PROSIDING 20 13© Arsitektur Elektro Geologi Mesin HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK Perkapalan Sipil PERENCANAAN PEMANFAATAN ENERGI SURYA SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK KEBUTUHAN LISTRIK PADA KLM. PINISI 360 GRT Zulkifli Jurusan Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Tamalanrea € Makassar, 90245 Telp./Fax: (0411) 585637 e-mail: [email protected] Abstrak Letak geografis Indonesia yang strategis dengan sinar matahari yang memadai, seharusnya mulai lebih memanfaatkan energi Sel Surya (PV). Kondisi cuaca wilayah Indonesia pada umumnya dan khususnya Makassar sangat mendukung pengembangan pemanfaatan energi matahari sebagai energi alternative pada sector pelayaran rakyat dan pengembangan usaha industri perkapalan. Pemanfaatan energi matahari sebagai energi alternative untuk daya penerangan atau pemenuhan kebutuhan listrik pada KLM.PINISI akan semakin meminimalisir biaya operasional pada generator yang terkait pada factor teknis dan ekonomis. Di samping itu mengurangi polusi suara dan lebih ramah lingkungan. Maka dilakukan perencanaan dengan menghitung daya yang dibutuhkan pada KLM PINISI, berapa besar arus yang di hasilkan panel surya (dalam Ampere hour), dalam hal ini memperhitungkan jumlah panel yang harus dipasang, dan berapa unit baterai yang di perlukan untuk kapasitas yang diinginkan dan pertimbangan penggunaan tanpa sinar matahari. Kata Kunci: perancangan instalasi listrik, tenaga surya, sel surya (solar cell) PENDAHULUAN Perkembangan teknologi kemaritiman rakyat di Indonesia yang berkaitan dengan pengembangan usaha industri perkapalan rakyat dan jasa transportasi pelayaran masih menggunakan teknologi yang sangat terbelakang dan sulit berkembang. Terjadi kekosongan produk Iptek perkapalan yang berskala menengah ke bawah yang berbasis pada pengembangan budaya Iptek-tradisional. Gejala ini terjadi karena keterlambatan atau kurangnya kepedulian dalam mengantisipasinya. Informasi tertulis tentang keunggulan dan kelemahan teknologinya belum ditemukan di dalam literatur-literatur ilmiah, karena hampir sebagian besar pembangunan dan alat operasionalnya masih menggunakan unsur-unsur tradisional. Kelemahan tampak menonjol pada teknik konstruksi, alat navigasi dan keselamatan sistem peralatan yang bahkan sama sekali tidak menggunakan pompa secara elektrik. Gejala yang nampak di atas merupakan permasalahan nyata industri perkapalan rakyat dan industri jasa pelayaran rakyat. Listrik memiliki peranan penting dalam operasional kapal, terutama untuk penerangan di atas kapal. Listrik di kapal pada prinsipnya sama dengan di darat. Hanya saja di atas kapal khususnya pada Kapal Layar Motor energi listrik lebih diprioritaskan untuk kebutuhan penerangan. Mengingat ketergantungan pada generator sebagai alat bantu penyuplai utama energi listrik di atas kapal salah satu harapan kepada para pemilik kapal yaitu bagaimana supaya penggunaan tenaga listrik di atas kapal seefisien mungkin sesuai dengan kebutuhan atau lebih mempertimbangkan faktor teknis dan ekonomisnya. Tujuan yang ingin dicapai dari perencanaan ini adalah untuk mengetahui total daya (electrical balance) yang dibutuhkan di atas kapal yang meliputi kebutuhan penerangan luar, penerangan dalam dan starting untuk mesin; mengetahui jumlah modul solar sel yang dibutuhkan dalam pemenuhan kebutuhan daya pada KLM PINISI serta mengetahui posisi panel surya agar dapat menerima cahaya matahari secara maksimal dan melakukan perbandingan ekonomis antara solar cell dengan Generator. Volume 7 : Desember 2013 Group Teknik Perkapalan TP7 - 1 ISBN : 978-979-127255-0-6 