Pengaruh Service Quality dan Price Fairness terhadap Student Satisfaction (Studi Kasus: KKI FEUI dan KKI F.Psi.UI) Ben Abdallah, Sumiyarto, Arga Hananto, dan Hapsari Setyowardhani Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Kampus UI Depok 16424, Indonesia Email: [email protected] ABSTRAK Penelitian ini meneliti mengenai pengaruh service quality dan price fairness terhadap student satisfaction di KKI FEUI dan Psikologi UI. Responden dalam penelitian ini berjumlah 100 mahasiswa yang dibagi menjadi 50 mahasiswa KKI FEUI dan 50 mahasiswa KKI Psikologi UI. Analisis data dilakukan dengan menggunakan regresi berganda, untuk mengetahui pengaruh antara service quality (empathy, assurance, responsiveness, reliability, dan tangibleness) terhadap student satisfaction, dan price fairness terhadap student satisfaction. Berdasarkan hasil analisis, di dapatkan bahwa terdapat pengaruh positif antara price fairness terhadap student satisfaction. Pada variabel service quality hanya empathy dan tangibleness yang berpengaruh signifikan terhadap student satisfaction. Didapatkan juga bahwa price fairness lebih berpengaruh terhadap student satisfaction dibandingkan dengan sercive quality. Kata kunci : Perceived Service Quality, perceived Price Fairness, Student Satisfaction, KKI FEUI, KKI Psikologi UI. PENDAHULUAN Meningkatnya persaingan global yang kompetitif merupakan tantangan. Persaingan globalisasi ini dapat berupa ancaman atau kesempatan. Berupa ancaman apabila kita tidak mampu mengatasi persoalan yang ditimbulkan. Sebaliknya, tantangan dapat merupakan kesempatan apabila kita mampu melakukan inovasi dan bekerja lebih cerdik untuk memecahkan masalah dengan cara-cara baru. Kita harus menghadapi tantangan-tantangan tersebut dengan meningkatkan daya saing nasional, melalui prerubahan dan reformasi di semua bidang kehidupan (Lee, 1997 dalam Azhar Kasim, 1998). Di bidang bisnis banyak perusahaan berusaha untuk meningkatkan usahanya dengan mengembangkan keunggulan Pengaruh service..., Ben Abdallah, FE UI, 2013 kompetitif. Untuk menciptakan keunggulan kompetitif, perusahaan perlu untuk menciptakan barang atau jasa dengan harga bersaing. Kondisi ini perlu di antisipasi oleh perusahan karena konsumen semakin kritis dan memberikan keleluasaan konsumen untuk memilih produk Perusahaan dituntut untuk menggunakan sistem manajemen yang dapat dijadikan alat untuk meningkatkan kinerja perusahaan melalui kinerja karyawannya. Sesuai pada konteks jasa pendidikan, Universitas dapat dikatakan sebagai pihak atau produsen atau penyedia jasa yang memberikan dan menyediakan layanan pendidikan bagi para mahasiswa. Mahasiswa dalam konteks ini berperan sebagai pelanggan yang menikmati dan mengkonsumsi jasa pendidikan tersebut. Kepuasan mahasiswa selalu dipertimbangkan oleh pihak Universitas karena intensifitas persaingan antar Universitas, internationalization spirit, tingginya harapan konsumen untuk institusi pendidikan yang tinggi, meningkatnya biaya pendidikan, dan klasifikasi jasa pendidikan yang diinginkan pasar (Kwek et al., 2010). Letcher dan Nevas (2010) memaparkan, bahwa jika mahasiswa merasa puas dapat membantu dalam membangun kepercayaan diri, dan kepercayaan diri membantu mahasiswa dalam mengembangkan skill, mendapatkan pengetahuan. Di lain sisi, ketidakpuasan konsumen dapat berdampak pada aktivitas negatif mahasiswa, seperti nilai rendah, hubungan kurang menyenangkan antara mahasiswa dan staf fakultas, dan teman-temannya (Letcher and Neves, 2010; Athiyaman, 1997). Dalam meningkatkan kemampuan dan pemahaman global, banyak jasa pendidikan menawarkan program double-degree dengan keunggulan mahasiswa memiliki dua gelar sekaligus dan Bahasa Inggris sebagai pengantarnya. Meningkatkan kemampuan dan pemahaman global ini membuat terbukanya persaingan antar Perguruan Tinggi di Indonesia, dimana setiap perguruan tinggi berlomba-lomba untuk