54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian PT. Softex Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang bernaung dibawah Gadjah Tunggal Group, PT. Softex Indonesia berdiri pada tanggal 15 Oktober 1976 dengan nama awal PT. Mozambique yang beralamat Jl. Liberia No. 2 Kecamatan Tambora Jakarta Pusat. Produksi awal adalah pembalut wanita untuk sehabis bersalin (melahirkan) dengan merek Desly dan Sanitary napkin dengan merek Softex Poly Bags yang diproduksi mempergunakan 1 mesin merek Bikoma buatan Jerman. Untuk mengetahui proses perencanaan komunikasi pemasaran program advertising yang dilakukan oleh PT. Softex Indonesia, maka dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara mendalam pada narasumber yaitu Ibu Nirma Sofiawati selaku Assistant Brand Manager Sanitary Napkin PT. Softex Indonesia dan Ibu Elly Gustiawati selaku Asisten Manager Promotion PT. Softex Indonesia. Selain wawancara pengumpulan data berupa arsip dan dokumen perusahaan juga turut dilakukan. 4.1.1 Tinjauan Rencana Pemasaran Setiap perusahaan yang memiliki produk barang/jasa pastinya membutuhkan sutau rencana pemasaran untuk memperkenalkan produknya 54 55 kepada target konsumennya hingga berakhir pada tahap pembelian. Dari hasil wawancara dengan Ibu Nirma Sofiawati selaku Assistant Brand Manager Sanitary Napkin mengenai tinjauan rencana pemasaran ini, beliau mengungkapkan : Kita berusaha untuk meningkatkan inovasi produk, teknologi dan sebagainya untuk rejuvenation atau peremajaan merk serta merubah persepsi masyarakat yang tadinya berasumsi bahwa softex adalah produk untuk orang tua dan kini persepsinya yaitu untuk wanita remaja yang punya rasa friendship yang tinggi, kemudian dia punya team worknya juga bagus, supel dan sebagainya. Untuk posisi pasar dulu kita adalah sebagai pionir, tetapi seiring dengan berjalannya waktu saat ini kita berada di posisi ke tiga. Ditujukan kemana tentunya harus wanita, ga mungkin laki-laki. Tinjauan rencana pemasaran yang dilakukan PT. Softex Indonesia adalah inovasi produk, teknologi serta merubah persepsi masyarakat yang tadinya berasumsi bahwa softex adalah produk untuk orang tua dan kini persepsinya yaitu untuk wanita remaja. Ibu Elly Gustiawati selaku Asistant Manager Promotion PT. Softex Indonesia menambahkan : Semuanya hanya terpusat dalam 3 hal yaitu produk, berikanlah produk yang berkualitas tinggi kepada konsumen dan melakukan inovasi untuk meningkatkan taraf hidup konsumen. Service, bagaimana memberikan after sales service dan menjaga kepuasan pelanggan lewat program komunikasi pemasaran terpadu. Riset konsumen, dengan mengadakan riset konsumen, kita dapat menggali kesempatan dan kebutuhan apa yang dibutuhkan oleh konsumen kita. 4.1.2 Analisa Situasi Menurut Ibu Nirma, beberapa faktor dasar yang di temukan dari hasil analisis situasi adalah : 56 Akan menjadi mitra konsumen di bidang produk dan jasa kesehatan serta perawatan pribadi yang paling dikagumi, dapat diandalkan, serta inovatif di Indonesia khususnya dan di Negaranegara berkembang lainnya pada umumnya, yang senantiasa konsisten dalam menciptakan produk-jasa-kualitas sesuai dengan segmen pasar yang dituju melalui proses perbaikan yang berkesinambungan. Akan menjadi pemain Tiga Besar di Indonesia dibidang produk disposable hygiene (popok bayi, pembalut wanita popok orang dewasa). Analisis ekternal, dengan memperkaya kualitas hidup dan memberikan produk dengan hasil yang bagus untuk segala lapisan masyarakat. Menyediakan produk dan jasa kesehatan serta perawatan pribadi yang lengkap, berkualitas