analisis pada pembangunan gedung ad premier

advertisement
ANALISIS PADA PEMBANGUNAN GEDUNG AD PREMIER
BERDASARKAN TAHAPAN KINERJA WAKTU
MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT 2010 DAN
PEMODELAN 3D MENGGUNAKAN SOFTWARE TEKLA 17
CHOLIQ KOMARUDIN KOHAR
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI
Saya menyatakan dengan sebesar-besarnya bahwa skripsi dengan judul
Analisis pada Pembangunan Gedung AD Premier Berdasarkan Tahapan Kinerja
Waktu Menggunakan Microsoft Project 2010 dan Pemodelan 3D Menggunakan
Software Tekla 17 adalah hasil karya saya sendiri dengan arahan Dosen
Pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun pada perguruan tinggi
manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Oktober 2014
Choliq Komarudin Kohar
F44100015
ABSTRAK
CHOLIQ KOMARUDIN KOHAR. Analisis pada Pembangunan Gedung AD
Premier Berdasarkan Tahapan Kinerja Waktu Menggunakan Microsoft Project
2010 dan Pemodelan 3D menggunakan Software Tekla 17. Dibimbing oleh
Machmud Arifin Raimadoya.
Dalam pelaksanaan proyek, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan, seperti
waktu yang terbatas, biaya dan baik dalam kualitas maupun keselamatan. Sebuah
proyek konstruksi harus dapat mencapai kinerja yang baik. Oleh karena itu,
dibutuhkan alat dan metode untuk menganalisis kinerja proyek selama proyek
berlangsung, terutama kinerja waktu. Penelitian ini difokuskan dalam menganalisis
manajemen proyek yang tahapan di gedung AD Premier oleh PT. Waskita Karya
Tbk. Penelitian ini akan membandingkan proyek pengembangan gedung AD
Premier yang menggunakan barchart dan kurva S dengan critical path method.
Perangkat lunak Microsoft Project 2010 yang digunakan untuk menganalisis
kinerja waktu setiap bulan selama konstruksi. Analisis penelitian ini menunjukkan
bahwa gedung AD Premier telah dibangun sesuai rencana dan telah sesuai dengan
metode jalur kritis. Ada beberapa perbedaan identifikasi perbandingan dengan
jadwal rencana, hal itu menunjukkan bahwa beberapa pekerjaan dilakukan setelah
jadwal, tetapi secara keseluruhan konstruksi dapat selesai sesuai jadwal. Realisasi
bobot bulanan kumulatif selalu melebihi kumulatif bobot rencana bulanan, dengan
nilai terkecil pada bulan pertama sebesar +1.926% dan nilai terbesar pada bulan
keempat sebesar +4.203%. Akhirnya manajemen proyek selama proyek
pembangunan gedung AD Premier oleh PT. Waskita Karya Tbk. menunjukkan
kinerja yang baik.
Kata Kunci: Gedung, Tahapan Kinerja Waktu, Struktur, Microsoft Project.
ABSTRACT
CHOLIQ KOMARUDIN KOHAR. Analysis on Building AD Premier Performance
Based on Stage Time Using Microsoft Project 2010 and 3D Modeling Using
Software Tekla 17. Advised by Machmud Arifin Raimadoya.
In the implementation of a project, there are some aspects that should be concern,
such as limited time, cost and good quality and safety. A construction project must
be able to achieve a good performance. Therefore, it takes an instrument and
method to analyzethe performance of the project during the project underway,
especially the time performance. This study will be focused in analyzing project
management that is time performance at AD Premier construction PT. Waskita
Karya Tbk. this study will be comparing AD Premier development project wich use
barchart and S curve with critical method, by using Microsoft Project 2010 software
to analyzeof this study shows that the library building has already been built
corresponding plan and has appropriatewith critical path method. There is some
discrepancies identified comparing with plan schedule, it show that some works
has done behind schedule, but overall the
construction can be finished on schedule. Realization of the cumulative weekly
weight always exceeds cumulative monthly weight plan, with the smallest value at
first week +1.926% and the largest value at thirteenth week +4.203%. At last the
project management on time performance during the AD Premier construction PT.
Waskita Karya Tbk. shows a good performance.
Keywords: Building, Based Stage on Time, Structure, Microsoft Project.
ANALISIS PADA PEMBANGUNAN GEDUNG AD PREMIER
BERDASARKAN TAHAPAN KINERJA WAKTU
MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT 2010 DAN
PEMODELAN 3D MENGGUNAKAN SOFTWARE TEKLA 17
CHOLIQ KOMARUDIN KOHAR
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknik
Pada
Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
Judul skripsi : Analisis pada Pembangunan Gedung AD Premier Berdasarkan
Tahapan Kinerja Waktu Menggunakan Microsoft Project 2010 dan
Pemodelan 3D Menggunakan Software Tekla 17
Nama
NIM
: Choliq Komarudin Kohar
: F44100015
Disetujui oleh
Ir. Machmud Arifin Raimadoya, Msc.
Pembimbing
Diketahui oleh
Prof. Dr. Ir. Budi Indra Setiawan, M.Agr.
Ketua Departemen
Tanggal ujian : 28 Oktober 2014
i
PRAKATA
Puji dan syukur dipanjatkan kepada Allah SWT atas karunia-Nya sehingga
skripsi ini berhasil diselesaikan. Judul yang dipilih dalam penelitian yang
dilaksanakan sejak tanggal 10 Februari 2014 hingga 10 Mei 2014 ini adalah
Analisis pada Pembangunan Gedung AD Premier Berdasarkan Tahapan Kinerja
Waktu Menggunakan Microsoft Project 2010 dan Pemodelan 3D Menggunakan
Software Tekla 17.
Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua penulis yang selalu memberikan dukungan, baik dukungan
moral hingga dukungan material, sehingga penulis dapat melaksanakan
kegiatan penelitian dengan baik.
2. Ir. Machmud Arifin Raimadoya, Msc, sebagai dosen pembimbing akademik
yang telah memberikan bimbingan yang bermanfaat dalam penyusunan
laporan ini.
3. PT Waskita Karya Tbk atas bantuannya selama penelitian berlangsung yang
bermanfaat dalam penyusunan laporan ini.
4. Riza Nurafiddin dan Masrun Aditya sebagai mahasiswa satu pembimbing
selama penelitian berlangsung.
5. Seluruh teman-teman SIL angkatan 47 atas segala kebersamaannya.
Penulis menyadari masih terdapat adanya kekurangan dalam penulisan, oleh
karena itu penulis sangat menghargai dan menerima kritik dan saran demi
perbaikan di masa yang akan dating.
