BAB II LANDASAN TEORI 3G adalah singkatan dari 3 rd Generation (Generasi ke-3), suatu istilah untuk standar teknologi telekomunikasi internasional yang punya tujuan meningkatkan efisiensi dan memperbaiki kinerja jaringan seluler. Ada pun perkembang teknologi nirkabel dapat dirangkum sebagai berikut: 1) Generasi pertama: Analog, kecepatan rendah (low speed), cukup untuk suara. Contoh; NMT (Nordic Mobile Telephone) dan AMPS (Analog Mobile Phone System) 2) Generasi kedua: Digital, kecepatan rendah-menengah Contoh GSM Dan CDMA2000 1xRTT 3) Generasi ketiga: Digital , kecepatan tinggi (high-speed),untuk pita lebar (broadband), contoh:W-CDMA (atau dikenal juga dengan UMTS) dan CDMA2000 1Xev-DO. 2.1 3G secara umum berdasarkan kesepakatan 3G tertuang dalam International Mobile Telecommunications 2000 (IMT 2000) dan antara lain memutuskan bahwa standar 3G akan bercabang menjadi 2 standar sistem yang akan dilakukan didunia, yaitu: 1. Wideband-CDMA (WCDMA), di dukung oleh Europea Telecommunications standards institute (ETSI) dan operator GSM di Eropa dan tempat lain.Diawal tahun 1998, W-CDMA diikutsertakan 9 http://digilib.mercubuana.ac.id/ dalam standar ETSI yaitu UMTS (universal mobile telecommunication system). 2. CDMA2000 (CDMA2000 1X EV-DO & CDMA2000 1X EV-DV) Didukung oleh komunitas CDMA Amerika Utara,dipimpi oleh CDMA Development Group (CDG). Dan pada saat ini ada dua cabang dari pengembangan 3G, yaitu dari sisi GMS (Global System For Mobile Communication) yang dipelopori oleh 3G Partnership Project /CDMA dan CDMA (Code Division Multiple Access) yang dipelopori oleh 3G Partnership Project 2 (3GPP2). Kedua teknologi tidak kompatibel dan sesungguhnya saling berkompetisi. Gambar 2.1 wcdma evolusi.[5] Pada gambar 2.1 dijelaskan Penyebaran luas cepat WCDMA dan penyerapan peningkatan layanan generasi ketiga meningkatkan harapan berkaitan dengan layanan baru. Layanan paket data seperti surfing Web dan transfer file yang sudah disediakan 10 http://digilib.mercubuana.ac.id/ dalam rilis pertama jaringan WCDMA, (R99). Meskipun ini adalah perbaikan yang signifikan dibandingkan dengan jaringan 2G, di mana layanan tersebut tidak memiliki atau dukungan terbatas, WCDMA terus berkembang untuk memberikan kinerja yang lebih baik. (Rel 5) dari WCDMA, diselesaikan pada awal tahun 2002 dan dengan produk mulai muncul, diperkenalkan meningkatkan dukungan untuk paket data downlink, sering disebut sebagai kecepatan tinggi akses paket downlink (HSDPA). Dalam (rel 6), diselesaikan lebih awal 2005, kemampuan data paket dalam uplink (uplink ditingkatkan) ditingkatkan. (Rel 6) dukungan juga membawa layanan broadcast melalui multimedia layanan siaran multicast (MBMS), yang memungkinkan aplikasi seperti ponsel TV. 2.1 .1 Performasi pada 3G Beberapa performasi yang dapat ditampilkan dari 3G adalah sebagai berikut: a) Teknologi 3G diperkenalkan pada awalnya adalah untuk tujuan sebagai berikut: 1) Menambah efisiensi dan kapasitas jaringan. 2) Menambah kemampuan jelajah (raoming). 3) Untuk mencapai kecepatan transfer data yang lebih tinggi. 4) Peningkatan kualitas layanan (Quality Of Service-QOS). 5) Mendukung kebutuhan internet bergerak (Mobile Internet). b) Kemampuan teknologi 3G: Memiliki kemampuan transfer data cepat(144kbps-2Mbps) sehingga dapat melayani layanan data broadband seperti internet, video on demand, music on demand, games on demand, dan on demand lain yang memungkinkan kita dapat memilih program musik,video atau game semudah memilih channel di TV.Kecepatan setinggi itu juga mampu melayani Video Conference dan Video Streaming lainnya. 11 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 4) Kelebihan 3G dari generasi-generasi sebelumnya: 1) Kualitas suara yang lebih bagus. 2) Keamanan yang terjamin. 3) Memiliki standar yang bersifat global atau mendunia. 4) Memiliki kesesuaian atau kompatibilitas layanan dengan jaringan wireless/wireline lainnya. 5) Memiliki kualitas yang tinggi baik suara,data maupan gambar. 6) Memiliki pita frekuensi yang berlaku umum di seluruh dunia. 7) Memiliki kemampuan penjelajahhan keseluruh dunia. 8) Memiliki bentuk komunikasi yang bersifat multimedia baik layanan maupun pirantii penggunanya. 