HUBUNGAN ANTARA BODY IMAGE DENGAN TINGKAT

advertisement
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN ANTARA BODY IMAGE DENGAN TINGKAT
PENYESUAIAN DIRI MENURUT ROBERT PECK PADA WANITA
DEWASA MADYA
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun oleh:
Anastasia Veriska Claudine Sumangkut
NIM : 109114023
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Halaman Motto
You will never reach your destination if you stop and throw stones at
every dog that barks.
(Winston Churcill)
“The first step towards getting somewhere is to decide that you are not
going to stay where you are. Believe in yourself. Don’t quit just because
things are hard. ”
(unknown)
Serahkanlah segala pekerjaanmu pada Tuhan, maka Dia akan
menunjukkan jalan padamu.
(Amsal 16:3)
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skripsi ini kupersembahkan kepada:
Tuhan Yesus Kristus
yang selalu menyertai dan membimbingku
dalam setiap langkahku
Keluargaku, terutama ayah dan ibuku
yang selalu mendoakan, mendukung
dan menanyakan kemajuanku
Teman-teman, sahabat, dan orang-orang
yang aku sayangi
Terima kasih atas dukungan, doa, bantuan, serta inspirasi
yang diberikan padaku selama pengerjaan skripsi ini
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN ANTARA BODY IMAGE DENGAN TINGKAT
PENYESUAIAN DIRI MENURUT ROBERT PECK PADA WANITA
DEWASA MADYA
Anastasia Veriska Claudine Sumangkut
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada hubungan antara body
image dengan tingkat penyesuaian diri menurut Robert Peck pada wanita dewasa
madya. Hipotesis yang diajukan adalah terdapat hubungan antara body image
dengan tingkat penyesuaian diri menurut Robert Peck pada wanita dewasa madya.
Subjek pada penelitian ini adalah 106 wanita dewasa madya yang memiliki
rentang usia 40 tahun hingga 60 tahun. Teknik sampling yang digunakan adalah
teknik purposive sampling. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan
dua skala model Likert, yaitu skala body image dan skala penyesuaian diri.
Reliabilitas kedua skala diuji menggunakan analisis Alpha Cronbanch. Hasil
koefisien reliabilitas skala body image sebesar 0,916 dan koefisien reliabilitas
skala penyesuaian diri sebesar 0,779. Data dalam penelitian ini diuji dengan
menggunakan analisis Spearman Rho. Hasil koefisien korelasi (r) antara body
image dan penyesuaian diri adalah sebesar 0,425 dengan nilai signifikansi p
sebesar 0,000. Artinya, terdapat hubungan yang signifikan antara body image
dengan tingkat penyesuaian diri menurut Robert Peck pada wanita dewasa madya.
Kata kunci: body image, penyesuaian diri, wanita dewasa madya
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
CORRELATION BETWEEN BODY IMAGE AND THE LEVEL OF
ADJUSTMENT ACCORDING TO ROBERT PECK IN MIDDLE AGE
WOMEN
Anastasia Veriska Claudine Sumangkut
ABSTRACT
This research aimed to examine the correlation between body image and
the level of adjustment according to Robert Peck in middle age women. The
hypothesis suggested that there is a correlation between body image and the level
of adjustment according to Robert Peck in middle age. The subjects on this
research were 106 middle aged women with age range between 40 until 60 years
old. This research used purposive sampling technique. The data were collected
using two kind of Likert scales model, they were body image scale and adjustment
scale. The reliability of those two scales were examined using Alpha Cronbach
analysis. The coefficient reliability of body image scale was 0,916 and the
coefficient reliability of adjustment scale was 0,779. The data of this research was
examined using Spearman Rho analysis. The coefficient correlation (r) between
body image and the level of adjustment was 0,425 with significant level (p) was
0,000. This means there was a significant correlation between body image and the
level of adjustment according to Robert Peck in middle age women.
Key words: body image, adjustment, middle age women
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus
Kristus atas berkat, tuntunan, dan penyertaan-Mu, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar.
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu dan mendukung penulis selama pengerjaan skripsi ini. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Tarsisius Priyo Widiyanto, M.Si. selaku Dekan Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak P. Eddy Suhartanto, M.Si. selaku Kepala Program Studi Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma.
3. Ibu Sylvia Carolina Maria Yuniati Murtisari, M.Si. selaku Dosen
Pembimbing Skripsi yang telah membimbing dan membantu penulis
dengan penuh kesabaran dari awal penyusunan skripsi hingga dapat selesai
dengan baik.
4. Mbak Passchedona Henrietta Puji Dwi Astuti Dian Sabbati, S.Psi., M.A.
selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing, memberi
semangat dari awal menjadi mahasiswi Psikologi hingga saat ini, serta
selalu menanyakan kemajuan skripsi.
5. Segenap karyawan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma: Bu
Nanik, Mas Gandung, Pak Gi, Mas Muji, dan Mas Doni. Terima kasih atas
pelayanan dan bantuan yang diberikan selama ini.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Segenap dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.Terima
kasih atas ilmu, pengetahuan, sharing pengalaman yang Bapak dan Ibu
berikan dan ajarkan.
7. Orang tuaku Bapak George Ishak Sumangkut dan Ibu Veronica Ida
Triwardani, adikku Michael Biyan Claudio Sumangkut, dan nenekku Uti
Ngatiyami Suprapto terima kasih untuk doa, dukungan, bantuan, dan
semangat yang tak henti-hentinya diberikan padaku hingga saat ini.
Terkhusus kepada Papa yang selalu mendoakan dan menanyakan
kemajuan skripsiku dari tempat yang jauh.
8. Ibuk Sisil dan Bapak Ivo yang telah membantu mencarikan subjek
penelitian untuk skripsi ini. Trima kasih untuk bantuan, semangat dan
dorongannya selama ini.
9. Team Bahagia Ceria Sukses: Ninda Sekar Nidya (Ninda), Maya Kristine
Kusumaningtyas (Maya), Ariade Noven Ginanjar Astuti (Tutut), Katharina
Ariezsa (Chacha), dan Felicia Anindita Sunanto Putri (Dita Mano). Terima
kasih untuk persahabatan, dukungan, semangat, curhatan, nasehat, hiburan,
kegilaan, bantuan dan doa yang kalian berikan selama ini dan hingga saat
ini. Love you, Girls :-*
10. Koleta Yovi Kusterisa, terima kasih untuk pertemanan, cerita, curhatan,
nasehat, semangat, dukungan, dan bantuannya selama ini dan hingga saat
ini. Terutama selama pengambilan data penelitian.
11. Yovidia Yofran, terima kasih untuk pertemanan, hiburan, dukungan,
semangat, dan dorongannya selama ini. Terutama untuk ajaran analisis
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
statistik, SPSS, dan bantuan selama pengerjaan skripsi, yang dengan sabar
ngajarin walaupun aku banyak tanya. Makasih, Yov 
12. Teman-teman seperjuangan dan satu bimbingan skripsi terutama Ninda,
Tutut, Maya, Yovi Koleta, Tyas, Ester, Yutti dan Keket. Terima kasih buat
dukungan, semangat, bantuan, dan rame-ramenya.
13. Desepty Ningtyas dan Nariswari G. K, temen ke perpus bareng dan temen
seperjuangan selama ngerjain skripsi. Makasih Tyas dan Naris buat
semangat, dukungan, kebersamaan, dan wejangan kalian selama ngerjain
skripsi. Juga dorongan yang kalian kasih buat segera daftar ujian. Hihihi
=D
14. Teman-teman Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, khususnya
Kelas A. Terima kasih atas dukungan dan kerjasamanya selama ini.
15. Seluruh ibu-ibu paruh baya yang telah bersedia untuk berpartisipasi dan
meluangkan waktu dalam pengisian skala untuk penelitian saya.
16. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini. Terima
kasih atas bantuan, doa, dan dukungannya.
Penulis sangat menyadari bahwa penelitian ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat terbuka
dengan saran dan kritik yang diberikan. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat
bagi banyak pihak yang membutuhkan.
Yogyakarta,
Penulis
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................iii
HALAMAN MOTTO ........................................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................... vi
ABSTRAK ........................................................................................................ vii
ABSTRACT .......................................................................................................viii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ...................... ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................ x
DAFTAR ISI ....................................................................................................xiii
DAFTAR TABEL ...........................................................................................xvii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan masalah ...................................................................................... 8
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 9
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 9
1. Manfaat Teoritis ............................................................................... 9
2. Manfaat Praktis ................................................................................ 9
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 10
A. Body Image ........................................................................................... 10
1. Pengertian Body Image ................................................................. 10
2. Aspek Body Image ........................................................................ 11
3. Faktor yang Mempengaruhi Body Image ..................................... 14
B. Teori Tahap Perkembangan Dewasa Madya ......................................... 16
1. Teori Robert Peck ......................................................................... 16
a. Valuing wisdom versus valuing physical............................ 17
b. Socialising versus sexualizing in human relationships ....... 17
c. Cathectic flexibility versus cathectic impoverishment ...... 18
d. Mental flexibility versus mental rigidity ............................ 19
2. Faktor yang mempengaruhi Penyesuaian Diri.............................. 19
a. Perubahan Fisik ................................................................... 19
b. Stabilitas Kepribadian ........................................................ 20
c. Proses Belajar ..................................................................... 21
C. Wanita Dewasa Madya.......................................................................... 22
1. Pengertian dan Batasan Usia Dewasa Madya .............................. 22
2. Aspek Perkembangan Dewasa Madya ........................................ 22
a. Perkembangan Fisik ........................................................... 22
b. Kognitif .............................................................................. 23
c. Sosioemosi ......................................................................... 24
D. Hubungan Antara Body Image dengan Tingkat Penyesuaian Diri
Menurut Robert Peck Pada Wanita Dewasa Madya ............................ 24
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Hipotesis ............................................................................................... 29
BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 30
A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 30
B. Variabel Penelitian ............................................................................... 30
C. Definisi Operasional .............................................................................. 31
1. Body Image .................................................................................. 31
2. Penyesuaian Diri Pada Wanita Dewasa Madya ........................... 31
D. Subjek Penelitian.................................................................................. 32
E. Metode Pengambilan Sampel ............................................................... 32
F. Metode Pengumpulan Data................................................................... 33
1. Skala Body Image ......................................................................... 34
2. Skala Penyesuaian Diri ................................................................. 35
G. Validitas, Seleksi Aitem, dan Reliabilitas Alat Ukur........................... 37
1. Validitas ....................................................................................... 37
2. Seleksi Aitem............................................................................... 37
a. Skala Body Image ............................................................... 38
b. Skala Penyesuaian Diri ...................................................... 40
3. Reliabilitas ................................................................................... 44
H. Metode Analisis Data ........................................................................... 45
1. Uji Asumsi ................................................................................... 45
a. Uji Normalitas .................................................................... 45
b. Uji Linearitas ...................................................................... 46
2. Uji Hipotesis ................................................................................ 46
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 47
A. Pelaksanaan Penelitian ......................................................................... 47
B. Analisis Data Penelitian ....................................................................... 47
1. Deskripsi Data Penelitian ............................................................ 47
a. Usia..................................................................................... 47
2. Statistik Deskripsi Penelitian ....................................................... 48
3. Uji Asumsi ................................................................................... 50
a. Normalitas .......................................................................... 50
b. Linearitas ............................................................................ 51
4. Uji Hipotesis ................................................................................ 52
5 Pembahasan .................................................................................. 54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................... 59
A. Kesimpulan .......................................................................................... 59
B. Saran ..................................................................................................... 59
1. Bagi Subjek Penelitian ................................................................ 59
2. Bagi Penelitian Selanjutnya ......................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 61
LAMPIRAN ..................................................................................................... 65
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Blueprint Skala Body Image (Sebelum Uji Coba) ..................................35
Tabel 2. Pemberian Skor Untuk Skala Body Image ............................................. 35
Tabel 3. Blueprint Skala Penyesuaian Diri (Sebelum Uji Coba) ..........................36
Tabel 4. Pemberian Skor Untuk Skala Penyesuaian Diri ..................................... 37
Tabel 5. Blueprint Skala Body Image (Setelah Uji Coba) ................................... 39
Tabel 6. Distribusi Skala Body Image (Setelah Aspek Kognitif Direvisi) .............40
Tabel 7. Blueprint Skala Penyesuaian Diri (Setelah Uji Coba) ........................... 41
Tabel 8. Blueprint tambahan aitem pada aspek Cathectic flexibility versus
cathectic impoverishment (Sebelum Uji Coba) .........................................42
Tabel 9. Blueprint tambahan aitem pada aspek Cathectic flexibility versus
cathectic impoverishment (Setelah Uji Coba) ......................................... 43
Tabel 10. Distribusi Skala Penyesuaian Diri (Setelah Penambahan Aitem Baru) 44
Tabel 11. Deskripsi Usia Subjek Penelitian ......................................................... 47
Tabel 12. Hasil Statistik Deskriptif Penelitian ..................................................... 49
Tabel 13. Hasil Uji Normalitas .............................................................................50
Tabel 14. Hasil Uji Linearitas .............................................................................. 51
Tabel 15. Hasil Uji Hipotesis ............................................................................... 53
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Scatter Plot Uji Linearitas .................................................................. 52
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Skala Uji Coba .................................................................................. 65
Lampiran 2. Skala Tambahan Item Aspek Cathectic flexibility versus cathectic
impoverishment dan Mental flexibility versus mental rigidity ..................81
Lampiran 3. Skala Penelitian ............................................................................... 91
Lampiran 4. Reliabilitas Skala Penelitian .......................................................... 105
Lampiran 5. Uji Asumsi: Uji Normalitas & Uji Linearitas ................................ 112
Lampiran 6. Uji Hipotesis .................................................................................. 114
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penampilan fisik dan memiliki tubuh yang langsing merupakan hal
yang sangat diidamkan bagi para wanita. Jika memiliki tubuh yang
langsing, wanita tersebut menjadi lebih percaya diri. Mereka menjadi lebih
berani ketika bertemu dan menghabiskan waktu bersama teman atau rekan
kerja. Oleh karena itu, para wanita tersebut melakukan program penurunan
berat badan atau diet. Program yang dilakukan dapat berupa mengurangi
porsi makan, olah raga, dan menggunakan produk pelangsing tubuh. Hal
tersebut didukung juga oleh iklan yang ditayangkan di media cetak
(majalah, tabloid, dan koran), atau media elektronik (televisi dan radio)
yang menawarkan berbagai macam merk dan jenis produk untuk membuat
tubuh menjadi langsing.
Berdasarkan hasil survei, ditemukan bahwa terdapat tujuh cara
melakukan penurunan berat badan yang sering dilakukan, yaitu diet,
akupuntur, olahraga, food combining, puasa, menghindari makan malam
dan minum obat pelangsing (Rema, 2012). Program-program penurunan
berat badan tersebut dilakukan berdasarkan pandangan mengenai bentuk
tubuh ideal atau body image.
Menurut Schilder (dalam Grogan, 1999), body image merupakan
cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuh yang dimiliki. Sebuah
penelitian yang dilakukan oleh Thompson, Heinberg, Altabe & Tantleff1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Dunn (2002) menyatakan bahwa body image diartikan sebagai penerimaan
terhadap persepsi tentang penampilan fisik yang dimiliki oleh diri.
Body image dapat berupa body image positif (body satisfaction)
dan body image negatif (body dissatisfaction). Body image positif berarti
seseorang menerima bentuk tubuh yang dimiliki. Sedangkan body image
negatif berarti orang tersebut tidak menerima atau tidak puas dengan
bentuk tubuh yang dimiliki. Bagi wanita tubuh yang ideal adalah tubuh
yang kurus atau langsing.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Montemuro dan Gillen (2013)
menyatakan bahwa tubuh wanita merupakan sebuah objek. Tubuh wanita
harus diperhatikan, dijaga dan dibentuk semenarik mungkin supaya dapat
menarik perhatian orang lain. Selain itu, berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Thompson & Heinberg (1999) kecantikan merupakan
objektifitas utama wanita, sehingga tubuh yang langsing sangat penting
bagi kesuksesan dan kebahagiaan wanita tersebut. Hal tersebut
mengakibatkan para wanita menjadi sangat memperhatikan penampilan
tubuhnya dan berat badan yang dimiliki. Selain itu, pandangan-pandangan
yang dinyatakan oleh keluarga, teman, rekan kerja maupun orang lain juga
mendukung pembentukan body image wanita yang negatif (Thompson, J.
Kevin, & Heinberg, Leslie J., 1999).
