Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi IV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Agustus 2006 ANALYSIS INTERNAL BUSINESS EDUCATION INSTITUTE LEMBAGA PENDIDIKAN KOMPUTER STUDI KASUS CHILDREN COMPUTER CAMP. Hadi Setiawan Mahasiswa Pascasarjana Teknik Industri ITS – Surabaya Dosen Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik, Univ. Sultan Ageng Tirtayasa Jl. Jend. Sudirman Km. 03 – Cilegon E-mail : [email protected] ABSTRACT Dalam era globalisasi dan kemajuan teknologi yang penuh dengan persaingan di segala bidang, maka setiap usaha dan kegiatan yang dilakukan senantiasa harus dapat sejalan dan memenuhi tuntutan serta tantangan yang ada. Salah satu persaingan dan tantangan yang dihadapi pada adalah persaingan pada bidang ekonomi dan bisnis. Sejalan dengan itu, pengetahuan pelanggan (customer) makin luas dan bertambah kritis, sehingga mereka semakin cerdik, selektif dan rewel dalam menuntut kualitas produk/jasa. Lembaga Informatika Terapan merupakan bagian dari bisnis pendidikan perguruan tinggi yang memiliki nama Sultan Ageng Tirtayasa, nama tersebut diambil dari nama pahlawan Nasional yang berasal dari Banten, pewaris Kesultanan Banten keempat, yang secara gigih menentang penjajahan Belanda dan berhasil membawa kejayaan dan keemasan Banten. Hasil analisis dapat disimpulkan kondisi internal perusahaan dapat menyebabkan kepuasan konsumen akan produk atau jasa. Faktor kepuasan konsumen bukan jaminan mutlak bahwa konsumen akan kembali, akan tetapi seperti yang dikatakan Philip Kotler, kunci keberhasilan customer retention adalah kepuasan konsumen. Konsumen yang puas adalah yang menunjukan loyalitas pada periode yang lama dan mau merekomendasikan produk atau jasa ke teman atau relasinya serta tidak mudah tertarik tawaran yang lain. Seorang konsumen dikatakan loyal apabila ia mempunyai suatu komitmen yang kuat untuk menggunakan atau membeli lagi secara rutin sebuah produk atau jasa. Salah satu cara membentuk loyalitas konsumen adalah dengan memberikan kualitas produk atau jasa yang unggul atau superior, sehingga konsumen merasa puas dengan pengalaman mengkonsumsinya. Kepuasan konsumen terhadap produk atau jasa adalah modal utama pembentukan loyalitas. Kata kunci: Customer Retention, Analisis Internal PENDAHULUAN Dalam era globalisasi dan kemajuan teknologi yang penuh dengan persaingan di segala bidang, setiap usaha dan kegiatan yang dilakukan senantiasa harus dapat sejalan dan memenuhi tuntutan serta tantangan yang ada. Salah satu persaingan dan tantangan yang dihadapi pada saat ini adalah persaingan di bidang ekonomi dan bisnis. Berbicara masalah ekonomi dan bisnis, maka orientasi kita tidak akan terlepas dari masalah pemasaran dan keinginan usaha lainnya yang berkaitan erat dengan masalah tersebut. Kegiatan pemasaran merupakan kegiatan yang menjual barang atau Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi IV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Agustus 2006 jasa dari hasil proses produksi yang merupakan media untuk menghasilkan laba perusahaan. Pada era ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada segala bidang serba cepat dan terbuka, terutama sektor teknologi informasi. Hal ini membawa dampak yang cukup besar terhadap persaingan dalam dunia bisnis yang makin mengglobal, menjadikan daya jelajah aktivitas konsumen atau pembeli tidak lagi hanya meliputi beberapa daerah, namun makin meluas keseluruh dunia, sehingga tidak bisa dielakan lagi setiap pelaku bisnis harus mampu bersaing secara ketat dalam gelombang perubahan yang sangat cepat. Sejalan dengan itu, pengetahuan pelanggan (customer) makin luas dan bertambah kritis, sehingga mereka semakin