BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pola aliran plug merupakan pola aliran yang terjadi ketika kecepatan fase gas relatif rendah. Pola aliran ini terdiri dari elongated gas bubbles yang bergerak di sepanjang bagian atas saluran yang dipisahkan oleh liquid slug. Sedangkan pola aliran slug terjadi pada kecepatan gas yang lebih tinggi daripada kecepatan gas pada pola aliran plug. Pola aliran slug dicirikan dengan serangkaian large gas bubbles yang mengisi sebagian besar saluran yang dilaluinya. Pada pola aliran slug, saluran yang dilaluinya secara periodik berisi large bubbles yang dipisahkan oleh liquid slug. Large bubbles yang bergerak dengan kecepatan tinggi mendorong liquid slug di depannya sehingga menyebabkan liquid slug juga bergerak dengan kecepatan tinggi. Pada literatur, aliran slug dan plug oleh beberapa peneliti sering disebut sebagai aliran intermittent. Pola aliran plug banyak dijumpai pada berbagai sistem perpipaan dimana pipa digunakan sebagai medium transportasi fluidanya, seperti pada sistem perpipaan perminyakan. Pola aliran plug yang terjadi pada beberapa sistem dapat mempengaruhi kinerja dari sistem tersebut. Pada aliran plug pipa horizontal, gesekan yang terjadi meliputi gesekan antara liquid slug dengan pipa bagian atas, liquid slug dengan pipa bagian bawah serta slip antar fasa. Gesekan yang terjadi antara liquid slug dengan dinding pipa dapat menyebabkan terjadinya pressure drop. Ketika tekanan pada liquid slug di sekitar dinding pipa telah mencapai dibawah tekanan uap jenuhnya, maka dapat menyebabkan terjadinya kavitasi. Kavitasi tersebut menyebabkan terbentuknya gelembung uap dimana ketika gelembung tersebut pecah di dinding pipa, dapat menyebabkan shock pada dinding tersebut. Cairan akan masuk pada ruang yang terbentuk akibat pecahnya gelembung uap pada dinding pipa sehingga terjadi tumbukan pada dinding pipa tersebut. Bila proses tersebut terjadi secara berulang-ulang pada tempat yang sama, maka dapat menyebabkan kerusakan pada permukaan pipa seperti timbulnya lubang (erosi kavitasi), dan bahkan dapat menyebabkan kebocoran pada pipa. Dari permasalahan tersebut, maka penelitian mengenai pola aliran plug 1 pada sistem perpipaan perlu dilakukan. Dalam penelitian ini, akan dilakukan penelitian mengenai pola aliran plug air-udara pada pipa horisontal. Pola aliran plug merupakan salah satu pokok bahasan dalam ilmu dinamika fluida. Secara umum, ilmu dinamika fluida dapat dipelajari dengan tiga cara yaitu secara eksperimen, teoritis, dan numerik. Pada penelitian ini, dilakukan pembelajaran pola aliran plug secara numerik, yaitu dengan menggunakan computational fluid dynamics. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mensimulasikan pola aliran plug air-udara pada pipa horisontal dengan menggunakan komputasi dinamika fluida. Pada pola aliran plug, ukuran dari dispersed phase berupa elongated gas bubbles memiliki ukuran relatif besar, maka dispersed phase tersebut dapat diasumsikan sebagai fase kontinyu. Sehingga, kedua fase yang terlibat pada aliran plug adalah fase kontinyu. Permasalahan tersebut dapat diselesaikan menggunakan pendekatan Eulerian-Eulerian. Pada pendekatan Eulerian-Eulerian, fase sekunder dapat diasumsikan sebagai fase kontinyu, seperti yang terdapat pada pola aliran plug air-udara pada pipa horisontal. Penelitian simulasi numerik pola aliran plug air-udara pada pipa horisontal dilakukan menggunakan software komersial FLUENT 6.3.26. Model untuk simulasi aliran multifase dengan pendekatan Eulerian-Eulerian yang digunakan pada penelitian ini adalah Eulerian model. 1.2 Permasalahan Berdasarkan uraian permasalahan utama yang disebabkan oleh aliran plug seperti kerusakan pada struktur permukaan pipa (erosi kavitasi, kebocoran pada pipa), maka penelitian pola aliran plug perlu dilakukan. Ditinjau dari segi perhitungan numerik, permasalahan awal pada penelitian pola aliran plug adalah bagaimana agar pola aliran plug dapat disimulasikan dengan baik menggunakan salah satu model aliran multifase yang digunakan, yaitu Eulerian model. Setelah simulasi pola aliran plug telah berhasil dilakukan menggunakan model tersebut, permasalahan selanjutnya adalah bagaimanakah mengetahui karakteristik lokal (visualisasi) pola aliran plug ditinjau dari pengaruh variasi kecepatan superfisial air dan udara terhadap panjang gas bubble yang dihasilkan. Permasalahan lainnya adalah bagaimanakah pengaruh perturbasi berupa sinusoidal velocity dan sinusoidal water level pada velocity inlet boundary conditions yang merupakan asumsi fluktuasi kecepatan superfisial dan ketinggian air dari fenomena fisis yang sebenarnya terhadap pola aliran yang dihasilkan. 2 1.3 Batasan Masalah Simulasi dilakukan dengan batasan sebagai berikut: 1. Variabel berupa kecepatan superfisial air dan udara, tekanan, viskositas, dan densitas fluida kerja pada simulasi numerik pola aliran plug air-udara pada pipa horisontal sesuai dengan kondisi simulasi secara eksperimen pola aliran plug air-udara pada pipa horisontal yang dilakukan oleh Okto dan Widharmiko (2012). 2. Menggunakan Eulerian model untuk mensimulasikan pola aliran plug air-udara pada pipa horisontal. 3. Diasumsikan tidak terjadi perpindahan kalor pada simulasi pola aliran plug air-udara pada pipa horisontal. 4. Dibatasi hanya tiga variasi kecepatan superfisial air dan udara karena lamanya waktu komputasi. 1.4 Tujuan 1. Memodelkan pola aliran plug air-udara pada pipa horisontal menggunakan Eulerien model. 2. Mengetahui pengaruh variasi kecepatan superfisial air dan udara terhadap panjang gas bubble dari pola aliran plug air-udara pada pipa horisontal. 3. Mengetahui pengaruh perturbasi berupa sinusoidal velocity dan sinusoidal water level pada velocity inlet boundary conditions terhadap pola aliran yang dihasilkan. 1.5 Manfaat Penggunaan Eulerian model diharapkan dapat mensimulasikan pola aliran plug airudara pada pipa horisontal dengan akurat ketika divalidasi dengan data eksperimen. Selanjutnya, dapat diketahui pengaruh dari variasi kecepatan superfisial air dan udara terhadap panjang elongated gas bubbles yang dihasilkan dari pola aliran plug air-udara pada pipa horisontal. Dari penelitian yang dilakukan juga dapat diketahui pengaruh perturbasi berupa sinusoidal velocity dan sinusoidal water level pada velocity inlet boundary conditions terhadap pola aliran yang dihasilkan. 3