Pandangan negatif mengenai body image wanita dapat memberikan
dampak negatif. Hal tersebut membuat para wanita menjadi sangat cemas
dan malu dengan penampilan tubuhnya. Apalagi bila bentuk tubuhnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
dianggap kurang ideal dan merasa memiliki lemak berlebih pada bagian
tubuh tertentu. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Montemuro & Gillen
(2013) menyatakan bahwa para wanita berpikir bahwa dirinya tidak
menarik lagi dan sulit untuk bersosialisasi dengan orang lain. Mereka
menjadi kurang percaya diri dan berpikir bahwa orang lain tidak akan
menerima mereka.
Pandangan negatif mengenai body image tidak hanya berdampak
pada remaja dan wanita dewasa awal. Akan tetapi, juga berdampak pada
wanita dewasa madya. Dewasa ini semakin banyak wanita paruh baya
yang menginginkan menurunkan berat badannya dan mendapatkan tubuh
yang langsing. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap
wanita berusia 43 tahun, penurunan berat badan dilakukan supaya dapat
memiliki ukuran tubuh seperti umur sebelumnya dan bisa memakai
pakaian berukuran pinggang yang lebih kecil. Selain itu, penurunan berat
badan dilakukan supaya lebih percaya diri. Sedangkan hasil observasi
yang dilakukan di supermarket, banyak wanita paruh baya yang berhenti
dan melihat produk-produk pelangsing tubuh. Bahkan sebagian dari
mereka memasukkan produk pelangsing tubuh tersebut ke keranjang
belanja mereka. Selain itu, para wanita dewasa madya sering bertukar
informasi mengenai cara yang dipakai untuk menurunkan berat badan
maupun membuat tubuh menjadi langsing ketika bertemu.
Selain program diet dan olah raga, ada juga cara ekstrem yang
dilakukan untuk mendapatkan tubuh yang langsing, yaitu dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
melakukan bedah plastik. Bedah plastik sangat diminati dan banyak
dilakukan oleh para wanita saat ini (Wardhani, 2014). Bedah plastik
tersebut dilakukan untuk mendapatkan bentuk tubuh yang diinginkan atau
langsing. Akan tetapi, bedah plastik yang dilakukan tersebut memiliki
risiko cukup besar terhadap kesehatan dan kondisi tubuh, seperti infeksi,
pendarahan dan pembengkakan.
Berdasarkan hal-hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa para wanita
dewasa madya memiliki body image yang negatif. Hal ini dikarenakan
para wanita dewasa madya juga memiliki pandangan bahwa bentuk
tubuhnya kurang ideal. Para wanita dewasa madya menjadi malu, kurang
percaya diri dan cemas, sehingga mereka melakukan berbagai macam cara
untuk
memiliki
bentuk
tubuh
yang
ideal.
Apalagi
dalam
perkembangannya, wanita paruh baya mulai mengalami perubahanperubahan.
Menurut Santrock (2012), wanita dewasa madya adalah wanita
yang memasuki periode perkembangan pada usia 40 tahun hingga 60
tahun atau 65 tahun. Pada usia ini terjadi penurunan fisik dan perubahan
kondisi fisik. Perubahan yang paling nampak adalah penampilan fisik.
Pada usia dewasa madya, kulit mulai berkerut dan keriput, rambut mulai
berwarna keabu-abuan dan tubuh mulai mengendur. Selain itu, wanita
dewasa madya juga rentan terserang berbagai macam penyakit seiring
dengan penurunan kondisi fisik yang dialami. Hal tersebut membuat
wanita dewasa madya menjadi cemas dikarenakan kondisi fisik mereka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
mengalami penurunan bila dibandingkan dengan kondisi pada usia dewasa
awal.
Meskipun pada usia dewasa madya terjadi penurunan kondisi fisik,
pada usia ini dewasa madya juga mengalami peningkatan pada
kemampuan mental. Para dewasa madya telah hidup lebih lama dan telah
mengalami banyak kejadian dalam hidupnya. Hal tersebut dapat
membantu para dewasa madya dalam pengambilan keputusan untuk
menyelesaikan suatu problem yang terjadi dalam hidupnya secara lebih
bijaksana.
Berdasarkan teori Robert Peck (Turner & Helms, 1996), masa
paruh baya/ dewasa madya memiliki tugas penyesuaian diri, yaitu valuing
wisdom versus valuing physical power. Pada masa tersebut para dewasa
madya dianggap dapat menyesuaikan diri bila memiliki kebijaksanaan.
Dewasa madya dapat dikatakan bijaksana bila mampu mengutamakan
kemampuan mental daripada kemampuan fisik dalam melakukan
penilaian. Kebijaksanaan digunakan sebagai standar penilaian diri (selfevaluation) dan sumber pemecahan masalah, sehingga tidak melakukan
penilaian hanya berdasarkan penampilan dan kemampuan fisik yang
dimiliki saja. Selain itu, dalam mengambil keputusan kebijaksanaan
digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk membuat pilihan yang
paling efektif dari berbagai alternatif pilihan yang ada. Pada usia dewasa
madya, kebijaksanaan seharusnya menjadi pencapaian yang lebih
diperhatikan
daripada
tampilan
fisik.
Hal
tersebut
dikarenakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
peningkatan kualitas diri tidak hanya dilihat dari penampilan fisik saja.
Akan tetapi, peningkatan kualitas diri juga dilihat dari dalam diri.
Menurut Robert Peck (Lemme, 1995), para wanita dewasa madya
dianggap mampu menyesuaikan diri bila dapat melihat proses perubahan
(aging) secara lebih positif dan dapat menerima diri apa adanya, sehingga
mereka menjadi lebih bahagia. Namun, para wanita dewasa madya masih
memiliki body image yang negatif, sehingga tidak menerima diri mereka
secara apa adanya. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Montemuro dan
Gillen (2013), menyatakan bahwa wanita tidak memandang tubuhnya
sebagai apa adanya. Para wanita memandang bahwa bentuk tubuh yang
dimiliki harus seperti bentuk tubuh ideal supaya terlihat menarik oleh
orang lain.
Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Ferraro, Muehlenkamp,
Paintner, Wasson, Hager dan Hoverson (2008), menyatakan bahwa
perubahan fisik yang terjadi wanita dewasa seiring dengan bertambahnya
usia, bertentangan dengan pemahaman masyarakat mengenai kecantikan,
yaitu memiliki tubuh yang langsing merupakan standar kecantikan pada
wanita. Hal ini menyebabkan para wanita dewasa madya belum mampu
menyesuaikan diri karena mereka masih berpusat pada dirinya dan
penampilan fisik. Para wanita dewasa madya masih sering memikirkan
bentuk tubuhnya dan berkeinginan yang kuat untuk tetap memiliki tubuh
yang langsing,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Disamping itu, body image negatif yang dimiliki oleh para wanita
dewasa madya juga berdampak pada penyesuaian diri mereka. Para wanita
dewasa madya masih terlalu berpusat pada dirinya sendiri. Padahal para
wanita dewasa madya seharusnya memberikan perhatian yang lebih pada
orang lain. Menurut Erikson (Santrock, 2012), pada usia dewasa madya
para wanita akan menghadapi isu perkembangan generativitas versus
stagnasi. Wanita dewasa madya dianggap mampu melewati masa
perkembangan ini bila mereka peduli terhadap orang lain, terutama
generasi dibawahnya dengan memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi
perkembangan generasi selanjutnya. Sedangkan, apabila para wanita
dewasa madya terlalu mengkhawatirkan diri sendiri dan merasa tidak ada
yang dapat diberikan pada generasi berikutnya, maka mereka dianggap
“tenggelam dalam diri sendiri” atau stagnasi.
Pada masa dewasa madya, para wanita juga mengalami perubahan
peran dalam dirinya, yaitu sebagai istri dan ibu rumah tangga (Mappiare,
1983). Oleh karena itu, seharusnya para wanita dewasa madya memiliki
kepedulian yang lebih terhadap orang lain, yaitu membimbing, mengajari,
dan menurunkan ketrampilan yang dimiliki pada anak-anak atau generasi
dibawah mereka. Namun, body image negatif yang dimiliki oleh para
wanita dewasa madya membuat mereka terlalu berfokus pada diri sendiri,
terutama penampilan fisik, sehingga penyesuaian diri menjadi terabaikan
dan dianggap tidak mampu menyesuaikan diri. Hal ini juga membuat para
wanita dewasa madya menjadi tidak tenang karena masih belum dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
menerima diri. Apabila wanita dewasa madya belum mampu menerima
diri apa adanya, maka mereka akan terus mengkhawatirkan diri sendiri dan
menjadi kurang peduli terhadap orang lain.
Body image memang sangat penting bagi wanita, termasuk juga
wanita dewasa madya. Namun, perubahan fisik yang terjadi pada wanita
dewasa madya merupakan hal yang normal. Pada usia ini, wanita dewasa
madya seharusnya tidak terlalu banyak memikirkan dirinya terutama
penampilan fisik dan lebih positif dalam memandang tubuh mereka serta
menilai dirinya tidak hanya dari segi fisik saja. Hal tersebut karena dalam
evaluasi diri, kemampuan mental lebih diutamakan daripada kemampuan
fisik, para wanita dewasa madya dapat menilai dan memutuskan untuk
memandang dirinya secara bijaksana, sehingga mampu menyesuaikan diri
sesuai dengan teori Robert Peck.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk mengetahui
gambaran body image pada wanita dewasa madya dengan tingkat
penyesuaian diri menurut Robert Peck pada tahap dewasa madya.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pemaparan pada latar belakang, rumusan masalah
yang hendak diteliti adalah apakah ada hubungan antara body image
dengan tingkat penyesuaian diri menurut Robert Peck pada tahap dewasa
madya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
C. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui body image dengan
penyesuaian diri menurut Robert Peck pada tahap dewasa madya.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
kajian teori dalam bidang psikologi perkembangan mengenai body
image dan tugas penyesuaian diri Robert Peck.
2. Manfaat Praktis
a. Diharapkan dapat membantu para wanita dewasa madya untuk
memahami perkembangan yang terjadi dalam masa dewasa madya.
b. Diharapkan dapat membantu para wanita untuk lebih memahami
bahwa body image tidak sama dengan cantik atau menarik. Akan
tetapi, memperhatikan kesehatan membuat body image lebih
positif.
c. Diharapkan para wanita dewasa madya lebih memahami dan
menerima keadaan diri (body image).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Body Image
1. Pengertian Body Image
Penampilan merupakan hal yang sangat diperhatikan oleh
setiap wanita, terutama bentuk tubuh. Bentuk tubuh yang ideal bagi
wanita adalah langsing (Grogan, 1999). Wanita di berbagai usia
memiliki pandangan yang sama mengenai hal tersebut. Mereka sering
membandingkan tubuh yang dimiliki dengan figur yang memiliki
tubuh langsing. Selain itu, mereka ingin menurunkan berat badan
supaya lebih langsing dari tubuh yang dimiliki (Cash, 2012).
Menurut Schilder (dalam Grogan, 1999), body image
merupakan cara pandang terhadap bentuk tubuh yang dimiliki. Sebuah
penelitian
menyatakan
bahwa
body
image
diartikan
sebagai
penerimaan terhadap persepsi tentang penampilan fisik yang dimiliki
oleh diri (Thompson, J. Kevin, Heinberg, Leslie J., Altabe, Madeline
& Tantleff-Dunn, Stacey, 2002).
Fisher (dalam Grogan, 1999), menyatakan bahwa body image
merupakan pandangan seseorang mengenai daya tarik tubuh yang
dimiliki, penyimpangan ukuran tubuh, pandangan mengenai batasanbatasan tubuh, keakuratan persepsi mengenai perasaan jasmaniah
(fisik). Selain itu, menurut Cash (2003) body image diartikan sebagai
konsep yang mencakup persepsi tentang diri dan sikap-sikap yang
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
muncul terhadap penampilan fisik yang dimiliki oleh seseorang.
Menurut Aquino, Orense, Tanchoco, Amarra, Tajan, dan Cruz (2009),
body image merupakan perasaan yang muncul pada diri seseorang
terhadap penampilannya.
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, dapat disimpulkan
bahwa body image adalah cara pandang seseorang terhadap bentuk
tubuh yang dimiliki yang mencakup perasaan dan sikap-sikap yang
muncul atas penampilannya tersebut.
2. Aspek Body Image
a. Menurut Grogran (1999) body image, terdapat tiga aspek body
image, yaitu:
1) Persepsi (perceptions)
Aspek persepsi meliputi penilaian terhadap ukuran
tubuh yang dimiliki. Penilaian ini berbeda antara penilaian
wanita terhadap ukuran tubuh yang dimiliki dengan ukuran
tubuh yang sesungguhnya. Wanita menilai bahwa tubuhnya
gemuk. Padahal ukuran tubuh yang dimiliki sebenarnya masuk
kategori rata-rata (tidak terlalu gemuk dan tidak terlalu
langsing). Hal ini biasanya diikuti dengan membandingkan diri
sendiri dengan orang lain (Gillen & Lefkowits, 2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
2) Pemikiran (thoughts)
Hal ini meliputi evaluasi terhadap daya tarik tubuh yang
dimiliki. Menurut Devaraj dan Lewis (2010), pemikiran
mengenai tubuh yang dimiliki dapat dipengaruhi oleh pendapat
keluarga dan teman, Pendapat-pendapat yang negatif atau
keluhan mengenai penampilan dan tekanan budaya mengenai
tubuh yang ideal adalah langsing dapat berpengaruh buruk
pada wanita.
3) Perasaan (feelings)
Aspek ini meliputi perasaan yang berhubungan dengan
bentuk tubuh dan ukuran tubuh yang dimiliki. Perasaan yang
muncul dapat berupa perasaan positif atau negatif dengan
tubuh yang dimiliki. Para wanita yang memiliki perasaaan
negatif terhadap tubuhnya bisa menjadi stres dan cemas
dengan tubuh yang dimiliki, bila bentuk dan ukuran tubuh
mereka belum mencapai tubuh ideal (Devaraj & Lewis, 2010).
b. Menurut Cash (2003), terdapat dua elemen yang ada pada diri
seseorang terkait dengan persepsi dan sikap diri terhadap tubuhnya.
Hal tersebut meliputi empat hal, yaitu:
1) Pemikiran (thoughts)
Setiap individu memiliki standar mengenai penampilan
fisik dalam pikirannya. Hal ini dapat mempengaruhi evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
mengenai tubuh yang dimiliki, sehingga evaluasi terhadap diri
yang dihasilkan dapat berupa evaluasi positif dan evaluasi
negatif (Heatherton, 1993).
2) Kepercayaan (beliefs)
Kepercayaan dapat mempengaruhi cara pandang dan
perasaan wanita mengenai bentuk tubuhnya. Percaya pada diri
sendiri bahwa dirinya menarik akan membuat para wanita
menjadi lebih positif dalam memandang dan menerima bentuk
tubuhnya, sehingga lebih mudah beradaptasi dengan bentuk
tubuhnya sendiri. Sedangkan, para wanita yang percaya bahwa
dirinya menarik berdasarkan pandangan atau perasaan orang
lain akan membuat dirinya menjadi kurang menerima bentuk
tubuhnya dan memandang tubuhnya secara negatif (Brennan,
Lalonde, & Bain, 2010).
3) Perasaan (feelings)
Bagian tubuh tertentu dan ukuran tubuh yang dimiliki
akan memunculkan perasaan yang positif atau perasaan yang
negatif. Hal ini berkaitan dengan rasa puas dan tidak puas
terhadap tubuh yang dimiliki.
4) Perilaku (behaviors)
Aspek ini meliputi perilaku-perilaku yang muncul dari
perasaan dan pemikiran yang dimiliki oleh seseorang terhadap
bentuk tubuhnya. Para wanita yang merasa kurang puas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
terhadap bentuk tubuhnya akan menyamarkan bentuk tubuh
mereka dengan pakaian yang dikenakan, merubah postur
tubuh, menghindari melihat tubuh mereka, dan menjadi marah
ketika memikirkan penampilan mereka (Sarwer, Thompson, &
Cash, 2005). Selain itu, para wanita mencoba mengurangi
berat badan yang dimiliki dan menghindari aktivitas-aktivitas
yang akan mengeskpos tubuh mereka. Hal ini dilakukan
dengan melakukan berbagai macam program diet dan operasi
plastik (Grogan, 1999).
Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
terdapat tiga aspek body image, yaitu kognitif, perasaan (feelings), dan
perilaku (behaviors). Peneliti menggabungkan aspek persepsi,
pemikiran, dan kepercayaan karena ketiga aspek tersebut berkaitan
dengan kognitif seseorang.
