13 BAB II TINJAUAN PUSAKA 2.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi merupakan hal yang menantang menurut Katherine Miller (2005). Banyak sekali konseptualisasi mengenai komunikasi dan konseptualisasi ini mengalami perubahan bertahun – tahun. Komunikasi adalah (communications) proses sosial dimana individu – individu menggunakan simbol – simbol untuk menciptakan dan menginterprestasikan makna dalam lingkungan mereka.1 Kata communications dalam bahasa Inggris berasal dari kata communis yang berarti sama communico atau commubicare berarti membuat sama( to make common )istilah pertama istilah yang sering disebut sebagai asal usul kata komunikasi yang merupakan akar dari kata latin lainya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran suatu makna atau suatu pesan dianut secara sama akan tetapi definisi – definisi kontemporer menyarankan bahwa komunikasi merujuk pada cara berbagai hal – hal tersebut .2 Pertama – tama sepenuhnya diyakini bahwa komunikasi adalah suatu proses ketika menginterpretasikan komunikasi. Komunikasi selalu melibatkan manusia serta interaksi artinya komunikasi selalu melibatkan manusia serta interaksi. Komunikasi melibatkan duaorang, pengirim dan penerima keduanya 1 Richart West ,2008, teori komunikasi analisi dan aplikasi ,Jakarta, penerbit salemba humanika, hal 5 2 Deddy mulyana , Ilmu Komunikasi,Bandung , rosda ,hal 42 13 14 memainkan peran yang penting dalam proses komunikasi. Komunikasi sebagai proses akan terus bersambung dan dinamis dan tidak memiliki akhir. Komunikasi adalah petukaran pesan verbal mau pun non verbal antara si pengirim dengan si penerima pesan untuk mengubah tingkah laku. Pengirim pesan bisa seorang individu, kelompok atau organisasi begitu juga hanya dengan si penerima pesan individu, kelompok orang dalam organisasi atau organisasi secara keseluruhaan. Istilah proses komunikasi itu berlangsung bertahap – tahap secara terus-menerus, berubah – ubah dan tidak ada henti – hentinya. Proses komunikasi merupakan proses yang timbal balik karena si pengirim dan si penerima saling mempengaruhi satu sama lain. Jadi dapat diartikan, bahwa dalam komunikasi harus terjadi kesamaan arti dan makna dalam menyampaikan pesan agar terjadi pertukaran pikiran antara komunikator dengan komunikan. Dengan kata lain, komunikasi dalam penyampaian pesan terlebih dahulu harus mempunyai makna dan dapat dimengerti oleh penerima pesan, sehingga proses komunikasi dapat berjalan lancar. Semua perilaku tersebut merupakan bagian dari proses komunikasi, bila kita melihat apa yang terjadi ketika seseorang terlibat dalam komunikasi kita menemukan bahwa terdapat dua bentuk umum tindakan yang terjadi : 1.Penciptaan pesan atau, lebih tepatnya, penciptaan petunjukan . 2. Penafsiran pesan atau penafsiran petunjuk . Menurut Forsdale (1981) ahli komunikasi dan pendidikan communication is the proces by which a system is established , maintained and altered by means of shared signals that operate 15 according to rules. Adalah suatu proses memberikan signal menurut aturan tertentu sehingga dengan cara ini suatu sistem dapat di dirikan di pelihara dan di ubah dan definisi ini dipandang sebagai suatu proses .3 Menurut Brent D. Ruben mengenai pengertian komunikasi yang lebih komprensif sebagai berikut. Komunikasi adalah suatu proses melalui dimana individu dalam hubungannya , dalam kelompok dalam organisasi dalam masyarakat menciptakan mengirim dan menggunakan informasi 4 Menurut Raymond sebagai salah satu proses menyotir , memilih dan mengirimkan simbol –simbol sedemikian rupa sehingga membantu pendengar membangkitkan makna ( respon dari pemikiran yang serupa dengan yang dimaksud