menjadi World Class University. Peneliti meneliti terhadap KKI FEUI dan KKI Psikologi UI. Program Kelas Khusus Internasional (KKI) pada FEUI menawarkan beberapa jenis program, program ini memiliki bermacam cara dan waktu. Mahasiswa dapat memilih double-degree atau single-degree. Double-degree mahasiswa dapat memilih two-plus-two (dua tahun di Indonesia dan dua tahun di luar negeri), atau dua setengah-plus-satu setengah ( dua setengah tahun di Indonesia dan satu setengah tahun di luar negeri). KKI Psikologi UI menawarkan program two-plus-two (dua tahun di Indonesia dan dua tahun di luar negeri). Program transfer ke luar negeri memiliki persyaratan yang berbeda beda, berdasarkan pada batas minimum TOEFL/ IELTS dan minimum IPK. Adapun single degree program dilakukan selama empat tahun di Pengaruh service..., Ben Abdallah, FE UI, 2013 Indonesia. Biaya per semester untuk program ini adalah dua puluh delapan juta untuk KKI FEUI dan dua puluh lima juta untuk KKI Psikologi UI. Biaya pendidikan program ini lima kali lebih tinggi dibandingkan dengan program reguler. Pada literatur terdahulu banyak yang tidak memasukan price fairness dalam mengkaji service quality dan consumer satisfaction. Pada penelitian ini bertujuan menguji pengaruh dari service quality dan price fairness terhadap student satisfaction. Service quality terdiri dari lima dimensi (SERVQUAL) yang terdiri dari reliability, responsiveness, assurance, empathy, dan tangibleness (Zeithaml, Parasuraman, Berry, 1990; Bresinger and Lambert, 1990; Crompton and MacKay, 1989), dan pada variabel price fairness terdiri dari satu dimensi yaitu perceived price fairness. Penelitian ini juga mengidentifikasi faktor mana yang paling berpengaruh pada kepuasan konsumen. TINJAUAN TEORITIS Kepuasan Konsumen Menurut Kotler dan Keller (2008) kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja dari produk atau jasa yang dirasakan terhadap kinerja yang diharapkan. Jika nilai yang diterima berada di bawah harapan, menyebabkan pelanggan tidak puas. Jika nilai yang diterima sesuai dengan yang di harapkan, maka pelanggan akan merasa puas. Jika nilai yang diterima melebihi harapan, maka pelanggan akan merasa sangat puas. Menurut Mowen (2000), kepuasan konsumen adalah keseluruhan perilaku konsumen terhadap produk atau jasa yang mereka terima setelah konsumen membeli dan mengkonsumsi produk atau jasa. Zeithaml (2003) berpendapat bahwa komponen kepuasan konsumen terdiri dari kualitas produk, harga, dan kualitas jasa. Faktor-faktor situasi pada saat mengkonsumsi dan faktor dari individu konsumen juga mempengaruhi kondisi kepuasan /ketidakpuasan. Owlia and Aspinwall (dalam Angell, Heffernan, dan Megicks, 2008) menyatakan, bahwa mahasiswa merupakan pembeli dalam proses pertukaran jasa, dan dianggap sebagai pelanggan. Menurut Madu et al. (dalam Sahney dan Karunes, 2004) menyatakan bahwa pelanggan pada pendidikan dapat diklasifikasikan ke dalam input customers, transformation customers dan output customers. Orang tua dari mahasiswa dan mahasiswa itu sendiri merupakan input customers, dan fakultas beserta semua stafnya adalah transformation Pengaruh service..., Ben Abdallah, FE UI, 2013 customers, sedangkan perusahaan tempat mahasiswa tersebut bekerja dan juga masyarakat umum adalah output customers. Price Fairness Harga adalah sesuatu yang harus diterima atau dikorbankan konsumen untuk mendapatkan produk atau jasa (Zeithaml, 1988). Menurut Kotler dan Amstrong (2010) harga adalah sejumlah uang yang ditetapkan pada produk atau jasa, atau nilai yang konsumen keluarkan untuk mendapatkan manfaat atas produk atau jasa yang diterima. Lebih lanjut lagi, dengan melakukan keputusan membeli konsumen akan mendapatkan harga yang diterima (perceived price) lebih tinggi. Di lain pihak, juga sebagai keputusan membeli memungkinkan konsumen menggunakan harga sebagai acuan. Hal ini berimplikasi pada harga