dicuci pada tempratur tinggi ( 70 – 80 derajat
Celicius) Akan tetapi sangat peka terhadap chemical jika
penanganannya tidak benar.

Kain tenun yang tidak rapat seperti korden, blanket, jok kursi
dan lain-lain, proses pencuciannya manual.

Jenis kotoran yang berbeda membutuhkan penanganan yang
berbeda.

Semakin tinggi tingkat pengotor, maka waktu dan enerji serta
chemical yang digunakan akan bertambah.
Pemilihan berdasarkan warna linen : bertujuan untuk dapat
mengidentifikasi hal-hal berikut :

Linen-linen putih dicuci secara terpisah dari linen berwarna

Linen-linen berwarna tidak boleh dicuci dengan menggunakan
chlorine bleach.

Linen yang warnanya kuat dapat menggunakan oxygen bleach
hanya kalau diperlukan.
Pemilahan dengan prosedur finishing : bahwa linen-linen yang
akan dikeringkan dengan drying tumbler harus dipisahkan dengan
yang akan diproses flat ironer.
2
MENGHILANGKAN NODA PADA LINEN
Stain Remover
STANDARD
Noda adalah segala sesuatu yang tertinggal berupa bercak atau
perubahan warna pada linen setelah proses pencucian yang tidak
boleh dibiarkan dan harus dihilangkan dari linen tempat noda
tertinggal.
1.
PROCEDURE
Jangan membuat asumsi : mencoba efek penghilangan noda
dengan menggunakan chemical pada sepotong kain, amati akibat
dan hasilnya.
2.
Jangan beranggapan noda akan cepat hilang setelah dilakukan
treatmen, teliti dengan seksama sebelum menggunakan chemical
dan linen harus dicuci sebelum diberikan chemical.
3.
Menghilangkan noda dengan menggunakan larutan kimia dengan
konsentrasi secara bertahap, bukan dengan konsentrasi yang
pekat.
4.
Jangan membiarkan chemical pembersih menempel lebih dari
sepuluh menit.
5.
Setelah menggunakan chemical penghilang noda, kain harus
dibilas dengan baik sebelum penggunaan penghilang noda
berikutnya.
6.
Setelah treatmen selesai, kain harus selalu dibilas atau dicuci
dengan baik.
7.
Mengidentifikasi noda dengan memperhatikan hal-hal sebagai
berikut :

Asal noda : Linen apa yang ternoda dan dimana digunakan.

Kondisi linen : kondisi linen bisa berupa kaku, lembut, halus,
kasar dan lain-lain

Bau noda : bau noda antara lain seperti bau ikan, bau bir, bau
urine dan lain-lain.
3