oleh sang komunikator)5 Kata atau Istilah Komunikasi (Bahasa Inggris yang berarti Communication) berasal dari communicatus dalam bahasa Latin yang artinya berbagi atau menjadi milik bersama. Dengan demikian, komunikasi menunjuk pada suatu upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan. Sementara itu menurut pengertian lain, adalah “suatu proses pertukaran informasi di antara individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda, atau tingkah laku” Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain. Melalui simbol seperti kata-kata, gambargambar, angka-angka, dan lainnya. 3 Dr . Arni muhamad , 2009 , komunikasi organisasi ,bumi aksara ,hal 2 Ibid. 5 Wiryanto, Pengantar ilmu komunikasi ,PT Gramedia widiarsana Indonesia ,Jakarta 2004 hal 6 4 16 Menurut Katz. Komunikasi adalah pertukaran informasi dan transmisi maka yang merupakan inti suatu sistim sosial atau organisasi.6 Judy C. person dan Paul E Nelson komunikasi mempunyai dua fungsi umum untuk kelangsunggan hidup diri sendiri yang meliputi : keselamatan fisik dan meningkatkan kesadaran pribadi, menampilkan diri kita sendiri kepada orang lain dan untuk kelangsungan hidup bermasyarakat tepatnya untuk memperbaiki hubungan sosial dan mengembangkan keberadaan suatu masyarakat.7 Kata atau Istilah Komunikasi (Bahasa Inggris yang berarti Communication) berasal dari communicatus dalam bahasa Latin yang artinya berbagi atau menjadi milik bersama. Dengan demikian, komunikasi menunjuk pada suatu upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan. Sementara itu menurut pengertian lain, adalah “suatu proses pertukaran informasi di antara individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda, atau tingkah laku”. Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain. Melalui simbol seperti kata-kata, gambargambar, angka-angka, dan lainnya 2.1.1 Karteristik komunikasi 1. Komunikasi suatu proses, yakni komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang 6 R .wyne face & Donf faulus , komunikasi organisasi ,bandung ,rosda karya ,2000 hal 60 -70 Judy C. person dan Paul E nelson,understanding and sharing ,an introductions to speech communications 1979 hal 10 7 17 terjadi secara berurutan serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu tertentu. 2. Komunikasi adalah upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan. komunikasi dilakukan secara sadar serta sesuai dengan tujuan atau keinginan dari prilakunya. 3. Komunikasi menurut adanya partisipasi dan kerja sama dari para perilaku yang terlibat, kegiatan komunikasi akan berlangsung dengan baik apabila dua orang atau lebih. 4. Komunikasi bersifat simbolis. Komunikasi pada dasarnya merupakan tindakan atau menggunakan lambang. 5. Komunikasi bersifat tranksional, komunikasi memberikan tindakan memberikan dan menerima8 Komunikasi sebagai ilmu sosial setidaknya mengisyaratkan bahwa komunikasi itu sangat penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi diri untuk keberlangsungan hidup, memperoleh kebahagiaan dan terhindar dari tekanan dan ketegangan antara lain lewat komunikasi yang bersifat menghibur dan memupuk hubungan dengan orang lain. 8 Muhammad,Arni .Komunikasi Organisasi .Jakarta : PT Bumi Aksara .2005 18 2.2. Komunikasi Organisasi 2.2.1. Pengertian Komunikasi Organisasi Schein mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah, “suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi melalui hierarki otoritas dan tanggung jawab”. 9 Goldhaber memberikan definisi komunikasi organisasi sebagai berikut : “Komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satujaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah”. 