3. Faktor yang Mempengaruhi Body Image
a. Media sosial
Faktor ini mempengaruhi body image yang dimiliki oleh
para wanita, yaitu tubuh yang ideal adalah kurus, tinggi dan seperti
model. Pandangan tersebut diperoleh dari majalah khusus wanita
yang menampilkan banyak model dengan tubuh yang kecil dan
tinggi. Selain itu, televisi juga memiliki pengaruh yang cukup
besar dalam pembentukan body image pada wanita. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
dikarenakan televisi menyiarkan berbagai macam program dan
artis yang tampil dalam program tersebut memiliki tubuh yang
tinggi dan kecil. Hal tersebut membuat para wanita memandang
bahwa tubuh yang ideal adalah tubuh seperti yang dimiiki oleh
model atau artis yang kecil, kurus dan tinggi (Thompson, J. Kevin
& Heinberg, Leslie J., 1999). Faktor ini menyebabkan para wanita
memandang tubuh mereka dan membandingkannya dengan tubuh
yang ideal.
b. Interaksi sosial
Interaksi sosial dengan teman dan keluarga dapat
membentuk pandangan negatif mengenai tubuh yang dimiliki. Hal
tersebut dikarenakan wanita belajar mengenai ketidakpuasan
terhadap tubuh yang dimiliki dari komentar atau kritik yang
disampaikan oleh keluaga atau sahabat, sehingga mereka belajar
bahwa penampilan atau bentuk tubuh mereka kurang ideal
(Devaraj & Lewis, 2010).
c. Faktor dari dalam diri
Penghargaan terhadap diri menjadi salah satu faktor dalam
menilai diri sendiri atau merefleksikan pendapat-pendapat orang
lain terhadap diri. Tubuh yang langsing merupakan tubuh ideal
dan dipandang secara positif di media sosial, sedangkan tubuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
yang gemuk dipandang secara negatif. Hal tersebut membuat
wanita yang memiliki tubuh gemuk memiliki pandangan negatif
terhadap tubuhnya dan kurang menghargai diri sendiri dengan
bentuk tubuh yang dimiliki (Vonderen & Kinnally, 2012).
B. TEORI PERKEMBANGAN TAHAP DEWASA MADYA
1. Teori Robert Peck
Berdasarkan tahap perkembangan menurut Erikson (dalam
Santrock, 2011), masa dewasa madya atau paruh baya akan
menghadapi isu perkembangan generativitas versus stagnasi/ selfabsorption. Generativitas adalah keinginan para dewasa madya untuk
memberikan atau mewariskan sesuatu dari diri mereka kepada orangorang yang lebih muda. Sebaliknya, stagnasi atau tenggelam dalam
diri sendiri akan terjadi pada dewasa madya yang hanya berfokus pada
diri sendiri, mengkhawatirkan diri sendiri, dan kurang peduli pada
orang lain (Santrock, 2011). Tahap ini menekankan pada produktifitas
dan kepedulian. Menurut Erikson, generativitas berarti bahwa
seseorang ingin mencapai kesejahteraan dengan berbagi, memberi
atau berproduksi. Dewasa madya dianggap mampu berfungsi dengan
baik pada usia paruh baya bila dapat memberikan usaha dan kontribusi
terhadap orang lain (Turner & Helms, 1996). Sebaliknya, para dewasa
madya akan dianggap gagal dalam melewati tahap perkembangan ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
bila mereka hanya berfokus pada kebutuhan dan keinginan pribadi
mereka (Lemme, 1995).
Robert Peck mengembangkan teori Erikson mengenai tahap
perkembangan generativitas versus stagnasi. Robert Peck membagi
usia dewasa madya menjadi beberapa tahap penyesuaian psikologis.
Menurut Robert Peck, dewasa madya memiliki empat tugas
penyesuaian diri (Turner & Helms, 1996), yaitu:
a. Valuing wisdom versus valuing physical
Dewasa
madya
dapat
dianggap
mampu
menyesuaikan diri bila memiliki kebijaksanaan (wisdom).
Kebijaksanaan tersebut didapatkan melalui pengalamanpengalaman
sepanjang
hidup
para
dewasa
madya.
Pengalaman-pengalaman yang telah didapatkan sepanjang
hidup tersebut dapat membantu para dewasa madya dalam
pengambilan keputusan, sehingga keputusan tersebut
merupakan pilihan yang paling efektif. Pada tahap ini
dewasa madya dianggap mampu menyesuaikan diri bila
mereka memiliki penilaian diri dan perilaku yang tidak
mengutamakan fisik dan penampilan.
b. Socialising versus sexualizing in human relationships
Fokus pada penyesuaian diri ini adalah mengenai
perubahan fisik. Hal tersebut dikarenakan perubahan fisik
dapat memotivasi individu untuk menilai kepribadian satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
orang terhadap yang lain dalam membangun relasi sosial.
Wanita dewasa madya dianggap mampu menyesuaikan diri
bila mampu membangun relasi antar sesama dengan
menilai orang lain sebagai seorang individu dengan
karakteristiknya
dan
didasarkan
oleh
rasa
empati,
pemahaman dan rasa kasihan, sehingga tidak menilai orang
lain berdasarkan penampilan fisik saja. Selain itu, dalam
relasi dengan pasangan hidup wanita dewasa madya
mampu untuk membangun relasi yang lebih dekat, lebih
hangat, dan lebih memahami pasangan hidupnya, sehingga
tidak mengutamakan kehidupan seksual.
c. Cathectic flexibility versus cathectic impoverishment
Pada tahap ini, wanita dewasa madya dianggap
dapat menyesuaikan diri bila mampu mengendalikan
emosinya atau memiliki fleksibilitas emosi terhadap orang
lain dan ketika melakukan berbagai aktivitas. Hal tersebut
dapat dilakukan dengan memandang secara positif terhadap
objek lain dan aktifitas yang dijalani. Akan tetapi, para
dewasa madya rentan terhadap rasa kehilangan pada usia
ini. Rasa kehilangan karena kematian atau perubahan hidup
sehari-hari dapat melemahkan fleksibilitas emosi dan
mempengaruhi kehidupan emosional seseorang serta
aktifitas yang dijalani (Lemme, 1995). Para wanita dewasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
madya dianggap tidak dapat menyesuaikan diri bila rasa
kehilangan tersebut mendominasi kehidupan emosional
mereka, sehingga tidak dapat menemukan hal atau objek
lain secara positif.
d. Mental flexibility versus mental rigidity
Wanita
dewasa
madya
dianggap
mampu
menyesuaikan diri bila memiliki keterbukaan terhadap
pendapat-pendapat dan tindakan-tindakan serta dapat
menerima ide-ide baru. Kemampuan tersebut dapat
digunakan untuk memandu menemukan solusi dari
permasalahan yang dimiliki. Namun, pada umumnya para
dewasa madya merasa bahwa mereka memiliki semua
jawaban atas persoalan-persoalan yang dihadapi karena
didasarkan pada pengalaman-pengalaman yang pernah
dialami dalam menghadapi dan mengatasi berbagai
persoalan hidup, sehingga kurang terbuka dan kurang dapat
menerima ide atau pendapat lain yang sebenarnya bisa
digunakan dalam menyelesaikan suatu persoalan.
2. Faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri
a. Perubahan Fisik
Pada usia dewasa madya, perubahan yang paling tampak
adalah perubahan fisik (Santrock, 2011). Wanita dewasa madya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
akan mengalami perubahan seperti kulit mengendur, muncul
keriput, dan rambut mulai berwarna putih. Selain itu, para wanita
dewasa madya juga mengalami penambahan berat badan.
Penambahan berat badan ini membuat para wanita dewasa madya
menjadi kurang puas dengan bentuk tubuhnya, sehingga muncul
body image yang negatif. Body image negatif ini membuat para
wanita dewasa madya menjadi tidak dapat menyesuaikan diri. Hal
ini dikarenakan para wanita dewasa madya tidak menerima
keadaan dirinya seiring dengan bertambahnya usia. Para wanita
dewasa madya menjadi cemas, malu, bahkan stres dengan bentuk
tubuhnya dan menginginkan tubuh yang langsing, sehingga
melakukan berbagai macam cara. Cara-cara yang dilakukan
tersebut seringkali kurang sesuai dengan kondisi fisik para wanita
dewasa madya, sehingga menambah kerentanan terhadap kesehatan
pada tubuh.
b. Stabilitas Kepribadian
Penyesuaian diri pada usia dewasa madya dipengaruhi juga
oleh stabilitas kepribadian. Menurut Roberts & Mroczek (dalam
Santrock, 2011) stabilitas kepribadian pada dewasa madya menuju
kea rah yang positif. Para dewasa madya akan menjadi lebih
tenang, percaya diri, hangat, dan bertanggung jawab. Hal ini
dikarenakan semakin bertambahnya usia, para dewasa madya akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
menjadi lebih trampil dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Selain itu, menurut Mroczek, Spiro, & Griffin (dalam Santrock,
2011)
konteks
sosial,
pengalaman
baru,
dan
perubahan
sosiohistoris juga mempengaruhi stabilitas kepribadian para
dewasa madya.
c. Proses Belajar
Para wanita dewasa madya akan mengalami banyak
perubahan seiring bertambahnya usia, seperti penampilan fisik,
peran dalam keluarga, dan aktifitas yang dilakukan. Para wanita
dewasa madya harus melakukan penyesuaian diri terhadap
perubahan-perubahan tersebut dan mereka harus berperilaku sesuai
dengan perubahan yang terjadi pada dirinya (Mappiare, 1983).
Oleh karena itu, proses belajar diperlukan dalam melakukan
penyesuaian diri, sehingga mereka dapat menerima perubahan
yang ada. Para wanita dewasa madya yang mampu belajar
menerima perubahan-perubahan tersebut akan menjadi lebih
tenang dan bahagia, sehingga tidak akan melawan perubahan yang
terjadi pada dirinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
C. WANITA DEWASA MADYA
1. Pengertian dan Batasan Usia Dewasa Madya
Menurut Santrock (2011), usia dewasa madya adalah usia
ketika
seseorang
mulai
mengalami
penurunan
kondisi
fisik,
meningkatnya rasa tanggung jawab terhadap generasi dibawahnya,
dan mengalami kepuasan pekerjaan atau karier yang didapatkan.
Selain itu, menurut Semiun (2006), masa dewasa madya adalah masa
yang dialami dalam hal perkawinan, pekerjaan, dan hubungan sosial
telah mulai terjadi perubahan secara fisiologis.
Santrock (2011) memberikan batasan bahwa seseorang
dikatakan memasuki masa dewasa madya ketika mencapai usia 40
tahun hingga 65 tahun. Selain itu, Papalia & Feldman (2014) juga
menyatakan bahwa masa dewasa madya dicapai ketika seseorang
berada pada usia 40 tahun hingga 65 tahun.
2. Aspek Perkembangan Dewasa Madya
a. Perkembangan Fisik
Perubahan yang terjadi pada masa dewasa madya dapat
dilihat pada tanda-tanda yang tampak pada tubuh. Penampilan fisik
adalah perubahan yang sangat mudah dilihat. Hal tersebut tampak
pada kulit yang mulai berkerut dan mengendur. Rambut mulai
berubah menjadi berwarna putih. Selain itu, pada masa ini terjadi
penambahan berat badan (Santrock, 2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Masa dewasa madya juga ditandai dengan gangguan
kesehatan. Pada masa ini, dewasa madya mulai mengalami
penurunan fungsi tubuh, seperti mudah letih, sakit kepala, muncul
rasa sakit pada bagian tubuh tertentu, gangguan pencernaan dan
sulit tidur (Mappiare, 1983). Selain itu, di usia ini juga rentan
terhadap stres. Stres ini dapat menimbulkan penyakit kronis,
seperti darah tinggi. Hal ini dikarenakan stres dapat mengangu
sistem
kekebalan
tubuh,
sehingga
menimbulkan
panyakit
(Santrock, 2011).
b. Kognitif
Menurut Horn (dalam Santrock, 2011), pada masa dewasa
madya kemampuan yang dimiliki ada yang menurun, tetapi juga
ada yang meningkat. Terdapat dua kemampuan dalam diri
seseorang, yaitu fluid intelligence dan crystalized intelligence.
Fluid intelligence merupakan kemampuan yang dimiliki untuk
berpikir secara abstrak. Pada masa dewasa madya, kemampuan ini
mulai mengalami penurunan. Crystalized intelligence merupakan
kemampuan untuk mengakses informasi-informasi yang dimiliki
dan kemampuan verbal. Kemampuan ini meningkat pada masa
dewasa madya.
Pada masa ini, para dewasa madya mengalami penurunan
dalam kecepatan untuk mengolah informasi baru yang didapat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Para dewasa madya memerlukan banyak waktu untuk memroses
suatu informasi. Akan tetapi, pada masa ini, keahlian yang dimiliki
dewasa madya mencapai puncaknya. Keahlian tersebut diperoleh
dari informasi dan pengalaman yang didapat selama hidup,
sehingga mereka dapat menyelesaikan permasalah yang dihadapi
dan mengambil keputusan secara praktis.
c. Sosioemosi
Menurut Santrock (2011), para dewasa madya akan
mengalami sindrom empty-nest. Sindrom empty-nest atau sindrom
sarang kosong merupakan menurunnya kepuasan pernikahan
setelah anak-anak meninggalkan rumah. Hal ini dikarenakan orang
tua mendapat kepuasan dari mengasuh anak-anak. Setelah anakanak meninggalkan rumah, orang tua menjadi sendiri dan harus
menyesuaikan diri untuk hidup bersama pasangan saja tanpa
kehadiran anak-anak mereka.
D. HUBUNGAN
ANTARA BODY IMAGE DENGAN TINGKAT
PENYESUAIAN
DIRI
MENURUT
ROBERT
PECK
PADA
WANITA DEWASA MADYA
Wanita mengalami perubahan-perubahan pada dirinya ketika
memasuki usia dewasa madya. Perubahan tersebut terjadi pada fisik,
kognitif dan sosioemosi. Akan tetapi, perubahan yang paling tampak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
adalah pada fisik. Perubahan yang paling nampak tersebut, yaitu kulit
mulai mengendur, warna rambut berubah menjadi putih dan mengalami
penambahan berat badan (Santrock, 2011). Bentuk tubuh merupakan
perubahan yang sangat diperhatikan oleh para wanita dewasa madya.
Para wanita dewasa madya memiliki pandangan yang negatif
terhadap bentuk tubuhnya atau memiliki body image negatif. Para wanita
dewasa madya merasa tidak puas dengan bentuk tubuh dan penampilan
yang dimiliki, sehingga mereka masih mengutamakan penampilan fisik.
Hal tersebut dikarenakan wanita dewasa madya memiliki tolok ukur
bahwa tubuh yang ideal adalah tubuh yang langsing (Grogan, 1999). Hal
ini membuat para wanita dewasa madya melakukan berbagai macam cara
agar dapat memiliki tubuh yang langsing, sehingga mereka akan menjadi
lebih percaya diri dan dapat menarik perhatian orang lain. Namun dalam
perkembangannya
wanita
dewasa
madya
juga
memiliki
tugas
perkembangan.
Pada usia ini wanita dewasa madya menghadapi tugas penyesuaian
diri (Turner & Helms, 1996). Menurut Robert Peck, wanita dewasa madya
dianggap
mampu
menyesuaikan
diri
bila
mereka
dapat
lebih
mengutamakan kemampuan mental dan tidak hanya terpaku pada
kemampuan fisik saja, mengembangkan pemahaman terhadap orang lain
dan rasa empati, lebih berpikir secara positif, dan lebih bersikap terbuka
pada banyak hal. Selain itu, para wanita dewasa madya juga dianggap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
mampu menyesuaikan diri bila dapat melihat perubahan yang terjadi
secara lebih positif dan dapat menerima diri apa adanya (Lemme, 1995).
Di samping itu, body image yang negatif juga mempengaruhi
penyesuaian diri. Menurut Erikson (Santrock, 2012), wanita dewasa
madya akan menghadapi periode perkembangan generativitas versus
stagnasi. Wanita dewasa madya dianggap mampu melewati periode
perkembangan ini bila memiliki kepedulian terhadap orang lain dan dapat
memberikan kontribusi terhadap generasi dibawahnya. Namun, para
wanita dewasa madya masih terlalu terpusat pada penampilan diri,
sehingga kepedulian terhadap orang lain menjadi terabaikan. Selain itu,
para wanita dewasa madya akan mengalami perubahan peran, yaitu
sebagai istri dan ibu rumah tangga (Mappiare, 1983). Perubahan peran
tersebut seharusnya membuat para wanita dewasa madya menjadi lebih
peduli terhadap orang lain terutama pada anak-anak atau generasi
dibawahnya, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang
bermanfaat bagi perkembangan generasi berikutnya. Apabila para wanita
dewasa madya dapat menerima diri apa adanya, maka mereka tidak lagi
berpusat pada diri sendiri dan dapat menyesuaikan diri. Hal tersebut akan
membuat para wanita dewasa madya menjadi lebih tenang, sehingga lebih
peduli terhadap orang lain.
