BAB I - E-Journal STIESIA Surabaya

advertisement
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 11 (2014)
APLIKASI MORKOWITZ UNTUK MEMBENTUK PORTOFOLIO YANG EFISIEN
PADA PERUSAHAAN TRANSPORTASI DI BEI
Humera Asad Ullah Khan
[email protected]
Sri Utiyati
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya
ABSTRACT
The purpose of this research is to find out how to form efficient portfolio is to minimize the risk level and to
maximize the profit level on the Transportation Companies stocks which are listed in Indonesia Stock Exchange.
The population is the companies which are engaged in the field of transportation and sample collection technique
has been carried out by using purposive sampling so 4 companies have been selected as the samples. The analysis
technique that is used in this research is efficient portfolio and when it is seen from the expected return and risk
(deviation standard) that is generated from the combination of these portfolios. The result of the test shows that
through similar proportion (50%:50%) there are 3 efficient portfolios i.e.: portfolio 2 (PT. Samudera Indonesia,
Tbk and PT. Trada Maritime, Tbk.), Portofolio 5 (PT Centris Multipersada Pratama Tbk and PT Mitrabahtera
Segara Sejati, Tbk). and Portofolio 4 is (PT.Centri Multipersada Pratama, Tbk and PT Trada Maritime, Tbk).
Through different proportion (70%:30%) there are 3 efficiency portfolios i.e.: portfolio 6 (PT Trada Maritime
Tbk and PT Mitrabahtera Segara Sejati), Portfolio 5 (PT.Centri Multipersada Pratama, Tbk and PT
Mitrabahtera Segara Sejati, Tbk) and portfolio 4 (PT.Centri Multipersada Pratama, Tbk and PT Trada
Maritime, Tbk).
Keywords:
Portfolio Analysis, Portfolio, Efficiency.
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana membentuk portofolio optimal
untuk
meminimalkan tingkat risiko dan memaksimalkan tingkat keuntungan pada saham perusahaan
Transportasi yang terdaftar di PT. Bursa Efek Indonesia. Populasi yang digunakan dalam penelitian
adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang trasportasi dengan teknik pengambilan sampel
purposive sampling sehingga didapat 4 perusahaan yang dijadikan sampel. Adapun teknik analisa
yang digunakan adalah portofolio optimal dilihat dari tingkat pengembalian yang diharapkan
(Expected Return) dan risiko (standar deviasi) yang dihasilkan dari kombinasi portofolio tersebut.
Hasil pengujian menunjukkan melalui proporsi sama (50%:50%) terdapat 3 portofolio efisien antara
lain portofolio 2 (PT. Samudera Indonesia, Tbk dan PT. Trada Maritime, Tbk.) Portofolio 4 (PT.Centri
Multipersada Pratama, Tbk dan PT Trada Maritime, Tbk) serta portofolio 1 (PT. Samudera Indonesia,
Tbk dan PT Centris Multipersada Pratama, Tbk). Dengan proporsi berbeda (70%:30%) terdapat 3
portofolio efisien antara lain portofolio 2 (PT. Samudera Indonesia, Tbk dan PT. Trada Maritime, Tbk).
Portofolio 1 (PT. Samudera Indonesia, Tbk dan PT Centris Multipersada Pratama, Tbk) serta
portofolio 4 (PT.Centri Multipersada Pratama, Tbk dan PT Trada Maritime, Tbk)
Kata Kunci : Analisis Portofolio, Portofolio Optimal
PENDAHULUAN
Pasar Modal sama hal nya seperti pasar pada umumnya, yaitu merupakan tempat
bertemu antara pembeli dan penjual dengan risiko untung dan rugi. Pasar Modal
merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan dana jangka panjang
dengan menjual saham atau mengeluarkan obligasi. Perusahaan yang membutuhkan dana
dapat menjual surat berharganya di pasar modal. Surat berharga yang baru dikeluarkan oleh
perusahaan dijual di pasar primer (primary market). Surat berharga yang baru dijual dapat
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 11 (2014)
2
berupa penawaran perdana ke publik (initial public offering atau IPO) atau tambahan surat
berharga baru jika perusahaan sudah going public (sekuritas tambahan ini sering disebut
dengan seasoned new issues). Selanjutnya surat berharga yang sudah beredar diperdagangkan
di pasar sekunder (secondary market).
Pasar Modal dijumpai dibanyak negara, karena pasar modal menjalankan fungsi
ekonomi dan fungsi keuangan dalam negara tersebut. Dalam melaksanakan fungsi
ekonominya, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari pihak yang
mempunyai kelebihan dana (lender) ke pihak yang membutuhkan dana (borrower).
Sedangkan dalam menjalankan fungsi keuangannya dilakukan dengan menyediakan dana
yang di perlukan oleh para borrower dan lender.Disamping itu, pasar modal dapat
mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien karena dengan adanya pasar modal maka
pihak yang kelebihan dana atau investor dapat memilih alternatif investasi yang
memberikan tingkat keuntungan (return) yang paling optimal.
Ada beberapa daya tarik pasar modal, pertama, di harapkan pasar modal ini akan bisa
menjadi alternatif penghimpunan dana selain sistem perbankan. Disetiap negara(umumnya
di negara-negara dunia ketiga) sistem perbankan umumnya dominan sebagai sistem
mobilisasi dana masyarakat. Bank-bank menghimpun dana dari masyarakat dan kemudian
menyalurkan dana tersebut ke pihak-pihak yang memerlukan (sebagian besar perusahaanperusahaan, tetapi mungkin juga individu) sebagai kredit.
Kedua, pasar modal memungkinkan para pemodal mempunyai berbagai pilihan
investasi yang sesuai dengan preferensi risiko mereka. Seandainya tidak da apasar modal,
maka para lenders mungkin hanya bisa menginvestasikan dana mereka dalam sistem
perbankan(selain investasi pada real assets). Dengan adanya pasar modal, para pemodal
memungkinkan untuk melakukan diversifikasi investasi, membentuk portofolio (yaitu
gabungan dari berbagai investasi) sesuai dengan risiko yang mereka bersedia tanggung dan
tingkat keuntungan yang mereka harapkan.
Dalam keadaan pasar modal yang efisien, hubungan yang positif antara risiko dan
keuntungan diharapkan akan terjadi. Disamping itu investasi pada sekuritas mempunyai
daya tarik lain, yaitu pada likuiditasnya. Pemodal bisa melakukan investasi hari ini pada
industri semen, dan menggantinya dengan industri Farmasi. Mereka tidak mungkin
melakukan hal itu pada investasi real assets.