cerdik, selektif dan rewel dalam menuntut kualitas produk. Kajian ini dilakukan dengan tujuan untuk mempelajari lebih jauh tentang bagaimana menyiasati persaingan bisnis yang sangat ketat sehingga konsumen menjadi loyal. LEMBAGA PENDIDIKAN INFORMATIKA Pada saat ini pertumbuhan lembaga pendidikan non formal di Indonesia terus meningkat dengan pesat. Persaingan pertumbuhan lembaga pendidikan tentunya akan menimbulkan persaingan yang ketat dan menimbulkan tantangan yang besar agar lembaga pendidikan tersebut tetap dapat berjalan. Ketatnya persaingan tentu saja akan menambah kerumitan usaha pada lembaga pendidikan tersebut. Lembaga pendidikan merupakan usaha yang memerlukan keselarasan antara aspek sosial dan aspek ekonomis yang akan memperhitungkan keuntungan, walaupun keuntungan yang diperoleh akan dikembalikan lagi pada pengembangan lembaga pendidikan itu sendiri. Pengelolaan sebuah usaha dalam bidang lembaga pendidikan memang tidak sederhana. Usaha lembaga pendidikan merupakan usaha yang padat modal, padat karya dan padat teknologi. Padat karya karena lembaga pendidikan tersebut memerlukan jumlah dan kategori tenaga pelaksana yang banyak. Padat modal karena biaya investasi gedung dan peralatan yang cukup besar. Padat teknologi karena mengelola pelayanan pendidikan yang bermutu tinggi diperlukan tersedianya berbagai peralatan yang menyelaraskan pada kemajuan teknologi. Disamping memperhatikan aspek ekonomi, lembaga pendidikan itu juga diharapkan memperhatikan fungsi sosial. Fungsi sosial yang dikehendaki masyarakat, tidak lain adalah bagaimana agar biaya pelayanan pendidikan dapat dijangkau oleh masyarakat. Dengan demikian pengelolaan sebuah lembaga pendidikan memerlukan keseimbangan antara mutu, fungsi sosial dan aspek ekonomi. Lembaga Informatika Terapan merupakan bagian dari bisnis pendidikan perguruan tinggi yang memiliki nama Sultan Ageng Tirtayasa, nama tersebut diambil dari nama pahlawan Nasional yang berasal dari Banten, pewaris Kesultanan Banten keempat, yang secara gigih menentang penjajahan Belanda dan berhasil membawa kejayaan dan keemasan Banten. Lembaga Informatika Terapan pertama-tama berdiri bertujuan untuk menambah pengetahuan pada bidang komputer bagi mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, pada saat itu lembaga tersebut hanya memiliki komputer 3 unit, sehingga penggunaan komputer hanya dapat dilakukan dengan berkelompok. Hal ini dilakukan untuk penghematan biaya operasional dan efesiensi waktu. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi pada Lembaga Informatika Terapan saat ini memiliki lebih dari 50 unit computer yang digunakan sebagai alat pelayanan jasa pendidikan computer. ISBN : 979-99735-1-1 A-11-2 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi IV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Agustus 2006 Visi Lembaga Informatika Terapan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa adalah menjadikan Lembaga Informatika Terapan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa sebagai lembaga pendidikan non formal yang inovatif dan dan terbaik, serta selalu berupaya menyesuaikan dengan kebutuhan user di Kota Cilegon, menghasilkan lulusan yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dalam bidang komputer, serta mampu memanfaatkannya diberbagai lapangan pekerjaan dan juga mampu bersaing ditingkat Propinsi Banten. Secara ringkas visi Lembaga Informatika Terapan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa adalah : “Menjadi Yang Terbaik Di Kota Cilegon Dalam Kemajuan Dan Penerapan Teknologi Melalui Pendidikan Dan Pelatihan Untuk Memperoleh Kehidupan Yang Lebih Baik”. Sedangkan misi dari Lembaga Informatika Terapan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa terdiri dari dua point, yaitu : 1. Memberikan jasa pendidikan, khususnya bidang komputer dengan mutu terbaik. 