9) Memiliki spektrum yang efisien. 10) Mmiliki kemampuan untuk evolusi ke system nirkabel generasi selanjutnya. Gambar 2.2 3G UMTS Radio Network Subsystem Arsitektur[5] 12 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Pada gambar 2.2 Ini adalah bagian dari jaringan / WCDMA 3G UMTS yang interface dengan baik UE dan jaringan inti. Jaringan akses radio secara keseluruhan, yaitu kolektif semua Radio Network Subsystem dikenal sebagai UTRAN UMTS Radio Access Network. The Radio Network Subsystem terdiri dari dua komponen utama: Radio Network Controller, RNC: Unsur subsistem jaringan radio mengontrol B Node yang terhubung. RNC melakukan pengelolaan sumber daya radio dan beberapa fungsi manajemen mobilitas, meskipun tidak semua. Itu juga merupakan titik di mana data enkripsi / dekripsi dilakukan untuk melindungi data pengguna dari menguping. Node B: Node B adalah istilah yang digunakan dalam UMTS untuk menunjukkan transceiver base station. Ini berisi pemancar dan penerima untuk berkomunikasi dengan UE dalam sel. Dalam rangka memfasilitasi penyerahan efektif antara Node B di bawah kendali RNCs yang berbeda, RNC tidak hanya berkomunikasi dengan jaringan inti, tetapi juga dengan RNC antar sisi transmisi. Base Station Subsystem (BSS) BSS adalah suatu kombinasi dari perangkat digital dan Radio Frequecy (RF) yang berkomunikasi dengan MS, MSC dan OMCR. BSS terdiri dari Base Transceiver Station (BTS), Base Station Controller (BSC) dan Transcoding and Rate Adaption Unit (TRAU).[5] 13 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Gambar 2.3 3G UMTS Core Network[6] Pada gambar 2.3 memiliki penjelasan UMTS Core Network, circuit switched element Rangkaian beralih unsur-unsur arsitektur UMTS jaringan inti meliputi entitas jaringan berikut: Mobile switching centre (MSC): ini pada dasarnya sama dengan yang di dalam GSM, dan mengelola rangkaian panggilan berlangsung diaktifkan. Gateway MSC (GMSC): Ini adalah efektif antarmuka ke jaringan eksternal. Serving GPRS Support Node (SGSN): Sesuai dengan namanya, badan ini pertama kali dikembangkan ketika GPRS diperkenalkan, dan penggunaannya telah terbawa ke dalam arsitektur jaringan UMTS. SGSN menyediakan sejumlah fungsi dalam arsitektur jaringan UMTS. o Manajemen mobilitas Ketika UE melekat pada Packet Switched domain UMTS Core Network, SGSN menghasilkan informasi MM berdasarkan lokasi mobile saat ini. 14 http://digilib.mercubuana.ac.id/ o Manajemen sesi: SGSN ini mengelola sesi data yang memberikan kualitas yang diperlukan layanan dan juga mengelola apa yang disebut PDP (Packet Data Protocol) konteks, yaitu pipa dimana data dikirim. o Interaksi dengan daerah lain jaringan: The SGSN mampu mengelola elemen dalam jaringan hanya dengan berkomunikasi dengan daerah lain jaringan, misalnya MSC dan sirkuit lainnya daerah diaktifkan. o Penagihan: SGSN ini juga penagihan bertanggung jawab. Ini mencapai ini dengan memantau aliran data pengguna di seluruh jaringan GPRS. CDR (Call Detil Records) yang dihasilkan oleh SGSN sebelum dipindahkan ke entitas pengisian (Charging Gateway Function, CGF). Gateway GPRS Support Node (GGSN): Seperti SGSN, entitas ini juga pertama kali diperkenalkan ke jaringan GPRS. The Gateway GPRS Support Node (GGSN) adalah elemen sentral dalam paket UMTS switched. Ini menangani antar-kerja antara paket UMTS switched dan packet switched eksternal jaringan, dan dapat dianggap sebagai router yang sangat canggih. Dalam operasi, ketika GGSN menerima data yang ditujukan kepada pengguna tertentu, itu akan memeriksa apakah pengguna aktif dan kemudian meneruskan data ke SGSN melayani UE tertentu. Home location register (HLR): Database ini berisi semua informasi administrasi tentang setiap pelanggan bersama dengan lokasi terakhir yang diketahui mereka. Dengan cara ini, jaringan UMTS dapat panggilan rute ke relevan RNC / Node B. Ketika switch pengguna di UE mereka, register dengan jaringan dan dari ini adalah mungkin untuk menentukan Node B berkomunikasi dengan begitu masuk yang panggilan dapat dialihkan tepat. Bahkan ketika UE tidak aktif (tapi diaktifkan) itu kembali register secara berkala untuk memastikan bahwa jaringan (HLR) menyadari posisi terakhir dengan lokasi diketahui mereka saat ini atau terakhir pada jaringan. 