BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori–teori yang digunakan dalam Perancangan, Pembuatan, dan Implementasi Sistem Aplikasi Sensor Passive Infrared Receiver (PIR) sebagai sistem keamanan rumah berbasis Arduino. Teori yang digunakan meliputi teori Passive Infrared, Arduino dan Shield GSM , dan perangkat input/output lainnya yang digunakan. 2.1 Mikrokontroler Mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya adalah membaca dan menulis data. Mikrokontroler merupakan komputer didalam chip yang digunakan untuk mengontrol peralatan elektronik, yang menekankan efisiensi dan efektifitas biaya. Secara harfiahnya bisa disebut “pengendali kecil” dimana sebuah sistem elektronik yang sebelumnya banyak memerlukan komponen-komponen pendukung seperti IC TTL dan CMOS dan direduksi atau diperkecil dan akhirnya terpusat serta dikendalikan oleh mikrokontroler ini. Dan untuk diagram blok di dalam mikrokontroler itu sendiri dapat dilihat pada gambar : 5 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 6 Gambar 2.1 Bagian Mikrokontroler Pada Gambar 2.1 diatas tampak suatu mikrokontroler standar yang tersusun atas komponen-komponen sebagai berikut : a. Central Processing Unit (CPU) Pada mikrokontroler berupa mikroprosesor yang berfungsi sebagai otak dari mikrokontroler. Mikroprocessor adalah peranti yang berfungsi untuk memproses data, yaitu berupa fungsi logika dan aritmatika. b. Random Acces Memory (RAM) RAM digunakan sebagai penyimpan data sementara yang berupa register-register. Register adalah tempat penyimpanan data yang berkaitan dengan banyak hal, misalnya variabel dalam program, keadaan input/output, serta pengaturan timer/counter dan komunikasi serial. Telah disebutkan sebelumnya data pada RAM akan hilang saat catu daya dicabut. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 7 c. Read Only Memory (ROM) ROM digunakan sebagai tempat penyimpanan program. ROM yang banyak dipakai pada mikrokontroler saat ini adalah flash PEROM (Programmable Erasable ROM), yang mirip seperti memori pada flash disk, namun bedanya adalah flash PEROM hanya dapat dihapus dan ditulis secara sekaligus. EEPROM biasanya digunakan untuk menyimpan data yang tidak boleh hilang meski catu daya dihapus. Meski fungsinya mirip EEPROM biasanya lebih sedikit digunakan dibanding RAM karena kecepatan akses EEPROM yang lebih lambat. Contoh penggunaannya adalah penyimpanan data password. atau setting suatu sistem. d. Timer/counter Timer/counter adalah peranti untuk mencacah sinyal dari clock ataupun sinyal dari suatu kejadian. Jika sinyal yang dicacah berasal dari clock maka peranti ini berfungsi sebagai pewaktu, sedangkan jika berasal dari clock maka peranti ini berfungsi sebagai pencacah. Pewaktu bisa digunakan untuk bermacam-macam kegunaan, misalnya untuk menghasilkan tundaan waktu dan untuk mengukur selang waktu suatu proses. e. Port Input/Output (I/O) Peranti antarmuka ke input/output pada mikrokontroler disebut sebagai port. Pada satu port I/O digital terdiri beberapa pin, biasanya berjumlah 8 atau satu byte, dengan masing-masing pin dapat mentransfer satu bit data biner (logika 0 dan 1) dari/ke mikrokontroler. f. A/D dan D/A Analog to Digital Converter (ADC) adalah pengubah atau pengkonversi sinyal dari sinyal Analog ke Digital, agar sinyal analog tersebut bisa dibaca sebagai Data dan bila sudah dalam bentuk Data dan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 8 dapat dengan mudah mengolah Data tersebut di dalam perangkat digital, begitu juga sebaliknya untuk prinsip Digital to Analog Converter (DAC). 