SEMINAR HIDUP DALAM ROH Diterbitkan oleh: Badan Pelayanan Nasional-Pembaruan Karismatik Katolik Indonesia Untuk kalangan sendiri Cetakan Pertama, Maret 2006 Cetakan Kedua, Juli 2009 Nihil obstat : Jakarta, RD. Stefanus Maria Sumardiyo Adipranoto Pr. Imprimatur : Bogor, + Cosmos Michael Angkur OFM Uskup Bogor, Episcopal Advisor BPN Setiap kutipan ke dalam buku lain harus dengan ijin tertulis dari Badan Pelayanan Nasional - Pembaruan Karismatik Katolik Indonesia. Buku Jenjang Pembinaan Badan Pelayanan Nasional - Pembaruan Karismatik Katolik Indonesia. TAHAP I (DASAR) 1. Seminar Hidup Dalam Roh 2. Pertumbuhan Rohani Mengikuti Yesus TAHAP II 3. Dasar Kedewasaan Rohani 4. Kepemimpinan Rohani Bekerjasama Sebagai Pemimpin 5. Mengembangkan Kepemimpinan Persekutuan Do’a Parokial (Ron Ryan) 6. Penyembuhan Luka-luka Batin 7. Karunia-Karunia Roh Kudus TAHAP III 8. Ketika Datang Bersama 9. Pujian dan Penyembuhan TAHAP IV 10.Kursus Evangelisasi 11.Apologetika 12.Prinsip-Prinsip Pemuridan 13.Buah Roh 14.Self Image 15.Teknik Berkotbah 16.Mengunjungi Orang Sakit SEMINAR HIDUP DALAM ROH BUKU PENUNTUN UNTUK TIM Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan …. Dan barangsiapa yang haus, hendaklah Ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah Ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma”. (Wahyu 21:6,22:17). Judul aslinya: "The Life in the Spirit Seminars-Team Manual" Developed by the Word of God,AnnArbor, Michigan. Terjemahan Revisi : Sr.Arnolfine Simamora CB, : Bapak G. P. Roy Setjadi. i Copyright @ 1973, 1979 the Word of God 1st. Edition, Januari 1971 2nd. Edition, Januari 1972 3rd. Edition, September 1973 Catholic Edition, Januari 1979 Copyright @ 1973, 1979 the Word of God 25.000 25.000 80.000 Imprimatur : LeoA. Pursley, D.D. Bishop of Fort Wayne-South Bend. Published by : Servant Books Box 8617 AnnArbor, Michigan 48107 Available from : Distribution Center 237 North Michigan South Bend, Indiana 46601 Scripture taken from the Revised Standard Version Used with Permission ISBN 0 - 89283 - 4 The life in the Spirit Seminars is a registered trademark of the Word of God. ii 1st. Edition, Januari 1971 2nd. Edition, Januari 1972 3rd. Edition, September 1973 Catholic Edition, Januari 1979 25.000 25.000 80.000 Imprimatur : LeoA. Pursley, D.D. Bishop of Fort Wayne-South Bend. Published by : Servant Books Box 8617 AnnArbor, Michigan 48107 Available from : Distribution Center 237 North Michigan South Bend, Indiana 46601 Scripture taken from the Revised Standard Version Used with Permission ISBN 0 - 89283 - 4 The life in the Spirit Seminars is a registered trademark of the Word of God. ii 3. Sharingkan apa yang Tuhan lakukan atau ajarkan dalam diri kita selama kita bekerja selama seminar ini. 4. Berdoa untuk seminar dan mereka yang mengikutinya; akhirnya dengan doa syukur. Pemimpin tim harus mengkomunikasikan hasilhasil evaluasi kepada anggota komunitas yang bertanggung jawab untuk seminar-seminar Hidup Dalam Roh. Jakarta 17 Mei 2007 PRAKATA Saudara-saudara terkasih dalam Tuhan Yesus, Akhirnya juga ada terjemahan buku “Seminar Hidup Dalam Roh”. Memang sudah lama kami cita-citakan. Tetapi belum pernah ada Saudara yang bersedia dan mampu mempersiapkan suatu terjemahan buku pegangan bagi Seminar. Memang di dunia Pembaruan Karismatik sudah ada banyak model kursus introduksi dalam Persekutuan Doa Karismatik. Saya sendiri sudah mempergunakan bermacam model dari Belanda, Jerman, Belgia, Perancis, India, Amerika dan Inggris. Tetapi saya yakin bahwa bagi situasi kami di Indonesia buku terbitan Ann Arbor, Michigan, ini yang paling sesuai karena paling sederhana, fundamentil dan mudah dipahami. Apalagi karena dilengkapi dengan uraian dan komentar mengenai dinamika memberikan suatu seminar, yang tidak saya ketemukan dalam model-model yang lain. Masih ada alasan lain yang mendukung pilihan kami ini, ialah buku pegangan ini pertama-tama sudah diuji begitu lama dan sudah diterbitkan 4 kali, sebanyak 20.000 buku. Selain itu buku ini merupakan “Terbitan Katolik” pertama artinya edisiedisi sebelumnya hanya bersifat ekumenis. Tetapi dalam edisi ini ada penyesuaian yang cukup fundamentil, agar unsur-unsur khas Katolik juga cukup mendapat perhatian, sehingga persekutuan-persekutuan doa Katolik lebih mantap dalam Pembaruan dalam Roh. Akhirnya, kami sangat berterima kasih kepada Sr. Arnolfine, CB yang berhasil menerjemahkan seluruh buku ini dalam bahasa kita, sehingga sekarang terbukalah untuk seluruh gereja kita yang percaya kepada Yesus, Juruselamat kita. Semoga sumbangan ini betul-betul menolong persekutuanpersekutuan doa kita, agar kita dapat mengadakan seminar-seminar secara lebih mantap, baik bagi para peserta maupun bagi tim-tim kelompok inti. Terpujilah Tuhan! Mangga Besar, 30 Mei 1981. 144 L.Sugiri, SJ. iii Kata Pengantar Setelah bertahun-tahun Pembaruan Katolik di Indonesia mengadakan pembinaan dan pengajaran dari berbagai sumber maka kita mempunyai buku pegangan yang sudah tidak asing lagi. Sekarang buku Seminar Hidup Dalam Roh ini sudah resmi menjadi buku yang diakui. Semoga bahan ini dapat bermanfaat dan dipergunakan untuk membina dan melatih peserta segenap warga karismatik Katolik di keuskupan dan paroki kita masing-masing. Selamat berkarya, selamat melayani. Tuhan memberkati kita semua. Jakarta, 17 Mei 2007 Pada Pesta hari kenaikan Tuhan Joseph Tedjaindra Koordinator Antonius Gunardi,MSF Co-Moderator iv PERTEMUAN TIM PENUTUP/TERAKHIR : TUJUAN : - untuk memperoleh gambaran seluruh seminar. - Menarik pelajaran dari Seminar. 1. Meninjau/meneliti daftar nama peserta dan apa yang terjadi terhadap mereka. - Apakah ada yang tidak menemukan suatu hubungan baru dengan Tuhan (apakah ada orang yang tidak membuat komitmen kepadaNya, tidak berdoa bahasa Roh, tidak mau menjadi anggota komunitas / kelompok doa?). - Apakah ada sesuatu yang seharusnya kita lakukan secara lain untuk membantu mereka mengalami apa yang belum dialami? - Pelajaran apa yang kita peroleh dalam bekerjasama dengan mereka? - Adakah sesuatu yang lebih yang dapat kita lakukan bagi mereka? Minggu ini atau dalam waktu dekat dimasa mendatang? 2. Meninjau keseluruhan seminar. a.Pengajaran-pengajarannya: - Apakah jelas? - Apakah mereka mengerti pokok-pokok yang penting? - Apakah terlalu panjang atau terlalu ringkas? - Apakah ada efeknya yang baik terhadap orang-orang dalam seminar? b.Diskusi-diskusi/sharing. - Apakah ada suasana keterbukaan yang baik di antara mereka: - Apakah kita mencapai sesuatu dalam diskusi/sharing yang memang perlu kita capai? - Masalah yang kita alami dalam pemimpin diskusi yang tidak tahu bagaimana mengatasinya? c.Kotak pribadi - Apakah kita melakukannya - Apakah kita dapat mengetahui akan masalah-masalah? 143 (II). Masalah-masalah, kesulitan-kesulitan dan cobaan-cobaan harus kita lihat sebagai suatu saat kemenangan Allah. Allah akan memberikan kuasa baru kepada kita, dan kuasa ini bekerja dalam setiap situasi. Masalah-masalah seperti kebingungan, takut, kurang kepercayaan, kasihan terhadap diri sendiri, godaan, kesulitan seperti gangguangangguan dan kekeringan dalam doa, kesalahan dalam mengikuti bimbingan roh, dan percobaan-percobaan seperti penganiayaan atau salah pengertian sangat biasa dialami dalam minggu-minggu ini. (III). Pemimpin Tim harus memberi bagian terakhir pengajaran sebagai suatu “nasehat kebapaan”. Orang dalam seminar memerlukan langkah yang konkrit jika mereka ingin maju terus. Mereka perlu tahu dengan jelas apa yang mereka perlu lakukan dengan jelas dan mereka harus mengerti dari pengalamanan bahwa mereka tidak akan tumbuh bila tidak mengambil langkah-langkah ini. Kecuali bila tak mungkin, pemimpin tim harus menjelaskan dengan tepat apa yang harus dilakukan oleh orang yang ada dalam seminar untuk menjadi anggota suatu persekutuan doa atau komunitas. Tak cukup hanya mengatakan “engkau harus mengabdi anggota suatu kelompok, dan beginilah caranya untuk mengabdi anggota”. Kadang-kadang cukup umtuk memberi nasehat untuk selalu datang dalam persekutuan doa setiap minggu. Kadang-kadang ada yang mau terlibat lebih daripada itu. 142 Daftar Isi : Prakata ............................................................................................. Kata Pengantar ................................................................................. iii 1 Bagian Pertama : Pekerjaan dari Tim .......................................... Seminar-seminar ......................................................................... Tim .............................................................................................. Pengajaran dan Dinamika ........................................................... Orang-orang Baru ....................................................................... Komunitas .................................................................................. 4 7 14 30 40 50 Bagian Kedua : Seminar-seminar ................................................ Session Pendahuluan .................................................................. Seminar 1. Cinta Kasih Allah ...................................................... 2. Penyelamatan ............................................................ 3. Hidup Baru ................................................................ 4. Menerima Karunia Allah ....................................... 5. Berdoa untuk pencurahan roh kudus ........................ 6. Pertumbuhan ............................................................ 7. Diubah menjadi serupa dengan Kristus .................... 56 58 66 76 86 101 114 127 137 Pertemuan Tim Penutup ............................................................... 143 Seminar ketujuh seyogyanya juga merupakan saat untuk menyatakan komitmen yang definitip kepada suatu komunitas yang definitip atau kelompok doa. Minggu sebelumnya telah meletakkan dasarnya Minggu ini secara khusus komitmen itu dinyatakan. Dalam segi tertentu, bagian ini merupakan bagian pengajaran yang terpenting. Bila orang di dalam seminar tidak membuat suatu komitmen untuk terus bersama-sama dengan orang lain, kemungkinan mereka tidak akan dapat meneruskan dalam waktu dekat. Dua bagian yang pertama harus diberikan dengan contoh-contoh pribadi. Semakin hal ini disajikan dengan pengalaman akan semakin lebih efektip. (I). Yesus mengingatkan kita masuk ke dalam hubungan pribadi yang lebih dalam denganNya setiap hari. Dia menginginkan agar kita makin lama makin menyerupai dia-Kudus dan sempurna. Tetapi bagaimana manusia membuat dirinya Kudus dan sempurna seperti Allah Kudus dan sempurna? Dia tidak dapat . Allah sendiri yang memberi kepada kita kekudusan dan kesempurnaan, dan memang dia akan memberikannya asal kita membiarkanNya: “Allah mengerjakan di dalam kamu baik kemampuan maupun pekerjaan menurut kerelaanNya” (Fil.2:13). “Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh jiwa dan tubuhmu dan terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita. Ia memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapiNya” (1 Tes.5:23-24). Seperti Yesus telah membebaskan kita dan membaptis dalam Roh Kudus, demikian juga Dia satu-satunya yang akan menyempurnakan kita. Tidak ada bagian di dalam hidup kita yang tidak dikehendaki Yesus untuk menjadi sempurna di dalam Dia. Tetapi dari pihak kita, kita harus mengijinkan Dia untuk menunjuk kepada kita kekurangan-kekurangan kita, dan mengijinkan Dia untuk merubah kita. 141 III. Sesudah seminar-seminar (bagian ini paling sedikit harus diberikan oleh Pemimpin Tim). A. Agar bertumbuh, kita memerlukan lebih. (Seminar Hidup Dalam Roh hanyalah suatu permulaan). 1. Kita perlu belajar lebih banyak mengenai hidup Kristiani. -Sangat penting untuk mengambil manfaat pengajaran yang dapat diperoleh dalam komunitas. 2. Kita membutuhkan kekuatan dan dukungan orang lain, sharing pengalaman, nasehat. - Cara yang baik untuk memadamkan api adalah memisahkan kayu-kayu; cara yang baik untuk menyalakan api ialah mengumpulkan dengan baik. 3. Kita membutuhkan suatu situasi agar kita dapat belajar untuk melayani Tuhan. Berikan kesaksian pribadi, betapa pentingnya komunitas dan dalam hubungannya dengan pertumbuhan hidup dalam Roh. B. Uraikan dengan jelas dan luas mengenai kehidupan dalam komunitas atau kelompok doa dan bagaimana caranya untuk bergabung di dalamnya. KOMENTAR PADA PENYAJIAN Seminar ketujuh, seperti halnya seminar keenam merupakan seminar yang instruktip. Banyak orang, juga hingga saat ini, masih mempunyai perasaan bahwa sekali dia dibaptis dalam Roh maka segalanya akan terus beres. Orang seperti ini dalam keadaan bahaya. Setan dapat menggunakan rintangan apa saja untuk menghancurkan iman mereka. Seminar ketujuh harus menjelaskan keduanya, bahwa mereka harus mengharapkan kesulitan-kesulitan dan bahwa kesulitan-kesulitan itu dapat merupakan sumber untuk suatu kemajuan yang besar. Seminar ketujuh harus menyampaikan suatu suasana kuasa dan kejayaan Tuhan. Kesulitan akan datang, itu benar. Tetapi Tuhan sudah memberi suatu kuasa baru. Dia menempatkan kita pada jalan pertumbuhan. Kita tidak perlu takut. Kita berada dalam tanganNya, dan Dia akan setia kepada kita. Dia ingin membuat kita menjadi pria dan wanita baru. 140 KATA PENGANTAR Seminar Hidup Dalam Roh (SHDR) telah dipergunakan secara luas diseluruh dunia. SHDR sudah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa dan dipergunakan oleh banyak macam kelompok, baik kelompok ekumenis maupun kelompok-kelompok Gereja, dari berbagai latar belakang. Seminar ini telah digunakan secara umum oleh kelompok-kelompok Katolik di dalam konteks pembaruan di dalam Gereja Katolik Roma, dan penggunaan ini menimbulkan tuntutan akan adanya SHDR versi Katolik. Edisi aslinya berkata, “penyesuaian Seminar-seminar dapat saja dilakukan”. Banyak kelompok Katolik telah melakukannya untuk situasi mereka dan telah mengirimkan salinan-salinan penyesuaiannya. Versi berikut ini telah mengambil manfaat yang besar dari sebagian revisi-revisi tersebut. Seminar Hidup Dalam Roh aslinya dimaksudkan untuk situasi penginjilan. Ini dikembangkan di dalam komunitas di mana penginjilan dilakukan di rumah, pada pekerjaan, pada situasi-situasi sosial dan bukan pertama-tama di dalam konteks gereja. Mereka yang datang ke seminarseminar itu berbagai ragam keadaan rohaninya dari mereka yang aktif ke gereja sampai yang Katolik KTP, yang sudah tidak mempraktekkan agamanya sampai kepada orang yang tidak percaya. Seminar dimaksudkan sebagai suatu alat untuk dapat menjangkau banyak macam orang seperti ini. Namun banyak juga orang lain yang menggunakan seminar di dalam situasi yang lebih baik digambarkan sebagai situasisituasi pembaruan dalam Gereja. Seminar yang diberikan di dalam paroki atau konteks lain dalam Gereja, dan dipergunakan oleh kelompok-kelompok yang mengidentifikasikan dirinya sebagai Katolik atau tujuan utamanya adalah menarik orang Katolik yang mencari pembaruan. Dapat juga digunakan sebagai alat evangelisasi dimana semua orang yang akan datang adalah Katolik atau datang dari latar belakang Katolik (seperti dalam negara Katolik atau lingkungan Katolik, misalnya). 1 Bila kelompok yang mensponsori adalah ekumenis atau tanpa ada sekte tertentu atau kelompok yang secara langsung menginjili orang campuran dari macam-macam latar belakang Gereja, kita menganjurkan untuk menggunakan edisi yang telah direvisi. Kelompok-kelompok Orthodox, Episcopalian dan Lutheran (Prostestan) akan mendapatkan bahwa edisi Katolik dapat juga dipakai oleh mereka dengan beberapa penyesuaian. Namun juga di dalam situasi-situasi yang di susun untuk menerima orang-orang Katolik yang baik dan membawa mereka ke dalam hidup dalam Roh yang lebih mendalam, Seminar Hidup Dalam Roh tetap pertama-tama mempunyai sifat evangelisasi. Ini dimaksudkan untuk memberi pewartaan dasar Kristiani dan untuk mewartakannya secara baru, agar mereka yang mendengarnya dapat membuat komitmen yang baru kepada Tuhan di dalam cara yang memungkinkan mereka menerima pengalaman yang lebih baik penuh dari karya Roh di dalam hidupnya. Seminar-seminar tidak dimaksudkan sebagai suatu katekese atau suatu kursus atau sebagai suatu pengetahuan teologis dalam Pembaruan Karismatik. Pengalaman menunjukkan bahwa mereka yang mau menyesuaikan Seminar untuk kebutuhan Katolik secara tak sengaja melemahkan atau menjadikan tumpul tekanan evangelisasi dari seminar-seminar, dan berakibat mengurangi kuasa dan efektivitasnya sebagai suatu alat untuk membawa orang ke dalam pengalaman pekerjaan Roh Kudus yang lebih mendalam. Sebab itu, mereka yang mempergunakan Seminar-seminar ini harus selalu mengingat tiga pokok sebagai berikut: 1. Presentasikan dasar Injil (secara khusus seperti yang terdapat pada seminar kedua) tidak boleh dihapuskan atau dikurangi. Presentasikan itu harus disampaikan dengan jelas, sederhana dan dengan keyakinan. Banyak orang Katolik perlu mendengar Injil kembali agar dapat menanggapinya dengan komitmen yang otentik dan lebih mendalam kepada Kristus. 2 OUTLINE YANG TERPERINCI DARI PENYAJIAN I. Roh Kudus berkarya dalam diri kita untuk merubah kita dan membuat kita lebih suci. A. Dia berkarya untuk menarik kita ke dalam persatuan yang lebih dalam dengan Allah dan satu sama lain, memberikan pengalaman hidup baru yang lebih penuh. B. Dia berkarya agar kita menyadari kebutuhan untuk berpaling dari perbuatan yang salah, mengatur kembali prioritas hidup kita menyangkut segala hal yang dapat membuat kita kurang mengasihi. II. Kita boleh mengharapkan akan mengalami percobaan-percobaan dan kesulitan-kesulitan bila kita tumbuh: hal itu dapat merupakan sarana untuk tumbuh. A. Masalah-masalah, kesulitan-kesulitan dan cobaan-cobaan itu normal dan memang akan datang. B. Tuhan menggunakannya untuk pertumbuhan kita. 1. “Allah turut bekerja dalam segala hal untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mencintaiNya” (Roma 8:28). 2. Kita sekarang memiliki kekuatan yang baru untuk mengatasi kesulitan-kesulitan. 3. Tuhan akan mengajarkan hal-hal kepada kita dengan jalan mengatasi kesulitan-kesulitan. 4. 1 Tesalonika 5:16-17. C. Bantuan tersedia dari para pemimpin komunitas dan anggotaanggota komunitas, terutama mereka yang lebih matang di dalam kehidupan dalam Roh. Berikan kesaksian pribadimu tentang bagaimana cobaan-cobaan dan kesulitan-kesulitan dapat diatasi. 139 - Berdoa untuk seminar yang akan datang dan untuk orang yang mengikutinya. 3. Berdoa untuk seminar yang akan datang dan untuk orang yang mengikutinya. SEMINAR 7 A. PENGAJARAN (paling sedikit bagian ketiga harus diberikan oleh pemimpin tim). 1. Roh Kudus sedang berkarya dalam diri kita untuk merubah kita dan membuat kita lebih suci. 2. Kita boleh mengharapkan, akan mengalami percobaan-percobaan dan kesulitan-kesulitan bila/kita bertumbuh: hal-hal ini dapat merupakan sarana untuk bertumbuh. 3. Agar dapat bertumbuh dan mengatasi kesulitan-kesulitan, kita membutuhkan lebih banyak daripada apa yang telah diberikan di dalam Seminar Hidup Dalam Roh. Jelaskan sepenuhnya bagaimana caranya untuk bergabung dalam komunitas atau kelompok doa. B. KELOMPOK SHARING: PERTANYAAN SHARING: Sharingkan kesulitan-kesulitan atau cobaan-cobaan yang kau alami setelah didoakan dan sharingkan tenang cara bagaimana engkau mengatasinya. Apakah ada pertanyaan mengenai bagaimana caranya menjadi anggota dari suatu komunitas atau kelompok doa? 2. Pengajaran dasar tentang apa yang Tuhan ingin lakukan untuk semua orang yang datang kepadaNya dapat diberitahukan di dalam cara yang cukup sederhana untuk menghindari segala pertanyaan-pertanyaan dogmatik atau teologis dan langsung mengena hati orang. 3. Hal-hal yang serius secara teologis biasanya lebih baik ditanggulangi di luar seminar dan bukan di dalam seminar. Seminar edisi Katolik bertujuan untuk mengintegrasikan perwartaan dari seminar-seminar lebih jelas ke dalam hidup peserta-peserta Katolik. Ini berarti secara eksplisit memasukkan sakramen-sakramen dan hidup liturgi Gereja. Seperti juga menempatkan hidup baru lebih jelas di dalam konteks hidup gereja Katolik. Komentar juga ditambahkan untuk membantu anggota Tim agar lebih jelas dalam pandangan Katolik terhadap pertanyaan teologis yang timbul di dalam seminar-seminar. Konsili Vatikan II berdoa untuk pembaruan spiritual orang-orang Katolik. Diharapkan agar Seminar Hidup Dalam Roh dapat menjadi alat untuk pembaruan spiritual itu dan sebagai jawaban atas doa Paus Yohanes XXIII yang meminta kita berdoa untuk Konsili: “Baharuilah dalam masa ini, ya Tuhan, mukzijat-mukjizatMu seperti pada suatu Pentakosta yang baru” C. DOAPENUTUP sebagai doa syukur bersama. KOMENTAR PADA DINAMIKA Seminar terakhir seringkali merupakan saat bagi anggota tim untuk memberi bantuan secara khusus kepada orang dalam Seminar. Mereka harus melihat seminar terakhir sebagai suatu kesempatan untuk melayani, bukan sebagai berakhirnya pelayanan setelah seminar selesai. Seminar harus diakhiri dengan kehangatan dan cinta. Anggota Tim harus menyapa orang dalam seminar dengan affeksi. 138 3 BAGIAN PERTAMA SEMINAR 7 PEKERJAAN DARI TIM DIUBAH MENJADI SERUPA DENGAN KRISTUS Dalam suratnya yang pertama kepada orang Korintus, Rasul Paulus menulis : “sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakan dasar, dan orang lain membangun terus diatasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan bagaimana ia harus membangun di atasnya”(I Kor.3:10). Paulus memandang dirinya sebagai seorang pengrajin, seorang pekerja yang trampil di dalam melayani Tuhan. Untuk dapat melayani Tuhan sebagai rasul, dia harus mempunyai ketrampilan-ketrampilan tertentu, dia harus belajar bekerja secara teliti. Dia adalah seorang yang dibimbing dan diinstruksikan Roh secara khusus, dia mengalami Tuhan bekerja dengan tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat melalui dirinya, tetapi tetap dia perlu belajar suatu ketrampilan. Dia harus belajar, untuk membangun dengan baik agar dapat membangun kenisah Allah, komunitas Kristiani di Korintus. Bagaimana Tuhan melatih pengrajin-pengrajinNya yang utama, mereka yang Dia tunjuk untuk bekerja membangun kerajaanNya? Bagaimana mereka mendapatkan ketrampilan dan kecakapan yang mereka perlukan? Di dalam Kitab Keluaran Bab. 35, Musa menceritakan kepada orang Israel bagaimana Tuhan telah mempersiapkan para pengrajin untuk bekerja pada bait suciNya: “Lihatlah, Tuhan telah menunjuk Bezaleel bin Uri bin Hur, dari suku Yehuda, dan telah memenuhinya dengan Roh Allah, dengan keahlian, pengertian dan pengetahuan, dalam segala macam pekerjaan, yakni untuk membuat berbagai rancangan supaya dikerjakan dari emas, perak dan tembaga, untuk mengasah batu permata supaya ditatah; untuk mengukir kayu dan untuk bekerja 4 TUJUAN : Membantu orang untuk menghindari patah-semangat menghadapi masalah-masalah yang mereka alami, dan membantu mereka menjadi bagian dari suatu komunitas atau kelompok doa. “Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena akupun tlah ditangkap oleh Yesus Kristus” (Fil.3:12). Seminar terakhir adalah suatu kombinasi (gabungan) dari 2 hal : Tambahan petunjuk mengenai bagaimana bertumbuh dalam hidup Kristiani dan pengaliran tentang bagaimana mencari hubungan yang perlu agar dapat terus bertumbuh di dalam hidup dalam Roh. Seminar terakhir mungkin menjadi saat yang penuh kehangatan dan cinta dapat juga merupakan saat untuk mengatasi kesulitan-kesulitan. Seharusnya saat ini menjadi suatu saat untuk membuat komitmen untuk maju terus. PERTEMUAN TIM YANG KETUJUH 1. Meninjau seminar minggu yang lalu. - Diskusi masalah-masalah yang timbul dan bagaimana menanganinya. - Perhatikan daftar hadir dan apa yang dapat dilakukan dengan itu. 2. Membicarakan pelajaran seminar ketujuh. - Mengerti tujuan yang harus dicapai - Bicarkan diskusi dan pertanyaan-pertanyaan diskusi, dan apa yang harus dicapai. 137 1. Kita ingin mendorong orang di dalam seminar untuk menceritakan tentang Kristus dan tentang hidup baru yang mereka alami (diungkapkan kesaksian verbal). 2. Kita ingin menghindarkan agar mereka tidak menjadi terlalu kuat atau terlalu semangat atau terlalu cepat. Menginjil kepada mereka yang dekat dengan kita harus dilakukan hati-hati. Meski tetap harus dilakukan dan jangan dihindari. (IVA). Jika kita mencintai orang-orang lain, kita akan mensharingkan kepada mereka apa-apa yang baik yang kita alama. Hal ini akan merupakan luapan yang alamiah dari hidup baru. (IVB). Mereka yang dekat dengan kita dapat dengan mudah merasa terancam. Bila mereka melihat perubahan yang mendadak di dalam diri kita atau bila mereka merasa bahwa kita mencoba membuat mereka bertobat atau merubah mereka, maka mereka dapat menjadi sangat takut dan tertutup. Pertama-tama kita harus memperlihatkan kepada mereka bahwa kita lebih mencintai mereka, bukan pertama-tama kita mau berkhotbah tentang Injil kepada mereka. Sekali mereka mengalami sesuatu yang baru dalam diri kita yang mereka sukai, mereka akan lebih terbuka untuk mendengarkan. Setiap orang mempunyai reaksi yang berbeda terhadap apa yang kita sharingkan kepada mereka tenang hidup baru dalam Roh. Bila hubungan kita dengan seseorang tidak baik atau ada masalah dalam hal tertentu biasanya lebih baik pelan-pelan. Kita lebih bebas bila kita dekat, hangat, bersahabat dan saling percaya dengan seseorang. (IVC). Di lain pihak, kita tidak boleh diam terhadap orang mengenai apa yang kita temukan. Sangat jarang mereka menemukan hidup baru yang telah kita alami bila tidak ada yang menceritakan itu kepada mereka. MATERI YANG DAPATMENOLONG: Selama seminar keenam, anggota tim dapat menolong orang untuk memilih bahan bacaan yang dapat membantu mereka untuk bertumbuh. 136 dalam segala macam pekerjaan yang dirancang itu. Dan Tuhan menanam dalam hatinya, dan dalam hati Aholiab bin Ahisamakh dari suku Dan, kepandaian untuk mengajar. la telah memenuhi mereka dengan keahlian, untuk membuat segala macam pekerjaan seorang tukang, pekerjaan seorang ahli, pekerjaan seorang yang membuat susunan yang berwarna-warna dari kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus, dan pekerjaan seorang tukang tenun, yakni sebagai pelaksana segala macam pekerjaan dan perancang segala sesuatu. Demikianlah harus bekerja Bezaleel dan Aholiab, dan seorang yang ahli, yang telah dikaruniai Tuhan keahlian dan pengertian, sehingga ia tahu melakukan segala macam pekerjaan untuk mendirikan tempat yang kudus, tempat menurut yang diperintahkan Tuhan" (Kel.35:30 -36:1). Bila Tuhan memilih pengrajin untuk membangun bait SuciNya, Dia memenuhi mereka dengan Roh Kudus, dan Roh Kudus memberikan kepada mereka kemampuan dan pengertian yang mereka butuhkan untuk dapat membangun dengan baik. Ketrampilan mereka adalah karunia Roh Kudus; kemampuan mereka untuk mengajar orang lain itu diilhami oleh Tuhan. Walaupun Tuhan memberikan kepada orang Israel instruksi yang khusus dan rinci untuk rencana tabernakel, mereka perlu diberi kemampuan dan ketrampilan oleh Roh Kudus untuk melaksanakan rencana itu sebaik-baiknya. Tuhan sedang berkarya dalam membangun GerejaNya masa kini, dengan cara yang sama seperti dulu Dia bekerja untuk membangun tabernakelNya diantara orang Israel, atau membangun Komunitas Kristiani di Korintus. Dia telah memanggil kita untuk menjadi pengrajin, menjadi pembangun dalam rencanaNya. Dan Roh Kudus yang sama yang memberi kemampuan dan pengertian kepada para pengrajin tabernakel yang akan bekerja di dalam diri kita untuk memberi kemampuan dan pengertian dan ketrampilan yang kita butuhkan untuk membangun umat Allah. Roh Kudus hendak menjadikan kita pekerja-pekerja yang trampil. 