ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), INVESTASI, DAN ANGKATAN KERJA TERHADAP PDRB PROVINSI JAWA TENGAH (PERIODE 1984-2013) Rio Dwi Putranto, Putut Haribowo, Nur Rini Jurusan Administrasi Bisnis, Politeknik Negeri Semarang ABSTRACT GDRP (Gross Domestic Regional Product) is the total value added generated by all bussines units of local region or the entire amount of the value of final goods and services at one period. GDRP can describe the economic growth of a local region. The high level of economic growth showed that the local area were progresife at the economic conditions.This research analyzed the impact of locally generated revenue, investment, and labor force to GDRP (Gross Domestic Regional Product) of Central Java. This research used secondary data which were taken from some government institutions in Central Java. This research used multiple regression analysis. The data were analysed with T-test for partial testing and F-test for simultaneously testing. The result showed that thelocally generated revenue, investment, and labor force simultaneously affected GDRP of Central Java with significant value of 0.00<0.05 and coefficient of determination (Adjusted R2) of 0.702, which means that the locally generated revenue, investment, and labor force contribution amounting to 70.2% and 29.8% was explained by other variables. It was also found that the locally generated revenue had a positive and not significant impact to GDRP of Central Java with coefficient value of 0.744. Iinvestment and labor force variable had positive and significant impact to GDRP of Central Java with the coefficient value of 4.423 and 4.203 respectively. Keywords: GDRP, locally generated revenue, investment, labor force lebih dalam hal hal yang mempengaruhi PENDAHULUAN pembangunan. Latar Belakang Pertumbuhanperekonomiansuatudaerahda patdilihatpadatingkatpertumbuhanproduk Pembangunan ekonomi dipandang sebagai domestic regional bruto(PDRB).Secara garis suatu proses yang mencakup berbagai macam besar PDRB adalah jumlah dari semua perubahan yang mendasar seperti struktur barang dan jasa atau semua nilai tambah sosial, sikap dan perilaku masyarakat serta yang dihasilkan suatu daerah dalam periode kinerja dari instansi-instansi pemerintah. waktu tertentu (1 tahun). Pembangunan dirasa sangat penting bagi Peningkatan kelangsungan suatu bangsa dan merupakan PAD diharapkan dapat suatu tujuan bagi masyarakat itu sendiri, menjadi semangat dalam meningkatkan dan pembangunan menjadi pendorong yang kuat bagi daerah tidak lepas dari faktor dalam melaksanakan otonomi daerah. kemajuan teknologi dan pada akhirnya pembangunan menuntut kita untuk melihat 81 JOBS (JURNAL OF BUSINESS STUDIES) ISSN: 2461-0704 & e-ISSN: 2476-8790 Tabel 1 REALISASI INVESTASI JAWA TENGAH Jumlah Tahun (juta rupiah) Pengoptimalan pendapatan asli daerah sebaiknya didukung pemerintah daerah dengan untuk usaha meningkatkan kualitas pelayanan publik.Sehingga dapat terjadi kesinambungan antara pelayanan dan 2013 Rp988.124 hasil yang didapat oleh pemerintah daerah. 