15 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Equipment identity register (EIR): The EIR adalah entitas yang menentukan apakah peralatan UE yang diberikan mungkin diperbolehkan ke jaringan. Setiap peralatan UE memiliki jumlah dikenal sebagai International Mobile Equipment Identity. Jumlah ini, seperti yang disebutkan di atas, dipasang di peralatan dan diperiksa dengan jaringan saat pendaftaran. Authentication centre (AuC): The AuC adalah database yang dilindungi yang berisi kunci rahasia juga terkandung dalam kartu USIM pengguna. Mobile Station (MS) Mobile Station merupakan bagian peralatan yang dapat bergerak untuk memberikan pelayanan atau mendukung suatu hubungan bagi terminal luar. Informasi yang berhubungan dengan pelanggan tersimpan dalam suatu kartu chip yang disebut Subscriber Identity Module (SIM). SIM merupakan suatu kartu pintar yang telah distandarisasi oleh ISO. Kartu ini juga memuat Internasional Mobile Station Identity (IMSI). Identitas ini digunakan oleh operator jaringan untuk identifikasi pelanggan dalam jaringan. Bagian lain di dalam Mobile Station adalah Mobile Equipment (ME), yang di dalamnya terdapat kode Internasional Mobile Station Equipment Identity (IMEI). Ketika kartu SIM dimasukkan ke dalam ME, maka MS akan mempunyai identitas pelanggan, sehingga panggilan dapat dikirimkanatau diterima MS tersebut. 2.1.2 3G UMTS Core Network 3G UMTS arsitektur jaringan inti adalah migrasi yang digunakan untuk GSM dengan unsur-unsur lanjut overlay untuk mengaktifkan fungsi tambahan yang diminta oleh UMTS 16 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Circuit switched element: Unsur-unsur ini terutama didasarkan pada entitas jaringan GSM dan membawa data di sirkuit diaktifkan secara, yaitu saluran permanen selama panggilan. Packet switched element: entitas jaringan ini dirancang untuk membawa data paket. Hal ini memungkinkan penggunaan jaringan jauh lebih tinggi karena kapasitas dapat dibagi dan data dilakukan sebagai paket yang diarahkan sesuai dengan tujuan mereka. Beberapa elemen jaringan, khususnya yang berkaitan dengan pendaftaran ditanggung oleh kedua domain dan beroperasi dengan cara yang sama bahwa mereka lakukan dengan GSM a) Transmission rates Peralatan alat tulis Pengguna (UE) disediakan dengan kecepatan upto 2 Mbit / s dan bergerak UE disediakan dengan 384kbit / s. Di India, pengguna diharapkan untuk menerima min. dari 2 Mbit / s untuk max. dari 28 Mbit / s. b) Keuntungan Menggunakan Internet Protocol (IP) konektivitas yang menyediakan saluran yang lebih handal dan aman untuk lalu lintas transmisi. Adakemudahan interoperabilitas antara penyedia layanan. c) Kekurangan Pada 3G ini memiliki konsumsi daya tinggi dan juga tidak sesuai dengan biaya tinggi. Serta juga membutuhkan tinjauan untuk BTS dituntut untuk lebih menigkatkan performa,perawatan yang mahal dan karenanya menambah lebih biaya. 17 http://digilib.mercubuana.ac.id/ d) Applications of 3G 2.2 Mobile TV Video on Demand (VoD) Video conferencing Telemedicine Location-based services Global Positioning System (GPS)[5] Konsep TCP/IP 2.2.1 Pengertian TCP/IP TCP/IP adalah Protocol,Internet singkatan protocol, dari merupakan Transmission standar protokol Control untuk komunikasi data pada jaringan komputer. TCP/IP resmi digunakan sebagai standar protokol jaringan internet sejak tanggal 1 januari 1983, sebelumnya komunikasi data internet mengunakan NCP. TCP/IP tidak saja digunakan sebagai protocol utama untuk jaringan internet, tapi juga digunakan untuk jaringan internet, ekstranet, maupun Local Area Network (LAN). Dengan TCP/IP memungkinkan sistem apapun yang terhubung kedalamnya bisa berkomunikasi dengan sistem lain, walaupun berbeda teknologi. Beberapa keunggulan Protokol TCP/IP adalah : Bersifat terbuka (Open Protocol standart) dapat digunakan dan dikembangkan secara gratis / bebas tanpa harus bergantung pada perangkat keras komputer atau sistem operasi tertentu. Oleh karena itu banyak yang men-support protocol ini. TCP/IP sangat cocok untuk menghubungkan perangkat keras dan 18 http://digilib.mercubuana.ac.id/ perangkat lunak (sistem