Bagi para investor, pasar modal merupakan wahana yang dapat dimanfaatkan untuk
menginvestasikan dananya(dalam asset financial) karena kehadiran pasar modal dapat
menambah pilihan investasi sehingga kesempatan untuk mengoptimalkan fungsi utilitas
masing-masing investor akan semakin besar. Untuk melakukan investasi di pasar modal
diperlukan pengetahuan dan pengalaman bisnis yang cukup untuk menganalisis berbagai
unsur ketidak pastian atau risiko, apalagi dalam kondisi perekonomian yang tidak menentu
sekarang ini.
Menginvestasikan dana di Bursa Efek atau di pasar modal memerlukan keahlian ,
pertimbangan dan analisis yang matang. Hal-hal yang menjadi pertimbangan antara lain :
tingkat pengembalian yang di harapkan (expected rate of return), tingkat risiko (rate of risk)
dan ketersedian jumlah dana yang diinvestasikan.Investasi dalam saham dipasar modal
merupakan investasi yang beresiko tinggi.Investor saham akan menanggung resiko yang
tidak pasti dan cukup tinggi tentang berapa, kapan pendapatan yang akan mereka terima
baik berupa dividen maupun keuntungan modal(capital gain). Investasi saham dikatakan
memiliki tingkat resiko yang tinggi di kerenakan investor bisa kehilangan semua modal
yang telah diinvestasikan, ini diakibatkan karena eminten saham yang dibelinya mengalami
kebangkrutan. Risiko yang paling besar dialami oleh para investor akibat kebangkrutan ini
adalah tidak menerima pembayaran dividen dan menderita capital loss.
Risiko dapat diartikan sebagai kemungkinan return aktual yang berebeda dengan
return yang diharapkan. Pendapatan yang diharapkan (expected return) dapat di cerminkan
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 11 (2014)
3
oleh rata-rata (mean) dari distribusi probabilitas tingkat keuntungan. Sedangkan risiko
investasi dapat diukur dengan besarnya deviasi standart dari expected return tersebut.
Investor tentunya memiliki sifat yang berbeda dalam pengambilan tingkat risiko , sehingga
investor dikelompokkan menjadi tiga macam sifat, yaitu investor yang netral terhadap risiko
(risk neutral) , investor yang menyukai risiko (risk seeker), dan investor yang menghindari
risiko(risk averter).
Para investor dianjurkan menginvestasikan surat-surat berharga (saham) tidak
menanamkan seluruh dananya pada satu saham saja, tetapi membaginya kedalam berbagai
saham, dengan kata lain membentuk portofolio. Pada dasarnya pembentukan portofolio
adalah mengalokasikan dana pada berbagai alternatif investasi sehingga risiko investasi
akan dapat dikurangi atau diminimumkan. Di dalam pembentukan portofolio tidak harus
terdiri dari dua saham saja, tetapi bisa lebih.
Hakikat dari pembentukan portofolio adalah untuk mengurangi risiko dengan cara
diversifikasi, yaitu menyangkut identifikasi sekuritas-sekuritas mana yang akan dipilih dan
beberapa proporsi dana yang akan ditanamkan pada masing-masing sekuritas tersebut.
Dalam pembentukan portofolio , investor selalu ingin memaksimalkan tingkat keuntungann
(return) yang di harapkan dengan meminimalkan tingkat risiko tertentu. Krakteristik
portofolio seperti ini disebut sebagai portofolio yang efisien.
Hal pertama yang dilakukan investor dalam proses penilaian saham adalah dengan
cara menganalisis saham saham dipasar modal guna mengetahui saham saham yang dapat
memberikan resiko yang optimal.Dalam menganalisis saham investor biasanya
menggunakan dua analisis yaitu analisis fundamental dan analisis tehnikal. Analisis
fundamental metode analisis yang didasarkan pada fundamental ekonomi suatu
perusahaan. Teknis ini menitik beratkan pada rasio finansial dan kejadian - kejadian yang
secara langsung maupun tidak langsung memengaruhi kinerja keuangan perusahaan.
Sebagian pakar berpendapat teknik analisis fundamental lebih cocok untuk membuat
keputusan dalam memilih saham perusahaan mana yang dibeli untuk jangka panjang.
Analisis tehnikal adalah analisis berdasarkan data pasar secara keseluruhan dengan cara
mengamati perubahan harga saham diwaktu yang lalu.
Berdasarkan latara belakang diatas rumusan masalah yang dapat dikemukan dalam
penelitian ini adalah ; Bagaimanakah membentuk portofolio untuk meminimalkan tingkat
risiko dan memaksimalkan tingkat keuntungan perusahaan transportasi yang go public di
Bursa Efek Indonesia?. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
mengetahui bagaimana membentuk portofolio untuk meminimalkan tingkat risiko dan
memaksimalkan tingkat keuntungan pada saham perusahaan transportasi yang terdaftar di
PT. Bursa Efek Indonesia.
TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS
Pasar Modal
Menurut Husnan (2005 : 3) , secara formal Pasar modal dapat di definisikn sebagai
pasar untuk berbagai instrumen keuangan (atau sekuritas) jangka panjang yang bisa di
perjual belikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan
oleh pemerintah , public authorities, maupun perusahaan swasta. Sedangkan Sunariyah (2004
: 4), secara umum pasar modal adalah suatu sistem keuangan terorganisasi, termasuk
didalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga perantara di bidang keuangan
serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar.
Sehingga secara keseluruhan pasar modal dapat di simpulkan sebagai tempat
bertemunya antara penjual dan pembeli dengan risiko untung dan rugi. Pasar modal
merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan dana jangka panjang
dengan menjual saham dan menerbitkan obligasi. Saham merupakan bukti kepemilikan
sebagian dari perusahaan. Obligasi merupakan suatu kontrak yang mengharuskan pinjaman
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 11 (2014)
4
untuk membayar kembali pokok pinjaman ditambah dengan bunga dalam kurun waktu
tertentu yang sudah disepakati.
Meskipun pasar modal tidak bisa diingkari memberikan manfaat ekonomis dan
keuangan bagi negara-negara yang menyelenggarakannya, tidak semua negara membentuk
pasar modal(meskipun RRC mempunyai pasar modal di spevcial economic zone nya di
Shenzen, termasuk negara-negara Eropa Timur). Berbagai argumen yang menolak
dibentuknya pasar modal umumnya bersumber pada masalah sosial dan politik, meskipun
masalah ekonomi yang sering diartukulasikan.