tinggi dan bernilai sesuai tahap kehidupan konsumen, guna memperbaiki kesejateraan sekaligus meningkatkan kualitas hidup keluarga Indonesia khususnya dan semua orang belahan dunia lain, saat ini dan untuk generasi pada umumnya. Aspek lain dalam analisa internal adalah pandangan ruang lingkup kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang disebut dengan analisis SWOT, Ibu Elly Gustiawati menjelaskan mengenai analisis SWOT PT. Softex Indonesia yaitu: Strength, softex adalah sebuah brand heritage dan menjadi pionir dalam produk sanitary napkin karena jam terbang dan pengalaman yang cukup lama itulah yang membuat kami sangat mengerti kebutuhan konsumen wanita Indonesia, softex sekarang bukan lagi sebuah brand, tapi merupakan generic name. orang menyebutkan kata ‘pembalut dengan kata ‘softex’.Weakness, karena softex adalah pembalut pertama di Indonesia sehingga sering diartikan bahwa pembalut softex terkesan sedikit kuno, untuk itulah kami melakukan brand rejuvenation/peremajaan merk. Opportunity, peluang yang ada adalah pengembangan ke produk-produk diluar sanitary napkin, namun masih erat hubungannya sebagai produk higienis dengan target market wanita. Threat, persaingan di pasar dan masuknya pemain baru merupakan ancaman yang selalu ada di semua perusahaan, tugas kami adalah mempertahankan konsumen yang ada saat ini dan menjaring konsumen baru melalui produk yang berkualitas, distribusi produk yang merata, service yang memuaskan, dan harga yang terjangkau. 57 Perusahaan khususnya diharuskan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari perusahaannya. Informasi ini dilakukan sebagaimana informasi mengenai kekuatan perusahaan. Dengan mengetahui kelemahan perusahaan maka pihak manajemen perusahaan dapat membuat langkah-langkah mengatasinya. 4.1.3 Proses Komunikasi Mengenai proses komunikasi yang dilakukan Softex Indonesia, Ibu Nirma Sofiawati mengungkapkan : Untuk komunikasinya, softex lebih ke arah higienis, kebersihan dan kelebihan-kelebihan produk dibandingkan dengan kompetitor sehingga konsumen bisa memilih produk kita dan dianggap produk kita adalah produk yang terbaik dengan cara suatu hal yang simple tapi mengcapture semua. Target dari softex itu sendiri yaitu wanita remaja yang berusia antara 12 sampai 25 tahun pekerjaan pelajar, mahasiswi atau firstjober yang bersifat terkesan friendship, unik, smart dan kreatif. Sampai saat ini kita belum punya selebritis untuk brand hambasador, kita pernah ada artis Sandra dewi sebagai endorser, karena beliau adalah penggambaran dari produk softex itu sendiri. Konsep dasar dari IMC adalah komunikasi, dengan komunikasi ini IMC berusaha untuk memaksimalkan pesan positif dan meminimalkan pesan negatif dari suatu brand, dengan sasaran menciptakan dan menyokong brand relationship. Untuk membangun hubungan jangka panjang, IMC juga digunakan untuk membangun dan memperkuat brand. 58 Bagian terpenting dalam bagian proses perencanaan komunikasi ini adalah membentuk suatu komunikasi yang bertujuan dan objektif. Komunikasi objektif mungkin termasuk dalam menciptakan awareness atau pengetahuan tentang suatu produk dan perelengkapan atau keuntungan, menciptakan suatu image, membangun perilaku kesukaan, pilihan atau tujuan pembelian. Mengenai komunikasi softex, Ibu Elly Gustiawati selaku Asisten Manager Promotion menjelaskan : Attention (perhatian), mengadakan program CSR kunjungan ke sekolah-sekolah untuk memberikan talkshow bersama dokter tentang pentingnya menjaga kesehatan kewanitaan sejak dini. Interest (minat), melalui integrated campaign