INFORMASI SINGKAT BENIH No.156.Desember2013 Albiziu chinensis(Osbeck)Merr. Taksonomi dan tatanama Pemanfaatan Famili: Fabaceae Kayunya ringan sampai agak ringan, dengan kerapatankayu320440 kglm3pada kadar ait l5%o' Kayu berserat lurus, agak padat dan kasar, namun mudah dikerjakan. Kayu teras berwarna kuning mengkilap sampai cokelat-merah-gading;kekuatan dan keawetannya digolongkan ke dalam kelas kuat dan kelas awet III-IV. Kayu ini tidak ilI-IV diserang rayap tanah, karena mengandung zat ekstraktif. Pemanfaatan kayu digunakan untuk membuatpeti, perahu,bahanrumah dan jembatan. Di perkebunan kopi dan teh, sengon merah kerap ditanam sebagainaungan. Sengon disukai sebagai tanaman hias dan peneduh taman, kebun dan tepi jalan. Pohon ini ditanam unflrk melindungi lahan berlereng serta dapat memperbaiki tanah. karena sistemperakarannyabersifat mengikat nitrogen. Sinonim: Acacia stipulata de Candolle; Albizia marginata (Lamk) Merrill; Inga purpurascens Hassk.;Mimosa chinensisOsbeck. Nama lokal: Jeunjing, Jeunjing Sunda (Sunda); S6ngon, Singon, Sengon Jawa (Jawa); Sdngghung Marwita (Madura); Keura (Sumba Timur); (Sumba Barat). Deskripsi pohon Albiziachinensis(Osbeck)Men, 1, BennrkPohon;2, RantingDaun;3, BungaJantan(di bagiantengah);4,BurgaLengkap(di bagianpinggir); ofSeuth-EastAsia) 5, Buah(polong).(Sumber: Plant Resources Penyebaran dan habitat Sengon merah tersebar alami di India, Burma, Thailand, Kamboja, Laos, Cina, Vietnam, dan Indonesia; diintroduksi ke Australia. Di Indonesia, sengon menyebar di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara; dibawa masuk dan dibudidayakan di Sumatra dan Kalimantan. Sengon merafr dijumpai secara alami di hutan luruh daun carnpuran di wilayah lembab dan sedang, dengan burah hujan antara 1.000-5.000 mm per tahun. Pohon ini didapati pula di hutan-hutansekunder,di sepanjang tepian sungai dan di savana, hingga ketinggian 1.800 m dpl. Sengon merah beradaptasi dengan baik pada tanah yang kurang subur, ber-pH tinggi, ata;uyangmengandunggaram;juga tumbuh baik di tanah aluvial lateritik dan tanah berpasir bekas tambans. Pohon tidak berduri dan merupakan tanaman yang rutin menggugurkan daunnya. Tajuk tanaman datar menyebarhingga mencapaitinggi 30-43 m. Batang berdiameter 70-140 cm dengan kulit batang tipis berwarna abu-abu kehitaman, kasar bergelombang, dan berpori. Tebal kulit batangbagian dalam 5 mm, berwama kemerahan dengan cabang agak berbentuk siku meruncing di bagian ujung dan sedikit berambuthalus. Daun majemuk menyirip ganda dua dengan telinga daw (stipula) berwama oranye-kemerahan dan mudah jatuh. Daun berjumlah 10-20 tangkai dengan 30-45 pasang per anak daun, berhadapan, dekat dengan pangkal dan tipis. Daun asimetris meruncing ke ujung dan pangkal daunnya tumpul. Bunga terdiri dari tangkai bunga dan tandan bunga yang mengumpul di ujung, berwama htjau kekuningan, berbulu halus yang terdapat hingga keseluruhan tandan/malai bunga. Tangkai bunga panjangnya 1-3 cm dimana terdapat lima tandan bunga dengan pangkal bertelinga daun. Setiap tandanbunga terdiri dari dari 10-20bunga. Bunga sengon merah mempunyai dua bentuk bunga yang berbeda. Dalam setiap tandan bunga, bunga jantan sebagaipusat bunga (terdapatbenang sari), sedang yang mengelilinginya merupakan bunga lengkap (biseksual). Diroktorat Bina PerbenihanTanamanHutan Deskripsi buah dan benih Buah: berberituk polong tipis, rata, panjang seperti tali dengan ukuran 6-20 cm x 2-3 cm