operasi) yang berbeda walaupun tanpa melalui jaringan internet. Tidak tergantung dari perangkat keras jaringan sehingga dapat digunakan untuk menghubungkan berbagai model teknologi jaringan. TCP/IP dapat berjalan pada kartu jaringan ethernet, token ring, dial-up line, jaringan FDDI, dan media komunikasi data lainnya. Mempuyai metode pengalamatan yang memungkinkan semua perangkat TCP/IP memiliki alamat yang unik dalam keseluruhan jaringan, walaupun jaringan besar seperti internet. Protocol tingkat tinggi yang distandarisasikan dan konsisten, sehiingga mampu melayani pengguna secara luas. 2.2.2 Arsitektur TCP/IP Dalam model jaringan TCP/IP terdiri dari beberapa layer yang merupakan pemadatan dari model OSI (Open System Interconnection) layer yang distandarisasi oleh ISO (International Standart Organization) tidak ada model protocol TCP/IP yang bersifat resmi. Akan tetapi sangatlah berguna untuk menggolongkan suite protocol kedalam lima lapisan yang terlihat. Lapisan-lapisannya sebagai berikut : Application Layer Menyediakan komunikasi diantara proses atau aplikasi pada host-host terpisah. End to end atau Transport Layer Menyediakan layanan transfer data ujung. Lapisan ini meliputi mekanisme-mekanisme kehandalan. Menyembuhkan detail- 19 http://digilib.mercubuana.ac.id/ detail jaringan yang mendasari atau jaringan-jaringan dan aplikasi. Intenet Layer Bekaitan dengan routing data dari sumber kehost tujuan melawati satu jaringan atau lebih yang dihubungkan melalui router. Network Access Layer Berkaitan dengan logical interface diantara suatu ujung system dan jaringan Physical Layer Menentukan Karekteristik – Karekteristik media transmisi, ratarata pensinyalan, serta system pengkodean, sinyal(Signal Encoding Scheme. 2.2.3 Operasi TCP/IP Beberpa Protocol network access yang berurutan seperti ethernet, digunakan untuk menghubungkan sebuah internet dengan jaringan protocol ini memungkinkan host mampu mengirim data melewati jaringan menuju host lain atau dari sebuah host pada jaringan lain menuju router IP ditempatakan pada seluruh ujung system dan router. Router bertindak sebai relay untuk memindahkan suatu blok data dari suatu hosr, melewati satu 20 http://digilib.mercubuana.ac.id/ router atau lebih, menuju host yang lain. TCP diterapkan hanya pada end system dan menjaga track suatu blok data untuk memastikan bahwa semuanya dikirim menuju aplikasi yang tepat secata reliable. Agar komunikasi berhasil, maka setiap entitas pada seluruh system harus memiliki suatu alamat khusus. Sebenarnya diperlukan dua level pengalamatan. Masing-masing host pada suatu jaringan harus memiliki sebuah alamat internet global khusus. Hal ini memungkinkan protocol endto-end (TCP) mengirim data ke proses yang tepat. Alamat-alamat ini kemudian disebut port-port. Bisa dikatakan bahwa proses pengiriman mengerakan suatu blok data dan meneruskan ke TCP. TCP memecah blok data ini menjadi bagianbagian kecil agar lebih mudah disusun. Untuk setiap bagian-bagian kecil ini,TCP melampirkan kontrol informasi yang disebut sebagai TCP header, membentuk suatu segmen TCP. Kontrol informasi dipergunakan oleh peer entity protocol TCP pada host tujuan.Contoh dari item-item yang termasuk dalam headerini adalah sebagai berikut : Destination Port Saat entity TCP pada node tujuan menerima segmen, harus diketahui kepada siapa data dikirimkan. 21 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Sequense Number Segmen number TCP dikirimkan ke port tujuan khusus secara bertahap, sehingga bila paket-paket dating tidak sesuai dengan yang diperintahkan entity TCP pada node tujuan dapat memrihtahkan paketpaket tersebut kembali. Checksum Pengiriman TCP mencakup suatu node yang merupakan suatu fungsi yang berisi penyimpan segmen. Penerima TCP menampilkan kalkulasi yang sama dan membandingkan hasilnya dengan node yang dating. Terjadi ketidaksesuaian hasil bila terjadi error pada transmisi. Berikut TCP menyerahkan masing-masing segmen kepada IP, dengan instruksi untuk menstransmisikannya ke tujuan. Segmen-segmen ini harus ditransmisikan melalui satu jaringan atau lebih dan disampaikan lewat satu atau lebih router perantara. Operasi ini juga memerlukan penggunaan kontrol informasi. Jadi IP menampilkan suatu datagram IP. Contoh dari item yang disampingkan dalam header IP adalah alamat host tujuan. Tahap terakhir yaitu masing-masing datagram IP ditampilkan ke lapisan network access untuk ditransmisikan melewati jaringan pertama pada perjalanannya menuju tujuan. Lapisan network access melapirkan headernya, membentuk sebuah paket atau frame. 