Bogor, Oktober 2014
Choliq Komarudin Kohar
ii
DAFTAR ISI
PRAKATA i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR LAMPIRAN
iv
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Perumusan Masalah
2
Tujuan Penelitian
2
Manfaat Penelitian
2
Ruang Lingkup Penelitian
2
TINJAUAN PUSTAKA
2
Definisi Gedung
2
Manajemen Kinerja Waktu
3
BIM (Building Information Modeling)
4
Tekla Structures
4
Microsoft Project
4
METODOLOGI PENELITIAN
5
Lokasi dan Waktu Penelitian
5
Alat dan Bahan
5
Metode Penelitian
5
Studi Pustaka
5
Pengumpulan Data dan Informasi
5
Pengolahan Data Penelitian menggunakan Microsoft Project 2010
5
Pemodelan 3D menggunakan Tekla Structures 17
5
Membandingkan jadwal Rencana dan Jadwal Realisasi Proyek
5
Menganalisis Kinerja Waktu
6
Menentukan factor-faktor penyebab keterlambatan atau kemajuan Kinerja Waktu
Kegiatan Proyek
6
HASIL DAN PEMBAHASAN
7
Deskripsi Umum Proyek Gedung AD Premier
7
Jadwal Pekerjaan Pembangunan Gedung AD Premier
7
iii
Pengolahan Jadwal Rencana Pembangunan Gedung AD Premier Menggunakan
Microsoft Project 2010
7
Pemodelan 3D menggunakan Tekla Structures 17
8
Perkembangan Pekerjaan Mingguan Pembangunan Gedung AD Premier
11
Analisis Tahapan Kinerja Waktu Pembangunan Gedung AD Premier
12
Analisis Bulan ke 1
12
Analisis Bulan ke 2
13
Analisis Bulan ke 3
14
Analisis Bulan ke 4
16
Analisa Kinerja Waktu Pembangunan Gedung AD Premier
KESIMPULAN DAN SARAN
17
18
Kesimpulan
18
Saran
18
DAFTAR PUSTAKA
19
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Contoh laporan pekerjaan dalam satu bulan proyek konstruksi
gedung AD Premier
Tabel 2. Perkembangan pembangunan gedung AD Premier bulan ke 1
Tabel 3. Perkembangan pembangunan gedung AD Premier bulan ke 2
Tabel 4. Perkembangan pembangunan gedung AD Premier bulan ke 3
Tabel 5. Perkembangan pembangunan gedung AD Premier bulan ke 4
11
12
13
15
16
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Proses dari aspek-aspek manajemen (Clough dan Scars, 1991)
Gambar 2. Diagram alir Penelitian
Gambar 3. Pemodelan kolom
Gambar 4. Pemodelan core wall
Gambar 5. Pemodelan balok bangunan
Gambar 6. Pemodelan lantai bangunan
Gambar 7. Pemodelan dari seluruh sistem struktur bangunan
Gambar 8. Network Diagram pekerjaan persiapan
Gambar 9. Network Diagram pekerjaan struktur
Gambar 10. Network Diagram pekerjaan struktur
Gambar 11. Network Diagram pekerjaan struktur
3
6
8
9
9
10
10
13
14
15
17
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Time Schedule & S-Curve Proyek AD Premier
21
Lampiran 2. Contoh predecessor dan successor dari beberapa pekerjaan 22
Lampiran 3. Peta citera satelit proyek Gedung AD Premier TB Simatupang
Jakarta Selatan (Sumber: www.google.com/maps)
23
Lampiran 4. Data Umum dan Bobot Lingkup Proyek AD Premier
24
Lampiran 5. Jadwal Tenaga Kerja Proyek AD Premier
25
Lampiran 6. Jadwal Penggunaan Alat Proyek AD Premier
26
Lampiran 7. Jadwal Penggunaan Material Proyek AD Premier
27
Lampiran 8. Pemodelan 3D Tampak Samping
28
Lampiran 9. Pemodelan 3D Tampak Depan/Muka
29
Lampiran 10. Pemodelan 3D Tampak Atas
30
Lampiran 11. Pemodelan Gedung Tampak 3D
31
Lampiran 12. Pemodelan Balok
32
Lampiran 13. Pemodelan Lantai
33
Lampiran 14. Pemodelan Kolom
34
Lampiran 15. Pemodelan 4 Dimensi Gedung AD Premier Khusus Jalur
Kritis
35
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Meningkatnya perkembangan perekonomian di suatu Negara dapat dilihat
dari struktur dan infrastruktur yang dimiliki Negara tersebut. Pembangunan ada
bidang konstruksi di Indonesia hingga saat ini masih terus dilakukan untuk
memenuhi berbagai fasilitas-fasilitas yang diperlukan. Kegiatan pembangunan
yang dilakukan antara lain pembangunan fasilitas umum, seperti jalan raya,
jembatan, rumah sakit, gedung instansi pemerintah dan gedung instansi pendidikan.
Pada suatu proyek pembangunan terdapat beberapa aspek yang menjadi perhatian
penting oleh pelaksana pembangunan (perusahaan kontraktor), yaitu waktu, biaya
dan mutu serta keselamatan kerja. Proyek pembangunan dapat mencapai
keberhasilan jika pihak-pihak pelaksana mampu menyelesaikan proyek
pembangunan sesuai dengan jadwal yang di tentukan, biaya yang tersedia dan mutu
serta keselamatan kerja yang ditetapkan.
Ketersediaan waktu yang terbatas pada proyek pembangunan menjadi suatu
tantangan yang harus diselesaikan oleh pelaksana pembangunan. Manajemen
proyek yang baik dan matang menjadi kunci utama suatu proyek pembangunan
dapat diselesaikan sesuai dengan rencana. Manajemen proyek yang baik dan handal
dibutuhkan untuk mencapai keberhasilan pembangunan tersebut. Beberapa
kegiatan yang menjadi bagian dari suatu manajemen proyek adalah perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian.
Kegiatan pengendalian pada proyek pembangunan bertujuan untuk
mengendalikan agar pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan. Pengendalian proyek yang dilaksanakan akan berbanding lurus dengan
kinerja proyek yang dihasilkan. Kinerja sutu proyek pembangunan terdiri atas
kinerja waktu, kinerja biaya dan kinerja mutu serta keselamatan kerja. Suatu proyek
pembangunan harus mampu mencapai kinerja yang baik. Oleh sebab itu,
dibutuhkan suatu tindakan untuk menganalisis kinerja proyek selama proyek
tersebut berlangsung. Salah satu metode untuk menganalisis kinerja proyek adalah
dengan menggunakan metode Jalur Kritis melalui perangkat lunak Microsoft
Project. Metode ini dapat mendeteksi sedini mungkin jika terjadi keterlambatan
waktu dalam pelaksanaan proyek pembangunan, sehingga pelaksana pembangunan
dapat segera mengantisipasi dan melaksanakan langkah-langkah yang tepat agar
proyek dapar diselesaikan tepat pada waktunya.
Pada penelitian ini akan dilakukan analisis kinerja waktu pada pelaksanaan
proyek pembangunan Gedung AD Premier oleh PT. Waskita Karya Tbk. Analisis
kinerja waktu dilakukan dengan menggunakan metode Jalur Kritis melalui
perangkat lunak Microsoft Project 2010, serta membuat model 3D melalui
perangkat lunak Tekla Structures 17.
2
Perumusan Masalah
Masalah penelitian ini adalah manajemen proyek serta gambar detail atau
pemodelan yang digunakan pada pelaksanaan proyek Gedung AD Premier oleh PT.
Waskita Karya Tbk. Masalah tersebut dapat dirumuskan dalam beberapa hal, yaitu:
1. Apakah pelaksana menggunakan manajemen proyek yang efisien?
2. Dimana keterlambatan-keterlambatan yang terjadi dalam pelaksanaannya?
3. Berapa besar dampak keterlambatan terhadap kegiatan yang lain?
4. Bagaimana kinerja waktu yang dihasilkan?
5. Bagaimanakah dengan gambar detail yang digunakan?
Tujuan Penelitian
1. Mengetahui kinerja waktu pada suatu proyek pembangunan dengan
menggunakan metode Jalur Kritis melalui perangkat lunak Microsoft Project
2010.
2. Menganalisa tahapan kinerja waktu berdasarkan metode Jalur Kritis.
3. Menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan keterlambatan atau kemajuan
pada suatu proyek.
4. Membuat model 3D menggunakan perangkat lunak Tekla Structures 17 untuk
menampilkan tahapan pelaksanaan dan bentuk komponen struktur.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan untuk
menganalisis dan mengevaluasi kinerja waktu serta tahapan pada suatu proyek
pembangunan gedung.
Ruang Lingkup Penelitian
Hal yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi pembuatan desain model
gedung secara umum dan rinci (detail), pengelompokan komponen, identifikasi
material komponen, inventarisasi komponen dan analisis pemodelan komponen
gedung AD Premier.
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Gedung
Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang
menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas
dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia
melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan
keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan social, budaya, maupun kegiatan khusus.
3
Berdasarkan UU No. 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung dalam Pasal
3 menyatakan bahwa untuk mewujudkan bangunan gedung yang fungsional dan
sesuai dengan tata bangunan yang serasi dan selaras dengan lingkungannya, harus
menjamin keandalan bangunan gedung dari segi keselamatan, kesehatan,
kenyamanan dan kemudahan.
Manajemen Kinerja Waktu
Adapun pengertian manajemen kinerja waktu proyek adalah proses
merencanakan menyusun dan mengendalikan jadwal kegiatan proyek. Manajemen
waktu termasuk kedalam proses yang diperlukan untuk memastikan waktu
penyelesaian suatu proyek. System manajemen waktu berpusat pada berjalan atau
tidaknya perencanaan dan penjadwalan proyek, dimana dalam perencanaan dan
penjadwalan tersebut telah disediakan pedoman yang spesifik untuk menyelesaikan
aktivitas proyek dengan lebih cepat dan efisien (Clough dan Scars, 1991).