2012 Rp1.677.031 2011 Rp801.057 2010 Rp3.619.242 2009 Rp2.677.248 PAD sebagai sumber utama penghasilan daerah, PAD terbagi menjadi tiga kategori, yaitu pajak daerah, denda dan pungutan serta penghasilan perusahaan daerah Untuk terus pembangunan menggerakkan daerah, pihak roda Pada tahun 2013 realisasi investasi Jawa pemerintah Tengah sebesar Rp988.124 juta, nilai tersebut dituntut untuk bisa bekerja sama dengan mengalami penurunan dibanding tahun 2012 pihak-pihak lain termasuk penanam modal yang mencapai Rp1.667.031 juta dan jika dalam negeri dan penanam modal asing. dicermati, kondisi perkembangan realisasi Menurut Prof. H. Haming dan Prof. Dr. H. investasi selalu mengalami fluktuasi dari Basmalah (2010:5) investasi dapat diartikan, tahun ke tahun. Perkembangan realisasi keputusan mengeluarkan sejumlah dana di investasi erat kaitannya dengan kondisi masa untuk perekonomian yang ada, oleh sebab itu sektor membeli sejumlah aktiva riil atau aktiva investasi juga memiliki peranan penting keuangan untuk dalam meningkatkan sektor perekonomian mendapatkan penghasilan yang lebih besar di dengan harapan semakin tinggi investasi masa mendatang. “Pengertian sederhana dari yang masuk, semakin tinggi pula lapangan investasi adalah penanaman suatu bentuk pekerjaan yang akan tercipta dan akan dana atau uang dengan harapan dapat menggerakkan roda perekonomian disetiap memperoleh tambahan atau keuntungan atas sektornya. sekarang yang dengan bertujuan harapan uang atau dana tersebut” Sumber daya manusia yang aktif dan kompetitif menjadi ujung tombak dari pembangunan daerah, hal ini dikarenakan sumber daya manusia mengelola dan mengendalikan serta mengembangkan setiap 82 JOBS (JURNAL OF BUSINESS STUDIES) ISSN: 2461-0704 & e-ISSN: 2476-8790 aspek sumber daya alam dan keuangan yang kebutuhan tenaga kerja harus mengutamakan ada.Manusia memegang peranan penting tenaga kerja warga Negara Indonesia. Guna sebagai penggerak dalam roda perekonomian mendukung dengan tersebut pemerintah juga harus menyiapkan kemampuan yang ditunjang pelaksanaan pengetahuan serta teknologi yang canggih SDM dengan terpenuhinya kuantitas permintaan tenaga demikian dapat menjadikan yang undang-undang berkualitas disamping dan kerja. Tenaga kerja yang terampil merupakan mandiri di setiap daerah di Indonesia. Dalam potensi sumber daya manusia yang sangat hal ini peran pemerintah dalam mencetak dibutuhkan tenaga kerja yang terampil dan berkualitas ekonomi. pembangunan daerah berkelanjutan dalam proses pembangunan era Dalam hal ini pendapatan asli daerah globalisasi ini sudah banyak tenaga kerja (PAD), Investasi baik PMA dan PMDN serta asing yang bekerja di Indonesia, hal ini jumlah dikhawatirkan akan menimbulkan dampak meningkatkan perekonomian Jawa Tengah yang signifikan bagi masyarakat seperti sehingga sangat berdampak terhadap nilai mulai meningkatnya pengangguran yang dari PDRB (Produk Domestik Regional disebabkan Bruto) Jawa Tengah. dirasa wajib dilakukan dominasi karena di tenaga kerja angkatan kerja dirasa mampu asing.Mengingat saat era krisis moneter terdapat banyak sekali pemutusan hubungan kerja oleh sektor mengakibatkan industri tingginya Tujuan yang tingkat Adapun tujuan dari penelitianini adalah pengangguran di masyarakat dirasa sangat sebagai berikut: mempengaruhi a. Menganalisis kesejahteraan masyarakat.Jika tingkat pengangguran tinggi masing-masing pengaruh pendapatan asli daerah (PAD), Investasi dan harga pokok bahan makanan semakin (PMA & PMDN) dan Jumlah Tenaga naik hal ini dirasa sangat memberatkan Kerja terhadap PDRB Jawa Tengah tahun rakyat. Pada era globalisasi sekarang ini 1984-2013. pemerintah mengeluarkan UU No.25 Tahun 2007 undang-undang penanaman b. Menganalisis modal modal dalam variable pendapatan asli daerah (PAD), Investasi pasal 10 ayat 1 yang berisi, perusahaan penanaman pengaruh memenuhi (PMA & PMDN) dan Jumlah Tenaga 83 JOBS (JURNAL OF BUSINESS STUDIES) ISSN: 2461-0704 & e-ISSN: 2476-8790 Kerja secara bersama-sama terhadap menurut Undang-undang No.33 tahun 2004 adalah: PDRB Jawa Tengah tahun 1984-2013. Hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan, jasa giro, pendapatan bunga, keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap asing dan komisi, potongan, ataupun bentuk lain sebagai akibat penjualan dan/atau pengadaan barang dan/atau jasa oleh daerah. c. Mengamati perkembangan perekonomian di era setelah krisis moneter dengan melihat kenaikan nilai PDRB yang di pengaruhi oleh Pendapatan Asli Daerah, Investasi dan Angkatan Kerja. Pengoptimalan pendapatan asli daerah TELAAH PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS sebaiknya didukung pemerintah daerah dengan untuk usaha meningkatkan kualitas pelayanan publik.Sehingga dapat terjadi kesinambungan antara pelayanan dan Produk Domestik Regional Bruto hasil yang didapat oleh pemerintah daerah. Produk Domestik Regional Bruto Namun dengan Eksploitasi PAD yang (PDRB) atas dasar harga pasar, menurut berlebihan dan tidak sesuai dengan kondisi Badan Pusat Statistik merupakan jumlah nilai yang ada justru akan semakin membebani tambah bruto yang timbul dari seluruh sektor masyarakat dan akan mengancam kondisi perekonomian dari suatu wilayah.Secara perekonomian secara makro. garis besar PDRB adalah jumlah dari semua PAD barang dan jasa atau semua nilai tambah sebagai sumber utama penghasilandaerah. PAD terbagi menjadi tiga yang dihasilkan suatu daerah dalam periode kategori, yaitu pajak daerah, denda dan waktu tertentu (1 tahun). pungutan serta penghasilan perusahaan daerah. Ketiga kategori tersebut tercantum Pendapatan Asli Daerah dalam UU No. 33 Tahun 2004 pasal 6 ayat 1 dan ayat 2 yang menyatakan bahwa sumber Menurut Rahman (2005:38), “pendapatan PAD terdiri dari pajak daerah, retribusi asli daerah (PAD) merupakan pendapatan daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah dari hasil pengelolaan kekayaan daerah dan yang dipisahkan dan lain-lain PAD yang sah. lain lain pendapatan asli daerah yang sah”. Lain lain PAD yang sah sebagaimana yang Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah 84 JOBS (JURNAL OF BUSINESS STUDIES) ISSN: 2461-0704 & e-ISSN: 2476-8790 dimaksud pada ayat penjualan kekayaan 1 meliputi daerah yang hasil keterampilan yang dimiliki.Menurut Putong tidak (2002:100) faktor-faktor produksi yang dipisahkan, jasa giro, pendapatan bunga, dimaksud keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap “manusia (tenaga kerja=TK), modal (uang mata uang asing, dan komisi, potongan, atau alat seperti mesin=M), SDA(tanah=T), ataupun bentuk lain sebagai akibat dari dan skill (teknologi=T)”. jika semua faktor penjualan dan/atau jasa oleh daerah. faktor tersebut dapat dioptimalkan maka Investasi memiliki meningkat, segi Dari juga akan keahlian dan kerja dibedakan menjadi tiga a. Tenaga kerja kasar arti Tenaga kerja kasar adalah tenaga kerja menanam”. Menurut Prof. H. Haming dan yang tidak berpendidikan atau rendah Prof. Dr. H. Basmalah (2010:5) investasi tingkat dapat diartikan, keputusan mengeluarkan pendidikanya dan tidak memiliki keahlian dalam suatu bidang sejumlah dana di masa sekarang yang pekerjaan. bertujuan untuk membeli sejumlah aktiva riil b. Tenaga