seperti consumer promo, iklan, on-line marketing dan lain-lain. Desire (hasrat), melalui integrated campaign seperti consumer promo, iklan, on-line marketing dan lainlain. Action (kegiatan), melihat aktivitas apa yang dilakukan oleh target market, berapa kali dia berbelanja, mereka membeli produk di toko apa dan riset lainnya secara mendalam. Dengan demikian, bisa menentukan aktivitas apakah yang cocok dilakukan.Mengenai push and pull strateginya yaitu, untuk retailer yaitu program kerja sama dan pembinaan retailer. Untuk konsumen yaitu program CSR dan consumer reward. 4.1.4 Program Advertising Mengenai promotion MIX yang digunakan PT. Softex Indonesia untuk mencapai tujuan komunikasinya yaitu advertising, Ibu Nirma Sofiawati mengungkapkan melalui penjabaran sebagai berikut : 59 Kita menggunakan media advertising untuk meriminding seperti iklan softex versi anak sekolah terlambat yang isi pesan komunikasinya lebih mengarah kepada keunggulan-keunggulan dari produk seperti liquid lock, yaitu misalnya ada air yang di tuang kemudian ada gembok terkunci yang artinya tidak mudah bocor. Adapun media yang digunakan dalam advertising PT. Softex Indonesia adalah: Untuk radio kita tidak banyak menggunakan, karena anak remaja sekarang lebih condong maen ketempat-tempat seperti mall, cafe untuk makan sambil kumpul-kumpul bareng dan sebagainya untuk TV yaitu SCTV, Global TV, Trans,TV. TVO, IVM. Untuk koran, di lihat dari fokus areanya dimana, karena ada brand yang sifatnya brand nasional dan ada juga brand yang sifatnya priority. Biasanya untuk brand nasional tentunya kita menggunakan koran yang nasional juga seperti kompas, apabila fokus area khususnya di wilayah jawa tengah yah kita menggunakan jawapos. Untuk majalah disesuaikan dengan target market, kita lebih sering menggunakan majalah Aneka, kita juga menggunakan Gadis, kemudian Go Girls dan majalah Tin. Untuk tabloid, biasanya kita menggunakan tabloid Gaul. 4.1.5 Monitoring, Evaluation and Controlling Mengenai monitoring, evaluation and controlling yang dilakukan Softex Indonesia, Ibu Nirma Sofiawati mengungkapkan : Biasanya kita ada agencynya yang mengurus untuk monitoring dan controlling, kemudian kita juga membeli data dari AC Nielsen untuk setiap sebulan sekali mereka presentasi ke kita mengenai konsumen mempersepsikan produk seperti apa, berada di peringkat keberapa, dan lain-lain yang kita sebut dengan data brand health. Setelah didapat hasilnya maka kita merencanakan suatu program marketing yang disebut dengan marketing maping kemudian di compare dengan volume tahun ini dengan tahun lalu, apakah ada kenaikan atau penurunan, kemudian marketing activity kita compare tahun ini dengan tahun lalu banyakan mana. Kalau memang ternyata volume ini naik berarti efektif. Setelah mendapatkan semuanya maka untuk selanjutnya harus menentukan elemen-elemen apa yang mesti diperhatikan dalam mengkomunikasikan produk selanjutnya. 60 mengingat bahwa suatu merk termasuk ke dalam kategori produk tertentu atau pengetahuan akan merek (brand awareness). Ibu Nirma Sofiawati mengungkapkan : Melalui consumer activity dengan sponsorship event yang bersifat awareness, kita harus membuat suatu hal bahwa orang tahu bahwa softex itu eksis di acara tersebut. Karena ada awareness yang harus dibuilding bisa melalui koran, brosur, radio, spanduk dan yang lainnya. Ada lima dimensi ekuitas merk, yaitu pengetahuan akan merk (Brand Awareness), asosiasi merk (Brand Association), kualitas yang diterima (Perceived Quality), other assets dan brand loyality. 