strategi public relations dalam memperkuat brand image trans tv

advertisement
STRATEGI PUBLIC RELATIONS
DALAM MEMPERKUAT BRAND IMAGE
TRANS TV
Gregy Revaldi
Ibu Dr. Dra. Ulani Yunus, M.M
Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta Barat, DKI Jakarta 11530
(021) 53696969, [email protected]
Abstract
TRANS TV is a company engaged in the television industry and is one of the largest private TV in
Indonesia, the official commercial release on December 15, 2001. This study discusses how that is
done by the Public Relations to strengthen its brand image as Trans TV Trans TV is a television
station that could be considered new but still able to survive than the rival who had long been in the
television industry. The research method is qualitative-descriptive processing of the data in this
study using Triangulation of data sources. These results indicate that the dominant role of public
relations in strengthening brand image is as a communicator and there are three (3) steps taken to
strengthen the brand. (GR)
Keywords: TRANS TV, Public Relations Strategy, Brand Image
Abstrak
TRANS TV merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri pertelevisian dan merupakan
salah satu TV swasta terbesar di Indonesia resmi siaran secara komersial pada 15 Desember 2001.
Penelitian Ini membahas bagaimana cara yang dilakukan oleh Public Relations untuk
memperkuat Brand Image TRANS TV karena Trans TV merupakan stasiun Televisi yang bisa
dibilang baru namun tetap mampu bertahan dari saingannya yang sudah lama berada di Industri
pertelevisian. Metodepenelitian yang dilakukan adalah Kualitatif-deskriptif pengolahan data
dalam penelitian ini menggunakan Trianggulasi data sumber. Hasil penelitian ini menunjukan
bahwa peran public relations yang dominan dalam memperkuat brand image adalah sebagai
komunikator dan terdapat 3 (tiga) langkah yang dilakukan dalam memperkuat Brand tersebut.
(GR)
Kata kunci : TRANS TV, Strategi Public Relations, Brand Image
PENDAHULUAN
Ketatnya persaingan dalam dunia usaha mengharuskan setiap perusahaan menggunakan strategi public
relations dalam proses untuk menyampaikan pesan dan menciptakan sikap, citra, dan opini yang benar. Dalam
mengahadapi era globalisasi TRANS TV dituntut menciptakan budaya untuk mendapatkan kepercayaan publik
sehingga mendapatkan citra perusahaan yang baik maka Public Relations diharapkan mampu membawa misi
khusus yang berkaitan dengan pembentukan Good Image dari TRANS TV. Dalam konsep membangun citra
peran Public Relations TRANS TV memegang peranan penting dalam mengatasi masalah-masalah yang
berkaitan dengan kepentingan dan peran dalam kemampuan perusahaan.
TRANS TV adalah stasiun TV swasta di bawah naungan TRANS corp yang mengudara secara national
di Indonesia dan memperoleh ijin siaran pada Oktober 1998 setelah dinyatakan lulus dari uji kelayakan yang
dilakukan tim antar Departemen Pemerintah. TRANS TV mulai melakukan siaran resmi secara komersial pada
15 Desember 2001. TRANS TV selalu menayangkan tampilan,gaya,serta program yang inovatif berbeda dan
kreatif sehingga menjadi trendsetter di industri pertelevisian usahanya dibawah naungan TRANS corp yang
dimiliki oleh para group TRANS TV mulai mengudara secara teknis selama beberapa jam per hari di wilayah
Jakarta,Bogor,Tanggerang dan Bekasi pada 22 Oktober 2001.Kemudian pada 25 Oktober 2001 mulai
menyiarkan program bertajuk Trans timein serta siaran langsung upacara peresmian Bandung supermall,
sekaligus
memperluas
jangkauan
siaran
TRANS
TV
hingga
wilayah
Bandung
dan
sekitarnya.(www.transtv.co.id)
Berkait perencanaan yang baik TRANS TV dapat memperoleh alokasi frekuensi UHF yang rendah
dibandingkan stasiun-stasiun tv lain karena frekuensi yang rendah tersebut memudahkan pemirsa untuk mencari
gelombang siaran TRANS TV. Sampai saat ini TRANS TV tetap konsisten memproduksi secara inhouse
maupun menayangkan program-program dengan citra “Trendsetter,Lifestyle dan HBOnya Indonesia” yang
menjadikan TRANS TV memiliki ciri khas tersendiri serta membedakannya dari stasiun TV lain.