2.2 Arduino UNO Arduino UNO adalah board berbasis mikrokontroler pada ATmega328. Board ini memiliki 14 digital input / output pin (dimana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack listrik tombol reset. Pin-pin ini berisi semua yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroler, hanya terhubung ke komputer dengan kabel USB atau sumber tegangan bisa didapat dari adaptor AC-DC atau baterai untuk menggunakannya. 2.2.1 Fitur board Arduino UNO Arduino Uno berbeda dari semua papan sebelumnya dalam hal tidak menggunakan FTDI chip driver USB-to-serial. Sebaliknya, fitur Atmega16U2 (Atmega8U2 sampai versi R2) diprogram sebagai konverter USB-to-serial. Revisi 2 dari Uno memiliki resistor pulling 8U2 HWB yang terhubung ke tanah, sehingga lebih mudah untuk menggunakan mode DFU. Gambar 2.2 Board Arduino Uno Board Arduino Uno memiliki fitur-fitur baru sebagai berikut : 1,0 pin out: tambah SDA dan SCL pin yang dekat ke pin aref dan dua pin baru lainnya ditempatkan dekat ke pin RESET, dengan IO REF yang memungkinkan sebagai buffer untuk beradaptasi dengan tegangan yang disediakan dari board sistem. Pengembangannya, sistem akan lebih http://digilib.mercubuana.ac.id/ 9 kompatibel dengan Prosesor yang menggunakan AVR, yang beroperasi dengan 5V dan dengan Arduino Karena yang beroperasi dengan 3.3V. Yang kedua adalah pin tidak terhubung, yang disediakan untuk tujuan pengembangannya. Circuit Reset Gambar 2.3 Kabel USB Board Arduino Uno Kabel USB digunakan untuk menghubungkan board arduino dengan komputer untuk komunikasi dua arah dan untuk memasukkan program ke dalam Arduino board maupun untuk serial monitor. Selain untuk komunikasi antara computer dan arduino, kabel US juga berfungsi untuk memberikan power untuk mengaktifkan arduino. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 10 2.2.2 Spesifikasi Arduino UNO Tabel 2.1 Spesifikasi Arduino Uno Mikrokontroler ATmega328 Operating Voltage 5V Input Voltage (recommended) 7-12V Input Voltage (limits) 6-20V Digital I/O Pins 14 (of which 6 provide PWM output) Analog Input Pins 6 DC Current per I/O Pin 40 mA DC Current for 3.3V Pin 50 mA 32 KB (ATmega328) of which 0.5 KB used by Flash Memory bootloader SRAM 2 KB (ATmega328) EEPROM 1 KB (ATmega328) Kecepatan 16 MHz Panjang 68.6 mm Lebar 53.4 mm Berat 25 2.2.3 Catu Daya Pada Arduino Uno Arduino dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau dengan catu daya eksternal. Sumber listrik dipilih secara otomatis. Eksternal (non-USB) daya dapat datang baik dari AC-DC adaptor atau baterai. Adaptor ini dapat dihubungkan dengan cara menghubungkannya plug pusat-positif 2.1mm ke dalam board colokan listrik. Lead dari baterai dapat dimasukkan ke dalam header pin Gnd dan Vin dari konektor Power. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 11 Board dapat beroperasi pada pasokan daya dari 6 - 20 volt. Jika diberikan dengan kurang dari 7V, bagaimanapun, pin 5V dapat menyuplai kurang dari 5 volt dan board mungkin tidak stabil. Jika menggunakan lebih dari 12V, regulator tegangan bisa panas dan merusak board. Rentang yang dianjurkan adalah 7 - 12 volt. Gambar 2.4 Port Power Supply Arduino Uno Pin catu daya adalah sebagai berikut: VIN. Tegangan input ke board Arduino ketika menggunakan sumber daya eksternal (sebagai lawan dari 5 volt dari koneksi USB atau sumber daya lainnya diatur). Anda dapat menyediakan tegangan melalui pin ini, atau, jika memasok tegangan melalui colokan listrik, mengaksesnya melalui pin ini. 5V. Catu daya diatur digunakan untuk daya mikrokontroler dan komponen lainnya di board. Hal ini dapat terjadi baik dari VIN melalui regulator onboard, atau diberikan oleh USB . 