4.2 Pembahasan Komunikasi pemasaran melibatkan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengendalian penggunaan berbagai elemen bauran promosi secara efektif untuk berkomunikasi dengan khalayak sasaran. Perusahaan harus mempertimbangkan apa alat promosi yang digunakan dan bagaimana untuk mengintegrasikan tujuan pemasaran dan komunikasi. Proses ini dipandu oleh sebuah rencana komunikasi pemasaran yang menyediakan kerangka kerja untuk mengembangkan, melaksanakan dan memantau program advertising organisasi. Komunikasi pemasaran hanyalah 61 salah satu bagian, dan harus diintegrasikan ke dalam rencana dan program pemasaran secara keseluruhan. Menurut definisi George E. Belch & Michael A. Belch proses awal dalam perencanaan IMC adalah tinjauan rencana pemasaran dan sasaran, setelah tinjauan rencana pemasaran langkah selanjutnya dalam pengembangan rencana promosi yaitu analisa situas yang didalamnya terkandung analisa internal dan analisa eksternal, proses komunikasi dan mengembangkan program komunikasi pemasaran terpadu. Proses perencanaan IMC ini dimulai dari tinjauan rencana pemasaran. Rencana pemasaran PT. Softex Indonesia adalah meningkatkan inovasi produk dan teknologi untuk rejuvenation atau peremajaan merk serta merubah persepsi masyarakat yang tadinya berasumsi bahwa softex adalah produk untuk orang tua dan kini persepsinya yaitu untuk wanita remaja yang punya rasa friendship tinggi, team work, inovatif serta kreatif. George E. Belch & Michael A. Belch menjelaskan, pada prinsipnya perencanaan adalah cara sistematis yang dilakukan organisasi dalam rangka mengendalikan masa depannya. Rencana adalah pernyataan mengenai apa yang ingin dicapai organisasi, bagaimana mencapainya dan kapan mewujudkannya. Untuk rencana pemasaran yang ingin dicapai PT. Softex Indonesia adalah ingin meningkatkan inovasi produk dan teknologi untuk rejuvenation atau peremajaan merk. 62 Untuk mencapai rencana pemasaran PT. Softex Indonesia memberikan produk yang berkualitas tinggi kepada konsumen dan melakukan inovasi untuk meningkatkan taraf hidup konsumen, kemudian memberikan after sales service dan menjaga kepuasan pelanggan lewat program komunikasi pemasaran terpadu. PT. Softex Indonesia mengadakan riset konsumen agar dapat menggali kesempatan untuk mendapatkan kebutuhan yang dibutuhkan oleh konsumen dan kemudian mewujudkannya, Setelah tinjauan rencana pemasaran, langkah selanjutnya dalam pengembangan rencana promosi yaitu analisa situasi. Dalam program IMC, analisa situasi terfokus pada faktor-faktor yang mempengaruhi atau berkaitan dalam pengembangan strategi promosi. Seperti halnya analisa situasi keseluruhan pemasaran, analisa program promosi didalamnya terkandung analisa internal dan analisa eksternal. Analisa internal yang dilakukan PT. Softex Indonesia meliputi produk atau penawaran pelayanan pada perusahaan itu sendiri, yaitu akan menjadi mitra konsumen di bidang produk dan jasa kesehatan serta perawatan pribadi yang paling dikagumi, dapat diandalkan, serta inovatif di Indonesia khususnya dan di Negara-negara berkembang lainnya pada umumnya yang senantiasa konsisten dalam menciptakan produk-jasa-kualitas sesuai dengan segmen pasar yang dituju melalui proses perbaikan yang berkesinambungan dan akan menjadi pemain tiga besar di Indonesia dibidang produk disposable hygiene (popok bayi, pembalut wanita popok orang dewasa). 