Oleh karena itu, meskipun body image merupakan hal yang sangat
penting bagi wanita dewasa madya, mereka seharusnya tidak lagi terpaku
pada penampilan fisiknya. Para wanita dewasa madya seharusnya lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
menyadari dan menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. Hal ini
dikarenakan seiring bertambahnya usia, wanita dewasa madya pasti akan
mengalami perubahan dan tidak akan menjadi sama seperti ketika masih
berusia 20-30 tahun atau tidak akan menjadi muda lagi seperti dulu. Para
wanita dewasa madya juga dituntut untuk mampu menyesuaikan diri
dengan perubahan-perubahan yang terjadi seiring bertambahnya usia,
sehingga dapat menerima diri apa adanya. Apabila wanita dewasa madya
dapat menyesuaikan diri, maka mereka dapat hidup lebih bahagia
(Mappiare, 1983).
Penyesuaian diri merupakan tugas yang harus dipenuhi oleh wanita
dewasa madya dalam perkembangannya. Pada usia ini, wanita dewasa
madya seharusnya lebih mengutamakan kemampuan mental, sehingga
dapat lebih bijaksana dalam mengevaluasi diri dan tidak hanya melihat
dari segi fisik saja. Selain itu, wanita dewasa madya seharusnya lebih
memahami bahwa setiap orang merupakan individu yang berbeda-beda,
sehingga wanita dewasa madya dapat melihat dan menerima diri secara
positif. Apabila wanita dewasa madya dapat memahami bahwa setiap
orang berbeda-beda, dapat melihat dan menerima dirinya lebih positif,
maka wanita dewasa madya dianggap mampu menyesuaian diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Skema hubungan body image dengan tingkat penyesuaian diri menurut
Robert Peck pada tahap dewasa madya.
Wanita dewasa madya
mengalami perubahan seiring
bertambahnya usia
Body image masih dirasa
penting dan diutamakan
Muncul body
image negatif
Muncul body
image positif
Merasa tidak puas
dengan tubuh yang
dimiliki
Merasa puas
dengan tubuh yang
dimiliki
Muncul perilaku
untuk mendapatkan
tubuh ideal dengan
berbagai cara
Menerima keadaan
diri
Tidak menerima
keadaan diri
Wanita dewasa
madya tidak dapat
menyesuaikan diri
Wanita dewasa
madya dapat
menyesuaikan diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
E. HIPOTESIS
Berdasarkan uraian landasan teoti di atas, hipotesis yang diajukan
adalah terdapat hubungan antara body image dengan tingkat penyesuaian
diri menurut Robert Peck pada wanita dewasa madya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional.
Menurut Irianto (2004), korelasi merupakan hubungan antara variabel
yang satu dengan variabel yang lain. Selain itu, menurut Noor (2011)
penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk melihat
tingkat atau seberapa kuat hubungan antara dua variabel. Penelitian ini
bertujuan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara body image dengan
tingkat penyesuaian diri menurut Robert Peck pada tahap dewasa madya.
B. Variabel Penelitian
Pada penelitian korelasional terdapat beberapa variabel yang akan
dicari hubungan dari variabel-variabel tersebut. Menurut Noor (2011),
variabel adalah suatu nilai atau sifat pada orang, benda, atau suatu kegiatan
yang ditentukan oleh peneliti untuk diukur dan ditarik kesimpulannya.
Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel
tergantung.
Variabel
bebas
adalah
suatu
variabel
yang
dapat
mempengaruhi variabel lain yang ingin diukur. Sedangkan variabel
tergantung adalah suatu variabel yang diteliti atau diukur untuk melihat
apakah ada pengaruh atau efek dari variabel lain (Azwar, 2013).
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Berdasarkan judul penelitian ini, yaitu ”Hubungan Antara Body Image
Dengan Tingkat Penyesuaian Diri Menurut Robert Peck Pada Tahap
Dewasa Madya”, maka variabel dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel bebas
: Body image
2. Variabel tergantung
: Penyesuaian diri pada dewasa madya
C. Definisi Operasional
Menurut Noor (2011), definisi operasional merupakan bagian yang
berisi definisi dari variabel/konsep yang akan diukur dengan indikator
yang telah ditentukan, seperti sifat, perilaku, dan aspek.
Definisi operasional dalam skala penelitian ini, yaitu:
1. Body Image
Body image adalah cara pandang seseorang terhadap bentuk
tubuh yang dimiliki yang mencakup perasaan dan sikap-sikap yang
muncul atas penampilannya tersebut. Subjek yang mendapat skor
semakin tinggi dalam skala ini, menunjukkan bahwa subjek memiliki
body image yang positif. Sebaliknya, subjek yang mendapat skor
semakin rendah dalam skala ini, menunjukkan bahwa subjek memiliki
body image yang negatif.
2. Penyesuaian Diri Pada Dewasa Madya
Penyesuaian diri pada dewasa madya mencakup empat tugas
perkembangan penyesuaian diri pada usia dewasa madya. Wanita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
dewasa madya dianggap mampu menyesuaikan diri apabila lebih
mengutamakan kemampuan mental daripada kemampuan fisik dalam
menyelesaikan suatu masalah, lebih memahami dan melihat orang lain
sebagai individu yang unik, memiliki fleksibilitas emosi dan
pandangan yang positif, serta terbuka pada ide-ide baru untuk
membantu menyelesaikan suatu permasalahan. Subjek yang mendapat
skor semakin tinggi dalam skala ini, menunjukkan bahwa subjek
mampu menyelesaikan keempat tugas penyesuaian diri Robert Peck.
Sebaliknya, subjek yang mendapat skor semakin rendah dalam skala
ini, menunjukkan bahwa subjek kurang mampu menyelesaikan
keempat tugas penyesuaian diri Robert Peck.
D. Subjek Penelitian
Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah wanita dewasa
madya yang berusia antara 40 sampai 60 tahun (Santrock, 2011).
Pemilihan usia ini dikarenakan pada usia tersebut wanita dewasa madya
masih aktif bekerja dan masih mengikuti macam-macam aktifitas dalam
kehidupan sosialnya.
E. Metode Pengambilan Sample
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik purposive
sampling dalam pengambilan sample. Purposive sampling merupakan
teknik yang digunakan dalam menentukan sampel dengan berbagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
pertimbangan, sehingga sesuai dengan permasalahan yang ingin diteliti
(Noor, 2011). Selain itu, menurut Sangadji & Sopiah (2010) purposive
sampling merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan kriteria yang
telah ditetapkan. Kriteria yang ditetapkan oleh peneliti dalam penelitian
ini, yaitu subjek berada pada rentang usia 40 tahun hingga 60 tahun dan
berkeluarga utuh (masih berstatus menikah).
F. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk
menjawab rumusan masalah suatu penelitian (Noor, 2011). Selain itu,
menurut Nazir (2005) metode pengumpulan data merupakan prosedur
sistematis dan standar yang digunakan untuk memperoleh data yang
diperlukan dalam suatu penelitian. Metode pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan skala yang dibagi menjadi dua, yaitu skala
body image dan skala penyesuaian diri. Skala ini berisi pernyataanpertanyaan yang mencerminkan aspek-aspek body image dan penyesuaian
diri pada dewasa madya.
Jenis skala yang akan digunakan adalah skala Likert. Menurut
Azwar (2009) skala Likert merupakan skala yang berisi pernyataanpernyataan sikap untuk mengungkap respon setuju atau tidak setuju
terhadap suatu objek yang telah ditentukan. Pernyataan yang digunakan
dalam skala Likert terdiri dari pernyataan favorabel dan pernyataan
unfavorabel. Pernyataan favorable berisi pernyataan yang mendukung atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
memihak objek sikap. Sedangkan pernyataan unfavorable berisi
pernyataan yang tidak mendukung atau tidak memihak objek sikap
(Azwar, 2009).
Skala yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Skala Body Image
Skala body image ini digunakan untuk mengukur body image
wanita dewasa madya. skala ini terdiri dari aitem-aitem favorable dan
aitem-aitem unfavorable. Aitem-aitem tersebut berisi pernyataanpernyataan yang mendukung dan yang tidak mendukung aspek body
image. Skala ini terdapat empat pilihan jawaban, yaitu Sangat Setuju
(SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS).
Skor yang diberikan pada respon tersebut antara 1 (satu) hingga 4
(empat).
Dalam skala ini terdapat 3 aspek body image, yaitu:
a. Kognitif
b. Perasaan (feelings)
c. Perilaku (behaviors)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Tabel 1.
Blueprint Skala Body Image (Sebelum Uji Coba)
Aitem
Aspek
Favorable
Unfavorable
2, 3, 13, 14,
9, 11, 24, 25,
17, 19, 28,
33, 34, 36,
30, 40, 42
38, 39, 43
Perasaan
1, 4, 5, 15,
8, 21, 23, 26,
(feelings)
20, 29
35, 37
Perilaku
16, 18, 27,
6, 7, 10, 12,
(behaviors)
31, 32, 41
22, 44
22
22
Kognitif
(persepsi,
pemikiran,
kepercayaan)
Total
Jumlah
Bobot
20
45,46%
12
27,27%
12
27,27%
44
100%
Tabel 2.
Pemberian skor untuk Skala Body Image
Respon
Aitem
Favorable
Aitem
Unfavorable
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
4
Tidak Setuju (TS)
2
3
Setuju (S)
3
2
Sangat Setuju (SS)
4
1
2. Skala Penyesuaian Diri
Skala penyesuaian diri ini digunakan untuk mengukur penyesuaian
diri wanita dewasa madya. skala ini terdiri dari aitem-aitem favorable
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
dan aitem-aitem unfavorable. Aitem-aitem tersebut berisi pernyataanpernyataan yang mendukung dan yang tidak mendukung aspek
penyesuaian diri. Dalam skala ini terdapat 4 aspek penyesuaian diri,
yaitu:
a.
Valuing wisdom versus valuing physical
b.
Socialising versus sexualizing in human relationships
c.
Cathectic flexibility versus cathectic impoverishment
d.
Mental flexibility versus mental rigidity
Tabel 3.
Blueprint Skala Penyesuaian Diri (Sebelum Uji Coba)
Aitem
Aspek
Favorable Unfavorable
Valuing wisdom versus
valuing physical
Socialising
versus
1, 2, 17,
13, 31, 32,
18, 24
40, 44
3, 4, 20,
sexualizing in human 22, 23, 27,
relationships
29
Cathectic
flexibility
versus
cathectic
impoverishment
Mental flexibility versus
mental rigidity
Total
9, 10, 34, 35,
38, 39, 41
5, 6, 19,
11, 14, 16,
26, 30
37, 42
7, 8, 21,
12, 15, 33,
25, 28
36, 43
22
22
Jumlah
Bobot
10
23%
14
31%
10
23%
10
23%
44
100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Tabel 4.
Pemberian skor untuk Skala Penyesuaian Diri
Aitem
Favorable
Aitem
Unfavorable
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
4
Tidak Setuju (TS)
2
3
Setuju (S)
3
2
Sangat Setuju (SS)
4
1
Respon
G. Validitas, Seleksi Aitem, dan Reliabilitas Alat Ukur
1. Validitas
Validitas adalah sejauh mana alat ukur yang digunakan dapat
mengukur sesuatu yang ingin diukur (Azwar, 2011). Validitas yang
digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Peneliti menyusun
aitem-aitem yang akan digunakan sebagai alat ukur. Aitem-aitem
tersebut telah diperiksa kesesuaiannya dengan aspek-aspek yang ada
oleh dosen pembimbing skripsi sebagai professional judgement.
2. Seleksi Aitem
Menurut Azwar (2011), seleksi aitem dilakukan untuk menguji
karakteristik aitem-aitem yang akan digunakan sebagai alat ukur
dalam suatu penelitian. Aitem-aitem yang tidak memenuhi syarat
tidak akan disertakan dalam alat ukur tersebut. aitem-aitem yang
digunakan sebagai alat ukur harus memiliki kualitas yang baik,
sehingga aitem yang memiliki kualitas jelek akan dibuang atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
direvisi. Seleksi aitem dilakukan dengan menggunakan SPSS for
windows versi 16. Pengujian keselarasan fungsi aitem dengan fungsi
tes
dilakukan
menggunakan
koefisien
korelasi
yang
akan
menghasilkan koefisien korelasi aitem total (rix) atau daya beda aitem
(Azwar, 2011). Kriteria pemilihan aitem yang berkualitas didasarkan
pada koefisien korelasi aitem total adalah
rix ≥0.3. Aitem yang
memiliki koefisien korelasi aitem total 0,3 atau lebih besar dari 0,3
mempunyai daya beda yang baik dan aitem tersebut dapat
diikutsertakan menjadi bagian dari skala final. Sedangkan aitem yang
memiliki koefisien korelasi aitem total kurang dari 0,3 memiliki daya
beda yang kurang baik dan akan digugurkan (Periantalo, 2015).
a) Skala Body Image
Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan terhadap 31
subjek, menunjukkan bahwa dari 44 aitem diperoleh 35 aitem
lolos seleksi dari 9 aitem gugur. Aitem-aitem yang gugur adalah
aitem nomor 5, 14, 15, 16, 17, 21 27, 29, dan 32. Berikut adalah
tabel distribusi skala body image setelah uji coba:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel 5.
Blueprint Skala Body Image (Setelah Uji Coba)
Aitem
Aspek
Jumlah
Favorable Unfavorable
Kognitif
(persepsi,
pemikiran,
kepercayaan)
Perasaan
(feelings)
Perilaku
(behaviors)
Total
2, 3, 13,
9, 11, 24, 25,
19, 28,
33, 34, 36,
30, 40, 42
38, 39, 43,
1, 4, 20
18, 31, 41
14
8, 23, 26, 35,
37
6, 7, 10, 12,
22, 44
21
Bobot
18
51,4%
8
22,9%
9
25,7%
35
100%
Berdasarkan pada tabel distribusi skala body image di atas
terlihat bahwa jumlah aitem pada aspek kognitif terlalu banyak.
Oleh karena itu, beberapa aitem harus digugurkan kembali agar
jumlah aitem pada setiap aspek menjadi rata. Aitem-aitem yang
digunakan merupakan aitem-aitem dengan koefisien korelasi aitem
total (rix) yang paling tinggi. Berikut adalah tabel distribusi skala
body image setelah aitem pada aspek kognitif direvisi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Tabel 6.
Distribusi Skala Body Image
(Setelah Aspek Kognitif direvisi)
Aitem
Aspek
Favorable Unfavorable
Jumlah
Bobot
9
36,6%
8
30,8%
9
36,6%
26
100%
Kognitif
(persepsi,
2, 13, 19,
pemikiran,
30, 40
11, 25, 34, 43
kepercayaan)
Perasaan
(feelings)
Perilaku
(behaviors)
1, 4, 20
18, 31, 41
Total
8, 23, 26, 35,
37
6, 7, 10, 12,
11
22, 44
15
b) Skala Penyesuaian Diri
Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan terhadap 31
subjek, menunjukkan bahwa dari 44 aitem diperoleh 22 aitem
lolos seleksi dari 22 aitem gugur. Aitem-aitem yang gugur adalah
aitem nomor 1, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 19, 22, 23, 24, 25,
26, 29, 30, 33, 37, 39, dan 42. Pada aspek Cathetic flexibility
versus cathetic impoverishment seluruh aitem favorable dan
unfavorable
gugur.
Berikut
penyesuaian diri setelah uji coba:
adalah
tabel
distribusi
skala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel 7.
Blueprint Skala Penyesuaian Diri (Setelah Uji Coba)
Aitem
Aspek
Jumlah
Favorable Unfavorable
Valuing
wisdom
versus
valuing
2, 17, 18
13, 31, 32,
Bobot
8
38,1%
34, 35, 38, 41
8
38,1%
-
-
-
0%
7, 21, 28
36, 43
5
23,8%
10
11
21
100%
physical
40, 44
Socialising versus
sexualizing
in
human
3, 4, 20,
27
relationships
Cathectic
flexibility
versus
cathectic
impoverishment
Mental flexibility
versus
mental
rigidity
Total
Berdasarkan tabel distribusi skala penyesuaian diri di atas,
tampak bahwa jumlah aitem pada setiap aspek tidak rata. Pada
aspek cathectic flexibility versus cathectic impoverishment tidak
ada aitem yang terwakilkan. Sedangkan pada aspek mental
flexibility versus mental rigidity, jumlah aitem yang lolos seleksi
tergolong sedikit. Hal tersebut dikarenakan rix pada aitem tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
tidak memenuhi standar, yaitu kurang dari 0,3. Oleh karena itu,
peneliti melakukan revisi dengan menambahkan aitem-aitem baru.
Tabel 8.