5 Bila kita mulai bekerja di dalam Seminar Hidup dalam Roh, kita harus siap untuk mendapatkan ketrampilan spiritual itu. Kita harus berpaling kepada Tuhan dan membiarkan Roh Kudus memberi kepada kita kebijaksanaan dan kemampuan yang kita butuhkan untuk membangun dengan baik. Kita tidak acuh tak acuh dan lalai, mengharapkan Tuhan untuk mengisi kelalaian kita dan mengatakan "Tuhan akan memelihara segala-galanya". (III.C). Kebanyakan paroki tidak mempunyai struktur semacam komunias di mana orang dapat sharing hidup satu dengan yang lain untuk tumbuh dalam hidup di dalam Roh. Tuhan akan mengurus seminar-seminar kita dan kita boleh mengandalkan Dia untuk melakukan perkara-perkara yang jauh di luar kekuatan kita. Namun salah satu cara yang paling kuat yang dipakai Tuhan untuk mengurus segalanya adalah dengan memberikan kepada kita karunia-karunia roh yang membuat kita trampil dalam menuntun orang kepada Dia. Nubuat, bahasa roh, penyembuhan, dan mujizat-mujizat adalah karunia-karunia roh, namun demikian juga hikmat dan pengertian. Memberikan ketrampilan kepada kita merupakan cara utama Tuhan untuk mengurusi segalanya. Kita bermaksud mendorong orang menjadi anggota gereja yang aktif dan anggota paroki yang baik. Bukan berarti bahwa mereka yang harus didorong untuk melibatkan diri di dalam banyak kegiatan-kegiatan gereja. Pada kenyataannya banyak dari mereka yang perlu mengurangi kegiatan-kegiatan mereka dalam hidup sehari-hari. Kita harus mendorong mereka untuk memilih keterlibatan yang baik agar mereka menjadi anggota gereja yang baik dan dengan demikian mereka dapat bertumbuh di dalam Tuhan dan melayani Tuhan lebih baik. Apakah mereka akan melakukan lebih banyak kegiatan, itu merupakan keputusan pribadi. Bila seseorang mempercayakan kepada kita sejuta dollar, kita akan sangat berhati-hati dengan uang itu. Mungkin kita akan menjadi sangat terpukau dengan jumlah yang menjadi tanggung jawab kita itu. Namun demikian setiap orang yang diberikan Tuhan untuk menjadi tanggung jawab kita lebih berharga bagiNya daripada sejuta dollar. Dia mempercayakan kepada kita pria dan wanita yang akan hidup selamalamanya, pria dan wanita yang demi mereka Dia mati. Dia menghendaki kita untuk melayani mereka dengan penghormatan yang lebih daripada sejuta dollar. Banyak orang yang sudah mengalami pembebasan Roh, khususnya bila mereka belum jadi anggota gereja yang aktif sebelumnya, akan mengalami kekecewaan dalam liturgi pada hari minggu atau liturgi harian sepanjang minggu; kecuali bila mereka sebelumnya diberi penjelasan yang baik mengenai hal ini. Liturgi dimaksud sebagai suatu bagian penting dalam hidup Rohani kita, tetapi kita tidak boleh mengatakan hal ini seolah-olah meniadakan adanya kesulitan dalam perkara tersebut. Kelompok doa dan komunitas Pembaruan Karismatik dirasakan merupakan suatu pertemuan yang dibutuhkan oleh banyak orang saat ini. (Di Indonesia ada lingkungan tapi kurang diarahkan). Dengan terus terang kita harus menjelaskan pentingnya liturgi dan menyatakan harapan bahwa bila gereja diperbarui, paroki dan lilturgi dapat menjadi seperti yang dimaksudkan. Kita tidak menjadi orang pengeritik, tetapi kita harus berpartisipasi sebagai pelayan, mencari kesempatan di mana hidup baru kita dapat kita sharingkan dengan orang lain. (IV). Pada bagian ke empat dari presentasi itu ingin melakukan dua hal : 6 135 orang-orang untuk berpartisipasi secara teratur dalam kehidupan liturgi Gereja, tetapi pengajaran ini hanya secara sederhana disusun untuk menganjurkan beberapa sarana praktis yang dapat membantu mereka untuk bertumbuh sebagai orang Kristen. (II). Bagian tentang doa harus merupakan suatu dorongan untuk menyediakan waktu dalam berdoa. Pengajaran dapat sederhana, tetapi harus ada kesaksian pribadi. Pembicara harus menjelaskan berbagai cara dia berdoa dan orang lain berdoa, agar orang yang ada di Seminar dapat melihat berbagai macam cara berdoa yang dapat juga mereka lakukan. Saat baik untuk menyinggung secara singkat bahwa Kitab Suci dibaca dan dimengerti di dalam Gereja, seperti halnya di dalam Tradisi Kristen. Kita tidak boleh hanya berpedoman pada bagaimana kita mengertinya dengan penernagan Roh Kudus yang diberikan kepada setiap orang secara individual. Ada buku yang dapat sangat menolong, yang dapat dianjurkan olah pembicara di sini Ralph Martin's “Hungry for God”. Practical help in Personal Prayer. Buku ini menjelaskan secara luas peranan doa dalam hubungan kita dengan Allah. Ini merupakan nasehat yang baik untuk orang yang sedang mencoba membangun atau memupuk hidup doa yang teratur. SEMINAR-SEMINAR Yesus berjanji kepada murid-muridNya pada malam perjamuan akhir “Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan padamu seorang Penolong yang lain;supaya Ia menyertai kamu, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu”(Yoh. 14:16-17). Yesus tahu bahwa apabila Dia tidak lagi berada didunia ini, para muridNya tidak akan mampu mengalami kehidupan sebagaimana Dia memanggil mereka dengan kekuatan dan kemampuan mereka sendiri. Dia tahu bahwa orang Kristen membutuhkan kekuatan adikodrati,bahwa mereka membutuhkan kekuatan dan kuasa Allah sendiri. Maka Dia menjanjikan kepada para muridNya Roh Allah sendiri dan pada hari Pentakosta, Roh itu dicurahkan ke atas mereka, untuk tetap tinggal dengan orang-orang Kristen selama-lamanya. Hidup para rasul secara radikal dirobah oleh Roh Kudus; mereka dapat mewartakan Injil Yesus Kristus dengan kebenaran dan kuasa, kata-kata mereka disertai dengan tanda dan mujizat, mereka terdorong untuk hidup bersama dalam komunitas-komunitas yang baru, satu pikiran dan satu hati. Kesaksian pribadi dapat dipergunakan secara efektif pada bagian ini. Bila Pembicara dapat mensharingkan bagaimana pentingnya komunitas baginya, orang-orang yang ada di Seminar akan lebih terbuka akan hal itu. Di masa kini orang-orang Kristen dari berbagai denominasi menemukan kembali kuasa yang diberikan Yesus kepada umatNya melalui Roh Kudus. Mereka menemukan kuasa untuk hidup bersama dalam kasih dan damai, untuk menyembuhkan orang-orang sakit dan menghibur mereka yang menderita serta menyembah Allah dengan pujian yang baru dan berlimpah. Lebih dari itu mereka menemukan hubungan pribadi yang lebih mendalam dengan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Penyelamat. Kuasa Roh Kudus membuat perubahan yang sungguh nyata didalam hidup mereka dan semakin banyak orang yang dapat melihat kuasa ini bekerja, membuat mereka menginginkan hidup baru bagi diri mereka sendiri. Di mana saja, orang-orang mulai hidup di dalam hidup baru dalam Roh Kudus, dan mereka ingin tahu lebih banyak tentang hidup itu, mereka ingin menemukan suatu hubungan baru dengan Yesus. 134 7 (III). Tujuan dari bagian mengenai Komunitas ialah untuk memulai proses untuk memikat orang agar menggabungkan diri dengan orang Kristen lainnya dan untuk mau melanjutkan bertumbuh dengan mereka dan melayani bersama dalam hidup Kristiani. Pada bagian ini kita terutama menekankan fakta bahwa komunitas merupakan bagian dari rencana Allah. Dalam seminar berikutnya, ditekankan tentang kebutuhan praktis untuk membantu orang lain. Seminar-seminar Hidup Dalam Roh Kudus disusun sebagai suatu pengantar kepada suatu kehidupan di dalam kuasa Roh Kudus. Seminar ini menyediakan suatu kesempatan kepada umat untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kehidupan itu, serta membantu mereka mengambil langkah-langkah pertama menuju suatu hubungan yang baru dengan Tuhan. Bagi mereka yang belum atau bukan Kristen seminar-seminar ini dapat merupakan suatu perkenalan/pendahuluan mengenai kekristenan dan dapat merupakan saat untuk melakukan suatu komitmen yang pertama kepada Yesus Kristus. Bagi mereka yang telah menjadi Kristen, seminar-seminar ini menawarkan bantuan untuk dapat menemukan suatu pembebasan yang lebih penuh dari Roh Kudus agar Ia dapat bekerja lebih dalam di dalam dirinya menuju kehidupan Kristiani yang lebih mendalam. Seminar-seminar ini merupakan serentetan pembicaraan/pewartaan dan sharing-sharing yang mengambil waktu selama 7 (tujuh) minggu. Dalam minggu ke lima dari seminar ini diadakan kesempatan bagi orangorang untuk didukung dalam doa bagi pencurahan Roh Kudus. Keempat minggu sebelum saat itu dititik-beratkan kepada penjelasan-penjelasan mengenai dasar pewartaan Kristiani akan keselamatan dan apa maksudnya pencurahan Roh. Selama dua minggu terakhir, pengajaran akan berorientasi pada bagaimana pertumbuhan selanjutnya dari kehidupan dalam Roh. Seminar ini bukan saja sekedar suatu rentetan pembicaraan, namun juga merupakan suatu kesempatan bagi umat Kristen, yang telah menemukan suatu kepenuhan hidup dalam Roh, untuk berkumpul bersama mereka yang ingin tahu lebih lanjut tentang hidup baru itu, untuk berbagi pengalaman dan menolong mereka mengambil langkah-langkah pertama menuju kepada suatu hidup baru bagi mereka sendiri. Karena alasan inilah maka Tim yang memberikan seminar merupakan salah satu unsur yang paling penting. Untuk dapat mengatur hubungan yang tepat dan lancar dengan “para peserta seminar, maka sebaiknya setiap anggota Tim harus bertanggung jawab atas 3-4 orang peserta. 8 KOMENTAR PADA PENYAJIAN (I). DIAGRAM RODA : Hidup Kristiani dapat digambarkan seperti roda. Pinggir roda dapat mengambarkan hidup Kristiani sehari-hari. Poros roda merupakan sumber tenaga dan arah untuk seluruh roda. Poros ini mempersatukan roda. Poros kehiduapn kristiani ialah Kristus sendiri (merupakan tahta, pusat). Untuk mendapat tenaga dan penagarhan dari poros sampai ke pinggir, perlu jari-jari roda. Jari-jari di dalam hidup Kristiani ialah : Doa, Pendalaman Sabda Tuhan, Pelayanan dan Komunitas. Hal-hal ini merupakan sarana untuk membuat seluruh hidup kita kontak dengan Kristus, agar Dia dapat merubahnya dengan kitasa dan pengarahanNya. Tujuan dari diagram roda ialah agar umat menerapkannya dalam praktek hidup sehari-hari, sehingga dengan demikian akan membuat mereka bertumbuh sebagai orang Kristen. Diagram tidak mencoba menjelaskan kehadiran Kristus di dalam diri orang. Tetapi hal ini lebih berpusat pada sarana-sarana pokok untuk bertumbuh, bukan kehadiran Kristus di dalam kelompok orang-orang Kristen yang committee, Tubuh Kristus atau sakramen-sakramen. Dalam penyajian kita ingin mendorong 133 2. Roh Kudus bekerja melalui orang lain untuk membangun kita inilah fungsi karunia-karunia Roh. 3. Hasil Pentakosta adalah menciptakan suatu Komunitas Kristiani (Kis.2:41-47). C. Kehidupan Gereja seperti yang ada di dalam kebanyakan paroki tak cukup. Agar bertumbuh di dalam hidup dalam Roh, kita perlu berkumpul dengan umat Kristen yang mempunyai pengalaman yang sama dengan kita. - Tuhan tak menginginkan kita meninggalkan Gereja, tetapi menjadi lebih aktif, menjadi anggotanya yang lebih baik. D. Jelaskan bagaimana membuat kontak dengan komunitas atau kelompok doa. (secara singkat). Ikut sertakan kesaksian pribadi akan tetapi pentingnya komunitas. SHDR mempunyai sasaran yang terbatas. SHDR disusun hanya sebagai awal, sebagai langkah pertama dalam suatu kehidupan yang sama sekali baru. Untuk terus bertumbuh dan berkembang dalam kehidupan baru ini mereka perlu bergabung dengan orang-orang lain yang menghayati kehidupan yang sama untuk menerima dukungan dan pengajaran-pengajaran lebih lanjut. Itulah sebabnya mengapa SHDR ini harus diberikan dalam konteks suatu komunitas kristiani atau persekutuan doa di mana orang sudah bersama-sama hidup dalam Roh. Orang-orang yang telah selesai ikut SHDR perlu dibawa masuk kedalam kehidupan kelompok-kelompok itu dimana mereka dapat menerima bimbingan dan dukungan yang mereka butuhkan untuk melanjutkan kehidupan baru mereka. IV.Kita harus mensharingkan pengalaman kita kepada orang lain. A. Salah satu bentuk/pelayanan ialah mensharingkan pengalaman kita kepada orang lain. B. Terhadap teman-teman dan keluarga kita harus mulai dengan menunjukan bentuk kasih yang mereka dapat alami sebagai kasih, dengan memperlihatkan buah dari hidup kita yang telah diubah. C. Baru sesudah itu kita mensharingkan kepada mereka tentang Tuhan apabila mereka nampaknya terbuka: jangan terlalu memaksa atau menakuti-nakuti mereka tanpa perlu, tetapi jangan sampai tak bersedia bicara mengenai Tuhan dengan mereka. Tujuan Seminar Hidup Dalam Roh sangatlah terbatas. SHDR disusun untuk menolong orang menemukan suatu hidup yang baru, lebih penuh dan lebih baik sebagai orang Kristen dengan meletakkan atau memperkokoh dasar-dasar suatu kehidupan Kristiani sejati. 132 9 TUJUAN: “karena tidak seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain daripada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus “ (1 Kor.3:11). Maka seminar-seminar ini lebih menekankan bagian yang paling mendasar dari hidup Kristiani: menanamkan seseorang di dalam Kristus. Guna mencapai tujuan ini, maka ada 4 (empat) hal yang mau coba dilakukan oleh SHDR. 1. Menolong mereka yang datang ke seminar untuk menjalin, membangun kembali ataupun memperdalam suatu hubungan pribadi dengan Kristus. 2. Menolong mereka yang ikut seminar menyerahkan diri kepada karya Roh Kudus dalam hidupnya, agar mereka dapat mulai mengalami kehadiranNya dan dapat mulai mengalami Dia berkarya di dalam dan melalui diri mereka. 3. 4. Menolong mereka yang ikut seminar untuk lebih penuh bersatu dengan Kristus dengan menjadi bagian dari suatu komunitas atau suatu kelompok orang-orang Kristen, dimana mereka dapat berbagi pengalaman hidup Kristiani mereka dan dimana mereka juga dapat menerima dukungan dalam menjalani kehidupan itu. Menolong mereka untuk mulai menggunakan secara efektif segala sarana untuk bertumbuh dalam relasi mereka dengan Kristus. Ada lebih banyak hal yang dibutuhkan orang-orang selain hal-hal di atas, namun bagi kita lebih baik untuk melaksanakan apa yang dapat kita lakukan sebaik-baiknya daripada mencoba memenuhi semua kebutuhan dengan melakukan terlalu banyak, tetapi tak ada yang mencapai tujuan. Dengan pelaksanaan yang baik, seminar ini akan membawa banyak orang sampai kepada suatu titik dimana mereka ingin terus menjalani hidup Kristiani yang sejati. Mereka telah memberikan/membuat komitmen dasar: mereka telah mengalami Allah dan hasil-hasil dari iman mereka; mereka telah menjadi haus akan segala sesuatu yang berasal dari Roh. Mereka perlu bantuan kalau mereka mau terus, tetapi mereka harus siap dahulu untuk mau terus melanjutkan. SISTIMATIKA Seminar Hidup Dalam Roh memiliki suatu sistimatik-sistimatik yang sederhana, yang mengantar kepada dan membawa dari minggu yang kelima. Dalam empat minggu pertama peserta seminar dipersiapkan untuk berpaling dalam suatu cara yang lebih dalam kepada Tuhan, membangun suatu hubungan yang lebih efektif dengan Dia. Dalam minggu kelima mereka diantar untuk membuat suatu komitmen kepada Kristus dan mereka didukung dalam doa untuk pencurahan Roh Kudus. Dalam dua minggu terakhir mereka dibantu untuk masuk ke dalam suatu proses pertumbuhan dalam hubungan baru dengan Tuhan yang sekarang mereka miliki. MINGGU 1: Di dalam seminar I setiap orang masih baru. Beberapa di antara mereka perlu motivasi untuk membuat keputusan 10 3. Doa, pendalaman sabda Tuhan, pelayanan dan komunitas adalah sarana pertumbuhan, cara untuk tinggal dalam kontak dengan Kristus. C.Hidup Kristiani bukanlah sesuatu yang kita hadapi sendiri, tetapi bersama dengan orang-orang Kristen yang lain, antara lain, secara khusus ini berarti bahwa secara teratur kita harus berpartisipasi di dalam liturgi gereja. II. Kita harus menyediakan waktu bersama Tuhan dalam doa setiap hari. A.Hubungan pribadi (persahabatan) tidak berkembang tanpa dua orang meluangkan waktu bersama-sama. Begitu juga kita harus menyediakan waktu bersama Tuhan untuk bertumbuh dalam hubungan denganNya. B.Kita dapat mengharapkan Tuhan berbicara kepada kita dan mengungkapkan diriNya kepada kita apabila kita memberikan kesempatan padaNya. C.Sediakan waktu setiap hari untuk berdoa dan membaca Kitab Suci. - Tetapkan suatu waktu tertentu - Cari suatu tempat - Ibadat harian akan sangat menolong/doa ofisi. Sharingkan kesaksian pribadi akan betapa pentingnya doa yang teratur setiap hari. Sebutkan secara singkat pendalaman Kitab Suci/Sabda Tuhan. III. Kita harus menjadi bagian dari suatu Komunitas Kristiani atau kelompok doa. A.Kita harus berkumpul bersama secara teratur dengan suatu kelompok umat Kristen yang dengannya kita dapat berkembang dalam apa yang telah kita alami. B.Komunitas bukan suatu tambahan (yang boleh ada boleh tidak), tetapi merupakan suatu keharusan untuk kehidupan dalam roh. 1. Rencana Allah bagi kita ialah agar kita datang kepadaNya bersama orang lain, dalam satu Tubuh. 131 harus didorong untuk membuat Sabda Tuhan sebagai pedoman mereka. (Diskusi). Ada beberapa alasan untuk mensharingkan apa yang terjadi minggu yang lalu : - Hal ini memberikan kesempatan kepada mereka untuk melihat bahwa mereka tidak sendiri, apakah minggu itu baik untuk mereka, buruk, tak penting, atau ketiga-tiganya. Bila mereka melihat bahwa ada orang lain yang sama dengan mereka, seringkali tampak rasa lega pada beberapa wajah. - Melalui sharing mereka dapat saling menolong : “ya, saya juga merasa demikian, dan beginlah cara saya menanganinya.” - Melalui sharing Tim dapat mengetahui dimana orang berada dan membimbing mereka dengan bantuan yang mereka perlukan. - Membuat kekecewaan menjadi bisa diterima, walaupun mereka takut bahwa mereka tidak seperti yang lain. Anggota tim harus mempergunakan diskusi sebagai suatu kesempatan untuk mendorong orang untuk terus bertumbuh (biarkan diri di bimbing oleh Roh atau berdoa lebih banyak) dan juga membantu mereka dengan masalahnya. OUTLINE YANG TERPERINCI DARI PENYAJIAN I. Agar dapat bertumbuh di dalam Roh, kita harus menggunakan sarana pokok untuk pertumbuhan. A. Dibaptis dalam Roh hanya suatu permulaan, sekarang kita perlu bertumbuh di dalam hidup dalam roh. B. Agar dapat bertumbuh, setiap orang memerlukan cara-cara yang praktis dalam hidup kita; doa, pendalaman sabda Tuhan, pelayanan. (Jelaskan roda diagram). 1. Kekuatan yang datang dari Roh Kudus membuat kita bertumbuh. 2. Tapi kita perlu terus berkontak dengan Kristus, agar Roh Kudus terus menguatkan kita. 130 mengikuti terus seminar ini. Semua peserta butuh suatu orientasi tentang seminar-seminar ini yang akan mempersiapkan mereka untuk memanfaatkan seminarseminar ini sebaik-baiknya. Seminar pertama ini terutama bersifat perkenalan/pendahuluan. Presentasi (pembicaraan/pengajaran) secara sederhana berbicara tentang cinta kasih Allah dan kehendakNya untuk menjalin suatu hubungan pribadi dengan kita. Bagian terbesar presentasi menjelaskan tentang program seminar. MINGGU2 : Seminar kedua berpusat pada perlunya orang-orang menyadari betapa pentingnya hal yang sedang mereka tempuh pada saat ini. Sebagai seorang Kristen yang setia dibaptis dalam Roh itu menyangkut suatu orientasi kembali tentang hidup yang jelas berbeda dari cara berpikirnya orang-orang modern biasa dan dapat dikatakan sebagai suatu revolusi dalam cara memandang dunia. Presentasi menjelaskan inti pewartaan Injil dalam suatu cara yang memungkinkan peserta seminar menyadari betapa agung keselamatan yang ditawarkan kepada mereka dan betapa besar perbedaan kehidupan di bawah kekuasaan Kristus dan kehidupan di bawah kekuasaan dunia. MINGGU 3 : Seminar ketiga berpusat pada janji akan suatu kehidupan baru. Hal ini membantu para peserta seminar menyadari kebaikan dari anugerah yang ditawarkan Tuhan kepada mereka. Ini merupakan seminar di mana diberikan penjelasan mengenai apa artinya dibaptis dalam Roh (pencurahan Roh). MINGGU 4: Seminar keempat merupakan minggu persiapan kearah komitmen kepada Kristus dan untuk pencurahan Roh. Minggu ini merupakan minggu di mana langkahlangkah untuk memulai hidup Kristiani (atau 11 membentuk kembali atau memperdalam hidup Kristiani) dijelaskan. Ini merupakan minggu dimana orientasi kembali yang dibutuhkan dari kehidupan seseorang itu tercapai. Presentasi menjelaskan bagaimana berpaling kepada Tuhan (pertobatan dan iman) dan segala hal yang menyangkut pencurahan Roh. Dalam kontak pribadi dengan pemimpin kelompok sharing, peserta seminar dapat menangani masalah apapun dan menerima bantuan pribadi. MINGGU 5 : Seminar kelima adalah seminar dimana orang-orang dibimbing/dibawa kepada: suatu komitmen kepada Kristus didukung dalam doa untuk pencurahan Roh: dan menerima karunia-karunia roh, terutama karunia berdoa dalam Roh. Seluruh seminar dipusatkan pada membuat komitmen kepada Kristus dan untuk doa agar Roh dibebaskan untuk berkarya penuh dalam diri masingmasing. MINGGU 6 : Seminar keenam merupakan session pertama untuk bagaimana meneruskan hidup Kistiani. Disini peserta membuat keputusan dan perubahan-perubahan hidupnya yang perlu untuk mempertahankan kehidupan baru yang mulai dialami. Presentasi minggu ini berpusat pada waktu untuk doa pribadi dan komunitas. MINGGU 7 : Seminar ketujuh merupakan session terakhir, bertujuan membantu peserta dalam meneruskan kehidupan dalam Roh ini, terutama dalam langkah-langkah nyata yang perlu diambil untuk menjadi bagian dari suatu komunitas atau persekutuan doa. Presentasi berpusat pada karya Roh Kudus yang merubah kita, kesulitan-kesulitan dan cobaan-cobaan yang akan dihadapi dan cara memasuki suatu kehidupan komunitas atau persekutuan doa. 12 C. KONTAK PRIBADI. Setelah diskusi, anggota Tim harus menggunakan waktu untuk berbicara dengan siapa saja yang nampaknya mempunyai masalah yang membutuhkan bantuan, atau membuat janji untuk bertemu dengannya. KOMENTAR PADA DINAMIKA Minggu setelah minggu kelima biasanya sangat berbeda untuk setiap orang di dalam seminar. Orang akan terlibat di dalam berbagai reksireaksi dan emosi-emosi. Reaksi yang paling umum, perasaan enak yang sungguh-sungguh (orang itu mengalami suatu emosi dan pengalaman spiritual yang membuat dia merasa lebih bebas dari pada yang pernah dialami sebelumnya): suatu perasaan “saya harap agar ini bertahan terus” (orang ini telah mengalami sesuatu keragu-raguan dan ketakutan bahwa dia mungkin “kehilangan itu” kalau tidak hati-hati), kekecewaan (seseorng kecewa karena pengalamannya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan sebelumnya, atau karena dia belum berdoa dalam bahasa Roh); dan suatu reaksi yang mencakup semua perasaan-perasaan ini dalam kurun waktu seminggu itu (mungkin kebanyakan termasuk dalam katagori ini). Setiap reaksi-reaksi ini harus diperlukan dengan halus dan cinta kasih. Setiap orang harus merasa bahwa anggota tim mengerti apa yang sedang mereka alami dan dia amat bersedia untuk membicarakan atau berdoa mengenai hal itu dengan dia. Anggota Tim jangan sampai menghilangkan perasaan enak itu, atau menuntut dari siapapun lebih dari apa yang dapat diberikannya, atau memperlakukan rasa ragu dan kecewa mereka sebagai hal yang sepele/mentertawakan. Seminar ke-enam haruslah merupakan saat di mana orang mulai beralih dari cara menghayati hidup dalam Roh berdasarkan perasaan-perasaan mereka, menuju iman. Mereka yang kecewa harus didorong untuk beriman. Mungkin mereka perlu untuk didoakan lagi untuk berbahasa roh atau hanya mendorong untuk terus berdoa dengan mengucapkan bunyi-bunyi itu, walaupun mereka tidak puas dengan itu. Kita harus menolong orang yang memusatkan perasaan enak itu untuk melayani Tuhan. Semua orang 129 3. Diskusikan bagaimana membantu orang yang mempunyai masalah sejak minggu lalu. - Mereka yang nampaknya tak mengalami apa-apa. - Mereka yang belum berdoa dalam bahasa Roh (sesuai dengan keinginan mereka). - Mereka yang sudah menemui masalah atau kesulitan. 4. Diskusikan bagaimana membantu dalam fase yang baru (beralih dari Seminar Hidup Dalam Roh menuju kepada suatu hidup dalam Roh yang berkesinambungan.) - Mendorong mereka untuk membuat komitmen yang ingin mereka lakukan. - Membantu mereka untuk berkontak dengan komunitas atau kelompok doa. Keempat minggu pertama dari seminar-seminar berpusat pada amanat Dasar Kristiani : mereka merupakan penjelasan dari keempat Kebenaran Pokok Kristiani yang disajikan dalam session pendahuluan dan dikemas untuk menuntun seseorang membuat suatu penyerahan diri yang lebih dalam kepada Kristus. Kedua minggu terakhir merupakan suatu petunjuk tentang bagaimana melanjutkan penyerahan baru ini. Mereka merupakan petunjuk-petunjuk “follow up” dan dibuat untuk membuat jelas adanya kebutuhan lebih banyak yang perlu terjadi dalam kehidupan orang-orang agar awal baru ini dapat menjadi efektif dalam suatu kehidupan baru. 5. Berdoa untuk seminar dan orang yang mengikutinya. SEMINAR 6 A. PENGAJARAN : 1. Agar bertumbuh di dalam hidup dalam Roh, kita harus memanfaatkan sarana-sarana pokok untuk bertumbuh, terutama doa pribadi dan menjadi bagian dari suatu komunitas. 2. Kita harus meluangkan waktu bersama Tuhan dengan berdoa setiap hari. 3. Kita harus menjadi bagian dari suatu Komunitas Kristiani atau kelompok doa. 4. Kita harus secara damai mensharingkan apa yang telah kita alami dengan orang lain. B. KELOMPOK SHARING: PERTANYAAN SHARING: Sharingkan apa yang terjadi dalam dirimu sejak minggu lalu. Setelah orang menceritakan apa yang telah terjadi minggu lalu, maka pemimpin harus mendorong suatu diskusi mengenai doa pribadi dan komunitas apabila hal seperti itu tidak muncul waktu sharing. Dia harus mensharingkan pengalaman pribadinya tentang dua hal ini. 128 13 SEMINAR 6 TIM Yesus meraih manusia melalui anggota-anggota TubuhNya. Hidup baru yang ingin diberikanNya, ditawarkanNya melalui pria dan wanita yang sudah menghayati hidup dalam Roh. Diatas segalanya hidup di dalam Seminar Hidup Dalam Roh merupakan suatu kelompok orangorang Kristen yang telah diberikan kepenuhan hidup dalam Roh, yang berkumpul bersama untuk membagikan anugerah itu kepada mereka yang belum menemukannya. Anggota-anggota tim adalah pertama-tama saksi-saksi. Mereka merupakan orang, pria dan wanita yang menghayati hidup dalam Roh dan dapat bersaksi atas realitas dan efektivitas hidup itu di dalam diri mereka. Untuk dapat menjadi saksi mereka harus mampu berbicara tentang kebenaran cara sederhana. Orang-orang tidak hanya melihat hidup itu di dalam diri mereka tapi juga belajar dari mereka. Yesuslah yang mempermandikan dalam Roh. Tim merupakan anggotaanggota TubuhNya. Melalui mereka Ia bekerja. Ia mempercayakan RohNya kepada mereka agar memperkenankan/memberi jalan kepada RohNya untuk berbicara dan bertindak melalui mereka. Orang-orang dapat berjumpa dengan Dia dalam suatu cara yang baru. Nasehat Paulus kepada Timotius tentang bagaimana seharusnya menjadi seorang pelayan (hamba) Tuhan, berlaku juga bagi mereka yang bekerja dalam Seminar Hidup Dalam Roh: “Jangan seorangpun menganggap engkau rendah, karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu. Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekun dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau....... " (1 Tim.4:12.16). 14 PERTUMBUHAN TUJUAN: Membentuk orang agar membuat suatu keputusan untuk mengambil langkah-langkah yang mereka butuhkan, supaya mereka bertumbuh di dalam hidup dalam Roh. “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barang siapa tinggal didalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa (Yoh. 15:5). Minggu ke-enam adalah minggu untuk pertumbuhan yang mantap. Orang dalam seminar telah memulai sesuatu yang baru. Sekarang kepada mereka harus diajarkan cara-cara yang praktis, agar apa yang telah mereka mulai akan menjadi sesuatu yang mantap dan yang akan bertahan lama. Seperti halnya pada minggu keempat, minggu keenam adalah minggu yang bersifat praktis dan berisi petunjuk-petunjuk yang mengajar orang bagaimana harus mengambil langkah-langkah yang pasti. PERTEMUAN TIM YANG KEENAM 1. Meninjau seminar minggu yang lalu. - Diskusi masalah-masalah yang muncul dan bagaimana menanganinya. - Perhatikan daftar hadir dan apa yang dapat dilakukan oleh mereka. 2. Bicarakan seminar yang ke enam. - Mengetahui tujuan yang akan dicapai. - Bicarakan mengenai pertanyaan-pertanyaan untuk diskusi, mengerti apa yang harus dicapai. 127 kesanggupannya untuk menerima. Hal pertama yang perlu dilakukan ialah mencintai mereka lebih daripada sebelumnya dan melayani mereka. Perubahan dalam dirimu akan menjadi saksi akan Kristus. Bergaulah dengan mereka yang terdekat denganmu terutama keluargamu: Kita akan membicarakan mengenai bagaimana mensharingkan apa yang telah kita temukan minggu depan. Kita juga akan membicarakan tentang bagaimana bertumbuh di dalamnya. Kalian membutuhkan instruksi lebih sekarang, setelah kalau dibaptis dalam Roh Kudus, daripada sebelumnya. KOMENTAR PADA PENYAJIAN Hanya sedikit yang perlu ditambahkan pada apa yang ditulis pada outline yang terperinci. Penjelasan harus sederhana dan jelas. Semuanya harus ditujukan kepada sikap dan dorongan beriman. Makin sedikit berbicara dan lebih banyak berdoa semakin lebih baik. 126 ANGGOTA TIM 1. Ketika Paulus menasehati Timotius bagaimana memilih orang untuk membantunya, ia mengajukan dua ciri yang penting: kesetiaan dan kemampuan. Jadi orang itu haruslah setia dan dapat diandalkan dan bertanggung jawab akan pelayanannya, dan mampu melaksanakan tugasnya untuk juga mengajar orang lain (2 Tim.2:2). la perlu karuniakarunia Roh dan kemampuan/bakat untuk melaksanakan apa yang harus dilakukan. 2. Untuk bisa setia seseorang haruslah memiliki ciri-ciri tertentu: * la harus mempunyai kewajiban penuh (commitment) terhadap pembaruan gereja dalam kuasa Roh. la percaya penuh dalam pewartaan seminar-seminar ini dan penuh dedikasi pada pembaruan gereja. Tanpa ini ia tidak akan memiliki motivasi kuat untuk menjadi setia dan tekun, baik dalam tugas maupun sebagai anggota tim. 3. Anggota tim sebaiknya sehat Rohaniah maupun kehidupan perasaannya. la menjalankan kehidupan kristianinya dengan baik, tanpa ada masalah kejiwaan yang serius ataupun gangguan perasaan. 4. Anggota tim seyogyanya dewasa dalam kehidupan kristianinya. la seharusnya hidup sesuai dengan apa yang dikatakannya. Hal ini memang merupakan suatu proses yang memakan waktu cukup lama. Dan setiap orang Kristen seharusnya diberi kesempatan untuk berkembang ke arah kedewasaan iman sebelum bekerja dalam suatu Seminar Hidup Dalam Roh. 5. Kemungkinan seorang itu setia, sehat dan dewasa Rohaniah, ada komitmen pada pembaruan gereja, namun toh ia kurang mampu melaksanakan pelayanan/tugas sebagai anggota Tim secara efektif. Karena itu agar dapat melaksanakan tugasnya dengan sebaik mungkin sebagai anggota tim, seseorang harus juga memiliki karunia - karunia untuk tugasnya. Karunia-karunia ini dapat merupakan k emampuan-kemampuan b iasa y ang tidak 15 khusus Kristiani, misalnya: - kemampuan berbicara dengan orang-orang tanpa takuttakut/ragu/malu2. - kemampuan berbicara/menerangkan dengan jelas, dapat dimengerti semua orang. - ada kekuatan diri yang mengundang rasa segan. Namun Tuhan juga memberi karunia-karunia ataupun kemampuankemampuan Rohaniah yang lebih penting dari yang disebut tadi, yaitu; - kemampuan berbicara tentang Tuhan dalam suatu cara yang dapat membantu orang-orang mengalami Dia secara nyata. - kemampuan Rohani untuk dapat membedakan apakah seseorang itu diilhami (dipakai dalam Roh) Roh Tuhan atau roh-roh lainnya. - suatu kebijaksanaan yang memberikan pengertian mengenai apa yang dibutuhkan seseorang. St. Paulus menulis tentang orang-orang yang melayani Tuhan sbb.: "Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi daripada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu demikian rupa sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing. Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota mempunyai tugas yang sama; demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh didalam Kristus; tetapi kita masingmasing adalah anggota seorang terhadap yang lain. demikianlah kita mempunyai karunia berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita" (Roma 12:3-6). Kita harus menerima kata-kata St.Paulus ini agar dapat mengembangkan suatu Seminar Hidup Dalam Roh yang baik. Tuhan tidak memberikan semua karunia-karunia untuk setiap orang. Ini tidak berarti bahwa seorang Kristen lebih baik dari yang lain. Yang jelas 16 minggu ini, pergunakan waktu cukup banyak untuk pujian dan syukur; lakukanlah itu dengan bersuara, bila engkau dapat melakukannya tanpa mengganggu orang lain, dan kemungkinan engkau akan menemukan bahwa engkau dapat memuji Tuhan dalam bahasa Roh. Tetapi apakah itu dengan bahasa Roh atau dengan kata-katamu hal itu tidak penting asal engkau memuji dan bersyukur kepadaNya atas karunia rohNya. Bila engkau tak yakin, teruskan saja apa yang telah engkau lakukan, dan mohon kepada Tuhan untuk membentuknya menjadi karunia bahasa Roh, bila itu belum. 2. Waspadalah bahwa setan dapat menggoda seseorang supaya menjadi bimbang. Setan mencari kesempatan untuk merampas dari siapa saja karunia Tuhan. Untuk itu dia selalu mencegah engkau untuk memperolehnya, dengan mencegahmu untuk menggunakannya. Bila dia dapat meyakinkan bahwa kunci yang ada di tanganmu bukanlah kunci untuk pintu itu, ia dapat mencegahmu untuk mempergunakannya membuka pintu itu. Jangan biarkan perasaan ragu-ragu mengganggumu. Ingatlah bahwa Allah menjanjikanNya dan engkau mohon untuk itu. 3. Engkau tak dapat mengharapkan segala masalahmu hilang sekaligus walaupun banyak diantaranya. Roh Kudus akan membuat perubahan besar dalam dirimu dan engkau akan melihat itu. Tetapi tidak semuanya akan berubah. Beberapa hal akan makan waktu untuk diusahakan. Tetapi sekarang engkau mempunyai kekuatan baru yang dapat engkau pergunakan untuk mengusahakannya. 