Ringkasan Khotbah - 27 Juli 2014 Mengenal Tuhan Semakin Dalam Ef 1:15-17 Ev. Bakti Anugrah A.W Tozer dalam “Knowledge of the Holy,” mengatakan bahwa apa yang pertama kali muncul dalam pikiran kita saat kita berpikir tentang Allah adalah hal yang paling penting tentang kita. Tozer juga mengatakan bahwa kita punya kecenderungan hukum di dalam jiwa kita untuk membuat gambaran mental tentang Tuhan. Dalam 10 perintah Allah, hukum pertama adalah tidak boleh ada Allah lain dalam hidup kita. Kita memang tidak menyembah patung tetapi kita membuat gambaran sendiri tentang Allah dan kita menyembah gambaran tersebut. Gambaran mental yang kita buat tentang Tuhan menggambarkan kita. Banyak dari kita menggambarkan Tuhan Yesus sebagai orang yang berambut gondrong dan berjenggot padahal tidak pernah disebutkan dalam Alkitab. Gambaran kita yang salah tentang Tuhan ini yang seringkali kita pikirkan saat berdoa, Martin Lloyd Jones mengatakan kebutuhan kita paling tinggi adalah mengenal Allah. Kebutuhan kita yang tertinggi bukan kebutuhan-kebutuhan jasmani (makan, minum, hidup mapan, dll). Mengenal Allah adalah mengenal Allah dengan baik, sungguh-sungguh sesuai dengan firman. Tuhan Yesus pernah berfirman dalam Yoh 17:3 “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.” Seringkali orang Kristen mengabaikan ayat ini. Jika kita orang percaya dan telah diselamatkan satu hal yang pasti adalah kita mengenal Allah yang benar dan mengenal Yesus Kristus. Keselamatan bukan berarti mati sekedar kita masuk surga tetapi relasi dengan Allah. Tuhan memperingatkan Adam supaya tidak memakan buah karena ia akan mati jika memakan buah tersebut. Tetapi pada saat Adam memakannya ia tidak mati (secara fisik) tetapi hubungannya dengan Tuhan sudah rusak (mati). Kematian adalah keterpisahan dari Sang Sumber Hidup. Kematian dinyatakan saat Adam bersembunyi saat dicari oleh Tuhan. Agama menutupi dosa dengan perbuatan baik tetapi tidak mau bertemu Tuhan. Keselamatan adalah saat relasi kita dengan Tuhan dikembalikan. Rasul Paulus yang telah 25 tahun percaya pun mengatakan bahwa dia pun belum mencapai pengenalan akan Kristus sebagaimana yang ia pikirkan dan masih terus mengejar pengenalan tersebut (Fil 3:8-13). Jikalau rasul Paulus yang telah menulis separuh dari Perjanjian Baru mengatakan belum mengenal Tuhan, siapakah kita sehingga kita bisa mengatakan bahwa kita mengenal Tuhan? Nabi Hosea dalam Hos. 6:3 menulis hal yang sama seperti rasul Paulus supaya kita mengejar terus pengenalan akan Tuhan dan tidak pernah puas akan pengenalan kita terhadap Tuhan. Pengenalan akan Tuhan merupakan tema utama dari doa Rasul Paulus. Rasul Paulus menulis 1/4 Ringkasan Khotbah - 27 Juli 2014 bahwa Allah telah mengaruniakan berkat rohani bagi kita di surga (Ef 1:3). Berkat-berkat tersebut adalah: dipilih oleh Allah sebelum dunia dijadikan (Ef 1:4-6); ditebus oleh Allah Anak yang telah menyatakan kehendak Allah yang kekal (Ef 1:7-12); kemudian dimateraikan oleh Roh Kudus (Ef 1:13-14). Oleh karena ketiga alasan inilah rasul Paulus berdoa supaya jemaatnya diberikan pengalaman untuk mengenal Tuhan lebih dalam lagi. Rasul Paulus menunjukkan kepada kita supaya kita lebih sering mendoakan rekan seiman lain dan diri kita juga agar semakin mengenal Tuhan. Saat kita berdoa kita seringkali berdoa meminta berkat fisik (kesembuhan, pekerjaan, dll). Doa ini tidak salah tetapi dangkal. Doa yang lebih baik adalah doa seperti rasul Paulus, yaitu meminta pengenalan yang lebih dalam lagi akan Tuhan dan mendoakan orang lain supaya mereka bisa mengenal Tuhan lebih dalam lagi. Rasul Paulus mengajarkan kepada kita bahwa kita harus berdoa supaya Tuhan memberikan umat-Nya pengetahuan dan