Dalam rangka menjadi stasiun TV terdepan, tentunya tidaklah mulus dengan adanya tingkat persaingan
yang semakin ketat di bidang pertelevisian maka peranan Public Relation yang sangat menunjang dalam
kelangsungan hidup perusahaan karena Public Relation berperan besar dalam menjaga sebuah Image
Menanamkan Brand Image melalui strategi dan pendekatan secara langsung atau membina hubungan dengan
pemirsa dan pelanggan dirasa sangat efektif karena pemirsa dan pelanggan merasa diperhatikan dan dilibatkan
langsung demi keberhasilan perusahaan dengan memberikan perhatian langsung, maka untuk itu suatu
perusahaan dapat mengambil langkah yang diperlukan dalam menyusun kebijaksanaan yang tepat sehingga
Brand Image yang sudah dibangun akan terus mampu untuk dapat bertahan ditengah persaingan industri
pertelevisian yang semakin ketat pada periode belakangan ini oleh karena itu strategi yang dilakukan adalah
melakukan pendekatan yang dianggap sesuai dengan kebutuhan perusahaan agar tetap eksis ditengah persiangan
yang cukup ketat terutama antar kompetitor.
Strategi Public Relations yang dijalankan adalah dengan cara melakukan pemberian informasi,
pendidikan dan upaya peningkatan pengertian lewat penambahan pengetahuan mengenai program-program yang
disiarkan oleh TRANS TV dan kegiatan perusahaan (CSR) sehingga lebih kuat dampaknya dan agar lebih lama
diingat oleh publik.
Adapun tugas Public Relations dianggap memegang peranan dalam memperkuat Brand Image itu
sendiri diantaranya adalah membangun hubungan baik antara pihak manajemen atau publik internal dengan
publik eksternal yaitu pemirsa atau pelanggan sehingga terciptanya suatu permohonan dan pengertian yang baik
terciptanya suatu pemahaman dan pengertian yang baik sehingga menumbuhkan suatu citra yang baik terhadap
perusahaan itu sendiri.
Public Relations harus mampu mengembangkan ketrampilan dalam mendapatkan informasi dari
berbagai sumber dan mereka harus mampu mengembangkan hubungan dan kerjasama dengan seluruh divisi
perusahaan tersebut sehingga terbentuk sebuah team work yang solid karena public relation juga harus bisa
menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik dalam upaya menciptakan iklim pendapat yang menguntungkan
organisasi yaitu dengan memperkuat Brand Image yang positif bagi perusahaan itu.
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan maka yang menjadi fokus penelitian adalah Strategi
Public Relations dalam memperkuat Brand Image TRANS TV.
Penelitian ini akan membahas beberapa teori seperti penelitian sebelumnya (State Of The Art), landasan
konseptual mengenai komunikasi yang terdiri atas komunikasi pemasaran, Public Relations Yang terdiri atas
pengertian ataupun tugas-tugas Public Relations maupun Strategi-strategi apa yang harus dilakukan oleh Public
Relations dan Brand yang terdiri atas pengertian Brand Image serta bagaimana cara-cara yang efektif dilakukan
untuk memperkuat Brand Image suatu perusahaan sehingga tercapai citra perusahaan yang baik dan positif
RUMUSAN MASALAH
1.
2.
3.
Bagaimana Strategi Public Relations untuk memperkuat Brand Image dalam mempertahankan
eksistensinya?
Apa saja kegiatan atau cara-cara yang dilakukan untuk memperkuat Brand Image dalam
mempertahankan eksistensinya?
Apa saja kendala yang di dapatkan dalam melakukan kegiatan memperkuat Brand Image dalam
mempertahankan eksistensinya?
TUJUAN PENELITIAN
1.