10 Pengertian komunikasi organisasi merupakan hal yang sangat penting di dalam organisasi untuk menyamakan persepsi hingga tujuan yang ada dalam organisasi. Definisi komunikasi organisasi itu sendiri menurut Katz dan Khan merupakan arus informasi pertukaran informasi dan pemindahaan arti dalam suatu organisasi. 11 9 Muhammad,Arni .Komunikasi Organisasi .Jakarta : PT Bumi Aksara .2005 hal 23 Ibid, hal 23 11 Ibid, hal 23 10 19 2.2.2. Karakteristik Organisasi Tiap organisasi di samping mempunyai element yang umum juga mempunyai karakteristik yang umum, di antara karakteristik tersebut adalah bersifat dianamis, memerlukan informasi mempunyai tujuan dan stuktur. 1. 2. 3. 4. bersifat dinamis : organisasi sebagai suatu system terbuka terus – menerus mengalami perubahan karena selalu menghadapi tantangan baru dari lingkungannya dan perlu menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan yang selalu berubah memerlukan informasi :semua organisasi memerlukan informasi untuk hidup, tanpa informasi organisasi tidak dapat jalan, dengan informasi bahan mentah bisa diolah menjadi hasil produksi. Mendapatkan informasi harus melaului proses komunikasi maka dari itu komunikasi sangat penting dalam organisasi untuk mendapatkan informasi untuk organisasi. mempunyai tujuan : organisasi adalah merupakan kelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Maka dari itu organisasi harus mempunyai tujuan sendiri – sendiri tentu saja tujuan suatu organisasi. Dan tujuan organisasi hendaknya di hayati oleh seluruh anggota organisasi sehingga setiap anggota suatu organisasi atau bekerja pada suatu perusahaan secara otomatis dia menerima tujuan organisasi atau perusahaan tersebut. Terstuktur : organisasi dalam usaha mencapai tujuannya biasanya membuat aturan – aturan, undang – undang dan hirarki dalam organisasi dan setiap organisasi mempunyai stuktur dan mempunyai batas yang tajam dan stuktur yang kompleks sedangakn yang lainya mempunyai batas yang longgar dan stukturnya pun sederhana.12 2.2.3. Komunikasi Internal Komunikasi internal adalah komunikasi antar manajer dengan komunikan yang berada di dalam organisasi, yaitu para pegawai secara 12 Dr arni ,Op.cit hal 29 -31 20 berkelanjutan. Terjadi jenjang diantara keduanya, karena dalam organisasi pasti ada yang memimpin dan dipimpin.13 2.2.4. Komunikasi Eksternal Adalah komunikasi antara manajer atau pejabat lain yang mewakilinya dengan khalayak atau publik diluar organisasi. Pada instansi pemerintahan, lembaga, perusahaan, dan organisasi-organisasi lainnya yang besar, disebabkan luasnya ruang lingkup, maka kegiatan komunikasi lebih banyak dilakukan oleh Public Relations Officer, ketimbang oleh manajer itu sendiri.14 2.3. Pengertian Public Relations . Definisi Public Relations atau hubungan masyarakat (Humas) telah banyak disampaikan oleh para ahli, salah satunya Rosandi Ruslan yang mengutip pendapat Scroot M.Cutlip dan Allen H.Center tentang Public relations adalah : Public Relations merupakan fungsi menajemen yang menilai sikap public, mengidentifikasikan kebijaksanaan dan tata cara seseorang atau organisasi demi kepentingan public serta merencanakan dan melakukan suatu program kegiatan untuk meraih pengertian, pemahaman, dan dukungan publik. 15 Peneliti memahami bahwa pengertian Public Relations atau humas diatas adalah suatu fungsi menajemen atau teknik yang dilakukan oleh individu dalam suatu perusahaan untuk mencapai dan memelihara sikap dan tanggapan yang baik dari publik demi mencapai tujuan yang positif untuk organisasinya. 