22 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Paket ditransmisikan sepanjang jaringan menuju router. Paket header berisikan informasikan yang diperlukan jaringan untuk mentransfer data sepanjang jaringan tersebut, contoh dari item yang berisikan header ini meliputi : Destination network address jaringan harus mengetahui informasi karena paket perlengkapan terpasang mesti dikirim. Fasilities request atau permintaan fasilitas: network access protocol kemungkinkan penggunaan fasilitas-fasilitas jaringan misalnya seperti prioritas. 2.3 Metro Ethernet Jaringan Metro Ethernet umumnya didefinisikan sebagai bridge dari suatu jaringan atau menghubungkan wilayah yang terpisah bisa juga menghubungkan LAN dengan WAN atau backbone network yang umumnya dimiliki oleh service provider (Prashant gandhi and bob klessing 2003). Jaringan Metro Ethernet menyediakan layanan-layanan menggunakan Ethernet sebagai core Protocol dan aplikasi broadband. Metro Ethernet sebernarnya sama dengan Ethernet atau Fast Ethernet pada LAN (Local Area Network) tetapi perbedaannya adalah untuk menghubungkan dua LAN pada gedung yang berbeda. Sehingga Metro Ethenet ini adalah untuk mengubungkan dua LAN pada gedung yang berbeda. Sehingga 23 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Metro Ethernet dapat digabungkan menjadi kelompok WAN walaupun pada mulanya teknologi LAN. Metro Ethernet menggunakan rotpokol atau teknologi yang sama persis dengan Ethernet/Fast Ethernet pada LAN tetapi ada penambahan beberapa fungsi sehingga dapat digunakan untuk menghubungkan dua lokasi (dua LAN) dengan jarak yang puluhan bahkan ratusan kilometer. Sebenernya Metro Ethernet adalah jenis Broadband Wired (Kabel Broadband) karena speed/kecepatan bandwidth –nya sudah besar yaitu 10/100 Mbps,bahkan ada yang 1/10 Gigabps. Dalam membangun suatu koneksi data antara sebuah komputer dengan yang lainnya, atau antara sebuah terminal dengan komputer ada dua buah konsep dalam jaringannya, konsep itu adalah : a) Circuit Switched, yaitu Model komunikasi yang jalur komunikasi tujuan untuk pengiriman paket-paket data /informasi sudah dibangun antara dua host b) Packet Switched Network, yaitu metode komunikasi jaringan digital bahwa kelompok semua data yang ditransmisikan , terlepas dari isi, jenis, atau struktur ke blok berukuran yang sesuai, yang disebut packet. Dalam koneksi internet , dibedakan berbagai macam koneksi. Adapun perbedaan Berdasarkan luasnya daerah kerja yang digunakan pada internet tersebut. Adapun penggolongan ini adalah : 24 http://digilib.mercubuana.ac.id/ a) WAN (Wide Area Network) b) MAN (Metropolitan Area Network) c) LAN (Local Area Network) 2.3.1 Alasan Penggunaan Metro Ethernet Pelayanan Metro Ethernet sekarang menawarkan dengan cakupan (jarak) jauh dari penyediakan jasa. Beberapa penyedia jasa telah memperluas pelayanan Ethernet melalui area metroplitan dan melintasi area yang luas. Seribu pelanggan telah siap menggunakan pelayanan ethernet dan jumlah mereka meningkat dengan cepat. Pelanggan ini telah tertarik oleh keuntungan dari pelayanan Ethernet, termasuk : 1) Efisiensi harga (harga biaya) Pelayanan Ethernet dapat mengurangin pengeluaran mdal pelanggan dan mengurangin biaya operasi dalam dua cara: a) Pertama, dalam kaitan dengan pemakaian yang lebarnya dalam hampir semua produk jaringan, Interface ethernet itu sendiri tidaklh terlalu mahal. b) Kedua, banyak pelayanan ethernet mengijinkan pelanggan untuk menambah bandwith lebih incremental, dalam 1 Mbps, ini mengijinkan pelanggan untuk menambah 25 http://digilib.mercubuana.ac.id/ bandwith seperti kebutuhan sehingga mereka membayar untuk yang mereka butuhkan saja. 2) Fleksibel (lentuk/elastis) Banyak pelayanan Ethernet mengijinkan pelanggan untuk jaringan bisnis mereka dengan cara mereka