3V3 volt pasokan yang dihasilkan oleh regulator on-board. Menarik arus maksimum adalah 50 mA. GND pin ground IOREF : Pin ini pada papan Arduino berfungsi untuk memberikan referensi tegangan yang beroperasi pada mikrokontroler. Sebuah perisai (shield) dikonfigurasi dengan benar untuk dapat membaca pin tegangan IOREF dan memilih sumber daya yang tepat atau mengaktifkan penerjemah tegangan (voltage translator) pada output untuk bekerja pada tegangan 5 Volt atau 3,3 Volt. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 12 2.2.4 Memory ATmega328 ini memiliki 32 KB dengan 0,5 KB digunakan untuk loading file. Ia juga memiliki 2 KB dari SRAM dan 1 KB dari EEPROM. 2.2.5 Input & Output Masing-masing dari 14 pin digital pada Uno dapat digunakan sebagai input atau output, menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan digitalRead(). Mereka beroperasi di 5 volt. Setiap pin dapat memberikan atau menerima maksimum 40 mA dan memiliki resistor pull-up internal dari 20-50 K_. Selain itu,beberapa pin memiliki fungsi khusus: Serial: 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan mengirimkan (TX) data TTL serial. Pin ini terhubung ke pin yang sesuai dari chip ATmega8U2 USB-to-Serial TTL. Eksternal Interupsi: 2 dan 3. Pin ini dapat dikonfigurasi untuk memicu interupsi pada nilai yang rendah, tepi naik atau jatuh, atau perubahan nilai. Lihat attachInterrupt () fungsi untuk rincian. PWM: 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Menyediakan 8-bit output PWM dengan analogWrite () fungsi. SPI: 10 (SS), 11 (mosi), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin ini mendukung komunikasi SP I menggunakan perpustakaan SP I. LED: 13. Ada built-in LED terhubung ke pin digital 13. Ketika pin adalah nilai TINGGI, LED menya la, ketika pin adalah RENDAH, itu off. Uno memiliki 6 input analog, diberi label A0 melalui A5, masing-masing menyediakan 10 bit resolusi yaitu 1024 nilai yang berbeda. Secara default sistem mengukur dari tanah sampai 5 volt. TWI: A4 atau SDA pin dan A5 atau SCL pin. Mendukung komunikasi TWI Aref. Referensi tegangan untuk input analog. Digunakan dengan analogReference (). Reset. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 13 Lihat juga pemetaan antara pin Arduino dan ATmega328 port. Pemetaan untuk ATmega8, 168 dan 328 adalah identic. 2.2.6 Komunikasi ArduinoUno memiliki sejumlah fasilitas untuk berkomunikasi dengan komputer, Arduino lain, atau mikrokontroler lain. ATmega328 ini menyediakan UART TTL (5V) komunikasi serial, yang tersedia pada pin digital 0 (RX) dan 1 (TX). Sebuah ATmega16U2 pada saluran board ini komunikasi serial melalui USB dan muncul sebagai com port virtual untuk perangkat lunak pada komputer. Firmware Arduino menggunakan USB driver standar COM, dan tidak ada driver eksternal yang dibutuhkan. Namun, pada Windows, file. Inf diperlukan. Perangkat lunak Arduino termasuk monitor serial yang memungkinkan data sederhana yang akan dikirim ke board Arduino. RX dan TX LED di board akan berkedip ketika data sedang dikirim melalui chip USB-to-serial dan koneksi USB ke komputer. ATmega328 ini juga mendukung komunikasi I2C (TWI) dan SPI. Fungsi ini digunakan untuk melakukan komunikasi inteface pada sistem. 2.2.7 Programming Arduino menggunakan pemrograman dengan bahasa C. Berikut ini adalah sedikit penjelasan yang ditujukan kepada anda yang hanya mempunyai sedikit pengalaman pemrograman dan membutuhkan penjelasan singkat mengenai karakter bahasa C dan software Arduino. Untuk penjelasan yang lebih mendalam, web Arduino.cc adalah sumber yang lengkap. 1. Struktur Void setup (){} Semua kode didalam kurung kurawal akan dijalankan hanya satu kali ketika program Arduino dijalankan untuk pertama kalinya. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 14 Void loop Fungsi ini akan dijalankan setelah setup (fungsi void setup) selesai. Setelah dijalankan satu kali fungsi ini akan dijalankan lagi, dan lagi secara terus menerus sampai catu daya (power) dilepaskan. 2. Syntax Berikut ini adalah elemen bahasa C yang dibutuhkan untuk format penulisan. // komentar satu baris Kadang diperlukan untuk memberi catatan pada diri sendiri apa arti dari kode-kode yang dituliskan. Cukup menuliskan dua buah garis miring dan apapun yang kita ketikkan dibelakangnya akan diabaikan oleh program. /**/ (komentar banyak baris) Jika punya banyak catatan, maka hal itu dapat dituliskan pada beberapa baris sebagai komentar. Semua hal yang terletak di antara dua simbol tersebut akan diabaikan oleh program. {} (kurung kurawa) Digunakan untuk mendefinisikan kapan blok program mulai dan berakhir (digunakan juga pada fungsi dan pengulangan). ; (titik koma) Setiap baris kode harus diakhiri dengan tanda titik koma (jika ada titik koma yang hilang maka program tidak akan bisa dijalankan 3. Variabel Variable adalah sebuah penyimpanan nilai yang dapat digunakan dalam program. Variable dapat dirubah sesuai dengan instruksi yang kita buat. Ketika mendeklarasikan variable harus diikut sertakan type variable serta nilai awal variable. Sebuah variable dapat dideklarasikan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 15 pada awal program sebelum void setup(), secara local di dalam sebuah function, dan terkadang di dala sebuah block statement pengulangan. Sebuah variable global hanya satu dan dapat digunakan pada semua block function dan statement di dalam program. Sebuah variable local dideklarasikan pada awal program sebelum function setup(). Sebuah variable local dideklarasikan di setiap block function atau di setiap block statement pengulangan dan hanya dapat digunakan pada block yang bersangkutan saja. Dan secara garis besar pemrograman pada Arduino seperti berikut : Koneksikan Arduino ke PC/Laptop menggunakan USB Port. Tuliskan Sketch Listing Program yang ingin dibuat pada Arduino IDE. Upload Sketch Listing pada Arduino yang telah terkoneksikan pada PC/Laptop. Cabutlah Board Arduino dan coba hidupkan untuk melihat hasil program yang dibuat tadi. 2.2.8 Perangkat Lunak (Arduino IDE) Software IDE arduino dapat didownload secara gratis di situs resminya arduino.co.cc. Dalam satu paket software ini telah disertakan library, contoh program, dan beberapa referensi instruksi bahasa arduino. Bahasa pemprograman “native” arduino adalah bahasa C yang disederhanakan. Code program dalam arduino lazim disebut Sketch. Nama ini mungkin didapat karena salah satu developer arduino sendiri adalah seorang seniman. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 16 Gambar 2.5 Sketch Arduino IDE standard arduino adalah seperti diatas. Pada menu bar, kemudian toolbar dibawahnya, dan sebuah area untuk editing sketch, area hitam dapat kita sebut sebagai progress area, dan paling bawah dapat kita sebut sebagai “status bar”. 2.2.9 Otomatis Software Reset Tombol reset Uno Arduino dirancang untuk menjalankan program yang tersimpan didalam mikrokontroller dari awal. Tombol reset terhubung ke Atmega328 melalui kapasitor 100nf. Setelah tombol reset ditekan cukup lama untuk me-reset chip, software IDE Arduino dapat juga berfungsi untuk mengupload program dengan hanya menekan tombol upload di software IDE Arduino. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 17 2.3 GSM Shield IComsat v1.1 SIM900 Shield GSM merupakan sebuah kit yang sudah berupa Shield dan sangat kompatibel dengan Arduino. Komunikasinya bisa berupa Data (String/Bit) dan juga Voice (Sinyal Analog). Dan Shield yang digunakan adalah Icomsatv1.1 yang ber-prosessor SIM-900 Quad-Band modul GSM/GPRS dan dikontrol melalui perintah AT (GSM 07.07, 07.05) dan SIMCOM ditingkatkan AT Perontah) serta memiliki fitur Message, Voice, dan Data. Gambar 2.6 Board Shield GSM Icomsat v1.1 SIM 900 2.3.1 Spesifikasi GSM shield Quad-Band 850/900/1800/1900MHz GPRS multi-slot class 10/8 GPRS mobile station class B Compliant to GSM phase 2/2+ Class 4 (2W@850/900MHz) Class 1 (1W@1800/1900MHz) Control via commands GSM 07.07, 07.05 and SIMCOM enhanced AT Commands) Short message serviceFree serial Port sselection http://digilib.mercubuana.ac.id/ 18 All SIM900 pins breakout RTC supported with Super Cup Power on/off reset function supported by Arduino interface 2.3.2 Proses Instalasi Hardware GSM SHIELD Dalam proses instalasinya, IComSat hanya membutuhkan settingan jumper pada bagian UART modul ini. Modul ini memiliki fitur yang berbeda untuk Komunikasi Serial, mulai dari pengaksesan langsung ke komputer melalui jalur FT232RL Arduino, TX RX arduino, sampai Software Serial Arduino. Berikut pembahasan untuk beberapa mode ini. Pada umumnya pin UART pada modul ini memiliki 8 pin yang dapat terkoneksi ke pin D0 sampai D7 arduino. Dimana pin D0 adalah pin RX dan pin D1 adalah pin TX sedangkan pin D2 – D7 hanya pin digital biasa. Bentuk umum pin UART IComSat seperti berikut. Gambar 2.7 Pin UART IComSat v1.1 a. Komunikasi ke pin TX RX Arduino Melalui bentuk umum pin UART modul IComSat di atas, maka untuk settingan langsung ke pin TX RX arduino harus menyilang, maksudnya pin TX IComSat terhubung ke pin RX arduino dan pin RX IComSat terhubung ke pin TX arduino. Settingan ini terlihat seperti Gambar di bawah. GAmbar 2.8 Koneksi ke arduino http://digilib.mercubuana.ac.id/ 19 b. Komunikasi ke jalur FT232RL USB Berbeda dengan komunikasi di atas, untuk komunikasi ini tidak ada persilangan pin antara IComSat dnegan arduino. Jadi pin TX IComSat terhubung langsung ke pin TX arduino dan pin RX IComSat ke pin RX arduino. Settingan ini memungkinkan modul IComSat langsung terhubung ke IC FT232RL pada arduino yang berarti langsung terhubung ke komputer. Berikut adalah settingan jumper pada pin UART IComSat. Gambar 2.9 Koneksi ke IC FT232RL c. Komunikasi ke pin digital arduino Tidak ada aturan pemasangan khusus untuk mode komunikasi ini karena pin TX dan RX IComSat dapat terhubung ke pin D2 – D7 pada arduino secara langsung. Dengan fitur yang dimiliki oleh arduino yaitu software serial yang memungkinkan pengguna untuk mengubah pin digital biasa menjadi pin UART. Misal pin D4 dijadikan pin RX dan pin D6 dijadikan TX seperti Gambar di bawah. Gambar 2.10 Koneksi software serial 2.3.3 Indikator dan Tombol Pada modul IComSat ada 3 buah lampu indikator dan 3 buah tombol pengoperasian. Berikut adalah penjelasan untuk indikator dan tombol tersebut. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 20 a. Indikator Indikator yang berupa lampu LED kecil terletak di pojok kanan atas dekat socket antenna modul yaitu: PWR = Indikator adanya suplai tegangan untuk modul IComSat STATUS = Indikator adanya suplai tegangan untuk SIM900 NET-STATUS = Indikator penanda adanya komunikasi. b. Tombol Letak tombol hanya berada di bawah indikator, dan mempunyai 3 buah tombol yaitu: SIM900-POWER = Setelah IComSat diberi suplai tegangan (Indikator LED PWR menyala), kemudian dibutuhkan penekanan tombol ini selama beberapa detik agar menyalakan modul SIM900. Pin D9 arduino sudah terkoneksi dengan PWR-KEY pada modul ini, sehingga untuk menghidupkan dari program hanya diberi perintah menyala (logika 1) selama 400 uS untuk menghidupkan modul melalui program arduino. SIM900-RST = Jika tombol ditekan maka akan me-reset SIM900. Pin D10 arduino terhubung dengan RESET ini, sehingga berikan logika 1 selama 400 uS untuk me-reset SIM900. Arduino-RST = digunakan untuk me-reset arduino dan tidak terhubung ke pin manapun pada arduino. 