BAB III PELAKSANAAN MAGANG

advertisement
BAB III
PELAKSANAAN MAGANG
3.1 Pengenalan Lingkungan Kerja
Penulis memulai praktek pelaksanaan kerja atau magang pada Kantor
Pusat Perum BULOG selama satu bulan yang dimulai dari tanggal 01 sampai
dengan 31 oktober 2012. Dalam melaksanakan kegiatan magang dilaksanakan
dari hari senin s/d jum’at dan jam masuk kerjanya dari pukul 07.30 s/d 16.00
WIB, Kantor Pusat Perum BULOG yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto No.
49 Jakarta 12950, Jakarta. Penulis ditempatkan pada bagian K3 divisi SDM.
Pada hari pertama pelaksanaan kegiatan magang, penulis diperkenalkan kepada
seluruh karyawan bagian Divisi SDM dan diberikan fasilitas tempat dengan
komputer yang tersedia untuk mendukung kegiatan selama magang. Setelah itu,
penulis diberikan pengarahan tentang tugas-tugas yang akan dikerjakan dan tata
cara penggunaan mesin photo copy dan mesin faximili pada saat pelaksanaan
kegiatan magang berlangsung. Kemudian penulis juga diberikan penjelasan
tentang tata tertib yang ada di perusahaan tersebut yaitu berpakaian sopan, rapi
dan
memakai
almamater
sebagai
identitas
peserta
magang
dengan
menggunakan name take yang sudah disediakan, serta pemberitahuan apabila
penulis tidak masuk kerja atau magang.
28
29
3.2 Kegiatan Selama Magang
Selama kegiatan magang berlangsung di Kantor Pusat Perum BULOG,
penulis melakukan kegiatan yang bersifat rutin dan kegiatan yang bersifat non
rutin, di antaranya:
3.2.1 Kegiatan rutin yang dilakukan penulis, yaitu :
1. Entry pensiunan PNS dan nonPNS
2. Mengarsipkan nota verifikasi dan nota intern
3. Mensortir nota intern yang masuk dari subdirve
4. Mengantar nota intern dan nota verifikasi ke Direktur Sumber Daya
Manusia dan Umum
5. Mengirim dokumen faksimili ke subdirve dalam negeri.
6. Mengecek dan menginput data askes PNS dan nonPNS
3.2.2 Kegiatan non rutin yang dilakukan penulis, yaitu :
1. Menerima telepon dari vendor
2. Memberikan kartu ucapan ulang tahun kepada pegawai yang berulang
tahun.
30
3.3 Masalah yang ditemui pada unit kerja
Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan K3 di
ruang kantor, yaitu lingkungan di dalam gedung maupun disekitar gedung,
sebagaimana disebut di bawah ini.
3.3.1 Masalah Tidak Terawat dan Terpeliharanya Gedung Kantor
Kurang terpeliharanya dan perawatan gedung kantor sehingga menjadi
faktor utama dalam keselamatan pekerja dikantor pusat perum BULOG.
3.3.2 Masalah Pencahayaan
Minimnya pencahayaan yang dimiliki dalam ruangan menghambat
proses pekerjaan serta kenyamanan dalam bekerja.
3.3.3 Masalah Penataan Ruang Kantor
Rancangan penataan ruang kantor yang tidak kondusif bagi para pekerja
dalam melakukan kegiatan rutin menjadi faktor ergonomis dalam bekerja,
seperti suara dari mesin faximili, printer, mesin fotocopy dll, menganggu
konsentrasi para pekerja.
31
3.3.4 Masalah Tidak Adanya Smoking Area
Tidak adanya smoking area yang bedampak negatif pada pekerja dalam
ruangan yaitu Asap rokok yang berdampak buruk kepada kesehatan pekerja
yang tidak merokok jika merokok didalam ruangan ber-Ac.
3.4 Penyebab Masalah
3.4.1 Masalah Tidak Terawat dan Terpeliharanya Gedung Kantor
Perawatan dan terpeliharanya Konstruksi gedung dapat mempengaruhi
keamanan dan kenyamanan bekerja, oleh karena itu pada kantor pusat Perum
BULOG harus memiliki SDM yang mengurusi dalam mengawasi, merawat dan
memelihara konstruksi gedung kantor.
3.4.2 Masalah Pencahayaan
Lingkungan kerja yang nyaman juga ditentukan oleh faktor kualitas
pencahayaan yang cukup.