sehingga akan lebih sulit (rumit) atau tidak mungkin dengan pelayanan alternatif. Sebagai contoh, pelayanan interface ethernet tunggal dapat menyambung beberapa lokasi perusahaan untuk internet mereka (VPNS) dan menyediakan sebuah sambungan internet berkecepatan tinggi kepada penyedia jasa internet. Dengan mengatur pelayanan ethernet, pelanggan juga dapat untuk menambah atau mengubah bandwidth dalam menit malahan dalam hari atau mingguan ketika menggunakan akses pelayanan jaringan. Biasanya perubahan ini tidak memerlukan/membutuhkan pelanggan untuk pembelian peralatan baru dan menyelaraskan kunjungan dengan teknisi jasa pelayanan. Kebutuhan mereka membayar untuk yang mereka butuhkan saja. 2.4 VLAN 2.4.1 Pengertian dan konsep VLAN VLAN (Virtual Local Area Network) merupakan suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik seperti LAN, hal ini mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasi secara virtual 26 http://digilib.mercubuana.ac.id/ tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan.Penggunaan VLAN akan membuat pengaturan jaringan menjadi sangat fleksibel dimana dapat dibuat segmen yang tergantung pada organisasi atau departemen, tanpa tergantung pada lokasi workstation seperti pada gambar dibwah ini: Gambar 2.4 Jaringan VLAN[7] 2.4.2 CARA KERJA VLAN VLAN diklasifikasi berdasarkan metode (tipe) yang digunakan untuk mengklasifikasi, baik menggunakan port, MAC Addresses dsd. Semua informasi yang mengandung penandaan/pengalamatan suatu VLAN (tagging) di simpan dalam suatu tabel, jika penandaannya berdasarkan port yang digunakan maka data base harus mengindikasikan port-port yang digunakan oleh VLAN.Untuk mengaturnya maka biasanya digunakan switch/bridge yang bisa diatur. Switch/bridge inilah yang 27 http://digilib.mercubuana.ac.id/ bertanggung jawab menyimpan semua informasi dan konfigurasi suatu VLAN dan dipastikan semua Switch/bridge memiliki informasi yang sama. Switch akan menentukan kemana data-data akan diteruskan dan sebagainya atau dapat pula digunakan suatu software pengalamatan (bridging software) yang berfungsi menghubungkan antar VLAN dibutuhkan Router. 2.4.3 TIPE-TIPE VLAN Keanggotaan dalam suatu VLAN dapat diklasifikasi berdasrkan port yang digunakan, MAC Address, tipe protokol. a) Berdasarkan Port Keanggotaan pada suatu VLAN dapat didasarkan pada port yang digunakan oleh VLAN tersebut. Sebagai contoh, pada Tabel 2.1 Konsep Vlan Berdasarkan port Tabel port dan Vlan port Vlan 1 2 2 2 3 1 4 2 bridge/switch dengan 4 port, port 1, 2 dan 4 merupakan VLAN 1, sedang port 3 memiliki oleh VLAN 2, lihat tabel: 28 http://digilib.mercubuana.ac.id/ b) Kelemahannya adalah user tidak bisa untuk berpindah-pindah, apabila harus pindah maka Network Administrator harus mengkonfigurasikan ulang. Keanggotaan suatu VLAN didasarkan pada MAC Address c) Berdasarkan MAC Address dari setiap workstation/komputer yang dimiliki oleh user. Switrch mendeteksi/mencatat semua MAC Address oleh setiap Virtual LAN. MAC Address merupakan suatu bagian yang dimiliki oleh NIC (Network Interface Card) di setiap workstation. Kelebihan apabila user berpindah-pindah maka dia akan tetap terkonfigurasi sebagai anggota dari VLAN tersebut. Sedangkan kekurangannya bahwa setiap mesin harus dikonfigurasikan secara manual, dan untuk jaringan yang memiliki ratusan workstation maka tipe ini kurang efisien untuk dilakukan. d) Berdasarkan tipe protokol yang digunakan. Keanggotaan VLAN juga bisa berdasarkan protokol yang digunakan, lihat tabel: e) Berdasarkan Alamat Subnet IP Subnet IP Address pada suatu jaringan juga dapat digunakan untuk mengklasifikasi suatu VLAN. Konfigurasi ini tidak berhubungan dengan routing pada jaringan juga tidak 29 http://digilib.mercubuana.ac.id/ mempermasalahkan fungsi router. IP Address digunakan untuk memetakan keanggotaan VLAN. Keuntungannya seorang uesr tidak perlu mengkonfigurasikan ulang alamatnya dijaringan apa bila berpindah tempat, hanya saja karena bekerja di layer yang lebih tinggi maka akan sedikit lebih lambat untuk meneruskan paket dibanding menggunakan MAC Address. f) Berdasarkan Aplikasi Atau Kombinasi Lain Sangat dimungkikan untuk menentukan suatu VLAN berdasarkan aplikasi yang dijalankan atau kombinasi dari semua tipe diatas untuk diterapkan pada suatu jaringan. Misalnya aplikasi FTP (File Transfer Protocol) hanya bisa digunakan oleh VLAN 1 dan Telnet hanya bisa digunakan pada VLAN 2. 