Blueprint tambahan aitem pada aspek Cathectic flexibility versus
cathectic impoverishment (Sebelum Uji Coba)
Aitem
Jumlah Bobot
Aspek
Favorable Unfavorable
Cathectic
flexibility
versus
cathectic
impoverishment
Mental
flexibility
versus
mental
rigidity
Total
1, 2, 3, 4,
8, 9, 10, 11,
5, 17, 18,
12, 23, 24,
19, 20, 29,
25, 26, 35,
30, 31
36, 37
6, 7, 21,
13, 14, 15,
22, 32, 33,
16, 27, 28,
34
38, 39
19
20
24
61,5%
15
38,5%
39
100%
Berdasarkan hasil uji coba ulang yang dilakukan terhadap
31 subjek, menunjukkan bahwa dari 39 aitem diperoleh 15 aitem
lolos seleksi dari 24 aitem gugur. Aitem-aitem yang gugur adalah
aitem nomor 1, 2, 5, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 18, 19, 21, 22, 24,
27, 28, 29, 30, 32, 34, 35, dan 38. Berikut adalah tabel distribusi
revisi skala penyesuaian diri setelah uji coba:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel 9.
Blueprint tambahan aitem pada aspek Cathectic flexibility versus
cathectic impoverishment (Setelah Uji Coba)
Aitem
Jumlah Bobot
Aspek
Favorable Unfavorable
Cathectic
flexibility
versus
cathectic
3, 4, 17,
23, 25, 26,
20, 31
36, 37
6, 7, 33
8
10
66,7%
15, 39
5
33,3%
7
15
100%
impoverishment
Mental
flexibility
versus
mental
rigidity
Total
Berdasarkan hasil uji coba ulang yang telah dilakukan,
aitem tambahan tersebut ditambahkan pada aspek
cathectic
flexibility versus cathectic impoverishment dan mental flexibility
versus mental rigidity dalam skala penyesuaian diri. Berikut adalah
tabel distribusi skala penyesuaian diri setelah penambahan aitem
baru:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel 10.
Distribusi Skala Penyesuaian Diri (Setelah Penambahan Aitem
Baru)
Aitem
Jumlah Bobot
Aspek
Favorable Unfavorable
Valuing
wisdom
versus
valuing
2, 17, 18
physical
13, 31, 32,
40, 44
8
22%
8
22%
10
28%
10
28%
36
100%
Socialising versus
sexualizing
in
3, 4, 20,
27
human
34, 35, 38, 41
relationships
Cathectic
flexibility
versus
cathectic
impoverishment
Mental flexibility
versus
mental
3*, 4*,
17*, 20*,
31*
7, 21, 28,
6*, 7*,
rigidity
33*
Total
18
23*, 25*,
26*, 36*, 37*
36, 43, 15*,
39*
18
Keterangan: nomor aitem yang diberi tanda bintang (*) merupakan aitem
tambahan yang lolos seleksi setelah diuji coba
3. Reliabilitas
Reliabilitas adalah keterpercayaan atau konsistensi terhadap
hasil sebuah alat ukur. Apabila dilakukan secara berulang-ulang dan
dari waktu ke waktu, hasil dari pengukuran tersebut diperoleh hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
yang relatif sama (Azwar, 2011). Semakin tinggi koefisien reliabilitas
atau semakin mendekati 1,00
maka alat ukur tersebut dikatakan
reliabel.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan formula Alpha
Cronbach dari SPSS for windows versi 16.0. Hasil dari uji reliabilitas
tersebut menunjukkan bahwa reliabilitas skala body image 0,916.
Sedangkan reliabilitas skala penyesuaian diri 0,779. Kedua skala
tersebut memiliki hasil koefisien reliabilitas mendekati 1,0. Hal
tersebut menunjukkan bahwa skala body image dan skala penyesuaian
diri memiliki reliabilitas yang baik.
H. Metode Analisi Data
1. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data
variabel bebas dan variabel tergantung terdistribusi dengan normal
atau tidak (Priyatno, 2012). Data dikatakan berdistribusi normal
jika nilai p lebih besar dari 0,05 (p>0,05). Sedangkan data
dikatakan berdistribusi tidak normal jika nilai p lebih kecil dari
0,05 (p<0,05) (Santoso, 2010). Uji normalitas dilakukan dengan
analisis Kolmogorov-Smirnov dan dengan bantuan program SPSS
for windows versi 16.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
b. Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah dua
variabel yang akan diuji dengan analisis korelasional memiliki
hubungan linear (semakin mendekati garis lurus) atau tidak
(Priyatno, 2012). Kedua variabel dapat dikatakan memiliki
hubungan yang linear bila nilai p atau signifikansi lebih kecil dari
0,05 (p<0,05). Akan tetapi, kedua variabel dikatakan tidak linear
bila nilai p atau signifikansi lebih besar dari 0,05 (p>0,05). Uji
linearitas dilakukan dengan bantuan program SPSS for windows
versi 16.
2. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan teknik
korelasi. Teknik korelasi digunakan untuk melihat kecenderungan
pola pada suatu variabel terhadap variabel lainnya. Apabila suatu
variabel memiliki kecenderungan untuk naik, maka dapat dilihat pula
pada variabel lainnya apakah juga memiliki kecenderungan untuk naik
atau turun atau tidak menentu (Santoso, 2010). Uji Hipotesis ini
dilakukan dengan bantuan SPSS for windows versi 16.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Pengambilan data penelitian ini dilakukan dari tanggal 16
Desember 2015 sampai 14 Januari 2016 kepada wanita dewasa madya
berusia 40 tahun sampai 60 tahun sebanyak 106 orang di Kota Magelang
dan Yogyakarta. Setiap subjek diminta untuk mengisi dua skala, yaitu
skala body image dan skala penyesuaian diri.
B. Analisis Data Penelitian
1. Deskripsi Data Penelitian
a. Usia
Subjek pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya
berusia 40 tahun sampai 60 tahun. Berikut tabel deskripsi usia
subjek:
Tabel 11.
Deskripsi Usia Subjek Penelitian
Usia
Jumlah
40 tahun
7 orang
41 tahun
2 orang
42 tahun
4 orang
43 tahun
11 orang
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
44 tahun
12 orang
45 tahun
13 orang
46 tahun
8 orang
47 tahun
4 orang
48 tahun
10 orang
49 tahun
9 orang
50 tahun
6 orang
51 tahun
3 orang
52 tahun
6 orang
53 tahun
4 orang
54 tahun
1 orang
55 tahun
4 orang
56 tahun
1 orang
60 tahun
1 orang
Total
106 orang
2. Statistik Deskripsi Penelitian
Statistik deskriptif merupakan statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan mendeskripsikan data yang telah diperoleh
apa adanya (Sugiyono, 2013). Berikut adalah tabel hasil statistik
deskriptif penelitian:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel 12.
Hasil Statistik Deskriptif Penelitian
BI
PD
Jumlah Data (N)
106
106
Nilai maksimal
104
144
Nilai minimal
26
36
Rata-Rata Empirik (Mean Empirik)
70,44
108,79
Rata-Rata Teoritik (Mean Teoritik)
65
90
.000
.000
Nilai p (sig. 2-tailed)
Keterangan: BI (Body Image), PD (Penyesuaian Diri)
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, jumlah seluruh data
yang diperoleh adalah 106 pada setiap variabel. Rata-rata skor body
image atau mean empirik yang didapat subjek adalah 70,44.
Berdasarkan penghitungan skor minimal dan skor maksimal diperoleh
mean teoritik subjek sebesar 65. Berdasarkan hasil tersebut diketahui
bahwa mean teoritik subjek lebih rendah dari pada mean empirik
subjek, sehingga skor body image subjek secara keseluruhan
cenderung tinggi.
Pada data penyesuaian diri diketahui bahwa rata-rata skor
penyesuaian diri atau mean empirik yang didapat subjek adalah
108,79. Berdasarkan penghitungan skor minimal dan skor maksimal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
diperoleh mean teoritik subjek sebesar 90. Berdasarkan hasil tersebut
diketahui bahwa mean teoritik subjek lebih rendah dari pada mean
empirik subjek, sehingga skor penyesuaian diri subjek secara
keseluruhan cenderung tinggi.
Berdasarkan analisis uji-t yang dilakukan terhadap data body
image dan penyesuaian diri diketahui bahwa nilai p atau signifikasi
yang diperoleh sebesar .000 (<0.05). Berdasarkan hasil tersebut
diketahui bahwa ada perbedaan mean yang signifikan antara data body
image dan penyesuaian diri.
3. Uji Asumsi
a. Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah data penelitian
yang berasal dari populasi memiliki sebaran normal atau tidak. Jika
nilai p lebih besar dari 0,05 (p>0,05), maka data dikatakan
memiliki sebaran normal. Namun, jika nilai p lebih kecil dari 0,05
(p<0,05), maka data dikatakan memiliki sebaran tidak normal
(Santoso, 2010). Berikut hasil uji asumsi kedua variabel penelitian:
Tabel 13.
Hasil Uji Normalitas
Nilai p
Keterangan
Body Image
0,097
Sebaran normal
Penyesuaian Diri
0,000
Sebaran tidak normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Berdasarkan hasil uji normalitas, diketahui bahwa variabel
body image memiliki nilai p sebesar 0,097. Nilai p tersebut lebih
besar dari 0,05 (p>0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa
sebaran data variabel body image berdistribusi normal. Sedangkan
variabel penyesuaian diri memiliki nilai p sebesar 0,000. Nilai p
tersebut lebih kecil dari 0,05 (p<0,05) sehingga dapat disimpulkan
bahwa sebaran data variabel penyesuaian diri berdistribusi tidak
normal.
b. Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua
variabel memiliki hubungan linear (semakin mendekati garis lurus)
atau tidak (Priyatno, 2010). Berikut hasil uji linearitas terhadap
kedua variabel penelitian:
Tabel 14.
Hasil Uji Linearitas
Sig.
Body Image dan
Penyesuaian Diri
Linearity
.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Gambar 1. Scatter Plot Uji Linearitas
Berdasarkan hasil uji linearitas diketahui bahwa nilai
signifikansi pada Linearity sebesar 0,000 atau lebih kecil dari 0,05
(p<0,05). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa variabel
body image dan variabel penyesuaian diri memiliki hubungan yang
linear atau semakin mendekati garis lurus. Hal ini didukung juga
dengan hasil scatter plot yang menunjukkan bahwa kedua variabel
semakin mendekati garis lurus.
4. Uji Hipotesis: Analisis Korelasional
Uji hipotesis pada penelititan ini menggunakan analisis
korelasi untuk mencari hubungan antara body image dengan
penyesuaian diri pada wanita dewasa madya. Analisis korelasi yang
digunakan adalah analisis Spearman Rho. Hal ini dikarenakan salah
satu variabel memiliki sebaran data yang tidak normal, yaitu variabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
penyesuaian diri. Pengujian signifikansi hubungan kedua variabel
dilakukan dengan cara membandingkan probability value (p) dengan
tingkat signifikasi (α). Jika nilai p < α, maka dapat disimpulkan bahwa
korelasi tersebut signifikan. Nilai α yang digunakan dalam pengujian
ini adalah 0,05 (Santoso, 2010). Berikut hasil uji hipotesis
menggunakan analisis korelasi:
Tabel 15.
Hasil Uji Hipotesis
Body_Image Penyesuaian_Diri
Body_Image
Correlation
1.000
.425**
.
.000
106
106
.425**
1.000
Sig. (1-tailed)
.000
.
N
106
106
Coefficient
Sig. (1-tailed)
N
Penyesuaian_Diri
Correlation
Coefficient
**. Correlation is significant at the 0.01
level (1-tailed).
Berdasarkan hasil analisis korelasi, terlihat bahwa nilai
koefisien korelasi body image dan penyesuaian diri atau r sebesar
0,425 dan nilai signifikansi p sebesar 0,000. Hal ini berarti bahwa
terdapat korelasi yang signifikan atau p (0,000) < α (0,425). Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa variabel body image dan
penyesuaian diri berkorelasi, tetapi cenderung sedang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
5. Pembahasan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
antara body image dengan tingkat penyesuaian diri pada dewasa
madya. Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan analisis
korelasi Spearman Rho, menunjukkan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara body image dengan penyesuaian diri. Hal ini
ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi atau r yang diperoleh
sebesar 0,425 dan nilai signifikansi p sebesar 0,000. Dengan
demikian, hipotesis yang berbunyi “ada hubungan antara body image
dengan tingkat penyesuaian diri pada wanita dewasa madya” diterima.
Berdasarkan hasil penelititan tersebut, diketahui bahwa
semakin tinggi body image maka semakin tinggi pula penyesuaian
dirinya. Hal ini berarti bahwa semakin positif body image yang
dimiliki, maka semakin mampu pula subjek menyesuaikan diri. Hasil
penelitian juga didukung dengan skor body image dan penyesuaian
diri subjek yang tinggi. Hasil ini ditunjukkan dengan hasil mean
empirik subjek lebih rendah dari mean teoritik subjek. Hal tersebut
berarti bahwa subjek memiliki body image dan penyesuaian diri yang
positif. Akan tetapi, hasil penelitian ini berbeda dengan hasil
penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa wanita tidak
memandang tubuhnya secara apa adanya dan lebih mementingkan
bentuk tubuh serta berat badan yang sesuai dengan figur ideal
(Montemuro & Gillen, 2013).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Hasil penelitian Montemuro & Gillen (2013) tersebut berarti
bahwa wanita dewasa madya memiliki body image yang negatif
karena wanita dewasa madya kurang menerima bentuk tubuhnya dan
masih menginginkan memiliki tubuh yang langsing. Namun, pada
penelitian ini hasil menunjukkan bahwa subjek (wanita dewasa
madya) memiliki body image yang positif. Para subjek tersebut
menerima tubuhnya sebagaimana adanya dan merasa puas dengan
bentuk tubuhnya. Selain itu, pada penelitian ini para subjek tidak
tergantung pada pendapat orang lain mengenai bentuk tubuhnya.
Mereka tidak menunggu pernyataan dari orang lain bahwa dirinya
menarik. Namun, hal ini berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya
yang menyatakan bahwa pandangan dan pendapat dari orang lain dan
orang terdekat akan membantu membentuk body image yang negatif
(Thompson, J. Kevin, & Heinberg, Leslie J., 1999).
Menurut Thompson, Kevin & Heinberg (1999), faktor media
sosial membuat para wanita dewasa madya memiliki pandangan
tentang tubuh ideal adalah tubuh yang langsing, sehingga mereka juga
ingin mendapat tubuh yang langsing seperti para model di televisi atau
di majalah. Selain itu, kritik atau komentar yang diberikan oleh teman
dan kerabat dekat juga akan membentuk body image yang negatif
(Devaraj & Lewis, 2010). Hal tersebut membuat wanita dewasa
madya memiliki pandangan negatif terhadap tubuhnya dan kurang
menghargai diri sendiri dengan bentuk tubuh yang dimiliki (Vonderen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
& Kinnally, 2012). Akan tetapi, hasil penelitian menunjukkan bahwa
faktor-faktor tersebut tidak berpengaruh pada subjek penelitian. Para
subjek tetap merasa puas dan bangga terhadap dirinya, meskipun tetap
merasa bahwa beberapa bagian dari tubuhnya perlu dikecilkan.
Hasil penelitian ini juga menyatakan bahwa para subjek
memiliki penyesuaian diri yang tinggi. Hal tersebut berarti bahwa para
subjek dapat menyesuaikan diri atau mampu menyelesaikan tugas
penyesuaian diri Robert Peck. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori
penyesuaian diri Robert Peck. Para subjek memiliki kebijaksanaan,
yaitu mampu menilai diri dan perilaku tanpa mengutamakan fisik dan
penampilan. Selain itu, para subjek mampu membangun relasi antar
sesama dengan menilai orang lain sebagai seorang individu dengan
karakteristiknya dan tidak berdasarkan penampilan fisik saja, mampu
mengendalikan emosinya atau memiliki fleksibilitas emosi terhadap
orang lain dan ketika melakukan berbagai aktivitas, serta memiliki
keterbukaan terhadap pendapat, tindakan dan dapat menerima ide baru
yang
digunakan
untuk
memandu
menemukan
solusi
dari
permasalahan yang dimiliki (Turner & Helms, 1999). Hal ini
didukung dengan hasil analisis variabel penyesuaian diri, yaitu skor
mean teoritik (90) subjek lebih rendah dari pada mean empirik
(108,79) subjek. Selain itu, hasil penelitian ini juga berarti bahwa para
subjek mampu menyelesaikan tugas perkembangan Erickson, yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
dapat memberikan usaha dan kontribusi terhadap orang lain (Turner &
Helms, 1996).