Terdapat empat bentuk pasar modal, (Tandelilin, 2001 : 18), antara lain; 1) Pasar
Perdana. Pasar perdana merupakan pasar modal yang memperdagangkan saham atau
sekuritas lain untuk dijual pertama kalinya. 2) Pasar Sekunder. Selanjutnya surat berharga
yang sudah beredar diperdagangkan dipasar sekunder bersama sama dengan sekuritas
perusahaan lain yang sudah berada disana. Jadi pasar sekunder merupakan pasar dimana
saham dan sekuritas perusahaan lain yang sudah berada disana.Jadi pasar sekunder
merupakan pasar dimana saham dan sekuritas lain diperjual belikan secara luas,setelah
melalui masa penjualan dipasar perdana. Harga saham dipasar sekunder ditentukan oleh
permintaan dan penawaran antara pembeli dan penjual. 3) Pasar Ketiga (third market ).
Pasar ketiga adalah tempat perdagangan atau sekuritas lain diluar bursa (over the counter
market / OTC ). Didalam pasar ketiga ini tidak memiliki pusat lokasi perdagangan yang
dinamakan flop trading (lantai bursa) melainkan berupa pemusatan informasi yang disebut
bursa paralel yang diawasi dan dibina oleh BAPEPAM. Karena alasan efisiensi, bursa paralel
Indonesia sudah melakukan merger dengan Bursa Efek Jakarta. 4) Pasar Kempat (fourth
market), adalah bentuk perdagangan efek antar investor atau dengan kata lain pengalihan
saham dari pemegang saham kepegang lainnya tanpa melalui perantara pedagang efek.
Dalam pasar ini biasanya dilakukan diantaranya intitusi berkapasitas rendah.
Beberapa instrumen pasar Modal antara lain menurut Tandelilin (2001 : 18) ; 1)
Saham, merupakan salah satu jenis sekuritas yang cukup popular diperjual belikan di pasar
modal.Saham adalah surat bukti kepemilikan atas aset - aset perusahaan yang menerbitkan
saham.Dengan memiliki saham maka investor akan mempunyai hak terhadap pendapatan
dan kekayaan perusahaan setelah dikurangi dengan pembayaran semua kewajiban
perusahaan kepada pemiliknya. 2) Obligasi, merupakan sekuritas yang memeberikan
pendapatan dalam jumlah tetap kepada oemiliknya.Pada saat membeli obligasi,investor
sudah dapat mengetahui dengan pasti berapa pembayaran bunga yanga akan diperolehnya
secara periodik dan berapa pembayaran kembali nilai par value pada saat jatuh tempo. 3)
Reksadana, nerupakan sertifikat yang menjelaskan bahwa pemiliknya menitipkan sejumlah
dana kepada perusahaan reksadana untuk digunakan sebagai modal berinvestasi baik
dipasar modal maupun pasar uang. 4) Instrumen Derivatif (opsi dan futures) instrumen
derivatif merupakan sekuritas yang nilainya merupakan turunan dari sekuritas lain,
sehingga nilai instrumen ini sangat tergantung dari harga sekuritas lain yang ditetapkan
sebagai patokan.Beberapa jenis instrumen derifativ yaitu: waran,bukti right(right issue) ,
opsi,dan futures.
Investasi
Investasi merupakan penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki
dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan dimasa
yang akan dating, (Sunariyah, 2006 :4). Investasi ke dalam aktiva keuangan dapat berupa
investasi – investasi langsung dan investasi tidak langsung Jogiyanto ( 2003 : 7). Investasi
langsung dapat dilakukan dengan membeli aktiva keuangan yang dapat diperjual belikan
dipasar uang (money market ), pasar modal (capital market ).Investasi langsung juga dapat
dilakukan dengan membeli aktiva keuangan yang tidak dapat diperjual belikan.Aktiva
keuangan yang tidak dapat diperjualbelikan biasanya diperoleh melalui bank komersial.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 11 (2014)
5
Aktiva aktiva ini dapat berupa tabungan di bank atau sertifikat deposito. Sedangkan untuk
investasi tidak langsung dilakukan dengan membeli surat – surat berharga dari perusahaan
investasi. Perusahaan investasi adalah perusahaan yang menyediakan jasa keuangan dengan
cara menjual sahamnya ke publik dan menggunakan dana yang diperoleh untuk
dinvestasikan kedalam portofolionya.
Investasi pada saham memang memberikan harapan pengembalian dan tingkat
keuntungan yang tinggi. Menurut Sunariyah (2006 : 48 ) keuntungan yang diperolah
pemodal dalam berinvestasi dalam bentuk saham dipasar modal meliputi; 1) Dividen, yaitu
pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham tersebut batas
keuntungan yang dihasilkan perusahaan.Dividen diberikaan setelah mendapat persetujuan
dari pemegang daham dalam RUPS. 2) Capital gain, merupakan selisih antara harga beli dan
harga jual. Capital gain berbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham dipasar
sekunder. Umumnya pemodal dengan orientasi jangka pendek mengejar keuntungan
melalui capital gain.
Beberapa kerugian investasi dalam bentuk saham, Sunariyah (2006 : 50 ) antara lain ;
1) Tidak mendapat Dividen. Perusahaan akan membagikan Dividen jika operasi perusahaan
menghasilkan keuntungan. Dengan demikian perusahaan tidak dapat membagika dividen
jika perusahaan tersebut mengalami kerugian. Dengan demikian potensi keuntungan
pemodal untuk mendapatkan dividen ditentukan oleh kinerja perusahaan tersebut. 2) Capital
loss. Dalam aktivitas perdagangan saham, tidak selalu pemodal mendapatkan capital gain
atau dengan kata lain keuntungan atas saham yang dijualnya. Ada kalanya pemodal harus
menjual saham dengan harga jual lebih rendah dari harga beli.Dengan demikian seorang
pemodal mengalami capital loss. 3) Perusahaan bangkrut atau dilikuidasi. Sesuai dengan
peraturan pencatatan saham di Bursa Efek, maka jika perusahaan bangkrut atau dilikuidasi,
maka secara otomatis perusahaan tersebut akan dikeluarkan dari bursa atau di delist.