Sedangkan aspek-aspek manajemen waktu itu sendiri merupakan proses yang
saling berurutan satu dengan yang lainnya (gambar 1).
Menentukan
penjadwalan
Memperbaharui
penjadwalan proyek
Mengukur dan
membuat laporan
kemajuan
Merencanakan penanganan
untuk mengatasi akibat
tersebut
Membandingkan laporan
kemajuan di lapangan
dengan penjadwalan
Menentukan akibat yang
ditimbulkan pada akhir penyelesaian
Gambar 1. Proses dari aspek-aspek manajemen (Clough dan Scars, 1991).
Manajemen waktu dapat dilakukan dengan menggunakan barchart, kurva S,
network planning dan earned value curve. Hasil dari menggunakan metode-metode
diatas perlu dievaluasi dan dikoreksi agar kinerja waktu tercapai sesuai dengan
rencana. Pertimbangan penggunaan metode-metode tersebut didasarkan atas
kebutuhan dan hasil yang ingin dicapai terhadap kinerja penjadwalan. Kinerja
waktu akan berimplikasi terhadap kinerja biaya, sekaligus kinerja proyek secara
keseluruhan. Dalam pelaksanaannya, terdapat masalah-masalah yang dapat
menghambat kinerja waktu, antara lain alokasi penematan sumberdaya yang tidak
efektif, jumlah tenaga yang terbatas, peralatan yang tidak mencukupi, kondisi cuaca
yang buruk dan metode kerja yang salah. Sehingga diperlukan suatu manajemen
yang baik dan handal untuk mencegah dan mengurangi masalah-masalah yang
dapat terjadi (Husen, 2010).
4
BIM (Building Information Modeling)
BIM (Building Information Modeling) adalah suatu informasi pemodelan
untuk desain, pelaksanaan dan penyampaian desain bangunan dengan kolaborasi,
penyatuan dan pengorganisasian tim yang produktif dari suatu system pengendalian
pelaksanaan proyek. Tujuan dari diciptakannya suatu BIM adalah untuk
mengurangi kesalahan, kerusakan dan biaya saat keseluruhan pelaksanaan desain,
konstruksi dan proses pelaksanaan (Aniendhita, 2010). Menurut Eastman et al
(2008), menjelaskan BIM sebagai salah satu perkembangan paling menjanjikan
dalam arsitektur, industry teknik dan konstruksi. Dengan teknologi BIM, sebuah
model virtual akurat bangunan akan dibangun secara digital. Ketika selesai model
yang dihasilkan mengandung geometri yang tepat dan data relevan yang diperlukan
untuk mendukung kegiatan konstruksi, fabrikasi dan pengadaan yang diperlukan
untuk mewujudkan bangunan.
Tekla Structures
Tekla Structures BIM (Building Information Modeling) merupakan
software yang dapat membantu kontraktor untuk mengelola resiko dari biaya-biaya
yang tidak terduga dan hilangnya waktu, terutama pada fase pelaksanaan proyek
(Saputri, 2012). Data penting untuk pekerjaan proyek seperti desain untuk supply
dan instalasi dapat dimasukkan kedalam software Tekla Structures. Software Tekla
Structures merupakan perangkat lunak yang berbasis ensiklopedi proyek mengenai
Building Information Modeling (BIM) yang memungkinkan untuk membuat dan
mengelola data secara akurat dan rinci, serta dapat membuat model struktur 3D
tanpa meluapakan material dan struktur yang kompleks. Model Tekla Structures ini
dapat mencakup seluruh proses konstruksi bangunan dari konsep desain untuk
fabrikasi, erection, dan manajemen konstruksi. Format yang didukung oleh Tekla
Structures adalah IFC, DWG, CIS/2, DSTV, SNDF, DGN dan DXF, sehingga
Tekla Structures dapat digabungkan dengan aplikasi-aplikasi yang sudah ada.
Software ini terhubung dengan berbagai jenis system melewati Tekla Open API.
IFC, CIS/2, DSTV dan SNDF merupakan contoh format biasa yang mendukung
Tekla Structures, sedangkan DWG, DGN dan DXF merupakan contoh dari format
yang sudah jadi hak milik yang didukung oleh Tekla Structures (Ramadiprani,
2012).
Microsoft Project
Microsoft Project adalah suatu paket program komputer yang membantu
penyusunan perencanaan dan pemantauan jadwal suatu proyek. Program tersebut
sangat membantu dalam perhitungan jadwal suatu proyek secara terperinci kegiatan
demi kegiatan dan merupakan program buatan Microsoft, yaitu salah satu
perusahaan software terbesar. Microsoft menyatakan bahwa program tersebut
merupakan scheduling terbaik saat ini yang beroperasi di bawah system operasinya
sendiri yaitu Micrsofot Window. Microsoft Project membantu melakukan
pencatatan dan pemantauan terhada penggunaan sumber daya, baik yang berupa
sumber daya manusia, peralatan, maupun bahan. Aplikasi tersebut juga dapat
mencatat kebutuhan tenaga kerja pada beberapa kegiatan. Program tersebut juga
5
dapat menyajikan laporan pada setiap posisi sesuai perkembangan yang terjadi pada
proyek (Putri Lynna et al, 2006).
METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di lokasi proyek pembangunan yang terletak di
jalan TB Simatupang No. 5 Jakarta Selatan, sedangkan pengolahan dan analisis data
dilakukan di lingkungan kampus Institut Pertanian Bogor.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi perangkat keras
dan lunak. Perangkat keras yang digunakan berupa laptop dengan spesifikasi
prosessor Intel ® Core™ i5-2410M CPU 2.30 GHz dengan kapasitas RAM sebesar
2.00 GB. Perangkat lunak yang digunakan adalah Microsoft Project 2010,
Microsoft Excel 2013 dan Tekla Structures 17.
Metode Penelitian
Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan untuk menentukan metode berupa cara penggunaan
perangkat lunak yang digunakan.
Pengumpulan Data dan Informasi
Data yang digunakan dalam penelitian adalah data jadwal kegiatan proyek
pembangunandan data Detail Engineering Design. Data diperoleh dari proyek
pembangunan gedung AD Premier di jalan TB Simatupang No. 5 Jakarta.
Pengolahan Data Penelitian menggunakan Microsoft Project 2010
Pengolahan dilakukan dengan melakukan input jadwal rencana
menggunakan Microsoft Project 2010 dan menentukan pekerjaan yang berada pada
jalur kritis.
Pemodelan 3D menggunakan Tekla Structures 17
Pemodelan 3D dilakukan untuk menampilkan tahapan pelaksanaan dan
bentuk dari komponen struktur.
Membandingkan jadwal Rencana dan Jadwal Realisasi Proyek
Tahapan ini membandingkan kesesuaian kegiatan pembangunan yang
dilakukan berdasarkan jadwal rencana hasil pengolahan data menggunakan
Microsoft Project 2010 dan jadwal realisasi proyek pembangunan yang dilakukan
selama proyek berlangsung.
6
Menganalisis Kinerja Waktu
Analisa dalam menentukan kesesuaian atau ketidaksesuaian tahapan
kegiatan proyek yang dilakukan di lapangan dengan tahapan kegiatan proyek
berdasarkan jalur kritis, serta menentukan apakah terjadi keterlambatan atau
kemajuan dalam kinerja waktu pada suatu proyek pembangunan.
Menentukan factor-faktor penyebab keterlambatan atau kemajuan Kinerja
Waktu Kegiatan Proyek
Pada tahapan ini, penelitian difokuskan untuk menentukan factor-faktor
yang menyebabkan keterlambatan atau kemajuan pada proyek pembangunan.
Mulai
Pengumpulan dan Persiapan data penelitian, berupa jadwal kegiatan
proyek pembangunan (jadwal rencana dan jadwal realisasi)
Input data jadwal
rencana dan olah
dengan menggunakan
Microsoft Project
2010
Rekapitulasi data
jadwal realisasi
menggunakan
Microsoft Excel 2013
Membandingkan kesesuaian tahapan kegiatan
pembangunan yang dilakukan selama proyek
berlangsung (realisasi) dengan jadwal rencana hasil
pengolahan menggunakan Microsoft Project 2010
Analisis kinerja waktu
Menentukan factor-faktor yang menyebabkan
keterlambatan atau kemajuan pada proyek
pembangunan
Penyusunan laporan akhir
Selesai
Gambar 2. Diagram alir penelitian.