3.4.3 Masalah Penataan Ruang Kantor
Rancangan pada penataan ruang kantor yang tidak memiliki sekat
antara karyawan menjadi faktor ergonomis dalam bekerja, sehingga energi
suara yang terjadi secara bersamaan tidak dapat menimbulkan kebisingan di
dalam ruang kantor.
32
3.4.4 Masalah Tidak Adanya Smoking Area
Kualitas udara di dalam ruangan mempengaruhi kenyamanan
lingkungan ruang kerja, sebab kualitas udara yang buruk akan membawa
dampak negatif terhadap kesehatan pada pekerja.
3.5 Alternatif Pemecahan Masalah
3.5.1 Alternatif Pemecahan Masalah Perawatan dan Pemeliharaan Gedung
Kantor
Perawatan dan
Pemeliharaan
Konstruksi gedung
kantor dapat
mempengaruhi keamanan dan kenyamanan bekerja, oleh karena itu aspek K3
harus diperhatikan sejak awal pembangunan gedung. Yang perlu diperhatikan
mengenai konstruksi gedung adalah:
a. Diperlukannya pengurus untuk merawat dan memelihara struktur
bangunan gedung agar tetap stabil dan kukuh dalam mendukung beban
muatan sampai dengan kondisi pembebanan maksimum. Besarnya
beban muatan dapat dihitung berdasarkan fungsi bangunan gedung pada
kondisi pembebanan maksimum agar bila terjadi keruntuhan pengguna
bangunan gedung masih dapat menyelamatkan diri.
b. bangunan gedung harus mampu mencegah dan menanggulangi bahaya
kebakaran dengan sistem proteksi pasif yang meliputi konstruksi tahan
api untuk menahan dan membatasi kecepatan menjalarnya api dan asap
kebakaran. Gedung juga harus memiliki sistem proteksi aktif, yaitu
33
kemampuan peralatan dalam mendeteksi dan memadamkan kebakaran,
meliputi sensor panas, sensor asap, penyemprot air saat kebakaran,
tabung CO2, hydrant, tangga darurat tahan panas, alat pemecah kaca
bila terjadi kebakaran dan disediakan masker asap yang digunakan bila
terjadi kebakaran agar tidak mengganggu pernapasan
c. pemilihan dan penggunaan bahan bangunan yang tidak mudah terbakar
untuk memperkecil risiko timbulnya kebakaran dan menyebarluasnya
api
d. memiliki penangkal petir untuk pengamanan terhadap bahaya petir.
e. bangunan gedung harus memiliki sarana untuk ruang ibadah, ruang
toilet, tempat parkir dan tempat sampah.
3.5.2 Alternatif Pemecahan Masalah Pencahayaan
Lingkungan kerja yang nyaman juga ditentukan oleh faktor kualitas
pencahayaan. Yang harus diperhatikan mengenai kualitas pencahayaan dalam
ruangan adalah :
a. digunakan warna dan dekorasi ruangan yang dapat mempengaruhi
nuansa bekerja dalam ruangan sehingga dapat memberikan efek nyaman
dalam bekerja.
b. jendela dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan cahaya alami
dari luar masuk ke dalam ruangan dan digunakan tirai untuk pengaturan
cahaya dalam ruangan agar tidak silau dan mengganggu penglihatan.
34
c. penggunaan lampu darurat untuk menunjukkan arah menuju tangga
darurat dan tersedianya lampu darurat disetiap tangga darurat yang dapat
digunakan pada saat listrik mati ketika terjadi kebakaran.
3.5.3 Alternatif Pemecahan Masalah Penataan Ruang Kantor
Rancangan tempat kerja ini mengarah pada penataan ruang yang
memperhatikan
faktor
ergonomis
dalam
bekerja.
Untuk
mendukung
kenyamanan dalam bekerja maka dalam merancang tempat kerja perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. ruang kerja diatur agar tiap orang mendapat ruang kerja selebar 2 m2
sehingga memadai untuk bekerja dan memberi rasa aman dan nyaman
dalam bekerja. ruang kantor juga dilengkapi dengan dinding sekat untuk
mencegah kebisingan, sebab kebisingan dapat mengganggu konsentrasi
kerja.
b. tersedia ruang untuk sholat di tiap lantai untuk memudahkan pekerja
melakukan ibadah dan ruang atau lemari untuk menyimpan arsip agar
ruangan tetap rapi.
c. tersedia ruang makan dilengkapi dengan lemari dapur di tiap lantai.
d. sumber kebisingan yang tinggi dapat menimbulkan getaran, oleh karena
itu pada dinding ruang genset dipasang isolator agar tidak menimbulkan
kebisingan.