2.
3.
Untuk mengetahui tentang bagaimana strategi Public Relations TRANS TV memperkuat Brand Image
dalam mempertahankan eksistensinya.
Untuk mengetahui apa yang dilakukan serta bagaimana cara-cara yang digunakan dalam memperkuat
Brand Image dalam mempertahankan eksistensiannya
Untuk mengetahui kendala-kendala apa yang terdapat pada saat sedamg melakukan kegiatan dalam
memperkuat Brand Image serta mempertahankan eksistensiannya
METODE PENELITIAN
Penelitian kualitatif
Meleong, mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah suatu penelitian ilmiah, yang bertujuan
untuk memahami suatu fenomena dalam konteks social secara alamiah dengan mengedepankan proses interaksi
komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan fenomena yang diteliti (Herdiansyah, 2010). (Sugiyono,
2011), menyimpulkan bahwa metode penelitian kulitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya
eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan
secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat
induktif/kualitaif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Komunikasi
Komunikasi menurut Everett M. Rogers, adalah proses suatu ide dialihkan atau diberikan dari sumber
kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka atau memberikan pesan
yang ingin disampaikan dari sumber kepada penerima. (Mulyana, 2005)
Seperti apa yang dikatakan oleh key informant (IM) bahwa komunikasi merupakan proses yang
dilakukan untuk mengubah tingkah laku serta dapat berguna untuk memberikan pesan yang ingin disampaikan.
Selain itu menggunakan komunikasi perusahaan dapat menyampaikan pesan berupa berita baik yang dimiliki
perusahaan untuk khalayak serta komunikasi juga dapat digunakan untuk melakuka proses promosi yang
dilakukan oleh perusahaan kepada khalayak karena inti dari komunikasi itu sendiri adalah proses penyampaian
pesan yang dapat mengubah tingkah laku sehingga apabila penyampaian pesan yang dilakukan secara efektif
dapat merubah tingkah laku konsumen menjadi seperti apa yang diinginkan oleh perusahaan.
Teori komunikasi menurut Raymond S. Ross mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses
menyortir, memilih, dan mengirimkan simbol-simbol sedemikian rupa, sehingga membantu pendengar
membangkitkan makna atau respons dari pemikirannya yang serupa dengan yang dimaksud kan oleh sang
komunikator. (Wiryanto, 2008 : 6)
Seperti apa yang disampaikan oleh key informant (RS) bahwa dengan komunikasi dapat
membangkitkan makna atau respon yang dimiliki oleh khalayak seperti apa yang dimaksud oleh komunikator.
Contoh nyata yang pernah dilakukan oleh TRANS TV itu sendiri adalah dengan mengadakan TRANS TV road
to university bersama reportase disana karyawan dari TRANS TV menjelaskan bagaimana cara kerja crew
dalam mengambil gambar maupun dari cara pencarian berita dan banyak lainnya lalu setelah acara itu selesei
banyak sekali mahasiswa yang tadi mengikuti acara yang dilakukan oleh TRANS TV memfollow twitter
maupun mencari tahu lebih dalam lagi aktifitas atau kegiatan yang dilakukan oleh team reportase semua itu
mereka lakukan karena mereka ingin tahu apakah acara tersebut benar seperti apa yang diungkapkan team
TRANS TV pada saat penjelasan tadi atau tidak, sehingga dapat ditarik kesimpulan disini bahwa PR TRANS
TV berhasil membangkitkan respon yang dimiliki mahasiswa untuk mengetahui dan menggali lebih dalam lagi
mengenai reportase semua itu berhasil akibat adanya komunikasi yang dilakukan pada saat berjalannnya acara
TRANS TV road to university.