Pemodelan 3D
(Tekla Structures)
7
HASIL DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Umum Proyek Gedung AD Premier
Proyek pembangunan gedung AD Premier dilaksanakan oleh PT. Waskita
Karya dibawah tanggung jawab PT. Puriampera Intipratama selama proyek
konstruksi berlangsung dan PT. Waskita Karya termasuk dalam salah satu
perusahaan kontraktor yang dimiliki BUMN. Proyek pembangunan gedung ini
berlokasi di jalan TB Simatupang Jakarta Selatan, DKI Jakarta. Proyek ini
direncanakan berlangsung selama 425 hari kalender, dimulai pada tangga 1 Mei
2013 dan direncanakan selesai pada tanggal 1 Juli 2014 dengan nilai kontrak proyek
sebesar Rp. 101.092.746.000,00 (sudah termasuk PPN 10%).
Proyek konstruksi gedung AD Premier memiliki beberapa pekerjaan utama,
antara lain adalah pekerjaan persiapan (413 hari kerja), struktur (285 hari kerja),
arsitektur (334 hari kerja), façade (230 hari kerja), luar (100 hari kerja), power
house (80 hari kerja), prov sum (162 hari kerja) dan NSC (384 hari kerja). Dalam
perencanaannya masing-masing pekerjaan tersebut mempunyai alokasi waktu
tersendiri dalam pengerjaannya, baik yang dilakukan secara bersamaan maupun
harus dilakukan secara berurutan.
Jadwal Pekerjaan Pembangunan Gedung AD Premier
Jadwal pekerjaan pembangunan gedung AD Premier ini terdiri atas jadwal
rencana dan jadwal realisasi pembangunan. Jadwal rencana pembangunan disajikan
dalam bentuk barchart dan kurva S, sedangkan jadwal realisasi pembangunan
disajikan dalam bentuk excel. Jadwal pekerjaan pembangunan ini memberikan
informasi berupa pekerjaan yang dilakukan, durasi pekerjaan, bobot total pekerjaan,
rencana bobot pekerjaan mingguan, realisasi bobot pekerjaan mingguan dan deviasi
bobot pekerjaan mingguan. Jadwal pekerjaan pembangunan gedung AD Premier
dapat dilihat pada lampiran 1.
Pengolahan Jadwal Rencana Pembangunan Gedung AD Premier
Menggunakan Microsoft Project 2010
Analisis tahapan kinerja waktu pembangunan gedung AD Premier dengan
menggunakan metode jalur kritis dilakukan dengan bantuan perangkat lunak
Micrsoft Project 2010 maupun dianalisis secara manual. Microsoft Project 2010
merupakan perangkat lunak yang digunakan dalam manajemen proyek. Program
ini dirancang untuk membantu manajer proyek dalam mengembangkan rencana,
menetapkan sumber daya untuk pekerjaan, pengawasan kemajuan, pengelolaan
anggaran dan menganalisa beban kerja. Program ini memiliki aplikasi untuk
membuat jadwal jalur kritis dan rantai kritis.
Data pembangunan yang diolah oleh Microsoft Project adalah jadwal
rencana pembangunan. Pengolahan dilakukan dalam beberapa tahapan, pertama
jalankan perangkat lunak Microsoft Project 2010. Kemudian, lakukan pengaturan
tanggal pembangunan dan kalender kerja, tanggal mulai pembangunan 1 Mei 2013.
Pengaturan kalender kerja dilakukan untuk mengatur hari kerja, hari libur dan lama
8
bekerja. Pada pembangunan gedung AD Premier, kegiatan pembangunan dilakukan
setiap hari (tanpa hari libur), dengan waktu kerja selama 12 jam perhari, yaitu pada
jam 08.00-12.00 WIB, 13.00-18.00 dan 19.00-22.00 WIB.
Tahap kedua yaitu memasukkan data jadwal rencana pembangunan gedung
AD Premier dari perangkat lunak Microsoft Excel ke Microsoft Project. Data yang
dimasukkan ke perangkat lunak Microsoft Project adalah data nama pekerjaan,
durasi pekerjaan, tanggal mulai pekerjaan, tanggal selesai pekerjaan, predecessor
(pendahulu pekerjaan) dan successor (penutup pekerjaan). Data predecessor dan
successor digunakan sebagai penghubung antar kegiatan pekerjaan (lampiran 2).
Tahap yang ketiga adalah menampilkan pekerjaan kritis dan lintasan (jalur)
kritis. Pekerjaan kritis adalah pekerjaan yang berpengaruh terhadap tanggal selesai
proyek. Jika pekerjaan ini terlambat maka akan mempengaruhi pekerjaan lainnya
dan tanggal selesai proyek secara keseluruhan. Tahapan ini dilakukan untuk
mengetahui kegiatan-kegiatan yang bersifat kritis sehingga mempermudah dalam
menganalisis kinerja waktu dengan menggunakan metode jalur kritis.
Pemodelan 3D menggunakan Tekla Structures 17
Tekla Structures 17 adalah aplikasi pemodelan 3D yang mampu mendesain
berbagai macam bentuk struktur fabrikasi mulai dari baja, beton atau berbagai jenis
material konstruksi lainnya. Analisa dan hasil perhitungan, gambar, laporan atau
output lainnya dapat diperoleh dari sebuah model struktur. Tekla Structures
memiliki tampilan standar API (Application Programming Interface) untuk
menghubungkan analisis dan desain software. Tekla Structures adalah software
pemodelan multi-material dan multi proses, sehingga dapat ditentukan dan
dianalisa dari sebuah model 3D yang serupa, memperbaiki secara akurat semua
pekerjaan struktur. Semua perubahan secara otomatis update sewaktu-waktu ketika
dilakukan revisi. Pemodelan dengan waktu singkat dan kemampuan
mengoperasikan memberikan hasil manajemen proyek yang efisien.
Gambar 3. Pemodelan kolom
9
Data Detail Engineering Design proyek pembangunan gedung AD Premier
terdapat lebih dari 130 gambar dalam bentuk CAD. Berdasarkan data tersebut dapat
digambarkan secara langsung kedalam sebuah gambar dengan model 3D
menggunakan software Tekla Structures 17.
Pemodelan dimulai dari lantai paling bawah yang merupakan basement 3A
hingga lantai paling atas yang tentunnya lantai atap. Untuk mempermudah, pertama
dapat dimulai dari membuat kolom dan core wall yang merupakan struktur utama
bangunan.
Gambar 4. Pemodelan core wall
Setelah itu membuat pemodelan balok yang melintang maupun memanjang setiap
lantai dari bangunan.
Gambar 5. Pemodelan balok bangunan
10
Kemudian dapat dibuat pemodelan lantai bangunan.
Gambar 6. Pemodelan lantai bangunan
Dari setiap bagian-bagian struktur yang dimodelkan telah dilengkapi dengan
detailnya. Setiap bagian hingga setiap lantainya, baik dari material maupun
detailnya memiliki spesifikasi yang berbeda-beda. Pemodelan yang telah selesai
pemodelannya dari setiap system struktur bangunan dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.
Gambar 7. Pemodelan dari sebagian besar sistem struktur utama bangunan
11
Dari gambar dapat terlihat grid yang berwarna hitam, grid berfungsi sebagai
pemandu perencana maupun pelaksana dalam mengatur posisi dan ukuran
komponen saat proses perancangan. Beberapa bagian konstruksi terletak dibawah
maupun diatas grid, hal tersebut menunjukkan bahwa bagian bangunan yang
terletak dibawah grid memiliki elevasi dibawah 0, sedangkan bagian bangunan
yang terletak diatas grid memiliki elevasi diatas 0, dengan kata lain grid merupakan
batas atau acuan yang memiliki elevasi sama dengan 0.