4. Setialah dalam doa setiap hari dan pertemuan komunitas. Berdoalah dalam bahasa Roh setiap hari. Usahakan agar sebagian besar doamu dalam bahasa Roh setiap hari. Usahakan agar sebagian besar doamu merupakan pujian dan syukur, dengan kata-katamu sendiri. “Dia yang setia dalam perkara kecil, akan diberikan tanggung jawab dalam perkara besar” (Mat.25:21). Apa yang akan terjadi malam ini hanyalah suatu permulaan. 5. Hati-hatilah dalam mensharingkan pengalamanmu pada orang lain. Ada kemungkinan orang takut, bila diberikan sesuatu yang melebihi 125 4. Jangan pergi sesudah engkau didoakan, tetapi tunggu sampai selesai bersama-sama. Sambil menunggu, berdoalah untuk saudarasaudara dan pujilah Tuhan. Kita membutuhkan suasana doa memenuhi ruangan sampai kita selesai. B. BAGIAN DOA: 1. NYANYIAN DAN DOAPEMBUKAAN. 2. JANJI KEPADAKRISTUS - Apakah engkau menyangkal setan serta segala perbuatanya yang siasia? - Percayalah engkau, bahwa Yesus adalah Putera Allah, bahwa Ia telah mati untuk membebaskan kita dari dosa-dosa kita, dan bahwa Ia telah bangkit untuk membawakan kita hidup baru? - Maukah engkau mengikuti Yesus sebagai Tuhanmu? Tuhan Yesus, mulai saat ini aku ingin menjadi milikku. Aku ingin dibebaskan dari kekuasaan kegelapan serta perbudakan setan. Aku ingin masuk KerajaanMu dan menjadi bagian/umatMu. Aku akan memalingkan diri dari segala dosa dan perbuatan salah, dan aku akan menjauhi segala sesuatu yang dapat membawa kepada perbuatanperbuatan tadi. Aku mohon, supaya engkau mengampuni segala dosa yang telah kulakukan itu. Aku mempersembahkan hidupku kepadamu, dan aku berjanji akan mentaati Dikau sebagai Tuhanku. Aku mohon kepadaMu untuk mempermandikan aku di dalam Roh Kudus serta memberikan kepadaku karunia berbahasa Roh. C. PESAN TERAKHIR: 1. Tiap orang mempunyai pengalaman yang berbeda-beda. Perasaan bukanlah yang terpenting. Carilah cara-cara baruAllah berkarya dalam dirimu dan tanggapilah itu: suatu keinginan baru untuk berdoa, membaca Kitab Suci dll. Bila engkau tidak tidak berbahasa Roh malam ini, janganlah cemas. Harapkanlah bahwa itu akan datang segera. Jangan membuat kesalahan untuk menyamakan “dibaptis dalam Roh” dengan “memperoleh karunia bahasa Roh”. Di dalam doamu selama 124 setiap orang Kristen memiliki tempat yang berbeda dalam keseluruhan tubuh Kristus. Banyak orang yang merupakan calon untuk petugas Seminar Hidup Dalam Roh, tapi banyak juga tidak. Masalah yang umum dihadapi bukanlah orang-orang yang berpikir terlalu tinggi mengenai dirinya tetapi orang-orang yang terlalu takut bekerja dalam Seminar Hidup Dalam Roh ini, meskipun sesungguhnya Tuhan telah memberikan karunia-karunia untuk itu kepadanya. Mereka haruslah mengerti bahwa: "Sebab Allah memberikan kepada kita bukan Roh ketakutan, melainkan Roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban " (2Tim. 1:7). Sebaliknya banyak juga orang yang sebaiknya tidak ikut bekerja dalam Seminar Hidup Dalam Roh meskipun mereka ingin. Mereka yang memilih anggota-anggota suatu Tim haruslah yakin bahwa-kita harus memilih mereka yang diberi kemampuan untuk itu oleh Tuhan dan bukan "asal saja". 6. Di samping memiliki karunia-karunia, seorang anggota Tim haruslah juga mempunyai pengalaman (telah mengalami sendiri), yang memungkinkan ia mampu menolong orang-orang lain memasuki kepenuhan hidup dalam Roh Kudus, la sendiri haruslah juga telah menyerahkan diri kepada karunia berdoa dalam bahasa Roh, karena tanpa itu ia akan sulit menolong orang lain untuk juga melakukan hal yang sama, (melalui sharing dan sebagainya). 7. Anggota Tim sendiri harus sudah mengikuti/mengalami Seminar Hidup Dalam Roh. Dengan memiliki pengalaman sendiri ia telah mudah dapat menolong orang lain dalam segala apa yang ia akan dan lebih alami selama seminar. PERANAN TIM a. Menjadi ragi dalam seminar, "menghidupkan" - berdoa secara aktif - bernyanyi dengan semangat - mengikuti petunjuk pemimpin Tim secara langsung 17 b. c. d. e. - selalu gembira - memulai percakapan dengan ramah/bersahabat dengan orangorang yang datang, - mendengarkan dengan penuh perhatian pengajaran-pengajaran. memimpin kelompok sharing setelah pengajaran. menolong, menyemangati, memberi nasehat-nasehat pada peserta seminar, mendoakan orang-orang untuk pencurahan roh (kepenuhan Roh) dan membantu mereka menanggapi karunia berdoa dalam bahasa Roh dan karunia bernubuat. " Berdoa bagi seminar dan para peserta serta petugas seminar. WAKTU: - hadir dalam setiap pertemuan Tim - dalam setiap seminar harus selalu hadir di awal sampai akhir - bertemu dengan anggota kelompok sharingnya di antara minggu ke4 dan minggu ke5 - kadang-kadang menghubungi mereka yang tidak hadir, bertemu dengan mereka dan menjelaskan seminar yang tak diikuti. PEMIMPIN TIM Pemimpin Tim harus mempunyai kwalitas yang sama dalam hal kesetiaan dan mempunyai kemampuan seperti halnya anggota Tim. Tetapi dalam memilih seorang pemimpin Tim, kita juga harus memilih seseorang yang dapat menjadi gembala, seseorang yang dapat membawa dan membentuk anggota menjadi suatu komunitas. Dia bertanggung jawab atas berlangsungnya seminar secara keseluruhan dan memperhatikan semua peserta, mempunyai fungsi sebagai penatua di dalam komunitas kristiani. Kita memilih seseorang yang dapat menjadi guru, seseorang yang dapat memberi petunjuk kepada orang-orang yang baru secara jelas dan tegas di dalam dasar-dasar hidup Kristiani. Peranan seorang gembala dan guru menuntut adanya karunia Roh yang khusus (Ef.4:l 1). Bila Tuhan tidak bekerja melalui seseorang dengan cara-cara ini, maka dia tidak akan mampu melakukan tugas-tugas yang perlu ia lakukan. 18 Jangan mengharapkan Roh Kudus akan memaksamu untuk berbahasa Roh, engkau harus menginginkannya. Roh Kudus tidak “melangkahi kita”. Dia membiarkan kita bebas. -“Mereka mulai berkata-kata dalam bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka. Untuk mengatakannya”. (Kis.2:4). Kita berkata-kata, Roh membentuk kata-kata itu. Bila Roh Kudus akan mengilhami kita untuk menulis sepucuk surat, kita harus duduk dan menulis. Demikian pula bila Roh Kudus mengilhami kita untuk berbicara dalam bahasa Roh, maka kita harus berkata-kata. - Sesudah engkau mohon untuk dibaptis dalam Roh Kudus dan memohon karunia bahasa Roh, kemudian tanggapilah itu. Mulailah dengan mengeluarkan kata-kata, bila perlu mulai dengan membuat bunyi yang tak berarti, Roh Kudus akan membentuknya. - Setir roda mobil lebih mudah diputar kalau mobil bergerak, demikian juga dengan Roh Kudus, akan lebih mudah membentuk karunia bahasa Roh bila kita sedang berkata-kata. - Jangan berdoa dalam bahasa Indonesia/Inggris atau dalam bahasa yang engkau kenal. Jangan takut bahwa itu hanya dari dirimu sendiri dan bukan dari Roh Kudus. Jangan menganalisa bunyibunyi itu. Jangan khawatir bahwa bila hal itu seperti bunyi-bunyi bayi. - Jadikan bunyi-bunyi itu sebagai suatu tindakan menyembah Allah. Pusatkan dirimu padaNya dan bukan pada bunyi-bunyi itu. Beberapa diantaramu akan juga diberi karunia bernubuat dalam bahasa Indonesia/Inggris (yang dapat dimengerti): suatu pesan atau doa yang diilhami. Tanggapilah dan ungkapkanlah itu. 3. Beberapa sikap yang tepat dan penting. Relax, semakin relax kita, semakin mudah menerima karunia-karunia Tuhan. Lebih sulit untuk meletakkan sesuatu dalam tangan yang dikepal dari pada tangan yang terbuka relax. Jangan takut akan bunyi yang aneh. Tuhan mencintaimu dan ingin bahwa engkau mengalami cintanya dalam cara yang baru. 123 didukung dalam doa. Seringkali tidak ada cukup waktu untuk berdoa bersama orang dengan baik, memberi perhatian yang mereka perlukan dan memberikan waktu yang cukup kepada mereka untuk menjawab Tuhan. Selain itu, session doa jangan ritual, tetapi orang harus ditolong secara pribadi dan berdoa dengan mereka cukup lama bila itu menolong. Ada kemungkinan memperpanjang seminar seminggu lagi dan mengakhiri seluruh seminar dengan Perayaan Ekaristi. dapat juga diadakan Perayaan Ekaristi pada waktu lain dalam minggu ini. OUTLINE YANG TERPERINCI DARI PENYAJIAN A. PENJELASAN PENDAHULUAN. 1. Kita berkumpul di sini untuk menagih janji Kristus akan Roh Kudus (Luk.11:13). Jelaskan apa yang akan terjadi pada bagian doa (sebutkan tentang upacara pembaruan janji baptis, pengusiran setan, bagaimana orang berdoa bagi mereka). Jelaskan bahwa bagian doa untuk membebaskan kuasa Roh mengikuti model upacara sakramen baptis. Tuhanlah yang akan membaptis dalam Roh Kudus. Kami akan menumpangkan tangan atasmu dan berdoa bersamamu. Mintalah kepadaNya untuk memberi apa yang telah dijanjikanNya dan harapkanlah itu. Hal yang berbeda akan terjadi dengan orang yang berbeda. Jangan mencari suatu pengalaman tertentu. Hanya palingkanlah dirimu kepada Tuhan dan terimalah suatu hidup baru dalam Roh Kudus dari padaNya. 2. Bagaimana menanggapi karunia bahasa roh. Bahasa Roh akan muncul bila orang itu dibaptis dalam Roh Kudus. Setiap orang seharusnya mau menerima karunia bahasa Roh, karena itu merupakan karunia Tuhan. Kita tidak pernah boleh mengatakan pada Tuhan, “Saya mau apa saja yang Engkau sediakan bagiku, kecuali, ….” 122 Dalam memilih pemimpin Tim, kita juga harus memilih seseorang yang sudah matang dan mantap di dalam hidup Kristiani, seseorang yang dapat disegani oleh orang-orang yang mengikuti seminar. Hidupnya harus ditandai dengan ciri-ciri yang diharapkan oleh St.Paulus bagi pemilik jemaat (pembesar-pembesar, uskup, penatua-penatua) di dalam satu komunitas Kristiani (I Tim.3:1-7; Tit.1:7-9). Ciri-ciri tertera dibawah: Setiap pemimpin Tim perlu dilatih bekerja di dalam Seminar Hidup Dalam Roh. Banyaknya latihan yang diperlukan akan tergantung dari tingkat kematangannya sebagai pekerja pastoral dan pemimpin kristiani. Seorang yang sudah matang sebagai pekerja dan telah berfungsi sebagai pemimpin pastoral di dalam suatu kelompok Karismatik hanya perlu belajar cara bekerjanya Seminar Hidup Dalam Roh. Di pihak lain, seseorang yang baru mulai tumbuh di dalam kepemimpinan pastoral dan pengajar akan membutuhkan cukup banyak pengalaman bekerja dalam SHDR sebelum Ia dapat memimpinnya. Dia tidak hanya perlu belajar tentang pekerjaan yang perlu dilakukan dalam program, tetapi dia perlu tumbuh dalam kematangan di dalam melayani orang lain. Bekerja dalam Seminar Hidup Dalam Roh adalah salah satu cara yang paling baik untuk seseorang yang mempunyai karunia pastoral dan mengajar untuk mulai belajar tumbuh di dalam menggunakan karuniakarunianya itu. Pengalaman di dalam membantu orang lain meletakkan dasar suatu kehidupan Kristiani akan memberi kesan pada orang itu akan pentingnya dasar yang kokoh di dalam Kristus. Banyak pemimpin pada saat ini merasa” dirinya hanya mencoba untuk menambahkan cerita-cerita hidup kristiani ke dalam dirinya tanpa adanya suatu dasar, suatu masalah yang siap dihindari petugas pastoral di dalam suatu Seminar Hidup Dalam Roh juga memberi tempat di mana seseorang dapat bekerja secara langsung dengan orang lain dan melihat hasil-hasil dari usahanya dalam waktu yang singkat. Dia akan lebih mudah melihat usahanya menghasilkan buah dan dia akan belajar lebih cepat lagi. 19 PERANAN PEMIMPIN TIM - Mengawasi seminar dan mengusahakan agar segalanya berjalan dengan lancar. - Mengusahakan agar setiap orang dalam seminar dilayani/ diperhatikan. - Sebanyak mungkin memberikan pengajaran (kalau tidak semua) dalam seminar; selalu memberikan session pendahuluan; memimpin seminar dan memberikan sedikitnya bagian terakhir dari session terakhir - Membentuk anggota-anggota Tim menjadi satu Tim yang bersatu dalam RohKudus dan mampu bekerjasama untuk Tuhan. - Mengurusi anggota Tim dan menolong mereka belajar meningkatkan pelayanannya kepada Tuhan. WAKTU: Sama seperti anggota Tim tetapi dengan tambahan tugas mempersiapkan pertemuan-pertemuan Tim & pengajarannya. KEPRIBADIAN - Integritas yang tidak perlu diragukan. - Tidak sombong, angkuh, tinggi hati, tidak cepat naik darah/tersinggung. - Tidak pemabuk/peminum yang berat, tidak suka kekerasan, tidak tamak, tidak cari kedudukan, opportunist. - Ramah (dapat menjadi teman dari mereka yang tidak dikenalpun). - Pencinta kebaikan, sehat akal budi, penuh penguasaan diri. - Seorang pendoa/suci, seorang pengajar yang baik/mampu. - Dapat mengatur/mengurus rumah tangganya dengan baik, teguh pada kata-kata yang diajarkan. - Bukan orang yang baru bertobat, disukai orang-orang lain. - Berpegang teguh pada Sabda seperti yang diajarkan 20 sedikit dorongan. Ada yang membutuhkan kesabaran dan dorongan. Ada orang yang tidak baik untuk didorong sama sekali. Kita harus membiarkan Roh membimbing kita dan memberi kita kebijaksanaan bagaimana kita dapat menolong orang. Seringkali orang dapat ditolong agak mudah untuk menanggapi bahasa Roh. Banyak, mungkin kebanyakan, tidak akan mengerti atau menurut instruksi yang diberikan dalam kata-kata pengantar. Sesudah mendoakan orang untuk pencurahan Roh, anggota tim perlu membungkuk atau berlutut dan menanyakan orang itu apakah dia mau didoakan untuk bisa berbahasa Roh. Bila ia mengatakan Ya, dia harus didorong untuk mengeluarkan, membuat bunyi-bunyian yang bukan bahasa Indonesia/Inggris. Dia dapat menjelaskan lagi apa saja yang telah disebut dalam penjelasan awal (A.2). Kemudian pendoa harus berdoa lagi dengan dia. Bila orang itu mulai berbahasa roh, dia harus mendorongnya. Banyak orang akan tetap masih takut bahwa itu hanya “mereka sendiri”. Anggota tim seringkali dapat menambahkan iman yang akan membantu mereka untuk menyerahkan diri kepada Roh. (B.5). Mengajar orang bagaimana menyanyi dalam Roh, pemimpin tim harus menjelaskan bahwa hal itu sama seperti berdoa dalam bahasa roh, kecuali Roh Kudus juga membentuk melodinya. Dia mendorong mereka untuk berpaling kepada Kristus, dan mereka mulai menyanyi, menyerahkan diri kepada Roh dan membiarkan Roh untuk membentuk melodi. Seluruh kelompok akan menyanyi dalam roh dengan mudah. (E). Perayaan Ekaristi pada saat ini sangat tepat. Seperti halnya Sakramen-sakramen inisiasi dalam jemaat pertama diakhiri dengan Ekaristi bersama calon-calon baptis dan orang-orang Kristen lainnya, maka sangat cocok bila pembaruan pembaptisan diakhiri dengan Perayaan Ekaristi. Memang ada alasan-alasan yang praktis untuk tidak mengadakan Perayaaan Ekaristi pada waktu orang 121 Anggota Tim harus dengan cara sederhana memerintahkan roh jahat manapun untuk keluar. Tuhan biasanya akan memberitahukan dengan karunia membeda-bedakan Roh bila anggota Tim mempunyai iman terhadap itu (seringkali perlu waktu untuk tumbuh dalam iman). Bila anggota Tim mempunyai karunia membeda-bedakan Roh, dia secara langsung dapat memerintahkan setan itu ke luar. “Pengusiran setan” (exorcisme) merupakan suatu istilah yang tradisional untuk mengusir roh jahat atau untuk memerintahkan agar roh jahat meninggalkan seseorang atau suatu tempat. Dalam menjelaskan doa pengusiran roh jahat, kita harus katakan bahwa kita akan mendoakan suatu doa seperti halnya pada upacara dalam Sakramen Pembaptisan. Kita tidak bicara tentang doa pengusiran setan yang dilakukan bila seseorang itu kesurupan atau dikuasai roh jahat. Ada orang yang lebih suka memakai istilah “doa untuk pembebasan dari roh jahat”. Istilah ini baik sekali, tetapi dapat salah arah. Kita tidak meminta agar Allah membebaskan orang dari roh jahat. Kita mengambil kuasa yang telah diberikan kepada kita (Mrk. 16:17) dan memerintahkan roh jahat untuk pergi. (B.4 mendukung orang dalam doa). Bila kita mendukung orang dalam doa secara pribadi untuk pencurahan roh, sangat baik untuk berdoa dalam Tim dua orang atau lebih. Banyak anggota tim yang ikut mendoakan pada waktu yang sama menghindarkan orang menunggu terlalu lama. (sementara orang lain masih didoakan). Berdoa dalam dua atau lebih menciptakan dukungan komunitas, yang mana sangat menolong. Pemimpin sharing harus berdoa dengan orang-orang dalam kelompoknya. Bila berdoa dengan orang untuk pencurahan Roh, kita harus sesuaikan besarnya dorongan semangat dan pengertian yang sesuai untuk setiap orang. Ada orang yang menanggapi Roh dengan baik sekali tanpa perlu dorongan semangat sama sekali. Ada orang yang memerlukan hanya 120 TRAINING: (Langkah-langkah) - mengalami/mengikuti seminar sebagai anggota Tim yang tetap. - bekerja sebagai pembantu pemimpin Tim, memberikan beberapa/sebagian dari pengajaran, membantu persiapanpersiapan untuk pertemuan- pertemuan. - memberikan seminar-seminar sebagai seorang pemimpin Tim didampingi pemimpin Tim berpengalaman yang membantunya untuk menjadi pemimpin yang efektif. - secara nyata memikul tanggung jawab penuh sebagai pemimpin Tim. BEKERJASAMA SEBAGAI SATU KESATUAN Kekuatan rohani timbul dari kesatuan dalam Roh. Semakin Tim Seminar Hidup Dalam Roh dapat bersama-sama dalam satu kesatuan dan saling mengasihi, semakin kuat hal ini mempengaruhi para peserta seminar. Kesatuan dan cinta dari Tim akan melindungi Seminar terhadap pengaruh kuasa kegelapan dan menjadi tempat yang menyalurkan kekuatan Roh Kudus yang dapat menyentuh hati mereka yang ikut seminar. Kesatuan Tim terjadi kalau satu hati dan satu pikiran St.Paulus mendorong umat Filipi ke arah kesatuan: "Hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus, supaya apabila aku datang aku melihat, dan apabila aku tidak datang aku mendengar bahwa kamu teguh beriman dalam satu Roh, sehati dan sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil"(Fil. 1:27). la melanjutkan dengan malahan memohon mereka untuk memelihara kesatuan itu: "Jadi karena dalam Kristus ada nasehat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan ada belas kasihan, karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati dan sepikir dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan " 21 Dibalik kesatuan hati dan pikiran ini terletak sikap mencintai dan kerendahan hati. Anggota Tim saling mencintai. Seperti yang dikatakan Petrus dalam suratnya yang pertama : “Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu. Karena kamu telah melahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh Firman Allah, yang hidup dan yang kekal” (I Ptr.I:22-23). Perwujudan nyata dari cinta ini adalah kesediaan untuk menjadi pelayan. Mereka saling merendahkan diri dihadapatn yang lain, saling melayani, bersedia untuk taat dan mau mendahulukan kepentingan sesama di atas kepentingan diri sendiri. St.Paulus dalam suratnya kepada umat di Filipi (Fil.2:3-11). “…… dengan tidak mencari kepentingan diri sendiri atau pujianpujian yang sia-sia. Sebaiknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diriNya sendiri dan mengambil rupa seorang hamba dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia Ia telah merendahkan diriNya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepadaNya nama diatas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada dilangit dan yang ada di atas bumi dan segala lidah mengakui : “Yesus Kristus adalah Tuhan bagi kemuliaan Allah, Bapa!”. 22 (B.3). Beberapa kelompok merasa tertolong apabila mulai dengan membimbing semua orang dalam doa bersama agar Tuhan membebaskan RohNya dan memberikan karunia bahasa Roh. Kelompok lain lebih menyukai kelompok dua atau tiga orang anggota Tim atau orang Kristen yang sudah matang hidup Rohnya, berdoa untuk setiap orang satu persatu. Kedua macam pendekatan ini adalah efektif. Tuhan akan membaptis orang dalam RohNya dan memberikan karunia bahasa Roh melalui doa secara umum atau pribadi. Bila Tuhan memutuskan untuk berdoa secara umum, harus disediakan waktu yang singkat untuk mendoakan orang baru secara pribadi sesudahnya. Disini sudah dimasukkan doa syukur kepada Tuhan dan dorongan kepada orang yang sudah dibaptis dalam Roh. Beberapa orang mungkin membutuhkan bantuan dalam menanggapi karunia berbahasa Roh. Bila doa dilakukan secara umum, khususnya sangat penting untuk menciptakan suasana pujian yang santai (relax), bebas dan spontan. Untuk membantu dalam hal ini, anggota Tim boleh mengundang beberapa anggota yang telah matang dari persekutuan doa atau komunitas untuk ikut berdoa selama session kelima ini. Bila doa dilakukan secara perorangan, semua yang ada di ruangan harus berdoa dengan suara pelan-pelan. Bunyi doa dimaksudkan untuk pribadi orang yang sedang didoakan untuk pencurahan Roh-semua orang yang berada dalam ruangan, harus berdoa selama session berlangsung. (B.4 pengusiran roh jahat). Sebelum berdoa, pemimpin harus mendoakan secara singkat doa pengusiran roh jahat untuk setiap orang. Sebelum didoakan secara pribadi, anggota Tim harus mendoakan doa pengusiran roh jahat secara sederhana dan tak berlebih-lebihan, dengan suara tenang, agar hanya mereka yang didoakan saja yang mendengarnya. 119 Ada beberapa orang yang datang untuk dibaptis dalam Roh yang mengatakan bahwa mereka tidak mau menerima karunia bahasa Roh. Ini merupakan suatu sikap yang keliru. Orang ini membatasi karya Allah, dia tidak terbuka terhadap Tuhan. Setiap orang seharusnya menginginkan karunia berdoa dalam bahasa Roh. Bahasa Roh memang tidak begitu penting dengan sendirinya, tetapi hal itu mempunyai konsekwensi yang besar di dalam hidup Rohani seseorang. Ini dapat membuat suatu revolusi dalam hidup Rohani seseorang. Seseorang yang berdoa dalam bahasa Roh, biasanya dapat berdoa lebih mudah, dan doanya lebih dipenuhi dengan pujian dan penyembahan. Tetapi lebih jelas lagi, bahasa Roh biasanya menjadi pintu gerbang masuk lebih kedalam dimensi karismatik. Ini membangun iman seseorang dengan cara yang kongkrit. Hal ini memberikan suatu pengalaman yang jelas akan apa artinya memiliki Roh Kudus yang berkarya melalui dia suatu pengalaman Roh dalam keaktifannya yang penuh dan membuat sesuatu yang baru dalam dirinya. Menanggapi karunia berbahasa Roh adalah tahap pertama yang penting, dan sangat berguna untuk berusaha mendorong seseorang agar menanggapi karunia berbahasa Roh, walaupun mungkin ada resiko untuk dicap “tak seimbang”. Seiring dengan itu, kita juga harus menyampaikan dengan jelas bahwa bahasa Roh bukan merupakan suatu tanda yang perlu atau tanda pasti, bahwa seseorang sudah dibaptis dalam Roh. Kita harus mendorong orang agar mau terbuka terhadap karunia ini, sebagai salah satu cara berdoa yang berharga, khususnya untuk memuji Allah, tetapi kita tidak perlu menekankan hal ini agar perhatian mereka bukan pada bahasa Roh, tetapi kepada Tuhan dan pemberiannya yaitu Roh Kudus. Kesatuan dan cinta satu sama lain dari anggota Tim diungkapkan dalam pertemuan-pertemuan Tim maupun seminar, dinyatakan dalam rasa cinta persaudaraan. Para rasul sering menganjurkan orang-orang Kristen untuk menyatakan rasa cintanya dengan bersalam-salaman, atau berpeluk-pelukan (I Tes.5:26; I Ptr.5:14; Rom.16:16; I kor.16:20: 2Kor.13:12); saling memberi nasehat dan memberi semangat (I Tes.5:II); saling mengajar, saling membantu agar dapat melihat apa yang tidak benar dilakukan (Kol.3:16): saling mendoakan, tidak saja di rumah tapi juga secara bersama-sama. Cinta harus mengalir dengan bebas di antara kita dan dinyatakan dengan bebas pula kalau kita mau memiliki kekuatan dan kesatuan rohaniah yang ditawarkan Tuhan. Dalam masyarakat modern kita, kita seringkali tidak dapat/mampu mengungkapkan secara bebas cinta dan dukungan kita satu dengan yang lain. Membiarkan Tuhan mengajarkan kita akan hal-hal ini merupakan bagian dalam pertumbuhan rohaniah kita sebagai pelayanpelayan/hamba-hamba Tuhan. KOMUNIKASI Dalam bagian akhir surat kedua St.Paulus kepada Timotius, kita memperoleh sedikit gambaran tentang cara Paulus dan Timotius bekerja sama. Paulus berbicara tentang cara Paulus dan Timotius bekerjasama. Paulus berbicara tetang situasi-situasi dan masalah-masalah yang mereka hadapi dan Ia memberi petunjuk-petunjuk, tidak secara umum tapi spesifik dan tepat menyangkut setiap masalah. Seharusnya Tim seminar juga melakukan hal-hal yang sama dalam membicarakan segala persoalan. Kita harus menyampaikan satu kepada yang lain setiap situasi yang khusus yang dihadapi: insiden tertentu yang terjadi pada minggu yang lalu, problem yang dihadapi seorang peserta dalam seminar, hal-hal yang perlu kita lakukan dalam session minggu depan, dsbnya. (B.2).Komitmen kepada Kristus dapat diartikan sebagai pembaruan janji permandian kita. Suatu komitmen yang diucapkan merupakan suatu bantuan terhadap keputusan seseorang untuk menjadi pengikut Kristus. (Roma 10:9). Kita harus membicarakan setiap situasi secara konkrit: apa kesulitan si A, bagaimana pengaruh hal itu baginya, apa yang dapat kita lakukan untuk menolongnya. Tim perlu sampai pada suatu kesatuan pikiran yang sungguh-sungguh mengenai setiap situasi. Tentu saja kita harus membicarakan situasi-situasi ini dalam suatu cara yang bertanggung jawab, dengan menjaga kerahasiaan, terutama apabila menyangkut 118 23 perbuatan dosa yang serius dalam kehidupan orang-orang. Komunikasi dan pembicaraan/diskusi semacam ini akan menumbuhkan dalam diri kita kebijaksanaan dan penegasan pastoral yang kita butuhkan agar sungguh-sungguh dapat melayani orang-orang dalam seminar. Sulit untuk dapat menolong kalau kita hanya tahu prinsipprinsip umum tapi tak dapat mengetrapkannya dalam situasi sesungguhnya. Misalnya: kita tahu bahwa seseorang yang pemalu akan mengalami kesulitan dalam membuka diri terhadap karya Roh, tetapi kalau kita tidak dapat/mampu melihat bahwa orang itu pemalu, pengetahuan kita tidak akan banyak berguna. Kita perlu dapat melihat situasi dan bagaimana menghadapinya. Cara terbaik untuk mengembangkan kerjasama pastoral ini adalah dengan membicarakan apa pikiran kita mengenai setiap situasi dengan anggota Tim lainnya. Bila kita mulai membicarakan situasi-situasi ini secara konkrit, biasanya akan ada ketidak-sepakatan tentang hal itu. Kita tidak usah khawatir kalau hal ini terjadi, karena itu merupakan tanda bahwa Tuhan ingin memperlihatkan sesuatu kepada kita. Anggota-anggota Tim dapat saling menolong dengan memperkembangkan kemampuan mereka dalam menilai situasi-situasi yang berbeda-beda. Bila salah satu menyatakan: "Si A belum siap untuk pencurahan dalam Roh". Alangkah baiknya ditanyakan lebih jelas alasan-alasan dari pendapat itu. Kadang-kadang terjadi bahwa seseorang telah diberikan suatu perasaan/intuisi khas oleh Tuhan tentang situasi itu, suatu perasaaan yang sukar diungkapkan dengan kata-kata. Tapi lebih sering terjadi bahwa orang dapat memberikan alasan-alasan atas penilaian yang dilakukan, terutama bila mereka bertanya pada diri sendiri: "hal-hal apa yang menyebabkan saya berpendapat demikian." Bila kita secara perlahan-lahan mendalami alasan-alasan yang mendasari pendapat kita mengenai macam-macam situasi dan orang-orang dalam seminar, kita akan belajar menyadari bahwa kita telah memberi penilaian tanpa alasan yang kuat dan memungkinkan kita mendapat pandangan yang lebih baik mengenai apa yang sebenarnya terjadi. Di dalam Kis.19, kita mempunyai contoh bagaimana St.Paulus menghadapi suatu situasi: 24 Juga harus ada suasana damai. Kita tidak perlu mendorong ke arah ketegangan emosional. Lebih baik kita mendorong ke arah kegembiraan yang santai (relax). Harus dipilih ruangan atau tempat yang tenang di mana sedikit mungkin keributan dan ganguan-gangguan. Mereka yang memimpin doa-doa haruslah hangat, ramah serta santai dan juga mereka harus menularkan perasaan damai dan penuh ketenangan kepada mereka yang ingin menerima pencurahan Roh. Anggota Tim khususnya harus terbuka terhadap karunia-karunia roh pada saat itu. Ruang doa harus dalam suasana “Karismatik”. Tuhan akan bekerja melalui Tim dengan nubuat dan sabda kebijaksanaan, karunia membeda-bedakan dan iman, malahan juga penyembuhan. Bila kita taat terhadap dorongan-dorongan Roh, kita akan melihat Allah berkarya dalam banyak cara yang tidak kita sangka-sangka. (Menanggapi karunia berbahasa Roh). Orang harus dapat melihat doa bahasa Roh sebagai salah satu sarana untuk bertambah lebih dekat dengan Kristus. Ini merupakan suatu karunia yang dapat kita pergunakan sejak kita masuk ke dalam hidup Roh Allah. Orang itu sendiri harus memohon karunia ini dalam kepercayaan ketika dia didukung dalam doa waktu pencurahan Roh. Tak seorangpun perlu menunggu untuk beroleh karunia ini, atau malu atau merasa tak layak. Ini merupakan suatu karunia yang diberikan oleh Allah secara cuma-cuma, asal kita mau minta. Tak seorangpun “perlu siap secara psychologis atau secara emosional untuk menerima karunia ini. Ada tiga keadaan yang perlu kita ketahui agar kita dapat menerima karunia bahasa Roh. Pertama: kita harus meminta karunia ini: kita harus lapar dan haus, karena karunia-karunia Allah. St. Paulus berkata : “Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu memperoleh karuniakarunia Roh” (1 Kor.14:1). Ini termasuk bahasa Roh. Kedua : kita harus memintanya dalam iman. Iman berarti memandang Kristus dengan penuh pengharapan bahwa Dia akan memberikan itu kepada kita. Ketiga: kita harus bekerja dengan Allah dengan melangkah dalam iman dan berharap Allah akan memberikan kita ucapan-ucapannya. Yang kita butuhkan adalah iman yang aktif, bukan yang pasif. 117 3. Semua berdoa bersama memohon berkat Tuhan dan mulai memuji Dia. 4. Mereka yang bertugas mendoakan orang-orang mengusir roh jahat, menumpangkan tangan setiap orang, berdoa agar Tuhan mencurahkan RohNya atas mereka. Bila perlu diadakan konsultasi lebih dahulu. 5. Bila semua telah selesai, pemimpin tim mengumpulkan kembali segenap kelompok. Dia mengajar mereka tentang menyanyi dalam Roh, lalu membimbing mereka dengan pujian spontan dan menyanyi dalam Roh. C. PESAN PENUTUP: 1. Setiap orang mempunyai pengalaman yang berbeda-beda. 2. Sadarlah bahwa setan dapat menggoda, agar orang menjadi raguragu/bimbang. 3. Saudara jangan mengharapkan bahwa semua masalah saudara akan hilang sekaligus, walaupun kebanyakan akan teratasi. 4. Setialah dalam doa setiap hari, dan biasakan berdoa untuk memuji dan bersyrukur pada Tuhan. Bila anda menjadi anggota suatu komunitas atau kelompok doa setialah hadir dalam pertemuanpertemuannya. D. NYANYIAN PENUTUPDAN SALAM. E. (TENTATIF) PERAYAAN EKARISTI. KOMENTAR PADA DINAMIKA Diatas semua berpalinglah kepada Tuhan dan percayalah kepadaNya. Semakin Tim berpusat kepada Tuhan dan semakin Tim memilik iman, maka semakin lebih mudah hal ini bagi orang-orang. Iman “menular”. Di dalam suasana penyembahan dan iman, orang akan lebih mudah untuk memiliki iman. 116 "Ketika Apolos masih di Korintus, Paulus sudah menjelajah daerahdaerah pedalaman dan tiba di Efesus. Di situ didapatinya beberapa orang murid. Katanya kepada mereka: "Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi percaya?" Akan tetapi mereka menjawab dia: "Belum, bahkan kami belum pernah mendengar bahwa ada Roh Kudus." Lalu kata Paulus kepada mereka: "Kalau begitu dengan baptisan manakah kamu telah dibaptis?" Jawab mereka: "Dengan baptisan Yohanes"(Kis 19:1-3) Lalu Paulus terus bercerita tentang Yesus, mempermandikan mereka dan berdoa agar mereka menerima Roh Kudus. Paulus tentu saja sudah melihat, segera setelah bertemu dengan mereka, bahwa walaupun menamakan diri Kristen, ada sesuatu yang kurang. Sebab itu Paulus mengajukan suatu pertanyaan yang sederhana, pertanyaan yang menggambarkan suatu situasi yang sebenarnya. 