BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian pada kedua partisipan menunjukkan bahwa kedua partisipan mampu menyelamatkan pesawat dari situasi kritis yang dihadapi. Kedua partisipan dapat melakukan pengambilan keputusan di waktu yang sangat mendesak dengan cepat dan tepat dalam situasi kritis yang mengandung resiko. Pengambilan keputusan dengan model individual decision making dan group decision making dapat diandalkan dalam menghadapi situasi kritis, khusunya pengambilan keputusan dalam menyelamatkan pesawat. Kedua partisipan menggunakan pengalaman-pengalaman masa lampau mereka sebagai titik referensi utama dalam mengambil sebuah keputusan akhir untuk menyelamatkan pesawat dari situasi kritis yang dialami. Partisipan TS tidak melewati tahap analisis sebelum mengambil sebuah keputusan, hal ini dikarenakan situasi kritis yang dialami merupakan situasi yang berlangsung dalam hitungan detik. Tahap analisis dalam mengambil sebuah keputusan terlihat pada partisipan AR. Partisipan AR terlihat mempertimbangkan berbagai alternatif yang ada dan berusaha mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang merupakan ciri pengambilan keputusan secara analitis, akan tetapi dilakukan dengan waktu yang sangat mendesak, dalam artian analisis dilakukan dengan seadanya dan menyesuaikan waktu saat itu. Faktor internal dan eksternal turut mempengaruhi pengambilan keputusan pada kedua partisipan. Faktor internal dapat meliputi motivasi dan kepercayaan diri sang pilot diantaranya yakin terhadap keputusan yang akan diambil adalah keputusan yang paling baik, memiliki dorongan untuk segera menyelamatkan pesawat beserta para penumpang. Faktor eksternal dapat meliputi situasi dan kondisi lingkungan sosial pada saat itu, diantaranya terdapat dukungan positif dari sesama rekan kerja. Kualitas dan keefektifan 142 143 pengambilan keputusan kedua partisipan juga turut dipengaruhi coping strategy partisipan masing-masing. Kedua partisipan mampu menggunakan coping mereka untuk mengurangi dan menghadapi tekanan stres yang dialami. Sebelum mengambil keputusan, kedua partisipan mampu melakukan upaya-upaya untuk menenangkan diri mereka dan menjaga taraf stres tersebut pada tahap dimana mereka mampu fokus pada masalah yang sedang dihadapi. Kedua partisipan sangat bergantung terhadap Tuhan mereka yang dianggap paling memiliki kuasa dan penentu segalanya saat menghadapi situasi yang sangat kritis. Kedua partisipan menunjukkan adanya dampak peristiwa tersebut pada pemaknaan di aspek kehidupannya. Kedua partisipan melihat peristiwa yang dialami merupakan salah satu bentuk karunia Tuhan dan sebuah keajaiban (miracle) dari Tuhan yang membuat keyakinan dirinya terhadap Tuhannya semakin besar. Kedua Partisipan mensyukuri hal tersebut dengan memperbanyak dan memperdalam ilmu agama yang masih dianggap kurang bagi dirinya, memperbanyak berbuat baik dan mengontrol dirinya agar selalu menjauhi larangan-larangan dalam ajaran agama sebagai bentuk untuk memperbaiki hubungannya dengan Tuhan. Pengalaman tersebut turut menyadari kedua partisipan bahwa pentingnya prosedur-prosedur yang sudah diberikan untuk menjaga keselamatan dan keamanan penerbangan. Hal ini semakin mendorong kedua partisipan menjadi lebih percaya dan yakin bahwa pentingnya sebuah prosedur untuk membimbing mereka dalam menghadapi situasi kritis. Kedua partisipan turut mengambil hikmah dengan menemukan pegangan hidup yang baru, seperti selalu mengingat Tuhan yang merupakan faktor utama selamatnya seseorang dari situasi kritis, dan menyadari pentingnya diskusi dan melakukan collect data dalam mengambil sebuah keputusan untuk mendapatkan keputusan yang terbaik. Disamping itu, kedua partisipan lebih menyadari dan memahami bagaimana pentingnya untuk tetap berusaha dalam menghadapi kesulitan apapun. Kedua partisipan menjadikan 144 pengalaman situasi kritis tersebut sebagai bahan pembelajaran dalam hidupnya masingmasing. Partisipan menjadikan pengalamannya untuk memacu dirinya menjadi pribadi yang lebih baik dan berusaha lebih baik lagi dalam menjalani kehidupannya. Kedua partisipan turut menjadikan pengalamannya tersebut sebagai bahan evaluasi diri untuk memacu dirinya selalu melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain, terutama bagi mereka yang masih membutuhkan. B. Saran Berdasarkan temuan dalam penelitian ini ada beberapa saran yang peneliti berikan, yaitu sebagai berikut: 1. Pilot Penerbangan Komersil Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan para pilot khususnya penerbangan komersil dapat menyadari bahwa dalam menghadapi situasi kritis, tidak hanya sekedar langkah-langkah teknis yang diambil, tetapi juga kondisi mental meliputi pikiran dan perasaan saat itu turut mempengaruhi dan dapat berkontribusi bagi keselamatan pesawat. 2. Dunia Penerbangan Penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran pengalaman dan dinamika psikologis pilot yang menyelamatkan pesawat dari situasi kritis, serta memberikan dan menambah khasanah mengenai penanganan situasi kritis dalam dunia penerbangan yang selama ini hanya didominasi oleh langkah-langkah teknis. Tujuannya agar dunia penerbangan dapat menjalankan perannya dengan lebih baik lagi dengan memberi pengajaran-pengajaran dan diskusi sesuai kebutuhan para pilot penerbangan komersil agar lebih siap lagi dalam menghadapi situasi kritis. 145 3. Dunia Psikologi Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan nyata bagi ilmu psikologi, khususnya dalam konteks psikologi penerbangan, mengingat masih minimnya peran ilmu psikologi dan diharapkan saling melengkapi antara psikologi dan dunia penerbangan. 4. Peneliti Selanjutnya Pada penelitan selanjutnya diharapkan peneliti dapat lebih memahami kepribadian partisipan dan melihat konteks kehidupannya secara lebih luas dengan turut menggali latar belakang kehidupan partisipan lebih mendalam lagi. Mengingat penelitian kualitatif fenomenologi menekankan pentingnya mengetahui latar belakang kehidupan individu, melihat dirinya sebagai pribadi yang utuh, bukan hanya pribadi yang mengalami suatu fenomena spesifik. Hal ini dilakukan agar peneliti dapat lebih memahami bagaimana individu tersebut dapat menyikapi dan memaknai fenomena yang sedang dibahas. Pada penelitian selanjutnya juga disarankan untuk menggunakan significant other yang bertujuan untuk melengkapi dan memperkaya data penelitian, dan memastikan data yang diperoleh dari partisipan bersifat terpercaya dengan adanya dukungan informasi dari pihak-pihak terkait. Significant other dapat meliputi keluarga dekat partisipan, co-pilot, pramugara-pramugari partisipan yang turut mengalami situasi kritis bersama partisipan penelitian.