13 Effendy,Onong uchyana 1993. Ilmu teor idan filsafat komunikasi bandung PT.Citra Aditya bakti hal 22 14 Ibid ,22 15 Cutlip,Scott M .,Center,Allen H danS Broom, Glen M , Effective Public Relations 2007 hal 21 Pengertian public relations dalam public relations (PR) adalah orang –orang atau sekelompok orang yang mempunyai kaitan kepentingan dengan suatu organisasi publik diklarifikasi menjadi internal public (karyawan, pemegang saham, dan sebagainya) sedangkan yang termasuk eksternalpublic adalah ( konsumen, calon konsumen, komunitas dan lainlain) Definisi Public Relations adalah suatu seni sekaligus disiplin ilmu sosial yang menganalisis sebagai kecendrungan memproduksi setiap kemungkinan konsekuensi dan setiap kegiatan serta saran – saran kepada para pemimpin organisasi dan mengimplementasikan program tindakan yang terencana untuk melayani kebutuhan organisasi dan kepentingan khalayak.16 Public relations sebagai sarana yang menjembatani komunikasi antara organisasi dan stakeholdernya, peran PR membuat informasi menjadi tersedia melalui system public. PR memfasilitasi atau membantu penyesuaian dan pemeliharaan dalam sistem sosial yang memberi kita kebutuhan sosial dan fisik.17 Definisi tersebut PR ditempatkan sebagai fungsi manajemen yang berarti bahwa menejemen disemua organisasi harus memperhatikan PR. Definisi ini harus juga mengindentifikasi pembentukan dan pemeliharaan hubungan yang saling menguntungkan anatara organisasi dan dengan public sebagai basis moral. 16 M. Linggar anggoro ,teori dan profedi kehumasan (serta aplikasi di indonesia) ,Bumi aksara Jakarta ,2002 hal 2. 17 Op.cit hal 5 22 PR sering kali dikatakan sebagai ahli hubungan internal, bekerja di bagian komunikasi karyawan, hubungan karyawan atau hubungan internal mereka bertugas untuk merancang dan mengimplementasikan program komunikasi internal dan eksternal agar karyawan dan masyarakat luar bisa mendapatkan informasi baru . Menurut Alvie smith , salah satu aspek PR dan fungsi PR adalah : 1. Arti pentingnya pemahaman teamwork dan komitmen karyawan dalam mencapai hasil standar aspek positif dari prilaku karyawan sangat di pengaruhi oleh komunikasi dua arah dan interaktif. 2. Kebutuhan untuk membangun jaringan komuikasi , menager dan jaringan yang membuat supervesor disetiap level bisa melakukan komunikasi secara efektif denagan karyawan .18 2.3.1. Fungsi Public Relations Public Relations menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama atau organisasi (fungsi melekat pada manajemen lembaga atau organisasi) dan membina hubungan yang harmonis antara anggota badan organisasi merupakan khalayak sasaran public relations dengan publiknya yang selalu mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi dan tangapan masyarakat terhadap badan atau organisasi. Public relations melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbang saran kepada pemimpin 18 Ibid 16 23 manajemen demi tujuan dan manfaat bersama. Bagi organisasi dan masyarakat dan menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan mengatur informasi, publiknya serta peran badan atau organisasi ke publiknya atau sebaliknya, demi tercapainya citra yang positif. Menurut International Public Relations Association humas fungsi manajemen yang berkelanjutan dan terarah lewat organisasi dan lembaga umum maupun merupakan pribadi berusaha menenagkan . Public Relations menilai umum disekitar mereka sendiri untuk kemudian di hubungkan sejauh mungkin dengan tingkah laku guna mencapai kerja sama yang lebih produktif guna effisien untuk memenuhi kepentingan mereka dan bersama dengan informasi yang direncanakan dan disebar luaskan.19 2.3.2. Peran Public Relations Peran PR dalam manjemen suatu organisasi perusahaan terlihat adanya beberapa aktivitas pokok PR mengevaluasi sikap atau opini publik . Selalu membuat konferensi perss baik dalam masalah krisis maupun penanganan produk atau kebijakan dari perusahaan, mengidentifikasi dan prosedur organisasi perusahaan dengan kepentingan publiknya, dan mengelola reputasi perusahaan merencanakan dan melaksanakan kegiatan PR. 19 Sam Black & Melvin ,ilmu komunikasi ,ilmu hubungan masyarakat praktisi 1998 hal4. 