RINGKASAN Wening Muriasih. C24080032. Penyebaran Oksigen Terlarut dari Sungai Cicendo di Waduk Cirata, Jawa Barat. Dimbimbing oleh Enan M. Adiwilaga dan Niken T.M. Pratiwi. Oksigen terlarut (Dissolved Oxygen/DO) sebagai salah satu senyawa terpenting untuk mendukung kelangsungan hidup organisme perairan, berasal dari proses fotosintesis oleh autotrof dan difusi melalui udara, serta aliran yang masuk (inflow) ke dalam perairan. Sungai Cicendo merupakan salah satu sungai yang mengalir menuju Waduk Cirata. Sungai tersebut diharapkan dapat memasok DO untuk Waduk Cirata. DO yang dibawa aliran sungai yang masuk ke Waduk Cirata disertai adanya pengaruh fisik lingkungan seperti arus, suhu, dan kekeruhan akan memengaruhi penyebaran DO di waduk. Penyebaran ini menghasilkan ketersediaan DO yang kemudian dapat dimanfaatkan. Pemanfaatan DO adalah untuk respirasi organisme perairan, dekomposisi bahan organik oleh mikroba, dan proses-proses kimiawi. Kegiatan budidaya ikan dengan karamba jaring apung (KJA) di Waduk Cirata menghasilkan limbah organik yang harus didekomposisi oleh mikroba dengan bantuan DO. Peningkatan jumlah limbah organik akan meningkatkan kebutuhan DO. Apabila DO yang tersedia tidak mencukupi kebutuhannya, maka aliran sungai menuju waduk (inflow) dapat memasok ketersediaan DO di perairan. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari penyebaran DO secara spasial pada Sungai Cicendo sampai Waduk Cirata, Jawa Barat. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2012 di Sungai Cicendo hingga Waduk Cirata, Jawa Barat. Stasiun pengambilan contoh ditentukan berdasarkan keterwakilan wilayah, yaitu bagian sungai, pertemuan sungai dengan waduk (transisi), dan waduk. Parameter yang diukur meliputi DO, suhu, kecepatan arus, debit sungai, dan kekeruhan. Seluruh parameter tersebut diukur pada setiap stasiun secara in situ, kecuali kekeruhan. Analisis air contoh untuk kekeruhan dilakukan di Laboratorium Produktivitas dan Lingkungan Perairan, Departemen MSP, FPIK, IPB. Penyebaran oksigen terlarut dari Sungai Cicendo hingga Waduk Cirata diduga dari perubahan nilai DO sungai hingga mencapai waduk, yaitu melalui pengelompokan stasiun berdasarkan nilai DO. Pengelompokan stasiun diperoleh dari hasil uji lanjut (uji Tukey) setelah analisis ragam satu arah. Pendugaan tersebut didukung oleh parameter fisika, yaitu suhu, kecepatan arus, dan kekeruhan. Aliran sungai dengan kecepatan arus tertentu membawa massa air beserta komponen di dalamnya, termasuk DO. Keberadaan suhu, kekeruhan, dan kecepatan arus diuji untuk menentukan parameter yang berpengaruh secara signifikan terhadap nilai DO. Berdasarkan parameter yang berpengaruh signifikan tersebut dapat dilakukan analisis terhadap keberadaan DO di perairan sehingga peranan sungai dalam memasok DO dapat diketahui. Hasil penelitian menunjukkan adanya tiga kelompok stasiun dengan nilai DO berbeda, yang selanjutnya disebut bagian sungai, transisi, dan waduk. Nilai DO tertinggi terdapat pada bagian sungai, kemudian menurun pada bagian transisi dan waduk. Suhu dan kecepatan arus sungai berpengaruh secara signifikan terhadap nilai DO di sungai. Nilai DO pada bagian transisi dipengaruhi secara signifikan oleh kecepatan arus dan merupakan indikasi penyebaran DO dari sungai. Nilai DO pada waduk diduga lebih banyak disebabkan oleh aktivitas fotosintesis oleh fitoplankton, yang diindikasikan dari kecepatan arus yang sangat lambat pada bagian tersebut. Peranan Sungai Cicendo dengan debit 285 L.detik-1 dalam memasok DO di Waduk Cirata telah berhenti pada jarak 403 m dari sungai.