2. Menjalankan fungsi sosial melalui interaksi yang saling menguntungkan dengan Masyarakat, Industri dan Pemerintah. Pada tahun + 2000 Pimpinan Lembaga Informatika Terapan melakukan studi kelayakan investasi pendidikan non formal bagi anak-anak, hal ini dilakukan dengan melihat potensi pasar yang cukup besar karena Lembaga Informatika Terapan berlokasi dekat dengan perumahan PT. Krakatau Steel. Setelah melakukan pengkajian yang mendalam dari investasi tersebut para pengurus Lembaga Informatika Terapan mengadakan rapat bersama pimpinan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dan membuahkan keputusan membuka kursus bagi anak-anak. yang diberi nama “Children Computer Camp (3C).” Pangsa pasar yang dibidik adalah anak-anak yang tinggal di perumahan PT. Krakatau Steel dan murid-murid baik untuk Sekolah Dasar maupun Tingkat Menengah yang berada di kota Cilegon, khususnya yang tergabung dalam Yayasan Pendidikan Warga Krakatau Steel (YPW-KS). Pertengahan tahun 2000 Children Computer Camp. (3C) dibuka. Jadwal kegiatan Children Computer Camp. (3C) pada saat itu hanya hari minggu dan dibagi menjadi 2 shift; shift 1 jam 08.00 – 10.00. shift 2 jam 10.00 – 12.00. Sarana inti yang ada pada saat itu hanya komputer Pentium III 733 sebanyak 24 unit untuk dengan instruktur 7 orang yang merangkap sebagai tenaga administrasi. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR INTERNAL Analisis dan diagnosis faktor internal digunakan untuk menentukan kekuatan dan kelemahan perusahaan sehingga dapat ”memperbaiki diri” dalam rangka peningkatan kinerja, sehingga konsumen menjadi loyal. Analisa ini merupakan alat analisa kondisi internal perusahaan yang akan memberikan kesimpulan tentang loyalitas konsumen pada perusahaan. Aspek-aspek internal perusahaan yang pelu dianalisa meliputi : a. Aspek pemasaran dan distribusi b. Aspek produksi dan operasi c. Aspek sumber daya dan karyawan Analisa ini memberikan penilaian terhadap faktor-faktor internal perusahaan yang dapat dinilai sebagai faktor loyalitas konsumen pada perusahaan. Faktor-faktor tersebut dinilai sebagai berikut : ++ : Sangat Kuat Sangat Loyal ISBN : 979-99735-1-1 A-11-3 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi IV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Agustus 2006 + 0 -- : Kuat : Netral : Lemah : Sangat Lemah Loyal Kurang Loyal Tidak Loyal Aspek Pemasaran dan Distribusi Penilaian aspek ini adalah faktor-faktor internal perusahaan antara lain : 1. Struktur Persaingan. Pasar Children Computer Camp. adalah anak dari orang tua yang bekerja sebagai karyawan PT. Krakatau Steel dan umum. Pasar anak dari orang tua yang bekerja sebagai karyawan PT. Krakatau Steel besarnya lebih kurang 80% dari total penjualan dan sifatnya captive market. Untuk pasar umum Children Computer Camp. harus berhadapan dengan lembaga kursus anak-anak lainya. Sifat persaingan menjurus pada persaingan sempurna, dimana terdapat sejumlah lembaga kursus anak-anak yang berlomba meraih pasar yang terbatas. Dengan memiliki captive market maka dapat disimpulkan bahwa anak-anak dari orang tua yang bekerja sebagai karyawan PT. Krakatau Steel sangat loyal pada Children Computer Camp. dibanding dengan lembaga kursus anak-anak lainnya. 