Sifat Calon Ahli Surga

advertisement
Sifat Calon Ahli Surga
Written by
Rabu, 27 Juli 2011
Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam. Allah SWT. masih terus memberikan kita nikmat
sehat, iman dan Islam. Semoga Allah SWT. senantiasa memberikan kita kekuatan dan
kesempatan untuk senantiasa optimal beribadah, apalagi beberapa hari lagi akan datang bulan
Ramadhan, momen yang senantiasa kita tunggu-tunggu. Shalawat dan salam semoga
senantiasa tercurah kepada baginda Nabi Muhammad Saw.
Menjelang datangnya Ramadhan ini ada satu hadits yang cukup tepat untuk sama-sama kita
renungi dan coba refleksikan dalam kehidupan kita. Rasullah Saw. bersabda:
‫ ﻗاﻞ ﻋﻨﻪ اﻠﻠﻪ رﻀﻲ ﻫرﻴرﺔ أﺒﻲ ﻋﻦ‬: ‫ وﺴﻠﻢ ﻋﻠﻴﻪ اﻠﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻠﻠﻪ رﺴوﻞ ﻗاﻞ‬: ‫ﺣﺎ ﻓﻴﻪ ﻛﻦ ﻣﻦ ﺛﻠاﺚ‬
‫ﺳﺒﻪ‬
‫اﻠﻠﻪ‬
ً‫ﺣﺴاﺒﺎ‬
ً‫ﻳﺴﻴرﺎ‬
‫ﻭ‬
‫أدﺨﻠﻪ‬
‫اﻠﺠﻨﺔ‬
‫ﺑرﺤﻤﺘﻪ‬
‫ﻗاﻠوﺎ‬
:
‫ﻟﻤﻦ‬
‫ﻳﺎ‬
‫رﺴوﻞ‬
‫اﻠﻠﻪ‬
‫؟‬
‫ﻗاﻞ‬
:
‫ﺗﻌﻄﻲ‬
‫ﻣﻦ‬
‫ﺣرﻤﻚ‬
‫وﺘﻌﻔﻮ‬
‫ﻋﻤﻦ‬
‫ﻇﻠﻤﻚ‬
‫وﺘﺼﻞ‬
‫ﻣﻦ‬
‫ﻗﻄﻌﻚ‬
.
‫رواﻪ‬
‫اﻠﺤاﻜﻢ‬
.
1/3
Sifat Calon Ahli Surga
Written by
Rabu, 27 Juli 2011
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra., beliau berkata: Rasulullah Saw. bersabda: tiga perkara
yang ketika ada dalam diri seseorang maka Allah SWT. akan menghisabnya dengan hisab
yang mudah dan memasukkannya ke dalam Surga dengan rahmatNya. Sahabat bertanya:
bagaimana itu wahai Rasulullah? Rasul menjawab: kamu memberi kepada orang yang
menghalangimu, memaafkan orang yang berbuat zalim kepadamu, menyambung tali
silaturahmi kepada orang yang memutusnya. (HR. Al-Hakim).
Bahwa tiga perkara yang bisa menjadikan nasib kita baik di Akhirat: pertama, memberi kepada
yang tidak pernah memberi atau bahkan yang menghalagi hak kita. Kalau kita memberi kepada
orang yang pernah memberi dan berbuat kebaikan kepada kita, secara kebiasaan itu adalah hal
yang dianggap lumrah adanya. Lumrah ketika kebaikan dibalas dengan kebaikan. Namun
memberi kepada orang yang tidak pernah memberi atau bahkan menghalangi hak kita, inilah
sikap yang sangat mulia. Tidak semua kita mampu melakukannya. Kedua, memaafkan orang yang pernah menzalimi kita. Sikap ini juga bukan hal yang gampang
dilakukan oleh setiap orang. Perlu kekuatan jiwa yang tercermin pada sifat sabar dan
membuang dendam serta berharap imbalan dari Allah SWT. Allah SWT. berfirman: “dan
tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik,
Maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi
teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada
orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang
mempunyai Keuntungan yang besar. (Fusshilat: 34-35). Dalam ayat lain disebutkan: “maka
barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah.
Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim”. (Asy Syuraa: 40).
Imbalan yang diberikan Allah SWT. begitu besar sehingga Al-Qur’an menyebutnya dengan
keuntungan yang besar. Dan Sifat pemaaf menjadikan seseorang terhormat baik di mata Allah
SWT. maupun di mata manusia. Rasulullah Saw. bersabda dalam hadits yang diriwayatkan Abu
Hurairah:
‫وﻤﺎ زاﺪ اﻠﻠﻪ ﻋﺒدﺎ ﺑﻌﻔﻮ إﻠﺎ ﻋزﺎ‬
“Allah SWT. hanya menambah kemuliaan bagi seseorang sebab memberi maaf”. (HR.
Muslim).
2/3
Sifat Calon Ahli Surga
Written by
Rabu, 27 Juli 2011
Sifat pemaaf tidak menggambarkan kelemahan seseorang, justru sifat tersebut mengisyaratkan
kekuatan karakter. Sifat pemaaf yang sebenarnya adalah ketika seseorang mudah memaafkan
orang lain tetapi ia mampu untuk membalas. Ia memaafkan dalam kondisi kuat, tidak lemah.
Begitulah yang dicontohkan Rasulullah Saw. ketika Fathu Mekah. Setelah Rasul dan para
Sahabat memiliki kekuatan di Madinah dan ingin membuka Mekah. Kufar Quraisy Mekah yang
seringkali menganiaya dan bahkan berupaya membunuh Rasul Saw. dan para Sahabat merasa
panik dan cemas; bahwa Rasul Saw. dan para Sahabat akan membalas dendam. Itulah yang
dikatakan oleh Sa’ad bin Ubadah Al-Anshori: “hari ini hari potong daging, hari ini Allah akan
menghinakan Quraisy”. Mendengar perkataan itu Rasulullah Saw. langsung meluruskan dan
bersabda: “hari ini adalah hari kasih sayang, hari ini Allah memuliakan Quraisy dan
mengagungkan Ka’bah”. Ketiga, menyambung silaturahmi kepada orang yang memutusnya. Alangkah mulianya sifat ini.
Inilah makna hakiki dari seorang yang disebut sebagai
al-washil (penyambung tali
silaturahmi) oleh Rasulullah Saw. Sabda beliau berbunyi:
‫ﻟﻴﺲ اﻠواﺼﻞ ﺑاﻠﻤﻜاﻔﺊ وﻠﻜﻦ اﻠواﺼﻞ اﻠذﻰ إذﺎ‬
‫ﻗﻄﻌﺖ رﺤﻤﻪ وﺼﻠﻬﺎ‬
Bukanlah yang disebut al-washil (orang yang menyambung silaturahmi) itu orang yang
membalas kebaikan dengan sepadan, namun ia adalah orang yang menyambung tali
silaturahmi yang diputus. (HR. Bukhari).
Semoga Allah SWT. senantiasa memberikan kita kekuatan untuk mampu merealisasikan tiga
sifat calon ahli Surga sebagaimana yang disebutkan Rasulullah Saw. Terkhusus menjelang
Ramadhan ini, kita berupaya untuk memperbaiki hubungan sosial kita paling tidak dengan tiga
sikap; memberi, memaafkan dan menyambung silaturahmi. Sehingga ketika datang Ramadhan,
kondisi kita baik secara hubungan horizontal dan mampu mengoptimalkan hubungan vertikal
kepada Allah SWT. Dan semoga pada akhirnya, kita keluar dari madrasah Ramadhan ini dalam
kondisi fitri. Amin Ya rabbal ‘Alamin.
Oleh: Ust. Ahmad Yani, MA
3/3
Download