'Dia menanyakan tentang Kekristenan mereka yang dulu, apa yang terjadi terhadap mereka. Setelah mereka menceritakan situasi yang sebenarnya, dia tahu apa yang harus diperbuatnya. Untuk dapat saling berkomunikasi dengan lancar, anggota Tim harus belajar mengamati apa saja yang terjadi dalam seminar. Selain saling berkomunikasi, mereka juga harus selalu terbuka dalam komunikasi dengan peserta-peserta seminar. Kita harus bertanya pada peserta, apa yang terjadi dengan mereka dalam kaitan dengan Tuhan dan seminar itu. Kita harus tahu apa yang telah terjadi pada mereka agar dapat mengetahui apa yang mereka butuhkan dari kita. Dalam usaha untuk mengetahui situasi-situasi yang sebenarnya dari seseorang, kita kadang-kadang dihambat oleh rasa segan untuk bertanya terang-terangan, karena takut menyinggung perasaannya. Kenyataannya orang jarang tersinggung kalau kita bertanya dengan keprihatinan yang sungguh-sungguh. Kita juga mungkin takut kalau seseorang mau menjawab, maka akan timbul suatu masalah yang tidak dapat kita atasi. Kita tidak perlu takut akan kekurangan kita. Saat-saat kita dihadapkan dengan pertanyaan25 pertanyaan yang tidak dapat kita atasi merupakan saat kita membuka diri dan memberi kesempatan pada Tuhan untuk mengajar dan membimbing kita akan apa yang harus kita lakukan. Kita dapat juga memiliki suatu pandangan yang semu mengenai iman, yang dapat menghalangi kita untuk dapat melihat apa yang sebenarnya terjadi. Orang kadang-kadang merasa bahwa kalau kita beriman dalam Tuhan, kita dapat duduk diam tidak usah berbuat apa-apa dan semua akan beres diatur oleh Tuhan. Memang benar Tuhan ingin agar kita beriman dalam Dia dan percaya bahwa kita akan menangani segala sesuatu dalam seminar, tapi Ia juga tidak mau kalau iman kita membutakan kita terhadap situasi-situasi. Sering dalam cara Ia bekerja, Ia ingin memperlihatkan kepada kita suatu kebutuhan dan kemudian mengajar dan membimbing kita bagaimana memenuhinya. Akhirnya Tim Seminar Hidup Dalam Roh harus berkomunikasi secara efektif mengenai karyanya untuk Tuhan. (Tujuan pembicaraan kita tentang seminar-seminar ini adalah) - untuk mendidik dan mengajar kita bagaimana cara bekerja yang lebih baik. - Untuk melatih kita menjadi pembangun Tubuh Kristus. Kita tidak perlu takut terhadap kebenaran. Kita harus membicarakan karya kita dan hasilnya agar kita dapat meneruskan apa yang telah kita lakukan dengan baik dan merubah yang kurang baik dilakukan. Pertemuan Tim merupakan tempat dimana para anggota Tim dapat berkomunikasi. Kalau pertemuan tidak ada atau pertemuan itu hanya bersifat “administratip” yang hanya mengurusi penyelenggaraan teknis saja atapun bersifat instruktif, maka pekerjaan kita dalam Seminar tidak akan menjadi efektif. Tim harus menggunakan waktu yang cukup, dalam pertemuan dengan membicarakan, baik apa yang sebenarnya terjadi maupun situasi-situasi khusus. 26 - tinjau kembali daftar yang hadir dan memikirkan apa yang dapat dilakukan untuk itu. 2. Bicarakan mengenai seminar kelima. - Mengerti tujuan yang akan dicapai (bukan hanya pengalaman Rohani tetapi hubungan yang baru dengan Kristus). - Ulangi secara keseluruhan hal-hal yang harus diperhatikan tempat duduk, suasana, dll. 3. Diskusikan bagaimana berdoa dengan orang. - Bagaimana mengusir setan. - Bagaimana membantu mereka berbahasa lidah - Mencari bimbingan dengan Tuhan. 4. Berdoa untuk seminar dan bagi orang yang mengikutinya. SEMINAR 5 A. Penjelasan singkat mengenai Pertemuannya oleh Pemimpin Tim. Perkenalkan orang baru, yang datang untuk membantu. 1. Jelaskan mengenai bagian (session) doa. - Penyerahan kepada Kristus. - Doa mengusir setan dan - Menumpang tangan (memohon dalam iman). 2. Jelaskan bagaimana menanggapi karunia bahasa Roh 3. Ingatkan sikap-sikap yang benar/tepat. 4. Minta agar umat jangan pergi sebelum segenap kelompok selesai dengan berdoa, supaya semua dapat mengakhirinya bersama-sama. B. BAGIAN (SESSION) DOA: 1. Nyanyian dan doa pembukaan. 2. Pemimpin Tim yang mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan memimpin umat dalam doa penyerahan (tiap orang menjawab secara pribadi, kecuali bila grup terlalu besar, seluruh grup mengulangi doa yang diucapkan oleh pemimpin). 115 SEMINAR 5 KESATUAN DALAM IMAN BERDOA UNTUK PENCURAHAN ROH KUDUS Ketika Paulus menggambarkan tujuan yang ia miliki pada waktu ia mulai bekerja di antara orang-orang Korintus ia berkata: TUJUAN - Membantu orang untuk membuat komitmen (penyerahan diri) yang sejati kepada Kristus. - Membantu mereka untuk dibaptis dalam Roh Kudus dan berbahasa Roh. “Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka,dan mulailah mereka berkatakata dalam bahasa Roh dan bernubuat”(Kis. 19:6) Minggu kelima adalah titik perubahan (pembelokan), saat di mana banyak orang mulai suatu hidup baru dalam Kristus. Untuk kita sendiri dapat menjadi saat pembaruan dan pengulangan penyerahan diri, salah satu saat dimana kita merasa lebih yakin bahwa kita menjalankan suatu pelayanan yang sungguh-sungguh dari hati kepada Tuhan. Namun janganlah kita memperlakukan minggu ke lima seolah-olah merupakan titik kulminasi (terakhir) dalam hidup Kristiani seseorang. Sikap kita jangan menjadi : ”Ini dia kita sudah sampai puncaknya”, tetapi “sekaranglah baru kita mulai”. Yang ingin kita sampaikan melalui apa yang kita katakan dan lakukan adalah bahwa hidup di dalam Roh Kudus, kehidupan mengikuti Kristus, itulah yang penting dan bukan pengalaman pencurahan Roh-nya. PERTEMUAN TIM YANG KELIMA. 1. Meninjau kembali seminar minggu yang lalu. - Diskusikan masalah yang muncul dan bagaimana menanggulanginya. 114 "Demikianlah pula aku, ketika aku datang padamu, aku tidak datang dengan kata-kata yang indah atau dengan hikmat untuk menyampaikan kesaksian Allah kepada kamu. Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Kristus, Dia yang disalibkan. Aku juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan sangat takut dan gentar. Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh, supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah." Tujuannya adalah agar kekuatanAllah bekerja di antara orang Korintus. Suatu pembaruan Rohaniah dibutuhkan. Allah harus melakukan sesuatu kepada orang Korintus yang tidak dapat dilakukan manusia sendiri. Yang dibutuhkan orang Korintus itu sama dengan yang dibutuhkan orang-orang yang datang mengikuti Seminar Hidup Dalam Roh, suatu perubahan sebagai hasil karya langsung dariAllah. Memberi kesempatan kepadaAllah untuk bekerja secara ini melalui diri kita adalah berdasarkan fakta bahwa kita tidak dapat melakukan sendiri apa yang perlu kita lakukan. Hanya Allahlah yang dapat melakukannya, seperti dikatakan St.Paulus: "Demikianlah besarnya keyakinan kami kepada Allah oleh Kristus. Dengan diri kami sendiri kami tak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu, seolah-olah pekerjaan kami sendiri tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah, ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan " (2 Kor.3:4-6). 27 Seminar Hidup Dalam Roh adalah suatu karya dari Roh, kalau tidak mereka akan gagal. Hanyalah Allah yang memungkinkan kita membawa kehidupan baru dalam Roh kepada orang-orang. Hanya kalau kita menjadi pelayan dari apa yang Ia kerjakan dan apabila Ia melakukannya melalui kita barulah orang-orang dapat mengalami suatu hidup Rohani yang baru. Lebih lagi, kita tidak boleh mengatakan bahwa mereka harus mempunyai iman (atau lebih jelek lagi, bahwa mereka tidak boleh ragu-ragu) agar dapat dibaptis dalam Roh. Kita sebenarnya mendorong orang untuk mempunyai iman, tetapi tidak menuntut itu dari mereka. Lagipula, Allah seringkali juga mau bekerja di dalam diri orang walaupun mereka tidak mempunyai iman yang besar. Namun inilah yang ditawarkan Allah kepada kita. Ia ingin bekerja melalui kita. Kita dapat mengharapkan Dia ada bersama kita dan bekerja baik dalam diri kita maupun dalam diri para peserta seminar. Jadi dasar pelayanan kita haruslah Iman. Sebagaimana dikatakan St.Paulus dalam suratnya kepada umat di Galatia: (II.C). Tujuan pokok dari pernyataan ini ialah untuk menjelaskan sekali lagi hubungan antara sakramen-sakramen inisiasi dan doa untuk pencurahan Roh. Diandaikan, semua orang yang datang sudah dipermandikan dan mendapat penguatan. “Jadi bagaimana sekarang, apakah Ia menganugerahkan Roh kepadamu dengan berlimpah-limpah dan yang melakukan mukjizat diantara kamu, berbuat demikian karena kamu melakukan hukum Taurat atau karena kamu percaya kepada pemberitaan Injil?”(Jawabnya tentu saja: “Karena percaya”)(Galatia 3:5). Kita perlu mengetahui bahwa kekuatan Allah itu tersedia bagi kita dan kita dapat mengharapkan untuk mengalaminya bekerja melalui kita. Kita harus mempercayakan diri dalam Dia, bukan saja sebagai individu2 tetapi sebagai Tim. Yesus berjanji: (III). Bagian terakhir mempersiapkan orang untuk seminar kelima. Bagian ini memberi ide konkrit dengan cara bagaimana mereka akan dibantu untuk pencurahan Roh. Kita harus berbicara tentang apa yang akan terjadi dengan iman yang penuh, mendorong mereka untuk menantikan Roh Kudus bekerja dengan kuasaNya dalam diri mereka. Kita tidak boleh berbicara tentang hal ini dengan takut-takut, hati-hati atau ragu-ragu. Tuhan akan menanggapi iman mereka. “Dan lagi aku berkata kepadamu: jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka akan dikabulkan oleh BapaKu di surga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam namaKu maka di situ Aku ada di tengah-tengah mereka” (Mateus 18:19-20). Pekerjaan kita dalam iman dimulai dengan doa. Seminar Hidup Dalam Roh dibangun dengan doa. Kita harus mendukung seminar-seminar dengan doa-doa kita dan doa-doa siapapun yang mau membantu kita. Dan doa kita haruslah doa dalam keyakinan. Kita tahu bahwa Allah ingin bekerja melalui kita dan para peserta. Kita tahu bahwa Ia mau mengerjakan mukjizat-mukjizat di antara kita. Kita tahu bahwa Ia ada di 28 113 Bila kita berbicara mengenai perampokan, menipu, berdusta dst, kita bicara tentang perampokan besar yang serius, dst. Kita tidak menyebutkan kesalahan-kesalahan yang kecil. Kesalahan-kesalahan kecil juga harus dijauhkan, tetapi perhatian kita disini berpusat pada perbuatan-perbuatan salah yang serius. Bila kita bicara mengenai kemabukan, kita jangan memberi kesan bahwa minum (alkohol) dengan sendirinya salah. Kita juga tidak bermaksud untuk menyatakan bahwa merokok itu tidak sesuai dengan Kristianitas. Kita tidak bermaksud untuk mengatakan bahwa makan obat dengan sendirinya jelek, tetapi kita mau mengatakan bahwa apapun yang dapat merusak diri kita sendiri dan yang melampaui batas yang merusak pikiran, mengurangi kesanggupan kita untuk berfungsi adalah salah (sebagai akibatnya, hal ini akan mengatakan bahwa orang jangan memakai obat). Tujuan kita ialah untuk menghindari segala sesuatu yang puritan. Tentu saja orang mungkin akan memutuskan untuk tidak merokok atau minum alkohol atau obat, tetapi itu adalah keputusan mereka sebagaimana Roh Kudus membimbing mereka. Kita tidak bermaksud untuk mengatakan sesuatu itu tidak sesuai dengan Kristianitas, bila Tuhan tidak mengatakan demikian. (II). Bagian kedua merupakan petunjuk yang sederhana mengenai iman. Untuk banyak orang ini akan menjadi bagian yang terpenting dari pengajaran. Mungkin mereka baru pertama kalinya mendapat instruksi akan betapa pentingnya suatu iman yang aktif dan berharap (expectant faith). Untuk banyak orang mungkin juga pertama kalinya diajarkan bahwa harus menaruh iman lebih dahulu, dan bukan perasaan-perasaan. Sepanjang pengajaran dan seminar-seminar, kita ingin memusatkan orang kepada Kristus dan janji-janjiNya, dan bukan pada memiliki iman. Bila orang mulai dengan memusatkan diri pada iman mereka sendiri, maka mereka akan mengalami kesulitan untuk memiliki iman. Hanya dengan memandang kepada Tuhan, pada kuasa dan janji-janjiNya, iman akan bertumbuh di dalam diri mereka. 112 tengah-tengah kita : "Dan inilah keberanian percaya kita kepadaNya, yaitu bahwa la mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepadaNya menurut kehendakNya. Dan jika kita tahu bahwa la mengabulkan apa saja yang kita minta maka kita juga tahu, bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta kepadaNya" (lYoh.5:14-15). Iman juga mutlak perlu bagi pertemuan Tim dan session-session seminar itu sendiri. Kita harus belajar untuk berbicara dalam iman dan bertindak dalam iman. Kalau kita berbicara tentang problem-problem di dalam seminar, maka kita dapat membicarakannya dalam suatu cara yang memberikan keyakinan bahwa Tuhan akan bekerja atau secara takut-takut dan ragu-ragu. Bilamana kita berbicara dengan peserta-peserta seminar kita dapat berbicara kepada mereka dalam suatu cara sedemikian rupa yang mengungkapkan keyakinan kita bahwa Allah hadir dan mau bekerja dengan mereka, atau dengan cara yang memberikan rasa ragu dan ketidakpastian. Di saat seluruh kelompok berkumpul, kita dapat menciptakan suasana penuh iman dalam doa-doa dan pembicaraanpembicaraan kita. Atau kita dapat membiarkan suasana seminar seperti mati dan dangkal. Akhirnya, iman datang ke dalam pembicaraan kita dan doa bersama peserta dalam seminar. Tuhan menawarkan karunia-karunia Roh kepada kita, kita boleh mengharapkan Dia berbicara melalui kita dalam nubuat memberikan kita penegasan, mengusir kuasa gelap apabila kita mengucapkan doa perintah, menjawab doa-doa khusus bila kita mendoakan ujud-ujud pribadi, untuk membimbing kita bagaimana harus berkata atau bertindak, untuk memberikan kita hikmat kebijaksanaan atau pengetahuan yang kita butuhkan, untuk menyingkapkan kepada kita fakta-fakta tentang situasi yang tak dapat kita ketahui. Seminar Hidup Dalam Roh dapat karismatis seperti seharusnya atau dapat tidak. Tak banyak situasi di mana Allah begitu ingin menjadikan karunia-karunia Roh tersedia bagi kita seperti dalam Seminar Hidup Dalam Roh. Kita secara khusus mengharapkan aktivitas karismatis dalam minggu ke. 5 ketika kita mendoakan orang-orang. Kekuatan Allah dapat hadir, apabila kita mengijinkan Dia bekerja melalui kita. 29 PENGAJARAN DAN DINAMIKA Seminar Hidup Dalam Roh terdiri dari beberapa unsur: - suatu pertemuan Tim - suatu session yang mengandung pengajaran dan sharing - pelayanan-pelayanan yang mendukung (membantu) - kalau perlu, make-up sessions (untuk melengkapi yang tertinggal). Semua unsur ini memainkan peranan penting dalam keberhasilan seminar, dan mereka harus dilihat sebagai suatu keseluruhan dan bukan terpisah-pisah. 1 .PERTEMUAN-PERTEMUAN TIM: ialah karena sering orang punya gagasan seperti “Kristus akan mengatakan segala sesuatu yang harus mereka lakukan”, atau “meninggalkan semuanya” atau “menyangkal diri sendiri” yang merupakan suatu beban yang mereka belum siap pikul. Suatu pengajaran “dedikasi total” pada pertobatan, seringkali membingungkan dan menggelisahkan mereka. mereka mulai takut bahwa Kristus akan meminta semua uang mereka, mendikte mereka siapa yang harus dikawini. Memang mungkin Kristus akan meminta uang mereka atau mengatakan dengan siapa mereka harus menikah, tetapi biasanya Tuhan akan mempersiapkan mereka sebelum Ia memintanya. Dalam hal ini sangat penting untuk membawa orang ke dalam hubungan pribadi yang benar dengan Roh Kudus, supaya mereka mempunyai kerinduan untuk melakukan apapun yang dikehendaki Kristus. Sekali mereka telah jatuh cinta dengan Yesus, mereka akan siap untuk melakukan pertobatan lanjutan. Pertemuan Tim hampir merupakan satu-satunya kesempatan bagi para anggota untuk mendiskusikan tugas-tugas dalam seminar. Pertemuan ini hendaknya menjadi suatu kesempatan saling mendukung dan mendorong, suatu kesempatan yang membina kesatuan, iman dan cinta yang dibicarakan pada bab terakhir. (IA). Apabila pertemuan-pertemuan hanya digunakan untuk membicarakan tugas-tugas secara administratif, maka hasilnya tidak akan seefektif apabila Tim memakai waktu itu untuk mendiskusikan secara konkrit masalah-masalah dan situasi-situasi yang mereka hadapi. TU JUAN - menciptakan suatu kesatuan rohaniah antara anggota Tim - menolong anggota Tim belajar melayani Tuhan lebih baik - berkomunikasi tentang apa yang terjadi dalam seminar - mempersiapkan seminar berikutnya. FORMAT - berdoa untuk seminar dan semua orang yang mengikutinya - evaluasi seminar yang lalu. * membicarakan tiap masalah yang timbul dan mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya * meninjau daftar para peserta dan bagaimana keadaan mereka - membahas seminar yang akan datang. (IB.3,4). Istilah “perbuatan salah” lebih baik dipergunakan daripada istilah “dosa”. “Dosa” dapat diartikan macam-macam. Dosa dapat berarti seluruh keadaan terpisah dari rencana Allah. Hal ini sering menyangkut rasa dipersalahkan dan perasaanperasaan bersalah. “Perbuatan salah” membuat lebih jelas, secara sederhana : orang harus berhenti untuk melakukan sesuatu yang salah dan mulai melakukan sesuatu yang benar. 30 111 (I.C). “Pertobatan” dan “Ketaatan” sangat erat berhubungan. Tuhan menghendaki kita untuk mentaatinya. Bila kita tidak mentaatinya bila kita melakukan sesuatu yang Dia tidak ingini, maka kita harus berobah. Kitab Suci mempergunakan istilah “pertobatan” untuk menjelaskan perubahan ini. Pertobatan bukanlah suatu perasaan tak enak akibat perbutan kita (walaupun kita merupakan bagian dari itu), tetapi merupakan suatu perubahan arah, berpaling kearah ketaatan. Kita ingin menyebutkan macam-macam perbuatan jahat yang umum. Pada kelompok tertentu yang berbeda mungkin perlu untuk menyebutkan macam perbuatan salah yang berbeda. (I). Dalam bagian pertama dari pengajaran kita berperkara dengan sesuatu yang amat sederhana, dan dapat dikatakan primitip. Dengan jelas kita harus mengatakan kepada mereka bahwa mereka betul-betul harus menjauhkan diri dari apapun yang menghalangi hubungan mereka dengan Allah. Pertama-tama kita harus memperhatikan kesalahankesalahan besar yang mereka tengah lakukan, segala sesuatu yang tidak sesuai dengan hidup Kristiani. Kita tidak perlu terlalu peduli akan hal-hal meski dapat menghalangi pertumbuhan yang lebih dalam di dalam hidup Kristianinya, tetapi tidak cukup serius menjadi halangan untuk pencurahan dalam Roh. Ada 2 macam pertobatan bagi orang Kristen : pertobatan dasar dan pertobatan lanjutan. Pertobatan dasar berkaitan dengan “dosa-dosa besar”, perbuatan salah yang tidak sesuai dengan Kristianitas. St. Paulus memberikan daftar dari hal-hal seperti itu di dalam I Kor.5:11 dan I Kor.6:9-10. Ada daftar lain di dalam Wahyu 21:9. Daftar yang sama terdapat secara tersebut di dalam Kitab Suci. Inilah perbuatanperbuatan salah yang melanggar perintah-perintah Tuhan, yang tak seorangpun yang memanggil Yesus sebagai Tuhannya boleh terikat di dalamnya. Pertobatan lanjutan, di lain pihak menyangkut kesalahankesalahan yang menghalangi kemajuan hidup Kristen kita, kesalahan seperti menonton televisi terlalu banyak, tidak cukup berdoa, tidak cukup memberi derma kepada orang miskin. Ada 2 macam alasan untuk memusatkan pengajaran pada pertobatan dasar dalam pengajaran ini. Yang pertama, karena banyak orang membutuhkan pertobatan dasar dan bukan pertobatan lanjutan. Kalau kita terlalu berpusat pada pertobatan lanjutan, maka seringkali kita melewati dosa-dosa yang besar. Lebih banyak “orang Kristen yang baik” yang datang ke Seminar Hidup Dalam Roh membawa dosa-dosa besar daripada yang disangka oleh anggota Tim. Alasan kedua untuk memusatkan pengajaran pada pertobatan dasar 110 * memahami tujuan yang hendak dicapai * membahas format dan pengajaran. - berdiskusi untuk belajar bagaimana melayani lebih baik dalam seminar. 2. PENGAJARAN. Pengajaran yang diberikan selama seminar diberikan pada presentasi. Pengajaran hendaknya pendek (20-25 menit), namun ada 3 (tiga) atau 4 (empat) pokok penting yang dikemukakan dalam setiap pengajaran. Pengajaran hendaknya mengikuti garis besar di bawah ini dalam mempersiapkan dan menyampaikan pengajarannya, dan dengan demikian akan membantu orang untuk mengerti dan menerimanya. Setiap pengajaran harus dipersiapkan sesuai dengan kebutuhan orang yang mendengarnya. Pengajar hendaknya peka terhadap kebutuhan dan keprihatinan-keprihatinan pendengar, membuat segalanya sedemikian rupa agar mereka menangkapnya dengan jelas. Pengajar hendaknya memiliki cara-cara yang dapat mereka terima, menggunakan contohcontoh yang dapat dimengerti mereka, berbicara dalam bahasa sehari-hari yang sederhana. Kesaksian pribadi (bagaimana saya mengerti pokok ini, bagaimana saya mengetrapkan ini bagi diri saya, apa artinya ini bagi diri saya), sungguh-sungguh sangat menolong, karena bukan hanya menunjukkan arti pengajaran kita secara praktis, tapi menunjukkan juga bahwa pembicara menganggap hal itu penting di dalam hidupnya. Tiga dari pengajaran: Bagian pendahuluan, Seminar satu dan tiga memuat suatu sharing tentang bagaimana pembicara berbalik kepada Tuhan. Beberapa garis besar untuk sharing juga diberikan di bawah ini. Banyak hal yang bertentangan dengan Kristianitas dalam zaman ini, tapi sangat penting bagi pembicara untuk menghindari pertentangan | dalam ceramahnya. Dia hendaknya menunjukkan simpati kepada orang lain dan bukan mengkritik. Kritik hanya boleh diberikan terhadap dosa dan ide-ide yang tidak benar. Orang-orang dan kelompok, khususnya gereja-gereja, pemuka agama dan macam-macam praktek keagamaan, tak pernah boleh dikritik. Di pihak lain pembicara janganlah sekali-kali 31 membela diri atau mempertanggung jawabkan akan sesuatu yang telah ia ucapkan, dia harus menunjukkan semangatnya akan topik yang diberikannya. Pendekatannya secara umum dapat sederhana misalnya: “Hal ini benar. Ini sesuatu yang benar yang telah saya temukan/alami, dan yang perlu anda ketahui”. Di atas semua, pembicara harus mengingat satu hal: percaya pada Tuhan. Tuhan mau mendengar sabdaNya diwartakan, Dia mau menyelamatkan manusia. Dia akan memberikan kata-kata yang kita butuhkan: Firman Tuhan datang padaku bunyinya: “Sebelum Aku membentuk engkau dari rahim ibumu, aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa. Maka aku menjawab: “Ah! Tuhan Allah! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara sebab aku ini masih muda.” Tetapi Tuhan berfirman padaku: “Janganlah katakan: aku ini masih muda, tetapi kepada siapapun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi dan apapun yang Kuperintahkan kepadamu harus kau sampaikan. Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan Engkau, demikianlah firman Tuhan. “ Lalu Tuhan mengeluarkanNya dan menjamah mulutku. Tuhan berfirman padaku: Sesungguhnya, Aku menaruh perkataan-perkataanKu ke dalam mulutmu”(Yer.1:9). PETUNJUK DALAM MEMBERIKAN PENGAJARAN - Persiapkan dan doakan pengajaranmu. “Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu karena dalam berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengarkan engkau” (ITim.4:16). - Pakailah bahasa sehari-hari, hindarkanlah istilah-istilah yang sulit, aneh dan sebagainya yang kurang dimengerti orang-orang biasa. - Katakan apa yang mau engkau katakan. Biasanya tidak mungkin 32 KOMENTAR PADA PENYAJIAN Kitab Suci menyebut tiga hal yang harus dilakukan seseorang untuk menjadi seorang Kristen: percaya (Mrk.16:16). Bertobat (Kis.2:38), dan dibaptis (Mrk.16:16, Kis, 2:38). Mereka juga mengatakan bahwa seseorang harus melakukan hal-hal yang sama untuk menerima karunia roh dan mengalami karunia-karunia Roh (Mrk. 16:16, Kis 2:38). Kutipankutipan Kitab Suci ini, yang aslinya dimaksud untuk diterapkan terhadap orang yang belum Kristen untuk suatu pertobatan pendahuluan, juga dapat diterapkan kepada orang Kristen yang ingin memperbarui penyerahan dirinya kepada Tuhan dan mencari pengalaman yang lebih dalam dari kuasa Roh di dalam hidupnya. Untuk orang yang baru pertama kalinya menjadi Kristen, bertobat berarti suatu perubahan orientasi hidup secara total, iman harus menyangkut suatu pengakuan akan kebenarankebenaran dasar Kristiani, dan pembaptisan berarti suatu Pembaptisan Sakramental. Untuk mereka yang sudah menjadi Kristen, hal yang paling penting ialah iman bahwa mereka dapat terima Roh berkarya penuh, meski tentu saja sangat penting bahwa mereka menjauhkan segala perbuatan salah yang serius. Pencurahan Roh dalam hal ini lebih berarti “pembaruan permandian.” Pertobatan, iman, pembaptisan dan karunia Roh merupakan bagian dari perjanjian yang dibuat Allah dengan kita. Suatu perjanjian terdiri dari dua bagian : janji tentang apa akan dipenuhi oleh pihak lain, dan syaratsyarat yang harus kita dipenuhi. Allah berjanji untuk memberikan Roh Kudus kepada kita. Tugas kita ialah bertobat, beriman dan menerima Sakramen Tobat, beriman dan menyerahkan diri untuk dibaptis merupakan cara kita berpaling kepada Tuhan. Sebagai jawabanNya, Allah memberikan Roh Kudus kepada kita. Hal seperti ini juga terjadi bila kita membarui pembaptisan kita, dengan menerima pencurahan Roh Kudus. Memohon untuk dibaptis dalam Roh Kudus merupakan suatu expresi pertobatan dan iman, dan keinginan kita untuk sungguh-sungguh diperbarui dan memulai suatu kehidupan Kristiani yang lebih dalam. Tuhan menginginkan hal ini lebih daripada kita sendiri, sehingga kita dapat memohon dengan iman penuh pengharapan bahwa Dia akan melepaskan Roh Kudus berkarya dengan kuasaNya untuk memperbarui kita. Tuhanlah yang membaptis kita di dalam Roh. 109 kepada mereka untuk menyatakannya. 2. Kita dapat mengharapkan Allah menyentuh kita secara pribadi dengan kuasa RohNya. 3. Pengalaman pertama-tama berbeda-beda dari orang yang satu dengan orang yang lain, beberapa akibat misalnya mereka mengalami kehadiran Allah dalam cara yang baru damai dan sukacita, bahasa Roh dan bernubuat. C. Halangan-halangan untuk menerima karuniaAllah termasuk : - Perasaan tak layak - takut berbuat sesuatu yang aneh - takut bahwa kepribadiannya akan dikuasai - Ragu-ragu, godaan setan supaya tidak percaya atau menolak karunia-karuniaAllah. - Kesombongan, perasaan bahwa kita tidak membutuhkan karuniakaruniaAllah - takut akan apa yang dipikirkan orang lain terhadapnya. IV. Didalam tradisi Gereja Maria telah diterima sebagai model orang Kristen yang menerima karya Roh Kudus ke dalam hidupnya (Luk. 1:26-38). A. Maria mewakili umat manusia yang sebagai Ibu Penebus, memungkin Allah menjadi manusia. Karena naungan Roh Kudus atasnya maka Yesus lahir. B. Maria menerima panggilannya dari Allah dalam ketaatan dan iman di dalam sabda yang telah dikatakan kepadanya (Luk.1:45, “Berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana”). Sesudah diskusi : Jelaskan bentuk Seminar 5. Perlihatkan formulir “Janji kepada Kristus” kepada mereka dalam buku “Menemukan hidup baru dalam Roh”. 108 untuk terlalu sederhana/mudah dan terus terang. - Kutiplah ayat-ayat Kitab Suci, dan jelaskan lebih lanjut bila perlu untuk menekankan sesuatu hal. - Gunakanlah contoh-contoh dari pengalamanmu sendiri. "Demikian pula aku ketika aku datang kepadamu, saudara-saudara, aku tidak datang dengan kata-kata yang indah atau dengan hikmat untuk menyampaikan kesaksian Allah kepada kamu. Sebab aku telah mengutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan. Aku juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan dengan sangat takut dan gentar. Baik perkataanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh, supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah. "(I Kor2:l-5) - Hindarkanlah berargumentasi, mencari-cari persoalan, mengeritik orang lain. "Sebab itulah jauhilah nafsu muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama dengan mereka dan berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni. Hindarilah soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran, sedangkan hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus kepada semua orang, ia harus cakap mengajar, sabar dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka mengenal kebenaran, dan dengan demikian mereka menjadi sadar kembali, karena terlepas dari jerat iblis "(2Tim.2:23-25). - Jangan berkhotbah/mengajar moral, cukup bersaksi atas kekuatan Allah. 33 - Kita membutuhkan lebih dari pada hanya sekedar doktrin, kita perlu menagih janji-janjiAllah. PETUNJUK UNTUK KESAKSIAN PRIBADI Dalam session pendahuluan, seminar 1 dan 3. - Mohon kepada Tuhan untuk mengaruniakan hikmat kepadamu dan membimbingmu dalam sharingmu. - Berikanlah secara singkat, namun kemukakan puncak kejadiankejadian yang memberikan perubahan-perubahan nyata. Sebutkan satu /dua perubahan itu secara lebih terperinci untuk menimbulkan minat para peserta/pendengar. - Jangan terlalu panjang bertele-tele, hal yang tidak penting tak usah disebut-sebut atau menekankan bagaimana jelek dirimu sebelumnya. - Ceritakanlah pengalaman-pengalamanmu dengan orang lain dan lihat bagian yang mana dari kisahmu itu akan banyak berguna bagi orang lain. - Jangan berbicara hal-hal istimewa secara umum, hindarkanlah katakataseperti "Hebat sekali", "Bukan main"dsbnya. - Jangan berikan kesan bahwa kehidupan Kristiani itu seperti "Taman bunga mawar". SHARING: Berkumpul bersama dengan kelompok sharing yang dilaksanakan dengan cara yang tepat merupakan faktor penting bagi berhasilnya seminar. Kelompok yang hangat dan akrab dapat membebaskan orang untuk menanggapi panggilan Allah dalam cara-cara yang baru. Pemimpin sharing harus khusus memberi perhatian dalam menciptakan suasana yang akrab dalam kelompok. la harus ramah dan hangat, mengenal orang-orang dan memberi perhatian kepada mereka, mengingat nama-nama mereka dan hal-hal yang diceritakan kepadanya. la harus penuh perhatian mendengarkan apa yang dikatakan orang-orang, membesarkan hati mereka yang malu-malu atau takut-takut untuk bersharing atau bertanya. 34 B. Kita dapat mengharapkanAllah membaptis kita dalam Roh. 1. Karena Ia mengatakan bahwa Dia menginginkan hal itu bagi kita (Luk. 11:9-13), karena Ia mencintai kita dan menghendaki kita bersatu denganNya. 