4) Saham di delist dari bursa (Delisting). Risiko lain yang dihadapi oleh pemodal adalah jika
saham perusahaan dikeluarkan dari pencatatan bursa efek atau di delist. Suatu saham
perusahaan di delist dari bursa umumnya karena kinerja yang buruk misalnya dalam kurun
waktu tertentu tidak pernah diperdagangkan, mengalami kerugian beberapa tahun, tidak
membagikan dividen secara berturut turut selama beberapa tahun, dan berbagai kondisi
lainnya sesuai dengan peraturan pencatatan efek di bursa.
Portofolio
Portofolio menggambarkan kepemilikan daripada instumen investasi yang disusun
dengan perencanaan yang matang untuk pencapaian hasil yang optimal melalui penyebaran
risk. Portofolio dipilih atas dasar struktural penilaian investasi dan tujuan investasi suatu
portofolio dibentuk guna memanfaatkan secara optimal situasi dan kondisi yang didasarkan
pada pertimbangan risiko dan keuntungan. Portofolio mempunyai beberapa alternatif
variasi dengan pertimbanagan, investor harus melihat risiko dan tingkat keuntungan yang
bergerak positif di dalam portofolio. Portofolio merupakan sekumpulan investasi yang
menyangkut indentifikasi saham – saham mana yang akan dipilih dan menentukan proporsi
dana yang akan ditanamkan pada masing masing saham tersebut. (Husnan : 2005 : 49).
Return Realisasi Portofolio Rata - rata tertimbang dari keuntungan – keuntungan
realisasi masing – masing saham tunggal di dalam portofolio. Dapat di cari dengan rumus,
(Jogiyanto, 2003 : 147) :
notasi :
Rp : Keuntungan portofolio
Wi : Proporsi dari saham I terhadap seluruh saham di portofolio
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 11 (2014)
6
Ri : Keuntungan realisasi saham ke i
N : Jumlah saham tunggal
Return Ekspektasi Portofolio
Rata – rata tertimbang dari keuntungan. Keuntungan ekspektasi tiap – tiap saham
tunggal di dalam portofolio. Dapat dinyatakan dengan rumus , (Jogiyanto, 2003 : 147) :
notasi :
E(Rp)
: Keuntungan ekspektasi dari portofolio
Wi
: Proporsi dari saham I terhadap seluruh saham di portofolio
E(Ri)
: Keuntungan ekspektasi dari saham ke i
N
: Jumlah saham tunggal
Sedangkan risiko Portofolio tidak harus sama dengan rata – rata tertimbang risiko –
risiko dari seluruh sekuritas tunggal.Risiko portofolio mungkin dapat lebih kecil dari risiko
rata – rata tertimbang masing – masing saham tunggal.Sejauh koefisien korelasi antara
saham yang membentuk portofolio tersebut lebih kecil dari satu, Husnan(2005 : 65)
Hubungan antar risiko dan return yang diharapkan merupakan hubungan yang
bersifat searah dan linier, artinya semakin besar risiko suatu aset semakin besar pula return
yang diharapkan atas aset tersebut. Karena pemodal bersikap tidak menyukai risiko (risk
averse) maka mereka baru bersedia mengambil suatu kesempatan investasi yang lebih
berisiko kalau mereka mengharapkan akan memperoleh istilah keuntungan yang tinggi.
Apabila disini diperkirakan istilah keuntungan, maka yang dimaksud adalah keuntungan
dalam prosentase (desimal) dan bukan dalam rupiah.Gambar berikut ini menunjukkan
hubungan antara returnyang diharapkan dan risiko yang mungkin bisa dijadikan alternatif
investasi.
Beberapa cara untuk melakukan diversifikasi Jogiyanto (2003:172) antara lain; 1)
Diversifikasi Dengan Banyak Aktiva. Risiko dari portofolio akan menurun dengan cepat
karena semakin besar jumlah saham (n).Semakin banyak sekuritas yang dimasukkan ke
portofolio, semakin kecil risiko portofolionya. 2) Diversifikasi secara random. Pembentukan
portofolio dengan memilih sekuriitas sekuritas secara acak tanpa memperhatikan
karakteristik dari investasi yang relevan seperti tingkat keuntungan dari saham itu
sendiri.Dengan diversifikasi ini menunjukkan bahwa dengan saham yang tidak terlalu
banyak yaitu hanya kurang dari 10 saham. 3) Diversifikasi secara Makrowitz. Dengan
mengkombinasikan saham – saham yang mempunyai korelasi nilai lebih rendah dari + 1
dapat menurunkan risiko portofolio. Semakin banyak sekuritas yang di masukkan ke dalam
portofolio, semakin kecil risiko portofolio.Dengan menggunakan metode markowitz,
diversifikasi ini dapat dibuktikan secara matematis.
Menurut Tandelilin (2001:74), dalam pembentukan portofolio investor selalu ingin
memaksimalkan return yang diharapkan dengan tingkat risiko tertentu yang bersedia
ditanggunganya, atau mencari portofolio yang menawarkan risiko terendah dengan tingkat
return tertentu. Karakteristik portofolio seperti ini disebut sebagai portofolio yang efisien.
Untuk membentuk portofolio yang efisien, kita harus berpegang pada asumsi tentang
bagaimana perilaku investor dalam pembuatan keputusan investasi yang akan diambilnya.
Salah satu asumsi yang paling penting adalah bahwa semua investor tidak menyukain risiko
(risk averse). Investor seperti ini jika dihadapkan pada dua pilihan investasi yang
menawarkan return yang sama dengan risiko yang berbeda, akan cenderung memilih
investasi dengan risiko lebih rendah. Sedangkan, portofolio optimal merupakan portofolio
yang dipilih seorang investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada kumpulan
portofolio efisiean..
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 11 (2014)
7
Tingkatan Keuntungan yang Diharapkan
Tingkat keuntungan yang diharapkan akan diperoleh biasa dihitung dengan rumus
sebanagui berikut, Husnan (2005 : 50)
Dalam hal ini E(Ri) adalah tingkat keuntungan yang diharapkan dari investasi i, Pij adalah
profitabilitas memperoleh tingkat keuntungan pada investasi i, dan M adalah banyaknya
peristiwa yang mungkin terjadi.
