142 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh

advertisement
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian pada kedua partisipan menunjukkan
bahwa kedua partisipan mampu menyelamatkan pesawat dari situasi kritis yang dihadapi.
Kedua partisipan dapat melakukan pengambilan keputusan di waktu yang sangat mendesak
dengan cepat dan tepat dalam situasi kritis yang mengandung resiko. Pengambilan
keputusan dengan model individual decision making dan group decision making dapat
diandalkan dalam menghadapi situasi kritis, khusunya pengambilan keputusan dalam
menyelamatkan pesawat. Kedua partisipan menggunakan pengalaman-pengalaman masa
lampau mereka sebagai titik referensi utama dalam mengambil sebuah keputusan akhir
untuk menyelamatkan pesawat dari situasi kritis yang dialami. Partisipan TS tidak
melewati tahap analisis sebelum mengambil sebuah keputusan, hal ini dikarenakan situasi
kritis yang dialami merupakan situasi yang berlangsung dalam hitungan detik. Tahap
analisis dalam mengambil sebuah keputusan terlihat pada partisipan AR. Partisipan AR
terlihat mempertimbangkan berbagai alternatif yang ada dan berusaha mengumpulkan
informasi sebanyak-banyaknya yang merupakan ciri pengambilan keputusan secara
analitis, akan tetapi dilakukan dengan waktu yang sangat mendesak, dalam artian analisis
dilakukan dengan seadanya dan menyesuaikan waktu saat itu.
Faktor internal dan eksternal turut mempengaruhi pengambilan keputusan pada
kedua partisipan. Faktor internal dapat meliputi motivasi dan kepercayaan diri sang pilot
diantaranya yakin terhadap keputusan yang akan diambil adalah keputusan yang paling
baik, memiliki dorongan untuk segera menyelamatkan pesawat beserta para penumpang.
Faktor eksternal dapat meliputi situasi dan kondisi lingkungan sosial pada saat itu,
diantaranya terdapat dukungan positif dari sesama rekan kerja. Kualitas dan keefektifan
142
143
pengambilan keputusan kedua partisipan juga turut dipengaruhi coping strategy partisipan
masing-masing. Kedua partisipan mampu menggunakan coping mereka untuk mengurangi
dan menghadapi tekanan stres yang dialami. Sebelum mengambil keputusan, kedua
partisipan mampu melakukan upaya-upaya untuk menenangkan diri mereka dan menjaga
taraf stres tersebut pada tahap dimana mereka mampu fokus pada masalah yang sedang
dihadapi. Kedua partisipan sangat bergantung terhadap Tuhan mereka yang dianggap
paling memiliki kuasa dan penentu segalanya saat menghadapi situasi yang sangat kritis.
Kedua partisipan menunjukkan adanya dampak peristiwa tersebut pada pemaknaan
di aspek kehidupannya. Kedua partisipan melihat peristiwa yang dialami merupakan salah
satu bentuk karunia Tuhan dan sebuah keajaiban (miracle) dari Tuhan yang membuat
keyakinan dirinya terhadap Tuhannya semakin besar. Kedua Partisipan mensyukuri hal
tersebut dengan memperbanyak dan memperdalam ilmu agama yang masih dianggap
kurang bagi dirinya, memperbanyak berbuat baik dan mengontrol dirinya agar selalu
menjauhi larangan-larangan dalam ajaran agama sebagai bentuk untuk memperbaiki
hubungannya dengan Tuhan. Pengalaman tersebut turut menyadari kedua partisipan bahwa
pentingnya prosedur-prosedur yang sudah diberikan untuk menjaga keselamatan dan
keamanan penerbangan. Hal ini semakin mendorong kedua partisipan menjadi lebih
percaya dan yakin bahwa pentingnya sebuah prosedur untuk membimbing mereka dalam
menghadapi situasi kritis.
Kedua partisipan turut mengambil hikmah dengan menemukan pegangan hidup
yang baru, seperti selalu mengingat Tuhan yang merupakan faktor utama selamatnya
seseorang dari situasi kritis, dan menyadari pentingnya diskusi dan melakukan collect data
dalam mengambil sebuah keputusan untuk mendapatkan keputusan yang terbaik.
Disamping itu, kedua partisipan lebih menyadari dan memahami bagaimana pentingnya
untuk tetap berusaha dalam menghadapi kesulitan apapun. Kedua partisipan menjadikan
144
pengalaman situasi kritis tersebut sebagai bahan pembelajaran dalam hidupnya masingmasing. Partisipan menjadikan pengalamannya untuk memacu dirinya menjadi pribadi
yang lebih baik dan berusaha lebih baik lagi dalam menjalani kehidupannya. Kedua
partisipan turut menjadikan pengalamannya tersebut sebagai bahan evaluasi diri untuk
memacu dirinya selalu melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang
lain, terutama bagi mereka yang masih membutuhkan.
B. Saran
Berdasarkan temuan dalam penelitian ini ada beberapa saran yang peneliti berikan,
yaitu sebagai berikut:
1. Pilot Penerbangan Komersil
Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan para pilot khususnya penerbangan
komersil dapat menyadari bahwa dalam menghadapi situasi kritis, tidak hanya sekedar
langkah-langkah teknis yang diambil, tetapi juga kondisi mental meliputi pikiran dan
perasaan saat itu turut mempengaruhi dan dapat berkontribusi bagi keselamatan
pesawat.
2. Dunia Penerbangan
Penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran pengalaman dan dinamika
psikologis pilot yang menyelamatkan pesawat dari situasi kritis, serta memberikan dan
menambah khasanah mengenai penanganan situasi kritis dalam dunia penerbangan yang
selama ini hanya didominasi oleh langkah-langkah teknis. Tujuannya agar dunia
penerbangan dapat menjalankan perannya dengan lebih baik lagi dengan memberi
pengajaran-pengajaran dan diskusi sesuai kebutuhan para pilot penerbangan komersil
agar lebih siap lagi dalam menghadapi situasi kritis.
145
3. Dunia Psikologi
Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan nyata bagi ilmu psikologi,
khususnya dalam konteks psikologi penerbangan, mengingat masih minimnya peran
ilmu psikologi dan diharapkan saling melengkapi antara psikologi dan dunia
penerbangan.
4. Peneliti Selanjutnya
Pada penelitan selanjutnya diharapkan peneliti dapat lebih memahami
kepribadian partisipan dan melihat konteks kehidupannya secara lebih luas dengan turut
menggali latar belakang kehidupan partisipan lebih mendalam lagi. Mengingat
penelitian kualitatif fenomenologi menekankan pentingnya mengetahui latar belakang
kehidupan individu, melihat dirinya sebagai pribadi yang utuh, bukan hanya pribadi
yang mengalami suatu fenomena spesifik. Hal ini dilakukan agar peneliti dapat lebih
memahami bagaimana individu tersebut dapat menyikapi dan memaknai fenomena yang
sedang dibahas.
Pada penelitian selanjutnya juga disarankan untuk menggunakan significant
other yang bertujuan untuk melengkapi dan memperkaya data penelitian, dan
memastikan data yang diperoleh dari partisipan bersifat terpercaya dengan adanya
dukungan informasi dari pihak-pihak terkait. Significant other dapat meliputi keluarga
dekat partisipan, co-pilot, pramugara-pramugari partisipan yang turut mengalami situasi
kritis bersama partisipan penelitian.
Download