BAB I Pengenalan Jenis-Jenis Bahasa Pemrograman A

advertisement
BAB I
Pengenalan Jenis-Jenis Bahasa Pemrograman
A. Sekilas Tentang Pemrograman
Secara umum, yang disebut dengan program adalah kumpulan instruksi
atau perintah yang disusun sedemikian rupa sehingga mempunyai urutan nalar
yang tepat untuk menyelesaikan suatu persoalan.
Dengan demikian ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
penyusunan program, khususnya aspek – aspek yang menyangkut aturan-aturan
penulisan program. Hal ini penting kita pelajari karena untuk satu bahasa dengan
bahasa lain aturan ini berbeda.
Dengan memahami aturan–aturan tersebut, diharapkan program yang
tersusun akan bisa dijalankan dengan baik dan memberikan hasil seperti yang
diharapkan.
Untuk membantu memahami aliran nalar dan data dari sebuah program,
seringkali kita menggunakan kegiatan-kegiatan yang ada pada sebuah program.
Alat bantu ini disebut dengan bagan alir (flowchart)
Bahasa
yang
dapat
dimengerti
oleh
komputer
disebut
bahasa
pemrograman. Adapun bahasa pemrograman memiliki perkembangan pada
masanya dengan konsep bahasa pemrograman dengan pembagian :
1. Bahasa Tingkat Tinggi
Bahasa yang menggunakan kata-kata dan pernyataan yang mudah
dimengerti oleh manusia, walaupun jauh berbeda dengan bahasa manusia
yang biasa kita gunakan sehari-hari. Beberapa contoh dari bahasa tingkat
tinggi adalah Pascal, C/C++, Basic, Java dan lain sebagainya.
2. Bahasa Tingkat Rendah
Berupa kumpulan kode biner yang hanya bisa dimengerti oleh komputer,
kode-kode ini kemudian diterjemahkan sebagai instruksi-instruksi yang
harus dijalankan oleh komputer. Bahasa Tingkat rendah ini sering juga
disebut sebagai bahasa mesin.
Pemrograman juga memiliki type penulisan, yaitu :
a. Pemrograman Prosedural
Merupakan bahasa pemrograman yang mengeksekusi intruksi secara
berurutan. Pada tahun 1950 diperkenalkan bahasa pemrograman
Fortran dengan tipe prosedural.
Trik dalam pemrograman ini adalah mengingat prosedur mana yang
sudah dipanggil dan data apa yang sudah diubah.
Untuk menanggulangi kebingungan dan ketidakjelasan situasi pada
saat pengingatan pemanggilan prosedur, pemrograman terstrukturpun
diciptakan.
Kalangan
yang
fanatik
terhadap
prosedural
umumnya
tidak
menyarankan penggunaan pendekatan abstrak.
Contoh ekstrem dari kalangan ini adalah melakukan langkah
penolakan objek, dan tidak menerima abstraksi tentunya.
Mereka cenderung melihat bagaimana menghasilkan sesuatu yang
cepat dan tidak memperhatikan jika orang lain dapat membaca
programnya.
Bahkan
tidak
jarang
yang
menganggap
bahwa
pemrograman dalah kompetisi kecepatan pada aktivitas tim.
b. Pemrograman Functional
Pemrograman
ini
terdiri
dari
fungsi-fungsi
berdasarkan
teori
matematika. Fungsi merupakan pembangun utama program sehingga
fungsi-fungsi ini dapat melewatkan parameter dan mengembalikan nilai
yang sudah diproses.
c. Pemrograman Terstruktur
Merupakan suatu teknik yang memecah masalah besar menjadi lebih
kecil dan lebih mudah dipahami sehingga masalah yang besar dapat
diselesaikan dengan baik.
Biasanya
masalah-masalah
yang
menjadi
lebih
kecil
tersebut
diimplementasikan ke dalam suatu prosedur atau fungsi. Banyak
bahasa pemrograman terstruktur, di antaranya bahasa C.
d. Pemrograman Berbasis Modul
Pemrograman ini membentuk banyak modul, masing-masing modul
merupakan suatu grup dari entitas variabel, prosedur, atau fungsi.
Dapat dikatakan bahwa modul merupakan sebuah program kecil yang
mandiri, sehingga Program berupa kumpulan dari modul-modul.
MODULA-2 dan ADA mendukung pemrograman berbasis modul.
e. Pemrograman Berorientasi Objek
Merupakan bahasa pemrograman yang abstrak menggunakan objek
dari suatu class. Kurang lebih sekitar tahun 1970 muncul SmallTalk
yang memperkenalkan orientasi objek. Seiring dengan meningkatnya
kebutuhan, orientasi objek dipandang sebagai solusi yang cukup
menarik dalam mengembangkan aplikasi.
f.
Pemrograman Generik
Pada dasarnya terfokus pada modul-modul generik yang di instantiate
pada waktu kompilasi ataupun pada run-time dalam membuat suatu
entitas (struktur data, fungsi dan prosedur) yang diperlukan oleh
program.
Pemrograman generik ini tidak berdiri sendiri, melainkan bergabung
dengan
pemrograman
berorientasi
objek,
seperti
Eiffel,
atau
pemrograman fungsional seperti ML. Dapat juga bergabung dengan
bahasa-bahasa pemrograman yang mempunyai teknik pemrograman
lebih dari 1, seperti ADA dan C++
g. Pemrograman Declarative
Pemrograman ini mendeskripsikan suatu masalah dengan pernyataan
(declarative) dari pada memecahkan masalah dengan implementasi
algoritma.
Bahasa
Pemrograman
yang
dibutuhkan
untuk
pemrograman
declarative ini adalah bahasa pemrograman Logika, seperti PROLOG
dan bahasa pemrograman berbasis aturan, seperti OPS5 dan CLIPS.
Download