PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN ANTARA BODY IMAGE DENGAN TINGKAT PENYESUAIAN DIRI MENURUT ROBERT PECK PADA WANITA DEWASA MADYA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Disusun oleh: Anastasia Veriska Claudine Sumangkut NIM : 109114023 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Halaman Motto You will never reach your destination if you stop and throw stones at every dog that barks. (Winston Churcill) “The first step towards getting somewhere is to decide that you are not going to stay where you are. Believe in yourself. Don’t quit just because things are hard. ” (unknown) Serahkanlah segala pekerjaanmu pada Tuhan, maka Dia akan menunjukkan jalan padamu. (Amsal 16:3) iv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Skripsi ini kupersembahkan kepada: Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai dan membimbingku dalam setiap langkahku Keluargaku, terutama ayah dan ibuku yang selalu mendoakan, mendukung dan menanyakan kemajuanku Teman-teman, sahabat, dan orang-orang yang aku sayangi Terima kasih atas dukungan, doa, bantuan, serta inspirasi yang diberikan padaku selama pengerjaan skripsi ini v PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI vi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN ANTARA BODY IMAGE DENGAN TINGKAT PENYESUAIAN DIRI MENURUT ROBERT PECK PADA WANITA DEWASA MADYA Anastasia Veriska Claudine Sumangkut ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada hubungan antara body image dengan tingkat penyesuaian diri menurut Robert Peck pada wanita dewasa madya. Hipotesis yang diajukan adalah terdapat hubungan antara body image dengan tingkat penyesuaian diri menurut Robert Peck pada wanita dewasa madya. Subjek pada penelitian ini adalah 106 wanita dewasa madya yang memiliki rentang usia 40 tahun hingga 60 tahun. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan dua skala model Likert, yaitu skala body image dan skala penyesuaian diri. Reliabilitas kedua skala diuji menggunakan analisis Alpha Cronbanch. Hasil koefisien reliabilitas skala body image sebesar 0,916 dan koefisien reliabilitas skala penyesuaian diri sebesar 0,779. Data dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan analisis Spearman Rho. Hasil koefisien korelasi (r) antara body image dan penyesuaian diri adalah sebesar 0,425 dengan nilai signifikansi p sebesar 0,000. Artinya, terdapat hubungan yang signifikan antara body image dengan tingkat penyesuaian diri menurut Robert Peck pada wanita dewasa madya. Kata kunci: body image, penyesuaian diri, wanita dewasa madya vii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI CORRELATION BETWEEN BODY IMAGE AND THE LEVEL OF ADJUSTMENT ACCORDING TO ROBERT PECK IN MIDDLE AGE WOMEN Anastasia Veriska Claudine Sumangkut ABSTRACT This research aimed to examine the correlation between body image and the level of adjustment according to Robert Peck in middle age women. The hypothesis suggested that there is a correlation between body image and the level of adjustment according to Robert Peck in middle age. The subjects on this research were 106 middle aged women with age range between 40 until 60 years old. This research used purposive sampling technique. The data were collected using two kind of Likert scales model, they were body image scale and adjustment scale. The reliability of those two scales were examined using Alpha Cronbach analysis. The coefficient reliability of body image scale was 0,916 and the coefficient reliability of adjustment scale was 0,779. The data of this research was examined using Spearman Rho analysis. The coefficient correlation (r) between body image and the level of adjustment was 0,425 with significant level (p) was 0,000. This means there was a significant correlation between body image and the level of adjustment according to Robert Peck in middle age women. Key words: body image, adjustment, middle age women viii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ix PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KATA PENGANTAR Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat, tuntunan, dan penyertaan-Mu, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan mendukung penulis selama pengerjaan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Tarsisius Priyo Widiyanto, M.Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. 2. Bapak P. Eddy Suhartanto, M.Si. selaku Kepala Program Studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. 3. Ibu Sylvia Carolina Maria Yuniati Murtisari, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah membimbing dan membantu penulis dengan penuh kesabaran dari awal penyusunan skripsi hingga dapat selesai dengan baik. 4. Mbak Passchedona Henrietta Puji Dwi Astuti Dian Sabbati, S.Psi., M.A. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing, memberi semangat dari awal menjadi mahasiswi Psikologi hingga saat ini, serta selalu menanyakan kemajuan skripsi. 5. Segenap karyawan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma: Bu Nanik, Mas Gandung, Pak Gi, Mas Muji, dan Mas Doni. Terima kasih atas pelayanan dan bantuan yang diberikan selama ini. x PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. Segenap dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.Terima kasih atas ilmu, pengetahuan, sharing pengalaman yang Bapak dan Ibu berikan dan ajarkan. 7. Orang tuaku Bapak George Ishak Sumangkut dan Ibu Veronica Ida Triwardani, adikku Michael Biyan Claudio Sumangkut, dan nenekku Uti Ngatiyami Suprapto terima kasih untuk doa, dukungan, bantuan, dan semangat yang tak henti-hentinya diberikan padaku hingga saat ini. Terkhusus kepada Papa yang selalu mendoakan dan menanyakan kemajuan skripsiku dari tempat yang jauh. 8. Ibuk Sisil dan Bapak Ivo yang telah membantu mencarikan subjek penelitian untuk skripsi ini. Trima kasih untuk bantuan, semangat dan dorongannya selama ini. 9. Team Bahagia Ceria Sukses: Ninda Sekar Nidya (Ninda), Maya Kristine Kusumaningtyas (Maya), Ariade Noven Ginanjar Astuti (Tutut), Katharina Ariezsa (Chacha), dan Felicia Anindita Sunanto Putri (Dita Mano). Terima kasih untuk persahabatan, dukungan, semangat, curhatan, nasehat, hiburan, kegilaan, bantuan dan doa yang kalian berikan selama ini dan hingga saat ini. Love you, Girls :-* 10. Koleta Yovi Kusterisa, terima kasih untuk pertemanan, cerita, curhatan, nasehat, semangat, dukungan, dan bantuannya selama ini dan hingga saat ini. Terutama selama pengambilan data penelitian. 11. Yovidia Yofran, terima kasih untuk pertemanan, hiburan, dukungan, semangat, dan dorongannya selama ini. Terutama untuk ajaran analisis xi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI statistik, SPSS, dan bantuan selama pengerjaan skripsi, yang dengan sabar ngajarin walaupun aku banyak tanya. Makasih, Yov 12. Teman-teman seperjuangan dan satu bimbingan skripsi terutama Ninda, Tutut, Maya, Yovi Koleta, Tyas, Ester, Yutti dan Keket. Terima kasih buat dukungan, semangat, bantuan, dan rame-ramenya. 13. Desepty Ningtyas dan Nariswari G. K, temen ke perpus bareng dan temen seperjuangan selama ngerjain skripsi. Makasih Tyas dan Naris buat semangat, dukungan, kebersamaan, dan wejangan kalian selama ngerjain skripsi. Juga dorongan yang kalian kasih buat segera daftar ujian. Hihihi =D 14. Teman-teman Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, khususnya Kelas A. Terima kasih atas dukungan dan kerjasamanya selama ini. 15. Seluruh ibu-ibu paruh baya yang telah bersedia untuk berpartisipasi dan meluangkan waktu dalam pengisian skala untuk penelitian saya. 16. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini. Terima kasih atas bantuan, doa, dan dukungannya. Penulis sangat menyadari bahwa penelitian ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat terbuka dengan saran dan kritik yang diberikan. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak yang membutuhkan. Yogyakarta, Penulis xii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL........................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .................................. ii HALAMAN PENGESAHAN............................................................................iii HALAMAN MOTTO ........................................................................................ iv HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................... vi ABSTRAK ........................................................................................................ vii ABSTRACT .......................................................................................................viii HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ...................... ix KATA PENGANTAR ........................................................................................ x DAFTAR ISI ....................................................................................................xiii DAFTAR TABEL ...........................................................................................xvii DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xviii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xix BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1 A. Latar belakang ........................................................................................... 1 B. Rumusan masalah ...................................................................................... 8 C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 9 D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 9 1. Manfaat Teoritis ............................................................................... 9 2. Manfaat Praktis ................................................................................ 9 xiii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 10 A. Body Image ........................................................................................... 10 1. Pengertian Body Image ................................................................. 10 2. Aspek Body Image ........................................................................ 11 3. Faktor yang Mempengaruhi Body Image ..................................... 14 B. Teori Tahap Perkembangan Dewasa Madya ......................................... 16 1. Teori Robert Peck ......................................................................... 16 a. Valuing wisdom versus valuing physical............................ 17 b. Socialising versus sexualizing in human relationships ....... 17 c. Cathectic flexibility versus cathectic impoverishment ...... 18 d. Mental flexibility versus mental rigidity ............................ 19 2. Faktor yang mempengaruhi Penyesuaian Diri.............................. 19 a. Perubahan Fisik ................................................................... 19 b. Stabilitas Kepribadian ........................................................ 20 c. Proses Belajar ..................................................................... 21 C. Wanita Dewasa Madya.......................................................................... 22 1. Pengertian dan Batasan Usia Dewasa Madya .............................. 22 2. Aspek Perkembangan Dewasa Madya ........................................ 22 a. Perkembangan Fisik ........................................................... 22 b. Kognitif .............................................................................. 23 c. Sosioemosi ......................................................................... 24 D. Hubungan Antara Body Image dengan Tingkat Penyesuaian Diri Menurut Robert Peck Pada Wanita Dewasa Madya ............................ 24 xiv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI E. Hipotesis ............................................................................................... 29 BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 30 A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 30 B. Variabel Penelitian ............................................................................... 30 C. Definisi Operasional .............................................................................. 31 1. Body Image .................................................................................. 31 2. Penyesuaian Diri Pada Wanita Dewasa Madya ........................... 31 D. Subjek Penelitian.................................................................................. 32 E. Metode Pengambilan Sampel ............................................................... 32 F. Metode Pengumpulan Data................................................................... 33 1. Skala Body Image ......................................................................... 34 2. Skala Penyesuaian Diri ................................................................. 35 G. Validitas, Seleksi Aitem, dan Reliabilitas Alat Ukur........................... 37 1. Validitas ....................................................................................... 37 2. Seleksi Aitem............................................................................... 37 a. Skala Body Image ............................................................... 38 b. Skala Penyesuaian Diri ...................................................... 40 3. Reliabilitas ................................................................................... 44 H. Metode Analisis Data ........................................................................... 45 1. Uji Asumsi ................................................................................... 45 a. Uji Normalitas .................................................................... 45 b. Uji Linearitas ...................................................................... 46 2. Uji Hipotesis ................................................................................ 46 xv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 47 A. Pelaksanaan Penelitian ......................................................................... 47 B. Analisis Data Penelitian ....................................................................... 47 1. Deskripsi Data Penelitian ............................................................ 47 a. Usia..................................................................................... 47 2. Statistik Deskripsi Penelitian ....................................................... 48 3. Uji Asumsi ................................................................................... 50 a. Normalitas .......................................................................... 50 b. Linearitas ............................................................................ 51 4. Uji Hipotesis ................................................................................ 52 5 Pembahasan .................................................................................. 54 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................... 59 A. Kesimpulan .......................................................................................... 59 B. Saran ..................................................................................................... 59 1. Bagi Subjek Penelitian ................................................................ 59 2. Bagi Penelitian Selanjutnya ......................................................... 60 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 61 LAMPIRAN ..................................................................................................... 65 xvi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL Tabel 1. Blueprint Skala Body Image (Sebelum Uji Coba) ..................................35 Tabel 2. Pemberian Skor Untuk Skala Body Image ............................................. 