24 2.3.3. Peran Internal Dan Eksternal Public Relations Aplikasi fungsi dan tugas internal PR adalah membantu staf untuk mengerti visi dan missi, values, serta corporate, culture, dari organisasi perusahaan. Aktivitas ini melibatkan semua isu yang mempengaruhi suasana kerja dan memastikan staff mendapatkan informasi tentang keputusan penting. Hubungan internal adalah bagian khusus dari PR yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan saling bermanfaat antara manager dan karyawan tempat organisasi. Eksternal PR lebih dianggap dominan, bahwa eksternal PR berhubungan langsung dengan stakeholder seperti media, pemerintah , lembaga masyarakat, juga para investor .20 2.4. Strategi Humas. Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan (manajemen) untuk mencapai suatu tujuan akan tetapi untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan menunjuk arah saja melainkan harus menunjukan taktik dan oprasionalnya.21 Menurut George R.Terry manajemen adalah usaha – usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan mempergunakan kegiatan orang lain . terlebih dahulu dengan 22 20 Agung laksono ,2010, internal public relations ,strategi membangun reputasi , jakarta,republika hal 12- 13 21 Onong Uchana effendi ,Ilmu teori dan filsafat ,Citra aditya bakti bandung ,2003 hal 300 22 Nunung Chozanah Ating Tedjasutisna dasar –dasar manajemen ,Armico ,bandung ,1996 hal 22 25 Keseluruhan keputusan kondisional tentang tindakan yang akan dijalankan guna mencapai tujuan akan tetapi untuk mencapai tujuan diharapkan mampu mengidentifikasi yang menimbulkan gambaran negative perusahaan. Strategi di dalam perusahaan merupakan suatu unsur penting dalam menyertai perjalanan suatu perusahaan. Untuk mencapai tujuannya meningkatkan citra perusahaan maka strategi kegiatan public relations semestinya diarahkan pada upaya mengarap persepsi stekholdernya sebagai tempat akarnya sikap tindakan dan persepsi mereka. Objective goals (tujuan sasaran ) merupakan suatu pertanyaan yang mengenai apa yang harus dicapai. Suatu program adalah suatu kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan utama. Strategi lebih mengarahkan kepada daya atau usaha untuk mendapatkan sesuatu sebagai contoh untuk mendapatkan sebagai gelar sarjana untuk mahasiswa. Dalam melakukan kegiatanya Public Relations memiliki suatu strategi yang baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek strategi jangka pendek lebih terkait dengan apa yang dilakukan untuk batasan waktu beberapa bulan saja. Sedangkan strategi jangka panjang adalah mengacu kepada visi dan misi yang telah di tetapkan perusahaan untuk batasan waktu yang lebih lama. 26 2.5. Sosialisasi . 2.5.1 Pengertian Sosialisasi Sosialisasi adalah suatu kegiatan yang bertujuan agar pihak yang di didik atau diajak kemudian mematuhi kaidah - kaidah dan nilai – nilai yang berlalu dan dianut oleh masyarakat . Tujuan terakhir dari sosialisasi adalah agar masyarakat bersikap dan bertindak sesuai dengan kaidah– kaidah dan nilai – nilai .23 Sosialisasi merupakan sumber ilmu pengetahuan yang memungkinkan orang bersikapdan bertindak sebagai anggota masyarakatyang efektif yang menyebabkan sadar akan fungsi sosialisasi sehingga dapat aktif dalam masyarakat. Untuk dapat mensosialisasikan suatu program maka sudah pasti