Berdasarkan hasil penelitian, penyesuaian diri yang positif
diduga dipengaruhi oleh stabilitas kepribadian para subjek. Menurut
Mroczek, Spiro, & Griffin (dalam Santrock, 2011), konteks sosial,
pengalaman baru, dan perubahan sosiohistoris dapat memengaruhi
perkembangan kepribadian. Selain itu, menurut Roberts & Mroczek
(dalam Santrock, 2011) perubahan sifat kepribadian pada masa
dewasa terjadi dalam arah yang positif. Orang menjadi lebih baik,
percaya diri, hangat, bertanggungjawab, dan tenang. Peneliti menduga
bahwa para subjek memiliki stabilitas kepribadian, sehingga mereka
lebih positif dalam menghadapi perubahan dan permasalahan yang
terjadi.
Hasil penelitian ini didukung dengan latar belakang subjek
yang masih tinggal bersama anak-anaknya. Menurut Santrock (2011),
dewasa madya akan mengalami sindrom empty-nest dan menurunya
kepuasan pernikahan setelah anak-anak meninggalkan rumah. Akan
tetapi, berdasarkan latar belakang dan hasil penelitian, sebagian besar
subjek merasa puas dengan kehidupan penikahannya. Hal ini
dikarenakan subjek masih tinggal satu rumah, sehingga subjek tidak
merasa kesepian dan dapat melakukan aktifitas tanpa pengaruh dari
emosi yang dirasakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa ada hubungan
yang signifikan antara body image dengan penyesuaian diri pada
wanita dewasa madya. Hal ini terlihat pada hasil skor subjek. Subjek
yang memiliki body image positif, juga memiliki tingkat penyesuaian
diri yang tinggi. Oleh karena itu, dapat diartikan bahwa wanita dewasa
madya yang memandang tubuhnya secara positif, maka mereka
mampu menyesuaikan diri. Apabila wanita dewasa madya mampu
menerima tubuhnya secara apa adanya dan merasa nyaman dengan
penampilannya, maka subjek juga akan mampu untuk menyesuaikan
diri sesuai dengan tugas perkembangan di usia dewasa madya. Hal ini
dikarenakan wanita dewasa madya tidak lagi terlalu mementingkan
fisik, sehingga mereka lebih bijaksana dalam mencari solusi dengan
berbagai pertimbangan, mengembangkan pemahaman terhadap orang
lain dan rasa empati, lebih berpikir secara positif, dan lebih bersikap
terbuka pada banyak hal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara body image dengan tingkat penyesuaian
diri pada wanita dewasa madya. Hasil ini ditunjukkan dengan koefisien
korelasi antara kedua variabel sebesar 0,425 dengan nilai signifikansi p
sebesar 0,000. Hubungan antara body image dengan tingkat penyesuaian
diri pada dewasa madya merupakan hubungan yang positif, yaitu semakin
tinggi body image maka semakin tinggi pula penyesuaian dirinya. Hal ini
berarti bahwa semakin positif body image yang dimiliki, maka semakin
mampu pula subjek menyesuaikan diri.
B. Saran
1. Bagi Subjek Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar subjek memiliki
body image yang positif dan mampu menyesuaikan diri. Dengan
demikian, diharapkan para subjek dapat mempertahankan pandangan
yang positif terhadap bentuk tubuh dan penampilannya. Sedangkan
bagi para subjek yang masih memiliki body image negatif, diharapkan
agar dapat mengembangkan body image yang positif dengan tidak
terlalu berpusat pada penampilan fisik saja agar dapat menyelesaikan
tugas perkembangan dewasa madya.
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
2. Bagi Penelitian Selanjutnya
Saran untuk peneliti selanjutnya yang tertarik pada bidang ini,
yaitu lebih memperhatikan proses penyusunan aitem-aitem skala
terutama pada skala penyesuaian diri. Peneliti menyadari bahwa
terdapat kelemahan dalam penyusunan skala penyesuaian diri, yaitu
terdapat aitem-aitem yang tidak mewakili aspek variabel penyesuaian
diri. Selain itu, disarankan untuk menambah jumlah subjek pada
penelitian berikutnya supaya hasil penelitian dapat digeneralisasikan
pada populasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Aquino, Mildred T., Orense, Consuelo L., Tanchoco, Celeste C., Amarra, Sofia
V., Tajan, Merlyn G., & Cruz, Evelyn O. Dela. (2009). Correlates of
Body Image Satisfaction Among Economycally Depressed Urban
Filipino Women. Philipine Journal of Science, (138 (1): 67-74).
Azwar, Saifuddin. (2009). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Azwar, Saifuddin. (2011). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka
Belajar.
Brennan, Maggie A., Lalonde, Christopher E., & Bain, Jody L. (2010). Psi Chi
Journal of Undergraduate Research (Vol. 15, No. 3/ISSN 1089-4136).
Cash, Thomas. (2012). Encyclopedia of Body Image and Human Apearance (vol.
1: A-F). Amsterdam: Elsevier.
Cash, Thomas F. (2003). Editorial Body Image: past, present, and future. Body
Image: An International Journal of Research. Body Image 1 (2004) 1-5
Devaraj, Sowmya & Lewis, Vivienne. (2010). Enhancing Positive Body Image in
Women: An Evaluation of A Group Intervention Program. Journal of
Applied Biobehavioral Research, (Vol. 15, No. 2, pp. 103-116).
Ferraro, F. Richard, Muehlenkamp, Jennifer J., Paintner, Ashley, Wasson, Kyla,
Hager, Tracy, & Hoverson, Fallon. (2008). Aging, Body Image, and
Body Shape. The Journal of General Psychology, 135(4), 379-392.
Gillen, Meghan M. & Lefkowitz, Eva S. (2011). Body Size Perceptions in
Racially/Ethnically. North American Journal of Psychology, (Vol. 13,
No.3, 447-468).
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Greenwood, Sadja. (1984). Menopause Secara Alami. Jakarta: P.T. B.P.K.
Gunung Mulia.
Grogan, Sarah. (1999). Body Image: Understanding Body Dissatisfaction in Men,
Women, and Children. London: Routledge.
Heatherton, Todd F. (1993). Body Dissatisfaction, Self-Focus, And Dieting Status
Among Women. Psychology of Addictive Behavior, (Vol. 7, No. 4, 225231). Lemme, Barbara Hansen. (1995). Development in Adulthood.
Boston: Allyn & Bacon.
Irianto, Agus. (2004). Statistik: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Kencana.
Lemme, Barbara Hansen. (1995). Development in Adulthood. Boston: Allyn &
Bacon.
Mappiare, Andi. (1983). Psikologi Orang Dewasa. Surabaya: Usaha Nasional.
Montemurro, Beth & Gillen, Meghan M. (2013). Wrinkles and Sagging Flesh:
Exploring Tranformations in Women’s Sexual Body Image. Journal of
Women & Aging, 25:3-23.
Nazir, Moh. (2005). Metodologi Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Noor, Juliansyah. (2011). Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan
Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana.Papalia, Diane E. & Feldman, Ruth
Duskin. (2014). Menyelami Perkembangan Manusia (ed. 12, jilid 2).
Jakarta: Salemba Humanika.
Papalia, Diane E. & Feldman, Ruth. (2014). Menyelami Perkembangan Manusia
(ed ke-12, buku 2). Jakarta: Salemba Humanika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Periantalo, Jelpa. (2015). Penyusunan Skala Psikologi: Asyik, Mudah &
Bermanfaat. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Priyatno, Duwi. (2012). Belajar Praktis Analisis Parametrik dan Non Parametrik
dengan SPSS dan Prediksi Pertanyaan Pendadaran Skripsi dan Tesis.
Yogyakarta: Gava Media.
Rema, Dona. (2012). Survei: 47% Wanita Andalkan Diet Karbo Untuk Turunkan
Berat Badan. Diakses 13 Maret 2014 dari, http://Wollipop.com.
Sangadji, Etta Mamang & Sopiah. (2010). Metodologi Penelitian: Pendekatan
Praktis dalam Penelitian. Yogyakarta: Andi.
Santoso, Agung. (2010). Statistik untuk Psikologi dari Blog menjadi Buku.
Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma.
Santrock, John W. (2012). Life-Span Development (ed. ke-13, jilid II). Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Sarwer, David B., Thompson, J. Kevin, & Cash, Thomas F. (2005). Body Image
and Obesity in Adulthood. Journal of Psychiatric Clinics of North
America (Vol. 28, pp. 69-87).
Semiun, Yustinus. 2006. Kesehatan Mental 1. Yogyakarta: Kanisius.
Sugiyono. (2013). Metodologi Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Thompson, J. Kevin & Heinberg, Leslie J. (1999). The Media’s Influence on
Body Image Disturbance and Eating Disorders: We’ve Reviled Them,
Now Can We Rehabilitate Them?. Journal of Social Issues, (Vol. 55, No.
2, pp. 339-353).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Thompson, J. Kevin, Heinberg, Leslie. J, Altabe, Madeline, & Tantleff-Dunn,
Stacey. (2002). Exacting Beauty. Washington: American Psychological
Association.
Turner, Jeffrey S. & Helms, Donald B. (1996). Lifespan Development (5th ed).
Fort Worth: Harcourt Brace College Publishers.
Vonderen, Kristen E. Van & Kinnally, William. (2012). Media Effect on Body
Image: Examining Media Exposure in the Broader Context of Internal
and Social Factors. American Communication Journal, (Vol. 14, Issue 2).
Wardhani, Anita K. (2014). Minat Bedah Plastik Banyak, Tapi Jumlah Dokternya
Tak Seimbang. Diakses 2 Oktober 2015 dari http://tribunnews.com.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 1
Skala Uji Coba
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
SKALA PENELITIAN
Digunakan sebagai Penyusunan Tugas Akhir
Disusun oleh:
Anastasia Veriska Claudine Sumangkut
109114023
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Kepada :
Yth. Ibu yang berpartisipasi
Dengan hormat, saya :
Nama
: Anastasia Veriska Claudine Sumangkut
NIM
: 109114023
Fakultas
: Psikologi
Universitas
: Sanata Dharma Yogyakarta
Dalam rangka penyusunan tugas akhir, sebagai pemenuhan tanggungjawab
saya sebagai mahasiswa. Saya memohon partisipasi dari Ibu untuk memberikan
tanggapan terhadap pernyataan yang telah saya susun dalam skala ini. Tanggapan
yang Ibu berikan akan terjaga kerahasiaannya. Oleh karena itu, Ibu diharapkan
untuk memberikan tanggapan sesuai dengan keadaan yang Ibu alami.
Saya mengucapkan terimakasih atas kesediaan Ibu yang bersedia
berpartisipasi dalam penelitian ini.
Hormat saya,
Anastasia Veriska Claudine Sumangkut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
PERNYATAAN KESEDIAAN
Dengan ini saya yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa
saya bersedia mengisi skala ini dengan suka rela dan tanpa paksaan atau di bawah
tekanan pihak tertentu, demi membantu terlaksananya penelitian ini.
Semua jawaban yang saya berikan adalah murni dari apa yang saya alami
dan bukan berdasarkan pada pandangan masyarakat pada umumnya. Saya
bersedia dan mengijinkan penggunaan jawaban yang saya berikan tersebut sebagai
data untuk memperlancar penelitian ini.
Tanggal ________________
Menyetujui,
………………………..
(tandatangan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
IDENTITAS
Inisial
:
Usia
:
Status pernikahan
:
Pekerjaan
:
Pendidikan terakhir
:
Usia suami
:
Pekerjaan suami
:
Pendidikan terakhir suami
:
Usia perkawinan
:
Jumlah anak
:
Usia anak
1
:
2
:
3
:
4
:
Apakah ada anak yang sudah menikah? …………
Usia ……..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
PETUNJUK PENGERJAAN SKALA A
Pada skala ini terdapat sejumlah pernyataan, bacalah dan pahami setiap
pernyataan yang ada. Berilah tanda centang (√) pada kolom yang telah tersedia
sesuai dengan keadaan yang Anda alami, yaitu :
SS
: Sangat Sesuai, bila pernyataan tersebut “SANGAT SESUAI” dengan
yang Anda alami
S
: Sesuai, bila pernyataan tersebut “SESUAI” dengan yang Anda alami
TS
: Tidak Sesuai, bila pernyataan tersebut ”TIDAK SESUAI” dengan yang
Anda alami
STS
: Sangat Tidak Sesuai, bila pernyataan tersebut ”SANGAT TIDAK
SESUAI” dengan yang Anda alami
Anda berhak memberikan tanggapan menurut Anda sendiri. Dalam hal ini
tidak ada jawaban benar atau salah, karena jawaban tersebut mencerminkan
diri Anda masing-masing.
Contoh cara pengisian :
Pernyataan
SS
S
TS
STS
TS
STS
√
Saya suka membaca buku.
Contoh koreksi :
Pernyataan
SS
S
Saya suka membaca buku.
√
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
No.
Pernyataan
1.
Saya merasa puas dengan tubuh yang
saya miliki saat ini.
2.
Berat badan saya sesuai dengan
ukuran tubuh saya.
3.
Bagi saya bentuk dan ukuran tubuh
yang saya miliki sudah proporsional.
4.
Saya senang dengan penampilan saya
sehari-hari.
5.
Saya merasa biasa saja ketika melihat
diri saya di cermin.
6.
Saya sering menimbang berat badan
untuk mengontrol berat badan saya.
7.
Saya sering memakai pakaian
berwarna gelap agar terlihat langsing.
8.
Saya merasa sedikit iri ketika teman
saya berhasil menurunkan berat badan.
9.
Saya membutuhkan pengakuan dari
orang lain bahwa saya menarik.
10.
Saya sering membandingkan tubuh
saya dengan orang lain.
11.
Para model di televisi dan majalah
menginspirasi saya untuk memiliki
tubuh yang langsing.
12.
Saya selalu memperhatikan perut saya
yang buncit dan paha saya ketika
berkaca di depan cermin.
13.
Ukuran pinggang saya sudah sesuai
SS
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
dengan keinginan saya.
14.
Menurut saya penampilan saya sudah
cukup menarik.
15.
Saya tidak malu memakai pakaian
yang memperlihatkan lengan saya.
16.
Saya berolah raga untuk menjaga
kesehatan saya.
17.
Saya percaya bahwa saya
menariknya dengan orang lain.
18.
Saya dapat makan apa saja yang saya
inginkan tanpa merasa khawatir
dengan berat badan saya.
19.
Saya tidak menunggu pengakuan dari
orang lain agar percaya bahwa diri
saya menarik.
20.
Saya puas dengan bentuk tubuh yang
saya miliki saat ini.
21.
Saya merasa kurang nyaman ketika
memakai pakaian yang ketat dan
menonjolkan bentuk tubuh.
22.
Saya berusaha untuk tidak makan pada
malam hari.
23.
Saya menjadi sedih bila ada yang
mengatakan saya bertambah gemuk.
24.
Memiliki tubuh yang langsing
membantu saya dalam bergaul dengan
rekan-rekan saya.
25.
Saya ingin memiliki ukuran pinggang
seperti ketika masih muda.
26.
Saya malu dengan perut saya yang
buncit dan menonjol.
sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
27.
Saya memakai pakaian yang saya
sukai dan yang membuat saya
nyaman.
28.
Saya menerima diri saya apa adanya
dengan bentuk tubuh yang saya miliki
saat ini.
29.
Saya merasa nyaman dengan pakaian
yang saya kenakan.
30.
Saya tidak perlu melakukan diet
karena ukuran tubuh saya sesuai
dengan keinginan saya.
31.
Saya sering bercermin di depan kaca
tanpa khawatir dengan bentuk tubuh
saya.
32.
Saya tidak menghindari makanan yang
mengandung lemak.
33.
Saya merasa penampilan saya masih
kurang menarik.
34.
Menurut saya masih ada beberapa
bagian tubuh saya yang harus
dikecilkan.
35.
Saya takut bila pakaian yang saya beli
akan membuat tubuh saya terlihat
besar.
36.
Saya merasa bentuk tubuh saya masih
kurang ideal.
37.
Saya merasa cemas ketika hendak
menimbang berat badan.
38.
Saya perlu mengkonsumsi pil, obat,
dan susu rendah lemak untuk
menurunkan berat badan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
39.
Menurut saya tubuh saya lebih besar
dari orang lain.
40.
Saya
merasa
nyaman
penampilan saya saat ini.
41.
Saya membeli pakaian dengan model
apa saja yang saya suka tanpa merasa
cemas dengan bentuk tubuh yang saya
miliki.
42.
Saya tidak perlu mengkonsumsi pil,
obat, dan susu rendah lemak untuk
menurunkan berat badan saya.
43.
Menurut saya lengan dan paha perlu
dikecilkan.
44.