2.4.4 MAC Address MAC address (Media Access Control Address) adalah sebuah alamat jaringan yang diiplementasikan pada lapisan data-link adalah tujuh lapisan model OSI, yang mereprestasikan sebuah node tertentu dalam jaringan. Dalam sebuah jaringan berbasis Ethernet, MAC address merupakan alamat unik yang memiliki panjang 48-bit(6 byte) yang mengidenfikasikan sebuah komputer, interface dalam sebuah router atau node lainnya dalam jaringan MAC Address sering disebut Ethernet address, physical address, atau hardware address. 30 http://digilib.mercubuana.ac.id/ MAC Address mengizinkan perangkat dalam jaringan agar dapat berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya. Sebagai contoh, dalam sebuah jaringan berbasis teknologi ethernet, Setiap header dalam frame ethernet mengandung informasi mengenai MAC address dari komputer tujuan (destination). Dalam sebuah komputer,MAC address ditetapkan kesebuah kartu jaringan (Network Interface card/NIC) yang digunakan untuk menghubungkan komputer yang bersangkutan kerjaringan. MAC address umumnya tidak dapat diubah telah dimasukkan kedalam ROM. MAC address memang harus unik karena Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) mengalokasikan blok-blok dalam MAC address. 24 bit pertama dari MAC address mempresentasikan siapa pembuat kartu tersebut dan 24 bit sisanya mempresentasikan nomor kartu tersebut.[5] 31 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2.5 Node-B dan Transmisi Radio PDH dan SDH 2.5.1 Node-B Gambar 2.6 Node-B (BTS)[6] Pada gambar 2.6 NODE B 3G adalah perangkat yang didalamnya berisi modul UMPT,dan WBBP, modul yang berfungsi sebagai sentral atau BTS (Base Terminal Station) 3G yang mencakup wilayah dalam jarak 7 km dalam jaringan 3G. Perangkat dari BTS 3G. 2.5.2 Transmisi Radio SDH dan PDH a) Transmisi Radio SDH Secara garis besar definisinya adalah bahwa SDH merupakan standar yang digunakan dalam memultiplekskan berbagai sinyal kecepatan tinggi dengan kapasita yang berbeda secara efisien dengan menggunakan jaringan transmisi sinkron. SDH muncul karena meningkatnya kebutuhan dari operator jaringan dan pelanggan untuk fitur-fitur yang tidak tersedia dalam sistem 32 http://digilib.mercubuana.ac.id/ transmisi yang ada dan digunakan sebagai transmisi jarak jauh (10-40km) dan sebagai backbone (tulang punggung jaringan). Standar yang muncul pertama adalah SONET dimana draftnya disusun oleh Bellcore dan baru kemudian disesuaikan dengan standar SDH. SONET adalah standar ANSI yang membawa payload PDH Amerika Utara 1.5/6/34 dan ditambah 2Mbps (E1). Sedang SDH Eropa standar ETSI membawa pesat bit 2/45/140 Mbps. Standar SDH International adalah 1.5/2/6/34/45/140 Mbps dalam pesat transmisi 155.52 Mbps (1 STM) dan dapat diupgrade ke 2 STM. Sinyal SDH mempunyai karakteristik: 1. Jaringan transmisi sinkron dengan adanya clock acuan. 2. Adanya standar International untuk laju diatas 140 Mbps sehingga bisa diterapkan pada perangkat dari pabrik yang berbeda. 3. Struktur modular dari laju data dasar 155.52 Mbpsdapatdisusun tingkatan multiplekesr yang lebih tinggi dengan kecepatan data STM-1. 4. Pengaksesan kanal tertentu dari sinyal multipleks secara langsung dengan menggunakan pointer. Hal ini dimungkinkan karena adanya DXC (Digital Cross Connect) dan ADM (Add Drop Multiplekser). 33 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 5. Adanya bit-bit Overhead untuk keperluan supervisi, pengendalian dan manajemen. 