Perkembangan Pekerjaan Mingguan Pembangunan Gedung AD Premier
Laporan perkembangan pekerjaan mingguan pembangunan gedung AD
Premier merupakan laporan realisasi pembangunan yang menunjukkan kemajuan
proyek dalam durasi satu minggu. Laporan ini memberikan informasi tentang nama
pekerjaan, volume pekerjaan, bobot pekerjaan, kemajuan pekerjaan berupa bobot
pekerjaan minggu lalu, bobot pekerjaan minggu ini, presentase pekerjaan minggu
lalu, presentase pekerjaan minggu ini, bobot pekerjaan sampai minggu ini dan
presentase pekerjaan sampai minggu ini.
Contoh laporan perkembangan pekerjaan mingguan pembangunan gedung
AD Premier dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Table 1. Contoh laporan pekerjaan dalam satu bulan proyek konstruksi gedung
AD Premier
BOBOT RENCANA
BILL
URAIAN PEKERJAAN
DEVIASI
Bulan
s.d.
s.d.
Bulan
s.d.
s.d.
Bulan
s.d.
Bln lalu
Ini
Bln ini
Bln lalu
Ini
Bln ini
Bln Lalu
Ini
Bln ini
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
vii - iv
viii - v
ix - vi
9.775
0.000
0.031
0.031
0.000
0.979
0.979
0.000
0.948
0.948
Pekerjaan Tanah
0.304
0.000
0.036
0.036
0.000
0.037
0.037
0.000
0.001
0.001
Pekerjaan Struktur Bawah
23.869
0.000
0.293
0.293
0.000
1.130
1.130
0.000
0.837
0.837
Pekerjaan Struktur Atas
22.170
0.000
0.000
0.000
0.000
0.169
0.169
0.000
0.169
0.169
Pekerjaan Tambah Kurang Struktur
2.513
0.000
0.003
0.003
0.000
0.000
0.000
0.000
-0.003
-0.003
17.096
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
1.888
0.000
0.025
0.025
0.000
0.000
0.000
0.000
-0.025
-0.025
17.054
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
100.00
0.000
0.388
0.388
0.000
2.314
2.314
0.000
1.926
1.926
ii
Pekerjaan Persiapan
Persiapan
II
BOBOT PRESTASI
s.d.
i
I
BOBOT
Pekerjaan Struktur
III Pekerjaan Arsitektur & Finishing
Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan Tambah Kurang Arsitektur 5.330
IV
Fee Koordinasi
Fee Koordinasi
V
Pekerjaan Prov Sum
Pekerjaan Prov Sum
SUB TOTAL
KEMAJUAN PEKERJAAN
Realisasi
2.314
Rencana
0.388
Deviasi
1.926
12
Analisis Tahapan Kinerja Waktu Pembangunan Gedung AD Premier
Analisis Bulan ke 1
Tabel 2. Perkembangan pembangunan gedung AD Premier bulan ke 1
BOBOT RENCANA
BILL
URAIAN PEKERJAAN
DEVIASI
Bulan
s.d.
s.d.
Bulan
s.d.
s.d.
Bulan
s.d.
Bln lalu
Ini
Bln ini
Bln lalu
Ini
Bln ini
Bln Lalu
Ini
Bln ini
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
vii - iv
viii - v
ix - vi
9.775
0.000
0.031
0.031
0.000
0.979
0.979
0.000
0.948
0.948
Pekerjaan Tanah
0.304
0.000
0.036
0.036
0.000
0.037
0.037
0.000
0.001
0.001
Pekerjaan Struktur Bawah
23.869
0.000
0.293
0.293
0.000
1.130
1.130
0.000
0.837
0.837
Pekerjaan Struktur Atas
22.170
0.000
0.000
0.000
0.000
0.169
0.169
0.000
0.169
0.169
Pekerjaan Tambah Kurang Struktur
2.513
0.000
0.003
0.003
0.000
0.000
0.000
0.000
-0.003
-0.003
17.096
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
1.888
0.000
0.025
0.025
0.000
0.000
0.000
0.000
-0.025
-0.025
17.054
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
100.00
0.000
0.388
0.388
0.000
2.314
2.314
0.000
1.926
1.926
ii
Pekerjaan Persiapan
Persiapan
II
BOBOT PRESTASI
s.d.
i
I
BOBOT
Pekerjaan Struktur
III Pekerjaan Arsitektur & Finishing
Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan Tambah Kurang Arsitektur 5.330
IV
Fee Koordinasi
Fee Koordinasi
V
Pekerjaan Prov Sum
Pekerjaan Prov Sum
SUB TOTAL
KEMAJUAN PEKERJAAN
Realisasi
2.314
Rencana
0.388
Deviasi
1.926
Pada bulan ke 1, berdasarkan jadwal rencana pembangunan, pekerjaan yang
akan dilakukan adalah pekerjaan persiapan. Pekerjaan persiapan dan pekerjaan
struktur merupakan pekerjaan yang bersifat kritis. Sehingga harus memerlukan
pengawasan yang lebih dalam pelaksanaannya. Realisasi di lapangan pada bulan ke
1 difokuskan pada pekerjaan persiapan dan pekerjaan struktur. Kedua pekerjaan ini
saling terhubung pada kinerja waktunya. Pekerjaan dimulai dari pembersihan
lokasi, pemotongan kepala bored pile, galian tanah (pile cap dan tie beam),
pemindahan tanah (pile cap dan tie beam), urugan tanah kembali.
Hasil analisis menunjukkan bahwa pada bulan ke 1 pekerjaan berjalan
sesuai dengan jadwal rencana dan memperhatkan kegiatan yang bersifat kritis.
Walaupun terdapat satu pekerjaan yang mengalami keterlambatan, tetapi hal
tersebut tidak terlalu bermasalah karena tidak memiliki pengaruh terhadap
pekerjaan lainnya. Perkembangan proyek pembangunan pada bulan ke 1 memiliki
presentase kemajuan sebesar 1.926% dari bobot yang direncanakan. Total bobot
pekerjaan pembangunan sebesar 0.388%, sehingga kinerja manajemen proyek,
terutama tahapan kinerja waktu dapat dinyatakan berjalan dengan baik.
13
Gambar 8. Network Diagram pekerjaan persiapan
Pada gambar diagram diatas pekerjaan yang berwarna merah, yang berarti
pekerjaan tersebut berada dalam jalur kritis.
Analisis Bulan ke 2
Tabel 3. Perkembangan pembangunan gedung AD Premier bulan ke 2
BOBOT RENCANA
BILL
URAIAN PEKERJAAN
i
I
ii
BOBOT PRESTASI
DEVIASI
s.d.
Bulan
s.d.
s.d.
Bulan
s.d.
s.d.
Bulan
s.d.
Bln Lalu
Ini
Bln Ini
Bln Lalu
Ini
Bln Ini
Bln Lalu
Ini
Bln Ini
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
vii - iv
viii - v
ix - vi
9.768
0.181
0.060
0.241
1.282
0.047
1.329
1.101
-0.013
1.088
Pekerjaan Persiapan
Persiapan
II
BOBOT
Pekerjaan Struktur
Pekerjaan Tanah
0.30
0.210
0.049
0.258
0.097
0.007
0.104
-0.112
-0.042
-0.154
Pekerjaan Struktur Bawah
24.40
0.622
0.904
1.526
1.627
0.285
1.911
1.004
-0.619
0.386
Pekerjaan Struktur Atas
24.16
0.000
0.000
0.000
0.169
0.000
0.169
0.169
0.000
0.169
22.426
0.000
0.039
0.039
0.000
0.000
0.000
0.000
-0.039
-0.039
1.889
0.058
0.031
0.089
0.053
0.008
0.061
-0.005
-0.023
-0.028
17.056
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
100.00
1.070
1.082
2.153
3.227
0.347
3.574
2.156
-0.735
1.421
III Pekerjaan Arsitektur & Finishing
Pekerjaan Arsitektur
IV
Fee Koordinasi
Fee Koordinasi
V
Pekerjaan Prov Sum
Pekerjaan Prov Sum
SUB TOTAL
KEMAJUAN PEKERJAAN
Realisasi
3.574
Rencana
2.153
Deviasi
1.421
Pada bulan ke 2 berdasarkan jadwal rencana pembangunan, kegiatan yang
akan dilaksanakan adalah pekerjaan persiapan dan pekerjaan struktur. Pekerjaan
struktur merupakan pekerjaan yang bersifat kritis pada bulan ini, sehingga perlu
pengawasan yang lebih pada pelaksanaannya. Realisasi pekerjaan yang dilakukan
pada bulan ini difokuskan mulai dari urugan tanah dan pasir, waterproofing (pile
14
cap dan tie beam), pembesian (pile cap dan tie beam), bekisting (pile cap dan tie
beam) dan cor beton (pile cap dan tie beam).