2. Sistem Riset Pasar Children Computer Camp. belum mempunyai sistem riset pasar yang memadai baik untuk keperluan sistem informasi pemasaran, marketing intelligent, maupun untuk penelitian dan pengembangan jasa. Hal ini merupakan suatu kelemahan yang mengakibatkan kurang loyalnya konsumen akan Children Computer Camp. Sistem Riset Pasar sangat diperlukan bagi Children Computer Camp., hal ini dikarena dengan perubahan banyaknya pesaing maka setiap gerak langkah mereka seharusnya selalu termonitor, serta bertujuan untuk mengantisipasi perubahan lingkungan konsumen dan lingkungan pemasaran lainnya. 3. Kualitas Produk Kualitas produk jasa Children Computer Camp. dapat dikatakan kurang dapat bersaing. Hal ini dapat dilihat dari salah satu sarana dan peralatan yang dimiliki Children Computer Camp, sehingga konsumen kurang loyal. 4. Image Terhadap Children Computer Camp. Image konsumen terhadap citra Children Computer Camp. dapat dikatakan sangat baik. Keinginan konsumen untuk membeli jasa pelayanan pendidikan lebih ditentukan dari siapa penyedia jasa tersebut. Kompetisi pelayanan yang cepat dan ramah merupakan faktor utama dalam membentuk image konsumen terhadap suatu jasa pelayanan. 5. Bauran Produk Children Computer Camp. menyediakan jasa pelayanan pendidikan bagi anakanak yang lengkap, terutama game-nya. Game yang disediakan beraneka ragam dan cenderung game yang bersifat mendidik. 6. Harga Tingkat harga pelayanan jasa Children Computer Camp. dibanding dengan saingan terdekatnya relatif lebih rendah. Apabila dibandingkan dengan lembaga formal seperti Taman Kanak-kanak. Dengan demikian tarif Children Computer Camp. berada dibawah tarif dari pesaing lainnya. 7. Tenaga Pemasar Tenaga pemasar jasa Children Computer Camp. belum tersedia. Tenaga pemasar untuk meningkatkan pelanggan dan mencari sekolah-sekolah yang bersedia mengikat ISBN : 979-99735-1-1 A-11-4 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi IV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Agustus 2006 kontrak pelayanan jasa masih dipegang oleh pimpinan Lembaga Informatika Terapan. Keadaan ini dapat dikatakan kurang optimal. 8. Promosi Yang Efektif Children Computer Camp. dalam mempromosikan jasa-jasa yang ditawarkan berbagai macam, namun mengingat persaingan yang ketat, beberapa kursus anak-anak telah berani melakukan promosi lewat media massa. Children Computer Camp. melakukan promosi dengan melakukan pemasangan iklan di buletin KS, kalender dan mengadakan open house kepada masyarakat, misalnya melakukan open house disekolah yang tergabung dalam Yayasan Pendidikan Warga Krakatau Steel. Children Computer Camp. juga memberikan discount kepada orang tua yang mengikat kerjasama pelayanan pendidikan. 9. Lokasi Letak Children Computer Camp. sangat strategis yaitu berada dekat dengan lingkungan pemukiman kompleks perusahaan yang padat penduduknya. Dengan demikian konsumen dapat mudah menjangkau lokasi. Dengan demikian letak yang strategis ini menjadi keunggulan dari pesaing lainnya yang mengakibatkan konsumen menjadi loyal. Secara matrik faktor-faktor tersebut dinilai seperti pada Tabel 1. berikut : Tabel 1. Analisa Aspek Pemasaran Dan Distribusi Faktor-Faktor Pertimbangan * Memiliki Captive Market * Sistem Riset Pasar * Kualitas Jasa Pelayanan * Image Konsumen * Kelengkapan Bauran produk * Harga * Tenaga Pemasaran * Kegiatan Promosi * Lokasi Problem Solving Kualitas Jasa Pelayanan Nilai (++) (-) (-) (++) (+) (+) (-) (+) (++) Sistem Riset Pasar PEMASARAN & DISTRIBUSI Tenaga Pemasaran Setelah melakukan analisa internal pada aspek pemasaran dan distribusi dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk memperbaiki kinerja dari Children Computer Camp. ISBN : 979-99735-1-1 A-11-5 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi IV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Agustus 2006 (3C) menjadi lebih baik, yaitu dengan meningkatkan 3 faktor, yaitu : Faktor Sistem Riset Pasar, Faktor Kualitas Jasa Pelayanan, dan