Kuliah Sosiologi Kesehatan

advertisement
Kuliah Sosiologi Kesehatan
Dr. Erna Karim
Pemikiran dan Pendekatan dalam
Sosiologi Kesehatan
1. Fungsional
2. Struktural
3. Development
4. The social causation perspective
5. The interactionist / symbolic interactionist
6. Transisi demografi / transisi epidemiologi
7. Model explanatory
8. Relasi antara lingkungan sosial dan kesehatan (Durkhemian)
9. Theory of general suspectibility
10. Monocausal & multicausal (triangle epidemiology)
1.) Model Teori Perilaku Kesehatan
(health Behavior Models)
Ada konsep perilaku kesehatan :
• Mengacu pada tindakan yang dilakukan untuk
mempertahankan, memulihkan, dan meningkatkan kesehatan
• Perilaku kesehatan kolektif : mengembangkan konsep gaya
hidup kesehatan (health lifestyle)
• 3 jenis perilaku kesehatan : preventive health behavior,
perilaku sakit (illness behavior), perilaku peran sakit (sick-role
behavior)
• Preventive health behavior : perilaku melindungi diri dan
perilaku hati-hati (cautious behavior). Contoh : pakai helm,
seat belt
•
•
•
Ada yang dilakukan sekali dan berkala : imunisasi dan
pemeriksaan lab terhadap fungsi ginjal, hati, jantung, dll
Ada yang untuk diri sendiri dan ada yang untuk orang lain.
Contoh : lotion anti nyamuk&fogging
Health directed behavior : berobat ke dokter&minum obat
anti malaria untuk daerah endemis malaria.
Beberapa Jenis Perilaku Kesehatan :
• Perilaku merawat diri
• Perilaku pemanfaatan perawatan kesehatan (RS, PKM, klinik, dsb)
• Perilaku makan (dietary behavior) terkait dengan pola makan dan pola
konsumsi
• Perilaku penggunaan zat : miras, penyalahgunaan obat gol narkotika
• Perilaku seks : berganti pasangan
• Perilaku nekat : kontak langsung dengan hewan / unggas yang sudah
diduga terinfeksi flu burung.
Apa Manfaatnya?
•Pendekatan epidemiologi sosial
 Untuk mendeskripsikan masalah kesehatan dalam masyarakat
Wolinsky (1940 – 1950an)
Kajian tentang :
• Insidens penyakit : situasi cacat atau kecelakaan mengacu pada kasus baru yang
ditambahkan pada suatu populasi dalam suatu kurun waktu tertentu
• Prevalensi : mengacu pada jumlah kasus atau keadaan pada suatu waktu
tertentu.
• Morbiditas : banyaknya penyakit, cacat, dan kecelakaan dalam suatu populasi
• Mortalitas
• Pola penyakit
• Disabilitas
• Ukuran epidemiologi : CDR, CBR, CMR, IMR, age specific rates
•Epidemiologi Sosial
• Mengkaji saling keterkaitan antara faktor sosial dan lingkungan
sosial – fisik dengan distribusi penyakit dalam populasi.
• Contoh : (1.) hubungan antara penyakit kanker dan pekerjaan
pembersih cerobong asap (studi ahli bedah di Inggris); (2.)
hubungan antara epidemi kolera dengan penggunaan air
minum.
• Epidemi dapat dicegah dengan intervensi sosial : perlindungan
kerja, air minum sehat, dsb.
• Angka kematian
• Angka harapan hidup
• Ada hubungannya dengan berbagai variabel sosiologis
•Pemikir-pemikir Sosiologi
Kesehatan
• Emile durkheim (teori fungsionalisme : Le Suicide)  faktorfaktor sosial yang terkait dengan angka bunuh diri (1897)
• Marx & Engels (teori konflik)  hubungan antara rendahnya
kesehatan buruh dengan eksploitasi dalam kapitalisme (1845)
• Talcott Parsons (Fungsionalisme Struktural)  The Social System
: menjelaskan kenyataan sosial di bidang medis)
• Robert K. Merton  the student physician : Introductory studies
in the sociology of medical education
• Howard Becker : Boys in White : Student Culture in the Medical
School
Transisi Demografi / epidemiologi
• Perkembantgan masyarakat dan modernisasi disertai dengan
perubahan pola morbiditas dan mortalitas
• Tahapan penyakit dan mortalitas :
1. Wabah penyakit  penduduk dilanda penyakit yang
disebabkan oleh infeksi dan parasit
2. Masa surutnya pandemi  infeksi dan parasit menurun
karena kemajuan ilmu kesehatan medis dgn teknologinya
3. Masa penyakit degeneratif dan penyakit buatan manusia 
penyebab utama kematian
4. Masa penyakit degeneratif yang tertunda  mortalitas
penyakit degeneratif semakin tertunda ke usia semakin lanjut
(yon Koeswoyo usia 70 th masih piawai bermain band)
Konstruksi sosial mengenai penyakit
• Realitas sebagai konstruksi sosial (Berger & Luckmann)
• Apa yang merupakan realitas bersifat relatif, tergantung pada pandangan
masyarakat
• Realitas disepakati bersama, terjadi karena internalisasi
• Realitas melewati proses institusionalisasi  terwujud dalam institusi yang
mengatur interaksi melalui berbagai peran
• Internalisasi realitas melalui proses sosialisasi
• Penyakit merupakan konstruksi sosoal  Pre menstruation Syndrome,
obesitas, aging (penuaan), epidemi kanker payudara, disability (cacat fisik),
depersi, penyakit jiwa, menopause, anoreksia, kanker, rematik, jantung).