Gambar 9. Network Diagram pekerjaan struktur
Pada gambar diagram diatas pekerjaan yang berwarna merah, yang berarti
pekerjaan tersebut berada dalam jalur kritis. Sedangkan pekerjaan yang berwarna
biru bukan merupakan pekerjaan kritis.
Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa bulan ke 2 pekerjaan yang
dilakukan sesuai dengan jadwal rencana dan memperhatikan kegiatan yang bersifat
kritis. Terdapat tiga pekerjaan yang mengalami keterlambatan, tetapi kegiatan ini
tidak terlalu bermasalah karena tidak memiliki pengaruh terhadap kegiatan lainnya.
Perkembangan proyek pada bulan ke 2 memiliki presentase kemajuan sebesar
4.117% dari bobot yang direncanakan. Total bobot proyek sebesar 4.388%,
sehingga kinerja manajemen waktu pada bulan ke 2 dapat dinyatakan berjalan
dengan baik.
Analisis Bulan ke 3
Pada bulan ke 3 berdasarkan jadwal rencana pembangunan, kegiatan yang
dilakukan adalah pekerjaan persiapan dan pekerjaan struktur. Pada bulan ini
pekerjaan struktur juga masih termasuk dalam jalur kritis, pengawasan yang lebih
juga masih diperhatikan pada pekerjaan tersebut. Oleh sebab itu realisasi di
lapangan pada bulan ini juga masih terfokus pada pekerjaan struktur. Akan tetapi
kegiatan yang dilakukan sedikit berbeda dibandingkan pada bulan ke 2, yaitu mulai
dari pembesian (kolom dan lantai basement), bekisting (kolom dan lantai
basenment) dan cor beton (kolom dan lantai basement). Data untuk perkembangan
pembangunan pada bulan ke 3 dapat dilihat pada tabel 7 serta jalur kritisnya dapat
dilihat pada gambar 11.
Hasil analisis menunjukkan bahwa bulan ke 3 kegiatan yang telah dilakukan
telah berjalan sesuai dengan jadwal, begitupula dengan kegiatan yang masuk dalam
jalur kritis. Tiga pekerjaan mengalami keterlambatan di bulan ini, akan tetapi hal
tersebut tidak berpengaruh terhadap pekerjaan lainnya, tentunya disebabkan
pekerjaan tersebut tidak memiliki pengaruh terhadap pekerjaan lainnya.
15
Perkembangan proyek memiliki presentase kemajuan sebesar 3.991% dari bobot
yang direncanakan. Total bobot proyek sebesar 4.515%, sehingga kinerja
manajemen waktu pada bulan ke 3 dapat dinyatakan berjalan dengan baik.
Tabel 4. Perkembangan pembangunan gedung AD Premier bualn ke 3
BOBOT RENCANA
BILL
URAIAN PEKERJAAN
i
I
ii
BOBOT PRESTASI
DEVIASI
s.d.
Bulan
s.d.
s.d.
Bulan
s.d.
s.d.
Bulan
s.d.
Bln Lalu
Ini
Bln Ini
Bln Lalu
Ini
Bln Ini
Bln Lalu
Ini
Bln Ini
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
vii - iv
viii - v
ix - vi
9.768
0.241
0.125
0.366
1.329
0.150
1.479
1.088
0.025
1.112
Pekerjaan Persiapan
Persiapan
II
BOBOT
Pekerjaan Struktur
Pekerjaan Tanah
0.30
0.257
0.047
0.304
0.104
0.032
0.137
-0.152
-0.015
-0.167
Pekerjaan Struktur Bawah
24.40
1.555
1.873
3.429
1.911
4.740
6.652
0.356
2.867
3.223
Pekerjaan Struktur Atas
24.16
0.000
0.046
0.046
0.169
0.000
0.169
0.169
-0.046
0.122
22.426
0.050
0.176
0.226
0.000
0.003
0.003
-0.050
-0.173
-0.223
1.889
0.089
0.055
0.143
0.061
0.006
0.067
-0.028
-0.049
-0.077
17.056
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
100.00
2.192
2.323
4.515
3.574
4.932
8.506
1.382
2.609
3.991
III Pekerjaan Arsitektur & Finishing
Pekerjaan Arsitektur
IV
Fee Koordinasi
Fee Koordinasi
V
Pekerjaan Prov Sum
Pekerjaan Prov Sum
SUB TOTAL
KEMAJUAN PEKERJAAN
Gambar 10. Network Diagram pekerjaan struktur
Realisasi
8.506
Rencana
4.515
Deviasi
3.991
16
Analisis Bulan ke 4
Tabel 5. Perkembangan pembangunan gedung AD Premier bulan ke 4
BOBOT RENCANA
BILL
URAIAN PEKERJAAN
i
I
ii
BOBOT PRESTASI
DEVIASI
s.d.
Bulan
s.d.
s.d.
Bulan
s.d.
s.d.
Bulan
s.d.
Bln Lalu
Ini
Bln Ini
Bln
Ini
Bln Ini
Bln Lalu
Ini
Bln Ini
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
vii - iv
viii - v
ix - vi
9.768
0.366
0.002
0.368
1.508
0.017
1.525
1.142
0.015
1.157
Pekerjaan Persiapan
Persiapan
II
BOBOT
Pekerjaan Struktur
Pekerjaan Tanah
0.30
0.304
0.000
0.304
0.139
0.006
0.146
-0.164
0.006
-0.158
Pekerjaan Struktur Bawah
24.40
3.429
0.254
3.683
6.918
0.150
7.068
3.490
-0.104
3.386
Pekerjaan Struktur Atas
24.16
0.046
0.007
0.053
0.169
0.000
0.169
0.122
-0.007
0.115
22.426
0.226
0.010
0.236
0.006
0.001
0.006
-0.220
-0.009
-0.230
1.889
0.143
0.011
0.154
0.087
0.000
0.087
-0.056
-0.011
-0.067
17.056
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
100.00
4.515
0.284
4.798
8.827
0.174
9.001
4.313
-0.110
4.203
III Pekerjaan Arsitektur & Finishing
Pekerjaan Arsitektur
IV
Fee Koordinasi
Fee Koordinasi
V
Pekerjaan Prov Sum
Pekerjaan Prov Sum
SUB TOTAL
KEMAJUAN PEKERJAAN
Realisasi
9.001
Rencana
4.798
Deviasi
4.203
Pada bulan ke 4 berdasarkan jadwal rencana pembangunan, kegiatan yang
dilakukan adalah pekerjaan persiapa dan pekerjaan struktur. Pekerjaan struktur
pada bulan inipun masih dalam kategori kritis, yang berarti kegiatan tersebut harus
berada pada pengawasan yang lebih pada pelaksanaannya. Sama seperti pada bulan
ke 3, kegiatan realisasi di lapangan terfokus pada pekerjaan struktur. Pekerjaan
dimulai dari pembesian (kolom dan lantai basement), bekisting (kolom dan lantai
basement) dan cor beton (kolom dan lantai basement).
Hasil analisis menunjukkan bahwa bulan ke 3 pekerjaan yang dilaksanakan
dan dengan setiap kegiatan yang termasuk dalam jalur kritis telah berjalan sesuai
dengan jadwal rencana. Pada bulan ini juga memiliki tiga pekerjaan yang
mengalami keterlambatan, karena pekerjaan tersebut tidak memiliki hubungan
dengan pekerjaan lainnya, maka keterlambatan yang terjadi tidak berpengaruh
terhadap pekerjaan lainnya. Perkembangan proyek pada bulan ini memiliki
presentase kemajuan sebesar 4.203% dari bobot yang direncanakan. Total bobot
proyek sebesar 4.798%, sehingga kinerja manajemen waktu yang terlaksana pada
bulan ke 4 dapat dinyatakan telah berjalan dengan baik.