Komunikasi Pemasaran
Komunikasi secara luas bisa dipahami sebagai bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi
satu sama lain, sengaja atau tidak disengaja dan tidak terbatas pada bentuk komunikasi verbal, tetapi juga dalam
hal ekspresi muka, lukisan, seni dan teknologi. Menurut Kotler dan Armstrong dalam (Rangkuti, 2009)
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana melalui proses ini individu dan kelompok berusaha
memenuhi kebutuhan dan keinginannya dengan menciptakan, menawarkan, dan menukarkan produk serta nilai
dengan individu atau kelompok lainnya
Seperti apa yang telah disampaikan oleh key informant (RS) bahwa komunikasi pemasaran adalah
komunikasi yang digunakan untuk menjebatani suatu ide yang disampaikan oleh pengirim dan penerima pesan
ketika mereka sedang melakukan interaksi namun disini pengirim pesan pada saat melakukan interaksi tidak
hanya melakukan pertukaran informasi atau ide tersebut tetapi sang pengirim pesan juga melakukan beberapa
penawaran yang nantinya dapat mempengaruhi pemikiran sang penerima pesan dimana dalam proses ini sang
komunikator berusaha untuk memenuhi kebutuhannya serta keinginannya. Hal tersebut dapat sangat berguna
bagi perusahaan untuk melakukan promosi ataupun menjual produk yang dimiliki oleh perusahaan sehingga
dengan adanya komunikasi pemasaran tersebut maksud dan tujuan yang diinginkan oleh perusaan terhadap
masyarakat dapat tersampaikan.
Dalam komunikasi pemasaran Public Relations merupakan salah satu elemen dalam bauran komunikasi
pemasaran, seperti yang diungkapkan oleh (Kotler & Keller, 2006), Bauran komunikasi pemasaran terbagi atas
7 elemen yang terdiri dari : Advertising, Sales Promotion, Sponsorship, Mass Marketing, Events and
Experience, Public Relations, dan Personal Selling. peranan PR disini sebagai alat yang digunakan untuk
menjembatani pesan yang diberikan oleh perusahaan terhadap konsumen Seperti apa yang dikatakan oleh key
informant (RS) PR sangat memiliki konstribusi yang besar karena PR dapat menjembatani hubungan baik yang
dibina oleh perusahaan terhadap masyrakat yang nantinya akan berpengaruh pada citra perusahaan yang positif,
sehingga apabila tidak adanya PR pesan yang ingin disampaikan oleh perusahaan kepada konsumen tidak akan
tersalurkan secara sempurna tidak hanya itu PR juga berperan untuk menjaga hubungan baik perusahaan
terhadap konsumennya sehingga apabila terjaganya hubungan baik yang dimiliki perusahaan terhadap
konsumen citra sebuah perusahaan akan baik yang juga dapat mempengaruhi Brand Image yang dimiliki oleh
perusahaan.
Public Relations
Definisi sederhana tentang Public Relations adalah interpreter (penerjemah) manajemen, sehingga
Public Relations harus mengetahui apa yang manajemen pikirkan setiap saat terhadap setiap isu Public yang
sebenarnya. (Soemirat & Ardianto 2010). Seperti apa yang dikatakan oleh key informant (IM) bahwa PR harus
selalu mengetahui isu apa yang sedang terjadi dengan perusahaan seperti yang dilakukan oleh PR TRANS TV
mereka selalu update mengenai berita apa yang sedang melanda perusahaan entah ada teguran yang terjadi dari
pihak luar ataupun kesalahan konten yang dilakukan oleh team produksi ataupun pihak internal perusahaan yang
dapat mengakibatkan permasalahan sehingga menurunnya citra perusahaan yang selama ini telah dibina oleh
perusahaan. semua itu dilakukan oleh PR agar PR tidak ketinggalan informasi yang mereka butuhkan mengenai
perusahaan dan agar PR cepat berhubungan dengan manajemen untuk memikirkan tindakan apa yang akan
dilakukan agar permasalahan yang terjadi tidak panjang dan diketahui oleh banyak orang.
Kemudian seperti apa yang didefinisikan oleh(Soemirat & Ardianto 2010) Public Relations dapat
diadaptasikan menjadi
1. Fact Finding adalah mencari dan mengumpulkan fakta atau data sebelum melakukan tindakan.
2. Planning adalah berdasarkan fakta membuat rencana tentang apa yang harus dilakukan dalam
menghadapi berbagai masalah itu.