Diet adalah hal yang sangat saya
perlukan supaya tubuh saya tetap
langsing.
dengan
Periksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang terlewat
TERIMAKASIH ATAS PARTISIPASINYA 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
PETUNJUK PENGERJAAN SKALA B
Pada skala ini terdapat sejumlah pernyataan, bacalah dan pahami setiap
pernyataan yang ada. Berilah tanda centang (√) pada kolom yang telah tersedia
sesuai dengan keadaan yang Anda alami, yaitu :
SS
: Sangat Sesuai, bila pernyataan tersebut “SANGAT SESUAI” dengan
yang Anda alami
S
: Sesuai, bila pernyataan tersebut “SESUAI” dengan yang Anda alami
TS
: Tidak Sesuai, bila pernyataan tersebut ”TIDAK SESUAI” dengan yang
Anda alami
STS
: Sangat Tidak Sesuai, bila pernyataan tersebut ”SANGAT TIDAK
SESUAI” dengan yang Anda alami
Anda berhak memberikan tanggapan menurut Anda sendiri. Dalam hal ini
tidak ada jawaban benar atau salah, karena jawaban tersebut mencerminkan
diri Anda masing-masing.
Contoh cara pengisian :
Pernyataan
SS
S
TS
STS
TS
STS
√
Saya suka membaca buku.
Contoh koreksi :
Pernyataan
SS
S
Saya suka membaca buku.
√
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
No.
Pernyataan
1. Saya melakukan banyak pertimbangan
ketika
mencari
jawaban
dari
permasalahan yang sedang saya
hadapi.
2.
Saya menerima diri saya sepenuhnya
termasuk kekurangan dan kelebihan
yang saya miliki.
3.
Saya berusaha menjadi pendengar
yang baik ketika teman saya bercerita.
4.
Saya tidak mementingkan fisik
seseorang ketika menjalin relasi
dengan orang lain.
5.
Saya mengikuti lebih banyak aktifitas
sosial setelah anak-anak meninggalkan
rumah.
6.
Saya tidak berlama-lama bersedih
ketika ada saudara atau teman saya
yang meninggal.
7.
Saya berusaha tidak menghakimi
pendapat orang lain ketika mencari
solusi.
8.
Saya sering bertukar pikiran dengan
rekan-rekan saya ketika menghadapi
suatu persoalan.
9.
Saya merasa kurang nyaman ketika
bertemu dengan teman yang bertubuh
gemuk.
10.
Saya harus tetap tampak awet muda
demi suami saya.
SS
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
11.
Saya merasa kesepian ketika anakanak meninggalkan rumah.
12.
Saya memiliki pengalaman yang
banyak dalam menghadapi persoalan
hidup dari pada rekan-rekan saya.
13.
Saya
merasa
cemas
dengan
perubahan-perubahan yang terjadi
pada diri saya diusia ini.
14.
Saya merasa sangat kehilangan ketika
ada saudara atau teman saya yang
meninggal.
15.
Menurut saya solusi yang saya miliki
merupakan solusi yang paling tepat.
16.
Saya mudah terbawa perasaan,
sehingga mempengaruhi pekerjaan dan
aktifitas saya sehari-hari.
17.
Saya menerima perubahan-perubahan
yang terjadi pada diri saya seiring
bertambahnya usia.
18.
Saya mencari solusi berdasarkan
pengalaman-pengalaman yang saya
miliki ketika menghadapi suatu
persoalan.
19.
Relasi saya dan suami menjadi lebih
dekat setelah anak-anak meninggalkan
rumah.
20.
Kehidupan
seksual
saya
tetap
menyenangkan sama seperti awal
perkawinan.
21.
Saya berusaha untuk tidak terlalu
memaksakan pendapat saya terhadap
orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
22.
Saya menjalin relasi dengan orang lain
untuk menjadi kawan baik saya.
23.
Saya
berusaha
untuk
tidak
berprasangka buruk dan saling terbuka
dengan suami.
24.
Saya menghadapi suatu persoalan
dengan tenang dan mencari solusi
yang paling tepat untuk masalah yang
saya hadapi.
25.
Menurut saya pendapat orang lain
dapat
membantu
saya
dalam
menyelesaikan persoalan yang ada.
26.
Saya berusaha berpikiran positif dalam
menghadapi permasalahan yang ada.
27.
Saya berusaha menjalin komunikasi
yang baik dan saling pengertian
dengan suami saya.
28.
Saya
berusaha
terbuka
pada
pengalaman-pengalaman baru yang
terjadi pada diri saya.
29.
Kehidupan seksual bukan menjadi
prioritas utama, karena kedekatan
dengan suami dan anak-anak lebih
penting.
30.
Dalam hal pekerjaan saya tidak mudah
terpengaruh oleh suasana hati yang
sedang saya rasakan.
31.
Saya merasa malu dengan perubahan
fisik yang semakin terlihat seiring
bertambahnya usia.
32.
Saya perlu mengubah penampilan fisik
saya diusia ini, sehingga saya tetap
terlihat awet muda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
33.
Saya
mampu
menyelesaiakan
persoalan yang ada tanpa bantuan
orang lain.
34.
Kehidupan seksual saya semakin
menurun seiring bertambahnya usia.
35.
Saya menjadi segan bertemu temanteman
yang
penampilannya
ketinggalan jaman.
36.
Menurut saya pendapat orang lain
kurang sesuai digunakan untuk
menyelesaikan persoalan yang ada.
37.
Saya kurang dapat mengalihkan fokus
pada aktifitas lain yang dapat
membantu saya keluar dari perasaan
yang sedang saya rasakan.
38.
Saya merasa malu untuk berhubungan
seks dengan suami saya karena bentuk
tubuh yang saya miliki kurang
menarik lagi.
39.
Bukanlah hal yang menyenangkan
ketika bertemu dengan teman-teman
yang sakit-sakitan.
40.
Menurut saya bentuk tubuh saya mulai
kurang menarik seiring bertambahnya
usia.
41.
Saya merasa kecewa ketika suami saya
kurang memuji penampilan saya.
42.
Saya lebih banyak berdiam diri di
rumah dan tidak mengikuti kegiatan
sosial setelah anak-anak semakin
mandiri.
43.
Saya tidak membutuhkan pendapat
orang lain dalam menyelesaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
masalah yang saya hadapi.
44.
Saya menilai bahwa tubuh saya
semakin kurang ideal, sehingga saya
malu berelasi dengan orang lain.
Periksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang terlewat
TERIMAKASIH ATAS PARTISIPASINYA 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
LAMPIRAN 2
Skala Tambahan Item Aspek Cathectic flexibility versus cathectic impoverishment
dan Mental flexibility versus mental rigidity
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
SKALA PENELITIAN
Digunakan sebagai Penyusunan Tugas Akhir
Disusun oleh:
Anastasia Veriska Claudine Sumangkut
109114023
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Kepada :
Yth. Ibu yang berpartisipasi
Dengan hormat, saya :
Nama
: Anastasia Veriska Claudine Sumangkut
NIM
: 109114023
Fakultas
: Psikologi
Universitas
: Sanata Dharma Yogyakarta
Dalam rangka penyusunan tugas akhir, sebagai pemenuhan tanggungjawab
saya sebagai mahasiswa. Saya memohon partisipasi dari Ibu untuk memberikan
tanggapan terhadap pernyataan yang telah saya susun dalam skala ini. Tanggapan
yang Ibu berikan akan terjaga kerahasiaannya. Oleh karena itu, Ibu diharapkan
untuk memberikan tanggapan sesuai dengan keadaan yang Ibu alami.
Saya mengucapkan terimakasih atas kesediaan Ibu yang bersedia
berpartisipasi dalam penelitian ini.
Hormat saya,
Anastasia Veriska Claudine Sumangkut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
PERNYATAAN KESEDIAAN
Dengan ini saya yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa
saya bersedia mengisi skala ini dengan suka rela dan tanpa paksaan atau di bawah
tekanan pihak tertentu, demi membantu terlaksananya penelitian ini.
Semua jawaban yang saya berikan adalah murni dari apa yang saya alami
dan bukan berdasarkan pada pandangan masyarakat pada umumnya. Saya
bersedia dan mengijinkan penggunaan jawaban yang saya berikan tersebut sebagai
data untuk memperlancar penelitian ini.
Tanggal ________________
Menyetujui,
………………………..
(tandatangan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
IDENTITAS
Inisial
:
Usia
:
Status pernikahan
:
Pekerjaan
:
Pendidikan terakhir
:
Usia suami
:
Pekerjaan suami
:
Pendidikan terakhir suami
:
Usia perkawinan
:
Jumlah anak
:
Usia anak
1
:
2
:
3
:
4
:
Apakah ada anak yang sudah menikah? …………
Usia ……..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
PETUNJUK PENGERJAAN SKALA
Pada skala ini terdapat sejumlah pernyataan, bacalah dan pahami setiap
pernyataan yang ada. Berilah tanda centang (√) pada kolom yang telah tersedia
sesuai dengan keadaan yang Anda alami, yaitu :
SS
: Sangat Sesuai, bila pernyataan tersebut “SANGAT SESUAI” dengan
yang Anda alami
S
: Sesuai, bila pernyataan tersebut “SESUAI” dengan yang Anda alami
TS
: Tidak Sesuai, bila pernyataan tersebut ”TIDAK SESUAI” dengan yang
Anda alami
STS
: Sangat Tidak Sesuai, bila pernyataan tersebut ”SANGAT TIDAK
SESUAI” dengan yang Anda alami
Anda berhak memberikan tanggapan menurut Anda sendiri. Dalam hal ini
tidak ada jawaban benar atau salah, karena jawaban tersebut mencerminkan
diri Anda masing-masing.
Contoh cara pengisian :
Pernyataan
SS
S
TS
STS
TS
STS
√
Saya suka membaca buku.
Contoh koreksi :
Pernyataan
SS
S
Saya suka membaca buku.
√
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
No.
Pernyataan
1 Saya
berusaha
mendengarkan
penjelasan orang lain ketika ada yang
berbuat salah pada saya.
2.
Saya tetap bisa bekerja dan melakukan
aktifitas seperti biasa meskipun
suasana hati saya tidak telalu baik.
3.
Saya mudah memaafkan orang lain
yang berbuat salah pada saya.
4.
Saya mengikuti banyak kegiatan untuk
mengisi waktu.
5.
Ketika terjadi ketegangan dalam
rumah
tangga,
saya
berusaha
menyikapinya dengan hati yang
tenang.
6.
Saya menyadari bahwa pengalaman
yang saya miliki masih belum cukup
untuk
membantu
saya
dalam
menyelesaikan persoalan yang saya
hadapi.
7.
Saya menyadari bahwa saya masih
membutuhkan orang lain untuk
membantu saya dalam menyelesaikan
masalah yang ada.
8.
Pekerjaan saya menjadi kacau ketika
saya sedang menghadapi suatu
permasalahan.
9.
Saya akan langsung marah-marah
ketika ada orang yang melakukan
kesalahan.
10.
Saya tidak dapat melakukan apapun
ketika sedang stres.
SS
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
11.
Saya merasa lebih sensitif ketika
suasana hati saya kurang baik.
12.
Saya menjadi cepat marah pada anak
saya ketika suasana hati saya sedang
kurang baik.
13.
Menurut saya pengalaman orang lain
dalam menyelesaikan suatu masalah
belum tentu dapat diterapkan pada
masalah yang saya hadapi.
14.
Rubrik tanya jawab di majalah kurang
membantu saya dalam menghadapi
masalah yang ada.
15.
Menurut saya berdiskusi dengan
teman membuat masalah saya semakin
rumit.
16.
Solusi yang diberikan oleh teman saya
tidak bisa membantu menyelesaikan
masalah yang saya hadapi.
17.
Saya mampu mengendalikan emosi
saya dan menyalurkannya pada
kegiatan-kegiatan
yang
menyenangkan.
18.
Saya akan bercerita pada teman saya
ketika sedang marah pada orang lain
supaya saya merasa lebih lega.
19.
Saya menyadari bahwa kesabaran
diperlukan dalam menghadapi sebuah
permasalahan yang ada.
20.
Saya akan menghabiskan waktu
bersama keluarga ketika sedang
menghadapi stres.
21.
Membaca majalah atau tabloid
membantu saya dalam memperluas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
pengetahuan saya mengenai
menghadapi sebuah persoalan.
cara
22.
Berbagi cerita tentang pengalaman
hidup dengan orang lain membantu
saya dalam menemukan solusi untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi.
23.
Saya memandang semua hal secara
negatif ketika suasana hati saya kurang
baik.
24.
Kehidupan saya menjadi kacau ketika
saya belum bisa menyelesaikan
masalah yang ada.
25.
Saya akan memikirkan masalah yang
saya hadapi terus menerus dan
berlarut-larut dengan emosi yang saya
rasakan.
26.
Saya merasa sulit untuk keluar dari
perasaan yang sedang saya rasakan.
27.
Menurut
saya
pengalamanpengalaman yang saya miliki sudah
cukup sebagai bahan pertimbangan
untuk menyelesaikan masalah saya.
28.
Menurut saya forum diskusi tidak
membantu saya dalam menemukan
solusi atas masalah saya.
29.
Saya menyadari bahwa bila saya
berlarut-larut dalam kesedihan akan
memberikan pengaruh buruk bagi
pekerjaan dan aktifitas saya.
30.
Saya berusaha keluar dari perasaan
yang sedang saya rasakan dan kembali
melakukan aktifitas seperti biasa.
31.
Saya dapat menyesuaikan diri dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
situasi yang ada ketika melakukan
aktifitas.
32.
Membaca koran dan menonton televisi
membantu saya dalam mendapatkan
inspirasi baru.
33.
Menurut saya komunitas yang saya
ikuti
membantu
saya
dalam
menemukan
ide-ide
untuk
menyelesaikan persoalan yang saya
hadapi.
34.
Menurut saya hasil diskusi dengan
teman dapat membantu saya sebagai
bahan
pertimbangan
dalam
pengambilan keputusan.
35.
Saya akan memendam sendiri
perasaan yang sedang saya rasakan
ketika saya menghadapi suatu
masalah.
36.
Saya menjadi kurang memperhatikan
keadaan sekitar saya ketika suasana
hati saya sedang kurang baik.
37.
Saya banyak melamun ketika sedang
banyak pikiran atau sedang memiliki
masalah.
38.
Saya sulit menemukan inspirasi baru
untuk menyelesaikan permasalahan
yang saya hadapi.
39.
Saya sulit menerima pendapat orang
lain ketika berdiskusi.
Periksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang terlewat
TERIMAKASIH ATAS PARTISIPASINYA 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
LAMPIRAN 3
Skala Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
SKALA PENELITIAN
Digunakan sebagai Penyusunan Tugas Akhir
Disusun oleh:
Anastasia Veriska Claudine Sumangkut
109114023
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Kepada :
Yth. Ibu yang berpartisipasi
Dengan hormat, saya :
Nama
: Anastasia Veriska Claudine Sumangkut
NIM
: 109114023
Fakultas
: Psikologi
Universitas
: Sanata Dharma Yogyakarta
Dalam rangka penyusunan tugas akhir, sebagai pemenuhan tanggungjawab
saya sebagai mahasiswa. Saya memohon partisipasi dari Ibu untuk memberikan
tanggapan terhadap pernyataan yang telah saya susun dalam skala ini. Tanggapan
yang Ibu berikan akan terjaga kerahasiaannya. Oleh karena itu, Ibu diharapkan
untuk memberikan tanggapan sesuai dengan keadaan yang Ibu alami.
Saya mengucapkan terimakasih atas kesediaan Ibu yang bersedia
berpartisipasi dalam penelitian ini.
Hormat saya,
Anastasia Veriska Claudine Sumangkut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
PERNYATAAN KESEDIAAN
Dengan ini saya yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa
saya bersedia mengisi skala ini dengan suka rela dan tanpa paksaan atau di bawah
tekanan pihak tertentu, demi membantu terlaksananya penelitian ini.
Semua jawaban yang saya berikan adalah murni dari apa yang saya alami
dan bukan berdasarkan pada pandangan masyarakat pada umumnya. Saya
bersedia dan mengijinkan penggunaan jawaban yang saya berikan tersebut sebagai
data untuk memperlancar penelitian ini.
Tanggal ________________
Menyetujui,
………………………..
(tandatangan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
IDENTITAS
Inisial
:
Usia
:
Status pernikahan
:
Pekerjaan
:
Pendidikan terakhir
:
Usia suami
:
Pekerjaan suami
:
Pendidikan terakhir suami
:
Usia perkawinan
:
Jumlah anak
:
Usia anak
1
:
2
:
3
:
4
:
Apakah ada anak yang sudah menikah? …………
Usia ……..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
PETUNJUK PENGERJAAN SKALA A
Pada skala ini terdapat sejumlah pernyataan, bacalah dan pahami setiap
pernyataan yang ada. Berilah tanda centang (√) pada kolom yang telah tersedia
sesuai dengan keadaan yang Anda alami, yaitu :
SS
: Sangat Sesuai, bila pernyataan tersebut “SANGAT SESUAI” dengan
yang Anda alami
S
: Sesuai, bila pernyataan tersebut “SESUAI” dengan yang Anda alami
TS
: Tidak Sesuai, bila pernyataan tersebut ”TIDAK SESUAI” dengan yang
Anda alami
STS
: Sangat Tidak Sesuai, bila pernyataan tersebut ”SANGAT TIDAK
SESUAI” dengan yang Anda alami
Anda berhak memberikan tanggapan menurut Anda sendiri. Dalam hal ini
tidak ada jawaban benar atau salah, karena jawaban tersebut mencerminkan
diri Anda masing-masing.