dengan pinggir agak melengkung. Polong merekah tidak bersamaan, berwarna coklat kemerahan atau kekurtingan,mengkilap, denganftrmlah brj i 8- 12. Benih: berbentuk pipih melingkar dengan ukuran 7-10) mm x 4-6 mm dan tebal 0,5-1 mm. Warna coklat pucat kehitaman. Jumlah benih 63.000 butir per kg. Berat 1.000butir sekitar 16-17 gram. Musim Berbunga dan Berbuah Di Asia Tenggara, sengon merah berbunga sekitar bulan September-Juni.Buah matang berkisar antara bulan Oktober dan Agustus. PemanenanBuah Polong yang sudah matang tetap berada di pohon hingga waktu yanglama sampai tibatiba merekah. Terkadang, iTolong jatuh tertiup angin sebelum sempat merekah. Oleh karena itu pemanenan sebaiknya dilakukan setelah polong buah matang namun sebelumbuah polong mulai merekah. Pengolahan dan PenangananBenih Polong dijemur hingga kering, kemudian dimasukkan dalam karung lalu diinjak-injak atau dipukul dengan kayu, sampai polong pecah dan benih lepas dari polong. Benih lalu dibersihkan dari pecahan polong dan kotoran lainnya dengan ditampi. kemudian dijemur kembali hingga kering simpan. Viabilitas dan penyimpanan Benih disimpan dalam wadah yang kedap udara, dapat berupa wadah toples atau kantong plastik, dan diletakkan dalam ruang yang kering. Penyimpanan benih saat kadar air benih rendah (<lOyo), pada suhu rendah (<10'C) dan kelembapan yang stabil dapat mempertahankan daya berkecambahhingga setahun. Dormansi dan perlakuan pendahuluan Benih tanpa perlakuan pendahuluan tidak dapat berkecambah serempak dan daya .berkecambah benih hanya 5-7%o. Agar perkecambahan lebih cepat dan serempak, sebelum ditabur benih direndam dengan air yang telah mendidih (80"C), kemudian dibiarkan dingin selama 24 jam. Dapat pula dengan skarifikasi atau perendaman dalam larutan asam sulfat selama 10 menit, kemudian dicuci dan direndam dengan air selama 18 jarn. Dengan perlakuan pendahuluan, rata-rata daya kecambahsengon adalah600/o. Foto : Pohon, Bunga dan Biji (Puryadi) Penaburan dan pengecambahan Media penaburan adalah pasir sungai halus dan steril, sedikit ditekan, kemudian ditutup dengan pasir halus setebal 41 cm. Setelah 6-7 hari benih akan berkecambah. Saat berkecambah kotiledon muncul di atas permukaan tanah (epigeal). Penyapihan dilakukan pada saat kecambah memiliki dua pasang daun, yaitu sekitar umur 1-1,5 bulan setelahditabur. Anakan langsung disapih ke polybag dan setelah 4-5 bulan di persemaian,bibit dapat ditanam di lapangan. Hama dan penyakit Anakan di persemaian dapat terkena lodoh yang disebabkanoleh jamur. Untuk mengatasinya,media tabur dan media sapih harus steril. Dapat dengan sterilisasi media sebelumnyaatau denganperlakuan fungisida. Daftar Pustaka Heyne, K., 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia Jilid II. Yayasan Sarana Wana Jayu Jakarta. (Albizia Sengon (http://id.wikipedia.org/ chinensis). wiki/Sengon#cite_note-1) Rachmawati, H 2000. Genetika dan benih Tectonagrandis L. untuk Indonesia, IFSP Soerianegara, I. and R.H.M.J. Lemmens (eds), 1994. Timber Tree: Major Commercial Timbers. Plant Resources of S-EAsia No.5(1).PROSEA.Bogor. Disiapkan oleh Balai Perbenihan (BPTH) Bali dan Nusa Tenggara Penulis:MuhammadSatriadi S P BPTH Bali danNusaTenggara Jl. By PassNgurahRai Km 23,5Tuban (80361) Denpasar Telepon/Faksimil : (0361)7 51815 1750195 E-mail: [email protected] Website: www.bpthbalinusra.net/ www.bpthbalinusra. dephut.go.id Direktorat Bina PerbenihanTanamanHutan Tanaman Hutan