ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga FORMULASI BISKUIT PREBIOTIK BERBASIS UMBI-UMBIAN SEBAGAI MAKANAN TAMBAHAN BAGI BALITA GIZI KURANG SUNDARI Pembimbing : Annis Catur Adi, Ir., M.Si KKC KK FKM 67/10 Sun f Copyright © 2008 by Airlangga University Library Surabaya ABSTRACT Protein Energy Malnutrition (PEM) in infants may be caused by poor intake and infectious diseases. Beside nutrition intake, in order not to exacerbate the nutritional status of children under five must have a high immune system, which can be enhanced by consuming healthy foods that contain prebiotic. Prebiotic sources naturally present in tubers. Healthy food that is given should also popular and well liked by children such as biscuits. The purpose of this study was to determine the received power, calculated the nutritional value and economic value, and to know the shelf life of biscuits based prebiotic tubers. This research study was experimental with the design of the same subject without repetition. The analysis technique used there were two descriptive analysis of the nutrient content, economic value and storability of biscuits. Also statistical analysis to determine the difference of receive biscuits with Friedman test and Wilcoxon Sign Rank Test at α = 0.05. The organoleptic test showed that the most preferred prebiotic biscuits are biscuits arrowroot (mean = 3.62) while the least preferred was the biscuits canna (mean = 3.01). The highest protein content in sweet biscuit nets (15.57%) and lowest for the control biscuits (9.07%), the highest fat content in the control biscuits (23.20%) and lowest for arrowroot biscuits (19.57%), grade The highest carbohydrate arrowroot biscuits (70.15%) and lowest for the sweet biscuit nets (53.05%), with the highest energy content of biscuits canna (396.46 kcal/100 g) and lowest for sweet biscuit nets (328.92 kcal / 100 g). The highest economic value is the biscuit canna (IDR 2345.98) and lowest in the control biscuits (IDR 1375.77) and the shelf life of biscuits during the three months there was no change in color, flavor, and mushrooms. Friedman test results showed no difference on the characteristic color (sign = 0.015), aroma (sign = 0.000), texture (sign = 0.007), and the sense (sign = 0.001). Functional biscuits (arrowroot biscuits) have preferred received power, high protein content and contain potentially prebiotic, which can be used as an alternative Supplementary Food (PMT) for children under five years old malnutrition (PEM). Key words : PEM, PMT, biscuits, prebiotic, tubers. Skripsi FORMULASI BISKUIT PREBIOTIK BERBASIS ..... SUNDARI ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga FORMULASI BISKUIT PREBIOTIK BERBASIS UMBI-UMBIAN SEBAGAI MAKANAN TAMBAHAN BAGI BALITA GIZI KURANG SUNDARI Pembimbing : Annis Catur Adi, Ir., M.Si KKC KK FKM 67/10 Sun f Copyright © 2008 by Airlangga University Library Surabaya ABSTRAK Kurang Energi Protein (KEP) pada balita dapat disebabkan oleh asupan yang kurang dan penyakit infeksi. Agar tidak memperparah status gizinya,selain asupan gizi, balita harus memiliki sistem kekebalan tubuh tinggi yang dapat ditingkatkan dengan mengkonsumsi makanan sehat mengandung prebiotik. Sumber prebiotik alami,diantaranya terdapat dalam umbi-umbian. Makanan sehat yang diberikan sebaiknya juga populer dan disukai oleh balita seperti biskuit. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui daya terima, menghitung nilai gizi dan nilai ekonomi, serta mengetahui daya simpan dari biskuit prebiotik berbasis umbi-umbian. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang dilaksanakan dengan rancangan sama subyek tanpa pengulangan. Teknik analisis yang digunakan ada dua yaitu analisis deskriptif terhadap kandungan gizi, nilai ekonomi dan daya simpan biskuit. Serta analisis statistik untuk mengetahui perbedaan daya terima biskuit dengan uji Friedman dan uji Wilcoxon Sign Rank Test pada α=0,05 . Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa biskuit prebiotik yang paling disukai adalah biskuit garut (rata-rata= 3,62) sedangkan yang paling tidak disukai adalah biskuit ganyong (rata-rata=3,01) . Kadar protein tertinggi pada biskuit ubi jalar (15,57%) dan terendah adalah biskuit kontrol (9,07%), kadar lemak tertinggi pada biskuit kontrol (23,20%) dan terendah adalah biskuit garut (19,57%), kadar karbohidrat tertinggi pada biskuit garut (70,15%) dan terendah adalah biskuit ubi jalar (53,05%), kadar energi tertinggi pada biskuit ganyong (396,46 kkal/100 g) dan terendah adalah biskuit ubi jalar (328,92 kkal/100 g). Biaya ekonomi tertinggi adalah biskuit ganyong (Rp. 2.345,98) dan terendah biskuit kontrol (Rp. 1.375,77). Penyimpanan biskuit selama 3 bulan tidak ada perubahan warna, aroma, dan jamur. Hasil uji Friedman menunjukkan ada perbedaan terhadap karakteristik warna (p = 0,015), aroma (p = 0,000), tekstur (p = 0,007), dan rasa (p = 0,001). Biskuit fungsional (biskuit garut) mempunyai daya terima yang baik, kandungan protein tinggi dan berpotensi mengandung prebiotik sehingga dapat digunakan sebagai salah satu alternatif Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi balita gizi kurang (KEP). Kata kunci : KEP, PMT, biskuit, prebiotik, umbi-umbian. Skripsi FORMULASI BISKUIT PREBIOTIK BERBASIS ..... SUNDARI ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga Skripsi FORMULASI BISKUIT PREBIOTIK BERBASIS ..... SUNDARI