Chapter I - Universitas Sumatera Utara

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Obat tradisional merupakan salah satu warisan budaya bangsa yang sampai
saat ini masih di gunakan dan di akui manfaatnya. Bahan baku obat tradisional
cukup banyak terdapat di Indonesia dan mudah di peroleh masyarakat, maka
secara sosioekonomi kelihatannya menguntungkan bila obat ini dapat di
kembangkan dan di gunakan di pusat pelayanan kesehatan (Hargono, 1992).
Pengobatan tradisional dengan menggunakan ramuan obat yang berasal
dari tumbuhan bukanlah pengobatan yang terbaru tetapi telah di lakukan nenek
moyang sejak zaman dahulu. Seiring dengan perkembangan zaman, masyarakat
semakin banyak menggunakan tumbuhan obat dalam mengatasi masalah
kesehatan dari pada menggunakan obat-obat modern. Hal ini menandai adanya
kesadaran untuk kembali ke alamiah (back to nature), dengan memanfaatkan
produk alami yang di yakini memiliki efek samping lebih relatif rendah di
bandingkan obat moderen (Dalimartha, 2007).
Banyak tanaman obat yang di gunakan oleh masyarakat sebagai obat diare.
Adapun tanaman obat yang dapat di gunakan untuk membantu mengatasi diare di
antaranya mempunyai efek sebagai adstringen yaitu dapat mengerutkan selaput
lendir usus sehingga mengurangi pengeluaran cairan diare dan disentri (Tan dan
Rahardja, 2002).
Salah satu tanaman tradisional adalah gambir (Uncaria gambir Roxb.)
yang memang sejak lama di gunakan masyarakat sebagai antiseptik dan obat sakit
perut, serta sebagai salah satu ramuan makan sirih. Gambir merupakan spesies
1
Universitas Sumatera Utara
tanaman berbunga termasuk famili Rubiaceae yang dapat di gunakan untuk
mengatasi diare. Diare didefinisikan sebagai suatu keadaan peningkatan kecepatan
pengosongan usus besar dan peningkatan kandungan air pada feses. Pada
umumnya, apabila terjadi defekasi lebih dari 3 kali sehari, pengeluaran feses
dengan konsistensi lunak/cair atau kombinasi keduanya mencerminkan suatu
kondisi tidak normal pada proses defekasi (Jeejeebhoy, 1977).
Berdasarkan hal di atas maka di lakukan penelitian tentang uji efek
antidiare ekstrak etanol daun gambir (Uncaria gambir Roxb.) pada tikus putih
yang di buat diare dengan oleum ricini sebagai penginduksi, CMC 1% sebagai
kontrol negatif dan obat loperamid HCl sebagai kontrol positif dari bahan uji
antidiare ekstrak etanol daun gambir.
Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat, kebenaran bahan baku penting untuk
menjamin manfaat dan keamanan pengobatan. Oleh karena itu, sebelum di
lakukan penelitian untuk melihat efek tumbuhan yang di gunakan di karakterisasi
terlebih dahulu untuk menjamin mutu bahan baku yang akan di gunakan (Sari,
2006).
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka perumusan masalah pada penelitian
adalah:
a. bagaimana karakterisasi simplisia dan ekstrak etanol daun gambir?
b. apakah simplisia dan ekstrak etanol daun gambir dapat di tentukan golongan
senyawa kimianya?
c. apakah ekstrak etanol daun gambir mempunyai efek sebanding dengan
loperamid HCl?
2
Universitas Sumatera Utara
1.3 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah maka hipotesis pada penelitian adalah:
a. simplisia dan ekstrak etanol daun gambir mempunyai karakterisasi.
b. simplisia dan ekstrak etanol daun gambir dapat di tentukan golongan senyawa
kimianya dengan melakukan skrining fitokimia.
c. ekstrak etanol daun gambir pada dosis tertentu mempunyai efek yang
sebanding dengan loperamid HCl.
1.4 Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
a. untuk mengetahui karakteristik simplisia dan ekstrak etanol daun gambir yang
di teliti.
b. untuk mengetahui golongan senyawa kimia simplisia dan ekstrak etanol daun
gambir
c. untuk mengetahui pada dosis berapa ekstrak etanol daun gambir memberikan
efek antidiare yang sebanding dengan loperamid HCl.
1.5 Manfaat
Manfaat yang di peroleh pada penelitian ini adalah:
Memberikan informasi tentang karakteristik simplisia dan ekstrak etanol
daun gambir dan menambah data penelitian dalam usaha pemanfaatan tumbuhan
gambir sebagai obat antidiare.
3
Universitas Sumatera Utara
1.6 Kerangka Pikir Penilitian
Variabel Bebas
Variabel Terikat
Karakteristik
simplisia dan
ekstrak
Simplisia daun
gambir
Parameter
1.
2.
3.
4.
5.
Kadar air
Kadar sari larut air
Kadar sari larut etanol
Kadar abu total
Kadar abu tidak larut asam
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Alkaloida
Flavonoida
Glikosida
Tanin
Saponin
Steroida/triterpenoida
1.
2.
3.
4.
Saat mulai terjadinya diare
Konsistensi feses
Frekuensi diare
Lama terjadinya diare
Ekstrak etanol
daun gambir
Skrining
fitokimia
simplisia
dan ekstrak
1. Kelompok kontrol negatif
(CMC 1%)
2. Bahan uji EEDG:
- dosis 25 mg/kg bb
konsentrasi 0,75%
- dosis 50 mg/kg bb
konsentrasi 1,5%
- dosis 75 mg/kg bb
konsentrasi 2,25%
- dosis 100 mg/kg bb
konsentrasi 3%
3. Kelompok kontrol positif
(loperamid HCl)
Tikus +
oleum ricini
Diare
menurun
Gambar 1.1 Kerangka pikir penelitian
4
Universitas Sumatera Utara
Download