Ukuran Penyebaran
Menurut Husnan (2005 : 52), apabila risiko dinyatakan sebagai seberapa jauh hasil
yang diperoleh bisa menyimpang dari yang diharapkan, maka dipergunakan untuk
penyebaran tertentu.Dalam teori portofolio,risiko dinyatakan sebagai kemungkinan
keuntungan menyimpang dari yang diharapkan karena itu risiko mempunyai dua dimensi,
yaitu menyimpang lebih besar maupun lebih kecil dari yang diharapkan.Ukuiran
penyebaran ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh kemungkinan nilai yang kita
peroleh menyimpang dari yang kita harapkan. Ukuran ini bisa dipergunakan sebagai
ukuran risiko. Statistik menyediakan ukuran ini yang disebut sebagai deviasi standart dan
dinyatakan dengan simbol () ,atau apabila dinyatakan dalam bentuk kuadrat disebut
sebagai variance (=2)rumusnya adalah :
Sedangkan apabila probabilitas kejadian setiap peristiwa sama, maka perhitungan bisa
dirumuskan sebagai berikut :
Kombinasi Beberapa Saham
Menurut Husnan (2005: 54) , pada prakteknya para pemodal pada sekuritas sering
melakukan diversifikasi dalam investasi mereka.Mereka mengkombinasikan berbagai
sekuritas dalam investasi mereka.Mengapa mereka melakukan diversifikasi ? mereka
melakukan diversifikasi untuk mengurangi risiko. Karena itu perlu dipahami bagaimana
menghitung tingkat keuntungan yang diharapkan dan deviasi standart kalau kita
mengkombinasikan beberapa investasi,atau membentuk portofolio. Perhitungan tingkat
keuntungan yang diharapkan dari suatu porofolio relatif sangat mudah, karena tidak lain
merupakan rata – rata tertimbang dari tingkat keuntungan yang diharapkan dari masing
masing sekuritas yang membentuk portofolio tersebut. Sebaliknya perhitungan deviasi
standart tingkat keuntungan portofolio agak rumit karena masuk adanya unsur korelasi
antar tingkat keuntungan dari sekuritas – sekuritas yang membentuk portofolio tersebut.
Kalau kita ingin mengurangi fluktuasi tingkat keuntungan portofolio tersebut dari waktu
kewaktu.Untuk itu kita perlu memilih kombinasi investasi yang mempunyai koefisien
korelasi yang rendah(akan lebih baik lagi jika bisa negative). Semakin kecil koefisien korelasi
antar tingkat keuntungan, semakin efektif penurunan fluktuasi tingkat keuntungan
tersebut.Untuk menghitung variance portofolio dipergunakan cara sebagai berikut:
Dalam hal ini,
adalah variance portofolio,
adalah variance saham 1, dan
adalah variance 2. X1 adalah proporsi dana yang diinvestasikan pada saham 1, X2 adalah
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 11 (2014)
8
proporsi dana yang diinvestasikan pada saham 2, akhirnya
antar tingkat keuntungan saham 1 dan 2.
adalah koefisein korelasi
Perhitungan Koefisien Korelasi
Menurut Husnan (2005 : 66), korelasi menunjukkan hubungan (association) antara
suatu variable dengan variable lain.Meskipun demikian, hubungan ini merupakan
hubungan sebab akibat.Kalau kita mempunyai data cardinal (yaitu data yang dinyatakan
dalam ukuran kuantitatif),seperti tingkat keuntungan investasi, nilai penjualan dan
sebagainya, maka rumus yang bisa diperguinakan untuk menghitung koefisien korelasi (=
) adalah :
ρ=
n∑XY - ∑X ∑Y
√{[n∑X² - ( ∑X) ²] [ n∑Y² - (∑Y) ²]}
Kombinasi Dua Sekuritas Yang Berisiko
Menurut Husnan (2005 : 69) Short sales berarti menjual saham yang tidak
dimiliki.Kalau short sales tidak diperkenankan berarti kita hanya bisa menginvestasikan dana
kita maksimum sebesar 100% pada suatu sekuritas , dan minimum sebesar 0%.,Kalau short
sales diizinkan ,proporsi dana yang diinvestasikan pasa suatu sekuritas bisa lebih besar dari
100% dan bisa lebih kecil dari 0% (artinya negative). Kalau kita hanya memiliki dua sekuritas
A dan B maka kita mengetahui bahwa tingkat keuntungan yang diharapkan dari portofolio
yang terdiri dari dua saham tersebut adalah :
Dalam hal ini :
XA
: Adalah proporsi dana yang diinvestasikan pada A
XB
: Adalah proporsi dana yang diinvestasikan pada B
E(RA) : Adalah tingkat keuntungan yang diharapkan dari A
E(RB) : Adalah tingkat keuntungan yang diharapkan dari B
E(RP) : Adalah tingkat keuntungan yang diharapkan dari portofolio tersebut
Perhatikan bahwa tingkat keuntungan yang di harapkan dari suatu portofolio tidak
lain merupakan rata – rata tertimbang dari tingkat keuntungan yang diharapkan dari
masing – masding sekuritas yang membentuk portofolio tersebut. Hal tersebut tidak berlaku
untuk risiko (atau deviasi standart tingkat keuntungan) dari portofolio. Deviasi standart
portofolio yang terdiri dari dua jenis sekuritas adalah :
σρ = (XA ² σA²+ XB ² σB²+ 2XA XB σAB )
Dalam hal ini :
σρ
: Adalah deviasi standar tingkat keuntungan portofolio tersebut
σA²
: Adalah variance tingkat keuntungan saham A
σB²
: Adalah variance tingkat keuntungan saham B
σAB
: Adalah covariance antara tingkat keuntungan saham A dengan saham B
Berikut proporsi yang dapat meminimumkan risiko dapat dilihat dari koefisien
korelasi antara tingkat keuntungan saham A dan B berikut rumus yang digunakan sebagai
berikut, Handaru ( 1996 : 34)
Dengan memasukkan berbagai nilai KAB kedalam rumus diatas , maka akan dapat
diketahui besarnya proporsi dana yang harus ditanamkan pada salah satu sekuritas, untuk
memperoleh tingkat risiko yang paling rendah.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 11 (2014)
9
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah Perusahaan Transportasi yang Go Public yang
telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2012. Adapun metode penetapan sampel
dalam peneiltian ini menggunakan teknik purposive sampling (Sugiyono, 2006 : 61), dimana
pengambilan sampel dalam hal ini terbatas pada jenis perusahaan tertentu yang dapat
memberikan informasi yang diinginkan sehingga didapatkan sebanyak 5 perusahaan di
bidang Transportasi yang menjadi sampel antara lain 1) PT. Samudera Indonesia Tbk. 2) PT.
Centris Multipersada Pratama Tbk. 3) PT. Trada Maritime Tbk. 4) Mitra Bahtera Segara Sejati
Tbk. 5) PT Indo Straits Tbk.