Tenaga Pemasaran 1. Faktor Riset Pasar Faktor ini menjadi kelemahan pada Lembaga Informatika Terapan, khususnya kegiatan Children Computer Camp. (3C). hal ini dikarenakan Lembaga Informatika Terapan belum memiliki sistem informasi pemasaran, alternatif untuk menjawab persoalan ini adalah : a. Pembentukan team marketing intelligent Lembaga Informatika Terapan & Universitas Sultan Ageng Tirtayasa b. Pembatasan pangsa pasar, artinya pangsa pasar yang dibidik pada kegiatan Children Computer Camp. hanya anak-anak dari orang tua yang bekerja sebagai karyawan PT. Krakatau Steel. c. Perekrutan tenaga ahli marketing, untuk melakukan riset pasar dari kegiatan Children Computer Camp. Solusi terpilih : Pembentukan team marketing intelligent, team ini dapat dibentuk melalui kerjasama dengan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa sebagai lembaga induk. Solusi ini merupakan keputusan yang terbaik hal ini dikarenakan Lembaga Informatika Terapan tidak perlu mengeluarkan biaya yang tinggi karena dibantu oleh lembaga induk dan pangsa pasar tidak dibatasi hanya anak-anak dari orang tua yang bekerja sebagai karyawan PT. Krakatau Steel. 2. Faktor Kualitas Jasa Pelayanan Faktor ini menjadi kelemahan pada Lembaga Informatika Terapan, khususnya kegiatan Children Computer Camp. (3C). hal ini dikarenakan salah satu sarana dan peralatan yang dimiliki Children Computer Camp. kurang kompetitif, alternatif untuk menjawab persoalan ini adalah : a. Lembaga Informatika Terapan melakukan investasi untuk sarana dan peralatan yang baru untuk kegiatan Children Computer Camp. b. Lembaga Informatika Terapan melakukan investasi dengan bekerja sama dengan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa & PT. Krakatau Steel. Solusi terpilih : Melakukan investasi bagi kegiatan Children Computer Camp. dengan modal patungan antara Lembaga Informatika Terapan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dan PT. Krakatau Steel. Pembagian modal dan keuntungan dapat diatur dengan melakukan perjanjian ketiga belah pihak. 3. Tenaga Pemasaran Tenaga pemasar jasa Children Computer Camp. belum tersedia. Tenaga pemasar untuk meningkatkan pelanggan dan mencari sekolah-sekolah yang bersedia mengikat kontrak pelayanan jasa pendidikan, alternatif untuk menjawab persoalan ini adalah : a. Children Computer Camp. (3C) merektut tenaga ahli pemasaran. b. Tenaga pemasaran Lembaga Informatika Terapan ditugaskan pimpinan untuk memasarkan kegiatan Children Computer Camp. Solusi terpilih : Untuk memasarkan kegiatan Children Computer Camp. sebaiknya diserahkan pada Lembaga Informatika Terapan dengan berkoordinasi antara team Children Computer Camp. dan pimpinan Lembaga Informatika Terapan. ISBN : 979-99735-1-1 A-11-6 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi IV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Agustus 2006 Aspek Produksi dan Operasi Penilaian aspek ini adalah atas faktor-faktor internal perusahaan antara lain : 1. Komposisi Biaya Biaya tenaga kerja langsung yang dikeluarkan pada kegiatan Children Computer Camp. (3C) kecil, namun sistem penggajian di Lembaga Informatika Terapan pada kegiatan Children Computer Camp. menggunakan sistem insentf. Biaya bahan langsung terdiri dari biaya pembuatan modul, bahan latihan dan alat tulis lainnya mencapai jumlah lebih dari 40 % dari total biaya. Sebagian besar biaya bahan langsung adalah biaya pembuatan dan penggadaan modul yang akan dijual kembali. Biaya Overhead menunjukan jumlah yang cukup besar, khususnya biaya pegawai struktural yang dibebankan pada Children Computer Camp. Pegawai-pegawai pada unit Sub Bag Umum, Pimpinan Lembaga Informatika Terapan dan Staf Lembaga Informatika Terapan dan Cleaning Service relatif tinggi. Dengan demikian tingginya biaya overhead cenderung menjadi kelemahan . 