63 Aspek lain dalam analisa internal adalah pandangan ruang lingkup kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang disebut dengan analisis SWOT, Rangkuty, Freddy menjelaskan mengenai analisis SWOT yaitu analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (Threats). Anlisis SWOT PT. Softex Indonesia antara lain Strength, softex adalah sebuah brand heritage dan menjadi pionir dalam produk sanitary napkin karena jam terbang dan pengalaman yang cukup lama itulah yang membuat kami sangat mengerti kebutuhan konsumen wanita Indonesia, softex sekarang bukan lagi sebuah brand, tapi merupakan generic name. orang menyebutkan kata ‘pembalut dengan kata ‘softex’. Untuk Weakness, karena softex adalah pembalut pertama di Indonesia sehingga sering diartikan bahwa pembalut softex terkesan sedikit kuno, untuk itulah kami melakukan brand rejuvenation/peremajaan merk. Opportunity, peluang yang ada adalah pengembangan ke produk-produk diluar sanitary napkin, namun masih erat hubungannya sebagai produk higienis dengan target market wanita. Untuk Threat, persaingan di pasar dan masuknya pemain baru merupakan ancaman yang selalu ada di semua perusahaan, tugas kami adalah mempertahankan konsumen yang ada saat ini dan menjaring konsumen baru 64 melalui produk yang berkualitas, distribusi produk yang merata, service yang memuaskan, dan harga yang terjangkau. Analisa eksternal terfokus pada faktor-faktor karakteristik dari perusahaan penjual, segmen pasar, strategi posisi dan persaingan. Kunci elemen dari analisa eksternal adalah ruang lingkup pasar, ketertarikan atas bermacam-macam segmen pasar harus teruji dan segmen sasaran harus teridentitas. Aspek lain dalam analisa ekternal adalah menetapkan pasar sasaran. Sebelum melakukan penyusunan strategi, seharusnya kita telah menetapkan pasar sasaran dan mengidentifikasi pasar, guna memperoleh informasi keberadaan konsumen dan kebutuhannya. Dalam teknik penetapan pasar sasaran ini biasa kita sebut dengan analisis STP (Segmentasi, Targeting, Positioning). Namun PT. Softex Indonesia tidak menetapkan pasar sasaran yang disebut dengan STP (Segmentasi, Targeting, Positioning) didalam analisa situasi eksternal, melainkan dalam proses komunikasinya. Yaitu Segmentasi PT. Softex Indonesia adalah wanita remaja yang punya rasa friendship tinggi, team work, inovatif serta kreatif. Targeting PT. Softex Indonesia adalah wanita remaja yang berusia antara 12 sampai 25 tahun pekerjaan pelajar, mahasiswi atau firstjober. Positioning PT. Softex Indonesia adalah produk yang baik dan dengan harga yang ekonomis. 65 Langkah selanjutnya dalam proses perencanaan komunikasi pemasaran terpadu (IMC) adalah proses komunikasi, bagian terpenting dalam proses ini adalah membentuk suatu komunikasi yang bertujuan dan objektif dengan fondasi komunikasi pengiriman dan penerimaan pesan. PT. Softex Indonesia memiliki tujuan komunikasi dengan menyampaikan pesan yaitu lebih ke arah higienis, kebersihan dan kelebihankelebihan produk dibandingkan dengan para kompetitor sehingga konsumen bisa memilih produk softex dan dianggap produk softex adalah produk yang terbaik melalui program advertising. Kelebihan produk PT. Softex Indonesia dibandingkan dengan para kompetitornya yaitu, PT. Softex Indonesia adalah produk pertama yang diperkenalkan telah melewati uji klinis dengan menawarkan fungsi pH balance untuk kesehatan kulit wanita dan kebersihan memainkan peranan penting dalam menjaga kesehatan organ intim wanita, karena pH balance mampu menjaga kondisi organ intim wanita. Ada dua ide pokok mengenai IMC yaitu, yang pertama, komunikasi pemasaran yang bersifat one-voice. Maksudnya adalah, walaupun elemen komunikasi pemasaran yang digunakan berbeda-beda dalam meraih konsumen namun semua itu harus dapat