Satuan Kajian
Satuan kajian ini dibuat untuk memberikan kemudahan bagi penulis mengenai apa
saja yang akan diteliti serta cara pengukurannya dan juga memuat konsep penelitian
berkaitan dengan pembentukan portofolio untuk
meminimalkan tingkat risiko dan
memaksimalkan tingkat keuntungan pada saham perusahaan transportasi. Adapun satuan
satua kajian dalam penelitian ini adalah, pertama, Kombinasi Saham Efisien, merupakan
portofolio (gabungan dari beberapa saham) dimana gabungan saham tersebut menawarkan
tingkat keuntungan yang lebih besar atau tertinggi dengan risiko sama, atau menawarkan
risiko yang lebih kecil atau terendah dengan tingkat keuntungan yang sama.
Kedua, Risiko Portofolio, di definisikan sebagai deviasi standart tingkat keuntungan
yang dinyatakan dalam bentuk desimal.Hal ini disebabkan karena deviasi standar
menunjukkan seberapa jauh kemungkinan nilai yang diperoleh menyimpang dari nilai yang
diharapkan (expected value).Semakin besar nilai standar deviasi semakin besar kemungkinan
nilai rill menyimpang dari yang diharapkan, yang berarti semakin tinggin risikonya.
Ketiga, Pembentukan Portofolio yang efisien, merupakan portofolio yang bila
dibandingkan portofolio lainnya, memenuhi salah satu kriteria antara lain; 1) dengan risiko
yang sama , mampu memberikan tingkat keuntungan yang lebih tinggi. 2) mampu
menghasilkan tingkat keuntungan yang sama , tetapi dengan risiko yang lebih rendah. Suatu
portofolio dikategorikan sebagai portofolio yang efisien apabila portofolio tersebut terletak
pada permukaan yang efisien (efficient frontier). Efficien frontier adalah kurva yang
menghubungkan efficient portofolio yang memiliki deviasi standar rendah dengan efficient
portofolio yang memiliki expected return tertinggi.
Teknik Analisis Data
Teknik analis data adalah suatu jenis kegiatan mengolah daata yang dikumpulkan dari
hasil penelitian dalam bentuk pembuktian hipotesis dengan tujuan membatasi penemuan
menjadi data yang lebih teratur dan lebih berarti. Dalam penelitian ini menggunakan
metode kuantitatif yaitu meliputi data harga saham perbulan selama satu tahun.Metode
analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menghitungreturn saham Individual
Rit = Pi (t) - Pi (t – 1) + Di (t), (Halim, 2005 : 33)
Dimana:
Rit
: Tingkat keuntungan saham ke i pada periode ke t
Pit
: Harga saham i pada periode t
Pi (t – 1) : Harga saham periode sebelumnya
Di (t) : Deviden periode terakhir
2. Menghitungexpected return saham individual
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 11 (2014)
10
Dimana :
E (Ri) : Expected Return dari investasi pada saham i
Rij
: Actual Return dari investasi pada saham i
n
: Banyaknya periode pengamatan
3. Menghitung deviasi standar masing – masing saham
a. Menghitung varian
Dimana :
σ²i
: Varian saham i
Rit
: Tingkat keuntungan saham i pada periode t
Ri
: Tingkat keuntungan yang di harapkan dari saham i
n
: periode
b. Menghitung Standart Deviasi Dengan Rumus :
4. Pembentukan portofolio
Dimana
:
C(r,n)
: Kombinasi tingkat r dari n obyek
n!
: Faktorial jumlah obyek saham
r!
: Faktorial jumlah saham yang dikombinasikan
5. Menghitungexpected return dariportofolio
Dimana :
E (Rp) : Expected Return dari portofolio
XA, XB : Proporsi dana yang diinvestasikan pada saham A dan saham B
E(RAB) : Expected Return dari saham A dan saham B
6. Menentukan deviasi standard portofolio
a. Menghitung koefisien korelasi return dari portofolio
Dimana :
ρxy
: Koefisien korelasi antara return saham x dan y
n
: Jumlah Observasi
x
: Tingkat keuntungan saham i
y
: Tingkat keuntungan saham y
Hasil perhitungan koefisien korelasi antar return saham akan menunjukkan keeratan
hubungan suatu variable dengan variable lain. Koefosoen akan berkisar antara -1
sampai +1. Koefisien korelasi yang negatif berarti bahwa jika nilai suatu varian naik ,
maka nilai varian yang lain akan turun.
b. Menghitung Standard Deviasi (Risiko) Saham Portofolio
σρ
: Standard deviasi portofolio
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 11 (2014)
11
σA, σB : Standard deviasi saham A,B
XA,XB :Proporsi dana yang diinvestasikan pada saham A dan B
ΡAB
: Koefisien korelasi saham A dan saham B
7. Pemilihan Portofolio yang efisien
Suatu portofolio dikatakan efisien apabila portofolio tersebut bila dibandingkan dengan
portofolio lain memenjuhi kondisi :
a. Memberikan Expected return yang terbesar dengan risiko sama
b. Memberikan risiko yang terkecil dengan Expected retun yang sama.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Perhitungan Return Realisasi Saham Individual
Return realisasi merupakan retrun yang telah terjadi. Dari data yang disajikan maka
return realisasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Rit =
Pit  Pit -1  D it
Pit -1
Berdasarkan rumus diatas, maka tingkat keuntungan (return) saham individual masingmasing perusahaan tahun 2012 adalah sebagai berikut :
Tabel 1
Return Realisasi Saham Individual Tahun 2012
Saham Perusahaan
PT Centris
Bulan
PT Samudera
PT Trada
PT Mitrabahtera
Multipersada
Indonesia, Tbk
Maritime, Tbk Segara Sejati, Tbk
Pratama, Tbk
Januari
7,43
0,00
-3,03
2,56
Februari
8,81
0,00
-5,21
14,17
Maret
-1,16
-42,68
3,30
19,71
April
-3,51
38,30
0,00
3,05
Mei
-12,73
0,00
-11,70
2,96
Juni
4,86
0,00
4,82
-29,89
Juli
1,32
0,00
2,30
4,92
Agustus
-7,84
4,62
-8,99
-14,84
September
6,38
39,71
-4,94
-12,84
Oktober
2,00
31,58
23,38
-8,42
November
2,61
20,00
7,37
-9,20
Desember
2,55
-60,00
12,75
36,71
Jumlah Rij
10,73
31,52
20,04
8,88
Return realisasi saham individual berfkutuasi tergantung pada naik turunnya harga
saham dan besarnya pembagian deviden untuk tiap bulannya. Tingkat keuntungan saham
yang positif berarti saham tersebut dapat memberikan keuntungan bagi pemilik saham,
sedagnkan tingkat keuntungan yang negatif akan memberikan kerugian yang disebabkan
oleh turunnya harga saham.