Contoh cara pengisian :
Pernyataan
SS
S
TS
STS
TS
STS
√
Saya suka membaca buku.
Contoh koreksi :
Pernyataan
SS
S
Saya suka membaca buku.
√
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
No.
Pernyataan
1. Ukuran pinggang saya sudah sesuai
dengan keinginan saya.
2.
Saya tidak menunggu pengakuan dari
orang lain agar percaya bahwa diri
saya menarik.
3.
Berat badan saya sesuai dengan
ukuran tubuh saya.
4.
Saya merasa puas dengan tubuh yang
saya miliki saat ini.
5.
Saya senang dengan penampilan saya
sehari-hari.
6.
Saya dapat makan apa saja yang saya
inginkan tanpa merasa khawatir
dengan berat badan saya.
7.
Saya sering memakai pakaian
berwarna gelap agar terlihat langsing.
8.
Saya sering membandingkan tubuh
saya dengan orang lain.
9.
Saya selalu memperhatikan perut saya
yang buncit dan paha saya ketika
berkaca di depan cermin.
10.
Saya merasa sedikit iri ketika teman
saya berhasil menurunkan berat badan.
11.
Saya menjadi sedih bila ada yang
mengatakan saya bertambah gemuk.
12.
Saya merasa cemas ketika hendak
menimbang berat badan.
13.
Para model di televisi dan majalah
SS
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
menginspirasi saya untuk memiliki
tubuh yang langsing.
14.
Saya ingin memiliki ukuran pinggang
seperti ketika masih muda.
15.
Saya sering bercermin di depan kaca
tanpa khawatir dengan bentuk tubuh
saya.
16.
Saya tidak perlu melakukan diet
karena ukuran tubuh saya sesuai
dengan keinginan saya.
17.
Saya puas dengan bentuk tubuh yang
saya miliki saat ini.
18.
Saya
merasa
nyaman
penampilan saya saat ini.
19.
Saya membeli pakaian dengan model
apa saja yang saya suka tanpa merasa
cemas dengan bentuk tubuh yang saya
miliki.
20.
Saya sering menimbang berat badan
untuk mengontrol berat badan saya.
21.
Saya malu dengan perut saya yang
buncit dan menonjol.
22.
Saya takut bila pakaian yang saya beli
akan membuat tubuh saya terlihat
besar.
23.
Saya berusaha untuk tidak makan pada
malam hari.
24.
Menurut saya masih ada beberapa
bagian tubuh saya yang harus
dikecilkan.
25.
Menurut saya lengan dan paha perlu
dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
dikecilkan.
26.
Diet adalah hal yang sangat saya
perlukan supaya tubuh saya tetap
langsing.
Periksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang terlewat
TERIMAKASIH ATAS PARTISIPASINYA 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
PETUNJUK PENGERJAAN SKALA B
Pada skala ini terdapat sejumlah pernyataan, bacalah dan pahami setiap
pernyataan yang ada. Berilah tanda centang (√) pada kolom yang telah tersedia
sesuai dengan keadaan yang Anda alami, yaitu :
SS
: Sangat Sesuai, bila pernyataan tersebut “SANGAT SESUAI” dengan
yang Anda alami
S
: Sesuai, bila pernyataan tersebut “SESUAI” dengan yang Anda alami
TS
: Tidak Sesuai, bila pernyataan tersebut ”TIDAK SESUAI” dengan yang
Anda alami
STS
: Sangat Tidak Sesuai, bila pernyataan tersebut ”SANGAT TIDAK
SESUAI” dengan yang Anda alami
Anda berhak memberikan tanggapan menurut Anda sendiri. Dalam hal ini
tidak ada jawaban benar atau salah, karena jawaban tersebut mencerminkan
diri Anda masing-masing.
Contoh cara pengisian :
Pernyataan
SS
S
TS
STS
TS
STS
√
Saya suka membaca buku.
Contoh koreksi :
Pernyataan
SS
S
Saya suka membaca buku.
√
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
No.
Pernyataan
1. Saya menerima diri saya sepenuhnya
termasuk kekurangan dan kelebihan
yang saya miliki.
2.
Saya menerima perubahan-perubahan
yang terjadi pada diri saya seiring
bertambahnya usia.
3.
Saya berusaha menjadi pendengar
yang baik ketika teman saya bercerita.
4.
Saya tidak mementingkan fisik
seseorang ketika menjalin relasi
dengan orang lain.
5.
Saya mudah memaafkan orang lain
yang berbuat salah pada saya.
6.
Saya mengikuti banyak kegiatan untuk
mengisi waktu.
7.
Saya berusaha tidak menghakimi
pendapat orang lain ketika mencari
solusi.
8.
Saya berusaha untuk tidak terlalu
memaksakan pendapat saya terhadap
orang lain.
9.
Saya perlu mengubah penampilan fisik
saya diusia ini, sehingga saya tetap
terlihat awet muda.
10.
Menurut saya bentuk tubuh saya mulai
kurang menarik seiring bertambahnya
usia.
11.
Saya menilai bahwa tubuh saya
semakin kurang ideal, sehingga saya
SS
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
malu berelasi dengan orang lain.
12.
Saya memandang semua hal secara
negatif ketika suasana hati saya kurang
baik.
13.
Saya akan memikirkan masalah yang
saya hadapi terus menerus dan
berlarut-larut dengan emosi yang saya
rasakan.
14.
Kehidupan seksual saya semakin
menurun seiring bertambahnya usia.
15.
Saya menjadi segan bertemu temanteman
yang
penampilannya
ketinggalan jaman.
16.
Saya sulit menerima pendapat orang
lain ketika berdiskusi.
17.
Menurut saya berdiskusi dengan
teman membuat masalah saya semakin
rumit.
18.
Saya mencari solusi berdasarkan
pengalaman-pengalaman yang saya
miliki ketika menghadapi suatu
persoalan.
19.
Saya berusaha menjalin komunikasi
yang baik dan saling pengertian
dengan suami saya.
20.
Kehidupan
seksual
saya
tetap
menyenangkan sama seperti awal
perkawinan.
21.
Saya mampu mengendalikan emosi
saya dan menyalurkannya pada
kegiatan-kegiatan
yang
menyenangkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
22.
Saya akan menghabiskan waktu
bersama keluarga ketika sedang
menghadapi stres.
23.
Saya
merasa
cemas
dengan
perubahan-perubahan yang terjadi
pada diri saya diusia ini.
24.
Saya merasa malu dengan perubahan
fisik yang semakin terlihat seiring
bertambahnya usia.
25.
Saya merasa kecewa ketika suami saya
kurang memuji penampilan saya.
26.
Saya merasa malu untuk berhubungan
seks dengan suami saya karena bentuk
tubuh yang saya miliki kurang
menarik lagi.
27.
Saya menyadari bahwa pengalaman
yang saya miliki masih belum cukup
untuk
membantu
saya
dalam
menyelesaikan persoalan yang saya
hadapi.
28.
Saya menyadari bahwa saya masih
membutuhkan orang lain untuk
membantu saya dalam menyelesaikan
masalah yang ada.
29.
Saya dapat menyesuaikan diri dengan
situasi yang ada ketika melakukan
aktifitas.
30.
Saya
berusaha
terbuka
pada
pengalaman-pengalaman baru yang
terjadi pada diri saya.
31.
Menurut saya komunitas yang saya
ikuti
membantu
saya
dalam
menemukan
ide-ide
untuk
menyelesaikan persoalan yang saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
hadapi.
32.
Saya merasa sulit untuk keluar dari
perasaan yang sedang saya rasakan.
33.
Saya menjadi kurang memperhatikan
keadaan sekitar saya ketika suasana
hati saya sedang kurang baik.
34.
Saya banyak melamun ketika sedang
banyak pikiran atau sedang memiliki
masalah.
35.
Menurut saya pendapat orang lain
kurang sesuai digunakan untuk
menyelesaikan persoalan yang ada.
36.
Saya tidak membutuhkan pendapat
orang lain dalam menyelesaikan
masalah yang saya hadapi.
Periksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang terlewat
TERIMAKASIH ATAS PARTISIPASINYA 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
LAMPIRAN 4
Reliabilitas Skala Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
A. Reliabilitas Skala Body Image
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
.916
N of Items
44
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance
Item Deleted if Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item_1
113.3871
208.178
.454
.914
Item_2
113.8387
205.473
.484
.914
Item_3
113.7419
209.531
.467
.914
Item_4
113.1290
211.783
.378
.915
Item_5
113.3226
215.559
.056
.918
Item_6
113.7742
206.114
.519
.914
Item_7
113.6774
207.492
.366
.915
Item_8
113.4839
196.658
.685
.911
Item_9
113.4194
208.252
.347
.915
Item_10
113.8065
203.761
.600
.913
Item_11
113.6774
202.759
.577
.913
Item_12
114.2581
206.931
.471
.914
Item_13
113.9032
203.757
.539
.913
Item_14
113.5161
211.658
.279
.916
Item_15
113.8710
208.983
.271
.917
Item_16
113.3871
212.845
.135
.918
Item_17
113.5161
222.125
-.312
.921
Item_18
113.7419
203.731
.478
.914
Item_19
113.3226
208.692
.461
.914
Item_20
113.6774
203.892
.558
.913
Item_21
114.3548
212.770
.142
.918
Item_22
113.9355
207.929
.317
.916
Item_23
113.9032
200.424
.691
.911
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Item_24
113.5484
204.389
.445
.914
Item_25
113.9032
204.024
.647
.912
Item_26
114.0000
204.800
.584
.913
Item_27
112.8387
215.873
.037
.918
Item_28
113.0968
209.490
.405
.915
Item_29
112.9677
212.632
.243
.916
Item_30
113.5161
203.591
.603
.913
Item_31
113.5806
206.718
.556
.913
Item_32
113.5161
212.725
.129
.918
Item_33
113.8387
209.206
.437
.915
Item_34
114.1613
203.873
.574
.913
Item_35
113.9032
204.024
.599
.913
Item_36
114.0645
207.129
.484
.914
Item_37
113.5806
201.852
.718
.911
Item_38
112.9355
210.129
.323
.916
Item_39
113.4839
209.391
.429
.915
Item_40
113.3548
205.970
.550
.913
Item_41
113.6452
207.237
.468
.914
Item_42
113.1290
205.916
.496
.914
Item_43
113.8065
204.428
.500
.914
Item_44
113.5806
199.852
.622
.912
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
B. Reliabilitas Skala Penyesuaian Diri
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.779
44
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance
Item Deleted if Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item_1
122.1935
67.495
.257
.774
Item_2
122.1613
66.873
.459
.769
Item_3
122.1613
67.806
.331
.773
Item_4
122.0323
65.432
.447
.767
Item_5
122.7742
69.381
.058
.782
Item_6
122.4839
70.791
-.065
.784
Item_7
122.1935
67.295
.430
.770
Item_8
122.2258
69.981
.015
.783
Item_9
122.0968
68.957
.098
.780
Item_10
123.1935
68.495
.158
.778
Item_11
123.3226
71.759
-.145
.791
Item_12
123.0000
70.533
-.050
.788
Item_13
122.9032
65.157
.414
.767
Item_14
123.1613
71.006
-.086
.787
Item_15
122.8710
66.516
.293
.773
Item_16
123.0645
70.329
-.030
.786
Item_17
122.2581
65.398
.583
.764
Item_18
122.1290
67.649
.333
.772
Item_19
122.9355
75.996
-.423
.807
Item_20
122.3226
63.426
.562
.761
Item_21
122.1290
64.583
.740
.760
Item_22
122.2258
68.514
.189
.777
Item_23
122.0968
67.890
.196
.777
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Item_24
122.1935
67.961
.277
.774
Item_25
122.3548
71.437
-.196
.784
Item_26
122.1935
69.561
.143
.778
Item_27
122.0968
66.090
.514
.767
Item_28
122.2903
66.546
.472
.768
Item_29
122.2258
70.047
.017
.782
Item_30
122.6774
70.626
-.047
.784
Item_31
122.6129
63.778
.564
.761
Item_32
122.6452
65.303
.383
.769
Item_33
122.4516
67.856
.198
.777
Item_34
122.8710
66.716
.332
.771
Item_35
122.1290
65.183
.510
.765
Item_36
122.3548
66.503
.414
.769
Item_37
122.7419
67.131
.293
.773
Item_38
122.1935
63.961
.523
.763
Item_39
122.4839
69.125
.068
.782
Item_40
122.9355
65.196
.384
.768
Item_41
122.6129
63.512
.641
.759
Item_42
122.4194
69.518
.034
.784
Item_43
122.3226
65.626
.485
.766
Item_44
122.1290
64.583
.644
.762
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
C. Reliabilitas Skala Tambahan Item Aspek Cathectic flexibility versus
cathectic impoverishment dan Mental flexibility versus mental rigidity
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.800
39
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance
Item Deleted if Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item_1
107.7742
62.047
.018
.803
Item_2
108.2258
60.714
.196
.798
Item_3
108.1935
58.895
.400
.791
Item_4
108.5161
56.525
.503
.786
Item_5
108.0968
60.290
.288
.795
Item_6
108.1290
58.183
.326
.793
Item_7
107.8387
59.273
.326
.794
Item_8
108.4194
59.585
.275
.795
Item_9
108.2258
60.247
.221
.797
Item_10
108.3226
61.626
.031
.806
Item_11
109.1935
60.361
.259
.796
Item_12
108.6774
59.692
.252
.796
Item_13
109.3871
61.312
.076
.803
Item_14
109.0645
60.129
.170
.800
Item_15
108.1935
58.428
.458
.790
Item_16
108.2581
61.131
.096
.802
Item_17
108.1290
59.849
.323
.794
Item_18
108.0968
61.424
.081
.802
Item_19
107.4839
59.791
.276
.795
Item_20
108.1290
57.516
.503
.787
Item_21
107.9355
59.529
.291
.795
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Item_22
107.9677
60.766
.161
.799
Item_23
108.1613
57.806
.408
.790
Item_24
108.3548
58.770
.228
.799
Item_25
108.1935
56.828
.490
.787
Item_26
108.3226
57.892
.502
.788
Item_27
108.5806
59.452
.274
.795
Item_28
108.4194
61.052
.115
.801
Item_29
107.8710
61.449
.129
.799
Item_30
107.9032
60.824
.193
.798
Item_31
108.0000
59.933
.391
.793
Item_32
108.1290
59.916
.236
.797
Item_33
108.0645
58.396
.524
.788
Item_34
108.0000
61.267
.111
.801
Item_35
108.4516
60.656
.155
.800
Item_36
108.4839
57.858
.413
.790
Item_37
108.2258
57.181
.441
.788
Item_38
108.2258
59.714
.283
.795
Item_39
108.0323
59.632
.390
.793
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
LAMPIRAN 5
Uji Asumsi:
Uji Normalitas & Uji Linearitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
A. Hasil Uji Normalitas
1. Body Image
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Statistic
Body_Image
.079
df
Sig.
106
Shapiro-Wilk
Statistic
.097
df
.969
Sig.
106
.014
a. Lilliefors Significance Correction
2. Penyesuaian Diri
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Statistic
Penyesuaian
_diri
.134
df
Sig.
106
Shapiro-Wilk
Statistic
.000
df
.922
Sig.
106
.000
a. Lilliefors Significance
Correction
B. Uji Linearitas Body Image dan Penyesuaian Diri
ANOVA Table
Sum of
Squares
penyesuaian Between Groups
_diri *
Body_Image
Within Groups
Total
df
Mean Square
F
Sig.
(Combined)
6068.398
38
159.695
2.095
.004
Linearity
2890.947
1
2890.947
37.927
.000
Deviation
from
Linearity
3177.452
37
85.877
1.127
.330
5107.036
67
76.224
11175.434
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
LAMPIRAN 6
Uji Hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Uji Korelasi
Correlations
Body_Image penyesuaian_diri
Spearman's rho
Body_Image
1.000
.425**
.
.000
106
106
.425**
1.000
Sig. (1-tailed)
.000
.
N
106
106
Correlation Coefficient
Sig. (1-tailed)
N
penyesuaian_diri Correlation Coefficient
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Download