2. Kita dapat memperolehnya karena Yesus melakukannya hal itu bagi kita, bukan karena kita pantas ataupun karena jasa-jasa kita. C. Bila seorang Katolik belum menerima Sakramen Penguatan, maka ia harus menerimanya untuk melengkapi inisasinya sebagai orang Katolik. Doa untuk pembebasan Roh Kudus tidak menggantikan Sakramen Penguatan. III. Minggu depan engkau akan dapat berdoa bersama orang lain untuk pencurahan Roh, dan bila engkau mau, engkau akan menerima. A. Minggu depan akan ada kesempatan didukung dalam doa untuk pencurahan Roh. Kita dapat meminta kepenuhan hidup dalam Roh Allah dengan : 1. Memohon Bapa dalam doa, menagih janji Kristus untuk memberikan Roh Kudus pada kita (Luk. 11:13). 2. Sekaligus anggota komunitas/kelompok doa akan berdoa untukmu, dengan menumpangkan tangan untuk meminta kepada Bapa membebaskan Roh dalam dirimu. B. Apa yang kita dapat harapkan terjadi : 1. Apa yang terjadi pada Pentakosta Pertama: “Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya” (Kis.2:4). - Sesuatu memang terjadi, mereka dipenuhi dengan Roh Kudus. - Semuanya dipenuhi, bukan hanya beberapa. - Mereka sendiri melakukan sesuatu; mereka mulai berbicara dalam bahasa-bahasa lain seperti yang diberikan Roh itu 107 2. Kerendahan hati : Kemauan untuk berubah; kesadaran bahwa kita memerlukan bantuan Allah. 3. Penyangkalan. Meninggalkan segala perbuatan salah yang tidak baik memutuskan untuk tidak melakukannya lagi. 4. Mohon ampun atas kekeliruan”kesalahan yang diperbuat. C. Secara khusus kita harus berpaling dari agama-agama bukan Kristen, spiritualisme, ilmu sihir, ilmu gaib, hubungan sexual di luar pernikahan, perzinahan, tindakan-tindak homo sexual, pembunuhan, perampokan, mengutil di toko, menipu (dalam hal dagang, waktu ujian), berdusta, memfitnah, mabuk-mabukan, ketagihan/kecanduan obat-obatan. D. Bagi mereka yang berada dalam dosa berat memerlukan Sakramen Pengakuan Dosa untuk menyempurnakan proses pertobatannya Sakramen Pengakuan dosa dapat juga bermanfaat bagi mereka yang tidak berada dalam keadaan dosa berat, tetapi mereka yang berbalik kepada Tuhan dalam cara yang baru. II. Agar kita dapat menerima hidup baru yang dijanjikan Allah, kita harus mohon padaNya dalam iman, mengharapkan menerimanya sebab Ia menghendaki agar kita memilikinya dan Dia berjanji akan memberikanNya pada kita. A. Iman berarti bertumbuh/bersandar pada apa yang dikatakan Allah. (Mat. 14:22-33). 1. Kita tahu bahwa apa saja yang dikatakan Allah adalah benar, karena Ia mengetahui segala sesuatu dan tidak berdusta. - Hidup Kristiani kita pertama-tama berdasarkan pada faktafakta kita menaruh kepercayaan karena fakta-fakta itu, perasaan-perasaan kita menyusul kemudian. - Kita dapat mengatasi perasaan-perasaan bimbang dengan melihat kepada fakta-fakta. 2. Bila kita melihat fakta bahwa Allah menjanjikan sesuatu pada kita, kita dapat mengharapkan bahwa hal itu akan terlaksana pada kita. 106 Selama sharing, peranan pemimpin adalah mengarahkan dan menyemangati serta mendorong. la harus mengusahakan agar sharing selalu dipusatkan pada hal-hal pokok dari pengajaran yang baru diberikan, selain juga mendorong untuk bersharing dan bertanya. Bila perlu ia tak usah takut untuk memberi petunjuk-petunjuk atau penjelasanpenjelasan, namun jangan berpura-pura seolah-olah tahu segala jawaban. Banyak petunjuk yang telah diberikan di atas bagi pengajar, berlaku juga bagi pemimpin kelompok sharing: * peka kepada macam-macam orang, ekspresi yang konkrit. * sharing tentang pengalaman-pengalamannya, bersemangat, tidak berkhotbah, menghindarkan pertentangan, berbicara secara wajar. * berbicara dalam iman. Tentunya salah satu keberhasilan kelompok sharing adalah membentuk kelompok yang baik dari permulaan. Ada 2(dua) prinsip yang perlu dianut di sini: 1. Tempatkan setiap orang bersama pemimpin kelompok yang paling dapat membantunya. 2. Harus dapat memastikan bahwa tiap kelompok dapat sharing/ saling berinteraksi dengan baik sebagai suatu keseluruhan. Prinsip-prinsip tambahan yang perlu diingat: 3. Pada umumnya lebih mudah memimpin kelompok yang sama jenis kelaminnya, seperti juga seorang pemimpin kelompok lebih mudah melihat/menangkap problema-problema yang dialami seseorang yang sama jenisnya. 4. Sering banyak orang laki-laki yang banyak menganggap pemimpin kelompok wanita sebagai hambatan (tapi ini tak perlu dipersoalkan). 5. Suami isteri ditempatkan dalam kelompok yang berlainan bila mereka mengikuti seminar yang sama. 6. Orang-orang yang memiliki masalah-masalah yang berat/tidak mudah dilayani/dihadapi, sebaiknya jangan ditempatkan dalam kelompok bersama-sama anggota Tim yang baru. 35 7. Akhirnya seseorang yang memperlihatkan adanya harapan dapat melayani Tuhan dan berada dalam kedudukan yang baik untuk mendekati banyak orang, sebaiknya ditempatkan dalam kelompok yang pemimpinnya dapat memenangkan hatinya dan mendorongnya. · Misalnya Seminar 1: Bagaimana cinta kasih Allah Anda alami sebagai salah satu mata rantai karena mengikuti SHDR ini. Seminar 2: Kapan Anda menyadari bahwa dalam pengalaman hidup Anda mengalami penyelamatan dari dosa yang dilakukan Tuhan Yesus. BESARNYA KELOMPOK SHARING: Tiap kelompok sharing terdiri dari 3-4 orang untuk tiap pemimpin. 5 orang sudah terlalu banyak. TUJUAN SHARING ADALAH UNTUK : 1. Menolong orang-orang membuka diri dan menanggapi undangan Allah. 2. Menolong mereka untuk mengerti dan mencerna bahan-bahan yang dikemukakan dalam pengajaran. 3. Memberi mereka kesempatan untuk bertanya. 4. Memperkenankan mereka untuk mengungkapkan perasaan-perasaan dan pikiran-pikiran mereka. 5. Menyediakan kesempatan-kesempatan untuk menangani pandanganpandangan yang salah dan masalah-masalah. 6. Mendorong/mendukung dalam usaha mereka dalam mencari kebenaran. 7. Memberi suatu tempat bagi mereka untuk mulai mengalami suatu komunitas Kristiani. 8. Melihat apakah pengajaran-pengajaran dipahami. 9. Mengetahui sampai dimana perkembangan kelompok. 36 OUTLINE YANG TERPERINCI DARI PENYAJIAN Pendahuluan : Allah mencintai kita (Seminar 1). Allah membebaskan kita dari kegelapan dan kuasa setan melalui Yesus Kristus (Seminar 2). Allah mau memberikan hidup baru pada kita melalui Roh Kudus (Seminar 3). Allah menawarkan kepada kita suatu hubungan di mana kita dapat memperoleh hidup baru. Dia akan memberikan kepada kita karunia hidup baru di dalam Roh; Ia akan merubah dan menyembuhkan kita, memperbarui kita; Ia akan mempersatukan kita ke dalam Komunitas Kristiani, atau dengan saudara dan saudari yang akan membantu kita untuk bertumbuh dalam kehidupan yang baru ini. Kita harus berpaling kepadaNya dan membiarkan Dia melakukan apa yang ditawarkanNya. I. Agar dapat menerima hidup baru, yang ditawarkan Allah kepada kita, kita harus meninggalkan segala sesuatu yang menghalangi hubungan kita denganAllah dan menerima Yesus sebagai Tuhan kita. A. Kita memerlukan suatu perubahan arah, suatu orientasi kembali hidup kita. 1. Menjauhkan segala sesuatu yang menghalangi hubungan kita denganAllah dan memungkinkan setan membelenggu kita. 2. MenujuAllah dan ketaatan. - Hanya kalau kita mengikutiNya, Dia dapat membimbing kita ke kehidupan baru. - Allah tidak menghendaki ketaatan sebagai budak,yang taat karena takut akan hukuman, atau ketaatan sebagai pekerja, yang taat karena mendapat upah. Dia menghendaki ketaatan anak-anak karena cinta dan hormat kepada ayahnya. - Kita harus menerima Yesus sebagai Tuhan kita. 3. Kata “Pertobatan” bersangkut-paut dengan perubahan arah. B. Pertobatan meliputi: 1. Kejujuran : pengakuan bahwa memang ada sesuatu dalam hidup kita yang tidak beres dan butuh perubahan. 105 adalah masalah-masalah yang biasa. mereka perlu tahu bahwa janji Allah sebenarnya dimaksudkan untuk mereka pribadi. Mereka perlu tahu bahwa mereka dapat meninggalkan bentuk-bentuk perbuatan yang tidak baik dan kehilangan dari perbuatan ini tidak akan membuat mereka kurang bahagia dalam sisa hidupnya. Mereka perlu merasakan cinta dan perhatian kita. Mereka perlu fakta yang dapat mereka lihat. Secara singkat, mereka perlu didorong untuk mengambil langkahlangkah pertama. Bila kita menasehati mereka untuk mengaku dosa, ada baiknya kita menganjurkan seorang imam yang mengetahui dinamika seminar dan yang akan ikut mendoakan mereka. (KELOMPOK SHARING). Bila pemimpin diskusi mensharingkan bagaimana ia sendiri berpaling kepada tuhan dan pengalamannya ketika dibaptis dalam Roh, dia tidak perlu mengulangi apa yang telah dikatakannya pada waktu sharing dalam Seminar 1 atau Seminar 2. Sebaiknya dia memusatkan diri kepada apa yang sudah dia lakukan untuk bertobat dan bagaimana ia memperoleh iman dan pengalamannya mengenai dibaptis dalam Roh. Kesaksian pribadinya harus sesuai dengan thema pengajaran. (Bantuan Tambahan). Minggu ini kita mencari orang yang dapat membantu pada Seminar 5.Ada baiknya bila pemimpin kelompok sharing mempunyai teman untuk membantunya mendoakan orang-orang di dalam kelompoknya. 104 BENTUK/FORMAT 1. Kelompok berkumpul dan mulai segera setelah pengajaran selesai. 2. Pemimpin kelompok memberitahukan kelompok bahwa mereka harus bebas untuk bertanya dan mengajukan problema-problema. 3. Bila tak ada pertanyaan/problema-problema, pemimpin kelompok dapat mengajukan suatu pertanyaan dan meminta tiap anggota kelompok untuk memberi sharing sebagai jawaban atas pertanyaan itu. (Pada minggu-minggu pertama, pemimpin kelompok perlu menjelaskan cara ini kepada kelompoknya). 4. Bila lancar bersharing sebagai jawaban atas pengajaran yang diberikan, pemimpin tak perlu lagi memberikan pertanyaan sebagai bahan sharing. 5. Kadang-kadang selama sharing pemimpin mendorong anggota kelompok untuk bertanya atau mengajukan masalah-masalah. 6. Bila pemimpin mengajukan sebagai bahan pertanyaan sharing, ia perlu mulai menjawabnya terlebih dahulu dengan sharingnya, sebagai model/contoh bagi anggota kelompok bagaimana bersharing. MAKE-UP SESSION: (Session Pengganti) Setiap orang seharusnya sudah mempunyai semua bahan seminar yang diberikan pada waktu ia didoakan pada minggu yang kelima. Sebenarnya dia harus selalu hadir pada setiap session, karena banyaknya pertumbuhan dalam iman harus terjadi di dalam sessi-sessi seminar. Bila seseorang berhalangan ikut terlalu banyak sessi, kita tidak usah ragu-ragu untuk mengatakan kepadanya untuk mengikuti kembali seminar yang lain, dan bila seseorang kehilangan satu sessi pemimpin harus menggantinya. Bila sejumlah orang kehilangan sessi tertentu mungkin kita bisa membuat sesuatu sessi khusus sebagai pengganti untuk mereka. Untuk sessi pengganti secara perorangan, biasanya dilakukan oleh pemimpin kelompok sharing. Dia harus membawa tape pengajaran dan memperdengarkannya, kemudian berdiskusi tentang hal itu. Pemimpin mungkin juga lebih suka mempergunakan tape dari para pengajar, sebab sangat sulit untuk memberikan seluruh pengajaran kepada satu orang. 37 Kita tidak perlu merasa suatu keharusan untuk memberikan sessi khusus kepada setiap orang. Kadang-kadang memang kita tidak memiliki sumber-sumber untuk melakukan ini. Pada kebanyakan kasus, bukanlah suatu hal yang mustahil untuk mengharapkan orang supaya berusaha untuk hadir pada setiap sessi. Bila ada seseorang dengan suatu masalah psychologis yang berat tidak hadir, mungkin lebih baik tidak memberikan sessi khusus kepadanya, kecuali kita merasa bahwa hal itu akan memungkinkan kita untuk membuat suatu perubahan dalam problemanya. Mungkin dalam ketidak-hadirannya itu justru terletak pokok persoalannya, dan hal ini akan muncul kemudian dengan cara lain. Di lain pihak orang yang berada dalam posisi ini mungkin akan lebih berguna untuk menolong orang lain (bukan karena tidak menyukai orang itu, tetapi waktu yang seharusnya dipakai untuk orang itu dapat digunakan untuk menolong lebih banyak orang). B. KELOMPOK SHARING: 1. Pertanyaan : Apa yang selama ini diajarkan kepada Tuhan kepada anda tentang apa yang perlu anda lakukan untuk bertobat? Apa yang anda harapkan terjadi minggu yang akan datang? Apa ada pertanyaan-pertanyaan tentang karunia bahasa Roh? 2. Pemimpin Kelompok sebaiknya mulai sharing dengan menjawab pertanyaan yang pertama dengan kesaksian singkat tentang : bagaimana ia berpaling kepada Tuhan; pengalamannya dalam doa pencurahan Roh. Ia perlu menambahkan tentang kesulitankesulitannya dalam pertobatan dan kekuatiran-kekuatiran yang mungkin dialami menjelang doa pencurahan Roh. 3. Tambahan untuk pemimpin setelah selesai sharing: Berikan penjelasan singkat dari format Seminar 5 dan menyemangati mereka untuk setia datang memenuhi janjinya dengan pemimpin. Kelompok dan membicarakan kesulitan-kesulitannya. PETUNJUK SESSION PENGGANTI: 1. Bila seseorang tidak hadir dalam session ke 2, kita lebih baik anjurkan agar ia mulai lagi (ikut seminar berikut di tempat lain). 2. Bila seseorang tidak hadir pada waktu session ke 3 atau hanya pada session ke 4, kita perlu melengkapi dia dengan apa yang dilewatinya, (sebelum melengkapi, kita harus katakan kepada orang tersebut, bahwa bila ia tidak mungkin hadir pada session berikutnya maka ia harus mulai dengan seminar yang lain, di mana ia dapat hadir sepenuhnya). 3. Pengecualian terhadap hal-hal di atas selalu dapat dilakukan berdasarkan alasan-alasan yang baik, yang memang dapat diterima. PELAYANAN TAMBAHAN/PENUNJANG: Salah seorang dari Tim harus diberi tugas sebagai pembantu. Dia bertanggung jawab untuk mengatur seminar, pengaturan tempat, absensi, pusat informasi dan penjualan buku-buku selama seminar. Pelayanan tambahan ini nampaknya remeh, tetapi memainkan peranan yang penting dalam suksesnya seminar. Bila kursi-kursi diatur dengan 38 C. KOMENTAR PADADINAMIKA Sejak permulaan Seminar 4 hingga akhir Seminar 5, kita harus mendorong orang untuk bertobat dan untuk beriman. Hal ini kita lakukan di dalam kelompok sharing, kontak pribadi sesudah sharing pada waktu kita mempersiapkan mereka untuk di dukung dalam doa minggu depan, pada waktu kita mendoakan mereka dan sesudah kita mendukung mereka dalam doa. Pelayanan kita yang untuk ialah mendorong mereka selama waktu Seminar. Sangat jarang kita menemukan kesulitan dengan orang. Kadang-kadang kita perlu mengatakan secara terus terang bahwa mereka perlu bertobat dan sesuatu yang buruk akan terjadi bila mereka tidak melakukannya. Kita harus siap melakukan ini bila itu perlu. Pada umumnya, biasanya orang mempunyai masalah takut dan ragu-ragu. St. Paulus berkata : “menjunjung mereka dalam kasih” (I Tes.5:13), dan inilah yang kita harus lakukan. Orang perlu diyakinkan akan cinta Allah, dan mereka perlu diyakinkan bahwa Allah setia terhadap janjiNya. Mereka memerlukan bukti pribadi. Mereka perlu tahu bahwa masalah yang mereka alami 103 - Menelaah daftar peserta dan apa yang dapat dilakukan bagi mereka. 2. Membahas seminar ke-4 - Memahami tujuan yang mau dicapai. - Membicarakan sharing dan pertanyaannya, agar mencapai sasarannya. Mengusahakan bantuan saudara-saudari lain untuk dukungan doa Minggu ke-5, kalau perlu. 3. Membicarakan apa yang terjadi pada orang-orang minggu ini dan bagaimana caranya membantu mereka dalam hal itu: - Bagaimana menolong orang-orang untuk pertobatan. - Bagaimana menolong orang-orang agar beriman. - Memikirkan macam orang-orang yang berbeda-beda dan bantuan khusus yang mereka butuhkan masing-masing. - Secara singkat membicarakan kontak pribadi minggu yang akan datang dan menekankan pentingnya hal tersebut. 4. Berdoa untuk seminar dan orang-orang yang mengikutinya. SEMINAR 4 baik, orang akan lebih mudah terlibat di dalam seminar, dan akan lebih mudah bagi mereka untuk berpaling kepada Tuhan. Bila bahan bacaan yang cocok dapat diperoleh, hal ini akan lebih memperjelas dan membangun iman orang. Dalam menjual bahan bacaan, lebih baik hanya menjual beberapa buku, lebih-lebih pamflet-pamflet dan buku berbentuk cerita yang mudah dibaca. Orang akan lebih suka membaca buku yang tepat bila pada mereka diminta hanya beberapa saja, dan bila mereka dapat memperolehnya di dalam seminar. PENGATURAN TEMPAT: Kursi-kursi harus diatur sedemikian rupa sehingga orang-orang dapat memberi perhatian kepada pemimpin maupun kepada orang lain: * bentuk lingkaran itu paling baik untuk kelompok kecil. * bentuk setengah lingkaran baik untuk kelompok yang lebih besar. * deretan lurus menghadap satu arah perlu sekali dihindarkan kecuali kelompok terlalu besar untuk kemungkinan cara-cara lain. * ruangan dilengkapi penerangan dan ventilasi yang cukup. * perlu ada papan tulis untuk digunakan dalam pembicaraan. A. PENGAJARAN : 1. Kita harus berpaling dari hal-hal yang menghambat hubungan kita dengan Tuhan dan menerima Yesus sebagai Tuhan kita, agar dapat menerima hidup baru yang ingin diberikan Tuhan kepada kita. 2. Kita harus mohon/minta kepada Tuhan dalam iman, mengharapkan akan menerimanya, karena Tuhan ingin agar kita memilikinya dan Ia telah menjanjikannya. 3. Minggu yang akan datang anda akan didukung dalam doa oleh saudara-saudari yang lain untuk dibaptis dalam Roh. Bila anda nanti didoakan, yakinlah bahwa anda akan mengalaminya, Roh Kudus yang telah anda terima akan dibebaskan untuk berkarya lebih penuh dalam diri saudara. 102 39 ORANG-ORANG BARU Setiap Seminar Hidup Dalam Roh bukan hanya terdiri dari suatu seri pengajaran dan Tim yang membawakannya. Tetapi juga terdiri dari orangorang yang masing-masing memiliki kepribadian dan masalah-masalah yang unik/khas. Mereka datang pada kita untuk mengetahui lebih banyak mengenai hidup baru yang ditawarkan Allah. Mungkin mereka didorong oleh beraneka ragam alasan dari kerinduan dan kehausan yang riil sampai kepada rasa ingin tahu yang biasa. Tetapi apapun motivasinya, setiap pribadi telah dipercayakan Tuhan kepada kita. Tuhan mencintai mereka dan Ia sungguh rindu agar mereka menerima kehidupan baru-Nya. Bila kita melayani Tuhan, maka kita perlu sungguh-sungguh berusaha memberikan kepada mereka segala cinta dan dukungan yang mereka butuhkan. Dalam suratnya yang pertama pada orang-orang Telasonika, St. Paulus berbicara tentang cara ia membangun orang-orang Kristen di Telesonika; “Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya. Demikianlah kami, dalam kasih sayang yang besar akan kamu, bukan saja rela membagi Injil Allah dengan kamu, tetapi juga hidup kami sendiri dengan kamu, karena kamu telah kami kasihi. Sebab kamu masih ingat, saudarasaudara, akan usaha dan jerih lelah kami. Sementara kami bekerja siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapapun juga di antara kamu, kami memberitakan Injil Allah kepada kamu. Kamu adalah saksi, demikian juga Allah, betapa saleh, adil dan tak bercacatnya kami berlaku diantara kamu, yang percaya. Kamu tahu, betapa kami, seperti bapa terhadap anak-anaknya, telah menasehati kamu dan menguatkan hatimu seorang demi seorang, dan meminta dengan sangat, supaya kamu hidup sesuai dengan kehendaknya Allah, yang memanggil kamu ke dalam Kerajaan kemuliaanNya” (I Tes.2:7-12). SEMINAR 4 MENERIMA KARUNIA ALLAH TUJUAN : Menolong umat untuk berpaling dari segala sesuatu yang tidak sesuai dengan hidup Kristiani dan mempersiapkan mereka untuk mau meminta dalam iman: Kepenuhan hidup dalam Roh. “Barang siapa haus, baiklah ia datang kepadaKu dan minum! Barangsiapa percaya kepadaKu, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci, dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup” (Yoh.7:37-38). Seminar ini merupakan seminar untuk persiapan terakhir. Pewartaan telah disampaikan. Janji Allah telah disampaikan. Tiba saatnya sekarang bagi mereka yang siap untuk mulai mengambil langkah-langkah persiapan. Kita harus menerima Yesus sebagai Tuhan kita. Kita sebaiknya jangan terlalu banyak petunjuk/perintah dalam seminar ini. Kita tidak perlu menekankan lonceng panggilan untuk memberikan pengabdian total kepada Yesus; menyampaikan tuntutan untuk merasul secara mutlak; menuntut suatu iman yang hebat penuh mukjizat; mendorong mereka untuk mencari wahyu atau inspirasi Rohani. Yang perlu kita lakukan hanyalah menolong para peserta agar mau mengambil beberapa tindakan konkrit yang dapat membantu mereka untuk dibaptis dalam Roh. Sekali mereka telah mengalami relasi dengan Roh Kudus, yang memungkinkan Ia berkarya dalam hidup mereka, maka Roh akan dapat membimbing mereka melakukan hal-hal diatas, kalau dikehendakiNya. PERTEMUAN TIM YANG KEEMPAT 1. Meninjau seminar yang lalu : - Membicarakan problema-problema yang timbul dan mencari jalan mengatasinya. Paulus adalah seorang guru dan pengkhotbah yang besar. Ia 40 101 (II.E). Hanya pada bagian ini saja selama Seminar, di mana kita membicarakan mengenai karunia-karunia Rohani. Penyajian boleh lebih panjang atau lebih pendek, tergantung dari kebutuhan orang. Bila kita membuat penyajian pendek, pada akhir pelajaran kita harus secara jelas menganjurkan mereka untuk membaca. menyembuhkan orang-orang dan mengerjakan mukjizat-mukjizat. Ia menerima wahyu-wahyu dari Tuhan dan menyampaikannya pada orangorang. Tetapi ia tidak pernah melalaikan tugas untuk memperhatikan tiaptiap orang, berbicara secara pribadi dengan masing-masing, menolong mereka agar dapat melayani Tuhan lebih baik lagi dan berkembang menjadi lebih teguh dalam hidup keKristenannya. (III). Kita ingin mengatakan sesuatu secara sederhana pada bagian ini. Yang perlu kita katakan ialah bahwa ada hidup dalam Roh yang dapat dialami, yang akibatnya dapat kita lihat dalam bentuk yang kongkrit. Apa yang terjadi pada jemaat Kristen yang pertama dan kepada pembicara dapat pula terjadi dalam diri kita. Hidup dalam Roh ini mulai sesudah kita dibaptis dalam Roh, ketika hubungan kita dengan Roh Kudus berobah sedemikian rupa sehingga kita mulai mengalami kehadiranNya dalam cara yang baru. Setiap orang Kristen berbeda dalam hubungannya dengan Roh Kudus. Ada yang telah mengalami, beberapa hal yang telah terjadi dalam diri pembicara, tetapi setiap orang dapat mengharapkan bahwa semuanya ini terjadi akibat dari dalam Roh (A-C) dan apa yang sekarang belum menjadi bagian dari hidup mereka. Dalam Seminar Hidup Dalam Roh kita tidak dapat mengabaikan untuk memperhatikan orang-orang secara pribadi. Yang biasa terjadi dalam seminar, pengajaran-pengajaran, kontak dengan kehidupan masalah Kristen, didoakan pada waktu pencurahan dalam Roh sudah cukup untuk mengatasi banyak masalah. Namun banyak sekali kebutuhan-kebutuhan khas orang-orang baru, yang hanya dapat dipenuhi bila mereka diperhatikan dan ditolong secara pribadi. (IV). Bagian terakhir dimaksudkan untuk menekankan gagasan bahwa pencurahan Roh bukanlah tujuan akhir. Hal ini baru merupakan permulaan dari hidup baru dalam Roh.Kita masih membutuhkan bantuan untuk hidup ini. Kita masih perlu terus maju dan untuk maju tidak akan terjadi secara otomatis tetapi baru dapat terjadi bila kita sendiri juga maju. Bahan yang dapat menolong Buku karangan Stephen Clark: “Baptized in the Spirit and Spiritual Gifts” dapat membantu untuk menjelaskan pertanyaan tentang arti dibaptis dalam Roh. Karangan Gee: ”Concerning Spiritual Gifts” and Christenson: “Speaking in Tongues” dapat membantu pertanyaanpertanyaan dalam berbahasa Roh dan karunia-karunia Roh. 100 Banyak cara-cara untuk memberikan perhatian kita secara pribadi dalam seminar: - kadang-kadang dalam kelompok sharing, ada kesempatankesempatan di mana kita dapat membantu mengatasi masalah atau membantu mengetrapkan pengajaran itu dalam hidup mereka. - kadang-kadang dalam kontak informal, dalam percakapan sebelum atau sesudah makan. - kadang-kadang kita harus menemui mereka pada waktu lain untuk menolong menghadapi masalah-masalah tertentu. Ini perlu setelah minggu ke-4 ketika kita mempersiapkan mereka untuk pencurahan dalam Roh Kudus. ORANG-ORANG BARU: Berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah ditambah oleh bimbingan Tuhan, maka kita dapat belajar cara yang terbaik untuk menghadapi bermacam ragam orang yang datang. Tugas pertama kita terhadap masing-masing peserta adalah menentukan apakah seminar kita akan sungguh membantunya memulai suatu hidup baru. 41 Banyak orang akan datang kepada kita membawa masalah-masalah yang bukan dimaksudkan untuk ditangani oleh Seminar Hidup Dalam Roh. Kadang-kadang kita dapat membantu orang-orang ini diluar seminarseminar tapi seringkali tidak. Apabila kita mengijinkan Tuhan mengajar kita akan bagaimana cara menghadapi berbagai macam orang yang datang kepada kita, maka kita dapat memberi kepada setiap orang pertolongan semampu kita. Setiap orang itu unik dan seraya menghadapi masing-masing orang kita perlu tetap berdoa dan terbuka akan bimbingan Tuhan. Melalui pengalaman-pengalaman, nasihat-nasihat dan pengajaran-pengajaran Tuhan, maka kita dapat belajar cara terbaik untuk menangani beragam orang yang datang kepada kita. Secara umum biasanya ada 4 (empat) golongan orang yang perlu kita pertimbangkan: 1. Mereka yang telah siap menerima (dan dapat menerima) hidup dalam Roh yang ditawarkan dalam seminar. Kebanyakan yang datang kepada kita termasuk golongan ini. Mereka biasanya mempunyai problema yang berbeda-beda dalam menerima Hidup Baru yang ditawarkan Allah, kadang-kadang problema itu adalah halhal yang biasa dalam hidup manusia (rasa takut, tidak mau berubah, sikap tidak suka terhadap gereja dll). Kadang-kadang bersifat teologis: - Image (gambaran) yang salah mengenai apa yang berbau “Pentakosta” - Membuat batasan-batasan (terhadap kekuatan-kekuatan Allah kurang percaya terhadap janji-janjiAllah). Kebanyakan problema-problema yang normal umumnya dapat diatasi dengan seminar. 2. Mereka yang belum siap menerima Kritianitas atau Hidup Dalam Roh. Beberapa orang dari golongan ini masalahnya: - iman yang kosong (tidak ada kepercayaan). - enggan untuk bertobat. - hambatan-hambatan teologis yang berat. Kemampuan kita untuk menolong mereka tidak sama untuk setiap masalah. Kalau dapat hendaknya ada orang-orang dalam Komunitas 42 menyimpulkan bahwa Roh Kudus hadir dan bekerja di dalam orang itu dalam cara yang baru. Kis. 19:1-7 secara khusus merupakan pasal yang baik untuk dipergunakan St. Pauh datang ke Efesus dan di sana bertemu dengan sekelompok “murid”. Nampaknya, dia secara jelas melihat bahwa mereka sudah menjadi Kristen, tetapi dia merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Sebab itu dia bertanya : “Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi percaya?” Untuk kita pertanyaan ini merupakan suatu pertanyaan yang aneh. Hanya sedikit saja di antara kita akan berpikir untuk menanyakan apakah seseorang sudah menerima Roh Kudus ketika ia percaya bila kita melihat ada sesuatu yang kurang di dalam hidup Kristiani seseorang. Dan bila pertanyaan itu diajukan kepada kita sebelum dibaptis dalam Roh Kudus kebanyakan dari kita tidak tahu bagaimana harus menjawabnya. Bila kita ditanya apakah sudah menerima Roh Kudus kita tidak tahu bagaimana harus menjawab. Akan tetapi St. Paulus secara jelas mengharapkan bahwa setiap orang Kristen mengetahui bahwa mereka sudah menerima Roh Kudus. Dia mengharapkan jawaban ya atau tidak. Dengan kelompok murid yang diceritakan pada Kis. 19: ternyata kecurigaannya dikuatkan. Mereka hanya menerima baptisan Yohanes Pemandi dan belum dinyatakan sebagai Kristen St. Paulus menyempurnakan inisiasi mereka kepada Kristus dan ketika dia menumpangkan tangan atas mereka untuk menerima Roh Kudus terjadilah sesuatu terhadap mereka. Mereka berbicara dalam bahasa Roh dan bernubuat. (II.B). Penyajian pokok untuk menjelaskan karunia berbahasa Roh sebaiknya dalam bentuk kesaksian pribadi. Bahasa Roh harus dijelaskan sebagai suatu karunia doa, biasanya karunia doa pujian Bahasa Roh dapat juga dipergunakan dengan penafsiran untuk membangun suatu kelompok Kristiani, tetapi kita tidak perlu menjelaskannya di sini terlalu luas. Yang penting bagi orang untuk mengerti pada saat ini selama seminar adalah bahwa bahasa Roh dapat menjadi bantuan yang sangat besar dalam hidup doa pribadi mereka. Lebih lagi, penjelasan yang singkat tentang bagaimana cara berdoa dalam bahasa Roh sangat berguna bagi orang dalam bagian ini. 99 (I). Bagian pertama dari pengajaran dimaksudkan sebagai pengantar yang singkat. Tujuannya adalah untuk mengingatkan kembali tawaran hidup baru yang telah dibicarakan sebelumnya di dalam seminar dan untuk menghubungkan tawaran hidup baru itu dengan Roh Kudus. Kita dapat memperoleh hidup baru karena Roh Kudus memberikannya kepada kita. Tujuan dari pendahuluan juga untuk mengingatkan bahwa Yesuslah yang memberi hidup baru kepada kita. Yesuslah pembaptisan dalam Roh Kudus. Dia yang memungkinkan ini bagi kita. yang dapat menghadapi masalah-masalah mereka (orang yang dapat berbicara dengan mereka, kursus lain yang dapat menuntun mereka kepada iman dan sebagainya), mereka perlu ditolong mengatasi kesulitan-kesulitannya sebelum mengikuti suatu Seminar Hidup Dalam Roh. Namun kalau kita tidak dapat memberi bantuan kepada mereka, kita harus mempertimbangkan masak-masak dan memutuskan apakah melalui seminar orang ini dapat dibimbing ke arah Kristus melalui SHDR atau sebaliknya ia akan menjadi lebih negatif sifatnya. (II). Bagian ini menyajikan ceritera dalam Kitab Suci mengenai apa yang terjadi terhadap seseorang bila ia menerima karunia Roh Kudus. Bagian berikutnya membicarakan tentang pembebasan Roh melalui pencurahan Roh. Bagian kedua ini juga dimaksudkan menjadi outline untuk kesaksian pribadi. Disini pembicara mensharingkan apa yang terjadi pada dirinya. Dalam bagian sharing, dia dapat menyebutkan bagaimana A-C terjadi pada dirinya. 