Analisis Ragam Gabungan dengan Ragam Tidak

advertisement
PENDAHULUAN
Latar belakang
Analisis ragam memerlukan asumsi yang
ketat, salah satunya asumsi kehomogenan
ragam. Padahal banyak kasus di lapangan
yang gagal dalam memenuhi asumsi ini.
Dalam percobaan multilokasi sering terjadi
ketidakhomogenan ragam pada faktor lokasi
dan biasanya jika hal tersebut terjadi,
percobaan dianalisis secara terpisah. Sehingga
perlu penanganan secara statistik untuk
mengatasi ketidakhomogenan ragam ini
Model linier klasik dari pengamatan pada
suatu percobaan mengasumsikan ragam yang
homogen. Jika terjadi ragam yang tidak
homogen,
biasanya
kita
melakukan
transformasi. Ada beberapa masalah dalam
melakukan transformasi, salah satunya yaitu
sulitnya dalam melakukan interpretasi.
Cara mengatasi ketidakhomogenan ragam
selain dengan cara transformasi adalah dengan
melakukan
pengelompokan
pengamatan
sesuai dengan kesamaan ragamnya.
Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mempelajari tehnik penanganan ragam yang
tidak homogen pada Analisis Ragam
Gabungan.
TINJAUAN PUSTAKA
Tanaman Jahe (Zingiber officinale Rosc.)
Jahe termasuk tanaman herba tegak dan
dapat berumur tahunan. Tanaman ini
berbatang semu yang tersusun dari helaian
daun. Bentuk daunnya pipih memanjang
berbentuk langsing membulat dengan ujung
lancip. Perbanyakan tanaman jahe dapat
dilakukan
dengan
rimpangnya
atau
memisahkan
sebagian
anakan
dari
rimpangnya. (Paimin dkk, 2002 dalam Ishak,
2003).
Percobaan Multilokasi
Percobaan
multilokasi
merupakan
serangkaian percobaan yang serupa di
beberapa lokasi yang mempunyai rancangan
percobaan dan perlakuan yang sama (Gomez
& Gomez, 1984).
Rancangan yang paling umum digunakan
yaitu rancangan acak kelompok dan
rancangan petak terbagi (Steel & Torrie,
1993). Pada penelitian ini menggunakan
rancangan acak kelompok dengan model
liniear aditif ditulis sebagai berikut:
Yjk = ì + ôj + âk +åjk
dimana : j = 1, 2, ..., t
k = 1, 2, ..., r
Yjk = pengamatan pada genotipe ke-j dan
kelompok ke-k
ì
= rataan umum
ôj = pengaruh genotipe ke-j
âk = pengaruh kelompok ke-k
åjk = pengaruh acak pada genotipe ke-j dan
ulangan ke-k
Analisis Ragam Gabungan
(Combined Analysis of Variance)
Analisis ragam gabungan merupakan
analisis
yang
digunakan
untuk
menggabungkan beberapa percobaan tunggal
yang memiliki perlakuan dan rancangan
percobaan yang sama (Gomez & Gomez,
1984).
Berdasarkan jenis penggabungannya,
analisis ragam gabungan terbagi menjadi
beberapa jenis, yaitu: analisis antar tahun,
antar musim, antar lokasi, dan antar
lingkungan (modifikasi antara analisis antar
musim dan antar lokasi).
Tujuan dari analisis ragam gabungan
adalah memeriksa interaksi antara perlakuan
dengan jenis penggabungannya.
Mattjik
&
Sumertajaya
(2000)
mengemukakan
bahwa
asumsi
yang
mendasari analisis ragam adalah:
1. Keaditifan model
Aditif
artinya
komponen-komponen
keragamannya bersifat dapat dijumlahkan.
Uji formal yang dapat dilakukan adalah
uji Tukey.
Hipotesis yang diuji adalah :
H0 : Model bersifat aditif
H1 : Model tidak bersifat aditif
Uji formalnya adalah :
JK ( nonaditif ) =
Q2
rΣ (Yi. − Y.. ) Σ(Y. j − Y.. )
2
dengan : r = banyaknya ulangan
Q = Σ(Yi. − Y.. )(Y. j − Y.. )Yij
Fhitung =
JK ( nonaditif )
JK ( galat )
db( galat )
2
Download