Perhitungan Return Ekspektasi Saham Individual
Tingkat E (Ri) dapat dihitung dengan rumus :
E (Ri) =
N
R ij
t 1
N

Dengan langkah perhitungan tersebut diatas, maka tingkat expected return saham
individual masing-masing perusahaan tahun 2012 adalah sebagai berikut :
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 11 (2014)
12
Tabel 2
Expected Return Saham Individual Tahun 2012
Rij
E(Ri)
Nama Perusahaan
(%)
(%)
PT Samudera Indonesia, Tbk
10,733
0,894
PT. Centris Multipersada Pratama, Tbk
31,515
2,626
PT. Trada Maritime, Tbk
20,037
1,670
PT. Mitrabahtera Segara Sejati Tbk
8,884
0,740
Dari hasil perhitungan expected return seperti tampak pada tabel 2 diatas, terlihat
saham yang memiliki tingkat keuntungan yang diharapkan tertinggi yang dapat
memberikan keuntungan pada pemegang sahamnya terjadi pada PT Centris Multipersada
Pratama, Tbk sebesar 2,626%. Kondisi menggambarkan jika investor menginvestasikan
uangnya sebesar Rp 100.- maka tingkat pengembalian yang diharapkan sebesar Rp 2,63.-.
Perhitungan deviasi Standard (Risiko) Saham Individual
Ukuran penyebaran ini disebut deviasi standar atau apabila dinyatakan dalam
bentuk kuadrat sebagai varian. Rumus deviasi standar dari masing-masing saham adalah
Berdasarkan rumus
sebagai berikut
dapat dihitung deviasi standar saham individual tahun 2012
Tabel 3
Expected Return dan Deviasi Standar Saham Individual
Tahun 2012
No
Nama Perusahaan
E (Ri)
SD
1
PT Samudera Indonesia, Tbk
0,894
0,061
2
PT. Centris Multipersada Pratama, Tbk
2,626
0,286
3
PT. Trada Maritime, Tbk
1,670
0,093
4
PT. Mitrabahtera Segara Sejati Tbk
0,740
0,169
Saham yang memiliki deviasi standar yang tinggi memiliki risiko yang tinggi dan
kemungkinan memperoleh keuntungan yang tinggi pula. Sebaliknya saham yang memiliki
deviasi standar yang rendah memiliki risiko yang rendah pula.
Pembentukan Portofolio
Pembentuan portofolio pada penelitian terdiri dari dua saham, sehingga
kemungkinan saham yang dibentuk adalah :
Berdasarkan perhitungan diatas dengan 4 sampel saham dapat diperoleh 6 kombinasi
sebagai berikut :
Tabel 4
Kombinasi Portofolio
Pf
Kombinasi Saham
1
PT Samudera Indonesia Tbk dan PT Centris Multipersada Pratama, Tbk
2
PT Samudera Indonesia Tbk dan PT Trada Maritime, Tbk
3
PT Samudera Indonesia Tbk dan PT Mitrabahtera Segara Sejati, Tbk
4
PT Centris Multipersada Pratama Tbk dan PT Trada Maritime, Tbk
5
PT Centris Multipersada Pratama Tbk dan PT Mitrabahtera Segara Sejati, Tbk
6
PT Trada Maritime Tbk dan PT Mitrabahtera Segara Sejati, Tbk
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 11 (2014)
13
Tingkat Keuntungan Portofolio
Setelah pembentukan porofolio diketahui, selanjutnya dapat dihitung tingkat
keuntungan (expected return) portofolio dari 6 kombinasi. Adapun rumus yang digunakan
untuk menentukan tingkat keuntungan portofolio adalah sebagai berikut :
n
E(Rp) =
 XA.ERA  XB.ERB
t 1
Dengan melihat kombinasi saham di tabel 4, maka hasil perhitungan tingkat
keuntungan portofolio dengan proporsi dana yang sama (50% : 50%) tampak pada tabel 5
sebagai berikut :
Tabel 5
Tingkat Keuntungan Portofolio dengan Proporsi Sama (50%:50%)
Portofolio
XA
XB
E(RA)
E(RB)
E(RP)
1
0,50
0,50
0,0089
0,0263
0,01760
2
0,50
0,50
0,0089
0,0167
0,01282
3
0,50
0,50
0,0089
0,0074
0,00817
4
0,50
0,50
0,0263
0,0167
0,02148
5
0,50
0,50
0,0263
0,0074
0,01683
6
0,50
0,50
0,0167
0,0074
0,01205
Untuk proposi yang berbeda (70% : 30%) kombinasi saham pada portofolio 1
sampai portofolio 6 dapat disajikan pada tabel 6 sebagai berikut :
Tabel 6
Tingkat Keuntungan Portofolio dengan Proporsi Berbeda (70%:30%)
Portofolio
XA
XB
E(RA)
E(RB)
E(RP)
1
0,70
0,30
0,0089
0,0263
0,01414
2
0,70
0,30
0,0089
0,0167
0,01127
3
0,70
0,30
0,0089
0,0074
0,00848
4
0,70
0,30
0,0263
0,0167
0,02339
5
0,70
0,30
0,0263
0,0074
0,02060
6
0,70
0,30
0,0167
0,0074
0,01391
Perhitungan Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi dalam penelitian ini menunjukkan hubungan tingkat keuntungan
antar perusahaan yang dicerminkan pada harga saham. Peningkaan saham dalam portofolio
yang terkait dalam nilai korelasi. Artinya seberapa jauh peningkatan terhadap return suatu
saham dapat mempengaruhi atau diikuti dengan peningkatan secara proporsional dari
return saham lain. Koefisien korelasi diatas 0,5 menunjukkan kecenderungan kenaikan atau
penurunan tingkat keuntungan antar saham mempunyai hubungan yang kuat. Demikian
juga sebaliknya, koefisien korelasi dibawah 0,5 menunjukkan kecenderungan kenaikan atau
penurunan tingkat keuntungan antar saham mempunyai hubungan yang lemah.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 11 (2014)
14
Tabel 7
Koefisien Korelasi Antar Saham
Portofolio Optimal
Dalam tabel 8 dan 9 berikut akan ditunjukkan keuntungan portofolio beserta deviasi
standar portofolio dan dalam gambar 1 dan 2 akan ditunjukkan hubungan antara tingkat
keuntungan portofolio dan risiko portofolio.
