pendahuluan tinjauan pustaka

advertisement
PENDAHULUAN
Antioksidan merupakan senyawa yang
mampu memperlambat, menghambat, atau
mencegah oksidasi lemak atau molekul lain.
Berdasarkan asalnya, terdapat dua macam
antioksidan, yaitu antioksidan alami dan
antioksidan sintetik. Tubuh manusia tidak
mempunyai cadangan antioksidan dalam
jumlah berlebih, sehingga jika terdapat radikal
berlebih maka tubuh membutuhkan antioksidan eksogen. Adanya kekhawatiran akan
kemungkinan efek samping yang belum
diketahui dari antioksidan sintetik menyebabkan antioksidan alami menjadi alternatif yang
sangat dibutuhkan (Javanmardi et al. 2003).
Antioksidan alami mampu melindungi tubuh
terhadap kerusakan yang disebabkan spesies
oksigen reaktif, mampu menghambat terjadinya penyakit degeneratif serta mampu
menghambat peroksida lipid pada makanan.
Meningkatnya minat untuk mendapatkan
antioksidan alami terjadi beberapa tahun
terakhir ini.
Mengkudu (Morinda citrifolia) merupakan salah satu tanaman obat yang dapat
digunakan untuk pengobatan berbagai macam
penyakit di antaranya kanker, infeksi, artritis,
diabetes, asma, hipertensi, dan luka (Wang et
al. 2002). Zin et al. (2002) menyatakan bahwa
bagian buah dan daun mengkudu memiliki
kemampuan sebagai antioksidan alami.
Aktivitas antioksidan memiliki hubungan
yang linier positif dengan kandungan fenol di
dalam ekstrak buah mengkudu (Rohman et al.
2006). Senyawaan fenol terutama asam
fenolat dan flavonoid merupakan antioksidan
alami di dalam buah, sayur, dan tanaman lain
(Kahkonen et al. 1999). Pada penelitian ini
melakukan penentuan fraksi teraktif ekstrak
buah dan daun mengkudu melalui pengujian
terhadap radikal bebas DPPH, kemudian
menentukan kandungan fenol total, aktivitas
antioksidan, dan identifikasi golongan senyawa antioksidannya melalui uji fitokimia.
Penentuan aktivitas antioksidan dari fraksi
ekstrak mengkudu pada penelitian ini adalah
metode DPPH. Metode ini merupakan metode
analisis antioksidan berdasarkan penangkapan
radikal bebas dengan DPPH sebagai radikal
bebasnya serta salah satu metode spektrofotometrik yang mudah dan banyak digunakan
untuk penentuan aktivitas antioksidan
Metode analisis senyawa metabolit sekunder dilakukan dengan pemisahan kromatografi
kolom. Ekstrak difraksionasi dan diuji aktivitas antioksidannya, dan fraksi yang paling
aktif dianalisis kandungan fenol totalnya de-
ngan metode Folin-Ciocalteau. Secara ringkas, penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas antioksidan dan kandungan fenol
total fraksi ekstrak etil asetat buah dan daun
mengkudu, serta menentukan golongan senyawa antioksidannya.
TINJAUAN PUSTAKA
Mengkudu
Mengkudu (Morinda citrifolia) merupakan tanaman liar yang memiliki tinggi 2–6
meter. Daunnya tebal, lebar, dan berbentuk
lonjong mengkilat. Daun mengkudu yang
besar memiliki lebar 15–30 cm dan panjang
20–40 cm. Buah mengkudu bervariasi ukurannya, yaitu lebar mulai dari 3 sampai 10 cm
dan kadang ada yang panjang mencapai 20 cm
(Gambar 1). Permukaan buah seperti terbagi
dalam sel-sel poligonal (segi banyak) yang
berbintik-bintik dan berkutil. Mula-mula buah
berwarna hijau, menjelang masak menjadi
putih kekuningan. Setelah matang, warnanya
putih transparan dan lunak. Setelah lunak,
daging buah mengkudu banyak mengandung
air dan aromanya seperti keju busuk
disebabkan adanya asam butirat yang muncul
setelah buah matang (McClatchey 2002).
(a)
(b)
Gambar 1 Morinda citrifolia a) Buah, b)
Daun.
Mengkudu diklasifikasikan ke dalam
kingdom Plantae, divisi Spermatophyta, subdivisi Angiospermae, kelas Dicotyledonae,
ordo Gentianales, famili Rubiceae, genus
Morinda, dan spesies Morinda citrifolia Roxb.
Nama lain mengkudu adalah pace (Jawa
Tengah dan Jawa Timur), cangkudu (Jawa
Barat), sedangkan di Sumatra mengkudu
diberi nama eodu, kumudee, lengkudu,
bangkudu. Mengkudu dikenal di berbagai
negara dengan nama yang berbeda seperti
Indian mulberry (India), nono (Tahiti dan
Rara tonga), polynesian bush fruit, painkiller
tree (Kepulauan Karibia), lada (Guam),
mengkudo (Malaysia), nhau (Asia Tenggara),
Download