Kanker payudara karena perilaku perempuan seperti penundaan kelahiran,
konsumsi tembakau&alkohol, penggunaan kontrasepsi
Sistem Sosial
Fungsi & Struktur
• Tinggi rendanhnya tingkat kesehatan masyarakat dapat
mengganggu berfungsinya sistem sosial; menghalangi
masyarakat menjalankan peran sosialnya
• Contoh penyakit yang diderita seorang anggota keluarga akan
mempengaruhi berfungsinya keluarga
• Hubungan sosial antara dokter, RS, pasien, apotik.
• Rentannya eksploitasi
Interaksionisme Simbolik
• Hubungan dokter & pasien
• Komunikasi antara dokter & pasien :
 konsumerisme kesehatan
Penyedia jasa dengan konsumen (menurunnya kepercayaan
kepada dokter)
Adanya kesenjangan dalam harapan dan kemungkinan
terjadinya konflik antara dokter dengan pasien
• Pengaruh lingkungan sosial terhadap hubungan dokter & pasien
KONSEP SEHAT, SAKIT dan PENYAKIT
•BIOMEDIS :  ketiadaan simtom dan signs
tanda-tanda penyakit yang membuktikan
ketiadaan penyakit / mal fungsi faaliyah
(Wollinsky, 1980)
•SIMTOM : gejala yang disampaikan pasien
dan pihak pasien.
•TANDA : Terlihat pada tubuh fisik.
KRITIK WOLLINSKY
•SIMTOM dan SIGN TIDAK SELALU BENAR
•BERSIFAT SUBYEKTIF ( DOKTER – PASIEN )
•TIDAK OBYEKTIF
•BERDASARKAN PENGETAHUAN DOKTER
•BERDASARKAN LAPORAN PASIEN YANG
MEMPUNYAI RAGAM LATAR BELAKANG SOSIAL
(ada yang membesar-besarkan dan ada yang
mengecil-artikan )
•Mechanic (1968)  pasien Yahudi dan Italia
cenderung memb esar-besarkan, sedangkan
pasien Irlandia menyangkal adanya rasa sakit.
DEFINISI W H O :
• SANGAT LUAS KARENA MENCAKUP BAIK KESEJAHTERAAN FISIK,
MENTAL MAUPUN SOSIAL DAN TIDAK SEMATA-MATA TERBATAS
PADA KETIADAAN PENYAKIT ATAUPUN KELESUAN.
• DEFINISI INI SULIT UNTUK MEMBEDAKAN ORANG SAKIT DAN
ORANG SEHAT
DEFINISI UNDANG-UNDANG
KESEHATAN
• UU NO 23 tahun 1992 TENTANG KESEHATAN  SEHAT ADALAH
KEADAAN SEJAHTERA DARI BADAN , JIWA DAN SOSIAL YANG
MEMUNGKINKAN SETIAP ORANG HIDUP PRODUKTIF SECARA
SOSIAL DAN EKONOMIS (pasal 1 ayat 1).
• DEFINISI SOSIOLOGI  MENGACU PADA TALCOTT PARSONS :
KEADAAN KAPASITAS OPTIMUM INDIVIDU UNTUK
MELAKSANAKAN PERAN DAN TUGAS UNTUK MANA IA
DISOSIALISASIKAN, TERLEPAS DARI APAKAH SECARA ILMU
MEDIS SESEORANG SEHAT ATAUPUN TIDAK.
DEFINISI MASYARAKAT
•SCAMBLER 
•DEFINISI KESEHATAN SECARA
NEGATIF (ketiadaan penyakit) ;
• DEFINISI FUNGSIONAL
(kemampuan melakukan kegiatan
sehari-hari ) ;
•DEFINSI POSITIF (menekankan
pada kesegaran dan
kesejahteraan).
GABUNGAN DEFINISI SEHAT
(WOLLINSKY)
•PENGGABUNGAN DIMENSI MEDIS,
SOSIAL, PSIKOLOGI  tipologi tiga
dimensi.
•MEMBEDAKAN DELAPAN MACAM
KEADAAN SEHAT  yaitu sehat secara
normal, pesimistis, sakit secara sosial,
hipokondrik, sakit secara medis,
martir, optimis, dan sakit serius.
DELAPAN MACAM KESEHATAN
• NORMAL : sosial, psikologis dan medis sehat
• Pesimis : medis dan sosial sehat, tetapi tetap menganggap
dirinya sakit
• Sakit sosial : medis dan psikologis sehat, tapi sosial sakit  guru
sekolah yang hamil di luar nikah
• Hipokondriak : medis sehat, tapi psikologis dan sosial dianggap
sakit. Mempunyai kekhawatiran berlebihan terhadap
kesehatannya dan menampilkan diri sebagai orang sakit
sehingga tidak mampu menjalankan peran sosialnya.
• Sakit secara medis : medis sakit, namun secara psikologis
merasa dirinya sehat dan secara sosial mampu menjalankan
peran
•Martir : secara sosial sehat, namun
secara medis psikologis sakit. Misal :
AIDS
•Optimis : Psikologis sehat, namun
secara medis dan sosial sakit, misal :
orang lansia yang masih ceria namun
secara medis mengalami penyakit
degeneratif
•Sakit serius : fisik, mental dan sosial
sakit.
Download