dibutuhkan proses komunikasi yang baik . Charlote Buclerdalam bukunya Pychology for contempory living memberi pengertian sosialisasi sebagai berikut : “ sosialisasi adalah proses yang membantu individu melalui belajar dan menysuaikan diri , bagaimana cara hidup dan baigaimana cara berfikir kelompoknya. ”24 Sosialisasi sering sekali orang menuding ketidak keberhasilan program komunikasi yang diperuntukan bagi orang banyak karena kurang sosialisasi tapi banyak pula yang kurang memahami sosialisasi seperti apa yang dilakukan untuk mencapai tujuan atau keberhasilan. Untuk membahasnya perlu diketahui terlebih dahulu mengenai pengertian sosialisasi itu sendiri. Menurut Paul B.Horton dan Chester L.hunt mengatakan bahwa sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati norma – norma kelompok dimana dia hidup sehingga timbulnya diri sendiri /self yang unik .25 Sedangkan menurut Charles R.Wright tentang sosialisasi ini adalah proses ketika individu mendapatkan kebudayaan kelompoknya dan menginternalisasikan (sampai tingkat tertentu) norma -norma sosial lainya, sehingga membimbing orang untuk memperhitungkan harapan – harapan orang lain. Penting untuk di pertegaskan bahwa sosialisasi tidak pernah 23 Soekarno Soejono. Sosiologi suatu pengantar . Jakarta , PT Rajagan Findo Persada Bandung hal 23 24 Burhan N.perencanaan strategic ,cetakan ketiga ,PT Remaja Rosdakarya Bandung 1994. 25 Sutaryo ,Sosiologi komunikasi ,Arti Bumi Intaran ,Yogjakarta 2005 hal 156. 27 total dan merupakan proses yang terus menerus berlangsung, bergerak sejak kanak – kanak samapai usia tua.26 Sosialisasi dalam pengertian luas dimaksud sebagai proses penyebaran atas konsep baru kepada masyarakat, sehingga masyarakat mengetahui atas adanya konsep baru tersebut dan sosialisasi proses yang terus berlangsung . Hal ini didukung oleh Susanto yang menyatakan bahwa sosialisasi adalah proses yang membantu individu melalui belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup dan bagaimana cara berfikir kelompoknya agar dapat berfungsi dalam kelompoknya. Sejalan dengan hal itu ,Bride menyatakan bahwa salah satu fungsi komunikasi dalam semua system social adalah sosialisasi. Apabila komunikasi diteliti sebagai alat mekanisme sosial. Maka peninjauan terutama diarahkan pada kelompok – kelompok sosial sebagai subsitem.27 Sosialisasi merupakan proses komunikasi yang berlangsung secara bertahap dan tidak pernah berhenti, maka dari itu sosialisasi penting bagi siapa saja. Baik itu individu maupun suatu lembaga namun gambaran sosialisasi tidak mudah untuk diterjemahkan karena dalam interaksi sosial, sosialisasi tidak terlihat langsung tetapi dapat dirasakan. Untuk itu 26 Astrid S.Susanto ,Filsafat Komunikasi , bina cipta , bandung 1995, hal 164 Effendi ,Onong Uchyana.Ilmu Teori dan filsafat Komunikasi .Bandung PT.Citra Aditya Bakti tahun 1993 hal 85 27 28 diperlukan suatu penjabaran dan pengamatan secara menyeluruh terhadap sosialisasi. 2.5.2. Proses Sosialisasi . Dari beberapa pengertian sosialisasi di atas terdapat banyak sekali persamaan dan secara efektif mengetengahkan beberapa segi penting sosialisasi. Pertama sosialisasi fundamental merupakan proses hasil belajar, belajar dari pengalaman atau belajar dari pola – pola aksi. Kedua memberi indikasi umum hasil belajar tingkah laku individu dalam batasan – batasan yang luas dan lebih khusus lagi berkenaan dengan pengetahuan dan informasi, motif – motif dan sikap – sikap lagi pula di tekankan bahwa kita tidak hanya berurusan dengan tingkah laku individu saja tetapi juga dengan kelompok tingkah laku kelompok dimana individu tersebut menjadi bagian. Ketiga Sosialisasi itu tidak perlu dibatasi dari usia kanak -kanak dan masa remaja saja tetapi sosialisasi akan berlanjut sepanjang kehidupan.28 2.5.3. Bentuk Sosialisasi . Sosialisasi merupakan suatu proses yang berlangsung sepanjang hidup manusia hal tersebut menunjukkan bahwa selama manusia hidup maka selama itu juga manusia melakukan proses komunikasi di tempat dia 28 Micheal Rush dan Phillip Althoff, Pengantar Sosiologi Politik , manajemen PT .Raja Grafindo Persada Jakarta 1993 hal 30. 