Perencanaan Pemanfaatan Energi Surya… Arsitektur Elektro Geologi Mesin Perkapalan Sipil Zulkifli Energi Surya Cahaya matahari terdiri atas foton atau partikel energi surya, dimana foton inilah yang dikonversi menjadi energi listrik. Foton-foton mengandung energi yang bervariasi menurut panjang gelombangnya. Energi foton yang diserap oleh sel surya diserahkan sebagian atau seluruhnya kepada elektron di dalam sel surya. Dengan adanya energi baru ini maka elektron mampu lepas dari posisi normalnya terhadap atom sehingga menjadi arus dalam suatu sirkuit listrik. Dalam kaitannya dengan sel surya, perangkat yang mengkonversi radiasi sinar matahari menjadi listrik, terdapat dua parameter dalam energi surya yang paling penting: pertama intensitas radiasi, yaitu jumlah daya matahari yang datang kepada permukaan per luas area, dan karakteristik spektrum cahaya matahari. Intensitas radiasi matahari di luar atmosfer bumi disebut konstanta surya, yaitu sebesar 1.365 W/m2. Setelah disaring oleh atmosfer bumi, beberapa spektrum cahaya hilang, dan intensitas puncak radiasi menjadi sekitar 1.000 W/m2. Nilai ini adalah tipikal intensitas radiasi pada keadaan permukaan tegak lurus sinar matahari dan pada keadaan cerah. Dasar dan Prinsip Kerja Sel Surya Sel surya atau fotovoltaik adalah perangkat yang mengkonversi radiasi sinar matahari menjadi energi listrik. Efek fotovoltaik ini ditemukan oleh Becquerel pada tahun 1839, dimana Becquerel mendeteksi adanya tegangan foto ketika sinar matahari mengenai elektroda pada larutan elektrolit. Pada tahun 1954 peneliti di Bell Telephone menemukan untuk pertama kali sel surya silikon berbasis p-n junction dengan efisiensi 6%. Adapun struktur pada sel surya sebagai berikut: - Kaca Pelindung dan material adhesive transparan yang melindungi bahan sel surya dari keadaan lingkungan. - Material anti-refleksi untuk menyerap lebih banyak cahaya dan mengurangi jumlah cahaya yang dipantulkan. - Semikonduktor P-type dan N-type (terbuat dari campuran Silikon) untuk menghasilkan medan listrik. - PN-junction adalah lapisan penghubung. - Saluran awal dan saluran akhir (terbuat dari logam tipis) untuk mengirim elektron pada pengisian baterai atau langsung digunakan untuk kebutuhan listrik. Elektron yang disuplai langsung dari current collector bar yang bermuatan (-) dan metal substrate yang bermuatan (+). Gambar 1. Struktur Sel Surya Adapun prinsip kerja sel surya adalah sebenarnya identik dengan piranti semikonduktor diode. Ketika cahaya bersentuhan dengan sel surya dan diserap oleh lapisan anti refleksi, kemudian terjadi pelepasan elektron. (Elektron-elektron bebas terbentuk dari million photon atau benturan atom pada lapisan penghubung). Sehingga elektron menuju ke semi-konduktor pada lapisan yang berbeda, yaitu pada Semikonduktor tipe-n dan Semikonduktor tipe-p. Ketika dua tipe material tersebut mengalami kontak maka kelebihan elektron dari tipe-n berdifusi pada tipe-p. Sehingga area doping-n akan bermuatan positif sedangkan area doping-p akan bermuatan negatif. Terjadi perubahan sigma gaya-gaya pada bahan menyebabkan perbedaan potensial dan arus akan mengalir. ISBN : 978-979-127255-0-6 Group Teknik Perkapalan TP7 - 2 Volume 5 : Desember 2011 PROSIDING 20 13© Arsitektur Elektro Geologi Mesin HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK Perkapalan Sipil Gambar 2. Skema Cara Kerja Sel Surya (Sumber: Wilman, 2007) Perkembangan Sel Surya Energi matahari, energi natural yang tidak akan habis dan kita dapat memakainya dimana pun berada. Di saat hari yang cerah, energi matahari yang menyinari bumi menghasilkan rata-rata 1 kilowatt per meter