17
Gambar 11. Network Diagram pekerjaan struktur
Analisa Kinerja Waktu Pembangunan Gedung AD Premier
Proyek gedung AD Premier memiliki kinerja waktu yang baik pada
pelaksanaannya. Proyek akan lebih cepat selesai apabila setiap progress yang
terjadi kedepannya memiliki nilai bobot realisasi yang melebihi nilai bobot yang
direncanakan. Walaupun terdapat beberapa pekerjaan yang memiliki nilai bobot
dibawah nilai bobot rencananya, akan tetapi bobot pekerjaan yang memiliki nilai
minus tersebut telah dilaksanakan dengan menambahkan bobot pekerjaan pada
waktu berikutnya. Sehingga kumulatif bobot pekerjaan bulanan proyek gedung AD
Premier selalu memberikan hasil yang baik.
Analisis bulanan yang terjadi menunjukkan bahwa pelaksana telah
melaksanakan pekerjaan serta memperhatikan kegiatan yang bersifat kritis agar
selalu sesuai dengan jadwal rencana. Namun, terdapat beberapa analisis bulanan
yang menunjukkan bahwa pelaksana tidak melaksanakan kegiatan sesuai dengan
jadwal rencana proyek. Beberapa kegiatan dilaksanakan lebih awal dan adapula
kegiatan yang dilaksanakan lebih lambat dari jadwal rencana.
Selama pelaksanaan proyek, pelaksana tidak selalu memperhatikan jadwal
kegiatan yang bersifat kritis. Beberapa kegiatan yang bersifat kritis dilaksanakan
lebih lambat dimulai daripada rencana, seperti pekerjaan arsitektur, mekanikal,
elektrikal dan elektronikal. Hal ini sangat mengkhawatirkan jika terus dibiarkan,
mengingat kegiatan kritis merupakan kegiatan yang memiliki hubungan terhadap
pekerjaan lainnya dan berpengaruh pula pada waktu selesainya suatu proyek secara
keseluruhan. Oleh sebab itu, pelaksana suatu proyek harus memperhatikan
pekerjaan-pekerjaan kritis yang mengalami keterlambatan harus dapat diselesaikan
dengan nilai bobot yang lebih besar pada waktu berikutnya. Sehingga pekerjaan
tersebut dapat selesai tepat waktu dan memenuhi bobot pekerjaan yang
direncanakan. Pada proyek ini, pelaksana mampu menyelesaikan kegiatan
pekerjaan yang bersifat kritis dengan tepat waktu, sehingga tidak terjadi
keterlambatan yang berarti dalam pelaksanaannya.
18
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Kesimpulan yang bias diambil berdasarkan penelitian ini adalah:
1. Pekerjaan-pekerjaan yang yang bersifat kritis pada proyek konstruksi gedung
AD Premier berdasarkan metode jalur kritis, menggunakan software Microsoft
Project 2010 adalah pekerjaan persiapan (bulan ke1) dan pekerjaan struktur
(bulan ke 2, 3 dan 4).
2. Analisis tahapan kinerja waktu pada proyek konstruksi gedung AD Premier
telah tepat dan memperhatikan pekerjaan yang bersifat kritis menggunakan
metode jalur kritis. Realisasi bobot kumulatif bulanan yang dilaksanakan selalu
melebihi rencana bobot kumulatif bulanannya dengan nilai terkecil pada bulan
ke 1 sebesar +1.927% dan nilai terbesar pada bulan ke 4 sebesar +4.203%.
3. Faktor-faktor yang menyebabkan proyek gedung AD Premier diprediksi akan
selesai lebih awal jika progress yang terjadi selalu memiliki nilai bobot yang
melebihi bobot rencana. Pelaksana proyek konstruksi gedung AD Premier
menerapkan system manajemen proyek yang tepat dan perencanaan proyek
yang terlalu lama dalam perencanaannya.
4. Pemodelan 3D menggunakan software Tekla Structures dapat digunakan pada
proyek yang memiliki skala kecil maupun sebaliknya dan lebih efisien jika
dibandingkan dengan gambar detail yang membutuhkan ukuran kertas yang
besar serta jumlah gambar yang terlalu banyak, yang selama ini telah menjadi
standar dan digunakan oleh seluruh perencana maupun pelaksana di Indonesia.
Saran
1. Perlu adanya penelitian lebih lanjutan mengenai manajemen proyek yang baru
yang mampu memberikan pedoman terhadap proyek-proyek yang akan
dilaksanakan.
2. Perlu adanya penelitian mengenai kinerja waktu yang lebih spesifik dan lengkap
untuk dapat diterapkan dalam pelaksanaan hingga terealisasi sesuai dengan
rencana.
3. Dilakukan pengujian terhadap jenis proyek konstruksi yang lainnya.
19
DAFTAR PUSTAKA
Aniendhita, Rizki. 2010. Studi Literatur Tentang Program Bantu Autodesk Revit
Structure [skripsi]. Surabaya: Program Sarjana, Institut Teknologi Sepuluh
November.
Clough, Richard H., Sears, Glenn A. (1991). Construction Project Management.
Canada: John Wiley & Sons Inc.
Dreger, J Brain 1992. Project Management Effective Scheduling. The Boeing
Comp. Kansas.
Dipohusodo, Istimawan. 2006. Manajemen Proyek dan Konstruksi Jilid 1. Penerbit
Kanisius. Yogyakarta.
Ervianto, Wulfram I. 2006. Eksplorasi Teknologi dalam Proyek Konstruksi.
Penerbit Andi. Yogyakarta.
Eastman et al. 2009. BIM handbook: a guide to building information modeling for
owners, managers, designers, engineers and contractors. s.1: John Wiley
and Sons.
Furkan, M Chandra. 2003. Perbandingan Metode Penjadwalan dengan
Menggunakan Linier Scheduling Method (LSM) dan Precedence Diagram
Method (PDM) [skripsi]. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
Universitas Indonesia. Depok.
Husen, Abrar. 2010. Manajemen Proyek. Penerbit Andi. Yogyakarta.
Hutchings, Jonathan F. 1996. CPM Construction Scheduler’s Manual. McGrewHill Comp Inc. United States of America.
Irawan, Bayu. 2002. Peningkatan Kualitas Metode I-J dan PDM dengan Pendekatan
Metode Penjadwalan Berdasarkan Progress pada Penjadwalan Proyek
Konstruksi Bangunan Gedung Bertingkat [skripsi]. Jurusan Teknik Sipil,
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia. Depok.
Kerzner, Harold. 1995. Project Management: A System Approach to Planning,
Scheduling and Controling. Van Nostrand Reinhold. New York.
Latief, Yusuf. 2000. Diktat Kuliah Manajemen Konstruksi, Planning
(Perencanaan). Fakultas Teknik, Universitas Indonesia. Depok.
Margayanti, Deti. 2001. Perencanaan dan Penjadwalan Pekerjaan Struktur Atas
dengan Repetitive Scheduling Method (RSM) [skripsi]. Jurusan Teknik
Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia. Depok.
Mawengkang, Widayat Widadi W. 1998. Diktat Manajemen Proyek dan Ekonomi
teknik. Fakultas Teknik, Universitas Indonesia. Depok.
Pemerintah Republik Indonesia. 2002. Undang-Undang Republik Indonesia No. 28
Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, Jakarta.
Lynna, Putri et al. 2006. Aplikasi Microsoft Project untuk Penjadwalan Kerja
Proyek Teknik Sipil. Penerbit ANDI. Yogyakarta.
Ramadiaprani, Ranti. 2012. Aplikasi Building Infornation Modeling (BIM)
Menggunakan Software Tekla Structures 17 Pada Konstruksi Gedung
Kuliah Tiga Lantai Fahutan IPB, Bogor [skripsi]. Bogor: Program Sarjana,
Institut Pertanian Bogor.
Saputri, Febriana. 2012. Penerapan Building Information Modeling (BIM) pada
Pembangunan Struktur Gedung Perpustakaan IPB Menggunakan Software
20
Tekla Structures 17 [skripsi]. Bogor: Program Sarjana, Institut Pertanian
Bogor.
Shtub Avraham, Bard Jonathan F, and Globerson Slomo. 1994. Project
Management Engineering Technology and Implementation. Prentice Hall.
New Jersey.
Soeharto, Iman. 1999. Manajemen Proyek: Dari Konseptual Sampai Operasional.
Penerbit Erlangga. Jakarta.