kerja terampil atau aktiva keuangan dengan harapan untuk Tenaga kerja terampil adalah tenaga mendapatkan penghasilan yang lebih besar di kerja yang memiliki keahlian dari suatu masa mendatang. “Pengertian sederhana dari pelatihan atau dari pengalaman kerja investasi adalah penanaman suatu bentuk seperti montir mobil, tukang kayu dan dana atau uang dengan harapan dapat ahli reparasi elektronik. memperoleh tambahan atau keuntungan atas c. Tenaga kerja terdidik uang atau dana tersebut” (Suhartono dan Tenaga kerja terdidik adalah tenaga Fadlilah, 2008:27). kerja yang memiliki pendidikan yang cukup tinggi dan ahli dalam bidang Angkatan Kerja Tenaga produksi adalah golongan, yaitu : yaitu investmen, kata invest sebagai kata investment ekonomi diharapkan tingkat tenaga merupakan kata adopsi dari bahasa inggris, dari ilmu pendidikan, menurut (Sukirno , 2007:9) Huda dan Nasution (2007:7) “investasi dasar dalam tertentu seperti dokter, akuntan, ahli kerjasecaraumum ekonomi dan insinyur, adalah Beberapa penduduk berusia 15-64 tahun Pengertian hal yang mempengaruhi produktivitas kerja antara lain, lingkungan tenaga kerja meliputi juga keahlian dan 85 JOBS (JURNAL OF BUSINESS STUDIES) ISSN: 2461-0704 & e-ISSN: 2476-8790 kerja yang kondusif, rekan kerja yang saling Ha2 : Ada pengaruh antara investasi terhadap membangun satu sama lain serta peranan nilai PDRB di Jawa Tengah. pemimpin dalam membangun motivasi. Ho3 : Tidak ada pengaruh antara jumlah tenaga kerja terhadap nilai PDRB diJawa Kerangka Pemikiran Kerangka Tengah. pemikiran teoritis Ha3 : Ada pengaruh antara jumlah tenaga dapat kerja terhadap nilai PDRB di Jawa digambarkan pada gambar 1. Tengah. Ho4 : Tidak ada pengaruh antara pendapatan asli Gambar 1 dan tenagakerja Ha4 : Ada pengaruh antara pendapatan asli X1 X2 AngkatanKe rja investasi terhadap PDRB di Jawa Tengah. Pendapatan Asli Daerah Investasi daerah, daerah, investasi dan tenaga kerjaterhadap Penanaman Modal Asing (Y) PDRB di Jawa Tengah. H4:PDRBberpengaruh positif terhadap penanaman modal asing di Jawa Tengah. X3 X4 METODE PENELITIAN Alat Analisis Data Hipotesis penelitian Berdasarkan kerangka pemikiran teoritis Alat analisis data yang digunakan dalam di atas, maka hipotesis penelitian ini dapat penelitian ini adalah Analisis Regresi Linier dijelaskan sebagai berikut : Berganda dengan melakukan uji t, uji f, Ho1 : Tidak ada pengaruh antara pendapatan asli daerah terhadap nilai koefisien determinasi, dan uji asumsi klasik PDRB yang diJawaTengah terdiri dari uji normalitas, uji heterokedastisitas, uji autokorelasi, dan uji Ha1 : Ada pengaruh antara pendapatan asli multikolinieritas. daerah terhadap nilai PDRB di JawaTengah menggunakan SPSS 16.0. Metode Ho2 : Tidak ada pengaruh antara investasi Metode pengumpulan analisis data ini diperoleh melalui berbagai sumber yaitu studi pustaka. terhadap nilai PDRB di Jawa Tengah. 86 JOBS (JURNAL OF BUSINESS STUDIES) ISSN: 2461-0704 & e-ISSN: 2476-8790 Tabel 2 Hasil Koefisien Determinasi (R2) Jenis Data b Model Summary Dalam sebuah penelitian penggunaan jenis data dapat mempengaruhi hasil yang diperoleh. Jenis (2013:19) jenis data menurut data menurut R Wijaya Model R cara 1 .856 memperolehnya dibagi menjadi dua macam, data primer dan sekunder. Data yang Adjusted R Std. Error of Square Square a .732 Durbin- the Estimate Watson .702 102115.739 1.673 a. Predictors: (Constant), AK, INV, PAD digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder time series. Data b. Dependent Variable: PDRB Sekunder yaitu data yang diperoleh dari sumber yang menerbitkan dan Koefisien Determinasi bersifat siap pakai.Data sekunder mampu memberikan informasi dalam pengambilan Koefisien determinasi (R2) pada intinya keputusan meskipun dapat diolah lebih mengukur seberapa jauh kemampuan model lanjut. Pada penelitian ini menggunakan dalam menerangkan variasi variabel terikat. dengan Dalam output hasil SPSS tersebut terlihat penelusuran di perpustakaan Badan Pusat bahwa variabel bebas (PAD,Investasi dan Statistik Jawa Tengah. Angkatan pengumpulan Data data yang sekunder dipergunakan Kerja) mempengaruhi dalam dalam model variabel regresi terikat(PDRB) penelitian ini adalah data pendapatan asli sebesar 70,2 % dan sisanya sebesar 29,8% daerah Jawa Tengah, data realisasi investasi, dipengaruhi oleh variabel lain. data jumlah angkatan kerja dan data tingkat PDRB (1984-2013). Uji Parsial (Uji T) Uji HASIL DAN PEMBAHASAN t digunakan untuk pengaruh menguji Hasil Penelitian signifikansi Hasil Analisis Regresi Linier Berganda dapat independen dilihat pada Tabel 2. daerah, tingkat investasi dan jumlah angkatan yaitu nilai variabel-variabel pendapatan asli kerja tehadap variabel dependen yaitu nilai PDRB.Hasil uji t tampak pada tabel 3. 87 JOBS (JURNAL OF BUSINESS STUDIES) ISSN: 2461-0704 & e-ISSN: 2476-8790 Tabel 3 Uji T Coefficients Uji Simultan (Uji F) a Uji F dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara bersama-sama (simultan) Model 1 (Constant) t antara variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil dari uji F Sig. dapat dilihat pada tabel 4. -4.262 .000 PAD .744 .464 INV 4.423 .000 Tabel 4 AK 4.203 .000 Uji Simultan (ujiF) Sumber : Data sekunder yang diolah dengan b ANOVA SPSS 16.0 Pada tabel diatas terlihat bahwa variabel PAD memiliki thitung sebesar 0.744 dan nilai signifikansi sebesar 0,464 yang nilainya lebih Sum of Model Squares Mean Df Square F Sig. 1 Regression 7.422E11 besar dibanding α sebesar 0,05. Hal ini dapat 3 2.474E11 23.725 .000 a dijelaskan bahwa pendapatan asli daerah Residual memiliki pengaruh positif namun tidak 2.711E11 26 1.043E10 signifikan terhadap nilai PDRB. Variabel investasi memiliki thitung sebesar 4,423 dan nilai signifikansi 0,000 yang Total 1.013E12 29 a. Predictors: (Constant), AK, INV, PAD nilainya lebih kecil dari α sebesar 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa nilai investasi b. Dependent Variable: PDRB memiliki pengaruh positif dan signifikan Sumber : Data sekunder yang diolah dengan terhadap nilai PDRB.Sedangkan variabel SPSS 16.0 angkatan kerja memiliki thitung sebesar 4,203 Apabila dilihat dari kriteria diatas, nilai dan nilai signifikansi 0,000 yang nilainya Fhitung lebih kecil dari α sebesar 0,05. sedangkan Ftabel menunjukkan nilai sebesar menunjukkan sebesar 23,725 Hal ini dapat disimpulkan bahwa variabel 2,98 sehingga Fhitung . >.Ftabel atau 23,725 > angkatan kerja memiliki pengaruh positif dan 2,98 maka Ha diterima yaitu secara bersama- signifikan terhadap nilai PDRB di Jawa sama ada pengaruh antara pendapatan asli Tengah daerah, tingkat investasi dan jumlah angkatan kerja terhadap PDRB di Jawa Tengah. 