pengenalan akan Dia lebih dalam. Inilah kebutuhan kita yang paling utama. Kebutuhan utama kita bukan kebutuhan fisik. Kekristenan adalah relasi dengan Allah yang hidup. Adam dan Hawa terpisah dari Tuhan dan Yesus mempersatukan kita kembali. Inilah kekristenan. Jika dengan Tuhan kita tidak ada relasi maka itu bukan kekristenan. Keselamatan adalah pengenalan akan Dia, dan pengenalan akan Yesus yang telah diutus. Kata pengenalan berhubungan dengan kata relasi. Relasi ini bersifat pribadi dan tidak otomatis. Pengenalan kita akan Tuhan membutuhkan usaha. Saat kita membangun hubungan dengan Tuhan butuh usaha yang disengaja bukan secara otomatis. Ada orang Kristen yang kehilangan kasih yang mula-mula dan tidak mengenal Tuhan secara intim lagi. Untuk alasan inilah kita perlu banyak berdoa bagi diri kita sendiri dan bagi saudara-saudara seiman kita supaya kita bisa lebih mengenal Tuhan lebih dalam lagi, bukan hanya pengenalan yang biasa-biasa saja tetapi pengenalan yang benar. Kita diselamatkan supaya kita bisa menjadi berkat bagi orang lain. Tuhan akan memuaskan kita jika kita punya perasaan lapar dan haus terhadap pengenalan akan Tuhan. Tuhan tidak memberikan pengenalan terhadap orang yang mengaku diri pintar. Dalam Luk 10:21-22 Tuhan Yesus bersyukur bahwa pengenalan Allah diberikan bukan kepada orang yang pintar, tetapi kepada anak-anak kecil karena itu adalah yang berekenan bagi Tuhan. Banyak orang pintar, punya gelar tinggi tetapi tidak mengenal Tuhan. Gelar dan pengenalan akan Tuhan tidak tentu dua hal yang cocok. Ada orang yang punya iman yang sederhana, diberitahu firman Tuhan, terima Yesus Kristus, langsung beriman dan bertumbuh. Orang yang sederhana hatinya bisa terus punya cinta akan Tuhan. Bagi orang yang melakukan perintah Tuhan, Ia akan menyatakan diriNya. Ini bukan berarti cinta 2/4 Ringkasan Khotbah - 27 Juli 2014 kasih Tuhan bersyarat. Secara umum Tuhan mengasihi seluruh dunia ini dan mengirimkan anak-Nya ke dunia ini sehingga mereka yang percaya bisa beroleh hidup yang kekal. Namun secara khusus kasih Tuhan yang intim hanya kepada semua orang yang mentaati-Nya dan hanya mereka yang punya hubungan kasih yang saling percaya ini Tuhan akan memperkenalkan diri-Nya lebih banyak lagi. Ini sama seperti kita akan membuka diri kita kepada orang yang kita percayai. Kita tidak mungkin membuka diri kita kepada sembarang orang asing yang kita temui di jalan. Dalam Maz 25:14 dikatakan rahasia Allah dibukakan kepada orang yang takut kepada mereka dan dia akan memperkenalkan perjanjian-Nya kepada mereka. Rasul Paulus dalam Kol 2:6 mengatakan bahwa jika kita sudah menerima Yesus Kristus berjalanlah dalam Dia. Kita menerima Dia dalam iman dan berjalan setiap hari dalam Dia serta mengasihi satu sama lain seperti yang Dia perintahkan kepada kita. Tetapi ini belum cukup. Rasul Paulus berdoa minta Tuhan memberikan jemaat roh hikmat dan wahyu supaya semakin mengenal Tuhan dan tahu betapa kayanya kemuliaan yang telah disediakan bagi orang-orang kudus. Rasul Paulus minta mata rohani dibukakan lebar-lebar supaya bisa mengerti kuasa Tuhan dan warisan yang akan kita terima kelak di surga. Tidak cukup kita hanya mendoakan orang yang kita kasihi supaya mereka beriman kepada Tuhan; tidak berhenti di situ. Orang yang sudah diselamatkan harus kita doakan supaya mereka mengenal Tuhan lebih dalam. Kalau kita sudah puas jadi orang Kristen kita harus berhati-hati karena kita dalam bahaya rohani. Selalu ada yang perlu kita ketahui dan alami tentang Tuhan. Iman dalam Yesus Kristus dan kasih kepada orang kudus merupakan dasar, tetapi lebih lagi kita harus berdoa supaya tidak pernah puas dalam mengenal Tuhan. Relasi butuh usaha dan