3. Communicating adalah rencana yang disusun dengan baik sebagai hasil pemikiran yang matang
berdasarkan fakta kemudian dikomunikasikan
Sama seperti apa yang disampaikan oleh key informant yaitu (RS) PR TRANS TV memiliki berbagai
cara yang digunakan dalam menyeleseikan masalah yaitu karena mereka bergerak di dunia pertelevisian makan
yang pertama mereka lakukan ketika mengalami masalah berupa teguran mengenai konten acara mereka
mendatangi KPI karena disanalah proses penayangan di rekam lalu mereka mencari kesalahan dari hasil
produksi mereka berdasarkan pada aturan-aturan yang dimiliki oleh KPI lalu setelah itu mereka melakukan
rencana atas kerja sama yang dilakukan oleh PR dan manajemen perusahaan lalu yang terakhir PR
mengkomunikasikan terhadap pihak yang bersangkutan sehingga masalah tidak melebar dan dapat diselesaikan
dengan cara yang tidak merugikan kedua belah pihak.
Kemudian (Soemirat & Ardianto 2010) menyimpulkan bahwa Public Relations merupakan fungsi
manajemen, artinya Public Relations berkaitan erat dengan manajemen. Public Relations melakukan tindakan
yang direncanakan oleh organisasi-organisasi atau perusahaan atau pribadi guna untuk menciptakan dan
mengembangkan hubungan baik dan saling pengertian dengan publik yang berkaitan.Keterkaitan dengan
pembahasan ini yaitu peran Public Relations sangat penting pada manajemen perusahaan.
Sama seperti apa yang dikatakan oleh key informant (IM) PR berhubungan dekat dengan manajemen
karena peranan PR itu sendiri sebagai juru bicara/corong perusahaan yang akan melakukan komunikasi yang
ingin disampaikan oleh perusahaan kepada pihak luar. Disinilah terdapat salah satu fungsi dari PR itu sendiri
yaitu penyambung lidah dari manajemen kepada masyarakat sehingga PR memiliki hubungan yang erat
terhadap manajemen perusahaan karena semua yang datang ke perusahaan lalu semua masalah yang terjadi pada
perusahaan akan disampaikan dan diseleseikan oleh PR berdasarkan keinginan yang diinginkan oleh manajemen
perusahaan yang menyebabkan PR perlu memiliki hubungan erat agar PR dapat mengetahui dengan cepat
seperti apa langkah yang diinginkan oleh manajemen untuk menyeleseikan masalah yang sedang dialami oleh
perushaannya.
Tidak hanya hubungan baik yang dibina PR oleh manajemen maupun pihak eksternal disini PR juga
bertugas untuk membina hubungan baik antara internal perusahaan sehingga apabila terjalin hubungan baik
tersebut akan tercipta kondisi kerja yang baik dan akan meningkatkan kinerja karyawan itu sendiri yang pastinya
akan berpengaruh terhadap citra perushaan yang positif dan apabila terdapat citra yang positif akan menciptakan
keputusan pembelian dari para pelanggan.
Brand Image
Seperti apa yang disampaikan oleh Tjiptono, F Citra merek yang positif selalu diharapkan dan menjadi
salah satu tujuan dari setiap perusahaan karena jika suatu merek sudah memiliki citra merek yang baik maka
kelangsungan merek tersebut akan mudah untuk berkembang dan mulai mengambil posisi di hati konsumen nya.
Citra merek ini dapat dibentuk melalui beberapa point seperti jenis, dukungan, kekuatan, dan keunikan suatu
brand tersebut.
