International Conference on Psychology 2016 International

advertisement
International Conference on Psychology 2016
USD | 13 August 2016 | 10:02 WIB
International Converence of Psycology (ICP) merupakan sebuah forum ilmiah mengenai ilmu psikologi yang
diselanggarakan dalam rangka memperingati dan merayakan Lustrum ke-4 atau ulang tahun ke-20 Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma. Jika diibaratkan sebagai seorang manusia, Fakultas Psikologi USD
sudah masuk ke tahap “dewasa awal” yang artinya telah menemukan jati dirinya yang ingin berkontribusi dan
berguna bagi ilmu pengetahuan. Hal inilah yang menjadi dasar dan semangat Fakultas Psikologi USD dalam
mensukseskan ICP 2016 ini.
ICP 2016 ini diikuti oleh berbagai pihak dan dari berbagai belahan dunia yang berkumpul untuk berbicara
mengenai “keberagaman” yang nyata terjadi dalam kehidupan masyarakat dunia. “People’s Search for
Meaning trough Etnicity, Culture, and Religion: Psychology’s Role in Handling Conflicts and Sustaining
Harmony in Multicultural Society” merupakan tema besar yang diambil dalam forum kali ini. Lewat tema
tersebut, para ilmuwan bersama-sama menunjukkan peran dari ilmu psikologi dalam menangani konflik dan
menjaga harmoni di tengah masyarakat yang multikultural. Pada zaman modern seperti sekarang ini,
konflik-konflik sosial sering terjadi dengan latar belakang masalah suku, ras, golongan masyarakat maupun
agama. Kemajemukan seperti inilah yang coba dibahas oleh para ilmuwan dan tokoh tokoh terkenal dalam
ICP ini.
Kegiatan ini dilangsungkan selama 2 hari, Jumat-Sabtu, 29-30 Juli 2016 yang bertempat di Ruang Koendjono
Gedung Pusat Kampus II USD Mrican. Adapun kegiatan yang dilakukan selama 2 hari tersebut adalah
presentasi-presentasi penelitian dalam berbagai bentuk media. Selain itu juga hadir pembicara-pembicara
yang berasal dari dalam maupun luar negeri pada sesi utama atau Plenary Session. Kegiatan ICP 2016 dibagi
menjadi 4 Plenary Session di mana setiap sesi melibatkan minimal satu orang pembicara dari dalam negeri
dan satu orang pembicara dari luar negeri. Pembicara-pembicara dari luar negeri yang hadir di antaranya
adalah Prof. Christoper Sonn, Ph.D. dari Victoria University,
Australia; Prof. Amy Wolfson, Ph.D. dari Loyola University, USA; Prof. Mark P. Freeman, Ph.D. dari College
of the Holy Cross, USA; dan Prof. Motohiko Nagata, Ph.D. dari Kyoto University, Jepang. Pembicara yang
berasal dari dalam negeri adalah Prof. Johanna E. Prawitasari, Ph.D. dari Universitas Kristen Krida Wacana;
1/2
Prof. Dr. Hamdi Muluk, M.Si. dari Universitas Indonesia; Dr. Ichsan Malik, M.Si. dari Universitas Pertahanan;
dan dua orang pembicara yang merupakan dosen USD yaitu Monica E. Madyaningrum, S.Psi., M.Psych.,
dan A. Budi Susanto S.J.
Selain forum ilmiah, ICP juga diselingi dengan berbagai pertunjukan kesenian dari Indonesia yang
ditampilkan pada saat gala diner pada hari pertama yang bertempat di Kawasan Beringin Soekarno Kampus
II USD Mrican. Pertunjukan kesenian tersebut berupa lagu-lagu daerah yang dibawakan oleh paduan suara
Fakultas Psikologi USD Angels Voice, tarian daerah dari UKM Grisadha dan UKM Sekar Jepun.
Ketika kita berbiara mengenai manusia, kita tidak dapat membatasi hanya pada ilmu psikologi saja
melainkan juga banyak bidang ilmu yang lain. Oleh karena itu, seluruh peserta yang mengikuti kegiatan ini
juga berasal dari semua aspek dan berbagai bidang ilmu yang berhubungan dengan manusia. Selain
keempat sesi utama, ada juga yang dinamakan dengan sesi parallel di mana ada juga banyak
pembicara-pembicara yang mempresentasikan hasil penelitian dari berbagai bidang seperti ekonomi,
antropologi, politik, dan bidang ilmu lainnya. Kegiatan ICP juga semakin ramai dengan berbagai pajangan
poster penelitian yang juga berasal dari berbagai negara seperti Amerika, Jepang, dan Australia. Hal ini
menunjukkan berbagai keragaman pandangan para ilmuan dalam menyikapi berbagai kondisi kemajemukan
di tengah masyarakat. “Harapan dasar yang ingin dibangun lewat ICP ini sendiri adalah bagaimana kita
memanfaatkan kemajemukan menjadi sebuah upaya untuk membangun keharmonisan dan ilmu
pengetahuan yang baru, bukan dijadikan bahan bakar untuk menimbulkan konflik” tegas bapak Landung Eko
Prihatmoko, M.Psi., sebagai Ketua Panitia penyelenggara ICP 2016. (TKAP)
2/2
Download