FPIK Gelar Lokakarya Rekonstruksi Kurikulum Berbasis KKNI

advertisement
FPIK Gelar Lokakarya Rekonstruksi Kurikulum
Berbasis KKNI
Dikirim oleh humas3 pada 05 Februari 2014 | Komentar : 0 | Dilihat : 4284
Lokakarya Rekonstruksi
Kurikulum Berbasis KKNI
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Brawijaya (UB) menyelenggarakan Lokakarya
Rekonstruksi Kurikulum Berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), Selasa (6/2). Dekan FPIK
Prof. Dr. Ir. Diana Arfiati dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan ini untuk menuntun perumusan kurikulum
baru FPIK. Kegiatan ini dipusatkan di Ruang Sidang Gedung Rektorat lantai delapan.
Hadir sebagai narasumber Prof. Ir. Hendrawan, M.Rur.Sc.,PhD menyampaikan materi "Pembuatan dan
Pengembangan Kurikulum KKNI". Dikatakan Prof. Hendrawan, KKNI ditetapkan presiden pada tanggal 17
Januari 2012 dalam PP Nomor 8 tahun 2012."Sejak tahun 2004 dalam penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK) banyak yang terjebak pada rekonstruksi mata kuliah, namun proses pembelajaran tidak diubah dan
dievaluasi, untuk itu pada kurikulum berbasis KKNI kita ditantang untuk membuat dan mengembangkan
kurikulum baru," katanya.
Lebih lanjut diterangkan Prof. Hendrawan, KKNI adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kerja yang
menyandingkan, menyetarakan, mengintegrasikan, sektor pendidikan dan pelatihan serta pengalaman kerja dalam
rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan jabatan kerja di berbagai sektor. Hal tersebut
merupakan perwujudan mutu dan jati diri bangsa Indonesia terkait dengan sistem pendidikan dan pelatihan serta
program peningkatan SDM secara nasional.
Yang dimaksud dengan jenjang kualifikasi adalah tingkat capaian pembelajaran yang disepakati secara nasional,
disusun berdasarkan ukuran hasil pendidikan dan/atau pelatihan yang diperoleh melalui pendidikan formal,
nonformal, informal, atau pengalaman kerja. Deskripsi capaian pembelajaran dalam KKNI diharapkan meliputi
empat unsur yaitu sikap dan tata nilai, kewenangan dan tanggung jawab, penguasaan pengetahuan, serta
kemampuan kerja.
"Sesuai ideologi negara dan bangsa Indonesia, implementasi sistem pendidikan nasional dan sistem pelatihan kerja
pada setiap level kualifikasi mencakup proses yang menumbuhkembangkan afeksi bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, memiliki moral, etika dan kepribadian baik dalam menyelesaikan tugasnya, mampu bekerjasama dan
memiliki kepekaan sosial, mampu memilih metode yang sesuai dari beragam pilihan yang sudah maupun belum
baku dengan menganalisis data, menguasai konsep teoritis bidang penngetahuan tertentu secara umum, mampu
memformulasikan penyelesaian masalah prosedural, serta bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat
diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok," papar Prof. Hendrawan.
Selain Prof. Hendrawan, hadir juga sebagai narasumber Ir. Didik suprayoga, Ph.D yang menyampaikan materi
"Implementasi Kurikulum KKNI". Dalam kegiatan ini juga dilakukan evaluasi kurikulum oleh masing-masing core
keilmuan dan Learning Outcome di tiap program studi. Selanjutnya Rabu (5/2) dilakukan pembahasan kurikulum
sesuai core keilmuan dan Learning Outcome di tiap program studi. Finalisasi kurikulum baru akan digelar Senin
(10/2). [irene]
Artikel terkait
Prof. Sukoso Dilantik menjadi Dirjen BPJPH
Guru Besar FPIK Prof. Rustidja Berpulang
FPIK Raih Juara Satu Rektor Cup PKM Maba UB
Peneliti Air dan Lingkungan Perairan Berkumpul di ICOEE
Ikan Hasil Tangkapan Kini Bisa Tahan Lama di Tangan Mahasiswa FPIK-UB
Download