Sama dengan apa yang disampaikan oleh ketiga key informant yaitu (IM),(RS) dan (PM) bahwa salah
satu yang menjadi tujuan perusahaan adalah memiliki citra yang positif sehingga perusahaan selalu memiliki
citra yang baik dimata masyarakat yang nanti dapat menaikan brand yang dimiliki oleh perusahaan tersebut,
karena dengan memiliki citra merek yang positif maka itu akan berpengaruh terhadap langgengnya sebuah
produk sehingga sangat diperlukannya memiliki citra merek yang positif dan baik dimata umum, Pastinya citra
merek yang positif akan menjadi tujuan, karena citra merek yang positif akan berpengaruh terhadap brand atau
keberlangsungan perusahaan tersebut lalu saya juga tidak pernah menemukan perusaan yang citranya negatif
tetapi terus berjalan.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa yang diinginkan oleh semua brand adalah memiliki citra
yang positif karena semua itu kembali lagi kepada konsumen bahwa memiliki citra merek yang positif pasti
akan dapat dengan mudah memikat konsumen lalu tidak hanya itu penjualan yang dilakukan oleh perusahaan
pasti akan berjalan dengan lancar serta diminati oleh konsumen dan keterkaitannya dengan kelangsungan
perusahaan karena seperti apa yang dikatakan oleh salah satu informan bahwa ia selama ini tidak pernah melihat
brand yang berjalan dengan awet tanpa memiliki citra perusahaan yang positif sehingga semua itu sangat
berhubungan dengan apa yang dibutuhkan oleh perusahaan terkatit dengan kelangsungan maupun penjualan.
Menurut (Kotler&Keller, 2007) Brand Image yang positif dapat dicapai dengan program pemasaran
yang kuat terhadap produk tersebut, yang unik dan memiliki kelebihan yang ditonjolkan, yang membedakannya
dengan produk lain. Begitu pula dengan apa yang disampaikan oleh 3 key informant yaitu (IM),(RS) serta (PM)
Brand yang memiliki perbedaan dengan kompetitornya dapat membuat brand tersebut disukai oleh masyarakat
karena mereka tidak mendapatkan apa yang dimiliki oleh brand tersebut pada kompetitornya, apabila kita tidak
memiliki keunikan tersendiri pada produk kita maka tidak ada yang bisa membedakan antara produk kita dan
produk saingan kita sehingga dengan demikian tidak ada yang membuat konsumen tertarik terhadap produk
yang kita miliki, sebuah brand akan memiliki kesan atau dapat diingat oleh konsumen apabila sebuah brand
tersebut memiliki keunikan atau perbedaan dengan brand-brand lainnya yang dapat dijadikan acuan oleh
konsumen untuk memilih brand tersebut.
Disini terlihat dengan jelas bahwa apa yang dibutuhkan oleh sebuah brand adalah keunikan yang dapat
membuat konsumennya membedakan brand tersebut dengan brand lain dan keunikan itu sendiri dapat melalui
penyajian sebuah brand tersebut atau sesuatu yang dibutuhkan oleh khalayak luas yang tidak terdapat pada
brand lainnya.
Contohnya adalah TRANS TV stasiun TV tersebut memiliki keunikan pada awal berdirinya hingga sekarang
yaitu TRANS TV merupakan salah satu stasiun televisi yang lebih banyak memiliki program lifestyle serta
entertaiment yang dapat menghibur para penontonnya.
Semua itu TRANS TV berikan karena pada kenyataannya masyarakat Indonesia khususnya yang
menempati kota-kota besar bergelut dengan dunia kerja sehingga apabila mereka sampai di rumah dan
menonton acara televisi mereka lebih ingin acara yang ringan serta membuat mereka tertawa sehingga mereka
dapat sejenak melupakan rutinitas kerja mereka, lain halnya apabila mereka menonton acara yang berat ataupun
acara drama yang sedih pasti mereka tidak akan terhibur malah akan terbebani pikirannya.
Benefits yang didapatkan oleh konsumen juga merupakan salah satu elemen sebagai tolak ukur yang
citra merek atau Brand Image, seperti yang dikatakan oleh Kotler (2012) Faktor-faktor yang menjadi tolak ukur
suatu citra merek atau Brand Image adalah:
1. Product Attributes: sebuah Brand bias memunculkan sebuah atribut produk tertentu dalam pikiran
konsumen yang mengingatkanya pada karakteristik Brand tersebut
2. Consumer Benefits: sebuah Brand harus bias memberikan sesuatu/ nilai tersendiri bagi konsumennya
yang akan dilihat oleh konsumen sebagai benefits yang diperolehnya ketika membeli atau
mengkonsumsi produk tersebut.