atau harga yang diterima bukan jaminan pada kepuasan yang lebih besar. Konsumen biasanya menilai harga dan kualitas jasa dengan konsep “equity” untuk menghasilkan kepuasan atau ketidakpuasan (Oliver, 1997). Namun, rasionalnya perceived price lebih rendah akan memberikan kepuasan yang lebih tinggi. Xia et al. (2004) mendefinisikan price fairness sebagai penilaian konsumen terhadap apakah harga yang ditetapkan penjual dapat memberikan keadilan. Fairness lebih berpikir secara subjektif dari pada penilaian objektif karena apa yang konsumen persepsikan terlepas apakah persepsi itu benar atau salah. Consuegra et al. (2007) mendefinisikan kewajaran harga sebagai suatu penilaian untuk suatu hasil dan proses agar mencapai hasil yang masuk akal dan dapat diterima. Aspek kognitif definisi ini menunjukan bahwa penelitian kewajaran harga melibatkan perbandingan prosedur harga yang terkait dengan standar, referensi atau norma. Kualitas Jasa Zeithaml, Parasuraman, dan Berry (1990) menyatakan bahwa kualitas jasa dapat didefinisikan bahwa persepsi konsumen terhadap kualitas jasa yang diberikan oleh organisasi merupakan hasil dari perbandingan antara harapan sebelum menerima pelayanan dengan pengalaman setelah menerima pelayanan. Lebih lanjut Parasuraman et al. (1988) dalam menilai kualitas jasa dapat menggunakan intrumen SERVQUAL yang terdiri dari lima dimensi yaitu reliability, responsiveness, assurance, empathy, dan tangibleness. Menurut Wyekof, kualitas jasa adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Sementara kualitas Jasa menurut Kotler dan Keller (2007) adalah setiap tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan Pengaruh service..., Ben Abdallah, FE UI, 2013 satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan sesuatu. Pada jasa perguruan tinggi Brown dan Swartz (1989) menyatakan bahwa setiap individu dalam mengevaluasi layanan/jasa yang diberikan akan menggabungkan pengalamanpengalamannya dengan harapan-harapannya. Penilaian terhadap kualitas jasa perguruan tinggi oleh mahasiswa (konsumen) biasanya dipengaruhi oleh harapan, pengalaman, kepercayaan atas jasa yang mereka terima langsung atau berdasarkan pada rekomendasi dari orang lain. Apabila harapan dengan yang diterima sama maka berarti pelayanan atau jasa tersebut memberikan kepuasan. HIPOTESIS PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN Students Perceived Service Quality Students Satisfaction Students Perceived Price Fairness Gambar 1 Model Penelitian : Bagaimana Service quality dan Perceived price fairness berpebgaruh terhadap Student Satisfaction Soutar,Geoffrey dan McNeil (1996) menjelaskan bahwa dimensi perceived quality memiliki korelasi dengan faktor akademik yang berdampak signifikan pada kepuasan konsumen. Hasan, Ilias, Rahman, dan Razak (2008) menjelaskan bahwa student perceived service quality berpengaruh positif terhadap student satisfaction. Sumaedi, Bakti, dan Metasari (2011) menegaskan bahwa student perceived quality memiliki pengaruh posiitif terhadap student satisfaction. Pengaruh service..., Ben Abdallah, FE UI, 2013 RQ1 : Menentukan hubungan antara dimensi service quality dan student satisfaction. Clemes et al. (2008), dan Lien dan Yu (2001) menjelaskan bahwa perceived price berpengaruh positif terhadap consumer satisfaction. Dapkevicius dan Melnikas (2009) menemukan bahwa terdapat hubungan positif antara perceived price fairness dan consumer satisfaction. Sumaedi, Bakti dan Metasari (2011) juga menegaskan adanya korelasi positif antara perceived price fairness dan student satisfaction. RQ2 : Menentukan hubungan antara student perceived price fairness dan student saatisfaction. Anderson et al. (1994) menyatakan bahwa perceived service quality lebih signifikan mempengaruhi consumer satisfaction daripada perceived price fairness. Kao (2007) menjelaskan di dalam institusi akademik, student perceived quality