35 Tabel 3. Blueprint Skala Penyesuaian Diri (Sebelum Uji Coba) ..........................36 Tabel 4. Pemberian Skor Untuk Skala Penyesuaian Diri ..................................... 37 Tabel 5. Blueprint Skala Body Image (Setelah Uji Coba) ................................... 39 Tabel 6. Distribusi Skala Body Image (Setelah Aspek Kognitif Direvisi) .............40 Tabel 7. Blueprint Skala Penyesuaian Diri (Setelah Uji Coba) ........................... 41 Tabel 8. Blueprint tambahan aitem pada aspek Cathectic flexibility versus cathectic impoverishment (Sebelum Uji Coba) .........................................42 Tabel 9. Blueprint tambahan aitem pada aspek Cathectic flexibility versus cathectic impoverishment (Setelah Uji Coba) ......................................... 43 Tabel 10. Distribusi Skala Penyesuaian Diri (Setelah Penambahan Aitem Baru) 44 Tabel 11. Deskripsi Usia Subjek Penelitian ......................................................... 47 Tabel 12. Hasil Statistik Deskriptif Penelitian ..................................................... 49 Tabel 13. Hasil Uji Normalitas .............................................................................50 Tabel 14. Hasil Uji Linearitas .............................................................................. 51 Tabel 15. Hasil Uji Hipotesis ............................................................................... 53 xvii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Scatter Plot Uji Linearitas .................................................................. 52 xviii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Skala Uji Coba .................................................................................. 65 Lampiran 2. Skala Tambahan Item Aspek Cathectic flexibility versus cathectic impoverishment dan Mental flexibility versus mental rigidity ..................81 Lampiran 3. Skala Penelitian ............................................................................... 91 Lampiran 4. Reliabilitas Skala Penelitian .......................................................... 105 Lampiran 5. Uji Asumsi: Uji Normalitas & Uji Linearitas ................................ 112 Lampiran 6. Uji Hipotesis .................................................................................. 114 xix PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penampilan fisik dan memiliki tubuh yang langsing merupakan hal yang sangat diidamkan bagi para wanita. Jika memiliki tubuh yang langsing, wanita tersebut menjadi lebih percaya diri. Mereka menjadi lebih berani ketika bertemu dan menghabiskan waktu bersama teman atau rekan kerja. Oleh karena itu, para wanita tersebut melakukan program penurunan berat badan atau diet. Program yang dilakukan dapat berupa mengurangi porsi makan, olah raga, dan menggunakan produk pelangsing tubuh. Hal tersebut didukung juga oleh iklan yang ditayangkan di media cetak (majalah, tabloid, dan koran), atau media elektronik (televisi dan radio) yang menawarkan berbagai macam merk dan jenis produk untuk membuat tubuh menjadi langsing. Berdasarkan hasil survei, ditemukan bahwa terdapat tujuh cara melakukan penurunan berat badan yang sering dilakukan, yaitu diet, akupuntur, olahraga, food combining, puasa, menghindari makan malam dan minum obat pelangsing (Rema, 2012). Program-program penurunan berat badan tersebut dilakukan berdasarkan pandangan mengenai bentuk tubuh ideal atau body image. Menurut Schilder (dalam Grogan, 1999), body image merupakan cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuh yang dimiliki. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Thompson, Heinberg, Altabe & Tantleff1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 Dunn (2002) menyatakan bahwa body image diartikan sebagai penerimaan terhadap persepsi tentang penampilan fisik yang dimiliki oleh diri. Body image dapat berupa body image positif (body satisfaction) dan body image negatif (body dissatisfaction). Body image positif berarti seseorang menerima bentuk tubuh yang dimiliki. Sedangkan body image negatif berarti orang tersebut tidak menerima atau tidak puas dengan bentuk tubuh yang dimiliki. Bagi wanita tubuh yang ideal adalah tubuh yang kurus atau langsing. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Montemuro dan Gillen (2013) menyatakan bahwa tubuh wanita merupakan sebuah objek. Tubuh wanita harus diperhatikan, dijaga dan dibentuk semenarik mungkin supaya dapat menarik perhatian orang lain. Selain itu, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Thompson & Heinberg (1999) kecantikan merupakan objektifitas utama wanita, sehingga tubuh yang langsing sangat penting bagi kesuksesan dan kebahagiaan wanita tersebut. Hal tersebut mengakibatkan para wanita menjadi sangat memperhatikan penampilan tubuhnya dan berat badan yang dimiliki. Selain itu, pandangan-pandangan yang dinyatakan oleh keluarga, teman, rekan kerja maupun orang lain juga mendukung pembentukan body image wanita yang negatif (Thompson, J. Kevin, & Heinberg, Leslie J., 1999). Pandangan negatif mengenai body image wanita dapat memberikan dampak negatif. Hal tersebut membuat para wanita menjadi sangat cemas dan malu dengan penampilan tubuhnya. Apalagi bila bentuk tubuhnya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 dianggap kurang ideal dan merasa memiliki lemak berlebih pada bagian tubuh tertentu. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Montemuro & Gillen (2013) menyatakan bahwa para wanita berpikir bahwa dirinya tidak menarik lagi dan sulit untuk bersosialisasi dengan orang lain. Mereka menjadi kurang percaya diri dan berpikir bahwa orang lain tidak akan menerima mereka. Pandangan negatif mengenai body image tidak hanya berdampak pada remaja dan wanita dewasa awal. Akan tetapi, juga berdampak pada wanita dewasa madya. Dewasa ini semakin banyak wanita paruh baya yang menginginkan menurunkan berat badannya dan mendapatkan tubuh yang langsing. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap wanita berusia 43 tahun, penurunan berat badan dilakukan supaya dapat memiliki ukuran tubuh seperti umur sebelumnya dan bisa memakai pakaian berukuran pinggang yang lebih kecil. Selain itu, penurunan berat badan dilakukan supaya lebih percaya diri. Sedangkan hasil observasi yang dilakukan di supermarket, banyak wanita paruh baya yang berhenti dan melihat produk-produk pelangsing tubuh. Bahkan sebagian dari mereka memasukkan produk pelangsing tubuh tersebut ke keranjang belanja mereka. Selain itu, para wanita dewasa madya sering bertukar informasi mengenai cara yang dipakai untuk menurunkan berat badan maupun membuat tubuh menjadi langsing ketika bertemu. Selain program diet dan olah raga, ada juga cara ekstrem yang dilakukan untuk mendapatkan tubuh yang langsing, yaitu dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4 melakukan bedah plastik. Bedah plastik sangat diminati dan banyak dilakukan oleh para wanita saat ini (Wardhani, 2014). Bedah plastik tersebut dilakukan untuk mendapatkan bentuk tubuh yang diinginkan atau langsing. Akan tetapi, bedah plastik yang dilakukan tersebut memiliki risiko cukup besar terhadap kesehatan dan kondisi tubuh, seperti infeksi, pendarahan dan pembengkakan. Berdasarkan hal-hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa para wanita dewasa madya memiliki body image yang negatif. Hal ini dikarenakan para wanita dewasa madya juga memiliki pandangan bahwa bentuk tubuhnya kurang ideal. Para wanita dewasa madya menjadi malu, kurang percaya diri dan cemas, sehingga mereka melakukan berbagai macam cara untuk memiliki bentuk tubuh yang ideal. Apalagi dalam perkembangannya, wanita paruh baya mulai mengalami perubahanperubahan. Menurut Santrock (2012), wanita dewasa madya adalah wanita yang memasuki periode perkembangan pada usia 40 tahun hingga 60 tahun atau 65 tahun. Pada usia ini terjadi penurunan fisik dan perubahan kondisi fisik. Perubahan yang paling nampak adalah penampilan fisik. Pada usia dewasa madya, kulit mulai berkerut dan keriput, rambut mulai berwarna keabu-abuan dan tubuh mulai mengendur. Selain itu, wanita dewasa madya juga rentan terserang berbagai macam penyakit seiring dengan penurunan kondisi fisik yang dialami. Hal tersebut membuat wanita dewasa madya menjadi cemas dikarenakan kondisi fisik mereka PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5 mengalami penurunan bila dibandingkan dengan kondisi pada usia dewasa awal. Meskipun pada usia dewasa madya terjadi penurunan kondisi fisik, pada usia ini dewasa madya juga mengalami peningkatan pada kemampuan mental. Para dewasa madya telah hidup lebih lama dan telah mengalami banyak kejadian dalam hidupnya. Hal tersebut dapat membantu para dewasa madya dalam pengambilan keputusan untuk menyelesaikan suatu problem yang terjadi dalam hidupnya secara lebih bijaksana. Berdasarkan teori Robert Peck (Turner & Helms, 1996), masa paruh baya/ dewasa madya memiliki tugas penyesuaian diri, yaitu valuing wisdom versus valuing physical power. Pada masa tersebut para dewasa madya dianggap dapat menyesuaikan diri bila memiliki kebijaksanaan. Dewasa madya dapat dikatakan bijaksana bila mampu mengutamakan kemampuan mental daripada kemampuan fisik dalam melakukan penilaian. Kebijaksanaan digunakan sebagai standar penilaian diri (selfevaluation) dan sumber pemecahan masalah, sehingga tidak melakukan penilaian hanya berdasarkan penampilan dan kemampuan fisik yang dimiliki saja. Selain itu, dalam mengambil keputusan kebijaksanaan digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk membuat pilihan yang paling efektif dari berbagai alternatif pilihan yang ada. Pada usia dewasa madya, kebijaksanaan seharusnya menjadi pencapaian yang lebih diperhatikan daripada tampilan fisik. Hal tersebut dikarenakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6 peningkatan kualitas diri tidak hanya dilihat dari penampilan fisik saja. Akan tetapi, peningkatan kualitas diri juga dilihat dari dalam diri. Menurut Robert Peck (Lemme, 1995), para wanita dewasa madya dianggap mampu menyesuaikan diri bila dapat melihat proses perubahan (aging) secara lebih positif dan dapat menerima diri apa adanya, sehingga mereka menjadi lebih bahagia. Namun, para wanita dewasa madya masih memiliki body image yang negatif, sehingga tidak menerima diri mereka secara apa adanya. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Montemuro dan Gillen (2013), menyatakan bahwa wanita tidak memandang tubuhnya sebagai apa adanya. Para wanita memandang bahwa bentuk tubuh yang dimiliki harus seperti bentuk tubuh ideal supaya terlihat menarik oleh orang lain. Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Ferraro, Muehlenkamp, Paintner, Wasson, Hager dan Hoverson (2008), menyatakan bahwa perubahan fisik yang terjadi wanita dewasa seiring dengan bertambahnya usia, bertentangan dengan pemahaman masyarakat mengenai kecantikan, yaitu memiliki tubuh yang langsing merupakan standar kecantikan pada wanita. Hal ini menyebabkan para wanita dewasa madya belum mampu menyesuaikan diri karena mereka masih berpusat pada dirinya dan penampilan fisik. Para wanita dewasa madya masih sering memikirkan bentuk tubuhnya dan berkeinginan yang kuat untuk tetap memiliki tubuh yang langsing, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7 Disamping itu, body image negatif yang dimiliki oleh para wanita dewasa madya juga berdampak pada penyesuaian diri mereka. Para wanita dewasa madya masih terlalu berpusat pada dirinya sendiri. Padahal para wanita dewasa madya seharusnya memberikan perhatian yang lebih pada orang lain. Menurut Erikson (Santrock, 2012), pada usia dewasa madya para wanita akan menghadapi isu perkembangan generativitas versus stagnasi. Wanita dewasa madya dianggap mampu melewati masa perkembangan ini bila mereka peduli terhadap orang lain, terutama generasi dibawahnya dengan memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi perkembangan generasi selanjutnya. Sedangkan, apabila para wanita dewasa madya terlalu mengkhawatirkan diri sendiri dan merasa tidak ada yang dapat diberikan pada generasi berikutnya, maka mereka dianggap “tenggelam dalam diri sendiri” atau stagnasi. Pada masa dewasa madya, para wanita juga mengalami perubahan peran dalam dirinya, yaitu sebagai istri dan ibu rumah tangga (Mappiare, 1983). Oleh karena itu, seharusnya para wanita dewasa madya memiliki kepedulian yang lebih terhadap orang lain, yaitu membimbing, mengajari, dan menurunkan ketrampilan yang dimiliki pada anak-anak atau generasi dibawah mereka. Namun, body image negatif yang dimiliki oleh para wanita dewasa madya membuat mereka terlalu berfokus pada diri sendiri, terutama penampilan fisik, sehingga penyesuaian diri menjadi terabaikan dan dianggap tidak mampu menyesuaikan diri. Hal ini juga membuat para wanita dewasa madya menjadi tidak tenang karena masih belum dapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8 menerima diri. Apabila wanita dewasa madya belum mampu menerima diri apa adanya, maka mereka akan terus mengkhawatirkan diri sendiri dan menjadi kurang peduli terhadap orang lain. Body image memang sangat penting bagi wanita, termasuk juga wanita dewasa madya. Namun, perubahan fisik yang terjadi pada wanita dewasa madya merupakan hal yang normal. Pada usia ini, wanita dewasa madya seharusnya tidak terlalu banyak memikirkan dirinya terutama penampilan fisik dan lebih positif dalam memandang tubuh mereka serta menilai dirinya tidak hanya dari segi fisik saja. Hal tersebut karena dalam evaluasi diri, kemampuan mental lebih diutamakan daripada kemampuan fisik, para wanita dewasa madya dapat menilai dan memutuskan untuk memandang dirinya secara bijaksana, sehingga mampu menyesuaikan diri sesuai dengan teori Robert Peck. Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk mengetahui gambaran body image pada wanita dewasa madya dengan tingkat penyesuaian diri menurut Robert Peck pada tahap dewasa madya. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan pemaparan pada latar belakang, rumusan masalah yang hendak diteliti adalah apakah ada hubungan antara body image dengan tingkat penyesuaian diri menurut Robert Peck pada tahap dewasa madya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9 C. TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui body image dengan penyesuaian diri menurut Robert Peck pada tahap dewasa madya. D. MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat Teoretis Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan kajian teori dalam bidang psikologi perkembangan mengenai body image dan tugas penyesuaian diri Robert Peck. 2. Manfaat Praktis a. Diharapkan dapat membantu para wanita dewasa madya untuk memahami perkembangan yang terjadi dalam masa dewasa madya. b. Diharapkan dapat membantu para wanita untuk lebih memahami bahwa body image tidak sama dengan cantik atau menarik. Akan tetapi, memperhatikan kesehatan membuat body image lebih positif. c. Diharapkan para wanita dewasa madya lebih memahami dan menerima keadaan diri (body image). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB II LANDASAN TEORI A. Body Image 1. Pengertian Body Image Penampilan merupakan hal yang sangat diperhatikan oleh setiap wanita, terutama bentuk tubuh. Bentuk tubuh yang ideal bagi wanita adalah langsing (Grogan, 1999). Wanita di berbagai usia memiliki pandangan yang sama mengenai hal tersebut. Mereka sering membandingkan tubuh yang dimiliki dengan figur yang memiliki tubuh langsing. Selain itu, mereka ingin menurunkan berat badan supaya lebih langsing dari tubuh yang dimiliki (Cash, 2012). Menurut Schilder (dalam Grogan, 1999), body image merupakan cara pandang terhadap bentuk tubuh yang dimiliki. Sebuah penelitian menyatakan bahwa body image diartikan sebagai penerimaan terhadap persepsi tentang penampilan fisik yang dimiliki oleh diri (Thompson, J. Kevin, Heinberg, Leslie J., Altabe, Madeline & Tantleff-Dunn, Stacey, 2002). Fisher (dalam Grogan, 1999), menyatakan bahwa body image merupakan pandangan seseorang mengenai daya tarik tubuh yang dimiliki, penyimpangan ukuran tubuh, pandangan mengenai batasanbatasan tubuh, keakuratan persepsi mengenai perasaan jasmaniah (fisik). Selain itu, menurut Cash (2003) body image diartikan sebagai konsep yang mencakup persepsi tentang diri dan sikap-sikap yang 10 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11 muncul terhadap penampilan fisik yang dimiliki oleh seseorang. Menurut Aquino, Orense, Tanchoco, Amarra, Tajan, dan Cruz (2009), body image merupakan perasaan yang muncul pada diri seseorang terhadap penampilannya. Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa body image adalah cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuh yang dimiliki yang mencakup perasaan dan sikap-sikap yang muncul atas penampilannya tersebut. 2. Aspek Body Image a. Menurut Grogran (1999) body image, terdapat tiga aspek body image, yaitu: 1) Persepsi (perceptions) Aspek persepsi meliputi penilaian terhadap ukuran tubuh yang dimiliki. Penilaian ini berbeda antara penilaian wanita terhadap ukuran tubuh yang dimiliki dengan ukuran tubuh yang sesungguhnya. Wanita menilai bahwa tubuhnya gemuk. Padahal ukuran tubuh yang dimiliki sebenarnya masuk kategori rata-rata (tidak terlalu gemuk dan tidak terlalu langsing). Hal ini biasanya diikuti dengan membandingkan diri sendiri dengan orang lain (Gillen & Lefkowits, 2011). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12 2) Pemikiran (thoughts) Hal ini meliputi evaluasi terhadap daya tarik tubuh yang dimiliki. Menurut Devaraj dan Lewis (2010), pemikiran mengenai tubuh yang dimiliki dapat dipengaruhi oleh pendapat keluarga dan teman, Pendapat-pendapat yang negatif atau keluhan mengenai penampilan dan tekanan budaya mengenai tubuh yang ideal adalah langsing dapat berpengaruh buruk pada wanita. 3) Perasaan (feelings) Aspek ini meliputi perasaan yang berhubungan dengan bentuk tubuh dan ukuran tubuh yang dimiliki. Perasaan yang muncul dapat berupa perasaan positif atau negatif dengan tubuh yang dimiliki. Para wanita yang memiliki perasaaan negatif terhadap tubuhnya bisa menjadi stres dan cemas dengan tubuh yang dimiliki, bila bentuk dan ukuran tubuh mereka belum mencapai tubuh ideal (Devaraj & Lewis, 2010). b. Menurut Cash (2003), terdapat dua elemen yang ada pada diri seseorang terkait dengan persepsi dan sikap diri terhadap tubuhnya. Hal tersebut meliputi empat hal, yaitu: 1) Pemikiran (thoughts) Setiap individu memiliki standar mengenai penampilan fisik dalam pikirannya. Hal ini dapat mempengaruhi evaluasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13 mengenai tubuh yang dimiliki, sehingga evaluasi terhadap diri yang dihasilkan dapat berupa evaluasi positif dan evaluasi negatif (Heatherton, 1993). 2) Kepercayaan (beliefs) Kepercayaan dapat mempengaruhi cara pandang dan perasaan wanita mengenai bentuk tubuhnya. Percaya pada diri sendiri bahwa dirinya menarik akan membuat para wanita menjadi lebih positif dalam memandang dan menerima bentuk tubuhnya, sehingga lebih mudah beradaptasi dengan bentuk tubuhnya sendiri. Sedangkan, para wanita yang percaya bahwa dirinya menarik berdasarkan pandangan atau perasaan orang lain akan membuat dirinya menjadi kurang menerima bentuk tubuhnya dan memandang tubuhnya secara negatif (Brennan, Lalonde, & Bain, 2010). 3) Perasaan (feelings) Bagian tubuh tertentu dan ukuran tubuh yang dimiliki akan memunculkan perasaan yang positif atau perasaan yang negatif. Hal ini berkaitan dengan rasa puas dan tidak puas terhadap tubuh yang dimiliki. 4) Perilaku (behaviors) Aspek ini meliputi perilaku-perilaku yang muncul dari perasaan dan pemikiran yang dimiliki oleh seseorang terhadap bentuk tubuhnya. Para wanita yang merasa kurang puas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14 terhadap bentuk tubuhnya akan menyamarkan bentuk tubuh mereka dengan pakaian yang dikenakan, merubah postur tubuh, menghindari melihat tubuh mereka, dan menjadi marah ketika memikirkan penampilan mereka (Sarwer, Thompson, & Cash, 2005). Selain itu, para wanita mencoba mengurangi berat badan yang dimiliki dan menghindari aktivitas-aktivitas yang akan mengeskpos tubuh mereka. Hal ini dilakukan dengan melakukan berbagai macam program diet dan operasi plastik (Grogan, 1999). Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa terdapat tiga aspek body image, yaitu kognitif, perasaan (feelings), dan perilaku (behaviors). Peneliti menggabungkan aspek persepsi, pemikiran, dan kepercayaan karena ketiga aspek tersebut berkaitan dengan kognitif seseorang. 3. Faktor yang Mempengaruhi Body Image a. Media sosial Faktor ini mempengaruhi body image yang dimiliki oleh para wanita, yaitu tubuh yang ideal adalah kurus, tinggi dan seperti model. Pandangan tersebut diperoleh dari majalah khusus wanita yang menampilkan banyak model dengan tubuh yang kecil dan tinggi. Selain itu, televisi juga memiliki pengaruh yang cukup besar dalam pembentukan body image pada wanita. Hal ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15 dikarenakan televisi menyiarkan berbagai macam program dan artis yang tampil dalam program tersebut memiliki tubuh yang tinggi dan kecil. Hal tersebut membuat para wanita memandang bahwa tubuh yang ideal adalah tubuh seperti yang dimiiki oleh model atau artis yang kecil, kurus dan tinggi (Thompson, J. Kevin & Heinberg, Leslie J., 1999). Faktor ini menyebabkan para wanita memandang tubuh mereka dan membandingkannya dengan tubuh yang ideal. b. Interaksi sosial Interaksi sosial dengan teman dan keluarga dapat membentuk pandangan negatif mengenai tubuh yang dimiliki. Hal tersebut dikarenakan wanita belajar mengenai ketidakpuasan terhadap tubuh yang dimiliki dari komentar atau kritik yang disampaikan oleh keluaga atau sahabat, sehingga mereka belajar bahwa penampilan atau bentuk tubuh mereka kurang ideal (Devaraj & Lewis, 2010). c. Faktor dari dalam diri Penghargaan terhadap diri menjadi salah satu faktor dalam menilai diri sendiri atau merefleksikan pendapat-pendapat orang lain terhadap diri. Tubuh yang langsing merupakan tubuh ideal dan dipandang secara positif di media sosial, sedangkan tubuh PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16 yang gemuk dipandang secara negatif. Hal tersebut membuat wanita yang memiliki tubuh gemuk memiliki pandangan negatif terhadap tubuhnya dan kurang menghargai diri sendiri dengan bentuk tubuh yang dimiliki (Vonderen & Kinnally, 2012). B. TEORI PERKEMBANGAN TAHAP DEWASA MADYA 1. Teori Robert Peck Berdasarkan tahap perkembangan menurut Erikson (dalam Santrock, 2011), masa dewasa madya atau paruh baya akan menghadapi isu perkembangan generativitas versus stagnasi/ selfabsorption. Generativitas adalah keinginan para dewasa madya untuk memberikan atau mewariskan sesuatu dari diri mereka kepada orangorang yang lebih muda. Sebaliknya, stagnasi atau tenggelam dalam diri sendiri akan terjadi pada dewasa madya yang hanya berfokus pada diri sendiri, mengkhawatirkan diri sendiri, dan kurang peduli pada orang lain (Santrock, 2011). Tahap ini menekankan pada produktifitas dan kepedulian. Menurut Erikson, generativitas berarti bahwa seseorang ingin mencapai kesejahteraan dengan berbagi, memberi atau berproduksi. Dewasa madya dianggap mampu berfungsi dengan baik pada usia paruh baya bila dapat memberikan usaha dan kontribusi terhadap orang lain (Turner & Helms, 1996). Sebaliknya, para dewasa madya akan dianggap gagal dalam melewati tahap perkembangan ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17 bila mereka hanya berfokus pada kebutuhan dan keinginan pribadi mereka (Lemme, 1995). Robert Peck mengembangkan teori Erikson mengenai tahap perkembangan generativitas versus stagnasi. Robert Peck membagi usia dewasa madya menjadi beberapa tahap penyesuaian psikologis. Menurut Robert Peck, dewasa madya memiliki empat tugas penyesuaian diri (Turner & Helms, 1996), yaitu: a. Valuing wisdom versus valuing physical Dewasa madya dapat dianggap mampu menyesuaikan diri bila memiliki kebijaksanaan (wisdom). Kebijaksanaan tersebut didapatkan melalui pengalamanpengalaman sepanjang hidup para dewasa madya. Pengalaman-pengalaman yang telah didapatkan sepanjang hidup tersebut dapat membantu para dewasa madya dalam pengambilan keputusan, sehingga keputusan tersebut merupakan pilihan yang paling efektif. Pada tahap ini dewasa madya dianggap mampu menyesuaikan diri bila mereka memiliki penilaian diri dan perilaku yang tidak mengutamakan fisik dan penampilan. b. Socialising versus sexualizing in human relationships Fokus pada penyesuaian diri ini adalah mengenai perubahan fisik. Hal tersebut dikarenakan perubahan fisik dapat memotivasi individu untuk menilai kepribadian satu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18 orang terhadap yang lain dalam membangun relasi sosial. Wanita dewasa madya dianggap mampu menyesuaikan diri bila mampu membangun relasi antar sesama dengan menilai orang lain sebagai seorang individu dengan karakteristiknya dan didasarkan oleh rasa empati, pemahaman dan rasa kasihan, sehingga tidak menilai orang lain berdasarkan penampilan fisik saja. Selain itu, dalam relasi dengan pasangan hidup wanita dewasa madya mampu untuk membangun relasi yang lebih dekat, lebih hangat, dan lebih memahami pasangan hidupnya, sehingga tidak mengutamakan kehidupan seksual. c. Cathectic flexibility versus cathectic impoverishment Pada tahap ini, wanita dewasa madya dianggap dapat menyesuaikan diri bila mampu mengendalikan emosinya atau memiliki fleksibilitas emosi terhadap orang lain dan ketika melakukan berbagai aktivitas. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memandang secara positif terhadap objek lain dan aktifitas yang dijalani. Akan tetapi, para dewasa madya rentan terhadap rasa kehilangan pada usia ini. Rasa kehilangan karena kematian atau perubahan hidup sehari-hari dapat melemahkan fleksibilitas emosi dan mempengaruhi kehidupan emosional seseorang serta aktifitas yang dijalani (Lemme, 1995). Para wanita dewasa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19 madya dianggap tidak dapat menyesuaikan diri bila rasa kehilangan tersebut mendominasi kehidupan emosional mereka, sehingga tidak dapat menemukan hal atau objek lain secara positif. d. Mental flexibility versus mental rigidity Wanita dewasa madya dianggap mampu menyesuaikan diri bila memiliki keterbukaan terhadap pendapat-pendapat dan tindakan-tindakan serta dapat menerima ide-ide baru. Kemampuan tersebut dapat digunakan untuk memandu menemukan solusi dari permasalahan yang dimiliki. Namun, pada umumnya para dewasa madya merasa bahwa mereka memiliki semua jawaban atas persoalan-persoalan yang dihadapi karena didasarkan pada pengalaman-pengalaman yang pernah dialami dalam menghadapi dan mengatasi berbagai persoalan hidup, sehingga kurang terbuka dan kurang dapat menerima ide atau pendapat lain yang sebenarnya bisa digunakan dalam menyelesaikan suatu persoalan. 2. Faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri a. Perubahan Fisik Pada usia dewasa madya, perubahan yang paling tampak adalah perubahan fisik (Santrock, 2011). Wanita dewasa madya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20 akan mengalami perubahan seperti kulit mengendur, muncul keriput, dan rambut mulai berwarna putih. Selain itu, para wanita dewasa madya juga mengalami penambahan berat badan. Penambahan berat badan ini membuat para wanita dewasa madya menjadi kurang puas dengan bentuk tubuhnya, sehingga muncul body image yang negatif. Body image negatif ini membuat para wanita dewasa madya menjadi tidak dapat menyesuaikan diri. Hal ini dikarenakan para wanita dewasa madya tidak menerima keadaan dirinya seiring dengan bertambahnya usia. Para wanita dewasa madya menjadi cemas, malu, bahkan stres dengan bentuk tubuhnya dan menginginkan tubuh yang langsing, sehingga melakukan berbagai macam cara. Cara-cara yang dilakukan tersebut seringkali kurang sesuai dengan kondisi fisik para wanita dewasa madya, sehingga menambah kerentanan terhadap kesehatan pada tubuh. b. Stabilitas Kepribadian Penyesuaian diri pada usia dewasa madya dipengaruhi juga oleh stabilitas kepribadian. Menurut Roberts & Mroczek (dalam Santrock, 2011) stabilitas kepribadian pada dewasa madya menuju kea rah yang positif. Para dewasa madya akan menjadi lebih tenang, percaya diri, hangat, dan bertanggung jawab. Hal ini dikarenakan semakin bertambahnya usia, para dewasa madya akan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21 menjadi lebih trampil dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Selain itu, menurut Mroczek, Spiro, & Griffin (dalam Santrock, 2011) konteks sosial, pengalaman baru, dan perubahan sosiohistoris juga mempengaruhi stabilitas kepribadian para dewasa madya. c. Proses Belajar Para wanita dewasa madya akan mengalami banyak perubahan seiring bertambahnya usia, seperti penampilan fisik, peran dalam keluarga, dan aktifitas yang dilakukan. Para wanita dewasa madya harus melakukan penyesuaian diri terhadap perubahan-perubahan tersebut dan mereka harus berperilaku sesuai dengan perubahan yang terjadi pada dirinya (Mappiare, 1983). Oleh karena itu, proses belajar diperlukan dalam melakukan penyesuaian diri, sehingga mereka dapat menerima perubahan yang ada. Para wanita dewasa madya yang mampu belajar menerima perubahan-perubahan tersebut akan menjadi lebih tenang dan bahagia, sehingga tidak akan melawan perubahan yang terjadi pada dirinya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22 C. WANITA DEWASA MADYA 1. Pengertian dan Batasan Usia Dewasa Madya Menurut Santrock (2011), usia dewasa madya adalah usia ketika seseorang mulai mengalami penurunan kondisi fisik, meningkatnya rasa tanggung jawab terhadap generasi dibawahnya, dan mengalami kepuasan pekerjaan atau karier yang didapatkan. Selain itu, menurut Semiun (2006), masa dewasa madya adalah masa yang dialami dalam hal perkawinan, pekerjaan, dan hubungan sosial telah mulai terjadi perubahan secara fisiologis. Santrock (2011) memberikan batasan bahwa seseorang dikatakan memasuki masa dewasa madya ketika mencapai usia 40 tahun hingga 65 tahun. Selain itu, Papalia & Feldman (2014) juga menyatakan bahwa masa dewasa madya dicapai ketika seseorang berada pada usia 40 tahun hingga 65 tahun. 2. Aspek Perkembangan Dewasa Madya a. Perkembangan Fisik Perubahan yang terjadi pada masa dewasa madya dapat dilihat pada tanda-tanda yang tampak pada tubuh. Penampilan fisik adalah perubahan yang sangat mudah dilihat. Hal tersebut tampak pada kulit yang mulai berkerut dan mengendur. Rambut mulai berubah menjadi berwarna putih. Selain itu, pada masa ini terjadi penambahan berat badan (Santrock, 2011). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23 Masa dewasa madya juga ditandai dengan gangguan kesehatan. Pada masa ini, dewasa madya mulai mengalami penurunan fungsi tubuh, seperti mudah letih, sakit kepala, muncul rasa sakit pada bagian tubuh tertentu, gangguan pencernaan dan sulit tidur (Mappiare, 1983). Selain itu, di usia ini juga rentan terhadap stres. Stres ini dapat menimbulkan penyakit kronis, seperti darah tinggi. Hal ini dikarenakan stres dapat mengangu sistem kekebalan tubuh, sehingga menimbulkan panyakit (Santrock, 2011). b. Kognitif Menurut Horn (dalam Santrock, 2011), pada masa dewasa madya kemampuan yang dimiliki ada yang menurun, tetapi juga ada yang meningkat. Terdapat dua kemampuan dalam diri seseorang, yaitu fluid intelligence dan crystalized intelligence. Fluid intelligence merupakan kemampuan yang dimiliki untuk berpikir secara abstrak. Pada masa dewasa madya, kemampuan ini mulai mengalami penurunan. Crystalized intelligence merupakan kemampuan untuk mengakses informasi-informasi yang dimiliki dan kemampuan verbal. Kemampuan ini meningkat pada masa dewasa madya. Pada masa ini, para dewasa madya mengalami penurunan dalam kecepatan untuk mengolah informasi baru yang didapat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24 Para dewasa madya memerlukan banyak waktu untuk memroses suatu informasi. Akan tetapi, pada masa ini, keahlian yang dimiliki dewasa madya mencapai puncaknya. Keahlian tersebut diperoleh dari informasi dan pengalaman yang didapat selama hidup, sehingga mereka dapat menyelesaikan permasalah yang dihadapi dan mengambil keputusan secara praktis. c. Sosioemosi Menurut Santrock (2011), para dewasa madya akan mengalami sindrom empty-nest. Sindrom empty-nest atau sindrom sarang kosong merupakan menurunnya kepuasan pernikahan setelah anak-anak meninggalkan rumah. Hal ini dikarenakan orang tua mendapat kepuasan dari mengasuh anak-anak. Setelah anakanak meninggalkan rumah, orang tua menjadi sendiri dan harus menyesuaikan diri untuk hidup bersama pasangan saja tanpa kehadiran anak-anak mereka. D. HUBUNGAN ANTARA BODY IMAGE DENGAN TINGKAT PENYESUAIAN DIRI MENURUT ROBERT PECK PADA WANITA DEWASA MADYA Wanita mengalami perubahan-perubahan pada dirinya ketika memasuki usia dewasa madya. Perubahan tersebut terjadi pada fisik, kognitif dan sosioemosi. Akan tetapi, perubahan yang paling tampak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25 adalah pada fisik. Perubahan yang paling nampak tersebut, yaitu kulit mulai mengendur, warna rambut berubah menjadi putih dan mengalami penambahan berat badan (Santrock, 2011). Bentuk tubuh merupakan perubahan yang sangat diperhatikan oleh para wanita dewasa madya. Para wanita dewasa madya memiliki pandangan yang negatif terhadap bentuk tubuhnya atau memiliki body image negatif. Para wanita dewasa madya merasa tidak puas dengan bentuk tubuh dan penampilan yang dimiliki, sehingga mereka masih mengutamakan penampilan fisik. Hal tersebut dikarenakan wanita dewasa madya memiliki tolok ukur bahwa tubuh yang ideal adalah tubuh yang langsing (Grogan, 1999). Hal ini membuat para wanita dewasa madya melakukan berbagai macam cara agar dapat memiliki tubuh yang langsing, sehingga mereka akan menjadi lebih percaya diri dan dapat menarik perhatian orang lain. Namun dalam perkembangannya wanita dewasa madya juga memiliki tugas perkembangan. Pada usia ini wanita dewasa madya menghadapi tugas penyesuaian diri (Turner & Helms, 1996). Menurut Robert Peck, wanita dewasa madya dianggap mampu menyesuaikan diri bila mereka dapat lebih mengutamakan kemampuan mental dan tidak hanya terpaku pada kemampuan fisik saja, mengembangkan pemahaman terhadap orang lain dan rasa empati, lebih berpikir secara positif, dan lebih bersikap terbuka pada banyak hal. Selain itu, para wanita dewasa madya juga dianggap PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26 mampu menyesuaikan diri bila dapat melihat perubahan yang terjadi secara lebih positif dan dapat menerima diri apa adanya (Lemme, 1995). Di samping itu, body image yang negatif juga mempengaruhi penyesuaian diri. Menurut Erikson (Santrock, 2012), wanita dewasa madya akan menghadapi periode perkembangan generativitas versus stagnasi. Wanita dewasa madya dianggap mampu melewati periode perkembangan ini bila memiliki kepedulian terhadap orang lain dan dapat memberikan kontribusi terhadap generasi dibawahnya. Namun, para wanita dewasa madya masih terlalu terpusat pada penampilan diri, sehingga kepedulian terhadap orang lain menjadi terabaikan. Selain itu, para wanita dewasa madya akan mengalami perubahan peran, yaitu sebagai istri dan ibu rumah tangga (Mappiare, 1983). Perubahan peran tersebut seharusnya membuat para wanita dewasa madya menjadi lebih peduli terhadap orang lain terutama pada anak-anak atau generasi dibawahnya, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi perkembangan generasi berikutnya. Apabila para wanita dewasa madya dapat menerima diri apa adanya, maka mereka tidak lagi berpusat pada diri sendiri dan dapat menyesuaikan diri. Hal tersebut akan membuat para wanita dewasa madya menjadi lebih tenang, sehingga lebih peduli terhadap orang lain. Oleh karena itu, meskipun body image merupakan hal yang sangat penting bagi wanita dewasa madya, mereka seharusnya tidak lagi terpaku pada penampilan fisiknya. Para wanita dewasa madya seharusnya lebih PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27 menyadari dan menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. Hal ini dikarenakan seiring bertambahnya usia, wanita dewasa madya pasti akan mengalami perubahan dan tidak akan menjadi sama seperti ketika masih berusia 20-30 tahun atau tidak akan menjadi muda lagi seperti dulu. Para wanita dewasa madya juga dituntut untuk mampu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi seiring bertambahnya usia, sehingga dapat menerima diri apa adanya. Apabila wanita dewasa madya dapat menyesuaikan diri, maka mereka dapat hidup lebih bahagia (Mappiare, 1983). Penyesuaian diri merupakan tugas yang harus dipenuhi oleh wanita dewasa madya dalam perkembangannya. Pada usia ini, wanita dewasa madya seharusnya lebih mengutamakan kemampuan mental, sehingga dapat lebih bijaksana dalam mengevaluasi diri dan tidak hanya melihat dari segi fisik saja. Selain itu, wanita dewasa madya seharusnya lebih memahami bahwa setiap orang merupakan individu yang berbeda-beda, sehingga wanita dewasa madya dapat melihat dan menerima diri secara positif. Apabila wanita dewasa madya dapat memahami bahwa setiap orang berbeda-beda, dapat melihat dan menerima dirinya lebih positif, maka wanita dewasa madya dianggap mampu menyesuaian diri. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28 Skema hubungan body image dengan tingkat penyesuaian diri menurut Robert Peck pada tahap dewasa madya. Wanita dewasa madya mengalami perubahan seiring bertambahnya usia Body image masih dirasa penting dan diutamakan Muncul body image negatif Muncul body image positif Merasa tidak puas dengan tubuh yang dimiliki Merasa puas dengan tubuh yang dimiliki Muncul perilaku untuk mendapatkan tubuh ideal dengan berbagai cara Menerima keadaan diri Tidak menerima keadaan diri Wanita dewasa madya tidak dapat menyesuaikan diri Wanita dewasa madya dapat menyesuaikan diri PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29 E. HIPOTESIS Berdasarkan uraian landasan teoti di atas, hipotesis yang diajukan adalah terdapat hubungan antara body image dengan tingkat penyesuaian diri menurut Robert Peck pada wanita dewasa madya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional. Menurut Irianto (2004), korelasi merupakan hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain. Selain itu, menurut Noor (2011) penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk melihat tingkat atau seberapa kuat hubungan antara dua variabel. Penelitian ini bertujuan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara body image dengan tingkat penyesuaian diri menurut Robert Peck pada tahap dewasa madya. B. Variabel Penelitian Pada penelitian korelasional terdapat beberapa variabel yang akan dicari hubungan dari variabel-variabel tersebut. Menurut Noor (2011), variabel adalah suatu nilai atau sifat pada orang, benda, atau suatu kegiatan yang ditentukan oleh peneliti untuk diukur dan ditarik kesimpulannya. Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel tergantung. Variabel bebas adalah suatu variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain yang ingin diukur. Sedangkan variabel tergantung adalah suatu variabel yang diteliti atau diukur untuk melihat apakah ada pengaruh atau efek dari variabel lain (Azwar, 2013). 30 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31 Berdasarkan judul penelitian ini, yaitu ”Hubungan Antara Body Image Dengan Tingkat Penyesuaian Diri Menurut Robert Peck Pada Tahap Dewasa Madya”, maka variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel bebas : Body image 2. Variabel tergantung : Penyesuaian diri pada dewasa madya C. Definisi Operasional Menurut Noor (2011), definisi operasional merupakan bagian yang berisi definisi dari variabel/konsep yang akan diukur dengan indikator yang telah ditentukan, seperti sifat, perilaku, dan aspek. Definisi operasional dalam skala penelitian ini, yaitu: 1. Body Image Body image adalah cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuh yang dimiliki yang mencakup perasaan dan sikap-sikap yang muncul atas penampilannya tersebut. Subjek yang mendapat skor semakin tinggi dalam skala ini, menunjukkan bahwa subjek memiliki body image yang positif. Sebaliknya, subjek yang mendapat skor semakin rendah dalam skala ini, menunjukkan bahwa subjek memiliki body image yang negatif. 2. Penyesuaian Diri Pada Dewasa Madya Penyesuaian diri pada dewasa madya mencakup empat tugas perkembangan penyesuaian diri pada usia dewasa madya. Wanita PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32 dewasa madya dianggap mampu menyesuaikan diri apabila lebih mengutamakan kemampuan mental daripada kemampuan fisik dalam menyelesaikan suatu masalah, lebih memahami dan melihat orang lain sebagai individu yang unik, memiliki fleksibilitas emosi dan pandangan yang positif, serta terbuka pada ide-ide baru untuk membantu menyelesaikan suatu permasalahan. Subjek yang mendapat skor semakin tinggi dalam skala ini, menunjukkan bahwa subjek mampu menyelesaikan keempat tugas penyesuaian diri Robert Peck. Sebaliknya, subjek yang mendapat skor semakin rendah dalam skala ini, menunjukkan bahwa subjek kurang mampu menyelesaikan keempat tugas penyesuaian diri Robert Peck. D. Subjek Penelitian Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah wanita dewasa madya yang berusia antara 40 sampai 60 tahun (Santrock, 2011). Pemilihan usia ini dikarenakan pada usia tersebut wanita dewasa madya masih aktif bekerja dan masih mengikuti macam-macam aktifitas dalam kehidupan sosialnya. E. Metode Pengambilan Sample Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik purposive sampling dalam pengambilan sample. Purposive sampling merupakan teknik yang digunakan dalam menentukan sampel dengan berbagai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33 pertimbangan, sehingga sesuai dengan permasalahan yang ingin diteliti (Noor, 2011). Selain itu, menurut Sangadji & Sopiah (2010) purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Kriteria yang ditetapkan oleh peneliti dalam penelitian ini, yaitu subjek berada pada rentang usia 40 tahun hingga 60 tahun dan berkeluarga utuh (masih berstatus menikah). F. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah suatu penelitian (Noor, 2011). Selain itu, menurut Nazir (2005) metode pengumpulan data merupakan prosedur sistematis dan standar yang digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam suatu penelitian. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala yang dibagi menjadi dua, yaitu skala body image dan skala penyesuaian diri. Skala ini berisi pernyataanpertanyaan yang mencerminkan aspek-aspek body image dan penyesuaian diri pada dewasa madya. Jenis skala yang akan digunakan adalah skala Likert. Menurut Azwar (2009) skala Likert merupakan skala yang berisi pernyataanpernyataan sikap untuk mengungkap respon setuju atau tidak setuju terhadap suatu objek yang telah ditentukan. Pernyataan yang digunakan dalam skala Likert terdiri dari pernyataan favorabel dan pernyataan unfavorabel. Pernyataan favorable berisi pernyataan yang mendukung atau PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34 memihak objek sikap. Sedangkan pernyataan unfavorable berisi pernyataan yang tidak mendukung atau tidak memihak objek sikap (Azwar, 2009). Skala yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Skala Body Image Skala body image ini digunakan untuk mengukur body image wanita dewasa madya. skala ini terdiri dari aitem-aitem favorable dan aitem-aitem unfavorable. Aitem-aitem tersebut berisi pernyataanpernyataan yang mendukung dan yang tidak mendukung aspek body image. Skala ini terdapat empat pilihan jawaban, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Skor yang diberikan pada respon tersebut antara 1 (satu) hingga 4 (empat). Dalam skala ini terdapat 3 aspek body image, yaitu: a. Kognitif b. Perasaan (feelings) c. Perilaku (behaviors) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35 Tabel 1. Blueprint Skala Body Image (Sebelum Uji Coba) Aitem Aspek Favorable Unfavorable 2, 3, 13, 14, 9, 11, 24, 25, 17, 19, 28, 33, 34, 36, 30, 40, 42 38, 39, 43 Perasaan 1, 4, 5, 15, 8, 21, 23, 26, (feelings) 20, 29 35, 37 Perilaku 16, 18, 27, 6, 7, 10, 12, (behaviors) 31, 32, 41 22, 44 22 22 Kognitif (persepsi, pemikiran, kepercayaan) Total Jumlah Bobot 20 45,46% 12 27,27% 12 27,27% 44 100% Tabel 2. Pemberian skor untuk Skala Body Image Respon Aitem Favorable Aitem Unfavorable Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4 Tidak Setuju (TS) 2 3 Setuju (S) 3 2 Sangat Setuju (SS) 4 1 2. Skala Penyesuaian Diri Skala penyesuaian diri ini digunakan untuk mengukur penyesuaian diri wanita dewasa madya. skala ini terdiri dari aitem-aitem favorable PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36 dan aitem-aitem unfavorable. Aitem-aitem tersebut berisi pernyataanpernyataan yang mendukung dan yang tidak mendukung aspek penyesuaian diri. Dalam skala ini terdapat 4 aspek penyesuaian diri, yaitu: a. Valuing wisdom versus valuing physical b. Socialising versus sexualizing in human relationships c. Cathectic flexibility versus cathectic impoverishment d. Mental flexibility versus mental rigidity Tabel 3. Blueprint Skala Penyesuaian Diri (Sebelum Uji Coba) Aitem Aspek Favorable Unfavorable Valuing wisdom versus valuing physical Socialising versus 1, 2, 17, 13, 31, 32, 18, 24 40, 44 3, 4, 20, sexualizing in human 22, 23, 27, relationships 29 Cathectic flexibility versus cathectic impoverishment Mental flexibility versus mental rigidity Total 9, 10, 34, 35, 38, 39, 41 5, 6, 19, 11, 14, 16, 26, 30 37, 42 7, 8, 21, 12, 15, 33, 25, 28 36, 43 22 22 Jumlah Bobot 10 23% 14 31% 10 23% 10 23% 44 100% PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37 Tabel 4. Pemberian skor untuk Skala Penyesuaian Diri Aitem Favorable Aitem Unfavorable Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4 Tidak Setuju (TS) 2 3 Setuju (S) 3 2 Sangat Setuju (SS) 4 1 Respon G. Validitas, Seleksi Aitem, dan Reliabilitas Alat Ukur 1. Validitas Validitas adalah sejauh mana alat ukur yang digunakan dapat mengukur sesuatu yang ingin diukur (Azwar, 2011). Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Peneliti menyusun aitem-aitem yang akan digunakan sebagai alat ukur. Aitem-aitem tersebut telah diperiksa kesesuaiannya dengan aspek-aspek yang ada oleh dosen pembimbing skripsi sebagai professional judgement. 