6. Dimungkinkan mengirimkan sinyal PDH melalui teknik SDH. b) Transmisi Radio PDH Sesuai namanya, jaringan PDH tidak melakukan sinkronisasi secara sempurna akan tetapi hanya menggunakan clock yang cukup akurat akan tetapi tidak persis sama disetiap simpulnya (switching node). Terdapat slip yang nilainya sangat kecil serta masih dapat ditolerir (misalnya plus/minus 50 bit atau 5x10-5 untuk jaringan/kanal 2,048 atau 1,544 Mbps). Mode operasi seperti ini barangkali memang merupakan suatu implementasi yang paling sederhana karena bersifat menghindari pendistribusian pewaktuan diseluruh jaringan. PDH (Plesionchronous Digital Hierarchy) memiliki sifat-sifat sebagai berikut: 1) Berdasarkan ANSI (USA) bit rate dasar adalah 1,5 Mbps 2) Berdasarkan CEPT (EROPA) bit rate dasar adalah 2 Mbps 3) Setiap sinyal memiliki struktur frame yang terpisah 4) Multiplexing bit-by-bit 5) sinyal plesionchronousin. Sinyal data memiliki nominal transmission rate sama tetapi berasal dari sumber yang berbeda 34 http://digilib.mercubuana.ac.id/ akan selalu memiliki nilai yang sedikit lebih besar atau lebih kecil dari nominal bit rate. 6) Digunakan untuk transmisi jarak dekat (range 1-4 km); dengan kapasitas satuan E1/T1. Meskipun PDH merupakan terobosan dalam system transmisi digital, PDH mempunyai beberapa kekurangan, yaitu: 1) Tidak ada standar internasional dalam format digital (terdapat ketidakcocokan pada tiga standar regional, yaitu Eropa, Amerika Utara dan Jepang) 2) Tidak ada standar untuk interface-interface optik 3) Struktur pemultipleksan asinkron yang laku 4) Kemampuan manajemen yang terbatas The Plesiochronous Digital Hierarchy (PDH) adalah suatu teknologi yang digunakan dalam jaringan telekomunikasi untuk transportasi jumlah besar data melalui peralatan digital seperti serat optik dan microwave radio sistem. 5) istilah plesiochronous berasal dari yunani plesio, berarti dekat, dan chronous waktu, dan merujuk kepada kenyataan bahwa jaringan PDH berjalan dinegara bagian yang berbeda dimana jaringan yang hampir, tetapi tidak cukup sempurna, disinkronisasikan PDH memungkinkan transmisi data stream yang berjalan pada nominal yang sama menilai, tetapi yang memungkinkan beberapa variasi pada kecepatan sekitar 35 http://digilib.mercubuana.ac.id/ nilai nominal. Dengan analogi, setiap dua jam yang berjalan pada nominal yang sama menilai, clocking sampai 60 detik setiap menit. Namun, tidak ada hubungan antaranjam untuk menjamin mereka ditingkat yang sama dan sangat mungkin salah satu yang sedang berjalan sedikit lebih cepat dari yang lain. Eropa E-operator sistem yang dijelaskan dibawah ini. Dasar menilai transfer data adalah, hal ini akan dirobohkan kedalam tiga puluh 64 kbps plus dua saluran 64 kbps digunakan untuk saluran isyarat dan sinkronisasi atau seluruh 2 Mbps dapat digunakan untuk keperluan non bicara, misalnya data.[6] 2.6 SINKRONISASI CLOCK Untuk mengontrol pengoperasian diperlukan sinyal timing. Clock pada AXE system akan menentukan rata-rata sample ke speech store. Semua clock dalam tiap node harus disinkronisasikan untuk meyakinkan bahwa transmisi bebas dari kesalahan.. Sinyal clock yang digunakan dapat dibangkitkan oleh: Local clock dalam node. Eksternal clock Clock sinyal informasi dari yang dibawa DIP dari node yang lain. Jika clock tidak sinkron maka akan terjadi slip yang mengakibatkan hilangnya sinyal informasi, seperti : penurunan kualitas pembicaran, pesan (fax)ada yang hilang, disconnect panggilan selama terjadi handover. 36 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Metode sinkronisasi yang digunakan untuk mendistribusikan clock antara lain: Sinkronisasi Plesiochronous Sinyal clock dibangkitkan oleh node itu sendiri Sinkronisasi Master atau slave Satu node akan mengontrol clock pada semua node Sinkronisasi jaringan mutual single-ended Sinyal clock yang digunakan adalah nilai rata-rata frekuensi clock dari beberapa element jaringan. Sinyal dari BTS/RBS yang menuju ke BSC akan melalui transmission terlebih dahulu.Dari MS sinyal informasi yang berupa voice, teks, image dikirim ke BTS. 2.6.1 Parameter ip clock Pada dasarnya jaringan 3G merupakan parameter yang menjamin bandwidth yang disediakan oleh provider kepelanggan. Parameter ip clock pada jaringan 3G adalah: a) CIR (Committed Information Rate) CIR ini dapat di set disetiap VLAN pada satu jaringan RNC/Metro Ethernet. b) CBS (Committed Burst Size) jumlah bit maksimum yang dapat ditransfer selama interval waktu T Secara praktis rumus untuk melakukan pengukuran performasi ip clock sehingga sampai saat ini monitoring performasi yang dapat dilakukan adalah melakukan monitoring diarea BTS 3G tersebut. 37 http://digilib.mercubuana.ac.id/