ABSTRAK Isu untuk memperjuangkan keadilan dan kesetaraan dalam konteks kesetaraan antara laki-laki dan perempuan kian nyaring terdengar dan diperbincangkan. Isu jender yang akhir-akhir ini menjadi sorotan di berbagai media telah menjadi wacana publik yang menarik keterlibatan masyarakat luas. Salah satu media yang berkembang adalah Jurnal Perempuan. Bukan hanya sekedar memberikan pemahaman, Jurnal Perempuan melihat peranan media yang juga berperan sebagai agen sosialisasi dalam hal ini agar masyarakat sadar gender. Dalam penulisan skripsi ini, penulis mencoba mengangkat dan membahas tema Jurnal Perempuan edisi 36 yang berjudul “Pendampingan Korban Trafiking”. Penulisan ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis wacana dengan menggunakan model Van Dijk. Secara umum, ada tiga tingkatan analisis dalam analisis wacana. Pertama, analisis mikro, yaitu analisis pada teks semata, yang dipelajari terutama pada unsur bahasa yang dipakai dan diekspresikan. Kedua, analisis makro, yaitu analisis struktur sosial, ekonomi, politik, dan budaya masyarakat. Analisis ini pada dasarnya ingin menggambarkan bagaimana kekuatankekuatan yang dominan yang ada dalam masyarakat yang menentukan wacana yang dikembangkan dan disebarkan kepada khalayak. Ketiga, analisis meso, yaitu analisis pada diri individu sebagai penghasil atau memproduksi teks, termasuk juga analisis pada sisi khalayak sebagai konsumen teks. Model analisis wacana yang dipakai oleh Van Dijk disebut sebagai “kognisi sosial”. Menurut Van Dijk, penelitian atas wacana tidak cukup hanya didasarkan pada analisis atas teks semata, karena teks hanya hasil dari produksi yang juga harus diamati. Wacana oleh Van Dijk digambarkan mempunyai tiga dimensi/bangunan: teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Inti analisis Van Dijk adalah menggabungkan ketiga demensi wacana tersebut kedalam satu kesatuan analisis. Dalam demensi teks, yang diteliti adalah bagaimana struktur teks dan strategi wacana yang dipakai untuk menegaskan suatu tema tertentu. Pada level kognisi sosial dipelajari proses produksi teks berita yang melibatkan individu dari wartawan. Sedangkan aspek ketiga mempelajari bangunan wacana yang berkembang didalam masyarakat akan suatu masalah.analisis Van Dijk disini menghubungkan analisis tekstual (yang memusatkan perhatian pada teks) kearah analisis yang komprehensif bagaiman teks berita itu diproduksi, baik dalam hubungannya dengan individu wartawan maupun dari masyarakat. Maka berdasarkan metode penelitian analisis wacana model Van Dijk, penelitian ini bertujuan untuk menjawab ketiga pertanyaan penulis dalam identifikasi masalah. Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini, yaitu bahwasanya Jural Perempuan sebagai media massa jelas memperlihatkan keberpihakannya kepada kaum perempuan. Jurnal Perempuan yang notabene jurnal feminisme ini, adalah media yang memperjuangkan hak-hak perempuan melalui media massa, baik itu disektor domestik maupun publik. Dilihat dari sejarah terbitnya Jurnal Perempuan itu sendiri dan orang-orang yang ada di dalamnya yang menganut ideologi feminisme, ikut mempengaruhi mengangkatan isu-isu yang berkembang dimasyarakat, tema, tulisan (berita/kisah) pada teks Jurnal Perempuan. ii