2. Kapasitas Untuk Memenuhi Permintaan Pasar. Kapasitas untuk memenuhi pasar tidak menjadi masalah karena instruktur yang mengajar pada anak-anak statusnya part timer, sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Disamping itu ruangan Children Computer Camp. masih berkisar 60 %. 3. Fasilitas Jasa Pelayanan Fasilitas jasa pelayanan yang dimiliki Children Computer Camp. baik alat maupun gedungnya sudah tua. Dengan demikian akan mempengaruhi kualitas pelayanan secara umum. 4. Prsedur Yang Efektif dan Efesien. Prosedur pelayanan selalu disajikan dan ditingkatkan melalui rapat koordinasi baik antar instruktur dan pimpinan serta dengan pengurus Lembaga Informatika Terapan. Secara matrik faktor-faktor tersebut dinilai seperti pada Tabel 2.berikut : Tabel 2 Analisa Aspek Produksi Dan Operasi Faktor-Faktor Pertimbangan N ilai * * * * Biaya overhead Kapasitas untuk memenuhi permintaan pasar Fasilitas pelayanan Sistem dan prosedur pelayanan ( -) ( 0) ( --) ( +) Problem Solving ISBN : 979-99735-1-1 A-11-7 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi IV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Agustus 2006 Biaya Overhead PRODUKSI & OPERASI Fasilitas Perlayanan Setelah melakukan analisa internal pada aspek produksi dan operasi dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk memperbaiki kinerja dari Children Computer Camp. (3C) menjadi lebih baik, yaitu dengan memperhatikan 2 faktor, yaitu : Faktor Biaya Overhead, dan fasilitas Pelayanan 1. Faktor Biaya Overhead Faktor ini menjadi kelemahan pada Lembaga Informatika Terapan, khususnya kegiatan Children Computer Camp. (3C). hal ini dikarenakan biaya overhead yang dikeluarkan oleh kegiatan Children Computer Camp. kurang lebih 45 %, alternatif untuk menjawab persoalan ini adalah : a. Lembaga Informatika Terapan melakukan pengkajian ulang sistem penggajian khususnya pada kegiatan Children Computer Camp. b. Lembaga Informatika Terapan tidak dibebankan biaya overhead pada kegiatan Children Computer Camp. Solusi terpilih : Melakukan Pengkajian ulang sistem penggajian yang ada pada Lembaga Informatika Terapan, khususnya untuk kegiatan Children Computer Camp. 2. Fasilitas Jasa Pelayanan Faktor ini menjadi kelemahan pada Lembaga Informatika Terapan, khususnya kegiatan Children Computer Camp. (3C)., namun untuk menjawab persalan ini telah terakomudir pada permasalahan faktor kualitas jasa pelayanan di aspek pemasaran dan distribusi. Aspek Sumber Daya dan Karyawan Bagi lembaga pendidikan, kualitas sumber daya manusia merupakan faktor utama untuk mencapai tujuan perusahaan. Faktor internal yang dinilai dalam aspek ini meliputi : 1. Citra dan Prestise Citra yang tinggi akan membawa loyalitas konsumen terhadap produk atau jasa. Citra membawa kekuatan emosional sehingga pembeli akan merasa berbeda jika mengkonsumsi prodiuk atau jasa tertentu. Citra Children computer Camp. dapat dikatakan sangat baik sehingga konsumen fanatik terhadap jasa yang ditawarkan. 2. Struktur Organisasi dan Suasana Yang Efektif Struktur organisasi Children Computer Camp. telah memadai karena telah mengakomodir seluruh kegiatan. Organisasi Children Computer Camp. tergabung pada struktur organisasi Lembaga Informatika Terapan. 3. Sistem Gaji atau Imbalan Jasa ISBN : 979-99735-1-1 A-11-8 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi IV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Agustus 2006 Sistem penggajian di Children Computer Camp. mengikuti sistem penggajian Lembaga Informatika Terapan ditambah dengan sistem insentif yang diberikan oleh Lembaga Informatika Terapan bagi karyawan yang bertugas pada Children Computer Camp. Besaran insentif ini tergantung dari jumlah peserta Children Computer Camp. tiap bulannya. 