dikoordinasi dengan cara yang tepat oleh berbagai organisasi dan agensi yang bekerja pada elemen-elemen yang berbeda tersebut. Kemudian yang kedua adalah komunikasi yang berintegrasi, komunikasi disini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan brand equity atau pencitraan produk 66 yang baik saja, namun juga harus dapat menimbulkan hasil penjualan yang baik. Menurut arifin, pengirim pesan atau komunikator mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi perubahan sikap, pendapat dan tingkah laku. Pengaruh dari komunikasi ini dirumuskan dengan menggunakan rumus klasik A-A Procedure atau disingkat dengan AIDA (Attention, Interest, Desire, Action). AIDA PT. Softex Indonesia. Yaitu dengan Attention (Perhatian), melalui program CSR dengan berkunjung ke sekolah-sekolah untuk memberikan talkshow bersama dokter tentang pentingnya menjaga kesehatan kewanitaan sejak dini. Interest (minat), melalui integrated campaign seperti consumer promo, iklan, on-line marketing dan lain-lain. Desire (hasrat), melalui integrated campaign seperti consumer promo, iklan, on-line marketing dan lainlain. Action (kegiatan), melihat aktivitas apa yang dilakukan oleh target market, berapa kali dia berbelanja, mereka membeli produk di toko apa dan riset lainnya secara mendalam. Dengan demikian, bisa menentukan aktivitas apakah yang cocok dilakukan. Menurut Chris Fill, apabila pesan promosi diarahkan kepada target konsumen, maka perhatiannya adalah pengenalan produk secara umum, membangun sikap audience dan pada akhirnya menimbulkan motivasi antara kelompok target yang kemudian mendorong permintaan, maka hal ini dinamakan pull strategy. Jika pemasar membutuhkan komunikasi dengan 67 anggota jaringannya dalam memasarkan produk kepada konsumen akhir maka hal ini dinamakan push strategy Dalam pull strategy pesan promosi yang dilakukan PT. Softex Indonesia diarahkan kepada target konsumen dengan memberikan perhatiannya adalah pengenalan produk secara umum, membangun sikap audience dengan program CSR dan consumer reward, dan pada akhirnya menimbulkan motivasi antara kelompok target yang kemudian mendorong permintaan. Dalam push strategy PT. Softex Indonesia bekerja sama dengan beberapa perusahaan yang bergerak dibidang jasa pendistribusian, melalui pembinaan retailer produk softex dapat ditemukan dalam pasar modern sampai dengan pasar-pasar tradisional. Karena dalam push strategy membutuhkan komunikasi dengan anggota jaringannya dalam memasarkan produk kepada konsumen akhir Mengembangkan program komunikasi pemasaran terpadu. Pengembangan program IMC umumnya adalah proses perencanaan promosi yang paling terlibat dan rinci, masing-masing elemen bauran pemasaran memiliki kelebihan dan kekurangan tertentu. Pada tahap proses perencanaan, keputusan harus dibuat mengenai peranan serta pentingnya setiap elemen dan koordinasi dengan lainnya. Namun, dalam konteks ini PT. Softex Indonesia menggunakan advertising sebagai elemen utama dari pengembangan komunikasi pemasaran yang modern untuk berkomunikasi dengan target market. 