Soeharto, Iman. 1992. Manajemen Proyek Industri. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Soekoto, Imam. 1993. Pengedalian Pelaksanaan Konstruksi. Penerbit Erlangga.
Jakarta.
Susanto. 2009. Evaluasi Kinerja Waktu dan Biaya pada Proyek Bangunan
Bertingkat dengan Pendekatan Metode Earned Value (studi kasus: Proyek
ABC di PT. X) [skripsi]. Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
Universitas Indonesia. Depok.
Suyetyo, Budi. 1996. Analisis Keterlambatan sebagai Pendukung Keputusan Bagi
Prestasi Pekerjaan dengan Pendekatan “Knowledge-base System” [tesis].
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia. Depok.
21
Lampiran 1. Time Schedule & S-Curve Proyek AD Premier
22
Lampiran 2. Contoh predecessor dan successor dari beberapa pekerjaan
23
Lampiran 3. Peta citera satelit proyek Gedung AD Premier TB Simatupang Jakarta
Selatan (Sumber: www.google.com/maps)
24
Lampiran 4. Data Umum dan Bobot Lingkup Proyek AD Premier
25
Lampiran 5. Jadwal Tenaga Kerja Proyek AD Premier
No
Uraian Tenaga Kerja
A
STRUKTUR
Tenaga Bobok
Tukang Besi
Tukang Bekisting
Tukang Cor
Tukang Batu
Tukang Galian dan Urugan
Pekerja Dewatering
Pekerja Ground Anchor
1
2
3
4
5
6
7
8
Jumlah
Pekerja
MEI
JUNI
JULI
AGS
SEP
OKT
NOP
BULAN
DES
JAN
FEB
MAR
10
50
50
15
15
5
6
10
6
10
6
5
10
5
6
10
10
15
20
10
15
5
2
10
10
30
30
10
15
40
40
10
40
50
15
50
50
15
50
50
15
40
30
15
30
20
15
30
20
10
20
20
10
2
10
2
2
58
87
107
92
107
115
115
85
65
60
10
15
20
10
10
5
5
10
10
5
20
20
5
10
15
10
25
20
7
15
15
10
25
25
7
20
15
15
25
25
10
20
20
15
5
10
10
10
10
Sub Total A.
B
1
2
3
4
5
6
7
8
ARSITEKTUR
Tukang Batu
Tukang Keramik
Tukang Marmer
Tukang Plafond
Tukang Cat
Tukang Pintu dan Jendela
Tukang Sanitair
Tukang Floor Hardener
Sub Total B
Total A + B
25
25
10
20
20
15
10
10
4
5
5
KETERANGAN
APR
MEI
JUNI
JULI
50
0
0
0
0
20
25
10
20
20
15
20
25
7
15
15
10
10
15
5
10
5
10
5
5
10
10
5
10
2
5
5
5
10
2
5
5
5
5
10
15
20
7
15
10
10
5
2
4
5
15
40
65
90
102
117
125
115
97
84
62
42
35
62
92
122
132
172
205
217
202
190
175
147
84
62
42
35
26
Lampiran 6. Jadwal Penggunaan Alat Proyek AD Premier
27
Lampiran 7. Jadwal Penggunaan Material Proyek AD Premier
28
Lampiran 8. Pemodelan 3D Tampak Samping
29
Lampiran 9. Pemodelan 3D Tampak Depan/Muka
30
Lampiran 10. Pemodelan 3D Tampak Atas
31
Lampiran 11. Pemodelan Gedung Tampak 3D
32
Lampiran 12. Pemodelan Balok
Tampak 3D Balok
Tampak Samping Balok
Tampak Atas Balok
Tampak Depan/Muka Balok
33
Lampiran 13. Pemodelan Lantai
Tampak 3D Lantai
Tampak Samping Lantai
Tampak Atas Lantai
Tampak Depan/Muka Lantai
34
Lampiran 14. Pemodelan Kolom
Tampak 3D Kolom
Tampak Atas Kolom
Tampak Samping Kolom
Tampak Depan/Muka Kolom
35
Lampiran 15. Pemodelan 4 Dimensi Gedung AD Premier Khusus Jalur Kritis
a. Model Organizer
- Pada tab tools, kemudian dipilih model organizer.
- Kemudian diklik kanan pada menu object types dan pilih new object
types.
- Dibuat kategori-kategori pekerjaan dan sub pekerjaannya sesuai
kebutuhan.
- Dikelompokkan berdasarkan kategori yang ada, pertama diklik kiri
kategori pada menu model organizer, lalu pilih objek yang termasuk
dalam kategori tersebut (dalam hal ini objek yang termasuk dalam jalur
kritis).
- Setelah objek terpilih, lalu kembali ke menu model organizer dan diklik
kanan pada kategori yang telah dipilih sebelumnya, kemudian pilih add
selected to category. Model organizer pada Gedung AD Premier dapat
dilihat pada table dibawah ini.
b. Penjadwalan pada Task Manager
- Pada tahap ini menu model organizer yang sebelumnya akan
dihubungkan dengan waktunya.
- Pada tab tools dipilih task manager.
- Kemudian dipilih ikon creat task untuk dibuat pekerjaan utama dan ikon
creat subtask untuk dibuat sub pekerjaannya.
- Kemudian dibuat kategori-kategori yang mirip seperti langkah pada
model organizer sebelumnya.
- Pada tahap ini dikelompokkan berdasarkan kategori yang ada, pertama
diklik kiri task yang ingin diatur, lalu pilih objek yang termasuk dalam
kategori tersebut (disesuaikan dengan yang terdapat pada model
organizer).
- Setelah objek terpilih, lalu kembali ke window task manager dan dipilih
ikon add selected objects. Windows task manager yang merupakan
hubungan antara model dengan waktu pada pembangunan Gedung AD
Premier dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
36
c. Clash and Check
- Pada tab tools, dipilih clash check manager (CCM).
- Pada model, dipilih objek-objek yang ingin dicek.
- Atau pilihan lainnya bias dengan memilih objek-objek dalam model
organizer. Diklik kanan dan pilih dalam model.
- Sebagai perhatian, sebaiknya tidak dilakukan pengecekan untuk seluruh
objek dalam model. Untuk hasil yang maksimal hanya dipilih objekobjek tertentu.
- Setelah diklik objek, dipilih run dalam CCM.
- Setelah dilakukan running dan jika pada hasilnya ada beberapa objek
yang clash maka untuk melihat objek tersebut pada model, klik nama
objek pada CCM.
- Kemudian dilakukan perbaikan pada model.
d. Object Group pembangunan Gedung AD Premier
- Pada tab views, dipilih representation dan klik object representation.
- Diklik object group.
- Pada kotak dialog object group-representation, dibuat grup objek
dengan konfigurasi seperti pada gambar dibawah ini.
-
Diberikan nama grup sebelah tombol save as dan klik save as, sebagai
contoh “Completed”
Kemudian diulangi langkah diatas untuk membuat grup objek bernama
“Started” dengan konfigurasi seperti gambar dibawah ini.
37
-
Setelah itu diulangi kembali langkah diatas untuk membuat grup
bernama “Not Started” dengan konfigurasi seperti gambar dibawah ini.
-
Langkah diatas diualngi untuk membuat grup bernama “All” dengan
konfigurasi seperti pada gambar dibawah ini.
-
Setelah dibuat semua grup obejk, diklik close (sseperti gambar dibawah
ini).
38
e. Object Representation status pembangunan Gedung AD Premier
- Pada tab views, dipilih representation dan diklik object representation.
- Pada kotak dialog object representation, diklik add row untuk
menambahkan baris baru.
- Pada kolom object group, dipilih grup objek “Completed” dari daftar.
- Pada color column, dipilih warna untuk grup obejk. Contohnya warna
putih.
- Pada kolom transparency, dipilih konfigurasi transparasi untuk
berbagai grup objek (Started, Not Started, All).
- Sebagai contoh konfigurasi, dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
- Diberi nama untuk konfigurasi representasi, sebagai contoh diberi nama
task, kemudian klik save as.
f. Project Status Visualization
- Pada tab Tools, dipilih project status visualization.
- Dipilih task dari daftar objek representasi.
- Diklik tombol step untuk merubah tanggal review dan melihat
perubahan pada model, seperti gambar dibawah ini.
Download