4. Sistem Manajemen Strategis Children Computer Camp. belum mengembangkan sistem manajemen strategis sebagai sarana untuk mengambil keputusan dalam mencapai tujuan dari Lembaga Informatika Terapan. Kemungkinan penyebabnya karena manajemen Lembaga Informatika Terapan belum merasakan adanya kesenjangan dalam pencapaian tujuan. 5. Kualitas Karyawan Children Computer Camp. dapat memiliki keunggulan bersaing melalui instruktur yang terdidik dan terlatih dibandingkan dengan pesaingnya. Instruktur dari kegiatan Children Computer Camp. ini diambil dari mahasiswa Universitas Tirtayasa yang memiliki kredibilitas yang dapat dipertanggung jawabkan. Ciri tenaga yang terdidik yaitu kompetensi, sopan satun, kredibilitas tinggi, dapat diandalkan, cepat bereaksi terhadap keluhan pelanggan dan dapat berkomunikasi dengan baik. 6. Sistem Informasi Manajemen Sistem informasi manajemen masih menggunakan cara manual. Jumlah tenaga penyaji informasi cukup banyak dan waktu penyajiannya cukup lambat. Pada saat ini sedang dipikirkan untuk mengembangkan sistem informasi dengan berbasis komputer. Secara matrik faktor-faktor tersebut dinilai seperti pada Tabel 3. berikut : Tabel 3 ANALISA ASPEK SUMBER DAYA DAN KARYAWAN Faktor-Faktor Pertimbangan ilai * Citra dan prestise * Struktur organisasi ++) * Sistem penggajian * Sistem manajemen strategis 0) * Kualitas pelayanan * Sistem informasi manajemen -) N ( ( ( ( -) ( ++) ( -) Problem Solving ISBN : 979-99735-1-1 A-11-9 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi IV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Agustus 2006 Sistem Manajemen Strategis Sistem Penggajian SUMBER DAYA & KARYAWAN Sistem Manajemen Informasi Setelah melakukan analisa internal pada aspek sumber daya dan karyawan dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk memperbaiki kinerja dari Children Computer Camp. (3C) menjadi lebih baik, yaitu dengan meningkatkan 3 faktor, yaitu : Sistem Penggajian, Sistem Manajemen Informasi, dan Sistem Manajemen Strategis. 1. Sistem Penggajian Faktor ini menjadi kelemahan pada Lembaga Informatika Terapan, khususnya kegiatan Children Computer Camp. (3C). hal ini dikarenakan Lembaga Informatika Terapan belum sistem penggajian, khususnya untuk kegiatan Children Computer Camp. solusi terbaik untuk menjawab persoalan ini adalah dengan membuatkan sistem penggajian. 2. Sistem Manajemen Informasi Faktor ini menjadi kelemahan pada Lembaga Informatika Terapan, khususnya kegiatan Children Computer Camp. (3C). hal ini dikarenakan masih menggunakan cara manual. Jumlah tenaga penyaji informasi cukup banyak dan waktu penyajiannya cukup lambat. alternatif untuk menjawab persoalan ini adalah : a. Children Computer Camp melakukan investasi untuk pembuatan database konsumen yang berbasiskan komputer. b. Database yang ada pada Lembaga Informatika Terapan ditambah untuk database kegiatan Children Computer Camp. Solusi terpilih : Membuat database konsumen Children Computer Camp, namun membuat database ini tidak perlu melakukan investasi melainkan menyerahkan pada Lembaga Informatika Terapan. 