mempengaruhi student satisfaction lebih besar dibandingkan dengan perceived price fairness. Clemes et al. (2008) menjelaskan bahwa perceived service quality memiliki penngaruh lebih besar terhadap consumer satisfaction jika dibandingkan dengan perceived price fairness. RO3 : Membandingkan pengaruh dari dimensi student perceived service quality dan perceived price fairness terhadap student satisfaction. Penelitian dilakukan terhadap dua Fakultas di Universitas Indonesia (UI) yang terbagi menjadi KKI FEUI dan KKI F.Psi.UI. kedua Fakultas ini menawarkan program Kelas Khusus Internasional (KKI). Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner terhadap seratus orang mahasiswa yang terdiri dari lima puluh orang KKI FEUI dan lima puluh orang KKI Psikologi UI yang dilakukan dengan cara covenience sampling. Kuesioner terdiri dari empat bagian yaitu screening questions, service quality, student satisfaction, perceived price fairness, dan profil responden. Profil responden digunakan untuk pengetahuan dan pemahaman terhadap masalah penelitian dengan menanyakan informasi mengenai gender, usia, asal sekolah, tingkat semester, siapa yang merekomendasikan untuk kuliah di program KKI, sudahkah merekomendasikan program KKI ke teman, seberapa puaskah terhadap program KKI, akankah merekomendasikan program KKI ke teman atau kerabat. Pertanyaan kuesioner terdiri dari service quality, student satisfaction, dan perceived price fairness. Service quality terdiri dari lima dimensi yang ada pada intrumen SERVQUAL yaitu reliability, responsiveness, assurance, empathy, dan tangibleness. Kuesioner di ukur dengan menggunakan skala linkert lima poin. Analisis data diawali dengan dengan Pengaruh service..., Ben Abdallah, FE UI, 2013 melakukan analisis awal, distribusi frekuensi, uji reabilitas, uji validitas dengan menggunakan faktor anlysis, dan analisis regresi berganda menggunakan program SPSS. HASIL PENELITIAN Pada Tabel 1 memberikan gambaran mengenai kepuasan responden dari service quality yang di berikan KKI UI (FE dan Psikologi). Menunjukkan bahwa dari total responden 50 orang pada KKI FEUI sebanyak 23 (46%) orang memilih netral terhadap keseluruhan kepuasan terhadap service quality, diikuti dengan 21 (42%) orang menyatakan puas terhadap layanan yang diberikan di KKI UI, dan terakhir 6 (12%) orang menyatakan tidak puas. Dari total 50 responden KKI Psikologi UI sebanyak 25 (50%) orang menyatakan netral, sedangkan 18 orang secara keseluruhan menyatakan puas terhadap service quality KKI UI, dan pringkat terakhir sebanyak 7 (14%) responden secara keseluruhan merasa tidak puas. Tabel 1 Komposisi Responden Berdasarkan Kepuasan KKI FEUI KKI Psikologi UI Kategori Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase Puas 21 42% 18 36% Netral 23 46% 25 50% Tidak puas 6 12% 7 14% Pada Tabel 2 memberikan gambaran mengenai akankah anak KKI UI (FE dan Psikologi) merekomendasikan ke teman. Tabel 4.9 merupakan hasil jawaban dari total 100 orang responden KKI (FE dan Psikologi) yang mayoritas menjawab 33 (33%) anak menyatakan 50/50, dilanjutkan dengan 31 (31%) anak menyatakan mungkin (probalilitas lebih besar), 18 anak (18%) menyatakan mugkin (probabilitas lebih kecil), 15 (15%) anak menyatakan ya, dan 3 (3%) menyatakan tidak. Pengaruh service..., Ben Abdallah, FE UI, 2013 Tabel 2 Komposisi Responden Berdasarkan Usaha Merekomendasikan Kepada Kerabat Kategori Frekuensi Persentase Yes 15 15% May be yes 31 31% 50/50 33 33% May be not 18 18% Not 3 3% Pada Tabel 3 Uji Rliabilitas dapat dilihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha pada tiap-tiap variabel dari KKI FEUI dan juga KKI Psikologi UI adalah diatas 0.6 (Malholtra, 2004), Artinya variabel-variabel ini mempunyai konsistensi untuk mengukur gejala yang sama. Tabel 3 Ukuran Dimensi Reabilitas Dimensi Cronbach’s Alpha N Empathy 0,606 3 Assurance 0,646 3 Responsiveness 0,641 