3. Mereka yang datang dari luar kota/daerah: kita perlu menolak mereka atau menyuruh mereka ikut seminar yang ada dan diadakan didekat tempat mereka tinggal, karena dalam perkembangan hidup barunya mereka perlu bergabung dengan orang-orang yang tinggal di dekat mereka. Ada sejumlah kutipan-kutipan Kitab Suci yang dapat dipergunakan sebagai pengantar bagian tentang apa yang terjadi pada seseorang bila dia dibaptis dalam Roh. Kis.2; Kis. 8; Kis. 10-11 dan Kis. 19 semuanya berisikan ceritera di mana seseorang menerima Roh Kudus. Kutipan manapun yang dipakai, pembicara harus mengemukakan satu hal: adanya pembaruan yang sungguh-sungguh di dalam diri orang dan ini merupakan tanda yang meyakinkan bahwa Roh Kudus berbuat sesuatu yang baru dalam dirinya. Perubahan biasanya sedemikian rupa, sehingga orang lain dapat melihat bahwa sesuatu yang baru sedang terjadi dalam kehidupan orang lain, dan bahwa sungguh-sungguh ia menjadi lain. Hal demikian ini janganlah merupakan sesuatu yang rahasia, Perubahan yang tidak tampak, sehingga tak seorangpun (termasuk orang itu sendiri) yang tahu apa yang telah terjadi. Pembicara harus menghindari untuk mengatakan demikian, hanya karena dia tidak tahu cara lain untuk menjelaskannya. Yang perlu kita katakan ialah bila perubahan merupakan sesuatu yang kita harapkan dilakukan olehAllah, kita dapat dengan jelas 98 4. Mereka yang mempunyai masalah-masalah kejiwaan yang harus dihadapi dengan cara yang macam-macam pula. Pada umumnya suatu komunitas harus sudah cukup matang sebelum ia dapat menolong orang-orang dengan problem kejiwaan yang serius. Bagi mereka yang tidak seimbang, cepat bereaksi impulsif dan emosional, atau b i l a tingkah lakunya menghambat orang-orang lain untuk membuka diri kepada Tuhan, maka orang-orang ini kita minta untuk jangan datang pada seminar. Sebaliknya seseorang yang memiliki masalah kejiwaan serius tetapi dapat berfungsi normal, maka Seminar Hidup Dalam Roh dapat menolongnya. Hikmat kebijaksanaan sungguh dibutuhkan dalam situasi-situasi seperti ini. Allah dapat melakukan segala sesuatu, Yesus dapat menolong setiap orang. Tetapi kadang-kadang Ia bersabda kepada kita : “Ini bukanlah pelayanan yang sesuai dengan karunia yang aku berikan kepadamu” Paulus dalam suratnya pada umat di Roma berkata : “Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi daripada apa yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa 43 sehingga kamu mengusai diri kamu menurut ukuran iman yang dikaruniakan Allah kepada kami masing-masing” (Roma 12:3). Kita tidak dapat menolong setiap orang dalam seminar ini dan sering kita harus mengatakan kepada orang-orang bahwa seminar tak mampu menolong mereka, karena : - Seminar ini tidak disusun untuk menolong setiap orang. - Komonitas/persekutuan doa kita tak mampu menolong mereka. Memang Allah ingin melihat komunitas Kristen berkembang sampai dapat menolong setiap orang yang menggabungkan diri, tapi kita harus tahu sejauh mana kita telah berkembang. Langkah-langkah pertama dalam kontak individual adalah mempertimbangkan dengan bijaksana mana orang-orang yang dapat ditolong melalui seminar ini. Hanya terhadap orang-orang yang memang siap dengan apa yang Allah ingin lakukan dalam seminar, maka seminar ini paling berhasil. PROSESNYA: Ada 2 (dua) hal pada setiap orang yang datang pertama kali ke seminar : 1. Ia telah memiliki sedikit iman kepercayaan meski mungkin ia sendiri tidak menyadarinya. Yesus bersabda :“Tidak ada orang seorangpun yang datang kepadaKu, jikalau ia tidak ditarik Bapa yang mengutus aku” (Yohanes 6:44). Bila orang dapat melihat apa yang dijanjikan dalam karunia Roh, mereka akan menemukan bagi dirinya sendiri apa yang tak ada dalam hidupnya. Bila mereka melihat ada sesuatu yang tak ada, maka mereka akan siap untuk suatu perubahan. Kesaksian pribadi sangat penting dalam proses ini. Pembicara harus menjelaskan apa yang terjadi pada orang yang normal, manusia zaman ini. Bila orang dapat melihat bahwa ada sesuatu yang sudah terjadi pada orang-orang seperti mereka dan yang belum terjadi dalam dirinya, maka mereka akan mulai rindu untuk mengalami hal yang sama dalam dirinya. Cara-cara kita berbicara tentang dibaptis dalam Roh akan mempunyai perbedan yang besar dalam cara bagaimana mereka menanggapinya. Seringkali kita dapat bicara tentang ini sebagai suatu hal yang penting dengan sendirinya. Kita dapat menekankan fakta bahwa hal ini merupakan suatu pengalaman khusus yang dapat kita “peroleh”. Atau dapat juga kita berbicara tentang orang-orang yang “memperolehnya” dan orang-orang yang belum “memperolehnya”. Sebaiknya kita memusatkan perhatian kita pada Roh Kudus dan pada hidup baru yang dapat kita miliki melalui suatu hubungan baru dengan Dia. Dibaptis dalam Roh hanya berarti bahwa kita diperkenalkan kepada suatu pengalaman hubungan pribadi dengan Roh Kudus. Ini dimaksudkan sebagai suatu permulaan bentuk hidup di dalam kuasa yang lebih penuh dari Allah. Seseorang yang sudah dibaptis dalam Roh dan tidak melanjutkan hidup dalam Roh barangkali tidak lebih baik daripada seseorang yang belum dibaptis dalam Roh dan tidak hidup di dalam roh. Hidup di dalam Roh yang harus menjadi pusat perhatian kita, bukan dibaptis dalam Roh. 2. Pada saat bersamaan ia juga membawa beberapa problema-problema yang dapat menghalanginya untuk dapat berpaling sepenuhnya kepada Tuhan. Hal-hal ini dapat berupa kesulitan-kesulitan pribadi, pertanyaan-pertanyaan teologis, dangkalnya pengetahuan tentang agama Kristen. Untuk menghindari pemikiran dibaptis dalam Roh sebagai sesuatu “hal”, lebih baik menghindarkan istilah “pembaptisan dalam Roh”, lebih baik menghindarkan penggunaan istilah “pembaptisan dalam Roh”. Lebih baik berbicara tentang dibaptis dalam Roh. Kita tidak menerima pembaptisan dalam Roh. Kita tidak menerima pembaptisan dalam Roh (Kitab Suci tak pernah mengatakan demikian). Kita memasuki suatu hubungan baru dengan Roh Kudus. Kita tidak memperoleh sesuatu yang disebut pembaptisan dalam Roh sebagai suatu yang harus kita simpan selama hidup kita. Bila kita dibaptis dalam Roh kita tidak “memperoleh” apapun. Tetapi kita masuk ke dalam suatu hubungan baru dengan Roh Allah. 44 97 Kita boleh percaya, bahwa orang-orang ini datang ke seminar karena Allah telah mulai bekerja dalam diri mereka dan menarik mereka kepadanya sendiri. Nampaknya pada satu kemungkinan bahaya kebingungan apabila teks Perjanjian Baru mengenai penerimaan Roh Kudus dipergunakan dalam seminar. Teks-teks yang menggambarkan dan menjelaskan efek dari manfaat karunia Roh dalam Sakramen Inisiasi (bahwa karena karunia Roh Kudus kita menjadi anak-anak Allah) tidak dapat diterapkan tanpa penjelasan mengenai akibat pembebasan Roh di dalam diri orang Katolik yang sudah menerima permandian dan penguatan. Di lain pihak, kita harus ingat bahwa pengenalan masa kini dari mereka yang sudah dipermandikan dan diberi penguatan, bila mereka dibaptis dalam Roh, penanamannya sering amat mirip dengan yang digambarkan orang di dalam Perjanjian Baru pada saat mereka menerima Roh Kudus pertama kalinya (Bdk.Kis. 2:8 10:11,19). Dengan cara yang sama seperti dilukiskan dalam Perjanjian Baru, banyak orang Katolik masa ini masuk ke dalam pengalaman hubungan dengan Allah untuk pertama kalinya ketika mereka dibaptis dalam Roh. Sama halnya, banyak antara mereka mengalami berbagai manifestasi Roh Kudus seperti : damai, kegembiraan, semangat berkobar-kobar dan karunia-karunia karismatis. Teks-teks Perjanjian Baru memang penting, baik karena memang di situ disebutkan janji-janji yang mendasari setiap pembebasan Roh selanjutnya maupun karena menunjukkan bahwa karunia Roh Kudus dalam diri orang Kristen dapat dan harus secara sadar dialami. Sebab itu pembicara harus memakai teks secara hati-hati, dan pada saat yang tepat di dalam seminar (IIIA) diatas harus menjelaskan hubungan antara pembaptisan di dalam Roh dan Sakramen-sakramen inisiasi permandian dan penguatan). Walaupun penjelasan doktrin penting, kita membuat kesalahan bila berpusat pada pertanyaan-pertanyaan doktrin lebih dari pada yang perlu. Tujuan kita adalah membawa orang kepada suatu iman yang baru akan kehadiran Roh Kudus di dalam hidup mereka dan suatu kemampuan untuk secara aktif “meraih” untuk menerima apa yang ingin dilakukan Allah dalam diri mereka. Sebab itu kita harus terutama membicarakan tentang Roh Kudus itu sendiri dan apa yang dilakukanNya di dalam hidup orang-orang yang percaya. 96 Pelayanan utama kita sebagai anggota Tim SHDR bukanlah untuk menyelesaikan segala masalah-masalah orang-orang yang datang, meskipun kita sebaiknya menolong mereka kalau kita dapat. Namun tanggung jawab kita yang utama adalah menolong dan mendukung mereka, agar mereka beriman kepada Tuhan dan memutuskan untuk mau mengikuti Tuhan dengan suatu cara yang baru. Jadi tugas kita adalah menolong mereka mengambil langkah pertama menuju suatu hubungan pribadi yang baru dengan Tuhan. Kalau kita tinjau masing-masing orang dengan masalahnya kita harus tetap mengingat tanggung jawab yang sebenarnya. Seseorang dapat memiliki banyak persoalan baik yang teologis maupun pribadi, yang menghambat keterbukaan akan suatu relasi baru dengan Tuhan. Tugas kita adalah mengusahakan agar mereka dapat mengatasi persoalanpersoalan yang merupakan hambatan mereka untuk menerima hidup baru. Kehadiran dalam seminar saja sudah akan memulai suatu proses pertumbuhan dalam tiap orang, yang akan mengatasi hambatan-hambatan mereka. Setelah mendengar dan mengerti Sabda Allah melalui pengajaran-pengajaran dalam seminar, sikap yang keliru pada mereka akan mulai luntur dan mereka akan mampu untuk mendekati Tuhan dalam suatu cara baru yang lebih baik. Pengalaman akan hidup Kristiani dalam seminar dan kelompok doa juga besar artinya. Demikian juga kontak pribadi dan berbagi pengalaman iman kita akan banyak membantu mendorong mereka untuk mengambil langkah-langkah pertama kepada hubungan baru dengan Tuhan. Proses pertumbuhan dalam seminar dapat dibagi kedalam 2 (dua) bagian: 5 minggu pertama dan 2 minggu terakhir. Dalam 5 minggu pertama sampai saat didoakan untuk pencurahan Roh proses ini perlu diarahkan pada 2 (dua) hal : 1. Memelihara iman dalam diri peserta. Mereka perlu mencapai suatu sikap percaya bahwa Tuhan akan datang kepada mereka dan memermandirkan mereka dalam RohNya. Mereka perlu yakin bahwaAllah akan menepati janjiNya. 45 2. Agar setiap orang secara tulus menyerahkan diri kepada Yesus sebagai Tuhannya. Mereka perlu sampai pada keputusan sepenuh hati mau mengikuti Yesus dan menjalankan hidup Kristiani, menolak segala perbuatan sesat dan menyerahkan hidupnya pada Yesus. Pertobatan merupakan langkah penting menuju pencurahan dalam Roh. Ini hanya merupakan salah satu cara untuk membawa orang kepada suatu pembebasan iman di mana mereka sungguh-sungguh menghargai sepenuhnya apa yang telah mereka terima dan dengan demikian mengalami efek yang sepenuhnya. Karenanya dibaptis dalam Roh dapat dilihat sebagai suatu pembaruan dari Sakramen-sakramen inisiasi (permandian dan penguatan). Sering dapat terjadi bahwa seseorang memiliki iman dan pertobatan sejati tanpa ia mengetahuinya. Perasan bimbang dapat sekaligus ada bersamaan dengan iman yang sejati: nafsu-nafsu sesat dan perasaan berontak sekaligus bisa tetap mengganggu seseorang yang sungguhsungguh bertobat. Perasaan-perasaan, kebimbangan dan keinginankeinginan seperti ini kadang-kadang dapat membuat seseorang buta akan perubahan yang sungguh-sungguh sudah terjadi di dalam hatinya. Kadang-kadang kita dapat mengetahui iman dan pertobatan seseorang tetapi kadang-kadang baik dia maupun kita tidak dapat melihat hal ini. Namun demikian, sebelum seseorang dapat dibaptis dalam Roh dan mulai dibimbing kearah hidup baru, dia harus mempunyai iman dan pertobatan yang sunguh-sungguh . Peristilahan (terminology) merupakan masalah di sini. Istilah yang umum dipakai untuk pembebasan Roh ini (“dibaptis dalam Roh atau pencurahan dalam Roh”) Injil menunjukan kepada karunia Roh pada saat inisiasi Kristiani. Oleh sebab itu hal ini mudah menimbulkan kebingungan. Di pihak lain, di banyak Negara, “pembaptisan dalam Roh” demikian umum dipakai sehingga tampaknya tidak mungkin untuk digantikan dengan istilah lain. Lebih lagi keuntungannya bahwa kebanyakan orang Katolik belum pernah mendengar istilah ini sebelumnya, dan dengan demikian mereka tidak mudah mencampur adukkan dengan karunia Roh Kudus dalam inisiasi Kristiani. Istilah apapun yang dipakai, penjelasan yang diberikan sangat penting. Misalnya, bila kita mempergunakan istilah “pembaptisan dalam Roh”, kita harus menghindarkan kesan bahwa Sakramen permandian hanya merupakan permandian dengan air. Apabila istilah “pencurahan” dipergunakan, kita harus mengusahakan untuk tidak memberikan kesan bahwa tidak ada pencurahan Roh Kudus pada waktu Sakramen Permandian. Yang sedang kita bicarakan bukanlah karunia Roh Kudus yang pertama pada waktu kita menjadi orang Kristen, tetapi pembebasan dari karunia tersebut agar kehadiran Roh Kudus dalam diri mereka menjadi pengalaman yang disadari dan kuasa Roh Kudus mulai memberi efek yang dialami dalam hidup mereka. Di Negara-negara dimana istilah “dibaptis dalam Roh” atau “pembaptisan dalam Roh” bisa dipakai, pembicara dalam seminar harus menjelaskan apa yang sedang mereka bicarakan sama halnya dengan bila dia berbicara atau menulis tentang arti dibaptis dalam Roh, khususnya karena istilah ini sudah dipakai secara luas di dalam pembaruan. Sekali orang sudah mencapai iman dan pertobatan, maka menjadi mudah bagi kita untuk menolong mereka untuk menerima pelepasan Roh Kudus dalam hidupnya. Jadi usaha kita adalah membantu mereka untuk berpaling kepada Tuhan dalam iman dan bertobat, berbalik ke arah Tuhan dengan keterbukaan yang tepat. Orang tidak akan beroleh iman atau membuat suatu keputusan untuk mengikuti Tuhan di dalam minggu tertentu. Ada orang yang telah siap untuk mengikuti seminar; kita dapat mendoakan mereka pada malam yang pertama dan mereka akan cepat menyerahkan diri kepada Roh. Orang lain mungkin tidak akan mencapai titik ini sampai pada waktu di mana mereka ditumpangi tangan dan Tuhan melakukan suatu terhadap mereka; hal ini sering kali menjadi saat dimana mereka berpaling kepada Tuhan dalam iman dan keputusan. Kita tidak perlu tahu kapan terjadi perubahan. Kadang-kadang kita dapat melihatnya di dalam cara 46 95 KOMENTAR PADA PENYAJIAN (Menjelaskan baptisan dalam Roh). Ada banyak cara untuk menjelaskan apa artinya dibaptis dalam Roh dikalangan orang-orang Kristen masa kini. Beberapa dari penjelasan itu dikembangkan oleh orang yang tidak percaya bahwa Roh Kudus diberikan pada waktu pemandian dan penguatan. Cara orang menyajikan arti dibaptis dalam Roh memberikan kesan bahwa setiap orang membutuhkan pengalaman dibaptis dalam Roh untuk memperolah Roh Kudus. Pandangan seperti ini tidak dapat dibenarkan dengan adanya pengertian Katolik mengenai Sakramen-sakramen Inisiasi (permandian dan penguatan). Lebih lagi hal ini akan sangat menekankan akan menjadi satu-satunya kriteria (patokan) di mana seseorang dapat mengetahui apakah dia menerima Roh Kudus atau tidak. Orang Katolik tidak menerima pandangan bahwa pengalaman yang disadari adalah satu-satunya kriteria dari kehadiran Roh pada diri seseorang; di pihak lain, juga bukan menurut tradisi Katolik yang sejati untuk menganggap tidak penting apakah seorang Kristen mengalami kuasa Roh Kudus dalam hidupnya atau tidak. menanggapi pelajaran dan hal yang kita ucapkan, tetapi kadang-kadang kita juga tidak dapat melihatnya. Tetapi kesanggupan kita untuk membedakan di mana mereka berada tidak begitu penting daripada kenyataan bahwa proses pertumbuhan dalam iman dan ketaatan berjalan terus dimana diri mereka. Dan proses inilah yang perlu kita bantu. Setelah minggu kelima, keprihatinan kita berubah. Kita masih perlu memperhatikan perkara iman dan ketaatan. Apa yang terjadi pada minggu kelima perlu dipupuk. Bagian terbesar dari perhatian kita dalam 2 minggu terakhir ialah mendorong mereka untuk meneruskan langkah yang telah mereka ambil, menjadi lebih teguh dalam iman dan ketaatan. Bila kita lupakan bahwa setiap orang Kristen harus terus tumbuh di dalam iman dan ketaatan, dan perlu dukungan untuk hal ini, maka kita akan menjadi pekerja yang miskin di dalam pembangunan Komunitas Kristiani dan di dalam membantu orang Kristen untuk bertumbuh. Orang Katolik akan mengartikan dibaptis dalam Roh sebagai suatu pembebasan dari apa yang sudah diberikan pada saat permandian dan penguatan. Mendoakan orang, bukanlah sebagai suatu tindakan sakramental (sedikitnya, bukan dalam arti teologis sebagai suatu Tetapi ada hal ini yang perlu lebih diperhatikan setelah minggu ke-5. Dua minggu terakhir adalah soal-soal penting untuk orang di dalam seminar membuat keptusan yang konkrit untuk mengikatkan diri mereka pada suatu komunitas atau kelompok doa yang memungkinkan mereka untuk menerima bantuan yang mereka perlukan untuk tumbuh di dalam hidup dalam Roh. Pelayanan kita sebagai anggota Tim harus bertujuan untuk mendorong mereka membuat keputusan yang definitip untuk menjadi bagian dari suatu komunitas atau kelompok doa di mana mereka akan dibantu untuk tumbuh. Kita adalah pelayan dari karya Allah. Seperti St. Paulus mengatakan dalam suratnya yang pertama kepada umat di Korintus: “Jadi apakah Apolos? Apakah Paulus? Pelayan-pelayan Tuhan yang olehnya kamu menjadi percaya, masing-masing menurut jalan yang diberikan Tuhan kepadanya. Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan. Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melalui Allah yang memberi pertumbuhan. Baik yang menanam, maupun yang menyiram adalah sama: dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri. Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah” (I Kor:3:5-9). 94 47 Pandangan yang dominan tentang pembaptisan dalam Roh Kudus terdapat dalam dokumen-dokumen pertama; “Malines Document; “Teological and Pastoral Orientations of the Catholic Charismatic Renewal” (pp.29-33). Pandangan inilah yang kami sajikan di sini. Memang ada cara lain untuk mengerti karya Roh Kudus, di mana terdapat banyak pandangan yang berguna. Salah satu pandangan yang baik, lihat : “Baptized in the Holly Spirit”: A Catholic Interpretation of the Pentacostal Experience”, by Francis A. Sullivan SJ., in Gregorianum vol.55-fasc.2 (1974) rome: Gregorian University Press. Allah berkarya di dalam Seminar Hidup Dalam Roh, dengan suatu cara baru menarik orang kepadaNya dan membangun mereka ke dalam hidup umatNya. Kita tidak perlu merasa harus “membujuk orang untuk dibaptis dalam Roh” atau “membujuk mereka untuk Tuhan”. Allah sendiri akan melakukan hal itu, dan Dia akan bekerja melalui beberapa sarana yang ada di dalam seminar. Kita hanya perlu membuat diri kita siap sedia bagi mereka sebagai pelayannya agar kita dapat melakukan sebagian pekerjaan yang ditugaskan kepada kita. Mungkin Dia menghendaki kita untuk menanam benih, mungkin Dia menginginkan kita untuk menyirami tanaman, atau menyiangi, atau memangkas atau melakukan apa saja yang perlu. Tugas kita adalah melakukan hal yang akan membantu proses seseorang untuk berpaling kepadaNya. Dibawah ini disebut beberapa masalah yang dapat menghalangi orang untuk sunguh-sungguh berpaling kepada Tuhan: 1. Karena kurang pengetahuan. Setiap orang mempunyai pengetahuan yang samar-samar tentang hidup Kristiani atau tentang dibaptis dalam Roh. Menjelang minggu ke-5, pengertian mereka haruslah cukup jelas, supaya mereka dapat membuat komitmen yang sungguh-sungguh kepada Kristus dan meminta apa yang telah dijanjikan olehAllah. 2. Kesulitan-kesulitan pribadi. Kadang-kadang orang dapat diganggu oleh kesulitan-kesulitan pribadi yang dialaminya dalam menyerahkan diri kepada Tuhan. Macammacam kesulitan yang dialami dapat berupa : * masalah psikologis * masalah dalam keluarga atau situasi hidup * masalah kenangan Bila kita sadar akan kesulitan-kesulitan ini, kita dapat membantu mereka untuk mengatasinya, dan kita dapat membantu mereka untuk terbuka terhadap karya Tuhan di tengah-tengah masalah itu. 48 2. Kita yang sebelumnya telah menjadi Kristen akan melihat bahwa tahun-tahun kehidupan Kristen Kristen kita telah diperlengkapi dengan banyak sumber-sumber, yang sekarang dapat dialami secara baru dengan adanya kehadiran Roh Kudus didalam dirinya. C. Seharusnya tak seorang Kristenpun yang tak memiliki hubungan denganAllah atau yang tak berdaya sebagai orang Kristen. * Setiap orang, juga yang baru mulai dalam hidup Kristiani dapat menerima pencurahan Roh Kudus. IV.Pencurahan Roh hanyalah awal dari suatu kehidupan yang baru. A. Dengan bantuan orang Kristen yang commited sebagai saudara/i kita, kita dapat bertumbuh menuju kematangan spiritual (Rohani). B. Kita dapat menumbuhkan suatu persatuan dan persahabatan dengan Kristus setiap hari. C. Kita dapat mengalami suatu kedamaian dan kegembiraan yang baru, melihat diri kita disembuhkan, menjadi orang yang mengasihi. D. Kita dapat mempertimbangkan hubungan-hubungan yang lebih baik. Minggu depan : Akan kita diskusikan bagaimana berpaling kepada Kristus, agar kita dapat menerima kepenuhan hidup baru yang ditawarkan. Minggu sesudah itu : Ada kesempatan untuk menerima doa pencurahan Roh. Kami harapkan kalian berbicara dengan pemimpin kelompok sharing dalam minggu sebelum anda didoakan (bukan minggu ini tetapi minggu berikutnya), dan kita mengharapkan anda membaca pampletpamplet: “Baptized in the Spirit and Spirituals gifts”. Bila anda berminat mengetahui lebih banyak mengenai hubungan antara dibaptis dalam Roh dan sakramen-sakramen, kami harapkan anda membaca pamplet: “Confirmation anda Baptism in the Holy Spirit).” 93 B. Ia dapat berdoa dalam suatu cara yang baru: - Doanya menjadi lebih berpusat kepada Allah, kurang pada diri sendiri. - Doanya menjadi sering doa pujian dan Syukur - Dia menemukan bahwa dia dapat berdoa dalam bahasa Roh; - Karunia doa bahasa Roh adalah : *suatu sarana pertumbuhan spiritual *doa yang diinspirasikan Roh Kudus dalam diri kita untuk memujiAllah. *doa yang diinspirasikan Roh Kudus dalam diri kita apabila kita tidak dapat berdoa secara memadai. C. Kitab suci, liturgy, sakramen-sakramen menjadi hidup. D. Buah-buah Roh Kudus berkembang di dalam dirinya (cita, sukacita, damai, dll) (Gal.5:22). E. Ia dapat menerima karunia-karunia Roh untuk melayani Allah, (nubuat, penyembuhan, membeda-bedakan Roh, ilham untuk berkata-kata) (1 Kor.12). III.Kepenuhan hidup dalam Roh mulai ketika kita menerima pencurahan Roh. Pencurahan Roh memungkinkan kita menjalani hidup yang lebih penuh dalam Roh. A. Ketika kita menerima pencurahan Roh, Roh Kudus datang kepada kita sedemikian rupa sehingga kita dapat mengalami KehadiranNya dan Dia akan merubah kita. Hal ini bukanlah penerimaan Roh Kudus yang pertama, tetapi pembebasan kuasaNya yang telah kita terima melalui permandian dan penguatan. B. Tiap-tiap orang mengalami Perubahan yang berbeda-beda, sebagai akibat menerima pencurahan Roh. 1. Mungkin banyak orang yang baru pertama kalinya secara sadar mengalami Roh Kudus dalam dirinya. Orang lain yang pernah mengalami kehadiran Roh Kudus dalam hidupnya, dapat menerima pengalaman yang lebih penuh, mungkin menjadi sadar akan akibat-akibat yang baru, Perubahan-perubahan baru yang dibawa Roh Kudus di dalam dirinya: Setiap orang dapat mengalami kehadiran dan karya baru dari Roh Kudus. 92 3. Latar belakang teologis. Sering orang berkata seperti “Tentu saja Roh Kudus berkarya di dalam hidup beberapa orang tetapi Tuhan tidak menghendaki saya untuk mengalami kehadiranNya seperti yang dialami orang lain”. Atau mungkin “Karunia-karunia Roh hanya untuk beberapa orang” atau mungkin “Tuhan hanya menghendaki kita untuk berdoa agar kehendakNya terjadi”. "Dia tidak menginginkan kita berdoa untuk sesuatu bagi diri kita sendiri”. Atau “memiliki karunia-karunia Roh akan membuat saya sombong.” Dalam kasus seperti ini orang membuat batas akan apa yang dapat di lakukan Tuhan bagi mereka, dan kita perlu menolong mereka untuk melihat kepenuhan kuasa dan cinta Tuhan. Kita harus membantu mereka untuk dapat melihat bahwa Tuhan menghendaki mereka mengalamiNya, dan Dia mau berkarya melalui mereka dengan KuasaNya. 4. Mencari Pengalaman Religius. Dari waktu kewaktu kita dapat berjumpa dengan orang yang memandang pencurahan Roh sebagai suatu “pengalaman religius” yang baik untuk dialami. Untuk orang seperti ini perlu ditunjukkan bahwa pencurahan Roh mempersiapkan kita untuk menjadi orang Kristen yang lebih dalam dan terlibat di dalam komitmen yang serius untuk menghayati suatu kehidupan Kristiani dan untuk melayani. 5. Kurang Kemauan. Kadang-kadang ada orang yang mau ikut jalan Tuhan hanya setengahsetengah saja tetapi tidak sepenuhnya. Hal ini dapat dilihat dalam kaitan dengan karunia bahasa roh. Bila orang tidak mempunyai kemauan sunguh-sungguh untuk semua hal yang Tuhan mau lakukan, maka mereka tidak akan mencapai hidup Kristiani yang sebenarnya. 49 KOMUNITAS Seorang tukang kayu dapat membuat sebuah pintu yang indah, pintu yang terindah di dunia, akan tetapi pintu itu dapat menjadi tidak berguna bagi sebuah rumah. Mungkin ia terlalu besar atau terlalu lebar atau terlalu kecil. Mungkin masih banyak hal-hal lain yang membuat pintu itu tidak cocok. Tidak ada jaminan bahwa satu pintu yang bagus akan pasti cocok dengan salah satu rumah. Untuk itu diperlukan mata dari seorang arsitek (atau dari seorang pembangun). Sebuah pintu tidak cukup bila sudah indah dan dibuat dengan baik. Perlu cocok dengan sebuah rumah dan membuat rumah itu menjadi lebih baik. Tukang kayu harus membuat pintu sesuai dengan spesifikasi rumah itu. Hal yang sama juga berlaku untuk Seminar Hidup Dalam Roh. Yang Tuhan kehendaki bukanlah suatu hidup yang sempurna di dalam Seminar. Yang dikehendaki Tuhan ialah untuk membangun orang dan membuatnya kuat. Seperti halnya dengan sebuah pintu yang indah tidak akan berguna bila tidak cocok dengan sebuah rumah, demikian juga hidup dalam Roh akan sedikit saja nilainya bila tidak cocok dengan apa yang sedang dibangun Tuhan pada tempat tertentu. Seminar-seminar Hidup Dalam Roh dimaksud sebagai suatu pendahuluan ke arah suatu hidup di dalam Roh yang dihayati bersama orang lain. Pengalaman menunjukkan bahwa bila seseorang tidak menggabungkan diri dengan salah satu kelompok orang-orang yang menghayati hidup baru ini, maka Seminar Hidup Dalam Roh tidak akan memberi dampak perubahan yang besar dalam hidupnya. SHDR saja sendirian tidak akan efektip dalam jangka panjang. Dibutuhkan lebih dari itu. baik apabila mereka tidak didoakan untuk pencurahan Roh sampai mereka membuat keputusan-keputusan yang jelas mengenai hidupnya. OUTLINE YANG TERPERINCI PADA PENYAJIAN I. Bapa menghendaki semua orang mempunyai hidup yang baru. Dia mengutus PuteraNya ke dalam dunia, agar kepada kita dapat diberikan sumber dari hidup baru itu, yaitu Roh Kudus. A. Seringkali Kekristenan yang kita kenal tidak hidup secara spiritual tapi sekarang ini Allah memperbarui GerejaNya dengan suatu pencurahan baru, dari RohNya. B. Bapa menghendaki semua orang memiliki hidup yang baru di dalam Dia C. Bapa mengutus PuteraNya ke dalam dunia untuk membawa hidup baru kita. 1.Yesus itu Tuhan, apabila kita mengakui keTuhananNya, kita; dapat mengalami suatu kebebasan baru dan suatu hidup yang baru. 2. Di dalam Dia semua dosa-dosa kita dapat diampuni (apapun yang kita lakukan) dan setiap halangan di antara kita dan Bapa dapat disingkirkan. 3. Sesudah Yesus bangkit dari mati dan naik kepada Bapa, Ia mengutus Roh Kudus untuk membawa hidup baru bagi kita (Kis.1:1-5). Oleh karena itu Seminar dibuat sebagai suatu alat dalam konteks suatu komunitas atau kelompok doa. Seminar dimaksudkan sebagai suatu metoda evangelisasi yang membantu orang untuk masuk kehidupan suatu persekutuan hidup (komunitas) atau kelompok doa. Dengan demikian mereka harus dikaitkan dengan cara yang tepat dengan kehidupan suatu Komunitas atau kelompok doa di mana mereka mengambil bagian. II. Apabila Roh Kudus datang kepada seseorang, maka Ia menjadi orang yang diubah. (Kis.2 atau Kis.19:1-7). A. Ia mengenalAllah melalui pengalaman: - Dia mengenal Allah sebagai Bapanya yang mencintai dan memeliharanya. - Dia mengalami cinta Allah dan kehadiranNya di dalam suatu cara yang baru. - Dia mengalami Allah berbicara dalam hatinya, mengajarnya membimbingnya. - keTuhanan Yesus mulai menjadi prinsip dasar dalam cara hidupnya. 50 91 kadang kita dapat mengatakan bahwa kita akan mendoakan mereka untuk memperoleh iman yang lebih besar di dalam minggu yang kelima, dan kemudian berdoa dengan mereka untuk pencurahan Roh pada minggu berikutnya (kadang-kadang mereka mau pencurahan Roh ketika mereka didoakan untuk beroleh iman yang lebih besar). Sangat baik untuk memperbanyak formulir janji (komitmen). (Session B. pada outline Seminar 5) dan memberikannya kepada orang-orang pada minggu ke empat. Pada pertemuan pribadi, kita dapat membawa salinannya dan menanyakan kepada mereka apakah mereka siap untuk membuat janji itu. Membicarakan formulir janji itu dengan mereka sering kali menyingkapkan adanya kesulitan-kesulitan. Kita membuat janji dengan mereka pada minggu ini untuk meyakinkan agar mereka itu dapat dijumpai selama seminggu sebelum seminar kelima. Untuk kebanyakan orang, satu setengah minggu cukup, tetapi setelah itu mungkin tidak. Kita harus yakin bahwa mereka tahu bahwa kita tidak akan berdoa dengan mereka tanpa adanya satu kali pertemuan pribadi dengannya. (Doa khusus). Bisa saja kita berdoa untuk orang itu bagi pertumbuhan iman dan komitmen kepada Tuhan sebelum minggu kelima. Bila kita dapat menegaskan seseorang di dalam kelompok sharing membutuhkan bantuan dan merasa bahwa dia akan terbuka bila kita berdoa dengannya, maka kita dapat mendoakannya setelah seminar. Doa seperti ini seringkali membuat perubahan besar dalam dirinya. Bukanlah sesuatu yang aneh apabila seseorang mengalami pencurahan Roh sendirian, tanpa ada orang yang berdoa dengannya. Bila mereka tumbuh dalam iman, hal ini dapat terjadi setiap saat, dan sesudah seminar ketiga hal ini dapat dikatakan wajar terjadi. Hendaklah kita jangan bingung apabila hal ini terjadi, tapi juga tidak perlu kita mendorong agar hal ini terjadi. Kebanyakan orang akan terlebih dahulu membuat komitmen kepada Kristus dan pertobatan yang lebih 90 Ada banyak bentuk kelompok yang mengambil manfaat dari Seminar Hidup Dalam Roh. Beberapa kelompok hanya merupakan kelompok persekutuan doa yang kecil, yang hanya memberikan Seminar dalam waktu ke waktu bila ada beberapa anggota kelompok yang baru. Biasanya dalam seminar semacam ini hanya terdapat 3 atau 4 orang baru dan itu merupakan hal yang mudah untuk orang yang sedikit untuk menjadi anggota yang tetap dalam kelompok. Beberapa kelompok yang melaksanakan Seminar terdiri dari komunitas yang besar atau suatu pusat pembaruan yang melayani banyak orang dari suatu daerah yang luas. Kelompok seperti ini mulai Seminar setiap minggu yang mempunyai sepuluh atau dua puluh orang peserta dari tempat-tempat yang berbeda dan terpencar-pencar. Untuk kelompok seperti ini, mengintegrasikan Seminar ke dalam suatu Komunitas sedemikian rupa sehingga orang merasa mudah untuk meneruskannya merupakan suatu tugas yang kompleks. Tentu saja ada macam-macam variasi dan perbedaanperbedaan di antara kelompok dan setiap bentuk grup harus membuat Seminar sesuai dengan kelompoknya dengan sedikit perubahan yang diperlukan. Namun ada beberapa hal yang harus diusahakan pada setiap kelompok, tak peduli apakah kelompok itu besar atau kecil. Yang pertama adalah menarik orang untuk mengikuti Seminar. Yang kita harapkan dalam Seminar adalah orang-orang yang sudah siap untuk berpaling kepada Tuhan dalam cara yang lebih dalam dan dibaptis dalam Roh. Mereka mungkin belum siap untuk dibaptis dalam Roh dalam minggu yang pertama, tetapi mereka haruslah terbuka. Mereka harus sungguh-sungguh tertarik. Biasanya kita tidak suka dengan orang yang skeptis (meragukan adanya Allah), mereka hanya ingin tahu, atau seseorang yang tidak terbuka untuk memasuki atau memperdalam keterlibatan dalam suatu hubungan pribadi dengan Kristus. 