3. Sistem Manajemen Strategis Sistem manajemen strategis untuk kegiatan Children Computer Camp. belum ada. Fungsi dari sistem manajemen strategis sebagai sarana untuk mengambil keputusan dalam mencapai tujuan dari Lembaga Informatika Terapan, alternatif untuk menjawab ISBN : 979-99735-1-1 A-11-10 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi IV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Agustus 2006 persoalan ini adalah : a. Children Computer Camp. (3C) melakukan perencanaan strategis dengan merektut tenaga ahli. b. Pimpinan bekerja sama dengan staf Lembaga Informatika Terapan membuat perencanaan strategis untuk semua kegiatan, termasuk kegiatan Children Computer Camp. Solusi terpilih : Pimpinan bekerja sama dengan staf Lembaga Informatika Terapan membuat perencanaan strategis. Perencanaan strategis berkaitan dengan penentuan arah organisasi di masa yang akan datang dengan serangkaian keputusan mengenai langkah dan tindakan perusahaan untuk mencapai tujuan jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Bagi perusahaan yang baru, pada tahap awalnya akan selalu dihadapkan pada ketidakpastian dan resiko. Perencanaan meliputi pembuatan keputusan tentang apa yang harus dikerjakan selama periode waktu yang akan datang, dalam tanggapannya terhadap lingkungan perusahaan, dengan maksud untuk mengantisipasi tujuan yang diinginkan selama periode tersebut. KESIMPULAN 1. Secara umum dapat disimpulkan bahwa kondisi internal perusahaan dapat menyebabkan kepuasan konsumen akan produk atau jasa. Memang faktor kepuasan konsumen bukan jaminan mutlak bahwa konsumen akan kembali, tetapi seperti yang dikatakan Philip Kotler, kunci keberhasilan customer retention adalah kepuasan konsumen. Konsumen yang puas adalah yang menunjukan loyalitas pada periode yang lama, yang mau merekomendasikan produk atau jasa ke teman atau relasinya, yang tidak mudah tertarik tawaran perusahaan lain, yang tidak sensitif terhadap harga, dan lain-lain. 2. Seorang konsumen dikatakan loyal apabila ia mempunyai suatu komitmen yang kuat untuk menggunakan atau membeli lagi secara rutin sebuah produk atau jasa. Salah satu cara membentuk loyalitas konsumen adalah dengan memberikan kualitas produk atau jasa yang unggul atau superior, sehingga konsumen merasa puas dengan pengalaman mengkonsumsinya. Kepuasan konsumen terhadap produk atau jasa adalah modal utama pembentukan loyalitas. DAFTAR PUSTAKA Ariani, Dorothea W. Manajemen Kualitas. Edisi I, Universitas Atmajaya, Yogyakarta: 1999. Burhan; Perencanaan Strategik, Lembaga Pendidikan dan Pembinaan Manajemen, Jakarta : 1989 David, Fred R. Manajemen Strategis, Edisi Bahasa Indonesia, PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta : 2004. Figenbaum, AV. Total Quality Management. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta : 2002. Gaspersz, Vincent. Total Quality Management. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta: 2002. Jauch, Lawrence R & Glueck, William F; Business Policy & Strategic Management, ISBN : 979-99735-1-1 A-11-11 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi IV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Agustus 2006 Mc. Graw-Hill International Editions, eight edition : 1994 Shandy., Susy Susmartini., & Azizah Aisyati, Pertemuan dan Presentasi Ilmiah “Memperkuat Daya Saing Industri Melalui Standarisasi & Penerapan Sistem Kualitas” : 2005 Singgih L, Moses & Lidwina Rani Natuwessy, Perumusan Strategi Pengembangan Industri Kulit Dengan Menggunakan Model Manajemen Strategis, Laporan Penelitian Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri ITS : 2002 Singgih L, Moses & Rini Heryanti, Perumusan Strategi Pengembangan Industri Kerajinan Marmer Di Kab. Tulungagung Dengan Menggunakan Model Manajemen Strategis, Laporan Penelitian Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri ITS : 2004 Titah Yudhistira & Ali Basyah Siregar, Proceedings National Industrial Engineering Conference : 2002 Wenny Chandra, Analisis SWOT Terhadap Six Sigma Untuk Penentuan Strategi Masa Depan, Proseding Seminar Nasional Manajemen Kualitas IV : 2003 ISBN : 979-99735-1-1 A-11-12