persegi area bumi, berarti dalam satu jam energi matahari yang menyinari bumi mampu mensuplai energy yang dibutuhkan di seluruh dunia untuk 1 tahun. Permukaan bumi disinari matahari dengan jumlah volume yang sangat besar. Tidak seperti minyak bumi, batu bara dan energi fosil lainnya, energi matahari ramah lingkungan, untuk pemakaiannya tidak menghasilkan emisi gas buang CO2 yang dapat merusak lingkungan, oleh karena itu teknologi panel surya sangat mendukung penyediaan energi alternatif pada saat krisis energi dan mendukung pencegahan pemanasan global di dunia. Teknologi panel surya telah dikembangkan secara luas dan potensial. Setelah dikembangkan dimensi ketebalan dari panel surya jadi semakin tipis dan tanpa menghilangkan fungsinya untuk mendapatkan energi yang alami dan efisien. Setelah berinovasi sejak dari setengah abad yang lalu, jepang terus memprioritaskan pengembangan teknologi panel surya untuk memenuhi kebutuhan listrik yang bersih dan ramah lingkungan. Energi Listrik Sebuah Sel Surya dalam menghasilkan energi listrik (energi sinar matahari menjadi photon) tidak tergantung pada besaran luas bidang Silikon, dan secara konstan akan menghasilkan energi berkisar ± 0.5 volt - max 600 mV pada 2 amp, dengan kekuatan radiasi solar matahari 1000 W/m2 = •1 Sun• akan menghasilkan arus listrik (I) sekitar 30 mA/cm2 per sel surya. Pada grafik I-V Curve (gambar 3) menggambarkan keadaan sebuah Sel Surya beroperasi secara normal. Sel Surya akan menghasilkan energi maximum jika nilai Vm dan Im juga maximum. Sedangkan Isc adalah arus listrik maximum pada nilai volt = nol; Isc berbanding langsung dengan tersedianya sinar matahari. Voc adalah volt maximum pada nilai arus nol; Voc naik secara logaritma dengan peningkatan sinar matahari, karakter ini yang memungkinkan Sel Surya untuk mengisi accu. Setelah mendapatkan output dari solar cell yang berupa arus listrik dapat langsung digunakan untuk beban yang dimanfaatkan. Tetapi juga arus listrik tersebut dapat digunakan sebagai pengisian dengan cara disimpan ke dalam baterai agar dapat dipergunakan pada saat yang diperlukan khususnya pada malam hari karena tidak adanya sinar matahari. Apabila solar cell tersebut digunakan untuk penyimpanan ke baterai, maka besarnya tegangan yang dihasilkan harus di atas spesifikasi baterai tersebut. Misalnya baterai yang digunakan adalah 12 Volt, maka tegangan yang dihasilkan solar cell harus di atas 12 Volt untuk dapat melakukan pengisian. Sebaiknya sebelum melaksanakan pengisian sebaiknya baterai dalam keadaan kosong karena arus yang masuk akan dapat terisi dengan maksimal. Satuan kapasitas suatu baterai adalah Ampere jam ( Ah ) dan biasanya Volume 7 : Desember 2013 Group Teknik Perkapalan TP7 - 3 ISBN : 978-979-127255-0-6 Perencanaan Pemanfaatan Energi Surya… Arsitektur Elektro Geologi Mesin Perkapalan Sipil Zulkifli karakteristik ini terdapat pada label suatu baterai. Misalnya suatu baterai dengan kapasitas 10 Ah akan terisi penuh selama 10 jam dengan arus output solar cell sebesar 1 Ampere. Gambar 3. Grafik I-V Faktor Pengoperasian Sel Surya Pengoperasian maximum Sel Surya sangat tergantung pada: - Ambient air temperature - Radiasi solar matahari (insolation) - Kecepatan angin bertiup - Keadaan atmosfir bumi - Orientasi panel atau array PV - Posisi letak sel surya (array) terhadap matahari (tilt angle) Sebuah Sel Surya dapat beroperasi secara maximum jika temperatur sel tetap normal (pada 25 derajat Celsius), kenaikan temperatur lebih tinggi dari temperatur normal pada PV sel akan melemahkan voltage (Voc). Setiap kenaikan temperatur Sel Surya 1 derajat Celsius (dari 25 