29 tinggal. Hal ini menyiratkan bahwa pada diri manusia terjadi suatu dinamisasi yang di pengaruhi oleh proses sosialisasi yang dilakukannya .Menurut para ahli sosiologi bentuk – bentuk proses sosialisasi terbagi atas sosialisasi setelah masa kanak –kanak (socialization afer childhood), pendidikan hidup sepanjang (life education) atau pendidikan berkesinambung (contininuing education).29 Sosialisasi yang dilakukan manusia tentulah berbeda – beda antara satu dengan lainnya, perbedaan tersebut seperti dikemukakan di atas pada tingkat usia sosialisasi pada masa kanak – kanak dengan sosialisasi kepada orang dewasa memiliki perbedaan yang nyata. Menurut Berger yang dikutip oleh Kumanto Sunarto menyatakan bahwa sosialisasi dapat dikatagorikan ke dalam bentuk dua proses yakni sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder. Sosialisasi primer (primary socializations) adalah merupakan bentuk sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil melalui dimana dia menjadi anggota masyarakat. Sedangkan sosilisasi sekunder (secondary socialization) adalah bentuk sosialisasi sebagai proses selanjutnya yang diperkenalkan individu yang telah disosialisasikan kedalam sektor baru dari dunia objektif masyarakatnya. 30 29 Sunarto, Kamanto ,1993, Pengantar Sosiologi ,Jakarta , Fakultas Ekonimi Universitas Indonesia hal 35 30 Ibid ,35 30 Menurut Stepheen P Robins sosialisasi merupakan salah satu fungsi dari komunikasi disamping sebagai produksi dan pengaturan. Dalam hal ini komunikasi bertindak untuk mengendalikan prilaku anggota agar tetap sesuai dengan apa yang menjadi prilaku kelompok, Jadi dalam hal ini sosialisasi dilakukan dengan cara mengkomunikasikan kepada publik.31 Sosialisasi dapat di definisikan sebagai berikut : 1. Pola mengenai aksi sosial atau aspek – aspek tingkah laku yang menanamkan pada individu keterampilan – keterampilan ( termasuk ilmu pengetahuan ). Sikap – sikap yang perlu untuk menampilkan peranan – peranan yang sekarang atau yang tengah di antisipasikan (dan yang terus berlanjut ) sepanjang kehidupan manusia , sejauh peranan peranan baru masih terus di pelajari. 2. Segenap proses dengan mana individu yang dilahirkan dengan banyak sekali potensi tingkah laku, dituntut untuk mengembangkan tingkah laku aktualnya yang dibatasi di dalam satu jajaran yang menjadi kebiasaannya dan bisa di tempatkan oleh sesuai dengan standar – standar dari kelompoknya. 3. Komunikasi di pelajari dari manusia lainnya dengan siapa individu itu berharap memasuki beberapa jenis relasi – relasi umum.32 31 Machel Rush &Phillip A , Sosiologi Politik (Rajawali pres , Jakarta 1993) hal 29 -30 Machel Rush &Phillip A , Sosiologi Politik (Rajawali pres , Jakarta 1993) hal 29 -30 32 31 Bentuk sosialisasi sekunder yang sering dijumpai dalam masyarakat ialah apa yang dinamakan proses resosialisasi yang di dahului dengan proses desosilisasi dalam proses desosilisasi ini sering berkaitan dengan proses yang berlangsung dalam sebuah institusi total. Institusi total adalah suatu tempat tinggal dan bekerja di dalamnya sejumlah individu dalam situasi sama, terputus dalam masyarakat yang luas untuk suatu jangka tertentu bersama –sama menjalani hidup dan diatur secara formal.