35
3.5.4 Alternatif Pemecahan Masalah Smoking Area
Kualitas udara di dalam ruangan
mempengaruhi kenyamanan
lingkungan ruang kerja, sebab kualitas udara yang buruk akan membawa
dampak negatif terhadap kesehatan. Beberapa peralatan standar yang
diperlukan dalam ruangan :
a. Di setiap ruangan dipasang termometer untuk mengontrol temperatur
ruangan. Suhu ruangan yang dianggap nyaman untuk suasana bekerja
adalah antara 18 sampai 26 °C. Suhu udara yang terlalu dingin dapat
menimbulkan gangguan, salah satunya gangguan konsentrasi dimana
pegawai
tidak dapat bekerja dengan
tenang
karena berusaha
menghilangkan rasa dingin atau panas.
b. dipasang exhaust fan (perlindungan terhadap kelembaban udara). Untuk
ruangan yang ber-Ac exhaust fan diarahkan keluar. Kelembaban udara
mempengaruhi kondisi suhu
ruangan dalam
hal
kemungkinan
berkembang biaknya virus, bakteri dan jamur.
c. pemasangan stiker atau poster “dilarang merokok” di tiap ruang.
Pemasangan stiker ini dapat dijadikan alat untuk membantu pekerja
berhenti merokok.
d. pembersihan dan pemeliharaan secara berkala terhadap filter AC
minimal
setahun
sekali.
AC
yang
jarang
dibersihkan
dapat
mengakibatkan menurunnya kualitas udara dalam ruangan sehingga
36
menimbulkan berbagai gangguan kesehatan. Selain itu, pembersihan
secara rutin dapat mencegah berkembang biaknya mikro organisme.
e. desain dan penempatan tempat sampah yang memenuhi syarat kesehatan
agar tidak menimbulkan pencemaran udara.
f. disediakan jendela yang dapat digunakan untuk pergantian udara jika
AC mati sehingga ruangan tetap mendapat udara segar. Ruang kantor
yang tidak ber-AC harus diberi ventilasi untuk kebutuhan sirkulasi atau
pertukaran udara.
g. pemasangan fan di dalam lift agar ada pergantian udara.
h. penyedotan debu satu kali sehari terhadap karpet dan menghindari
penumpukan barang-barang bekas yang menimbulkan debu dan bau
tidak sedap yang dapat mengganggu pernapasan.
3.6 Pemecahan Masalah yang Disarankan
3.6.1 Masalah Perawatan dan Pemeliharaan Gedung Kantor
Dengan memperhatikan srtuktur bangunan serta fasilitas yang tersedia
dalam konstruksi gedung untuk menciptakann rasa aman dan nyaman kepada
pekerja di kantor pusat perum BULOG.
Maka dari itu diperlukannya pengurus untuk merawat dan memelihara
struktur bangunan gedung agar tetap stabil dan kukuh dalam mendukung beban
muatan sampai dengan kondisi pembebanan maksimum. Besarnya beban
muatan dapat dihitung berdasarkan fungsi bangunan gedung pada kondisi
37
pembebanan maksimum agar bila terjadi keruntuhan pengguna bangunan
gedung masih dapat menyelamatkan diri.
3.6.2 Masalah Pencahayaan
Dengan alternatif pemecahan masalah pencahayaan yang disarankan
oleh penulis maka akan lebih efisien jika menggunakan warna dan dekorasi
ruangan yang dapat mempengaruhi nuansa bekerja dalam ruangan sehingga
dapat memberikan efek cahaya yang baik dalam ruang kantor.
3.6.3 Masalah Penataan Ruang Kantor
Rancangan penataan ruang kerja yang strategis dalam lingkungan kantor
yaitu ruang kerja diatur agar tiap orang mendapat ruang kerja selebar 2 m2
sehingga memadai untuk bekerja dan memberi rasa aman dan nyaman dalam
bekerja. ruang kantor juga dilengkapi dengan dinding sekat untuk mencegah
kebisingan, sebab kebisingan dapat mengganggu konsentrasi kerja.
3.6.4 Masalah Masalah Smoking Area
Pemasangan stiker atau poster “dilarang merokok” di tiap ruang.
Pemasangan stiker ini dapat dijadikan alat untuk membantu pekerja berhenti
merokok dan terjaganya kualitas udara yang tercemar dari asap rokok.
Download