2. Seleksi Aitem Menurut Azwar (2011), seleksi aitem dilakukan untuk menguji karakteristik aitem-aitem yang akan digunakan sebagai alat ukur dalam suatu penelitian. Aitem-aitem yang tidak memenuhi syarat tidak akan disertakan dalam alat ukur tersebut. aitem-aitem yang digunakan sebagai alat ukur harus memiliki kualitas yang baik, sehingga aitem yang memiliki kualitas jelek akan dibuang atau PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38 direvisi. Seleksi aitem dilakukan dengan menggunakan SPSS for windows versi 16. Pengujian keselarasan fungsi aitem dengan fungsi tes dilakukan menggunakan koefisien korelasi yang akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total (rix) atau daya beda aitem (Azwar, 2011). Kriteria pemilihan aitem yang berkualitas didasarkan pada koefisien korelasi aitem total adalah rix ≥0.3. Aitem yang memiliki koefisien korelasi aitem total 0,3 atau lebih besar dari 0,3 mempunyai daya beda yang baik dan aitem tersebut dapat diikutsertakan menjadi bagian dari skala final. Sedangkan aitem yang memiliki koefisien korelasi aitem total kurang dari 0,3 memiliki daya beda yang kurang baik dan akan digugurkan (Periantalo, 2015). a) Skala Body Image Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan terhadap 31 subjek, menunjukkan bahwa dari 44 aitem diperoleh 35 aitem lolos seleksi dari 9 aitem gugur. Aitem-aitem yang gugur adalah aitem nomor 5, 14, 15, 16, 17, 21 27, 29, dan 32. Berikut adalah tabel distribusi skala body image setelah uji coba: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39 Tabel 5. Blueprint Skala Body Image (Setelah Uji Coba) Aitem Aspek Jumlah Favorable Unfavorable Kognitif (persepsi, pemikiran, kepercayaan) Perasaan (feelings) Perilaku (behaviors) Total 2, 3, 13, 9, 11, 24, 25, 19, 28, 33, 34, 36, 30, 40, 42 38, 39, 43, 1, 4, 20 18, 31, 41 14 8, 23, 26, 35, 37 6, 7, 10, 12, 22, 44 21 Bobot 18 51,4% 8 22,9% 9 25,7% 35 100% Berdasarkan pada tabel distribusi skala body image di atas terlihat bahwa jumlah aitem pada aspek kognitif terlalu banyak. Oleh karena itu, beberapa aitem harus digugurkan kembali agar jumlah aitem pada setiap aspek menjadi rata. Aitem-aitem yang digunakan merupakan aitem-aitem dengan koefisien korelasi aitem total (rix) yang paling tinggi. Berikut adalah tabel distribusi skala body image setelah aitem pada aspek kognitif direvisi: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40 Tabel 6. Distribusi Skala Body Image (Setelah Aspek Kognitif direvisi) Aitem Aspek Favorable Unfavorable Jumlah Bobot 9 36,6% 8 30,8% 9 36,6% 26 100% Kognitif (persepsi, 2, 13, 19, pemikiran, 30, 40 11, 25, 34, 43 kepercayaan) Perasaan (feelings) Perilaku (behaviors) 1, 4, 20 18, 31, 41 Total 8, 23, 26, 35, 37 6, 7, 10, 12, 11 22, 44 15 b) Skala Penyesuaian Diri Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan terhadap 31 subjek, menunjukkan bahwa dari 44 aitem diperoleh 22 aitem lolos seleksi dari 22 aitem gugur. Aitem-aitem yang gugur adalah aitem nomor 1, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 19, 22, 23, 24, 25, 26, 29, 30, 33, 37, 39, dan 42. Pada aspek Cathetic flexibility versus cathetic impoverishment seluruh aitem favorable dan unfavorable gugur. Berikut penyesuaian diri setelah uji coba: adalah tabel distribusi skala PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41 Tabel 7. Blueprint Skala Penyesuaian Diri (Setelah Uji Coba) Aitem Aspek Jumlah Favorable Unfavorable Valuing wisdom versus valuing 2, 17, 18 13, 31, 32, Bobot 8 38,1% 34, 35, 38, 41 8 38,1% - - - 0% 7, 21, 28 36, 43 5 23,8% 10 11 21 100% physical 40, 44 Socialising versus sexualizing in human 3, 4, 20, 27 relationships Cathectic flexibility versus cathectic impoverishment Mental flexibility versus mental rigidity Total Berdasarkan tabel distribusi skala penyesuaian diri di atas, tampak bahwa jumlah aitem pada setiap aspek tidak rata. Pada aspek cathectic flexibility versus cathectic impoverishment tidak ada aitem yang terwakilkan. Sedangkan pada aspek mental flexibility versus mental rigidity, jumlah aitem yang lolos seleksi tergolong sedikit. Hal tersebut dikarenakan rix pada aitem tersebut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42 tidak memenuhi standar, yaitu kurang dari 0,3. Oleh karena itu, peneliti melakukan revisi dengan menambahkan aitem-aitem baru. Tabel 8. Blueprint tambahan aitem pada aspek Cathectic flexibility versus cathectic impoverishment (Sebelum Uji Coba) Aitem Jumlah Bobot Aspek Favorable Unfavorable Cathectic flexibility versus cathectic impoverishment Mental flexibility versus mental rigidity Total 1, 2, 3, 4, 8, 9, 10, 11, 5, 17, 18, 12, 23, 24, 19, 20, 29, 25, 26, 35, 30, 31 36, 37 6, 7, 21, 13, 14, 15, 22, 32, 33, 16, 27, 28, 34 38, 39 19 20 24 61,5% 15 38,5% 39 100% Berdasarkan hasil uji coba ulang yang dilakukan terhadap 31 subjek, menunjukkan bahwa dari 39 aitem diperoleh 15 aitem lolos seleksi dari 24 aitem gugur. Aitem-aitem yang gugur adalah aitem nomor 1, 2, 5, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 18, 19, 21, 22, 24, 27, 28, 29, 30, 32, 34, 35, dan 38. Berikut adalah tabel distribusi revisi skala penyesuaian diri setelah uji coba: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43 Tabel 9. Blueprint tambahan aitem pada aspek Cathectic flexibility versus cathectic impoverishment (Setelah Uji Coba) Aitem Jumlah Bobot Aspek Favorable Unfavorable Cathectic flexibility versus cathectic 3, 4, 17, 23, 25, 26, 20, 31 36, 37 6, 7, 33 8 10 66,7% 15, 39 5 33,3% 7 15 100% impoverishment Mental flexibility versus mental rigidity Total Berdasarkan hasil uji coba ulang yang telah dilakukan, aitem tambahan tersebut ditambahkan pada aspek cathectic flexibility versus cathectic impoverishment dan mental flexibility versus mental rigidity dalam skala penyesuaian diri. Berikut adalah tabel distribusi skala penyesuaian diri setelah penambahan aitem baru: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44 Tabel 10. Distribusi Skala Penyesuaian Diri (Setelah Penambahan Aitem Baru) Aitem Jumlah Bobot Aspek Favorable Unfavorable Valuing wisdom versus valuing 2, 17, 18 physical 13, 31, 32, 40, 44 8 22% 8 22% 10 28% 10 28% 36 100% Socialising versus sexualizing in 3, 4, 20, 27 human 34, 35, 38, 41 relationships Cathectic flexibility versus cathectic impoverishment Mental flexibility versus mental 3*, 4*, 17*, 20*, 31* 7, 21, 28, 6*, 7*, rigidity 33* Total 18 23*, 25*, 26*, 36*, 37* 36, 43, 15*, 39* 18 Keterangan: nomor aitem yang diberi tanda bintang (*) merupakan aitem tambahan yang lolos seleksi setelah diuji coba 3. Reliabilitas Reliabilitas adalah keterpercayaan atau konsistensi terhadap hasil sebuah alat ukur. Apabila dilakukan secara berulang-ulang dan dari waktu ke waktu, hasil dari pengukuran tersebut diperoleh hasil PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45 yang relatif sama (Azwar, 2011). Semakin tinggi koefisien reliabilitas atau semakin mendekati 1,00 maka alat ukur tersebut dikatakan reliabel. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan formula Alpha Cronbach dari SPSS for windows versi 16.0. Hasil dari uji reliabilitas tersebut menunjukkan bahwa reliabilitas skala body image 0,916. Sedangkan reliabilitas skala penyesuaian diri 0,779. Kedua skala tersebut memiliki hasil koefisien reliabilitas mendekati 1,0. Hal tersebut menunjukkan bahwa skala body image dan skala penyesuaian diri memiliki reliabilitas yang baik. H. Metode Analisi Data 1. Uji Asumsi a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data variabel bebas dan variabel tergantung terdistribusi dengan normal atau tidak (Priyatno, 2012). Data dikatakan berdistribusi normal jika nilai p lebih besar dari 0,05 (p>0,05). Sedangkan data dikatakan berdistribusi tidak normal jika nilai p lebih kecil dari 0,05 (p<0,05) (Santoso, 2010). Uji normalitas dilakukan dengan analisis Kolmogorov-Smirnov dan dengan bantuan program SPSS for windows versi 16. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46 b. Uji Linearitas Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah dua variabel yang akan diuji dengan analisis korelasional memiliki hubungan linear (semakin mendekati garis lurus) atau tidak (Priyatno, 2012). Kedua variabel dapat dikatakan memiliki hubungan yang linear bila nilai p atau signifikansi lebih kecil dari 0,05 (p<0,05). Akan tetapi, kedua variabel dikatakan tidak linear bila nilai p atau signifikansi lebih besar dari 0,05 (p>0,05). Uji linearitas dilakukan dengan bantuan program SPSS for windows versi 16. 2. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan teknik korelasi. Teknik korelasi digunakan untuk melihat kecenderungan pola pada suatu variabel terhadap variabel lainnya. Apabila suatu variabel memiliki kecenderungan untuk naik, maka dapat dilihat pula pada variabel lainnya apakah juga memiliki kecenderungan untuk naik atau turun atau tidak menentu (Santoso, 2010). Uji Hipotesis ini dilakukan dengan bantuan SPSS for windows versi 16. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian Pengambilan data penelitian ini dilakukan dari tanggal 16 Desember 2015 sampai 14 Januari 2016 kepada wanita dewasa madya berusia 40 tahun sampai 60 tahun sebanyak 106 orang di Kota Magelang dan Yogyakarta. Setiap subjek diminta untuk mengisi dua skala, yaitu skala body image dan skala penyesuaian diri. B. Analisis Data Penelitian 1. Deskripsi Data Penelitian a. Usia Subjek pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya berusia 40 tahun sampai 60 tahun. Berikut tabel deskripsi usia subjek: Tabel 11. Deskripsi Usia Subjek Penelitian Usia Jumlah 40 tahun 7 orang 41 tahun 2 orang 42 tahun 4 orang 43 tahun 11 orang 47 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48 44 tahun 12 orang 45 tahun 13 orang 46 tahun 8 orang 47 tahun 4 orang 48 tahun 10 orang 49 tahun 9 orang 50 tahun 6 orang 51 tahun 3 orang 52 tahun 6 orang 53 tahun 4 orang 54 tahun 1 orang 55 tahun 4 orang 56 tahun 1 orang 60 tahun 1 orang Total 106 orang 2. Statistik Deskripsi Penelitian Statistik deskriptif merupakan statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan mendeskripsikan data yang telah diperoleh apa adanya (Sugiyono, 2013). Berikut adalah tabel hasil statistik deskriptif penelitian: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49 Tabel 12. Hasil Statistik Deskriptif Penelitian BI PD Jumlah Data (N) 106 106 Nilai maksimal 104 144 Nilai minimal 26 36 Rata-Rata Empirik (Mean Empirik) 70,44 108,79 Rata-Rata Teoritik (Mean Teoritik) 65 90 .000 .000 Nilai p (sig. 2-tailed) Keterangan: BI (Body Image), PD (Penyesuaian Diri) Berdasarkan penelitian yang dilakukan, jumlah seluruh data yang diperoleh adalah 106 pada setiap variabel. Rata-rata skor body image atau mean empirik yang didapat subjek adalah 70,44. Berdasarkan penghitungan skor minimal dan skor maksimal diperoleh mean teoritik subjek sebesar 65. Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa mean teoritik subjek lebih rendah dari pada mean empirik subjek, sehingga skor body image subjek secara keseluruhan cenderung tinggi. Pada data penyesuaian diri diketahui bahwa rata-rata skor penyesuaian diri atau mean empirik yang didapat subjek adalah 108,79. Berdasarkan penghitungan skor minimal dan skor maksimal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50 diperoleh mean teoritik subjek sebesar 90. Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa mean teoritik subjek lebih rendah dari pada mean empirik subjek, sehingga skor penyesuaian diri subjek secara keseluruhan cenderung tinggi. Berdasarkan analisis uji-t yang dilakukan terhadap data body image dan penyesuaian diri diketahui bahwa nilai p atau signifikasi yang diperoleh sebesar .000 (<0.05). Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa ada perbedaan mean yang signifikan antara data body image dan penyesuaian diri. 3. Uji Asumsi a. Normalitas Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah data penelitian yang berasal dari populasi memiliki sebaran normal atau tidak. Jika nilai p lebih besar dari 0,05 (p>0,05), maka data dikatakan memiliki sebaran normal. Namun, jika nilai p lebih kecil dari 0,05 (p<0,05), maka data dikatakan memiliki sebaran tidak normal (Santoso, 2010). Berikut hasil uji asumsi kedua variabel penelitian: Tabel 13. Hasil Uji Normalitas Nilai p Keterangan Body Image 0,097 Sebaran normal Penyesuaian Diri 0,000 Sebaran tidak normal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51 Berdasarkan hasil uji normalitas, diketahui bahwa variabel body image memiliki nilai p sebesar 0,097. Nilai p tersebut lebih besar dari 0,05 (p>0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa sebaran data variabel body image berdistribusi normal. Sedangkan variabel penyesuaian diri memiliki nilai p sebesar 0,000. Nilai p tersebut lebih kecil dari 0,05 (p<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa sebaran data variabel penyesuaian diri berdistribusi tidak normal. b. Linearitas Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua variabel memiliki hubungan linear (semakin mendekati garis lurus) atau tidak (Priyatno, 2010). Berikut hasil uji linearitas terhadap kedua variabel penelitian: Tabel 14. Hasil Uji Linearitas Sig. Body Image dan Penyesuaian Diri Linearity .000 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52 Gambar 1. Scatter Plot Uji Linearitas Berdasarkan hasil uji linearitas diketahui bahwa nilai signifikansi pada Linearity sebesar 0,000 atau lebih kecil dari 0,05 (p<0,05). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa variabel body image dan variabel penyesuaian diri memiliki hubungan yang linear atau semakin mendekati garis lurus. Hal ini didukung juga dengan hasil scatter plot yang menunjukkan bahwa kedua variabel semakin mendekati garis lurus. 4. Uji Hipotesis: Analisis Korelasional Uji hipotesis pada penelititan ini menggunakan analisis korelasi untuk mencari hubungan antara body image dengan penyesuaian diri pada wanita dewasa madya. Analisis korelasi yang digunakan adalah analisis Spearman Rho. Hal ini dikarenakan salah satu variabel memiliki sebaran data yang tidak normal, yaitu variabel PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53 penyesuaian diri. Pengujian signifikansi hubungan kedua variabel dilakukan dengan cara membandingkan probability value (p) dengan tingkat signifikasi (α). Jika nilai p < α, maka dapat disimpulkan bahwa korelasi tersebut signifikan. Nilai α yang digunakan dalam pengujian ini adalah 0,05 (Santoso, 2010). Berikut hasil uji hipotesis menggunakan analisis korelasi: Tabel 15. Hasil Uji Hipotesis Body_Image Penyesuaian_Diri Body_Image Correlation 1.000 .425** . .000 106 106 .425** 1.000 Sig. (1-tailed) .000 . N 106 106 Coefficient Sig. (1-tailed) N Penyesuaian_Diri Correlation Coefficient **. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed). Berdasarkan hasil analisis korelasi, terlihat bahwa nilai koefisien korelasi body image dan penyesuaian diri atau r sebesar 0,425 dan nilai signifikansi p sebesar 0,000. Hal ini berarti bahwa terdapat korelasi yang signifikan atau p (0,000) < α (0,425). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel body image dan penyesuaian diri berkorelasi, tetapi cenderung sedang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54 5. Pembahasan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara body image dengan tingkat penyesuaian diri pada dewasa madya. Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan analisis korelasi Spearman Rho, menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara body image dengan penyesuaian diri. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi atau r yang diperoleh sebesar 0,425 dan nilai signifikansi p sebesar 0,000. Dengan demikian, hipotesis yang berbunyi “ada hubungan antara body image dengan tingkat penyesuaian diri pada wanita dewasa madya” diterima. Berdasarkan hasil penelititan tersebut, diketahui bahwa semakin tinggi body image maka semakin tinggi pula penyesuaian dirinya. Hal ini berarti bahwa semakin positif body image yang dimiliki, maka semakin mampu pula subjek menyesuaikan diri. Hasil penelitian juga didukung dengan skor body image dan penyesuaian diri subjek yang tinggi. Hasil ini ditunjukkan dengan hasil mean empirik subjek lebih rendah dari mean teoritik subjek. Hal tersebut berarti bahwa subjek memiliki body image dan penyesuaian diri yang positif. Akan tetapi, hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa wanita tidak memandang tubuhnya secara apa adanya dan lebih mementingkan bentuk tubuh serta berat badan yang sesuai dengan figur ideal (Montemuro & Gillen, 2013). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55 Hasil penelitian Montemuro & Gillen (2013) tersebut berarti bahwa wanita dewasa madya memiliki body image yang negatif karena wanita dewasa madya kurang menerima bentuk tubuhnya dan masih menginginkan memiliki tubuh yang langsing. Namun, pada penelitian ini hasil menunjukkan bahwa subjek (wanita dewasa madya) memiliki body image yang positif. Para subjek tersebut menerima tubuhnya sebagaimana adanya dan merasa puas dengan bentuk tubuhnya. Selain itu, pada penelitian ini para subjek tidak tergantung pada pendapat orang lain mengenai bentuk tubuhnya. Mereka tidak menunggu pernyataan dari orang lain bahwa dirinya menarik. Namun, hal ini berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa pandangan dan pendapat dari orang lain dan orang terdekat akan membantu membentuk body image yang negatif (Thompson, J. Kevin, & Heinberg, Leslie J., 1999). Menurut Thompson, Kevin & Heinberg (1999), faktor media sosial membuat para wanita dewasa madya memiliki pandangan tentang tubuh ideal adalah tubuh yang langsing, sehingga mereka juga ingin mendapat tubuh yang langsing seperti para model di televisi atau di majalah. Selain itu, kritik atau komentar yang diberikan oleh teman dan kerabat dekat juga akan membentuk body image yang negatif (Devaraj & Lewis, 2010). Hal tersebut membuat wanita dewasa madya memiliki pandangan negatif terhadap tubuhnya dan kurang menghargai diri sendiri dengan bentuk tubuh yang dimiliki (Vonderen PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56 & Kinnally, 2012). Akan tetapi, hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor tersebut tidak berpengaruh pada subjek penelitian. Para subjek tetap merasa puas dan bangga terhadap dirinya, meskipun tetap merasa bahwa beberapa bagian dari tubuhnya perlu dikecilkan. Hasil penelitian ini juga menyatakan bahwa para subjek memiliki penyesuaian diri yang tinggi. Hal tersebut berarti bahwa para subjek dapat menyesuaikan diri atau mampu menyelesaikan tugas penyesuaian diri Robert Peck. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori penyesuaian diri Robert Peck. Para subjek memiliki kebijaksanaan, yaitu mampu menilai diri dan perilaku tanpa mengutamakan fisik dan penampilan. Selain itu, para subjek mampu membangun relasi antar sesama dengan menilai orang lain sebagai seorang individu dengan karakteristiknya dan tidak berdasarkan penampilan fisik saja, mampu mengendalikan emosinya atau memiliki fleksibilitas emosi terhadap orang lain dan ketika melakukan berbagai aktivitas, serta memiliki keterbukaan terhadap pendapat, tindakan dan dapat menerima ide baru yang digunakan untuk memandu menemukan solusi dari permasalahan yang dimiliki (Turner & Helms, 1999). Hal ini didukung dengan hasil analisis variabel penyesuaian diri, yaitu skor mean teoritik (90) subjek lebih rendah dari pada mean empirik (108,79) subjek. Selain itu, hasil penelitian ini juga berarti bahwa para subjek mampu menyelesaikan tugas perkembangan Erickson, yaitu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57 dapat memberikan usaha dan kontribusi terhadap orang lain (Turner & Helms, 1996). Berdasarkan hasil penelitian, penyesuaian diri yang positif diduga dipengaruhi oleh stabilitas kepribadian para subjek. Menurut Mroczek, Spiro, & Griffin (dalam Santrock, 2011), konteks sosial, pengalaman baru, dan perubahan sosiohistoris dapat memengaruhi perkembangan kepribadian. Selain itu, menurut Roberts & Mroczek (dalam Santrock, 2011) perubahan sifat kepribadian pada masa dewasa terjadi dalam arah yang positif. Orang menjadi lebih baik, percaya diri, hangat, bertanggungjawab, dan tenang. Peneliti menduga bahwa para subjek memiliki stabilitas kepribadian, sehingga mereka lebih positif dalam menghadapi perubahan dan permasalahan yang terjadi. Hasil penelitian ini didukung dengan latar belakang subjek yang masih tinggal bersama anak-anaknya. Menurut Santrock (2011), dewasa madya akan mengalami sindrom empty-nest dan menurunya kepuasan pernikahan setelah anak-anak meninggalkan rumah. Akan tetapi, berdasarkan latar belakang dan hasil penelitian, sebagian besar subjek merasa puas dengan kehidupan penikahannya. Hal ini dikarenakan subjek masih tinggal satu rumah, sehingga subjek tidak merasa kesepian dan dapat melakukan aktifitas tanpa pengaruh dari emosi yang dirasakan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58 Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara body image dengan penyesuaian diri pada wanita dewasa madya. Hal ini terlihat pada hasil skor subjek. Subjek yang memiliki body image positif, juga memiliki tingkat penyesuaian diri yang tinggi. Oleh karena itu, dapat diartikan bahwa wanita dewasa madya yang memandang tubuhnya secara positif, maka mereka mampu menyesuaikan diri. Apabila wanita dewasa madya mampu menerima tubuhnya secara apa adanya dan merasa nyaman dengan penampilannya, maka subjek juga akan mampu untuk menyesuaikan diri sesuai dengan tugas perkembangan di usia dewasa madya. Hal ini dikarenakan wanita dewasa madya tidak lagi terlalu mementingkan fisik, sehingga mereka lebih bijaksana dalam mencari solusi dengan berbagai pertimbangan, mengembangkan pemahaman terhadap orang lain dan rasa empati, lebih berpikir secara positif, dan lebih bersikap terbuka pada banyak hal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara body image dengan tingkat penyesuaian diri pada wanita dewasa madya. Hasil ini ditunjukkan dengan koefisien korelasi antara kedua variabel sebesar 0,425 dengan nilai signifikansi p sebesar 0,000. Hubungan antara body image dengan tingkat penyesuaian diri pada dewasa madya merupakan hubungan yang positif, yaitu semakin tinggi body image maka semakin tinggi pula penyesuaian dirinya. Hal ini berarti bahwa semakin positif body image yang dimiliki, maka semakin mampu pula subjek menyesuaikan diri. B. Saran 1. Bagi Subjek Penelitian Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar subjek memiliki body image yang positif dan mampu menyesuaikan diri. Dengan demikian, diharapkan para subjek dapat mempertahankan pandangan yang positif terhadap bentuk tubuh dan penampilannya. Sedangkan bagi para subjek yang masih memiliki body image negatif, diharapkan agar dapat mengembangkan body image yang positif dengan tidak terlalu berpusat pada penampilan fisik saja agar dapat menyelesaikan tugas perkembangan dewasa madya. 59 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60 2. Bagi Penelitian Selanjutnya Saran untuk peneliti selanjutnya yang tertarik pada bidang ini, yaitu lebih memperhatikan proses penyusunan aitem-aitem skala terutama pada skala penyesuaian diri. Peneliti menyadari bahwa terdapat kelemahan dalam penyusunan skala penyesuaian diri, yaitu terdapat aitem-aitem yang tidak mewakili aspek variabel penyesuaian diri. Selain itu, disarankan untuk menambah jumlah subjek pada penelitian berikutnya supaya hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR PUSTAKA Aquino, Mildred T., Orense, Consuelo L., Tanchoco, Celeste C., Amarra, Sofia V., Tajan, Merlyn G., & Cruz, Evelyn O. Dela. (2009). Correlates of Body Image Satisfaction Among Economycally Depressed Urban Filipino Women. Philipine Journal of Science, (138 (1): 67-74). Azwar, Saifuddin. (2009). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Azwar, Saifuddin. (2011). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Brennan, Maggie A., Lalonde, Christopher E., & Bain, Jody L. (2010). Psi Chi Journal of Undergraduate Research (Vol. 15, No. 3/ISSN 1089-4136). Cash, Thomas. (2012). Encyclopedia of Body Image and Human Apearance (vol. 1: A-F). Amsterdam: Elsevier. Cash, Thomas F. (2003). Editorial Body Image: past, present, and future. Body Image: An International Journal of Research. Body Image 1 (2004) 1-5 Devaraj, Sowmya & Lewis, Vivienne. (2010). Enhancing Positive Body Image in Women: An Evaluation of A Group Intervention Program. Journal of Applied Biobehavioral Research, (Vol. 15, No. 2, pp. 103-116). Ferraro, F. Richard, Muehlenkamp, Jennifer J., Paintner, Ashley, Wasson, Kyla, Hager, Tracy, & Hoverson, Fallon. (2008). Aging, Body Image, and Body Shape. The Journal of General Psychology, 135(4), 379-392. Gillen, Meghan M. & Lefkowitz, Eva S. (2011). Body Size Perceptions in Racially/Ethnically. North American Journal of Psychology, (Vol. 13, No.3, 447-468). 61 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62 Greenwood, Sadja. (1984). Menopause Secara Alami. Jakarta: P.T. B.P.K. Gunung Mulia. Grogan, Sarah. (1999). Body Image: Understanding Body Dissatisfaction in Men, Women, and Children. London: Routledge. Heatherton, Todd F. (1993). Body Dissatisfaction, Self-Focus, And Dieting Status Among Women. Psychology of Addictive Behavior, (Vol. 7, No. 4, 225231). Lemme, Barbara Hansen. (1995). Development in Adulthood. Boston: Allyn & Bacon. Irianto, Agus. (2004). Statistik: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Kencana. Lemme, Barbara Hansen. (1995). Development in Adulthood. Boston: Allyn & Bacon. Mappiare, Andi. (1983). Psikologi Orang Dewasa. Surabaya: Usaha Nasional. Montemurro, Beth & Gillen, Meghan M. (2013). Wrinkles and Sagging Flesh: Exploring Tranformations in Women’s Sexual Body Image. Journal of Women & Aging, 25:3-23. Nazir, Moh. (2005). Metodologi Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Noor, Juliansyah. (2011). Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana.Papalia, Diane E. & Feldman, Ruth Duskin. (2014). Menyelami Perkembangan Manusia (ed. 12, jilid 2). Jakarta: Salemba Humanika. Papalia, Diane E. & Feldman, Ruth. (2014). Menyelami Perkembangan Manusia (ed ke-12, buku 2). Jakarta: Salemba Humanika. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63 Periantalo, Jelpa. (2015). Penyusunan Skala Psikologi: Asyik, Mudah & Bermanfaat. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Priyatno, Duwi. (2012). Belajar Praktis Analisis Parametrik dan Non Parametrik dengan SPSS dan Prediksi Pertanyaan Pendadaran Skripsi dan Tesis. Yogyakarta: Gava Media. Rema, Dona. (2012). Survei: 47% Wanita Andalkan Diet Karbo Untuk Turunkan Berat Badan. Diakses 13 Maret 2014 dari, http://Wollipop.com. Sangadji, Etta Mamang & Sopiah. (2010). Metodologi Penelitian: Pendekatan Praktis dalam Penelitian. Yogyakarta: Andi. Santoso, Agung. (2010). Statistik untuk Psikologi dari Blog menjadi Buku. Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma. Santrock, John W. (2012). Life-Span Development (ed. ke-13, jilid II). Jakarta: Penerbit Erlangga. Sarwer, David B., Thompson, J. Kevin, & Cash, Thomas F. (2005). Body Image and Obesity in Adulthood. Journal of Psychiatric Clinics of North America (Vol. 28, pp. 69-87). Semiun, Yustinus. 2006. Kesehatan Mental 1. Yogyakarta: Kanisius. Sugiyono. (2013). Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Thompson, J. Kevin & Heinberg, Leslie J. (1999). The Media’s Influence on Body Image Disturbance and Eating Disorders: We’ve Reviled Them, Now Can We Rehabilitate Them?. Journal of Social Issues, (Vol. 55, No. 2, pp. 339-353). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64 Thompson, J. Kevin, Heinberg, Leslie. J, Altabe, Madeline, & Tantleff-Dunn, Stacey. (2002). Exacting Beauty. Washington: American Psychological Association. Turner, Jeffrey S. & Helms, Donald B. (1996). Lifespan Development (5th ed). Fort Worth: Harcourt Brace College Publishers. Vonderen, Kristen E. Van & Kinnally, William. (2012). Media Effect on Body Image: Examining Media Exposure in the Broader Context of Internal and Social Factors. American Communication Journal, (Vol. 14, Issue 2). Wardhani, Anita K. (2014). Minat Bedah Plastik Banyak, Tapi Jumlah Dokternya Tak Seimbang. Diakses 2 Oktober 2015 dari http://tribunnews.com. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LAMPIRAN 1 Skala Uji Coba 65 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66 SKALA PENELITIAN Digunakan sebagai Penyusunan Tugas Akhir Disusun oleh: Anastasia Veriska Claudine Sumangkut 109114023 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67 Kepada : Yth. Ibu yang berpartisipasi Dengan hormat, saya : Nama : Anastasia Veriska Claudine Sumangkut NIM : 109114023 Fakultas : Psikologi Universitas : Sanata Dharma Yogyakarta Dalam rangka penyusunan tugas akhir, sebagai pemenuhan tanggungjawab saya sebagai mahasiswa. Saya memohon partisipasi dari Ibu untuk memberikan tanggapan terhadap pernyataan yang telah saya susun dalam skala ini. Tanggapan yang Ibu berikan akan terjaga kerahasiaannya. Oleh karena itu, Ibu diharapkan untuk memberikan tanggapan sesuai dengan keadaan yang Ibu alami. Saya mengucapkan terimakasih atas kesediaan Ibu yang bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini. Hormat saya, Anastasia Veriska Claudine Sumangkut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68 PERNYATAAN KESEDIAAN Dengan ini saya yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa saya bersedia mengisi skala ini dengan suka rela dan tanpa paksaan atau di bawah tekanan pihak tertentu, demi membantu terlaksananya penelitian ini. Semua jawaban yang saya berikan adalah murni dari apa yang saya alami dan bukan berdasarkan pada pandangan masyarakat pada umumnya. Saya bersedia dan mengijinkan penggunaan jawaban yang saya berikan tersebut sebagai data untuk memperlancar penelitian ini. Tanggal ________________ Menyetujui, ……………………….. (tandatangan) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69 IDENTITAS Inisial : Usia : Status pernikahan : Pekerjaan : Pendidikan terakhir : Usia suami : Pekerjaan suami : Pendidikan terakhir suami : Usia perkawinan : Jumlah anak : Usia anak 1 : 2 : 3 : 4 : Apakah ada anak yang sudah menikah? ………… Usia …….. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70 PETUNJUK PENGERJAAN SKALA A Pada skala ini terdapat sejumlah pernyataan, bacalah dan pahami setiap pernyataan yang ada. Berilah tanda centang (√) pada kolom yang telah tersedia sesuai dengan keadaan yang Anda alami, yaitu : SS : Sangat Sesuai, bila pernyataan tersebut “SANGAT SESUAI” dengan yang Anda alami S : Sesuai, bila pernyataan tersebut “SESUAI” dengan yang Anda alami TS : Tidak Sesuai, bila pernyataan tersebut ”TIDAK SESUAI” dengan yang Anda alami STS : Sangat Tidak Sesuai, bila pernyataan tersebut ”SANGAT TIDAK SESUAI” dengan yang Anda alami Anda berhak memberikan tanggapan menurut Anda sendiri. Dalam hal ini tidak ada jawaban benar atau salah, karena jawaban tersebut mencerminkan diri Anda masing-masing. Contoh cara pengisian : Pernyataan SS S TS STS TS STS √ Saya suka membaca buku. Contoh koreksi : Pernyataan SS S Saya suka membaca buku. √ √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71 No. Pernyataan 1. Saya merasa puas dengan tubuh yang saya miliki saat ini. 2. Berat badan saya sesuai dengan ukuran tubuh saya. 3. Bagi saya bentuk dan ukuran tubuh yang saya miliki sudah proporsional. 4. Saya senang dengan penampilan saya sehari-hari. 5. Saya merasa biasa saja ketika melihat diri saya di cermin. 6. Saya sering menimbang berat badan untuk mengontrol berat badan saya. 7. Saya sering memakai pakaian berwarna gelap agar terlihat langsing. 8. Saya merasa sedikit iri ketika teman saya berhasil menurunkan berat badan. 9. Saya membutuhkan pengakuan dari orang lain bahwa saya menarik. 10. Saya sering membandingkan tubuh saya dengan orang lain. 11. Para model di televisi dan majalah menginspirasi saya untuk memiliki tubuh yang langsing. 12. Saya selalu memperhatikan perut saya yang buncit dan paha saya ketika berkaca di depan cermin. 13. Ukuran pinggang saya sudah sesuai SS S TS STS PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72 dengan keinginan saya. 14. Menurut saya penampilan saya sudah cukup menarik. 