Tabel 8
Tingkat Keuntungan dan Deviasi Standar Portofolio
Dengan Proporsi Sama (50%:50%)
Portofolio
E(RP)
P
1
0,01760
0,1470
2
0,01282
0,0635
3
0,00817
0,0899
4
0,02148
0,1460
5
0,01683
0,1046
6
0,01205
0,1007
Berdasarkan tabel diatas akan digambarkan dalam bentuk grafik hubungan antara
tingkat keuntungan dan risiko portofolio sebagai berikut :
Proporsi 50%:50%
E (Rp)
2,50
4
2,00
1
5
1,50
2
6
1,00
3
0,50
p
0,00
0,00
2,00
4,00
6,00
8,00
10,00
12,00
14,00
16,00
Gambar 1
Tingkat Keuntungan Portofolio dan risiko Portofolio
Dengan Proporsi sama (50%:50%)
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 11 (2014)
15
Dari gambar 1 diatas menunjukkan hubungan antara keuntungan dan risiko dari
setiap portofolio yang terbentuk. Pada portofolio 3 dapat dilihat bahwa tingkat keuntungan
yang diperoleh merupakan rendah dengan risiko yang cukup rendah. Sedangkan portofolio
1 memiliki tingkat keuntungan tinggi dengan risiko tertinggi. Pada portofolio 4 tingkat
keuntungan tertinggi dengan resiko yang tinggi. Pada portofolio 3 dan 6 memberikan nilai
keuntungan dengan resiko yang cukup tinggi.
Tingkat keuntungan dan deviasi standar portofolio dengan proporsi berbeda (70% :
30%) tampak pada tabel 9 sebagai berikut :
Tabel 9
Tingkat Keuntungan dan Deviasi Standar Portofolio
Dengan Proporsi Sama (70%:30%)
Portofolio
E(RP)
P
1
0,01414
0,0969
2
0,01127
0,0581
3
0,00848
0,0665
4
0,02339
0,1993
5
0,02060
0,1693
6
0,01391
0,0869
Berdasarkan tabel diatas akan digambarkan dalam bentuk grafik hubungan antara
tingkat keuntungan dan risiko portofolio sebagai berikut :
Proporsi 70%:30%
E (Rp)
2,500
4
5
2,000
6
1,500
1
2
1,000
3
0,500
p
0,000
0,000
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
Gambar 2
Tingkat Keuntungan Portofolio dan risiko Portofolio Proporsi sama (70%:30%)
Dari gambar diatas menunjukkan hubungan antara keuntungan dan risiko dari
setiap portofolio yang terbentuk. Pada portofolio 3 dapat dilihat bahwa tingkat keuntungan
yang diperoleh merupakan paling rendah dengan risiko yang rendah. Sedangkan portofolio
4 memiliki tingkat keuntungan tertinggi dengan risiko paling tinggi.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Dari enam kombinasi saham yang terbentuk dengan menggunakan proporsi sama
dan proporsi berbeda maka diperoleh portofolio yang efisien sebagai berikut : 1) Dengan
proporsi sama (50%:50%) terdapat 3 portofolio efisien antara lain portofolio 2 yaitu
kombinasi antara PT. Samudera Indonesia, Tbk dan PT. Trada Maritime, Tbk dengan tingkat
keuntungan sebesar 1,28% dan risiko sebesar 6,35%. portofolio 5 yaitu kombinasi PT. Centri
Multipersada Pratama, Tbk dan PT Mitrabahtera Segara Sejati, Tbk dengan tingkat
keuntungan sebesar 1,68% dan risiko sebesar 10,46% serta portofolio 4 yaitu kombinasi
antara PT Centris Multipersada Pratama, Tbk dan PT. Trada Maritime, Tbk dengan tingkat
keuntungan sebesar 2,15% dan risiko sebesar 146%. 2) Dengan proporsi berbeda (70%:30%)
terdapat 3 portofolio efisien antara lain portofolio 6 merupakan kombinasi antara PT Trada
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 11 (2014)
16
Maritime Tbk dan PT Mitrabahtera Segara Sejati, Tbk dengan tingkat keuntungan sebesar
1,39% dan tingkat risiko sebesar 8,69%, portofolio 5 yaitu kombinasi PT.Centri Multipersada
Pratama, Tbk dan PT Mitrabahtera Segara Sejati, Tbk dengan tingkat keuntungan sebesar
2,06% dan risiko sebesar 16,93%, serta portofolio 4 yaitu kombinasi PT Centris Multipersada
Pratama, Tbk dan PT. Trada Maritime, Tbk dengan tingkat keuntungan sebesar 2,34% dan
risiko sebesar 19,93%
Saran
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disarankan ; 1) Untuk mengetahuai tingkat
keuntungan dan tingkat risiko yang diterima, hendaknya investor melakukan perhitungan
berdasarkan data historis yang ada di Bursa Efek Indonesia berupa harga saham dan dividen
untuk memaksimumkan keuntungan dan memnimalkan risiko. 2) Bagi investor risk averse,
risk neutral dan risk seeker bila ingin berinvestasi hendaknya mempertimbangkan dalam
memilih saham-saham optimal yang telah terpilih dengan proporsi yang telah ada. Dalam
analisis investasi sebaiknya melakukan penilaian terhadap kinerja portofolio terutama risiko
dan tingkat keuntungan saham yang akan diperoleh. 3) Pemerintah diharapkan untuk
mampu menjamin stailitas ekonomi dan politik serta indicator lainnya, karena stabilnya
indikator-indikator tersebut akan membuat pasar modal semakin berkembang dan efisien,
sehingga kepercayaan investor terhadap pasar modal sebagai wahana alternative investasi
semakin tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Halim. A. 2005. Analisis Investasi. Edisi Kedua. Salemba Empat. Jakarta
Husnan. S. 2005. Dasar-dasarTeori Portofolio dan Analisis Sekuritas. UPP AMP YKPN.
Yogyakarta
Jogianto. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi 2. BPFE-EGM. Yogyakarta.
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kesepuluh. Penerbit CV ALFABETA.
Bandung.
Sunariah. 2006. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Keempat. ekonomi FE-UII.
Yogyakarta.
Tandelilin. E. 2001. Analisis Investasidan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama. BPFE.
Yogyakarta.
Handaru, S. 1996. Manajemen Investasi dan Portofolio. Edisi ketiga. Yogyakarta. UPP AMP
YKPN.
…
Download