1. Salah satu cara untuk memperoleh orang tepat adalah dengan mengumumkan akan diadakannya seminar dengan cara yang tepat. Bila kita membuat pengumuman pada suatu pertemuan, kita 51 memberikan suatu gambaran mengenai apa yang kita harapkan. Cara kita mengumumkan Seminar, akan membantu mereka untuk memutuskan apakah mereka mau ikut atau tidak. Bila kita membutuhkan orang yang sudah memikirkan/menimbang-nimbang dibaptis dalam Roh Kudus, kita harus menjelaskan demikian. Bila kita tidak mengharapkan orang dari luar kota, kita juga harus mengumumkannya. Kita juga harus memberi pengumuman yang sesuai, konkrit dan jelas: beberapa minggu akan berlangsung, kapan akan dimulai, berapa lamanya setiap sessi. 2. Cara lain untuk memperoleh orang yang tepat ialah dengan menjelaskan pada persekutuan doa dan komunitas siapa yang seharusnya menjadi anggota yang kita harapkan. Kebanyakan orang datang karena dorongan orang lain. Bila kita menemukan orang yang datang mulai datang ke Seminar sebelum mereka siap, kita harus menjelaskan hal ini kepada orang lain di dalam kelompok. Semakin orang mengerti siapa sebenarnya yang tepat untuk ikut, semakin kita akan mendapatkan orang-orang yang tepat dalam persekutuan. Kadang-kadang bila terdapat masalah-masalah pada orang yang datang, pada umumnya hal itu senada dengan orang yang telah disebut di atas. Bila orang datang secara terpaksa, seringkali mereka tidak terbuka terhadap Tuhan. Atau bila orang didorong untuk ikut tanpa dijelaskan apa yang akan terjadi, seringkali mereka tidak siap untuk mengambil bagian. Anggota persekutuan doa atau komunitas seringkali perlu dididik bagaimana caranya mereka untuk mengundang orang dan mendorong mereka. Setiap kelompok juga perlu memberi perhatian untuk mempersatukan orang-o r ang yang datang ke Seminar agar masuk ke dalam kehidupan komunitas. Masa peralihan (transisi) harus dilakukan dari seminar sampai menjadi bagian dari persekutuan doa atau komunitas. Kebanyakan orang tidak akan melanjutkan Seminar Hidup Dalam Roh tanpa bantuan. Untuk dapat terus maju, mereka harus didorong untuk terus maju. Dua minggu terakhir dalam Seminar, harus memberi perhatian khusus terhadap hal-hal ini. Mereka juga harus 52 (Pertemuan setelah minggu ke empat). Sangat penting untuk dalam minggu ini bertemu dengan setiap orang sebelum mereka didoakan untuk pencurahan Roh. Pertemuan pribadi ini memenuhi beberapa maksud; 1. Memberikan kita kesempatan untuk menjawab pertanyaanpertanyaan dan masalah-masalah yang masih ada pada setiap orang mengenai pencurahan Roh. Seringkali mereka menanyakan halhal yang mereka tidak merasa bebas untuk menanyakannya didalam kelompok yang lebih besar. Kadang-kadang pertanyaan itu telah diajukan di dalam grup, tetapi mereka itu perlu diyakinkan sekali lagi mengenai hal itu. 2. Pertemuan pribadi dapat juga memberi dorongan dan iman yang mereka perlukan dalam hubungan berdoa dalam iman untuk pencurahan Roh. Ketakutan dan kebimbangan yang wajar dan juga setan berusaha menjauhkan mereka dari penyerahan diri pada Allah. Selama waktu pertemuan pribadi itu, anggota Tim harus berusaha untuk memperlihatkan kepada orang itu bahwa ketakutannya adalah wajar dan hal ini mungkin saja sebagai godaan dari si jahat. 3. Pertemuan pribadi juga merupakan kesempatan untuk membicarakan soal-soal Karunia Roh dengan lebih luas dan mendalam, khususnya doa bahasa Roh. Selama pertemuan ini, kita memberikan beberapa petunjuk bagaimana menanggapi karunia bahasa Roh itu. 4. Pertemuan pribadi juga merupakan kesempatan untuk mengatakan kepada mereka yang kita rasa belum siap untuk didoakan pencurahan Roh, bahwa mereka harus menunggu untuk sementara. Alasan-alasan yang paling umum ialah karena mereka belum memutuskan untuk bertobat dari dosa yang besar atau belum membuat suatu komitmen kepada Tuhan dan mereka belum percaya bahwa Tuhan akan melakukan apa saja bagi mereka. Kadang-kadang orang yang sungguh-sungguh takut dapat dibantu dengan menunda satu minggu. Pengalaman melihat orang didoakan seringkali mengurangi ketakutan mereka. Kadang 89 3. Tidak perlu (bagi siapapun untuk menjadi) seorang Kristen yang tidak mempunyai hubungan yang hidup dengan Allah atau yang tidak mengalami Kuasa Roh Kudus di dalam hidupnya. - Setiap orang, walaupun dia baru menjadi Kristen, dapat menerima pencurahan Roh. 4. Pencurahan Roh barulah merupakan awal dari suatu kehidupan yang baru. Kepada para peserta harus diberi penjelasan, bahwa mereka akan didukung dalam doa 2 minggu lagi: dan agar untuk persiapannya mereka menyediakan waktu untuk bertemu dengan pemimpin kelompoknya guna membicarakan hal ini dalam minggu sebelum didoakan. B. KELOMPOK SHARING: 1. PERTANYAAN UNTUK SHARING: Apakah anda mengerti apa maksudnya pencurahan Roh? Mengertikah anda apa itu karunia berdoa dalam Roh dan mengapa seseorang itu rindu untuk berdoa dalam Roh? 2. Setelah sharing, buatlah janji (oleh pemimpin kelompok) untuk bertemu dengan setiap anggota kelompok di dalam minggu setelah seminar 4. KOMENTAR PADA DINAMIKA Biasanya sudah ada perubahan di dalam diri orang-orang dalam Seminar 3. Kebanyakan mereka telah dipengaruhi oleh pengajaran. Iman yang baru dan keinginan yang baru untuk berubah sudah timbul di dalam hati mereka. Tugas Tim adalah memupuk iman yang baru dan keinginan yang baru ini. Pertanyaan sharing mungkin sudah tidak diperlukan minggu ini dan minggu-minggu berikutnya. Seringkali di dalam grup sudah siap untuk langsung mengadakan sharing setelah pengajaran. Namun demikian, beberapa kelompok sharing mungkin selalu memerlukan pertanyaan untuk memulai sharing. 88 ditarik ke dalam persekutuan hidup. Seringkali perbedaan antara seseorang yang tetap tinggal atau pergi hanyalah karena kontak pribadi dengan orang-orang lain di dalam persekutuan doa atau komunitas. Bila terbentuk ikatan-ikatan dan cinta bertumbuh, seseorang akan lebih suka untuk terus ikut. Orang secara khusus membutuhkan perkenalan dengan orang lain dalam pertemuanpertemuan yang tidak resmi. Dalam kelompok yang lebih kecil, anggota-anggota Tim dapat memikul tanggung jawab ini. Pada kelompok yang lebih besar, diperlukan suatu sistem “penyambutanpenyambutan” (“greeters”). 3. Setiap kelompok harus termasuk dalam “suatu struktur yang mengikat” dalam suatu komunitas. Karena Seminar Hidup Dalam Roh sangat penting menjadi bagian dari suatu persekutuan doa atau komunitas, keduanya harus diintegrasikan. Beberapa orang dalam kelompok kecil tertentu lebih baik tidak berupaya sendiri melaksanakan Seminar Hidup Dalam Roh. Mereka yang mempunyai tanggung jawab yang menyeluruh untuk kelompok harus mengambil tanggung jawab untuk seminar-seminar. Mereka harus menunjuk/menetapkan Tim pemimpin-pemimpin dan anggota-anggota Tim. Mereka harus sadar bahwa seminar-seminar mempersiapkan orang sebaik-baiknya untuk suatu hidup di dalam p er s ek u tu an d o a d an komunitas. Mereka harus sungguh-sungguh memperhatikan bahwa seseorang harus mengambil tanggung jawab untuk memberi informasi yang terus menerus di antara seminar-seminar dan orang lain didalam komunitas (pemimpin-pemimpin dalam persekutuan doa dan komunitas harus mengetahui siapa yang datang ke Seminar dan siapa yang ikut didoakan; orang-orang lain di dalam kelompok harus mengetahui siapa-siapa orang baru di dalam seminar yang hidup dekat dengan mereka atau yang sama-sama dalam satu paroki atau gereja. Para penyambut harus mengetahui pada minggu kedua siapa-siapa yang mengikuti seminar dan seharusnya dilakukan suatu komunikasi secara teratur di antara mereka dan pemimpin-pemimpin kelompok sharing). 53 4. Akhirnya, setiap kelompok harus memperhatikan hal-hal yang diperlukan setelah seminar. Seminar saja tidak cukup. Orang membutuhkan lebih banyak bantuan dari pada yang dapat diberikan Seminar. Setiap kelompok dapat melakukan hal-hal yang berlainan. Komunitas yang besar dan matang, dapat menyediakan macammacam kursus atau bantuan-bantuan dalam macam-macam bentuk. Kelompok yang lebih kecil atau kelompok yang masih baru dapat melakukan hal sedikit lebih dengan mengajak orang hidup bersama mereka dan membagikan (share) buku-buku dan kaset-kaset dan cinta secara pribadi maupun dengan cara memberikan dorongan. Kita hanya dapat melakukan apa yang ditugaskan Tuhan kepada kita, walaupun demikian kita perlu melakukan pertumbuhan di luar seminar dengan memperhatikan hidup doa. PENYAMBUT-PENYAMBUT (GREETERS) Di dalam komunitas-komunitas yang lebih besar, tugas untuk memperhatikan orang dapat dibagi di antara anggota-anggota Tim Seminar Hidup Dalam Roh dan “penyambut-penyambut” (greeters). Penyambut-penyambut (greeters) ialah suatu kelompok orang yang mengambil tanggung jawab untuk membantu orang-orang yang datang ke Seminar Hidup Dalam Roh agar mereka berintegrasi ke dalam kehidupan suatu komunitas. Mereka menghubungi orang-orang baru setelah minggu kedua dan mulai mengajak mereka ke suatu tempat di mana mereka dapat mengadakan kontak dengan suatu komunitas hidup atau kelompok doa (kelompok doa yang lebih kecil, pesta-pesta, liturgi-liturgi atau pelayanan khusus, suatu tempat di mana anggota-anggota komunitas berkumpul bersama). Mereka perlu sering melakukan sesuatu usaha untuk memperkenalkan mereka kepada orang-orang didalam komunitas dan juga mengundang mereka untuk makan bersama. Tujuan yang utama ialah agar orang-orang baru mengalami apa artinya hidup Kristiani pada taraf kehidupan sehari-hari (dan bukan hanya dalam pertemuan-pertemuan) dan melihat bahwa mereka tidak merasa ditinggalkan. Setiap minggu, penyambut hendaknya berbicara kepada setiap orang yang ada dibawah tanggung jawabnya, walaupun tidak perlu dalam waktu 54 PERTEMUAN TIM YANG KETIGA: 1. Evaluasi seminar yang lalu: - Membicarakan problema-problema yang timbul dan apa yang sebaiknya dilakukan untuk mengatasinya. - Menelaah daftar para peserta dan membahas apa yang sebaiknya dilakukan bagi mereka. 2. Membahas seminar yang ketiga: - memahami tujuan yang hendak dicapai. - Membicarakan sharing dan pertanyaannya, agar jelas dan mengenai sasaran. 3. Membicarakan kontrak pribadi yang akan dilakukan setelah seminar ke.4: - Bilamanakah seseorang itu siap untuk pencurahan Roh. - Bagaimana berbicara dengan orang yang bersangkutan untuk mengetahui apakah ia sudah siap. - Bagaimana pemikirannya tentang apa itu pencurahan Roh; apa pendapatnya tentang karunia berdoa dalam Roh. - Perlunya membuat janji dalam minggu ini untuk bertemu dengan setiap peserta di dalam minggu setelah seminar 4. 4. Berdoa untuk seminar beserta semua peserta yang akan mengikuti seminar yang akan datang. SEMINAR 3 A. PENGAJARAN : 1. Bapa menghendaki semua orang memiliki hidup baru. Ia mengutus PuteraNya Yesus ke dalam dunia, agar kepada kita dapat diberikan sumber hidup baru, yaitu Roh Kudus. 2. Apabila Roh Kudus turun ke atas seseorang, ia menjadi lain. Kepadanya telah diberikan kuasa untuk mengenai Allah dan menghayati suatu hidup yang baru. (Masukkan di sini kesaksian pribadi) 87 SEMINAR 3 HIDUP BARU TUJUAN: lama. Penyambut bertanggung jawab untuk melihat agar orang itu tidak menjadi hilang mencapai tujuan di mana dia menjadi bagian dari suatu komunitas atau kelompok doa. Hal ini sangat penting bahwa penyambut terus-menerus mempunyai kontak dengan orang itu dalam jangka waktu tertentu setelah Seminar selesai agar orang itu dapat melakukan masa penyesuaian dari Seminar tanpa dia kehilangan arah. Bersaksi atas kenyataan, bahwa kabar itu memang sungguhsungguh kabar baik, menyadarkan peserta, bahwa suatu kehidupan baru itu dapat diperoleh melalui penerimaan Roh Kudus (yang lebih penuh). Membantu mereka untuk melihat, bahwa kehidupan baru ini berpusatkan kepada suatu hubungan pribadi dengan Tuhan yang dialami. “Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan” (Yohanes 10:10b). Seminar ketiga merupakan seminar yang sangat pribadi. Ini merupakan seminar di mana kita memusatkan diri kepada hidup baru yang dapat dimiliki oleh setiap orang. Dalam seminar ini kita menjelaskan kepada orang apa artinya pencurahan Roh. Kemungkinan pada saat inilah kebanyakan orang berbalik kepada Kristus dalam cara yang baru, karena mereka dapat melihat secara konkrit bentuk dari suatu perubahan pribadi yang telah ditawarkan kepada meraka. Pusat dari seminar adalah kesaksian pribadi. Pembicara harus membuat penyajian yang sebagian besar terdiri dari kesaksian pribadinya tentang bagaimana dia mengalami pencurahan Roh dan apa dampaknya dalam hidupnya. Kesaksian pribadi itu membuat perubahan yang besar dalam sikap orang-orang. Hal ini dapat juga menjadi suatu cara pengajaran yang paling efektif. Orang dapat menerima banyak teori mengenai apa itu pencurahan Roh, tetapi bila mereka mendengar cerita tentang apa yang terjadi terhadap seseorang bila ia telah mengalami pencurahan Roh, maka mereka akan sungguh-sungguh mengerti apa itu pencurahan Roh. 86 55 BAGIAN KEDUA SEMINAR-SEMINARNYA (BAB PENDAHULUAN) TUJUAN: Untuk memberikan suatu penjelasan yang singkat dan terang mengenai pewartaan Kristen, agar orang-orang dapat melihat hal-hal yang menjadi latar belakang pengalaman mereka dalam pertemuan dan tertarik untuk berpaling kepada Tuhan dan mau melibatkan diri/ikut ambil bagian dalam Seminar Hidup Dalam Roh (SHDR). Session pendahuluan tidak harus merupakan bagian dari SHDR. Namun banyak kelompok-kelompok doa yang merasa berguna untuk ada session pendahuluan sebelum pertemuan doa mereka. Session pendahuluan ini memberikan kesempatan untuk menyampaikan kepada orang-orang suatu penjelasan singkat tentang “apa yang terjadi di sini” dan memberikan mereka kesempatan untuk bertanya apapun yang mungkin timbul. Hal itu merupakan suatu cara untuk menarik orang kepada Tuhan. Yesus telah mati diatas salib, karena Dia telah menumpahkan darahNya bagi kita. Dia adalah korban bagi dosa-dosa kita. Jika Dia tidak mati dan bangkit kembali, kita tidak akan mengalami penyelamatan. Apa yang dapat kita lakukan adalah menceritakan fakta-faktanya. Kematian dan kebangkitan Yesus menyelamatkan kita. Kita yang telah mengalami kuasa salib tidak perlu malu untuk menceritakan kepada manusia, bahwa dengan melalui saliblah mereka dapat diselamatkan St. Paulus berkata: “Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani memberi hikmat, tetapi kita memberitahukan Kristus yang disalibkan, untuk orang-orang Yahudi satu batu sandungan dan untuk orangorang bukan Yahudi suatu kebodohan, tetapi untuk mereka yang tinggal, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi Kristus adalah kekuaan Allah dan hikmat Allah. Sebab yang bodoh dari Allah lebih kuat dari pada manusia” (I Kor:I:22-25). (Umum): Pengajaran secara keseluruhan dapat menjadi kering apabila tidak dipersiapkan dengan baik. Secara umum pewartaannya harus disajikan sederhana, tanpa terlalu banyak tambahan atau penjelasan. Anekdot-anekdot atau cerita yang berbeda dapat dipergunakan untuk menghidupkan atau ceritera yang berbeda dapat penyajian. Beberapa kutipan Injil amat penting untuk mendukung point-pointnya. Session pendahuluan dapat ditangani baik oleh suatu Tim orang yang hanya bertanggung jawab atas session ini maupun oleh Tim yang bertanggung jawab untuk SHDR. Tim SHDR dapat memberikan session Pendahuluan ini satu atau dua minggu sebelum SHDR dimulai. PERTEMUAN TIM : 1. Membicarakan session ini, terutama mengenai : - Pengajaran dan bentuk formatnya 56 85 Bila kita berbicara tentang kerajaan setan, kita dapat menarik perhatian orang akan beberapa fakta sederhana. Kita dapat mengatakan: “Kebanyakan dari kita merasakan bahwa di dunia ini ada sesuatu yang tidak beres, sesuatu yang lebih besar dari diri kita sendiri, malahan lebih besar kalau semua kejahatan yang telah dilakukan perorangan dikumpulkan. Kita merasa bahwa ada suatu kuasa dibaliknya itu. “dapat juga kita katakan :”Kebanyakan dari kita telah mengalami atau merasakan adanya kuasa roh jahat.” Kita dapat menyerahkan pada Tuhan agar pendengar menerima kebenaran pernyataan ini. (II.B.3). Pada akhir bagian II, orang yang mengikuti seminar seharusnya melihat bahwa mereka memerlukan bantuan dan bahwa mereka perlu membuat suatu pilihan penting. Apapun pilihan mereka belum begitu jelas baginya saat ini. Yang perlu mereka ketahui ialah bahwa dengan memilih Yesus dan hidup di dalam Roh maka mereka telah memilih sesuatu yang lebih besar daripada suatu berkat pribadi. (III). Bagian terakhir, secara sederhana menawarkan kabar gembira Yesus. Allah telah menjadi manusia dalam Yesus. Yesus adalah Tuhan. Dia mati untuk dosa-dosa kita dan bangkit kembali. (III.B). Ada godaan yang kadang-kadang dihadapi orang-orang Kristen. Di dalam upaya agar Kekristenannya masuk akal bagi orangorang yang bukan Kristen, mereka berbicara mengenai Yesus demikian rupa hingga menghindar “Kebodohan salib”. St. Paulus berkata: “Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.” (1 Kor.1:18). Kita tidak dapat membuat pengertian yang lengkap mengenai salib dalam terminologi manusia yang bisa difahami. Tapi itu tidak berarti bahwa kita harus menghindarinya. Kita diselamatkan karena 84 - 2 Membahas peranan aggota Tim Sharingkan tentang tipe-tipe orang-orang yang mungkin ikut, serta pendekatan yang mungkin yang perlu diambil oleh Tim. Berdoa khusus untuk session ini dan orang-orang yang akan mengikutinya. PENGAJARAN: PENDAHULUAN: - Pembicara memperkenalkan diri - Ia berbicara tentang komunitas/kelompok doa dan session ini. 1. Allah mencintai anda dan ingin agar anda memiliki hidup yang penuh dan bahagia. 2. Manusia itu berdosa dan terpisah dari Allah. Karena itu ia tidak dapat mengenal cinta Tuhan dan ikut serta dalam kehidupan Allah bersama-sama orang-orang lain. 3. Yesus Kristus merupakan satu-satunya yang dapat memberikan kuasa/kekuatan kepada anda untuk menghayati hidup baru ini. Melalui Dia anda dapat mengenal kasih Tuhan dan membagi hidupAllah bersama yang lain. 4. Anda harus menerima Yesus Kristus ke dalam hidup anda sendiri sebagai Tuhan dan Penyelamat dan anda akan menerima karunia Roh Kudus yang memberikan anda kekuatan untuk menghayati suatu kehidupan yang baru. TAHAP TANYA JAWAB SHARING: 1. Kalau kelompok cukup besar, pemimpin membagi-baginya dalam kelompok-kelompok kecil, yang masing-masing dipimpin oleh seorang anggota Tim. 2. Pemimpin mendorong hadirin untuk mengajukan pertanyaanpertanyaan. 3. Bila belum disebut-sebut, pemimpin berbicara mengenai karunia berdoa dalam Roh. 4. Pemimpin menutup dengan menyampaikan beberapa judul buku untuk dibaca lebih lanjut. 57 KOMENTAR TERHADAP DINAMIKA: - Session disusun agar singkat : 20-25 menit pengarahan dan 30 menit Tanya jawab. Pembicara tidak perlu banyak menambahkan pada pengajaran terperinci dari outline. - Waktu tanya jawab sebaiknya dilakukan dengan membagi-bagikan peserta dalam kelompok 7-8 orang dengan dipimpin seorang anggota Tim untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan. Apabila pembicara sendirian maka tanya jawab dapat dilakukan dalam satu kelompok besar. Anggota Tim tak perlu terkejut apabila mendapat pertanyaan yang sulit atau “Keras” (apakah orang-orang yang tak pernah mendengar tentang Yesus akan masuk neraka? Bagaimana Sri Paus bisa mengatakan………? dsb) mereka jangan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tidak mampu mereka jawab sedapatdapatnya usahakan diskusi berpusat kepada semangat dasar Kristiani. BAB PENDAHULUAN SEMINAR HIDUP DALAM ROH OUTLINE YANG TERPERINCI DARI PRESENTASI PENDAHULUAN Malam ini kita berkumpul dan bersatu dalam doa sebagai Komunitas Kristiani (Persekutuan Doa). Kita semua anggota suatu Komunitas Kristiani yang mencoba hidup secara Kristiani, yang mirip dengan orangorang Kristen purba (pertama). Kita adalah orang-orang yang mulai mengalami realitas bahwa Yesus dan kuasa Roh Kudus yang mengubah seluruh hidup kita. Saya akan mencoba memberikan keterangan tentang pemahaman kita tentang apa arti menjadi seorang Kristen dan apa artinya dipermandikan dalam Roh, kemudian akan ada tanya jawab. 58 (II). Bagian kedua merupakan hal yang tidak sederhana. Nyatanya hal ini hanya dapat dipelajari dari wahyu Allah. Kita membuat kesalahan apabila kita mencoba untuk membuktikannya; kita hanya dapat mengatakan : “Allah bersabda demikian”. Itulah sebabnya banyak terdapat kutipan-kutipan itab Suci yang diberikan pada outline. Pembicara tidak usah menggunakan semua kutipankutipan itu, tetapi ia perlu tahu di mana “Allah bersabda demikian”. (IIB.1). Bagian tentang dosa, setan dan kuasa kegelapan mungkin sulit dijelaskan. Dalam kenyataannya, sejauh mana pengalaman pribadi kita akan keselamatan Allah akan mempengaruhi kemampuan kita untuk menyampaikan pewartaan ini dalam iman. Bila kita belum mengalami pembebasan dari kuasa setan; bila hidup kita belum begitu berbeda dari hidup orang-orang di sekitar kita maka kita tidak dapat menyampaikan kata-kata ini dengan iman dan keyakinan yang sama dengan apabila kita sungguh-sungguh telah menyaksikan perubahan-perubahan tersebut. Kita harus berserah kepada Tuhan agar membimbing kita dalam cara bagaimana kita secara pribadi harus menjelaskan bagian ini. Dalam mempersiapkan bagian ini, pembicara dapat membaca Michael Harper's (Spiritual Warfare) atau Watshman Nee (Love not the World);kedua orang ini memberikan pandangan Cosmis (alarm) mengenai penyelamatan yang perlu untuk presentasi. Keduanya membantu menempatkan kita dalam hubungannya dengan keyakinan spiritual. Pembicara dapat juga memakai meditasi tentang kedua standard dalam minggu yang kedua dari buku Latihan Rohani St. Ignatius Loyola seri Ignasiana S Apabila kita sampai pada pembicaraan tentang setan dan kuasa kegelapan, maka kita harus berbicara tentang kebenaran secara sederhana tapi penuh kuasa. Seringkali kita menyangka bahwa orang-orang modern tidak mau menerima bahwa setan itu ada. Mungkin ini benar bagi beberapa orang, dan mungkin beberapa dari orang ini hadir dalam seminar kita. Tetapi kebanyakan orang-orang modern sebenarnya sejak lama mencurigai setan itu ada dan sedang bekerja. Banyak orang yang telah mengalami berurusan dengan roh-roh jahat, atau paling sedikit curiga bahwa itu yang mereka alami. 83 berkarya untuk membawa suatu kerajaan baru, dan Ia telah mengutus Kristus, yang menetapkan gereja sebagai suatu umat baru, suatu masyarakat di mana orang hidup di bawah pemerintahan Allah dan bebas dari kekusaan setan. Penyelamatan bukan hanya sesuatu untuk masa depan, tetapi untuk saat kini. Penyelamatan itu bukan hanya sesuatu yang membawa keuntungan bagi saya pribadi, tetapi membawa suatu kehidupan baru yang penuh di dalam suatu masyarakat yang baru. Tujuan pengajaran kedua ialah untuk membuat orang menjadi sadar betapa besarnya Kristianitas itu. Dalam beberapa hal pengajaran ini merupakan suatu ujian bagi pengajar. Ia dipanggil untuk melakukan suatu pernyataan iman, untuk mengatakan sesuatu yang bagi orang yang mendengarkannya belum dialami dan tidak dapat mengalaminya untuk sementara. Pendeknya, ia dipanggil untuk mewartakan Injil. Ia tidak mungkin membela apa yang dikatakannya selain dengan mengatakan : hal ini telah disabdakan Allah kepada kita. Dia hanya harus bersandar kepada fakta bahwaAllah telah mewahyukan kepada kita bahwa ada lebih banyak yang sedang terjadi di dunia daripada yang terlihat/tampak oleh mata manusia. Manusia berada ditengah-tengah realitas Rohani, baik yang nerakawi maupun yang surgawi. Namun perlu menunggu sampai mereka dapat melihat dengan mata iman maka barulah mereka dapat mulai mengerti apa yang sedang terjadi atas mereka. (I) Bagian pertama pengajaran bermaksud untuk menggambarkan situasi di dalam dunia sebagaimana yang dilihat oleh kebanyakan orang. Kita tidak perlu mengatakan bahwa segala sesuatunya tidak beres di dunia. Yang perlu kita katakan adalah bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan dunia, sesuatu yang serius, malahan sesuatu yang besar. Hanya beberapa orang saja di dalam seminar yang tidak menyetujui hal itu. Bagian pertama dapat disajikan secara singkat, langsung menuju sasarannya, persis seperti yang ditulis pada outline. Tak perlu menyajikan sesuatu bukti bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan dunia, kita dapat mengatakannya sebagai suatu fakta yang jelas. Akan membantu untuk menceritakan beberapa cerita pengalaman pribadi yang membantu kita menyadari keadaan dunia. 82 AMANAT/PESAN KRISTUS: Untuk mengerti apa yang sedang kita alami maka perlu untuk mengerti amanat dasar Yesus. Secara singkat dapat kita bagi dalam 4 kebenaran pokok. Empat pokok ini adalah 4 butir ringkasan dari unsur-unsur dasardasar Injil. KEBENARAN I: Allah mencintai saudara dan menginginkan agar saudara hidup bahagia dan penuh. “Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyai dalam segala kelimpahan” (Yohanes 10:1 ob). Allah menginginkan agar kita mengenal Dia, mengalami cintaNya dan hidup bersama di dalam suatu komunitas cinta dengan semua orang. Mengapa kebanyakan orang tidak mengalami kehidupan seperti ini? KEBENARAN II: Manusia berdosa dan terpisah dari Allah dan oleh karena itu manusia tidak mengenal cinta kasih Allah dan tidak dapat membaginya dengan orang lain. Manusia tidak putus-putusnya berupaya mendekati Allah dengan kekuatan sendiri dengan Allah berbagai cara: Etika, filsafat, obat-obatan, agama dll. “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah k e h i l a n g a n kemuliaan Allah” (Roma 3:23). ( D o s a m e n y a n g k u t ketidakpedul ain terhadapAllah dan Manusia ditandai dengan memberontak t e r h a d a p D i a , b a i k s e c a r a a k t i f maupun pasif). Keterpisahan manusia dari Allah mengakibatkan manusia terpisah dari 59 “Dan karena mereka tidak merasa perlu mengakui Allah, mereka penuh dengan macam kelaliman, kedengkitan…..” (Rom.1:28). Manusia tidak dapat hidup bersama dalam cinta dan damai. Kecuali kalau ada perubahan hidup spiritual di dalam diri mereka, yang hanya dapat diberikan olehAllah sendiri. Bagaimana perubahan spiritual ini dapat terjadi? KEBENARAN III: Hanya Yesus Kristuslah yang dapat memberimu kuasa agar dapat hidup seperti itu. Malalui Dia kita dapat mengenal cinta kasih Allah dan dapat membagi hidupAllah itu dengan orang lain. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal “ (Yohanes3:16). Didalam Yesus, Allah menjadi manusia dan masuk ke dunia untuk memulihkan kembali keterpisahan antara Allah dan manusia. Melalui hidup, kematian dan kebangkitanNya Yesus Kristus telah memungkinkan manusia mengalami hidup berkelimpahan ini. Allah “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku”(Yohanes 14:6). Manusia Melalui Yesus Kristus, Allah memberikan kekuatan kepada manusia agar dapat hidup bersama dalam cinta kasih dan keharmonisan yang memang dimaksud Allah bagi manusia. Tetapi mengetahui hal ini saja, tidak cukup. 60 B. Yesus wafat untuk dosa-dosa kita dan bangkit untuk memberi kita hidup baru. (Rom.4:25;Kol.1:20:Tit.3:3-7). - Jika Ia tidak wafat, kita tidak akan dibebaskan dari dosa-dosa kita (Yes.53:4-6;Ibr.9:11-28). - Dia mematahkan cengkeraman setan (Yoh.12:31:IYoh.4:4) - Penyelamatan itu lebih daripada hanya masuk surga, tetapi merupakan suatu cara hidup baru secara keseluruhan yang sudah di mulai di dunia ini (Yoh.10:10b; Yoh.4:14). C. Yesus itu Tuhan (Allah memberikan kuasa dan wewenang penuh kepada Yesus untuk membawa kemerdekaan dan kehidupan baru kepada mereka yang menerimanya) (Mat.28:18 ~ Fil.2:5-11). Yesus hidup dalam GerejaNya dan berkarya di dalam dan melalui Gereja untuk memberikan hidup bagi pengikut-pengikutNya. (Ef.2:17-22). D. Minggu depan: kita akan membicarakan apa itu hidup dan apa yang dapat dihadapkan seseorang dari pencurahan Roh. KOMENTAR PADA PENYAJIAN Pengajaran kedua adalah tentang “Penyelamatan” yang berarti “Allah menyelamatkan kita”. Apabila kita bicara tentang penyelamatan, kita membicarakan apa yang telah, yang sedang, dan yang akan dilakukan Allah untuk menyelamatkan kita. Biasanya, pengertian kita mengenai penyelamatan terbatas pada pengampunan atas dosa-dosa kita dan masuknya kita ke dalam surga. Kadang-kadang hal ini juga masih ditambah dengan suatu pengetahuan pribadi seseorang tentang Kristus. Meskipun semuanya ini (pengampunan dosa, hal masuk surga, pengetahuan tentang Kristus) memang merupakan bagian-bagian penting dari penyelamatan, penyelamatan Allah secara penuh lebih daripada ini. Allah berkarya di dalam Kristus untuk membawa kita kepada kehidupan penuh di dunia, suatu kehidupan yang mengangkat damai dan kebahagiaan, bebas dari dosa dan setan, penyembuhan dan kuasa spiritual. Terlebih lagi, Allah 81 3. Beberapa bentuk Kritianitas mengandalkan usaha-usaha manusia untuk menemukan hidup yang baik guna merobah dunia: Kristianitas sekuler, Kristianitas Tradisonal. Tetapi kesemuanya ini berpangkal pada kebijaksanaan manusia; sedangkan kita memerlukan kebijaksanaanAllah (Yes.55:8-9). B. Allah bersabda kepada kita bahwa : 1. Kita bukan hanya dihadapkan kepada ketidak-beresan tertentu didalam masyarakat atau di dalam diri kita sendiri, tetapi dibalik semua ketidak-beresan itu ada sesuatu yang lebih besar daripada apa yang dapat diatasi oleh manusia: - Kuasa dosa yang mencengkeram (Rom.9:9-23). - Suatu kerajaan, kuasa kegelapan (Kol. 1:13). - Suatu kuasa pemberontakan melawan Allah, permusuhan denganNya (Ef.6:12). - Setan ada dibelakangnya (1 Yoh. 5:19). - Kita maupun masyarakat kita tidak bebas (manusia terbelenggu secara spiritual, di bawah penindasan si jahat) (Ef.2:1-3). 2. Manusia diciptakan membutuhkan Allah untuk mencapai damai, keadilan dan kebenaran yang sejati. - Realitas spiritual bukanlah sesuatu pilihan tambahan (Yoh.15:15c) - Hanya dalam Kerajaan Allah (di bawah pemerintahanNya) semuanya ini mungkin (Yeh.2:1-5:Yes.45:22). - Dibawah kekuasaan Allah, hidup dapat diubah sekarang juga (Yes.48:17-18;Mrk.1:14-15) 3. Kita dihadapkan kepada suatu pilihan : hidup di bawah kuasa kegelapan atau di dalam KerajaanAllah. III.Allah mengutus PuteraNya untuk menghancurkan belenggu setan dan memberikan kepada kita hidup baru melalui kematian dan kebangkitanNya. Yesus adalah Tuhan dan Penyelamat A. Allah mengutus PuteraNya untuk membebaskan kita dari kegelapan dan setan. Yesus adalah Kristus (Sang Messias, Dia yang diutusAllah) (Kol. 1:13; Yoh.11:21-27;Mat.16:13-17). 