derajat) akan berkurang sekitar 0.4 % pada total tenaga yang dihasilkan atau akan melemah 2x lipat untuk kenaikan temperatur Sel per 10 derajat C. Gambar 4. Pengaruh Perubahan Temperatur terhadap Tegangan (V) Radiasi solar matahari di bumi dan berbagai lokasi bervariabel, dan sangat tergantung keadaan spektrum solar ke bumi. Insolation solar matahari akan banyak berpengaruh pada current (I) sedikit pada volt (gambar 5). Kecepatan tiup angin di sekitar lokasi PV array dapat membantu mendinginkan permukaan temperatur kaca-kaca PV array. ISBN : 978-979-127255-0-6 Group Teknik Perkapalan TP7 - 4 Volume 5 : Desember 2011 PROSIDING 20 13© Arsitektur Elektro Geologi Mesin HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK Perkapalan Sipil Gambar 5. Pengaruh Intensitas Radiasi Matahari terhadap Arus (I) Keadaan atmosfir bumi (berawan, mendung), jenis partikel debu udara, asap, uap air udara (Rh), kabut dan polusi sangat menentukan hasil maximum arus listrik dari deretan PV. Orientasi dari rangkaian PV (array) ke arah matahari secara optimum adalah penting agar panel/deretan PV dapat menghasilkan energi maksimum. Selain arah orientasi, sudut orientasi (tilt angle) dari panel/deretan PV juga sangat mempengaruhi hasil energi maximum (lihat penjelasan tilt angle). Sebagai guideline: untuk lokasi yang terletak di belahan Utara latitude, maka panel/deretan PV sebaiknya diorientasikan ke Selatan, orientasi ke TimurBarat walaupun juga dapat menghasilkan sejumlah energi dari panel-panel/deretan PV, tetapi tidak akan mendapatkan energi matahari optimum. Tilt Angle (sudut orientasi Matahari) Mempertahankan sinar matahari jatuh ke sebuah permukaan panel PV secara tegak lurus akan mendapatkan energi maximum ± 1.000 W/m2 atau 1 kW/m2. Kalau tidak dapat mempertahankan ketegaklurusan antara sinar matahari dengan bidang PV, maka extra luasan bidang panel PV dibutuhkan (bidang panel PV terhadap sun altitude yang berubah setiap jam dalam sehari). Gambar 6. Ekstra Luasan Panel PV dalam Posisi Datar Solar Panel PV pada Equator (latitude 0 derajat) yang diletakkan mendatar (tilt angle = 0) akan menghasilkan energi maximum, sedangkan untuk lokasi dengan latitude berbeda harus dicarikan tilt angle yang optimum. Daya dan Efisiensi Intensitas radiasi matahari akan berkurang oleh penyerapan dan pemantulan oleh atmosfer saat sebelum mencapai permukaan bumi. Ozon di atmosfer menyerap radiasi dengan panjang gelombang pendek (ultraviolet) sedangkan karbondioksida dan uap air menyerap sebagian radiasi dengan panjang gelombang yang lebih panjang (infra Volume 7 : Desember 2013 Group Teknik Perkapalan TP7 - 5 ISBN : 978-979-127255-0-6 Perencanaan Pemanfaatan Energi Surya… Arsitektur Elektro Geologi Mesin Perkapalan Sipil Zulkifli merah). Selain pengurangan radiasi bumi langsung (sorotan) oleh penyerapan tersebut, masih ada radiasi yang dipancarkan oleh molekul-molekul gas, debu dan uap air dalam atmosfer. Ada tiga macam cara radiasi matahari/surya sampai ke permukaan bumi yaitu: - Radiasi langsung (Beam/Direct Radiation), adalah radiasi yang mencapai bumi tanpa perubahan arah atau radiasi yang diterima oleh bumi dalam arah sejajar sinar datang. Radiasi hambur (Diffuse Radiation), adalah radiasi yang mengalami perubahan akibat pemantulan dan penghamburan. Radiasi total (Global Radiation), Adalah penjumlahan radiasi langsung dan radiasi hambur. Sebelum mengetahui daya sesaat yang dihasilkan, kita harus mengetahui energi yang diterima, dimana energi tersebut adalah perkalian intensitas radiasi yang diterima dengan luasan dengan persamaan: = × (1) dimana, Ir = Intensitas radiasi matahari (W/m2) A = Luas permukaan (m2) Sedangkan untuk mengetahui besarnya daya sesaat yaitu perkalian tegangan dan arus yang dihasilkan oleh sel fotovoltaik dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: = × (2) dimana, P = Daya (Watt) V = Beda potensial (Volt) I = Arus (Ampere) Radiasi surya yang mengenai sel fotovoltaik dengan menggunakan alat pyranometer adalah dalam satuan mV sehingga harus dikonversikan menjadi W/m2, persamaan yang digunakan adalah: = ( ) 21,13 × 1.000 ( / 2 ) (3) Efisiensi yang terjadi pada sel surya adalah merupakan perbandingan daya yang dapat dibangkitkan oleh sel surya dengan energi input yang diperoleh dari sinar matahari. Efisiensi yang digunakan adalah efisiensi sesaat pada pengambilan data. = × 100% (4) Sehingga efisiensi yang dihasilkan dimana, ‚ Ir P A = × × 100% (5) = Efisiensi (%) = Intesitas radiasi matahari (W/m2) = Daya listrik (Watt) = Luasan sel surya (m2) Dengan kemajuan teknologi yang telah dicapai dalam pembuatan photovoltaic saat sekarang ini, ternyata efisiensi hanya mampu mencapai sekitar 10%-13%. Jadi misalnya daya (P) dari radiasi matahari adalah 1.000 Watt/m2, maka daya yang dihasilkan oleh photovoltaic adalah 100 Watt/m2 (Zuhal, hal. 195). ISBN : 978-979-127255-0-6 Group Teknik Perkapalan TP7 - 6 Volume 5 : Desember 2011 PROSIDING 20 13© Arsitektur Elektro Geologi Mesin HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK Perkapalan Sipil BAHASAN Modul sel surya yang akan kita gunakan terkait dengan pemenuhan daya sebesar 3,27 kW. Dari hasil perencanaan jenis ƒModul Sharp• dengan ukuran per modulnya 1.491 x 671 x 44 (mm) dengan efisiensi 13 % didapat daya listrik yang bisa diterima dalam kondisi cuaca terang tanpa ada sedikitpun mendung yang mengganggu penyinaran panas matahari pada modul sel surya 130 Wp di hitung pada jam 08.00 sampai 16.00: - Total daya yang dibutuhkan pada kapal KLM.PINISI dalam per hari = 3270 watt Jumlah ƒModul PV• yang dibutuhkan, satu ƒModul PV• kita hitung 130 Watt (perhitungan adalah 8 jam maksimun tenaga surya): Tabel 1. Suplay Daya Modul Sel Surya No 1 2 3 4 5 6 7 8 - Jam Pengukuran 09,00 10,00 11,00 12,00 13,00 14,00 15,00 16,00 Daya Rata-rata/jam (Watt) 130 130 130 130 130 130 130 130 Total Jumlah Modul Sel 4 4 4 4 4 4 4 4 Daya Total (Watt) 520 520 520 520 520 520 520 520 4.160 Kebutuhan ƒModul PV•: (3270 / 130 x 8) = 4 buah. Kuat arus yang mengalir ke charge controller adalah: maka, = = = × 130 Watt 17,4 Volt = 7,47 Ampere per modul Jadi kuat arus yang mengalir dari Panel sel surya ke charge controller sebesar 7,47 A x 4 = 29,88 atau 30A. Jumlah kebutuhan baterai 12 Volt dengan masing-masing 200 Ah: - Kebutuhan baterai minimum (baterai hanya digunakan 50% untuk pemenuhan kebutuhan listrik), dengan demikian kebutuhan daya dijadikan 2 x lipat: jadi, = 3.270 × 2 = 6.540 Watt = 6.540 12 V × 200 Amp Sehingga diperoleh kebutuhan baterai sebanyak 3 buah baterai 12 Volt 200 Ampere Volume 7 : Desember 2013 Group Teknik Perkapalan TP7 - 7 ISBN : 978-979-127255-0-6 Perencanaan Pemanfaatan Energi Surya… Arsitektur Elektro - Geologi Mesin Perkapalan Sipil Zulkifli Kebutuhan baterai (dengan pertimbangan dapat melayani kebutuhan 3 hari tanpa sinar matahari): = 3.270 × 3 × 2 = 19.620 Watt jadi, = 19.620 12 V × 200 Amp Sehingga diperoleh kebutuhan baterai sebanyak 8 buah baterai 12 Volt 200 Ampere Adapun laju pengisian baterai dapat dihitung dengan rumus: = ( × )× (6) Modul surya yang digunakan berkapasitas WP = 520 Watt/jam, sehingga lama waktu yang dibutuhkan untuk mengisi 8 buah baterai 12 Volt 200 Ampere (kebutuhan 3 hari tanpa sinar matahari) adalah 37 jam. Perbandingan Ekonomis Setelah