kemauan. Semua relasi, baik hubungan suami istri atau apapun juga, membutuhkan kedua hal ini. Cinta mula-mula itu tidak cukup untuk selama-lamanya. Setelah relasi kita mulai maka relasi itu harus dibangun bertahun-tahun. Marilah kita berdoa supaya Tuhan memberikan roh hikmat dan wahyu bagi orang percaya supaya mereka semakin mengenal Tuhan. Pengenalan akan Tuhan salah satunya adalah dengan meminta Tuhan menyatakan kemuliaan-Nya dan minta Tuhan supaya kita mengenal kekuatan kuasa-Nya. Saat Musa memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir ia telah melihat kemuliaan Allah berulang kali. Musa “serakah” dalam hal ini karena ia terus meminta Tuhan supaya menunjukkan kemuliaan-Nya. Satu hal yang boleh kita minta tidak habis-habis kepada Tuhan adalah meminta supaya kita semakin mengenal Tuhan. Tuhan ingin Musa mengenal diri-Nya sehingga ia menunjukkan kemuliaan-Nya kepada Musa dengan menyembunyikan Musa di bukit batu dan Musa hanya bisa melihat punggung Tuhan. Kemuliaan Allah terikat dalam kedaulatan Tuhan untuk menunjukkan belas kasihan kepada siapa Tuhan berkenan dan mengeraskan hati siapa Tuhan mau. Orang yang mengenal Tuhan sadar bahwa Tuhan berhak dan akan memilih siapa yang diselamatkan dan tidak. 3/4 Ringkasan Khotbah - 27 Juli 2014 Kemuliaan Tuhan juga ada di atas kayu salib. Saat Tuhan Yesus dihina, kemuliaan Tuhan ditinggikan. Yohanes melihat saat Yesus dinaikkan di kayu salib hingga mati dan bangkit, sehingga ia mengenal Tuhan Yesus. Pada Kel. 33 Musa meminta untuk melihat kemuliaan Tuhan tetapi tidak diberikan, tetapi di Perjanjian Baru Musa melihat Tuhan Yesus muka dengan muka di transfigurasi di atas bukit (Mat.17:3). Musa dan Elia ada di sebelah kanan dan kiri Tuhan Yesus. Doa Musa dikabulkan di Perjanjian Baru. Terkadang pengenalan kemuliaan Tuhan tidak bisa kita mengerti di dalam hidup karena terkadang kemuliaan Tuhan dinyatakan dalam peristiwa yang menyakitkan. Ayub kehilangan seluruh harta benda, sakit, dan semua anaknya mati, tetapi setelah Ayub mengalami semua penderitaan ini Ayub berkata bahwa ia merasa belum mengenal Tuhan (Ayb.42:5,6). Tuhan tidak mau lepaskan kita dari kepahitan supaya kita mengenal Tuhan. Rasul Yohanes bisa mengenal Tuhan dari kematian Yesus Kristus di atas kayu salib. Tuhan mengontrol segala sesuatu menetapkan hal yang buruk tetapi Tuhan bukan penyebab langsung dari kejahatan tersebut tetapi ada pelaku yang mempunyai rencana jahat. Dalam kasus Ayub, iblis adalah yang bertanggung jawab atas penderitaan yang diderita Ayub. Siapkah kita berdoa meminta pengenalan akan Tuhan? Jika kita orang Kristen dewasa kita mengetahui pergumulan dan penderitaan merupakan alat Tuhan supaya kita bertumbuh. Roh Kudus memberikan kepada kita hikmat dan wahyu. Rasul Paulus meminta kepada kita mengenal suatu kebenaran yang Roh Kudus nyatakan melalui firman-Nya. Alkitab sudah selesai dikanonisasi dan tidak ada penambahan lagi, tetapi pengenalan kita akan Tuhan harus terus bertumbuh. Pengenalan kita akan Tuhan harus terus bertumbuh dan mau kenal lagi. Kita mungkin tahu banyak hal tentang Tuhan, tetapi apakah kita punya relasi yang dekat dengan Dia? Tahu dan berelasi merupakan 2 hal yang berbeda. Pengetahuan merupakan langkah awal dan relasi merupakan langkah berikutnya yang harus kita ambil. Apakah kita terus menerus tumbuh akan pengenalan akan Tuhan secara pribadi? Seringkali dalam kesibukan kita tidak berusaha untuk membangun relasi dengan Tuhan. Kiranya Tuhan selalu mengingatkan kita, bahwa pengenalan akan Kristus, Tuhan dan Juruselamat kita, lebih daripada segala sesuatu. Kiranya Tuhan memberikan kepada kita roh hikmat dan wahyu supaya kita bisa mengenal Dia dengan benar. (MD) 4/4