8.
Warna dan bentuk noda : intensitas noda dan noda yang lama
dapat merubah warna, proses pencucian juga dapat mengubah
penampilan / bentuk noda.
Apabila warna linen stabil lakukan pengetesan warna pada
sepotong linen.
PROSES PENCUCIAN DI LAUNDRY
Laundry Washing Proces
STANDARD
Proses pencucian diperlukan bertujuan untuk merubah Linen atau
textile yang kotor menjadi bersih dan hygienis dan siap dipakai dimana
diperlukan tanpa mengalami kerusakan akibat dari proses pencucian
tersebut.
PROCEDURE
1. Soaking
Proses perendaman sebelum washing proses dimulai dengan
menggunakan chemical tertentu.
2. Free Washing
Proses pencucian sebelum main washing biasanya digunakan untuk
pakaian yang memiliki kotoran berat guna melumatkan sebagian
besar dari kotoran darah, lemak, oil dan protein dengan
menggunakan air dingin.
3. Free Rinse
Proses pencucian dengan menggunakan air dingin tanpa chemical
untuk membilas pertikal kotoran lepas.
4. Main Washing
Proses pencucian utama untuk mengangkat seluruh sisa-sisa
kotoran setelah proses free wash dan tempratur yang dianjurkan
adalah 80 – 90 drajat celicius.
5. Bleaching
Proses pelepasan kotoran yang hanya bisa dilepaskan dengan
menggunakan bleach. Penambahan bleach diberikan antara 2-3
menit setelah deterjen dimasukkan pada saat main wash.
6. Final Rinsing
4
Proses pembilasan terakhir untuk mengangkat sisa-sisa dari pada
deterjen, bleach selanjutnya dilakukan proses souring dengan
menambahkan softener untuk memudahkan proses penyeterikaan.
7. Starching
Proses pemberian kanji pada cucian agar supaya nantinya textile
gampang dibentuk dan menghindari kontak langsung antara
kotoran dengan textile.
PROSES PENGERINGAN LINEN
Drying Linen
STANDARD
Proses pengeringan merupakan tambahan cara mendisinfeksi dengan
panas, walaupun tidak dapat diandalkan berhasil seratus persen
namun dapat memberikan standard hygiene pada linen atau pakaian.
PROCEDURE
1.
Linen idealnya harus dipanaskan sampai molekul air berubah jadi
uap.
2.
Linen dingin akan mengering dengan cara melewati flat work
ironer atau dryer thumbler tidak mencapai tempratur yang tinggi
dan membutuhkan waktu.
3.
Linen harus benar-benar kering agar pertumbuhan jamur dapat
dicegah.
4.
Setelah proses pengeringan, linen harus ditangani oleh staff
laundry yang memiliki kesadaran hygiene yang tinggi dan tangan
yang sudah bebas kuman.
5.
Staff laundry yang bekerja pada tempat kotor dan bersih harus
memiliki kesadaran dan disiplilin hygiene yang tinggi.
6.
Pengecekan dan pembersihan debu dari serat kain harus dilakukan
secara rutin karena dapat mengakibatkan penyakit paru-paru.
5
MENANGANI CUCIAN TAMU
Guest Laundry
STANDARD
Proses pelaksanaan pencucian tamu harus dilakukan dengan teliti dan
cermat mulai dari proses pengumpulan sampai pada proses
pengembalian pakaian tamu berjalan baik dengan tidak menimbulkan
keluhan dari tamu.
PROCEDURE
1.
Pengumpulan atau pengambilan cucian, perhatikan hal-hal
berikut :
 Catat semua permintaan tamu.
 Cocokan dan catat pakaian tamu sesuai dengan jumlah dan
jenis pakaian tamu pada laundry list.
2.
Sebelum proses pencucian, perhatikan hal-hal sebagai berikut :
 Jenis serat kain
 Struktur dan karakter bahan yang dicuci.
 Kualitas bahan yang dicuci.
 Symbol dan petunjuk penanganan.
3.
Melakukan pengecekan awal dengan memperhatikan hal-hal
berikut :
 Cek dan kosongkan isi saku dari kemungkinan adanya uang,
kartu nama, obat dan lain-lain.
 Cek kondisi linen dari kemungkinan adanya kelainan seperti
jahitan koyak, kancing khusus, asesories dan lain-lain.
 Cek atas kemungkinan adanya pengotor yang tidak biasa
seperti tinta, kerusakan kimia, kelunturan dan lain-lain.
4.
Hindari penggunaan chemical yang berlebihan.
6
5.
Mengeringkan
pakaian
yang
sudah
dicuci
berdasarkan
temperature dan suhu yang sesuai dengan jenis dan kualitas
pakaian.
6.
Membuat billing atas cucian tamu dengan tepat dan benar.
7.
Mengepak atau menghanger pakaian tamu dengan rapi dan
bersih.
8.
Melakukan pengecekan kembali apakah sudah sesuai dengan
jumlah dan jenis waktu awal pengambilan pada laundry list.
9.
Memastikan proses pencucian sudah dilaksanakan dengan tepat
dan benar.
10. Mengembalikan pakaian tamu yang sudah bersih, kering dan rapi
sesuai dengan nomor kamar dan nama tamu.
SIMBOL-SIMBOL PADA PAKAIAN
Dress Sign
STANDARD
Sebelum melakukan proses pencucian khususnya terhadap pakaian
tamu, terlebih dahulu harus memeriksa simbol-simbol yang melekat
pada pakaian tamu dan memahami maksud dari masing-masing
simbol.
PROCEDURE
1. Temukan simbol pada bagian-bagian yang umumnya dipasang dan
melekat pada pakaian.
2. Pahami maksud dari masing-masing simbol yang melekat pada
pakaian dan hindari sikap meraba atau coba-coba pada saat akan
mencuci pakaian tamu.
3. Perhatikan simbol- simbol yang melekat pada pakaian sebagai
berikut :
SIMBOL
MAKSUDNYA
Pakaian bisa dicuci dengan
menggunakan mesin cuci.
Baju boleh diputihkan dengan
menggunakan bahan kimia.
7
Pakaian dibersihkan dengan cara Dry
Clean.
Pakaian boleh dan bisa dikeringkan
dengan mesin pengering.
Lakukan penyeterikaan dengan tingkat
panas minimum / dingin.
8
Sebaiknya dicuci dengan tangan
Pakaian boleh dibersihkan dengan
bahan pemutih mengandung Chlor.
Dry Clean bisa dilakukan dengan
perchorethylene solven 111, white spirit
Pakaian dikeringkan tanpa diperas,
biarkan air bekas cucian menetes.
Lakukan penyetrikaan dengan panas
sedang.
Suhu
maksimum
jika
menggunakan mesin cuci.
mencuci
Pakaian tidak boleh diputihkan dengan
bahan kimia.
Garis dibawah tanda lingkaran berarti
pakaian boleh di Dry Cleaning.
Pengeringan pakaian ini dengan cara
digantung.
9
Penyetrikaan dilakukan dengan suhu
tinggi untuk mendapatkan hasil bagus.
Tidak
boleh
menggunakan air,
dicuci
dengan
Sebaiknya pakaian tidak di Dry Claning
sama sekali.
Pakaian
dikeringkan
dengan
dilampirkan atau tali mendatar.
Pakaian dengan tanda seperti ini berati
tidak perlu diseterika.
10
Download