3. Brand Personality: dapat didefinisikan sebagai seperangkat karakter personal yang akan di asosiasikan
oleh konsumen terhadap sebuah Brand tertentu.
4. User Imagery: dapat didefinisikan sebagai serangkaian karakteristik manusia yang diasosiasikan
dengan ciri-ciri tipikal dari konsumen yang menggunakan atau mengkonsumsi Brand ini
5. Organizational Associations: konsumen seringkali menghubungkan produk yang dibelinya dengan
kredibilitis perusahaan yang dibuatnya. Hal ini kemudian mempengaruhi presepsinya terhadap sebuah
Brand yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut.
Sama seperti apa yang telah disampaikan oleh key informant (IM),(RS) dan (PM) bahwa sebelum
konsumen memilih atau melakukan keputusan dalam membeli ataupun menggunakan sebuah produk pasti
mereka memikirkan apa benefits yang mereka dapatkan sehingga pada saat mereka melakukan keputusan
pembelian ataupun memilih suatu produk untuk digunakan mereka tidak mendapat kerugian kembali dikaitkan
dengan TRANS TV bahwa benefits yang TRANS TV berikan kepada konsumennya adalah TRANS TV
memberikan apa yang sedang dibutuhkan oleh sebagian besar masyakat yaitu mencari tontonan yang menghibur
sehingga ketika masyrakat melakukan keputusan untuk memilih TRANS TV sebagian stasiun TV yang mereka
tonton mereka mendapatkan benefits terhibur tersebut seperti apa yang dibutuhkan sebagian besar masyarakat
yang rutinitasnya bergelut di dunia kerja.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Dari uraian dan penyajian data penelitian mengenai Strategi Public Relations PT Televisi Transformasi
Indonesia (TRANS TV) dalam meningkatkan Brand image yang telah dikemukakan diatas, maka pada bab ini
akan dikemukakan beberapa simpulan yang berkenaan dengan hasil penelitian. Simpulan yang dibuat didasari
atas apa yang menjadi pertanyaan pada penelitian ini, yaitu :
1.
2.
3.
Bagaimana Strategi Public Relations untuk memperkuat Brand Image dalam mempertahankan
eksistensinya?
Apa saja kegiatan atau cara-cara yang dilakukan untuk memperkuat Brand Image dalam
mempertahankan eksistensinya?
Apa saja kendala yang di dapatkan dalam melakukan kegiatan memperkuat Brand Image dalam
mempertahankan eksistensinya?
Dari tiga pertanyaan tersebut maka akan ada tiga simpulan, simpulan tersebut adalah :
1.
Strategi Marketing public relations meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program. (Wijaya
& Krismiyati, 2013:44) Hasil penelitian mengenai strategi Public Relations TRANS TV dalam
meningkatkan Brand image adalah:
a) Menetapkan tujuan pemasaran:
Yaitu pada awalnya PR TRANS TV harus menentukan pasar atau target yang diinginkan oleh
perusahaan namun karena besarnya pasar tidak mungkin PR TRANS TV dapat memenuhi semua,
sehingga disini yang dapat dilakukan adalah PR TRANS TV memenuhi sebagian besar target
market.
b) Memilih pesan dan sarana:
TRANS TV harus menciptakan suatu program yang kreatif inovatif serta memiliki keunikan dan
kelebihan yang dimiliki oleh perusahaan sehingga dapat memenuhi apa yang diinginkan oleh
konsumen yang tidak dapat didapatkan oleh konsumen pada saingan serta dapat memiliki kesan
dihati konsumen dan dapat membedakan dengan produk yang dimiliki oleh saingan perusahaan
c)
2.
3.
