BAB VI PENUTUP 6.1 KESIMPULAN Bangsa Indonesia terdiri beribu-ribu pulau, sehingga tidak heran tiap pulau tersebut memiliki ragam suku, ras, adat istiadat, budaya, agama, dan bahasa yang berbeda. Namun Indonesia memiliki sebuah Simbolis hidup berbangsa yaitu “Bhineka Tunggal Ika” yang artinya adalah walaupun berbedabeda tetap bersatu. Namun kesatuan tersebut tidaklah semudah berkata, itu tergantung bagaimana orang membina hidup secara sosialisme dengan etnis, ras , agama yang berbeda. Di sini penulis membahas salah satu etnis yang ada di Indonesia, yaitu etnis Tionghoa. Dimana pada masa Soeharto, etnis Tionghoa cukup memprihatikan sebagai warga negara Indonesia.Namun seiring berjalannya waktu, reformasi dan demokrasi di Indonesia cukup memberikan pencerahan bagi etnis Tionghoa, yang sebelumnya selalu di anggap sebagai “pendatang” dan sering di kucilkan. Intinya adalah bahwa walaupun berbeda ras, agama, berbeda warna kulit, mereka lahir di tanah air Indonesia, hanya latar belakang zaman dulu yang membawa perbedaan budaya dari nenek moyang nya. Dan mereka juga bias membawa nama baik untuk Bangsa Indonesia, mereka dapat berprestasi, sehingga tidak dipandang buruk dan terbelakang. 6.2 SARAN Secara pengalaman penulis memang belum kaya, namun penulis sebagai perancang film animasi pendek ini, memiliki saran agar dapat lebih berkreasi dan kreatif lagi. Terutama di industrikreatif, Indonesia masih sangat kurang, membutuhkan anak-anak generasi baru membangkitkan nama Indonesia lebih maju, seperti Negara-negara yang sudah maju. Mereka bisa, dan kenapa kita tidak? Usaha dan ketekunan pengorbanan yang besar di butuhkan dalam pembangunan Negara ini. 60 61 Dalam dalam pengerjaan animasi ini, penulis sebagai perancang masih memiliki banyak keterbatasan untuk pengerjaan tugas akhir ini, namun kesabaran ,ketekunan, pantang menyerah, dan tidak lupa dengan dukungan orang sekitar penulis adalah sebuah obat yang dapat member sebuah kemajuan yang lebih baik. Jangan pernah menyerah sebelum anda mencoba yang terbaik.