melakukan survey terhadap harga dari bahan-bahan yang dibutuhkan, berikut disajikan perbandingan ekonomis antara penggunaan solar cell dengan generator: Biaya penggunaan solar cell selama 20 tahun Biaya penggunaan Generator selama 20 tahun : Rp 41.180.000,: Rp 190.210.000,- Tabel 2. Perhitungan Biaya Penggunaan Solar Cell Sharp Production Biaya 1 Tahun (Rp) 24.120.000 Biaya 20 Tahun (Rp) 24.120.000 5.000 5.000 1.000.000 1.000.000 360.000 360.000 1.950.000 15.600.000 Biaya Total 20 tahun Biaya Rata-Rata 1 tahun Sumber: Hasil Survey di Makassar, 2010 (Veteran Elektronik, Aneka Aki dan Sharp) 100.000 1.000.000 360.000 15.600.000 41.180.000 2.059.000 No 1 2 a b c d Kebutuhan Jumlah Satuan Pembelian Modul PV (25 tahun) 4 unit Biaya Pemakaian/Penggantian Komponen Air aki 1 paket Charge Controller 1 paket Inverter 1 paket Aki 200 Ah 8 unit Harga Satuan (Rp) 6.030.000 Tabel 3. Perhitungan Biaya Penggunaan Generator tipe DAIHO ECM-4000DXS No 1 2 a b c d Kebutuhan Jumlah Satuan Pembelian Genset (20 tahun) 1 unit Biaya Pemakaian/Penggantian Komponen Bensin (5 liter/11 jam) 1 paket Oli (1 liter/15 hari) 1 paket Busi 2 buah Biaya Perawatan 1 paket Harga Satuan (Rp) 5.000.000 Biaya 1 Tahun (Rp) 5.000.000 Biaya 20 Tahun (Rp) 5.000.000 4.500 8.212.500 22.000 528.000 10.000 20.000 500.000 500.000 Biaya Total 20 tahun Biaya Rata-Rata 1 tahun 164.250.000 10.560.000 400.000 10.000.000 190.210.000 9.510.000 Sumber: Hasil Survey di Makassar, 2010 (UD. Semeru Teknik) ISBN : 978-979-127255-0-6 Group Teknik Perkapalan TP7 - 8 Volume 5 : Desember 2011 PROSIDING 20 13© Arsitektur Elektro Geologi Mesin HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK Perkapalan Sipil SIMPULAN - Dari hasil perhitungan electrical balance maka total daya yang dibutuhkan pada kapal KLM.PINISI adalah 3.270 Watt atau 3,27 kW per hari. Jumlah Modul solar sel yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan daya pada KLM PINISI sebanyak 4 buah modul solar sel yang masing-masing memiliki daya sebesar 130 WP, tegangan 17,4 V dan arus 7,48 A. Peletakan modul sel surya tepat berada pada sumbu top deck disetel secara manual untuk arah fokus pada matahari. Dalam perencanaan instalasi listrik tenaga surya dibutuhkan modul sel surya, charge controller, aki, inverter, dan kabel. Perbandingan biaya penggunaan antar solar cell dengan generator selama 20 tahun yaitu 1: 4. DAFTAR PUSTAKA Harten, P. van dan Setiawan, E. 1980. ƒInstalasi Listrik Arus Kuat I•; Binacipta; Jakarta. Haryono, E. 2003, ƒBuku Ajar Mata Kuliah: Listrik Kapal•; JTP FT -UH ; Makassar. Septina, Wilman. 2007, ƒLaporan Penelitian Bidang Energi : Pembuatan Prototipe Solar Cell Murah dengan Bahan Organik-Inorganik(Dye-sensitized Solar Cell)•. Institut Teknologi Bandung: Bandung. Sudiono, dan Antoko, Bambang. 2007, •Perancangan dan Pembuatan Kapal Wisata dengan Motor Generator Listrik Tenaga Surya Sebagai Energi Alternatif Penggerak Propeller•.ITS: Surabaya. Toyib Raharjo, Akhmad, 2008, ƒKonversi Energi•, Teknik Elektro Unhas; Makassar. Watson, George Oliphant, 1983, ƒMarine Electrical Practice•; Butterworth & Co.; London. Yamin Jinca, Muhammad, 2002, ƒTransportasi Laut Kapal Layar Motor Pinisi: Teknologi dan Manajemen industry Pelayaran Rakyat•, Lembaga Penerbitan Universitas Hasanuddin; Makassar. Zuhal, 1992, ƒDasar Tenaga Listrik dan Elektronika Daya•; PT Gramedia; Jakarta. Volume 7 : Desember 2013 Group Teknik Perkapalan TP7 - 9 ISBN : 978-979-127255-0-6 Perencanaan Pemanfaatan Energi Surya… Arsitektur Elektro ISBN : 978-979-127255-0-6 Geologi Mesin Group Teknik Perkapalan TP7 - 10 Perkapalan Sipil Zulkifli Volume 5 : Desember 2011