2.4 Sensor Passive Infra Red (PIR) Sensor PIR (Passive Infra Red) adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah. Sensor PIR bersifat pasif, artinya sensor ini tidak memancarkan sinar infra merah tetapi hanya menerima radiasi sinar infra merah dari luar. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 21 Gambar 2.11 Sensor PIR Sensor ini biasanya digunakan dalam perancangan detektor gerakan berbasis PIR. Karena semua benda memancarkan energi radiasi, sebuah gerakan akan terdeteksi ketika sumber infra merah dengan suhu tertentu (misal: manusia) melewati sumber infra merah yang lain dengan suhu yang berbeda (misal: dinding), maka sensor akan membandingkan pancaran infra merah yang diterima setiap satuan waktu, sehingga jika ada pergerakan maka akan terjadi perubahan pembacaan pada sensor. Gambar 2.12 Dimensi modul sensor PIR Cara kerja pembacaan sensor PIR adalah dengan cara Pancaran infra merah masuk melalui lensa Fresnel dan mengenai sensor pyroelektrik, karena sinar infra merah mengandung energi panas maka sensor pyroelektrik akan menghasilkan arus listrik. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 22 Gambar 2.13 Diagram cara kerja dan sinyal sensor IR pada pin Source Cara kerja pembacaan sensor PIR adalah dengan cara Pancaran infra merah masuk melalui lensa Fresnel dan mengenai sensor pyroelektrik, karena sinar infra merah mengandung energi panas maka sensor pyroelektrik akan menghasilkan arus listrik. Sensor pyroelektrik terbuat dari bahan galium nitrida (GaN), cesium nitrat (CsNo3) dan litium tantalate (LiTaO3). Arus listrik inilah yang akan menimbulkan tegangan dan dibaca secara analog oleh sensor. Kemudian sinyal ini akan dikuatkan oleh penguat dan dibandingkan oleh komparator dengan tegangan referensi tertentu (keluaran berupa sinyal 1-bit). Jadi sensor PIR hanya akan mengeluarkan logika 0 dan 1, 0 saat sensor tidak mendeteksi adanya pancaran infra merah dan 1 saat sensor mendeteksi infra merah. Tabel 2.2 Spesifikasi Sensor PIR KC7783R http://digilib.mercubuana.ac.id/ 23 Sensor PIR didesain dan dirancang hanya mendeteksi pancaran infra merah dengan panjang gelombang 8-14 mikrometer. Diluar panjang gelombang tersebut sensor tidak akan mendeteksinya. Untuk manusia sendiri memiliki suhu badan yang dapat menghasilkan pancaran infra merah dengan panjang gelombang antara 9-10 mikrometer (nilai standar 9,4 mikrometer), panjang gelombang tersebut dapat terdeteksi oleh sensor PIR. (Secara umum sensor PIR memang dirancang untuk mendeteksi manusia). Pada umumnya sensor PIR memiliki jangkauan pembacaan efektif hingga 5 meter, dan sensor ini sangat efektif digunakan sebagai human detector. Gambar 2.14 Diagram blok penerima inframerah Gambar di atas menunjukkan blok rangkaian penerima cahaya infra merah. Pada PIR sensor ditambahkan fresnel lens yang berfungsi untuk mengumpulkan radiasi infrared tepat ke sensor PIR. 2.5 LED (Light Emitting Diode) Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering http://digilib.mercubuana.ac.id/ 24 kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya. Gambar 2.15 Light Emitting Diode (LED) Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan dapat dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika. Berbeda dengan