Melaksanakan rencana dan mengevaluasi hasilnya :
Di TRANS TV melaksanakan rencana dan mengevaluasinya adalah sebelum melaksanakan
rencana membuat program terlebih dahulu TRANS TV menargetkan target audience dari program
tersebut dengan melihat apa yang sedang diinginkan dari masyarakat sekarang ini tentunya dengan
cara mengadakan riset terlebih dahulu. Cara mengevaluasinya TRANS TV selalu mencari tahu
melalui media sosial apakah ada saran atau kritik dari pihak eksternal terhadap program yang
berlangsung lalu melihat share&ratting program tersebut
Menerima kunjungan dari pihak eksternal seperti dari universitas, instansi pemerintahan maupun
sekolahan-sekolahan untuk mengetahui seluk beluk yang ada di internal TRANS TV, dengan adanya
kunjungan itu menciptakan image yang baik dibenak masyarakat dan melakukan promosi melalui
media konvesional seperti majalah, Koran , radio dan tentunya melalui sosial media twitter, facebook
dan instagram
Kendala yang dimiliki oleh TRANS TV adalah datangnya teguran yang didapat melalui pihak eksternal
yang terjadi akibat terjadinya kesalahan konten pada saat proses penyiaran berlangsung yang
meninbulkan terjadinya keresahaan yang dirasakan oleh pihak-pihak yang terkait sehingga terjadinya
penutupan acara yang mengakibatkan turunnya image yang dibina oleh TRANS TV selama ini.
Kesalahan juga tidak luput dari kesalahan yang diciptakan oleh internal perusahaan yaitu team produksi
yang kurang jeli dalam memilah konten acara yang ditayangkan sehingga terjadi kesalahan tersebut.
Dapat diambil contoh seperti program YKS yang mengalami penutupan acara sementara oleh KPI
akibat adanya penyinggungan yang dilakukan pada saat syuting berlangsung
Saran
Pada bagian ini ada beberapa saran yang ingin disampaikan khususnya kepada PT Televisi
Transformasi Indonesia (TRANS TV) berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, saran-saran tersebut
antara lain:
Saran Praktis :
1. Dibutuhkannya penambahan staff karyawan pada divisi Public Relations khususnya pada bagian
corporate and government sehingga apabila terdapat kritik ataupun teguran yang dating dari pihak luar
bagian tersebut dapat langsung menangani agar permasalahan tersebut tidak meluas yang nantinya akan
menurunnya Citra Perusahaan yang selama ini dinima oleh TRANS TV
2. Selalu terus menciptakan kegiatan dan program yang unik serta inovatif yang berbeda dengan
saingannya sehingga selalu mendapatkan perhatian dari masyarakat untuk dapat menciptakan dan
menjaga Image positif yang dimiliki oleh TRANS TV
3. Membina hubungan yang baik antara internal perusahaan juga merupakan salah satu yang penting
dengan mengadakan berbagai acara untuk karyawan seperti adanya gathering bersama keluarga
maupun acara-acara lainnya sehingga apabila hubungan baik itu tercipta suasana kerjapun akan
membaik yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan yang baik agar dapat meningkatkan citra positif
yang dimiliki oleh perusahaan karena citra positif menjadi salah satu yang diinginkan oleh setiap
perusahaan yang berkaitan dengan menariknya perhatian konsumen terhadap brand tersebut
Saran Akademis:
Diharapkan penelitian ini dapat menambah referensi dan memberikan pemahaman yang lebih
mendalam dari implementasi mata kuliah public relations and branding terutama dalam hal membangun Brand
Image perusahaan. Memalui penelitian ini juga diharapkan dapat menginpirasi dan menjadi landasan untuk
penelitian sejenis mengenai Brand Image, khususnya pada media Televisi.
Saran Umum
Diharapkan dengan adanya penelitian ini, masyarakat dapat lebih terdorong untuk memahami
meningkatkan Brand Image di sebuah perusahaan khususnya yang bergerak di industry pertelevisian dan
memberikan pemahaman mengenai Brand image yang akan sangat bermanfaat dalam kedidupan sehari-hari.
RIWAYAT PENULIS
Gregy Revaldi lahir di kota Jakarta pada tanggal 22 januari 1993. Penulis menamatkan S1 di Universitas Bina
Nusantara dalam bidang Marketing Komunikasi pada tahun 2015.
Download