68 Menurut George E. Belch & Michael A. Belch advertising didefinisikan sebagai segala bentuk komunikasi nonpersonal yang dibayar tentang produk dan jasa organisasi atau ide oleh sponsor yang teridentifikasi. Aspek dibayar dari definisi ini mencerminkan kenyataan bahwa ruang atau waktu untuk pesan iklan umum dibeli. PT. Softex Indonesia menggunakan media advertising seperti TV yaitu tayangan iklan merk softex yang bertujuan untuk meriminding seperti iklan softex versi anak sekolah terlambat. Pesan iklan lebih mengarah kepada keunggulan-keunggulan dari produk seperti liquid lock, yaitu misalnya ada air yang di tuang kemudian ada gembok terkunci yang artinya tidak mudah bocor. Untuk gambar produk dapat dilihat pada lampiran V halaman 15. Menurut Fandy Tjiptono, Gregorius Chandra, Dadi Adriana Program advertising bertujuan untuk mengubah konsumen dari tidak tahu tentang suatu merk menjadi bersedia mencoba, membeli dan selanjutnya membeli ulang. Berdasarkan kerangka hierarki efek (hierarchy of effects) yang terdiri atas awareness-knowledge-liking-preference-conviction-purchase. Efek advertising dapat dikelompokkan menjadi tiga tahap yaitu respons kognitif (menyangkut penerimaan pesan), respons afektif (menyangkut pengembangan sikap, suka atau tidak suka terhadap produk atau perusahaan), respons perilaku/behavioral (menyangkut tindakan aktual yang dilakukan para anggota audiens sasaran). 69 PT. Softex Indonesia tidak menggunakan media radio, karena menurutnya anak remaja pada saat ini lebih sering bermain ketempat-tempat seperti mall, cafe untuk makan sambil kumpul-kumpul dan sebagainya. Untuk media cetak dapat dilihat pada lampiran VII halaman 17 seperti koran PT. Softex Indonesia menggunakan sesuai dengan fokus areanya karena ada brand yang sifatnya brand nasional dan ada juga brand yang sifatnya priority. Biasanya untuk brand nasional tentunya perusahaan menggunakan koran yang nasional juga seperti kompas, apabila fokus area khususnya di wilayah jawa tengah maka perusahaan menggunakan jawapos. PT. Softex Indonesia menggunakan majalah Aneka dan tabloid Gaul karena media tersebut sesuai dengan target market. Menurut Don Schultz, sebuah konsep perencanaan komunikasi pemasaran yang menunjukkan nilai tambah dari suatu rencana yang komprehensif yang mengevaluasi peran strategis dari berbagai macam disiplin komunikasi, seperti general advertising, direct response, sales promotion, serta public relations dan mengombinasikan berbagai displin ini guna menciptakan dampak komunikasi secara jelas, konsisten dan maksimal. Untuk proses monitoring, evaluation dan controlling, softex menggunakan jasa sebuah agency yang kemudian dibantu dengan membeli data dari AC Nielsen. untuk setiap sebulan sekali agency tersebut mempresentasikan ke PT. Softex Indonesi mengenai konsumen 70 mempersepsikan produk seperti apa, berada di peringkat keberapa, dan lainlain yang biasa disebut dengan data brand health. Setelah didapat hasilnya maka PT. Softex Indonesi merencanakan suatu program marketing yang disebut dengan marketing maping kemudian di compare dengan volume tahun ini dengan tahun lalu, apakah ada kenaikan atau penurunan, kemudian marketing activity di compare tahun ini dengan tahun lalu banyakan mana, kalau memang ternyata volume ini naik berarti efektif. Setelah mendapatkan semuanya maka untuk selanjutnya harus menentukan elemen-elemen apa yang mesti diperhatikan dalam mengkomunikasikan produk selanjutnya. Kebanyakan perusahaan besar mempekerjakan biro iklan untuk merencanakan dan memproduksi pesan mereka dan untuk mengevaluasi serta membeli media yang akan membawa iklan mereka. Sebuah proses serupa terjadi untuk elemen lain dari tujuan program IMC yang telah ditetapkan, maka strategi keseluruhan dikembangkan, pesan dan strategi media ditentukan, kemudian langkah-langkah yang tanda tangan untuk mengeksekusi. Sementara agen pemasar iklan dapat digunakan untuk melakukan beberapa fungsi IMC lain, mereka juga dapat menyewa spesialis atau komunikasi lainnya seperti direct marketing, interactive atau public relations.