80 KEBENARAN IV: Kita harus menerima Yesus ke dalam hidup kita sebagai Tuhan dan Juru selamat dan kita akan menerima karunia Roh Kudus yang akan memberikan kekuatan agar dapat mengalami suatu kehidupan baru. MENERIMAKRISTUS : Menerima Kristus ke dalam hidup kita itu lebih dari sekedar percaya bahwa Ia adalah Allah dan mati untuk manusia dan juga lebih dari hanya melakukan pekerjaan-pekerjaan baik dan mengikuti ajaran-ajaran moralNya. Menerima Kristus berarti masuk ke dalam suatu relasi pribadi dengan Kristus, di mana kita menerima cintaNya dan menyerahkan hidup kita kepadaNya. Tiap lingkaran menunjukkan kehidupan seorang manusia. Pusat dari lingkaran menunjukkan pusat kehidupan tempat duduk supir, titik dari mana kehidupan dikendalikan, dimana di sekitar titik itu hidup berpusat. Siapapun atau apapun yang ditempatkan di pusat itu, merupakan seseorang atau sesuatu yang mengendalikan hidup manusia itu. Dalam hidup kebanyakan orang, adalah diri atau egonya yang menjadi pusat. Kadang-kadang orang lain, atau obat narkotika atau sesuatu hal yang lain. Ada banyak minat dalam kehidupan setiap sekolah, keluarga, pekerjaan, seni, musik dll. (lingkaran-lingkaran yang lain). Kristus mungkin juga merupakan salah satu minat dalam hidup orang itu (salib dalam lingkaran), atau bisa juga Kristus sama sekali di luar hidupnya, seperti pada seseorang yang belum pernah mendengar tentang dia atau belum pernah memikirkannya secara sungguh-sungguh. Orang seperti ini tidak mengalami kehadiran Allah dan cinta kasihNya. Dia akan mengalami tidak adanya kuasa dan tujuan, tidak adanya damai dan suka cita sejati. Bila dia menganggap dirinya 61 sebagai seorang Kristen, dia akan mengalami kekristenannya kosong dan tanpa arti. Menerima Yesus Kristus ke dalam kehidupanmu berarti membiarkan Dia menjadi pusat hidupmu. Itu berarti menyerahkan hidupmu kepadaNya. Bila kita melakukan hal ini, kita akan dapat mengenal Dia secara pribadi. “Tetapi semua orang yang menerimaNya diberiNya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam namaNya (Yoh.1:12). B. Tetapi setiap orang sepakat bahwa ada yang amat tidak beres di dunia sekarang ini (perang, kemiskinan, huru hara, konflik rasial, kesenjangan generasi, exploitasi). C. Ada pertumbuhan kesadaran bahwa masalah-masalah yang ada bukan hanya sejumlah masalah-masalah pribadi tetapi pada masyarakat secara keseluruhan, pada sistem secara keseluruhan terdapat sesuatu yang tidak beres. [Kemana akan menuju masalahmasalah sosial makin memburuk (makin) tak seorangpun yang dapat mengubah situasi; teknologi dan perubahan sosial (social change) berada di luar kemampuan manusia untuk mengatasinya.] KARUNIAROH: Karunia Roh memenuhi seluruh hidup kita dan mengubah kita supaya kita mulai mengenal dan mengalami cinta kasih Allah dan hidup berkelimpahan yang dijanjikan Yesus. A. Yesus datang untuk membawa karunia Roh kepada manusia. Dalam ke-4 Injil, Yohanes Pemandi berkata kepada Yesus : “Aku membaptis kamu dengan air, tetapi ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus” (Markus 1:8). Yesus menjanjikan Roh Kudus kepada para pengikutNya. (Yoh. 16:12-13; Yoh.14:16-17). Sebelum naik ke surga, Dia berkata : “…..telah kamu dengar dari padaKu, “Sebab Yohanes membaptis kamu dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus” (Kis.1:5). B. Kuasa Roh Kudus terbukti nyata pada masa Gereja Purba. 1. Pentakosta: - Janji dipenuhi (Kis.2:4) - Pernyataan Roh: Karunia bahasa roh, pujian kepada Allah yang diilhami. - Perbedaannya : keberanian, kuasa, kesatuan, mewartakan Injil dengan efektif, cinta, pertobatan. 62 D. Pribadi-pribadi menderita oleh situasi tersebut dan karena tiadanya bantuan, dan mereka menghadap banyak masalah (kesepian, tersingkir, depresi, kekhawatiran, ketidak-pastian, tidak adanya arah, perasaan tak berguna, hubungan antar pribadi yang ditandai dengan ketakutan, curiga, tak saling percaya, exploitasi). E. Sesuatu yang besar diperlukan untuk memperbaiki situasi di dalam dunia. II. Karena penyebab ketidak-beresan di dalam masyarakat adalah sesuatu yang lebih besar dari pada apa yang dapat dihadapi oleh manusia sendiri (setan, dosa dan kuasa gelap), manusia membutuhkan Allah untuk menemukan hidup baru yang mereka inginkan. A. Manusia melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki dunia. 1. Ada beberapa macam usaha sekulir : Tetapi mereka tidak berhasil. - Bahwa orang-orang yang paling terpelajar di Universitas mengalami masa yang sulit dalam menjalani hidupnya, pekerjaannya dan hubungan antar manusia. - Bahwa orang-orang yang tertinggi jabatannya di dalam bisnis modern mengalami kesulitan dalam hidupnya, pekerjaan dan hubungan-hubungan antar manusia. 2. Cara-cara yang dikembangkan oleh manusia mencoba mencapai suatu penyelesaian : Yoga, Meditasi Transendel dll. 79 melalui wafat dan kebangkitanNya. Yesuslah Tuhan dan Penyelamat. Anjurkan beberapa bacaan dan besarkan semangat para peserta untuk terus berpaling kepada Tuhan. Anjurkanlah mereka datang tepat pada waktunya (kalau perlu). 2. Sesudah Pentakosta: Peristiwa Philipus di Samaria (Kis.8), Paulus dan Ananias (Kis. 9), Petrus dan Kornelis (Kis.10), (Kis.19): Paulus di Efesus ata u dari St. Paulus : (Gal .3:1-5) atau (I Tes 1:2-10). Peristiwa ini terjadi 25 tahun sesudah Pentakosta. Kesimpulan: B. KELOMPOK SHARING: PERTANYAAN: Hal-hal apa yang selama ini menyebabkan anda sangat membutuhkan Kristus? Sharingkan pengalaman di manaAllah menolongmu. Berikan juga kesempatan kepada kelompok untuk bertanya apapun atau membicarakan/mengungkapkan apa yang ada dalam pikiran mereka. Mengalami kuasa Roh dengan cara yang nyata adalah biasa (normal) dalam pengalaman umat Gereja Purba. Orang sungguh-sungguh diubah oleh karunia Roh Kudus, dan perubahan-perubahan itu sedemikian rupa, sehingga baik mereka sendiri maupun orang lain dapat mengatakan bahwa mereka menjadi lain. 1. Ada sesuatu yang amat tidak beres dengan dunia ini (dengan masyarakat secara keseluruhan dan kehidupan perorangan) sesuatu yang besar sungguh dibutuhkan. A. Allah menciptakan dunia untuk menjadi tempat yang damai, adil dan bahagia, tempat di mana Dia akan meraja. Ia masih tetap menghendaki dunia itu demikian. (Yes.2:1-5). C. Gereja tidak pernah kehilangan kehidupan Roh maupun pengalaman kuasaNya. Tetapi di dalam sejarah ada saatnya bahwa keduanya kelihatan mengendor, dan pada periode lain bertumbuh, di mana terjadi suatu pembaruan spiritual. Masa kini di dalam Gereja Katolik sedang tumbuh suatu pembaruan spiritual, yang nampaknya merupakan suatu jawaban terhadap doa dari Paus Yohanes XXIII yang meminta orang Katolik mendoakannya sebelum dan selama konsili Vatikan II berlangsung: “Baruilah dalam masa kami ini, ya Tuhan. Mukjizat-mukjizatMu, agar terjadilah suatu Pentakosta baru." Dalam tahun-tahun berikutnya sesudah Konsili, banyak orang Katolik mengalami pembebasan atau pun pembaruan kuasa Roh dalam dirinya. Pembaruan di antara orang Katolik ini, sejajar pula dengan apa yang dialami oleh gereja-gereja Kristen lainnya. Berjuta-juta orang Kristen mengalami Kuasa Roh yang sama yang menandai gereja purba dahulu. (Di sini dijelaskan macam-macam perubahan yang dibuat oleh Roh Kudus di dalam kehidupan orang-orang Kristen dengan contoh-contoh seperti pokok-pokok seperti dibawah ini. 1. Hidup doa berubah -Allah nyata dalam doa. 2. Kitab Suci: Bagaimana Roh membuatnya hidup. 3. Mewartakan Kristus kepada orang lain yang bersumber dari pengenalan baru mengenai Yesus. 78 63 KOMENTAR PADA DINAMIKA Banyak hal yang benar pada Seminar pertama, juga benar untuk Seminar kedua. Bila ditinjau dari perasaan orang yang mengikuti Seminar, Seminar kedua masih merupakan pendahuluan. Anggota Tim harus menyambut mereka. Pada akhir seminar, setiap pemimpin kelompok sharing harus mengenal orang-orang didalam kelompoknya dan harus mengetahui latar belakang mereka, khususnya tentang bagaimana hubungan mereka dengan Tuhan dan dengan Seminar. OUTLINE YANG TERPERINCI DARI PENYAJIAN 4. Komunitas Kristiani - membagi hidup baru. 5. Karunia-karunia Roh: a. Bahasa Lidah (roh) - karunia berdoa, yang kebanyakan diterima pada waktu pencurahan Roh. b. Nubuat : seseorang berbicara menyampaikan pesan yang diilhamkan Allah - suatu cara bagi Allah untuk berbicara kepada kita, biasanya dimaksudkan untuk “membangun, mendorong dan menghibur” suatu komunitas atau P.D. Bdk. 1 Kor.12:4-11 atau untuk suatu bimbingan tertentu (Kis. 11:27-30). c. Karunia-karunia seperti yang dijelaskan pada : 1 Kor.12-11 dan Roma 12:6-8) 6. Buah Roh (Gal.5:22) Roh Kudus mulai menghasilkan perubahan-perubahan sifat dan sikap, kita mulai dapat bersikap seperti Kristus. Hidup dalam Roh tersedia bagi setiap orang. Mereka yang Kristen telah menerima karunia Roh, tetapi seringkali pengalaman akan Roh Kudus tidak sesuai dengan apa yang dilukiskan di dalam Perjanjian Baru. Seminar Hidup Dalam Roh menyediakan jalan untuk belajar lebih banyak tentang hidup di dalam Roh dan dibaptis dalam Roh (Jelaskan seminar secara singkat dan jelaskan kapan pertemuan berikutnya). PERTEMUAN TIM YANG KEDUA: 1. Evaluasi seminar yang lalu: - Membicarakan setiap problema yang timbul dan membicarakan bagaimana mengatasinya. - Meneliti daftar peserta dan memikirkan apa yang sebaiknya dilakukan untuk masing-masing mereka. - Menyusun kelompok sharing yang dianggap paling baik dan tidak akan diubah lagi. 2. Meninjau seminar kedua: - Memahami bersama tujuan yang mau dicapai. - Membicarakan format dan pengajaran. 3. Membicarakan apa yang sebaiknya dilakukan anggota Tim: - Masih perlunya untuk menyambut dan mengenal para peserta seminar. - Meninjau sharing dan pertanyaan untuk sharing, agar jelas dan dapat memenuhi tujuannya. 4. Berdoa untuk seminar berikut dan orang-orang yang hadir di dalamnya. KOMENTAR-KOMENTAR UNTUK PENYAJIAN SEMINAR 2. Pembicara tidak perlu banyak menambah outline ini. Tambahan yang paling penting adalah kesaksian pribadi yang harus diberikan pada bagian C, pada waktu menjelaskan macam perbedaan yang dibuat oleh Roh Kudus dalam hidup seorang Kristen. Dalam kenyataannya bagian terakhir seluruhnya dapat diberikan sebagai suatu kesaksian pribadi. Dalam memberikan kesaksian pribadi, pembicara harus menjelaskan cara hidupnya sebelum menjadikannya Kristus Tuhan dari kehidupannya atau sebelum mengalami pencurahan Roh. Dia harus mensharingkan bagaimana dia menerima Yesus sebagai Tuhan dan bagaimana dia mengalami pencurahan Roh. Kemudian dia mensharingkan perubahan64 A. PENGAJARAN: 1. Ada sesuatu yang amat tidak beres dengan dunia ini (dengan masyarakat sebagai keseluruhan, dan kehidupan pribadi-pribadi). - Sesuatu yang besar sungguh dibutuhkan. 2. Karena penyebab ketidak-beresan dengan masyarakat adalah sesuatu yang lebih besar dari apa yang dapat diatasi sendiri oleh manusia (setan, dosa dan kuasa kegelapan), maka manusia perlu Allah untuk dapat menemukan hidup baru yang didambakannya. 3. Allah mengutus Yesus, PuteraNya untuk menghancurkan belenggu setan dan memberikan kepada kita hidup yang baru 77 SEMINAR 2 PENYELAMATAN TUJUAN: Membantu orang-orang untuk dapat melihat betapa pentingnya kekristenan itu, membantu mereka untuk memahami pewartaan dasar kristiani (apa yang Yesus telah lakukan bagi mereka), membantu mereka menyadari betapa perlunya untuk membuat keputusan yang serius. “Ia telah melepaskan kita dari kekuasaan kegelapan dan memindahkan kita kedalam kerajaan AnakNya yang kekasih “ (Kol.1:13). perubahan yang dia lihat dalam hidupnya sejak saat itu. Jangan berbicara terlalu umum. Bila mungkin pembicara harus menceritakan bagaimana dia berbalik kepada Tuhan dan menembahkan peristiwa-peristiwa yang menggambarkan pokok-pokok yang ingin dijelaskannya. Kesaksiankesaksian harus singkat dan sederhana. Kekuatan dari presentasi yang diberikan ada dalam keterus-terangan dan kesederhanaannya. Pembicara tak perlu menjelaskan panjang lebar. Amanat itu sendiri akan berbicara dalam cara yang berbobot. Gambar (diagram) akan banyak membantu untuk membuat pokok-pokok pembicara lebih jelas. Cerita-cerita Injil dan kesaksian akan membuat bagian terakhir presentasi menjadi efektif. Seminar kedua adalah seminar di mana orang dapat datang untuk melihat dimensi-dimensi Kristianitas secara penuh. Di sini kita menyajikan visi yang terkandung dalam pewartaan kabar gembira tentang Yesus. Di dalam seminar inilah kepada orang-orang diperkenalkan realitas dari dua kerajaan (dua cara hidup atau dua masyarakat) di dalam dunia ini, dan harus menghadapi pertanyaan, apakah kehidupan mereka mencerminkan hidup di dalam Kerajaan Kristus atau tidak. Inilah waktunya di mana orang harus menyadari bahwa mereka bukan hanya “diberkati” ketika mereka menerima pencurahan Roh, tetapi menyerahkan diri kepada suatu orientasi kembali secara total kehidupannya. Orang-orang yang datang ke seminar kedua sudah mulai bersungguhsungguh. Mereka sudah mau membuat keputusan yang lebih definitif untuk setia mengikuti Seminar, biasanya karena mereka menginginkan hidup baru yang telah ditawarkan. Pewartaan dari pengajaran memang masuk akal. Perasaan tertarik dan ingin tahu biasanya terjadi pada minggu yang pertama, kesungguhan bertumbuh pada minggu yang kedua. 76 65 SEMINAR 1 CINTA KASIH ALLAH TUJUAN: - Menarik orang supaya terus mengikuti Seminar. - Mengarahkan mereka untuk berpaling kepada Tuhan. - Mulai membangkitkan iman di dalam diri mereka. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, hingga telah mengaruniakan anakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang perayaan kepadaNya tidak akan binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yohanes3:16). Seminar pertama adalah seminar di mana kita menjangkau umat dan mulai mengenal mereka. Seminar ini disebut juga Seminar harapan dan janji. Kita bicara kepada orang-orang dengan cara yang sederhana tentang apa yang ditawarkan Allah pada kita. Kita mensharingkan mengenai cinta kasihAllah kepada mereka, cinta kasih yang menawarkan suatu hubungan pribadi denganNya. Karena Allah mencintai kita. Ia menginginkan kita bersatu dengan Dia. Karena Ia menginginkan kita bersatu dengan Dia, hidup dekat denganNya, mempunyai hubungan pribadi denganNya, maka Dia menawarkan hidup baru dalam Roh Kudus kepada kita. Allah mencintai kita demikian besarnya sehingga Dia mengutus PuteraNya yang tunggal kepada dunia untuk memberikan hidup baru bagi kita dan Dia mengutus RohNya dan mencurahkan kepada kita, agar kita lebih intim bersatu denganNya daripada seseorang atau apapun juga. Seminar pertama tidak dimaksudkan untuk memberi terlalu banyak instruksi, tetapi lebih sebagai pengantar, mendorong orang agar tekun mengikuti seminar. Pengajaran haruslah singkat (antara 10-15 menit) dan harus mendorong orang untuk memiliki iman bahwa Allah akan melakukan sesuatu yang nyata dalam tujuh minggu berikutnya bagi masing-masing peserta. Diskusi akan memberikan kesempatan untuk 66 Tujuan pembahasan 4 macam kategori orang adalah untuk menerangkan secara konkrit apa yang mungkin dapat terjadi terhadap mereka. Mereka yang belum dibaptis dalam Roh, dapat dibaptis dalam Roh, tetapi hal ini akan berarti suatu perubahan yang berbeda untuk setiap orang. Untuk orang-orang tertentu hal ini berarti ke luar dari situasi di mana Kekatolikan mereka hanya KTP dan kemudian masuk ke dalam situasi di mana mereka dapat menghayati hidup dalam Roh. Orang-orang ini akan mengalami perubahan yang terbesar. Untuk orang lain pembaptisan dalam Roh akan berarti sebagai tambahan dimensi pengalaman di dalam hidup Kekristenan mereka. Mereka ini akan lebih mengenal Tuhan dan melihat Dia bekerja dalam kehidupannya. Bagi mereka yang sudah mengenal Tuhan dan merasakan kuasaNya dapat masuk ke dalam suatu “dimensi Karismatik” yang baru, dan dapat mengalami Tuhan dalam suatu cara yang baru yang lebih kuat. Akhirnya, setiap orang dalam Seminar yang sudah dibaptis dalam Roh akan menemukan bantuan tambahan di dalam instruksi dan pengalaman dari seminar. (II.B.3). Bagian ini hanya dipergunakan pada persekutuan doa atau komunitas yang mempunyai system “greeter-penyambut”. Lihat bagian III. III. Bagian terakhir merupakan suatu nasehat singkat untuk selalu berpaling pada Tuhan setiap hari. Di sini kita mensharingkan nasehat, betapa pentingnya doa, meditasi dan bacaan. Ceritakan kepada mereka apa yang dapat mereka lakukan untuk bekerja sama di dalam seminar yang akan membuat mereka lebih mudah terbuka terhadap Tuhan. BACAAN YANG DAPAT MEMBANTU Beberapa ayat K.S. yang mungkin dapat membantu dalam pengajaran untuk mendukung apa yang dikatakan pembicara : Yoh.3:16; Yoh.1:12: Mazm.145:18: Yoh.10:10b: Yoh.14:23: Why.3:20: Yes.45:18-19: Yeh.34:15-16. Bacaan sebagai latar belakang untuk pembicara : Stephen Clark's: Baptized in the Spirit dan Spiritual Gifts. 75 dengan pengertian pembaptisan dalam Roh. Kedua kesaksian ini harus berbeda. Kesaksian yang pertama ini harus berpusat pada pokok bagaimana pembicara berpaling pada Tuhan dan perubahan apa yang telah dibuat Tuhan pada dirinya. Hal ini perlu menekankan fakta bahwa kita dapat sungguh mengenal Allah secara pribadi, dengan mengalaminya sendiri dan bukan hanya “kata orang”. Kesaksian kedua akan berpusat lebih ke arah pembaptisan dalam Roh dan perubahan-perubahan yang terjadi melalui hubungan yang baru dalam Roh Kudus. Dalam edisi buku ini, diandaikan bahwa semua peserta seminar mempunyai latar belakang agama Katolik. Kebanyakan peserta mungkin mempunyai pengalaman yang negative atau kurang adekwat tentang Gereja. Banyak yang mengalami Gereja tradisional dengan tekanan pada peraturan-peraturan yang kaku maupun praktek-praktek sekularisasi dalam Kristianitas, yang menekankan mencintai sesama tetapi meremehkan atau melupakan hubungan dengan Yesus Kristus. Tidak satupun dari bentuk-bentuk Kristianitas ini memberikan bentuk hidup yang sebenarnya Allah ingin tawarkan kepada manusia. Kedua bentuk Kristianitas ini membuat Allah nampaknya jauh namun kita harus ingat bahwa ada cukup banyak juga Kristianitas yang otentik. Bila kita bicara tentang gambaran yang salah mengenai orang, kita tidak bermaksud untuk memberi kesan bahwa kita menganggap setiap orang mempunyai gambaran yang salah atau pengalaman-pengalaman yang tidak baik. Tujuan kita hanyalah untuk meyakinkan orang-orang yang telah kecewa terhadap Kristianitas karena pengalamannya yang telah lalu, mereka akan menemukan sesuatu yang berbeda dalam “Seminar Hidup Dalam Roh”. II. Pada bagian kedua, kita mau membuat kesimpulan sederhana Yesus akan membuat sesuatu untuk kita selama Seminar. Kita dapat mengharapkan sesuatu terjadi terhadap diri kita. Tetapi di pihak lain, seminar barulah merupakan permulaan dari hidup baru. Untuk dapat terus maju dalam Seminar, kita memerlukan bantuan lebih lanjut. 74 sharing pribadi di mana kita dapat lebih mengenal orang-orang dan mensharingkan kepada mereka apa yang telah dilakukan oleh Allah bagi kita. Jangan mencoba untuk mencapai terlalu banyak pada seminar pertama. Kita hanya mencoba memulai seminar sedemikian rupa agar orang-orang mau datang kembali dan mau berpaling kepada Tuhan. Kita mencoba membangkitkan di dalam hati mereka suatu kerinduan akan Allah dan suatu iman yang baru kepada Tuhan. PERTEMUAN TIM YANG PERTAMA: 1. Membicarakan seminar secara keseluruhan. 2. Membicarakan peranan anggota-anggota Tim dalam seminar. 3. Membuat session pertama: - Memahami tujuan yang mau dicapai - Membicarakan format. 4. Membicarakan kelompok sharing. 5. Membicarakan anggota Tim dalam session pertama: - Datang sebelum peserta datang - Ramah dan bersahabat, memperkenalkan diri kepada yang disambut. - Berkenalan dengan peserta dan mengingatkan nama-namanya. - Tetap tinggal sesudah session untuk bercakap-cakap agar lebih mengenal para peserta. 6. Berdoa bagi seminar-seminar dan bagi mereka yang akan ikut serta. SEMINAR I A. PENDAHULUAN: 1. Tim bertemu dengan orang-orang baru. 2. Catat nama, alamat & no. telp. mereka. 3. Kalau kelompoknya kecil, persilahkan peserta memperkenalkan dirinya. B. PRESENTASI PEMIMPIN TIM SEMINAR: Pendahuluan : - Terangkan Seminar Hidup Dalam Roh. - Mengajak umat untuk selalu datang. 67 1. Allah bukanlah pribadi yang tak mungkin dijangkau, tetapi adalah pribadi yang mencintai kita dan ingin berada dalam suatu hubungan pribadi dengan kita. Ia ingin memberikan suatu kehidupan yang lebih baik kepada kita. 2. Didalam seminar ini anda dapat mengambil langkah-langkah yang akan memungkinkan Yesus Kristus menjalin, membangun kembali atau memperdalam relasi (hubungan pribadi) dengan anda. 3. Anda dapat mulai saat ini juga untuk berpaling kepada Tuhan, (anjurkan waktu untuk berdoa, pembacaan Kitab Suci pribadi). C. KELOMPOK SHARING: 1. Pemimpin Tim atau wakilnya membagi peserta ke dalam kelompok-kelompok kecil dan mengumumkan siapa-siapa pemimpin kelompoknya (jelaskan bahwa para pemimpin kelompok adalah anggota persekutuan doa). 2. Pemimpin kelompok sharing mempersilahkan anggota-anggota kelompoknya memperkenalkan diri masing-masing (nama alamat, paroki dan sedikit latar belakang hidupnya). 3. Pertanyaan sebagai bahan sharing : Ceritakan bagaimana anda datang ke persekutuan ini dan apa yang menyebabkan anda mau ikut seminar ini? 4. Pemimpin kelompok yang mulai sharing: tentang latar belakang keagamaannya, pengalaman pertobatan sampai berpaling kepada Tuhan, dan suatu kesaksian singkat mengenai apa yang telah dilakukan Tuhan dalam hidupnya. Kalau ada anggota kelompok yang tidak memberikan sharing mengenai hal yang penting untuk diketahui (seperti latar belakang keagamaannya), pemimpin kelompok dapat menanyakannya dengan cara yang ramah dan santai. 5. Pemimpin Tim menutup waktu sharing dan mengajak seluruh peserta untuk berdoa secara singkat dan kemudian memberitahukan para peserta di mana dan kapan bertemu lagi pada minggu berikutnya. 68 III.Engkau dapat langsung berpaling kepada Tuhan. A. Tuhan akan mengulurkan tangan kepadamu, tetapi engkau juga harus mengulurkan tangan kepada Tuhan. “Bila engkau memanggil aku dan engkau datang pada Ku, Aku akan mendengarkanmu. Bila mencari aku, engkau akan menemukan aku (Yer. 29:12-13) B. Mulai nanti malam. - Berdoa setiap hari kepada Tuhan. - Renungkan sabda-sabdaNya (Jelaskan bagaimana mempergunakan buku : Menemukan Hidup Baru Dalam Roh. - Bila dapat bacalah buku terjemahan RM. Yohanes Indrakusuma O.carm : 1. Dibaptis Dalam Roh : Yohanes Indrakusuma O.carm 2. Gwssa KOMENTAR PADA PENYAJIAN PENDAHULUAN: Pada mulanya kita harus menekankan pentingnya setiap session selama seminar. Kita tidak perlu takut bahwa setiap orang hilang semangatnya bila kita minta hadir setiap minggu. Malahan apabila kita bicara secara halus tetapi tegas, maka kita akan meyakinkan mereka betapa serius dan pentingnya setiap langkah yang mereka ambil. I. Bagian pertama paling baik disajikan dalam bentuk kesaksian pribadi yang singkat. Kita ingin meyakinkan orang yang mempunyai pengalaman yang kurang enak mengenai Kristianitas, bahwa mereka mengharapkan akan menemukan sesuatu yang lain di sini. Kita ingin meyakinkan mereka bahwa mereka akan mempunyai hidup yang lebih baik melalui apa yang dilakukan Yesus bagi mereka. Salah satu cara yang baik untuk mengkomunikasikan semuanya ini ialah dengan menceritakan bagaimana hal ini terjadi didalam hidup kita sendiri. Pengajaran harus ingat bahwa kalau dia masih akan mengajar seminar ke-3, maka dia harus memberi kesaksian pribadi yang sehubungan 73 suatu kehidupan yang baru. Saudara dapat menemukan atau mempunyai hubungan yang sejati dengan Dia (dibaptis dalam Roh dan mengalami karunia-karunia Roh). 2. Mereka yang sudah mencoba hidup sebagai seorang Kristen dalam taraf tertentu, tetapi menemukan kesulitan atau mereka tidak banyak mengalami kontak dengan Allah: selama 7 (tujuh) minggu ini Yesus akan memberikan kepada anda suatu pengalaman berkontak dengan Dia, agar anda tahu bahwa anda mengenal Dia, dan Dia akan memberikan kuasa baru untuk hidup sebagai orang Kristen (Dia akan membaptismu di dalam Roh, dan membiarkanmu mengalami karunia-karunia Roh). 3. Bagi orang-orang Katolik yang sudah mengalami hubungan pribadi dengan Kristus, selama 7 minggu mendatang Yesus akan memberikan suatu hubungan baru yang lebih penuh denganNya (berdoa dalam Roh, karunia-karunia Roh) . 4. Bagi mereka yang sudah dibaptis dalam Roh, Tuhan akan mengajar lebih dalam selama waktu itu tentang apa artinya dibaptis dalam Roh dan Dia akan membawamu lebih dalam ke dalam kehidupan dalam Roh. B. Namun Seminar Hidup Dalam Roh barulah suatu permulaan: 1. Untuk mengalami hidup yang lebih baik, yang ditawarkan oleh Kristus, kita perlu bertumbuh menjadi dewasa dalam hubungan kita dengan Dia. 2. Dalam 3 minggu yang akan datang, kami akan mencoba membantu anda untuk mengerti dan mengambil langkahlangkah yang pertama. - Dua minggu terakhir kami akan menjelaskan bagaimana langkah-langkah selanjutnya. - Sesudah itu, ada kesempatan-kesempatan dan bantuanbantuan lain yang memberi kemungkinan bagi anda untuk tumbuh di dalam apa yang anda sudah mulai disini. 3. Pada minggu-minggu yang akan datang akan ada seorang pemerhati dari Komunitas yang akan mengunjungi anda dan membantu dapat mempunyai hubungan yang lebih erat dengan kehidupan komunitas salah satu cara terpenting untuk belajar mengenai Kristianitas ialah dapat melihat bagaimana orang lain mengalaminya. 72 KOMENTAR ATAS DINAMIKA Di atas segala-galanya, paling penting untuk menyambut peserta pada sessi pertama. Kita harus berusaha menciptakan suasana bagi orangorang baru agar mereka merasa betah. Kita harus menunjukkan bahwa kita mencintai mereka, dan siap sedia membantu mereka. Bila mereka dapat merasa bahwa kita hadir untuk melayani mereka dan bukan untuk menjadi tuan mereka, mereka akan lebih bebas untuk datang kembali. Seperti dikatakan oleh Paulus kepada umat di Kolose; “Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada. Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang” (Kol.4:5-6). Pada seminar pertama kita berurusan dengan “orang-orang luar” yang tertarik menjadi “orang-orang dalam”. Kita harus menyadari bahwa meskipun kebanyakan dari mereka belum menjadi “orang-orang dalam”, namun di pihak lain tak lama lagi mereka akan menjadi “orang dalam”. Kita harus berbicara dengan mereka sedemikian rupa seperti kita menyambut saudara-saudari kita sendiri. Tujuan dari sharing pertama ialah untuk mengarahkan orang dalam sharing pribadi mengenai hubungan mereka dengan Tuhan. Hal ini akan memungkinkan Tim untuk mengenal mereka lebih baik sehingga dapat membantu lebih baik. Hal ini khususnya akan membantu mereka dalam mempermudah membentuk sharing kelompok berikutnya. Sharing itu sendiri, akan saling memperkenalkan orang satu dengan lain. Hal ini akan membawa seminar dari taraf teori menjadi taraf personal. Akhirnya hal ini akan memungkinkan pemimpin kelompok untuk mensharingkan lagi apa yang dilakukan Tuhan terhadapnya, menambah satu kesaksian lagi dalam session ini. Biasanya cara yang paling baik untuk memilih kelompok sharing ialah dengan mengambil kartu yang telah diisi dengan nama-nama peserta dan kemudian mengelompokkan mereka sedemikian rupa sehingga 69 memudahkan mereka untuk sharing dalam kelompok. Seorang pembantu dapat memanggil nama-nama setelah pemimpin selesai dengan pengajarannya. Peserta yang baru dalam Seminar akan senang bila instruksi yang diberikan jelas bagi mereka. Bila kita mencoba bersikap terlalu manis tetapi akhirnya membuat mereka bingung atau ragu-ragu, kita tidak melayani mereka. Bila kita mengharapkan mereka melakukan sesuatu, (misalnya membentuk lingkaran, untuk kelompok sharing atau sharing pribadi di dalam kelompok), kita harus menyatakan dengan jelas, halus tapi tegas, dengan keyakinan, bahwa apa yang kita katakan adalah yang sebaik-baiknya bagi mereka. Kita harus mencoba supaya pertemuan pada minggu pertama tidak terlalu lama. Kita harus mengatakan supaya pertemuan minggu berikutnya dan beritahukan berapa lama session akan berlangsung supaya mereka dapat memperhitungkannya. Bila kita melihat bahwa ada peserta yang datang dan tidak mungkin akan terus menerus mengikut seminar (mungkin karena mereka dari luar kota), kita harus menjelaskan pada malam itu juga bahwa lebih baik mereka tidak ikut tetapi mencari tempat lain yang lebih baik untuk mereka. Kadang-kadang kita dapat bertemu dengan mereka pada kesempatan lain dan membicarakan hal ini dengan mereka. OUTLINE TERPERINCI DARI PENYAJIAN I. Allah bukanlah pribadi yang tak mungkin dijangkau, tapi pribadi yang mencintai kita dan menginginkan adanya hubungan pribadi dengan kita, dan ingin memberikan hidup yang lebih baik bagi kita. A. Gambaran keliru mengenai Kristianitas dapat menjadi penghalang untuk menemukan hidup yang lebih baik melalui Kristus ini. 1. Kristianitas sebagai suatu ajaran moral yang keras ( sebagai peraturan-peraturan yang harus dipegang supaya dapat masuk surga). 2. Kristianitas hanya sebagai mengasihi sesama (selama saya hidup baik-baik saja, tidak menjadi soal apa kepercayaan saya). 3. Allah adalah pribadi yang tak dapat kita hubungi, yang tidak melakukan apapun yang dapat kita alami atau kita ketahui sebagai pekerjaan Dia. B. KEBENARANNYAialah: - Allah mencintai kita. - Ia ingin berhubungan dengan kita dan menjalin hubungan pribadi dengan kita. - Ia ingin memberikan kehidupan yang lebih baik kepada kita. - Untuk inilah Dia mengutus PuteraNya yang tunggal, Yesus. C. Kita dapat mengalami suatu kehidupan yang lebih baik sebagai hasil dari Kristianitas yang otentik. - Pengenalan mengenaiAllah dan KuasanyaNya untuk mengalami kehidupan Kristiani - Kebahagiaan, damai dan sukacita, hubungan pribadi yang lebih baik, penyembuhan. - Komunitas yang sejati-tulen. Pendahuluan : Pemimpin memperkenalkan dirinya (bila belum). Seminar Hidup Dalam Roh merupakan suatu sarana menuju hidup yang lebih baik melalui Kristus: - Lamanya 7 minggu - Sangat penting mengikuti setiap seminar. - Setiap seminar membawa sebagian dari keseluruhan. (bila seseorang tak dapat hadir karena alasan yang tidak bisa dihindari, silahkan memberitahukan kepada kami dan kami akan mengatur suatu cara untuk membantu saudara). II. Di dalam Seminar Hidup Dalam Roh, saudara dapat mengambil langkah-langkah yang mengijinkan Yesus Kristus menjalin atau memulihkan atau memperdalam suatu hubungan pribadi dengan saudara. A. Setiap orang dapat mengalami suatu perubahan: 1. Mereka yang hanya Katolik sebagai nama, atau yang sudah murtad, selama 7 minggu seminar ini Yesus akan menawarkan 70 71