88 JOBS (JURNAL OF BUSINESS STUDIES) ISSN: 2461-0704 & e-ISSN: 2476-8790 Kemudian apabila dilihat dari nilai juga meningkatkan nilai PDRB sebesar 0.056 signifikansi terlihat bahwa 0.00 < 0.05 maka miliyar.Koefisien regresi X3 sebesar 0.068 Ha diterima sehingga ada pengaruh yang mempunyai arti bahwa setiap peningkatan signifikan antara pendapatan asli daerah, jumlah angkatan kerja sebanyak 1 juta orang tingkat investasi dan jumlah angkatan kerja maka akan meningkatkan nilai PDRB sebesar terhadap PDRB di Jawa Tengah. 0.068 miliyar rupiah. Rumus Persamaan Regresi Uji Asumsi Klasik Persamaan regresi dalam penelitian ini dapat Uji Multikolinearitas dilihat dari rumus sebagai berikut: Pada uji multikolinieritas ini akan diuji Rumus Persamaan Regresi apakah model regresi ditemukan adanya PDRB = -995361.068 + 1.253E-5 X1 + kolerasi antar variabel bebas (independen). 0.056 X2 + 0.068 X3 Dalam menentukan multikolinieritas dengan cara melihat nilai Keterangan: tolerance dan nilai variance inflation factor Y = PDRB (VIF). Hasil uji multikolinieritas dapat dilihat X1= Pendapatanaslidaerah pada tabel 5. X2= Investasi Tabel 5 X3= Angkatankerja Konstanta sebesar Uji Multikolinearitas -995361,068 mempunyai arti jika tidak ada perubahan dalam variabel keberadaan PAD, Investasi Coefficients dan Collinearity Statistics AngkatanKerja maka PDRB akan tetap sebesar -995361,068Miliyar rupiah. Model Koefisien nilai PAD sebesar 1.253E-5, 1 yang berarti jika terjadi perubahan nilai pendapatan asli daerah sebesar 1 ribu rupiah hanya akan meningkatkan nilai a PDRB sebesar 0,00001253 miliyar. koefisien nilai investasi sebesar 0.056 yang berarti jika terjadi peningkatan nilai investasi 1 juta akan 89 Tolerance VIF (Constant) PAD .388 2.575 INV .896 1.116 AK .375 2.666 JOBS (JURNAL OF BUSINESS STUDIES) ISSN: 2461-0704 & e-ISSN: 2476-8790 Pada hasil uji multikolinieritas diketahui Durbin Watson (DW) dengan ketentuan bahwa nilai tolerance pada masing-masing sebagai berikut : variabel lebih besar dari 0,10 dan nilai 1. Terjadi autokorelasi positif jika nilai DW VIFnya kurang dari 10 sehingga dapat disimpulkan bahwa data tidak di bawah -2 (DW < -2). terjadi 2. Tidak terjadi autokorelasi jika nilai DW multikolinieritas. antara -2 dan +2 atau -2 ≤ DW ≤ +2 3. Terjadi autokorelasi negative jika nilai Uji Autokerelasi DW di atas +2 atau DW > +2 Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai Persamaan regresi yang baik adalah DW sebesar 1.673 atau -2 ≤ 1.673 ≤ +2 tidak memiliki masalah autokorelasi. Jika sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi maka persamaan tersebut terdapat autokorelasi pada data tersebut. menjadi tidak baik atau tidak layak dipakai prediksi.Hasil uji autokorelasi bisa dilihat Uji Heterokedastisitas pada tabel 6 Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji Tabel 6 terjadinya gangguan yang muncul dalam Uji Autokorelasi fungsi regresi yang mempunyai varian yang b Model Summary tidak sama sehingga penafsirannya tidak efisien baik dalam sampel kecil maupun Adjusted R Model 1 R R Square Square .856 a Std. Error of Durbinthe Estimate Watson sampel besar. Homoskedatisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titik hasil pengolahan data .732 .702 102115.739 1.673 antara ZPRED dan SRESID menyebar di bawah ataupun di atas titik origin (angka 0) a. Predictors: (Constant), AK, INV, PAD pada sumbu Y dan tidak mempunyai pola b. Dependent Variable: PDRB yang teratur. Sumber : Data sekunder yang diolah dengan Heterokedastisitas SPSS 16.0 scatterplot titik-titiknya Salah satu ukuran dalam menentukan ada terjadi jika pada mempunyai pola yang teratur, baik menyempit, melebar tidaknya masalah autokorelasi dengan uji maupun bergelombang-bergelombang. 