15. Saya tidak malu memakai pakaian yang memperlihatkan lengan saya. 16. Saya berolah raga untuk menjaga kesehatan saya. 17. Saya percaya bahwa saya menariknya dengan orang lain. 18. Saya dapat makan apa saja yang saya inginkan tanpa merasa khawatir dengan berat badan saya. 19. Saya tidak menunggu pengakuan dari orang lain agar percaya bahwa diri saya menarik. 20. Saya puas dengan bentuk tubuh yang saya miliki saat ini. 21. Saya merasa kurang nyaman ketika memakai pakaian yang ketat dan menonjolkan bentuk tubuh. 22. Saya berusaha untuk tidak makan pada malam hari. 23. Saya menjadi sedih bila ada yang mengatakan saya bertambah gemuk. 24. Memiliki tubuh yang langsing membantu saya dalam bergaul dengan rekan-rekan saya. 25. Saya ingin memiliki ukuran pinggang seperti ketika masih muda. 26. Saya malu dengan perut saya yang buncit dan menonjol. sama PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73 27. Saya memakai pakaian yang saya sukai dan yang membuat saya nyaman. 28. Saya menerima diri saya apa adanya dengan bentuk tubuh yang saya miliki saat ini. 29. Saya merasa nyaman dengan pakaian yang saya kenakan. 30. Saya tidak perlu melakukan diet karena ukuran tubuh saya sesuai dengan keinginan saya. 31. Saya sering bercermin di depan kaca tanpa khawatir dengan bentuk tubuh saya. 32. Saya tidak menghindari makanan yang mengandung lemak. 33. Saya merasa penampilan saya masih kurang menarik. 34. Menurut saya masih ada beberapa bagian tubuh saya yang harus dikecilkan. 35. Saya takut bila pakaian yang saya beli akan membuat tubuh saya terlihat besar. 36. Saya merasa bentuk tubuh saya masih kurang ideal. 37. Saya merasa cemas ketika hendak menimbang berat badan. 38. Saya perlu mengkonsumsi pil, obat, dan susu rendah lemak untuk menurunkan berat badan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74 39. Menurut saya tubuh saya lebih besar dari orang lain. 40. Saya merasa nyaman penampilan saya saat ini. 41. Saya membeli pakaian dengan model apa saja yang saya suka tanpa merasa cemas dengan bentuk tubuh yang saya miliki. 42. Saya tidak perlu mengkonsumsi pil, obat, dan susu rendah lemak untuk menurunkan berat badan saya. 43. Menurut saya lengan dan paha perlu dikecilkan. 44. Diet adalah hal yang sangat saya perlukan supaya tubuh saya tetap langsing. dengan Periksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang terlewat TERIMAKASIH ATAS PARTISIPASINYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75 PETUNJUK PENGERJAAN SKALA B Pada skala ini terdapat sejumlah pernyataan, bacalah dan pahami setiap pernyataan yang ada. Berilah tanda centang (√) pada kolom yang telah tersedia sesuai dengan keadaan yang Anda alami, yaitu : SS : Sangat Sesuai, bila pernyataan tersebut “SANGAT SESUAI” dengan yang Anda alami S : Sesuai, bila pernyataan tersebut “SESUAI” dengan yang Anda alami TS : Tidak Sesuai, bila pernyataan tersebut ”TIDAK SESUAI” dengan yang Anda alami STS : Sangat Tidak Sesuai, bila pernyataan tersebut ”SANGAT TIDAK SESUAI” dengan yang Anda alami Anda berhak memberikan tanggapan menurut Anda sendiri. Dalam hal ini tidak ada jawaban benar atau salah, karena jawaban tersebut mencerminkan diri Anda masing-masing. Contoh cara pengisian : Pernyataan SS S TS STS TS STS √ Saya suka membaca buku. Contoh koreksi : Pernyataan SS S Saya suka membaca buku. √ √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76 No. Pernyataan 1. Saya melakukan banyak pertimbangan ketika mencari jawaban dari permasalahan yang sedang saya hadapi. 2. Saya menerima diri saya sepenuhnya termasuk kekurangan dan kelebihan yang saya miliki. 3. Saya berusaha menjadi pendengar yang baik ketika teman saya bercerita. 4. Saya tidak mementingkan fisik seseorang ketika menjalin relasi dengan orang lain. 5. Saya mengikuti lebih banyak aktifitas sosial setelah anak-anak meninggalkan rumah. 6. Saya tidak berlama-lama bersedih ketika ada saudara atau teman saya yang meninggal. 7. Saya berusaha tidak menghakimi pendapat orang lain ketika mencari solusi. 8. Saya sering bertukar pikiran dengan rekan-rekan saya ketika menghadapi suatu persoalan. 9. Saya merasa kurang nyaman ketika bertemu dengan teman yang bertubuh gemuk. 10. Saya harus tetap tampak awet muda demi suami saya. SS S TS STS PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77 11. Saya merasa kesepian ketika anakanak meninggalkan rumah. 12. Saya memiliki pengalaman yang banyak dalam menghadapi persoalan hidup dari pada rekan-rekan saya. 13. Saya merasa cemas dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada diri saya diusia ini. 14. Saya merasa sangat kehilangan ketika ada saudara atau teman saya yang meninggal. 15. Menurut saya solusi yang saya miliki merupakan solusi yang paling tepat. 16. Saya mudah terbawa perasaan, sehingga mempengaruhi pekerjaan dan aktifitas saya sehari-hari. 17. Saya menerima perubahan-perubahan yang terjadi pada diri saya seiring bertambahnya usia. 18. Saya mencari solusi berdasarkan pengalaman-pengalaman yang saya miliki ketika menghadapi suatu persoalan. 19. Relasi saya dan suami menjadi lebih dekat setelah anak-anak meninggalkan rumah. 20. Kehidupan seksual saya tetap menyenangkan sama seperti awal perkawinan. 21. Saya berusaha untuk tidak terlalu memaksakan pendapat saya terhadap orang lain. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78 22. Saya menjalin relasi dengan orang lain untuk menjadi kawan baik saya. 23. Saya berusaha untuk tidak berprasangka buruk dan saling terbuka dengan suami. 24. Saya menghadapi suatu persoalan dengan tenang dan mencari solusi yang paling tepat untuk masalah yang saya hadapi. 25. Menurut saya pendapat orang lain dapat membantu saya dalam menyelesaikan persoalan yang ada. 26. Saya berusaha berpikiran positif dalam menghadapi permasalahan yang ada. 27. Saya berusaha menjalin komunikasi yang baik dan saling pengertian dengan suami saya. 28. Saya berusaha terbuka pada pengalaman-pengalaman baru yang terjadi pada diri saya. 29. Kehidupan seksual bukan menjadi prioritas utama, karena kedekatan dengan suami dan anak-anak lebih penting. 30. Dalam hal pekerjaan saya tidak mudah terpengaruh oleh suasana hati yang sedang saya rasakan. 31. Saya merasa malu dengan perubahan fisik yang semakin terlihat seiring bertambahnya usia. 32. Saya perlu mengubah penampilan fisik saya diusia ini, sehingga saya tetap terlihat awet muda. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79 33. Saya mampu menyelesaiakan persoalan yang ada tanpa bantuan orang lain. 34. Kehidupan seksual saya semakin menurun seiring bertambahnya usia. 35. Saya menjadi segan bertemu temanteman yang penampilannya ketinggalan jaman. 36. Menurut saya pendapat orang lain kurang sesuai digunakan untuk menyelesaikan persoalan yang ada. 37. Saya kurang dapat mengalihkan fokus pada aktifitas lain yang dapat membantu saya keluar dari perasaan yang sedang saya rasakan. 38. Saya merasa malu untuk berhubungan seks dengan suami saya karena bentuk tubuh yang saya miliki kurang menarik lagi. 39. Bukanlah hal yang menyenangkan ketika bertemu dengan teman-teman yang sakit-sakitan. 40. Menurut saya bentuk tubuh saya mulai kurang menarik seiring bertambahnya usia. 41. Saya merasa kecewa ketika suami saya kurang memuji penampilan saya. 42. Saya lebih banyak berdiam diri di rumah dan tidak mengikuti kegiatan sosial setelah anak-anak semakin mandiri. 43. Saya tidak membutuhkan pendapat orang lain dalam menyelesaikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80 masalah yang saya hadapi. 44. Saya menilai bahwa tubuh saya semakin kurang ideal, sehingga saya malu berelasi dengan orang lain. Periksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang terlewat TERIMAKASIH ATAS PARTISIPASINYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81 LAMPIRAN 2 Skala Tambahan Item Aspek Cathectic flexibility versus cathectic impoverishment dan Mental flexibility versus mental rigidity PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82 SKALA PENELITIAN Digunakan sebagai Penyusunan Tugas Akhir Disusun oleh: Anastasia Veriska Claudine Sumangkut 109114023 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83 Kepada : Yth. Ibu yang berpartisipasi Dengan hormat, saya : Nama : Anastasia Veriska Claudine Sumangkut NIM : 109114023 Fakultas : Psikologi Universitas : Sanata Dharma Yogyakarta Dalam rangka penyusunan tugas akhir, sebagai pemenuhan tanggungjawab saya sebagai mahasiswa. Saya memohon partisipasi dari Ibu untuk memberikan tanggapan terhadap pernyataan yang telah saya susun dalam skala ini. Tanggapan yang Ibu berikan akan terjaga kerahasiaannya. Oleh karena itu, Ibu diharapkan untuk memberikan tanggapan sesuai dengan keadaan yang Ibu alami. Saya mengucapkan terimakasih atas kesediaan Ibu yang bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini. Hormat saya, Anastasia Veriska Claudine Sumangkut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84 PERNYATAAN KESEDIAAN Dengan ini saya yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa saya bersedia mengisi skala ini dengan suka rela dan tanpa paksaan atau di bawah tekanan pihak tertentu, demi membantu terlaksananya penelitian ini. Semua jawaban yang saya berikan adalah murni dari apa yang saya alami dan bukan berdasarkan pada pandangan masyarakat pada umumnya. Saya bersedia dan mengijinkan penggunaan jawaban yang saya berikan tersebut sebagai data untuk memperlancar penelitian ini. Tanggal ________________ Menyetujui, ……………………….. (tandatangan) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85 IDENTITAS Inisial : Usia : Status pernikahan : Pekerjaan : Pendidikan terakhir : Usia suami : Pekerjaan suami : Pendidikan terakhir suami : Usia perkawinan : Jumlah anak : Usia anak 1 : 2 : 3 : 4 : Apakah ada anak yang sudah menikah? ………… Usia …….. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86 PETUNJUK PENGERJAAN SKALA Pada skala ini terdapat sejumlah pernyataan, bacalah dan pahami setiap pernyataan yang ada. Berilah tanda centang (√) pada kolom yang telah tersedia sesuai dengan keadaan yang Anda alami, yaitu : SS : Sangat Sesuai, bila pernyataan tersebut “SANGAT SESUAI” dengan yang Anda alami S : Sesuai, bila pernyataan tersebut “SESUAI” dengan yang Anda alami TS : Tidak Sesuai, bila pernyataan tersebut ”TIDAK SESUAI” dengan yang Anda alami STS : Sangat Tidak Sesuai, bila pernyataan tersebut ”SANGAT TIDAK SESUAI” dengan yang Anda alami Anda berhak memberikan tanggapan menurut Anda sendiri. Dalam hal ini tidak ada jawaban benar atau salah, karena jawaban tersebut mencerminkan diri Anda masing-masing. Contoh cara pengisian : Pernyataan SS S TS STS TS STS √ Saya suka membaca buku. Contoh koreksi : Pernyataan SS S Saya suka membaca buku. √ √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87 No. Pernyataan 1 Saya berusaha mendengarkan penjelasan orang lain ketika ada yang berbuat salah pada saya. 2. Saya tetap bisa bekerja dan melakukan aktifitas seperti biasa meskipun suasana hati saya tidak telalu baik. 3. Saya mudah memaafkan orang lain yang berbuat salah pada saya. 4. Saya mengikuti banyak kegiatan untuk mengisi waktu. 5. Ketika terjadi ketegangan dalam rumah tangga, saya berusaha menyikapinya dengan hati yang tenang. 6. Saya menyadari bahwa pengalaman yang saya miliki masih belum cukup untuk membantu saya dalam menyelesaikan persoalan yang saya hadapi. 7. Saya menyadari bahwa saya masih membutuhkan orang lain untuk membantu saya dalam menyelesaikan masalah yang ada. 8. Pekerjaan saya menjadi kacau ketika saya sedang menghadapi suatu permasalahan. 9. Saya akan langsung marah-marah ketika ada orang yang melakukan kesalahan. 10. Saya tidak dapat melakukan apapun ketika sedang stres. SS S TS STS PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88 11. Saya merasa lebih sensitif ketika suasana hati saya kurang baik. 12. Saya menjadi cepat marah pada anak saya ketika suasana hati saya sedang kurang baik. 13. Menurut saya pengalaman orang lain dalam menyelesaikan suatu masalah belum tentu dapat diterapkan pada masalah yang saya hadapi. 14. Rubrik tanya jawab di majalah kurang membantu saya dalam menghadapi masalah yang ada. 15. Menurut saya berdiskusi dengan teman membuat masalah saya semakin rumit. 16. Solusi yang diberikan oleh teman saya tidak bisa membantu menyelesaikan masalah yang saya hadapi. 17. Saya mampu mengendalikan emosi saya dan menyalurkannya pada kegiatan-kegiatan yang menyenangkan. 18. Saya akan bercerita pada teman saya ketika sedang marah pada orang lain supaya saya merasa lebih lega. 19. Saya menyadari bahwa kesabaran diperlukan dalam menghadapi sebuah permasalahan yang ada. 20. Saya akan menghabiskan waktu bersama keluarga ketika sedang menghadapi stres. 21. Membaca majalah atau tabloid membantu saya dalam memperluas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89 pengetahuan saya mengenai menghadapi sebuah persoalan. cara 22. Berbagi cerita tentang pengalaman hidup dengan orang lain membantu saya dalam menemukan solusi untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. 23. Saya memandang semua hal secara negatif ketika suasana hati saya kurang baik. 24. Kehidupan saya menjadi kacau ketika saya belum bisa menyelesaikan masalah yang ada. 25. Saya akan memikirkan masalah yang saya hadapi terus menerus dan berlarut-larut dengan emosi yang saya rasakan. 26. Saya merasa sulit untuk keluar dari perasaan yang sedang saya rasakan. 27. Menurut saya pengalamanpengalaman yang saya miliki sudah cukup sebagai bahan pertimbangan untuk menyelesaikan masalah saya. 28. Menurut saya forum diskusi tidak membantu saya dalam menemukan solusi atas masalah saya. 29. Saya menyadari bahwa bila saya berlarut-larut dalam kesedihan akan memberikan pengaruh buruk bagi pekerjaan dan aktifitas saya. 30. Saya berusaha keluar dari perasaan yang sedang saya rasakan dan kembali melakukan aktifitas seperti biasa. 31. Saya dapat menyesuaikan diri dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90 situasi yang ada ketika melakukan aktifitas. 32. Membaca koran dan menonton televisi membantu saya dalam mendapatkan inspirasi baru. 33. Menurut saya komunitas yang saya ikuti membantu saya dalam menemukan ide-ide untuk menyelesaikan persoalan yang saya hadapi. 34. Menurut saya hasil diskusi dengan teman dapat membantu saya sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. 35. Saya akan memendam sendiri perasaan yang sedang saya rasakan ketika saya menghadapi suatu masalah. 36. Saya menjadi kurang memperhatikan keadaan sekitar saya ketika suasana hati saya sedang kurang baik. 37. Saya banyak melamun ketika sedang banyak pikiran atau sedang memiliki masalah. 38. Saya sulit menemukan inspirasi baru untuk menyelesaikan permasalahan yang saya hadapi. 