Lampu Pijar, LED tidak memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan panas dalam menghasilkan cahaya. Oleh karena itu, saat ini LED (Light Emitting Diode) yang bentuknya kecil telah banyak digunakan sebagai lampu penerang dalam LCD TV yang mengganti lampu tube. Seperti dikatakan sebelumnya, LED merupakan keluarga dari Dioda yang terbuat dari Semikonduktor. Cara kerjanya pun hampir sama dengan Dioda yang memiliki dua kutub yaitu kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias forward) dari Anoda menuju ke Katoda. LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga menciptakan junction P dan N. Yang dimaksud dengan proses doping dalam semikonduktor adalah proses untuk menambahkan ketidakmurnian (impurity) pada semikonduktor yang murni sehingga menghasilkan karakteristik kelistrikan yang diinginkan. Ketika LED dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type material akan berpindah ke wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang http://digilib.mercubuana.ac.id/ 25 bermuatan positif (P-Type material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan photon dan memancarkan cahaya monokromatik (satu warna). 2.6 Buzzer Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Buzzer terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm). Gambar 2.16 Simbol buzzer dan bentuk buzzer 2.7 Switch-Mode Power Supply (SMPS) Switch-Mode Power Supply (SMPS) adalah jenis power supply yang langsung menyearahkan (rectify) dan menyaring (filter) tegangan Input AC untuk mendapatkan tegangan DC.Tegangan DC tersebut kemudian di-Switch ON dan OFF pada frekuensi tinggi dengan sirkuit frekuensi tinggi sehingga menghasilkan arus AC yang dapat melewati Transformator Frekuensi Tinggi.Power Supply jenis ini cocok digunakan untuk input sumber lampu LED, perangkat sistem keamanan,CCTV camera, IP Camera, DLL. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 26 Gambar 2.11 Switching Power Supply 12VDC/3A Adapun spesifikasi dari Switch- Mode Power Supply ini sebagai berikut : Color : Silver Iron housing Input : AC 110-220V Output : DC 12 V / max 3A Great switching power supply for home appliances Dimensions : 3.42 in x 3.34 in x 1.49 in (8.7 cm x 8.5 cm x 3.8 cm) Weight : 7.13 oz (202 g) 2.8 Telepon Seluler Telepon seluler (ponsel) atau handphone (HP) adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional saluran tetap, namun dapat dibawa ke mana-mana (portabel/mobile) dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel (nirkabel; wireless). Saat ini, Indonesia mempunyai dua jaringan telepon nirkabel yaitu sistem GSM (Global System for Mobile http://digilib.mercubuana.ac.id/ 27 Telecommunications) dan sistem CDMA (Code Division Multiple Access). Badan yang mengatur telekomunikasi seluler Indonesia adalah Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia(ATSI). Gambar 2.12 Telepon Seluler Selain berfungsi untuk melakukan dan menerima panggilan telepon, telgam umumnya juga mempunyai fungsi pengiriman dan penerimaan pesan singkat (short message service, SMS). Ada pula penyedia jasa telepon genggam di beberapa negara yang menyediakan layanan generasi ketiga (3G) dengan menambahkan jasa videophone, sebagai alat pembayaran, maupun untuk televisi online di telepon genggam mereka. Sekarang, telepon genggam menjadi gadget yang multifungsi. Mengikuti perkembangan teknologi digital, kini telepon seluler juga dilengkapi dengan berbagai pilihan fitur, seperti bisa menangkap siaran radio dan televisi, perangkat lunak pemutar audio (MP3) dan video, kamera digital, game, dan layanan internet (WAP, GPRS, 3G. http://digilib.mercubuana.ac.id/