90 JOBS (JURNAL OF BUSINESS STUDIES) ISSN: 2461-0704 & e-ISSN: 2476-8790 Hasil uji heterokedatisitas pada penelitian Penelitian ini melakukan uji normalitas ini dapat dilihat dari gambar 2. dengan cara analisis grafik yang digambarkan pada P-P Plot. Gambar 2 HASIL UJI ETEROKEDASTISITAS Dengan cara grafik histogram adalah dengan membandingkan data riil/nyata dengan garis kurva yang terbentuk, apakah bentuk kurva mendekati normal atau memang normal sama sekali. Jika data riil membentuk garis kurva cenderung tidak simetri terhadap mean (U) maka dapat dikatakan data berdistribusi tidak normal atau sebaliknya. Gambar grafik histogram dapat dilihat pada gambar 3 yang menunjukkan hasil Dari analisis hasil output SPSS (gambar pengolahan dengan SPSS 16. scatterplot) diatas terlihat bahwa titik-titik Gambar 3 menyebar dibawah serta diatas sumbu Y, dan tidak mempunyai pola teratur. GRAFIK HISTOGRAM UJI NORMALITAS Jadi kesimpulannya adalah variabel bebas diatas tidak terjadi heterokedastisitas atau bersifat homokedastisitas. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat variabel penggangu atau residual memiliki dapat dilihat bahwa bentuk garis distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar kurva cenderung simetri terhadap mean (U) uji statistik menjadi tidak valid. sehingga Uji t dan uji F menerangkan bahwa dapat dikatakan berdistribusi normal. nilai residual mengikuti distribusi normal. 91 bahwa data JOBS (JURNAL OF BUSINESS STUDIES) ISSN: 2461-0704 & e-ISSN: 2476-8790 Cara selanjutnya adalah dengan Tabel 7 normal probability plots. Cara ini lebih baik dilakukan/digambarkan dengan HASIL UJI NORMALITAS DENGAN grafik KOLMOGOROV histogram karena cara ini membandingkan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test data riil dengan data distribusi normal (otomatis oleh komputer) secara kumulatif. Unstandardized Suatu data dikatakan berdistribusi normal Residual jika garis data riil mengikuti garis diagonal. N Gambar normal probability plot dapat dilihat 30 Normal Parametersa Mean dari gambar 4. .0000000 Std. Deviation Gambar 4 Most Extreme 9.66897326E4 Absolute .170 Positive .170 Negative -.131 Differences NORMAL PROBABILITY PLOT UJI NORMALITAS Kolmogorov-Smirnov Z .932 Asymp. Sig. (2-tailed) .350 a. Test distribution is Normal. Pada hasil ouput SPSS diatas terlihat bahwa nilai signifikan sebesar 0.350 lebih besar dari 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut memiliki variabelvariabel yang berdistribusi normal. Dari gambar 4, terlihat bahwa garis data riil mengikuti garis sehingga dapat dikatakan bahwa data berdistribusi normal. Pengaruh Pengujian normalitas selanjutnya adalah Pendapatan Asli Daerah Terhadap PDRB dengan menggunakan Kolmogorov karena Hasil diperoleh N = 30. dari penelitian ini dapat menunjukkan bahwa pendapatan asli daerah Hasil analisis Kolmogorov terlihat pada (PAD) berpengaruh positif namun tidak Tabel 7. 