39. Saya sulit menerima pendapat orang lain ketika berdiskusi. Periksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang terlewat TERIMAKASIH ATAS PARTISIPASINYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91 LAMPIRAN 3 Skala Penelitian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92 SKALA PENELITIAN Digunakan sebagai Penyusunan Tugas Akhir Disusun oleh: Anastasia Veriska Claudine Sumangkut 109114023 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93 Kepada : Yth. Ibu yang berpartisipasi Dengan hormat, saya : Nama : Anastasia Veriska Claudine Sumangkut NIM : 109114023 Fakultas : Psikologi Universitas : Sanata Dharma Yogyakarta Dalam rangka penyusunan tugas akhir, sebagai pemenuhan tanggungjawab saya sebagai mahasiswa. Saya memohon partisipasi dari Ibu untuk memberikan tanggapan terhadap pernyataan yang telah saya susun dalam skala ini. Tanggapan yang Ibu berikan akan terjaga kerahasiaannya. Oleh karena itu, Ibu diharapkan untuk memberikan tanggapan sesuai dengan keadaan yang Ibu alami. Saya mengucapkan terimakasih atas kesediaan Ibu yang bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini. Hormat saya, Anastasia Veriska Claudine Sumangkut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94 PERNYATAAN KESEDIAAN Dengan ini saya yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa saya bersedia mengisi skala ini dengan suka rela dan tanpa paksaan atau di bawah tekanan pihak tertentu, demi membantu terlaksananya penelitian ini. Semua jawaban yang saya berikan adalah murni dari apa yang saya alami dan bukan berdasarkan pada pandangan masyarakat pada umumnya. Saya bersedia dan mengijinkan penggunaan jawaban yang saya berikan tersebut sebagai data untuk memperlancar penelitian ini. Tanggal ________________ Menyetujui, ……………………….. (tandatangan) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95 IDENTITAS Inisial : Usia : Status pernikahan : Pekerjaan : Pendidikan terakhir : Usia suami : Pekerjaan suami : Pendidikan terakhir suami : Usia perkawinan : Jumlah anak : Usia anak 1 : 2 : 3 : 4 : Apakah ada anak yang sudah menikah? ………… Usia …….. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96 PETUNJUK PENGERJAAN SKALA A Pada skala ini terdapat sejumlah pernyataan, bacalah dan pahami setiap pernyataan yang ada. Berilah tanda centang (√) pada kolom yang telah tersedia sesuai dengan keadaan yang Anda alami, yaitu : SS : Sangat Sesuai, bila pernyataan tersebut “SANGAT SESUAI” dengan yang Anda alami S : Sesuai, bila pernyataan tersebut “SESUAI” dengan yang Anda alami TS : Tidak Sesuai, bila pernyataan tersebut ”TIDAK SESUAI” dengan yang Anda alami STS : Sangat Tidak Sesuai, bila pernyataan tersebut ”SANGAT TIDAK SESUAI” dengan yang Anda alami Anda berhak memberikan tanggapan menurut Anda sendiri. Dalam hal ini tidak ada jawaban benar atau salah, karena jawaban tersebut mencerminkan diri Anda masing-masing. Contoh cara pengisian : Pernyataan SS S TS STS TS STS √ Saya suka membaca buku. Contoh koreksi : Pernyataan SS S Saya suka membaca buku. √ √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97 No. Pernyataan 1. Ukuran pinggang saya sudah sesuai dengan keinginan saya. 2. Saya tidak menunggu pengakuan dari orang lain agar percaya bahwa diri saya menarik. 3. Berat badan saya sesuai dengan ukuran tubuh saya. 4. Saya merasa puas dengan tubuh yang saya miliki saat ini. 5. Saya senang dengan penampilan saya sehari-hari. 6. Saya dapat makan apa saja yang saya inginkan tanpa merasa khawatir dengan berat badan saya. 7. Saya sering memakai pakaian berwarna gelap agar terlihat langsing. 8. Saya sering membandingkan tubuh saya dengan orang lain. 9. Saya selalu memperhatikan perut saya yang buncit dan paha saya ketika berkaca di depan cermin. 10. Saya merasa sedikit iri ketika teman saya berhasil menurunkan berat badan. 11. Saya menjadi sedih bila ada yang mengatakan saya bertambah gemuk. 12. Saya merasa cemas ketika hendak menimbang berat badan. 13. Para model di televisi dan majalah SS S TS STS PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98 menginspirasi saya untuk memiliki tubuh yang langsing. 14. Saya ingin memiliki ukuran pinggang seperti ketika masih muda. 15. Saya sering bercermin di depan kaca tanpa khawatir dengan bentuk tubuh saya. 16. Saya tidak perlu melakukan diet karena ukuran tubuh saya sesuai dengan keinginan saya. 17. Saya puas dengan bentuk tubuh yang saya miliki saat ini. 18. Saya merasa nyaman penampilan saya saat ini. 19. Saya membeli pakaian dengan model apa saja yang saya suka tanpa merasa cemas dengan bentuk tubuh yang saya miliki. 20. Saya sering menimbang berat badan untuk mengontrol berat badan saya. 21. Saya malu dengan perut saya yang buncit dan menonjol. 22. Saya takut bila pakaian yang saya beli akan membuat tubuh saya terlihat besar. 23. Saya berusaha untuk tidak makan pada malam hari. 24. Menurut saya masih ada beberapa bagian tubuh saya yang harus dikecilkan. 25. Menurut saya lengan dan paha perlu dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99 dikecilkan. 26. Diet adalah hal yang sangat saya perlukan supaya tubuh saya tetap langsing. Periksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang terlewat TERIMAKASIH ATAS PARTISIPASINYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100 PETUNJUK PENGERJAAN SKALA B Pada skala ini terdapat sejumlah pernyataan, bacalah dan pahami setiap pernyataan yang ada. Berilah tanda centang (√) pada kolom yang telah tersedia sesuai dengan keadaan yang Anda alami, yaitu : SS : Sangat Sesuai, bila pernyataan tersebut “SANGAT SESUAI” dengan yang Anda alami S : Sesuai, bila pernyataan tersebut “SESUAI” dengan yang Anda alami TS : Tidak Sesuai, bila pernyataan tersebut ”TIDAK SESUAI” dengan yang Anda alami STS : Sangat Tidak Sesuai, bila pernyataan tersebut ”SANGAT TIDAK SESUAI” dengan yang Anda alami Anda berhak memberikan tanggapan menurut Anda sendiri. Dalam hal ini tidak ada jawaban benar atau salah, karena jawaban tersebut mencerminkan diri Anda masing-masing. Contoh cara pengisian : Pernyataan SS S TS STS TS STS √ Saya suka membaca buku. Contoh koreksi : Pernyataan SS S Saya suka membaca buku. √ √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101 No. Pernyataan 1. Saya menerima diri saya sepenuhnya termasuk kekurangan dan kelebihan yang saya miliki. 2. Saya menerima perubahan-perubahan yang terjadi pada diri saya seiring bertambahnya usia. 3. Saya berusaha menjadi pendengar yang baik ketika teman saya bercerita. 4. Saya tidak mementingkan fisik seseorang ketika menjalin relasi dengan orang lain. 5. Saya mudah memaafkan orang lain yang berbuat salah pada saya. 6. Saya mengikuti banyak kegiatan untuk mengisi waktu. 7. Saya berusaha tidak menghakimi pendapat orang lain ketika mencari solusi. 8. Saya berusaha untuk tidak terlalu memaksakan pendapat saya terhadap orang lain. 9. Saya perlu mengubah penampilan fisik saya diusia ini, sehingga saya tetap terlihat awet muda. 10. Menurut saya bentuk tubuh saya mulai kurang menarik seiring bertambahnya usia. 11. Saya menilai bahwa tubuh saya semakin kurang ideal, sehingga saya SS S TS STS PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102 malu berelasi dengan orang lain. 12. Saya memandang semua hal secara negatif ketika suasana hati saya kurang baik. 13. Saya akan memikirkan masalah yang saya hadapi terus menerus dan berlarut-larut dengan emosi yang saya rasakan. 14. Kehidupan seksual saya semakin menurun seiring bertambahnya usia. 15. Saya menjadi segan bertemu temanteman yang penampilannya ketinggalan jaman. 16. Saya sulit menerima pendapat orang lain ketika berdiskusi. 17. Menurut saya berdiskusi dengan teman membuat masalah saya semakin rumit. 18. Saya mencari solusi berdasarkan pengalaman-pengalaman yang saya miliki ketika menghadapi suatu persoalan. 19. Saya berusaha menjalin komunikasi yang baik dan saling pengertian dengan suami saya. 20. Kehidupan seksual saya tetap menyenangkan sama seperti awal perkawinan. 21. Saya mampu mengendalikan emosi saya dan menyalurkannya pada kegiatan-kegiatan yang menyenangkan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103 22. Saya akan menghabiskan waktu bersama keluarga ketika sedang menghadapi stres. 23. Saya merasa cemas dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada diri saya diusia ini. 24. Saya merasa malu dengan perubahan fisik yang semakin terlihat seiring bertambahnya usia. 25. Saya merasa kecewa ketika suami saya kurang memuji penampilan saya. 26. Saya merasa malu untuk berhubungan seks dengan suami saya karena bentuk tubuh yang saya miliki kurang menarik lagi. 27. Saya menyadari bahwa pengalaman yang saya miliki masih belum cukup untuk membantu saya dalam menyelesaikan persoalan yang saya hadapi. 28. Saya menyadari bahwa saya masih membutuhkan orang lain untuk membantu saya dalam menyelesaikan masalah yang ada. 29. Saya dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang ada ketika melakukan aktifitas. 30. Saya berusaha terbuka pada pengalaman-pengalaman baru yang terjadi pada diri saya. 31. Menurut saya komunitas yang saya ikuti membantu saya dalam menemukan ide-ide untuk menyelesaikan persoalan yang saya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104 hadapi. 32. Saya merasa sulit untuk keluar dari perasaan yang sedang saya rasakan. 33. Saya menjadi kurang memperhatikan keadaan sekitar saya ketika suasana hati saya sedang kurang baik. 34. Saya banyak melamun ketika sedang banyak pikiran atau sedang memiliki masalah. 35. Menurut saya pendapat orang lain kurang sesuai digunakan untuk menyelesaikan persoalan yang ada. 36. Saya tidak membutuhkan pendapat orang lain dalam menyelesaikan masalah yang saya hadapi. Periksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang terlewat TERIMAKASIH ATAS PARTISIPASINYA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105 LAMPIRAN 4 Reliabilitas Skala Penelitian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106 A. Reliabilitas Skala Body Image Reliability Statistics Cronbach's Alpha .916 N of Items 44 Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance Item Deleted if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Item_1 113.3871 208.178 .454 .914 Item_2 113.8387 205.473 .484 .914 Item_3 113.7419 209.531 .467 .914 Item_4 113.1290 211.783 .378 .915 Item_5 113.3226 215.559 .056 .918 Item_6 113.7742 206.114 .519 .914 Item_7 113.6774 207.492 .366 .915 Item_8 113.4839 196.658 .685 .911 Item_9 113.4194 208.252 .347 .915 Item_10 113.8065 203.761 .600 .913 Item_11 113.6774 202.759 .577 .913 Item_12 114.2581 206.931 .471 .914 Item_13 113.9032 203.757 .539 .913 Item_14 113.5161 211.658 .279 .916 Item_15 113.8710 208.983 .271 .917 Item_16 113.3871 212.845 .135 .918 Item_17 113.5161 222.125 -.312 .921 Item_18 113.7419 203.731 .478 .914 Item_19 113.3226 208.692 .461 .914 Item_20 113.6774 203.892 .558 .913 Item_21 114.3548 212.770 .142 .918 Item_22 113.9355 207.929 .317 .916 Item_23 113.9032 200.424 .691 .911 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107 Item_24 113.5484 204.389 .445 .914 Item_25 113.9032 204.024 .647 .912 Item_26 114.0000 204.800 .584 .913 Item_27 112.8387 215.873 .037 .918 Item_28 113.0968 209.490 .405 .915 Item_29 112.9677 212.632 .243 .916 Item_30 113.5161 203.591 .603 .913 Item_31 113.5806 206.718 .556 .913 Item_32 113.5161 212.725 .129 .918 Item_33 113.8387 209.206 .437 .915 Item_34 114.1613 203.873 .574 .913 Item_35 113.9032 204.024 .599 .913 Item_36 114.0645 207.129 .484 .914 Item_37 113.5806 201.852 .718 .911 Item_38 112.9355 210.129 .323 .916 Item_39 113.4839 209.391 .429 .915 Item_40 113.3548 205.970 .550 .913 Item_41 113.6452 207.237 .468 .914 Item_42 113.1290 205.916 .496 .914 Item_43 113.8065 204.428 .500 .914 Item_44 113.5806 199.852 .622 .912 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108 B. Reliabilitas Skala Penyesuaian Diri Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .779 44 Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance Item Deleted if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Item_1 122.1935 67.495 .257 .774 Item_2 122.1613 66.873 .459 .769 Item_3 122.1613 67.806 .331 .773 Item_4 122.0323 65.432 .447 .767 Item_5 122.7742 69.381 .058 .782 Item_6 122.4839 70.791 -.065 .784 Item_7 122.1935 67.295 .430 .770 Item_8 122.2258 69.981 .015 .783 Item_9 122.0968 68.957 .098 .780 Item_10 123.1935 68.495 .158 .778 Item_11 123.3226 71.759 -.145 .791 Item_12 123.0000 70.533 -.050 .788 Item_13 122.9032 65.157 .414 .767 Item_14 123.1613 71.006 -.086 .787 Item_15 122.8710 66.516 .293 .773 Item_16 123.0645 70.329 -.030 .786 Item_17 122.2581 65.398 .583 .764 Item_18 122.1290 67.649 .333 .772 Item_19 122.9355 75.996 -.423 .807 Item_20 122.3226 63.426 .562 .761 Item_21 122.1290 64.583 .740 .760 Item_22 122.2258 68.514 .189 .777 Item_23 122.0968 67.890 .196 .777 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109 Item_24 122.1935 67.961 .277 .774 Item_25 122.3548 71.437 -.196 .784 Item_26 122.1935 69.561 .143 .778 Item_27 122.0968 66.090 .514 .767 Item_28 122.2903 66.546 .472 .768 Item_29 122.2258 70.047 .017 .782 Item_30 122.6774 70.626 -.047 .784 Item_31 122.6129 63.778 .564 .761 Item_32 122.6452 65.303 .383 .769 Item_33 122.4516 67.856 .198 .777 Item_34 122.8710 66.716 .332 .771 Item_35 122.1290 65.183 .510 .765 Item_36 122.3548 66.503 .414 .769 Item_37 122.7419 67.131 .293 .773 Item_38 122.1935 63.961 .523 .763 Item_39 122.4839 69.125 .068 .782 Item_40 122.9355 65.196 .384 .768 Item_41 122.6129 63.512 .641 .759 Item_42 122.4194 69.518 .034 .784 Item_43 122.3226 65.626 .485 .766 Item_44 122.1290 64.583 .644 .762 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110 C. Reliabilitas Skala Tambahan Item Aspek Cathectic flexibility versus cathectic impoverishment dan Mental flexibility versus mental rigidity Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .800 39 Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance Item Deleted if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Item_1 107.7742 62.047 .018 .803 Item_2 108.2258 60.714 .196 .798 Item_3 108.1935 58.895 .400 .791 Item_4 108.5161 56.525 .503 .786 Item_5 108.0968 60.290 .288 .795 Item_6 108.1290 58.183 .326 .793 Item_7 107.8387 59.273 .326 .794 Item_8 108.4194 59.585 .275 .795 Item_9 108.2258 60.247 .221 .797 Item_10 108.3226 61.626 .031 .806 Item_11 109.1935 60.361 .259 .796 Item_12 108.6774 59.692 .252 .796 Item_13 109.3871 61.312 .076 .803 Item_14 109.0645 60.129 .170 .800 Item_15 108.1935 58.428 .458 .790 Item_16 108.2581 61.131 .096 .802 Item_17 108.1290 59.849 .323 .794 Item_18 108.0968 61.424 .081 .802 Item_19 107.4839 59.791 .276 .795 Item_20 108.1290 57.516 .503 .787 Item_21 107.9355 59.529 .291 .795 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111 Item_22 107.9677 60.766 .161 .799 Item_23 108.1613 57.806 .408 .790 Item_24 108.3548 58.770 .228 .799 Item_25 108.1935 56.828 .490 .787 Item_26 108.3226 57.892 .502 .788 Item_27 108.5806 59.452 .274 .795 Item_28 108.4194 61.052 .115 .801 Item_29 107.8710 61.449 .129 .799 Item_30 107.9032 60.824 .193 .798 Item_31 108.0000 59.933 .391 .793 Item_32 108.1290 59.916 .236 .797 Item_33 108.0645 58.396 .524 .788 Item_34 108.0000 61.267 .111 .801 Item_35 108.4516 60.656 .155 .800 Item_36 108.4839 57.858 .413 .790 Item_37 108.2258 57.181 .441 .788 Item_38 108.2258 59.714 .283 .795 Item_39 108.0323 59.632 .390 .793 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112 LAMPIRAN 5 Uji Asumsi: Uji Normalitas & Uji Linearitas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113 A. Hasil Uji Normalitas 1. Body Image Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Statistic Body_Image .079 df Sig. 106 Shapiro-Wilk Statistic .097 df .969 Sig. 106 .014 a. Lilliefors Significance Correction 2. Penyesuaian Diri Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Statistic Penyesuaian _diri .134 df Sig. 106 Shapiro-Wilk Statistic .000 df .922 Sig. 106 .000 a. Lilliefors Significance Correction B. Uji Linearitas Body Image dan Penyesuaian Diri ANOVA Table Sum of Squares penyesuaian Between Groups _diri * Body_Image Within Groups Total df Mean Square F Sig. (Combined) 6068.398 38 159.695 2.095 .004 Linearity 2890.947 1 2890.947 37.927 .000 Deviation from Linearity 3177.452 37 85.877 1.127 .330 5107.036 67 76.224 11175.434 105 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114 LAMPIRAN 6 Uji Hipotesis PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115 Uji Korelasi Correlations Body_Image penyesuaian_diri Spearman's rho Body_Image 1.000 .425** . .000 106 106 .425** 1.000 Sig. (1-tailed) .000 . N 106 106 Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N penyesuaian_diri Correlation Coefficient **. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).