3 Reliability 0,720 3 Tangibleness 0,792 3 Student satisfaction 0,918 6 Pada Tabel 4 Uji validitas dapat diketahui KMO MSA dan Barlett’s dari setiap variabel bahwa masing-masing variabel memiliki nilai KMO MSA di atas 0,5 dan nilai Bartlett’s Test of Sphericity dibawah 0,05 yang menunjukkan bahwa terdapat korelasi dari setiap pertanyaan dapat dijelaskan oleh variabel lainnya dan dapat dianalisis lebih lanjut. Pengaruh service..., Ben Abdallah, FE UI, 2013 Tabel 4 Uji KMO dan Bartlett’s Dimensi KMO Bartlett’s Empathy 0,633 0,000 Assurance 0,630 0,000 Responsiveness 0,578 0,000 Reliability 0,674 0,000 Tangibleness 0,646 0,000 Satisfaction 0,891 0,000 Persamaan regresi 1: Y= -0,885 + 0,279Emp+ 0,118Ass + 0,056Res + 0,174Rel + 0,273Tan + 0,329Price Berdasarkan persamaan di atas dapat dilihat variabel price fairness lebih signifikan mempengaruhi student satisfaction dengan penambahan variabel price fairness akan meningkatkan student satisfaction sebesar 0,329. Diikuti dengan penambahan dimensi empathy akan meningkatkan nilai student satisfaction sebesar 0,279. Selanjutnya penambahan dimensi tangibleness akan meningkatkan student satisfaction sebesar 0,273. Penambahan dimensi assurance akan meningkatkan nilai student satisfaction sebesar 0,118. Setiap penambahan dimensi reliability akan meningkatkan nilai student satisfaction sebesar 0,174. Menyatakan bahwa setiap penambahan dimensi responsiveness akan meningkatkan nilai student satisfaction sebesar 0,056. Persamaan regresi 2: Y= 2,57 + 0,314Emp+ 0,140Ass + 0,068Res + 0,207Rel + 0,299Tan Berdasarkan persamaan di atas dapat dilihat dimensi reliability lebih signifikan mempengaruhi student satisfaction menyatakan bahwa setiap penambahan dimensi empathy akan meningkatkan nilai student satisfaction sebesar 0,314. Selanjutnya setiap penambahan dimensi tangibleness akan meningkatkan student satisfaction sebesar 0,299. penambahan dimensi tangibleness akan meningkatkan student satisfaction sebesar 0,207. Setiap penambahan dimensi assurance akan meningkatkan nilai student satisfaction sebesar 0,140. Terakhir adalah setiap penambahan dimensi responsiveness akan meningkatkan nilai student satisfaction sebesar 0,068. Pengaruh service..., Ben Abdallah, FE UI, 2013 Persamaan regresi 3: Y= -1,143 + 0,425Price Berdasarkan persamaan diatas dapat dilihat nilai bahwa setiap penambahan variabel price fairness akan meningkatkan student satisfaction sebesar 0,425. KESIMPULAN Pada RQ1 dari hasil penelitian yang telah didapat, bahwa dimensi service quality mempengaruhi student satisfaction, namun hanya empathy, reliability, dan tangibleness yang secara signifikan mempegaruhi student satisfaction. Pada RQ2 dari hasil yang didapat bahwa student perceived price fairness mempengaruhi student satisfaction. Pada RQ3 dari hasil yang didapat faktor mana yang paling mempengaruhi student satisfaction adalah price fairness yang paling mempengaruhi student satisfaction. Diikuti dengan empathy, tangibleness, dan reliability. Dengan demikian mahasiswa merasa quality yang diterima sesuai dengan harga yang dibayarkan. Saran Untuk Penelitian Selanjutnya Peneliti menyarankan pada penelitian selanjutnya untuk menambah jumlah sampel untuk mendapatkan hasil yang mendekati populasi. Penelitian lebih lanjut dapat menggunakan objek penelitian yang berbeda seperti KKI FEUI dengan fakultas UI yang lain. Peneliti menyarankan untuk membandingkan kualitas jasa pada KKI FEUI dengan KKI FE pada Universitas lain. Melihat signifikansi dari variabel-variabel lain seperti word of mouth communication dalam mempengaruhi kepuasan mahasiswa. Peneliti juga menganjurkan untuk menambahkan teori-teori lain yang mendukung dari variabel price fairness agar memberikan pemahaman yang lebih dalam. Referensi Andi Sularso R. et al. Pengaruh Penerapan Peran Total Quality Management Terhadap Kualitas Sumberdaya