92 JOBS (JURNAL OF BUSINESS STUDIES) ISSN: 2461-0704 & e-ISSN: 2476-8790 signifikan terhadap nilai PDRB di Jawa dengan SPSS.16 yang menunjukkan nilai t Tengah.Koefisien nilai PAD sebesar 1.253E- hitung sebesar 4.203 dan nilai signifikansi 5, yang berarti jika terjadi perubahan nilai variabel jumlah angkatan kerja sebesar 0.000 pendapatan asli daerah sebesar 1 ribu rupiah < 0.05 hal ini menjukan pengaruh yang hanya akan meningkatkan positif dan signifikan dari variabel ini. nilai PDRB sebesar 0.0000125 miliyar. Oleh karena itu secara individu pendapatan asli daerah Pengaruh PAD, Investasi dan Angkatan memiliki pengaruh positif namun tidak Kerja terhadap PDRB signifikan terhadap nilai PDRB Jawa Tengah dengan melihat nilai thitung sebesar 0.744dan nilai signifikansi 0.464 > pendapatan 0,05.tidak asli daerah (PAD) berpengaruh positif namun tidak signifikan, signifikan terhadap PDRB di Jawa Tengah. sedangkan variabel invesatsi dan jumlah angkatan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai PDRB di Jawa Pengaruh Investasi Terhadap PDRB Tengah.Namun secara bersama-sama seluruh Hasil dari penelitian ini menunjukkan variabel bahwa tingkat investasi berpengaruh positif memberikan pengaruh positif terhadap nilai PDRB di Jawa Tengah. dan signifikan terhadap nilai PDRB di Jawa KESIMPULAN Tengah dengan t-hitung sebesar 4.423 dan nilai signifikan sebesar 0.000 < 0.05 serta Berdasarkan hasil analisis regresi linier koefisien nilai investasi sebesar 0.056 yang berganda, maka dapat disimpulkan bahwa berarti jika terjadi peningkatan nilai investasi secara simultan atau bersama-sama variable 1 juta akan juga meningkatkan nilai PDRB PAD, sebesar 0.056 miliyar. Investasi dan Angkatan kerja berpengaruh signifikan terhadap PDRB di Jawa Tengah. Secaraparsial, variabel PAD Pengaruh Angkatan Kerja terhadap berpengaruh positif dan tidak signifikan PDRB terhadap Hasil penelitian ini menunjukkan hasil positif sebagai berikut, variabel jumlah angkatan PDRB, Investasi dan signifikan berpengaruh terhadap PDRB. Sedangkan, secara parsial variable angkatan kerja berpengaruh positif dan signifikan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai PDRB di Jawa Tengah.Hal ini terhadap PDRB di Jawa Tengah periode ditunjukkan dari hasil pengolahan data tahun 1984-2013. 93 JOBS (JURNAL OF BUSINESS STUDIES) ISSN: 2461-0704 & e-ISSN: 2476-8790 ( http//books.google.com) DAFTAR PUSTAKA (27-06-2015) Haming, Murdifin dan Basmalah, Salim. 2010. Studi Kelayakan Undang-undang No.33 tahun 2004.UndangUndang Pendapatan Asli Daerah. Investasi Proyek & Bisnis. Jakarta: Bumi Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Aksara. ( http//books.google.com) Huda, Nurul dan Nasution, Mustafa Edwin. (27-06-2015) Undang-undang No.13 tahun 2003.Undang- Investasi Pada Pasar Modal Syariah. Jakarta: Kencana. Undang Ketenagakerjaan. Jakarta: Putong, Iskandar. 2002. Pengantar Ekonomi PT. Raja Grafindo Persada. Mikrodan Makro edisi 2. Jakarta: ( http//books.google.com) Ghalia Indonesia (27-06-2015) Qudsi, Fadilah dan Suhartono. 2009. Wijaya, Tony. 2013. Metodologi Penelitian Portofolio Investasidan Bursa Efek, Ekonomi Pendekatan Graha Teori dan Praktek dan Ilmu. Bisnis.Yogyakarta: Tenaga Suplement: Trick dan Praktek Kamus https://id.m.wikipedia.org. Gaul di Pasar Modal. (27-06-2015) Rahman, Herlina. 2005. Pengertian Metode Penelitian Menurut Ahli. www.globallavebookx.blogspot.com. (27-06-2015) Sukirno, Sadono. 2008. Makroekonomi Teori Pengantar, edisi ke-3. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sukirno, Sadono. 2007. Mengasah Kemampuan Ekonomi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada ( http//books.google.com) (16-06-2015) Undang-undang No.25 Tahun 2007. UndangUndang Penanaman Modal. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 94 Kerja