Manusia, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 6, No. 1, 72 – 81, Maret 2004 Pengaruh service..., Ben Abdallah, FE UI, 2013 Bo Dai. (2010). The Impact of Perceived Price Fairness of Dynamic Pricing on Customer Satisfaction and Behavioral Intentions: The Moderating Role of Customer Loyalty. Alabama. Auburn University. Evan, Terry., Margaret Haughey, David Murphy. (2008). International Handbook of Distance Education. British: Emerald Group Publishing Limited Hishamuddin Fitri Abu Hasan. Service Quality and Student Satisfaction: A Case Study at Private Higher Education Institutions. Journal International Business Research, Vol. 1, No. 3 July, 2008 Indah Dewi Nurbani (2011). Analisis Pengaruh Store Image, Attitude, dan Satisfaction Terhadap Store Loyalty Pada Discount Retaul Store Studi Kasus : Carrefour Wilayah Jakarta. Karya Akhir FEUI. Keller K.L. (2008), Marketing Management, 13th international edition, Prentice Hall. Lien,T. B, and Chiao, Y. C. An Integrated model for the effects of perceived product, perceivesd service quality, and perceived price fairness on consumer satisfaction and loyalty, Journal of Consumer satisfaction, Dissatisfaction and Complaining Behavior volume 14, 2001. Liestyodono, B. Irianto. (1999). Proses pelayanan kemahasiswaan dan kualitas pelayanan: (studi kasus di Universitas Terbuka Jakarta). Karya Akhir MSI UTJ. Lisa Rahmayanti. (2009). Pengaruh Kualitas Layanan Rawat Inap Terhadap Kepuasan Pasien Studi Kasus : Rumah Sakit Bunda Margonda Depok. Karya Akhir FISIP UI. Malhotra, Naresh K. (2007). Marketing Research: An Applied Orientation, 6th ed. Pearson/Prentice Hall, New Jersey, USA. Nguyen Minh Tuan. Effects of Service Quality and Price Fairness on Student Satisfaction. International Journal of Business and Social Scienc. Vol. 3 No. 19, October 2012. Ni Putu, Cempaka Dharmadewi Atmaja. (2011). Pengaruh Kewajaran Harga, Citra Perusahaan Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pengguna Jasa Penerbangan Domestik Garuda Indonesia di Denpasar. Denpasar: Karya Akhir Program Pascasarjana Universitas Udayana. Pengaruh service..., Ben Abdallah, FE UI, 2013 Prananda Isviansyah. Analisa Pengaruh Persepsi Kewajaran Harga Terhadap Kepuasan Konsumen, Loyalitas Konsuen Dan Penerimaan Harga Studi Kasus: PT Amindoway Jaya (AMWAY Indonesia). Jakarta. Karya Akhir FEUI. Prasti Nidya Putri. (2008). Analisis Tingkat Ethnocentrism Konsumen Indonesia dan Pengaruhnya Terhadap Perceived Quality, Priceived Value, dan Purchase Intention pada Produk Bermerek Lokal (Studi Kasus Produk Pembersih Wajah). Karya Akhir FEUI. Singgih Santoso. Riset Pemasaran : Konsep dan Aplikasi dengan SPSS.2001 Sumaedi, S., Bakti, I.G.M.Y., Metasari, N. (2011). “ The Effect of Students’ Perceived Service Quality and Perceived Price on Student Satisfaction “, Journal of Management Science and Engineering, Vol. 5, No. 1, 2011, pp. 88-97. Taufan, T. Analisa Pengaruh Kualitas Jasa (Service Quality) Pendidikan Program Kelas internasional FEUI Terhadap Behavioral Intention Mahasiswa Sebagai Non Purchase Buyer (studi kasus mahasiswa aktif program kelas internasional FEUI angkatan 2009 & 2010). Jakarta. Karya Akhir FEUI. Tri Candra Sakti K. (2010). Analisis Pengaruh Service Quality Terhadap Kepuasan Konsumen, Loyalitas Konsumen dan Motivasi Konsumen Pengguna ATM di Jakarta. Karya Akhir MM FEUI. Wilsa Arini.Eefek Moderasi Dari Kategori Involvement Produk, Tipe extension, dan Tipe Iklan Terhadap Evaluasi Produk Extension. Karya Akhir FEUI. Yudith, Alexanderina Frans. (2010). Analisis Kualitas Layanan Tutoral Tatap Muka di UPBJJ-UT Kupang di Tinjau dari Kepuasan Mahasiswa (Studi pada Gaps Serqua)l. Karya Ilmu Administrasi UI. Zeithaml, V. A. (1988). “Consumer Perceptions of Price, Quality, and Value: A Means-End Model and Synthesis of Evidence”. Journal of Marketing Vol. 52 (July 1988), 2-22. Pengaruh service..., Ben Abdallah, FE UI, 2013