Studium Generale Prodi BK USD

advertisement
Studium Generale Prodi BK USD: Kontrol Geliat Seksual Mahasiswa
USD | 16 February 2016 | 09:08 WIB
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma pada hari Selasa, 9 Februari 2016
mengadakan kegiatan “Studium Generale: Kontrol Geliat SeksualMahasiswa” di Ruang Drost, Gedung
Utama Kampus 3 USD Paingan. Seminar ini diikuti oleh seluruh mahasiswa Prodi BK, para dosen Prodi BK,
serta para guru BK SMP dan SMA di wilayah Yogyakarta.
Seminar yang mengangkat tema kontrol seksual ini sebagai bentuk keprihatinan Prodi BKakan maraknya
kasus perilaku seks yang tidak dapat diterima masyarakat. Di Indonesia ada sekitar 16-20% dari remaja yang
berkonsultasi telah melakukan hubungan seks pranikah, jumlah kasus ini cenderung naik. Hal itu bisa dilihat
dari meningkatnya jumlah kasus aborsi di Indonesia yang mencapai 2,7 juta pertahun. Tragisnya 15-30%
pelaku aborsi itu adalah remaja yang berstatus siswi SMP dan SMA, hal ini menunjukkan rentannya remaja
terhadap masalah seks bebas.
Berangkat dari keprihatinan tersebut, studium generale ini bertujuan membekali para mahasiswa khususnya
calon guru BK atau konselor dengan memberikan pemahaman mengenai perilaku seks sesuai dengan
gendernya di masa dewasa awal, guna meminimalisasi perilaku menyimpang yang terjadi di masyarakat.
Prodi BK berharap melalui diskusi dalam studium generale kali ini, mahasiswa semakin mampu memahami
perilaku seks sesuai dengan gender, sehingga dapat membantu konseli yang memiliki masalah perilaku
seksual dengan tepat guna dan tepat sasaran.
Bagaimanakah sebaiknya diri saya menyikapi maraknya perilaku seks yang menyimpang dari norma
masyarakat dan nilai-nilai agama? Akankah saya membiarkan diri menjadi pelaku seks menyimpang?
Ataukah saya akan menentang perilaku seks menyimpang itu di depan masyarakat, tetapi secara diam-diam
melakukannya secara profesional (tidak sampai hamil atau menghamili)? Ataukah saya akan menjadikan
hasrat seksual dalam diri sebagai anugerahNya yang layak untuk disyukuri dan disalurkan sebagaimana
diperuntukkan? Jika jawaban saya adalah pilihan terakhir, kiranya hal-hal apa saja yang sebaiknya saya
lakukan agar tahan menangkis godaan lingkungan yang menyimpang? Begitulah seminar ini diharapkan
dapat membuka mata, hati, dan pikiran peserta, bahwasanya mereka saat ini hidup di zaman penuh tawaran
seksual yang membawa sial. Sejatinya hasrat seksual merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa, namun
apabila tidak dikontrol dengan baik justru membawa sial. Maka kontrol macam apakah yang ampuh untuk
mengelola hasrat seksual yang sungguh menggoda itu?
Lubang Pandora, begitulah beliau mengibaratkan geliat seksual manusia. Sejalan dengan tujuan seminar di
atas, pembicara pertama: Dr. Yohanes Babtista Cahya Widiyanto, S. Psi., M. Si. mengulas tuntas hedonisme
sebagai akar perilaku seksual manusia dan menawarkan kontrol diri berbasis modeling menjadi alternatif
jalan untuk mengontrol lubang pandora. Teknik kontrol diri berbasis modeling yang ditawarkan beliau
mensyaratkan terpenuhinya 3 hal secara seimbang dalam diri seorang manusia. Tiga hal tersebut antara lain
knowledge, skill, dan attitude. Pada akhir sesi, beliau juga mengajarkan Tapas Flemming Technique. Tapas
Flemming Technique merupakan sebuah teknik berupa rangkaian gerakan untuk membangun energy positif,
yang mana sangat baik dilakukan dalam rangka mengelola ‘lubang pandora’.
1/2
Dr. Yulius Sunardi, SCJ., S.S. sebagai pembicara kedua pun melengkapi seminar ini dengan berbagi metode
kontrol diri berbasis logika triangle of love. Triangle of love membuka wawasan peserta bahwa cinta terdiri
dari 3 aspek utama yaitu: passion, intimacy, dan commitment. Passion diartikan sebagai gelora ketertarikan,
gairah, nafsu, hasrat hebat untuk memiliki dan dimiliki, kebahagiaan yang mencemaskan, yang biasanya
muncul pada awal relasi cinta. Intimacy diartikan sebagai keintiman fisik, kehangatan emosional, kesatuan
hati dan pikiran, keterbukaan dan kesukaan saling berbagi, mengerti, memperhatikan, dan melindungi, serta
kehendak untuk selalu bersama dalam suka dan duka. Kemudian commitment diartikan sebagai ketetapan
hati untuk mendewasakan, mempertanggungjawabkan, dan menyuburkan relasi cinta, serta keberanian
untuk menolak apa pun yang melemahkan dan membahayakan relasi cinta. Pada akhir sesi Pastur Sunardi
menegaskan bahwa ketika ada satu aspek saja yang masih diri kita ragukan dalam relasi cinta kita,
hendaknya kita berhentilah dahulu sejenak untuk berpikir jernih demi mengambil keputusan terbaik bagi diri
kita, because it’s all not about me, but it’s all about you!
Demikianlah “Studium Generale: Kontrol Geliat Seksual Mahasiswa”
dipersembahkan untuk menjawab kebutuhan zaman kala lubang Pandora berjaya. Studium generale yang
meriah ini menjadi semakin lengkap dan spesial, karena diselingi dengan persembahan nyanyian merdu dari
grup band BK dan stand up comedy yang jenaka. Lebih dari itu, studium generale ini menjadi semakin hidup
ketika pertanyaan-pertanyaan para mahasiswa dan guru BK mulai dilontarkan pada sesi tanya jawab.
Antusiasme yang sedemikian luar biasa dari peserta, menunjukkan kepada kita semua bahwa bahasan
tentang geliat seksual remaja dalam studium generale ini sungguh menjadi kebutuhan masa kini.
Drs. Nasarius Sudaryono, M. Hum (moderator) memberikan closing statement bahwa, hasrat seksual
manusia merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa, yang diibaratkan sebagai lubang pandora yang
apabila tidak dikontrol dengan baik akan membawa malapetaka belaka; maka ditawarkan kontrol diri dengan
triangle of love dan modelingsebagai solusi ampuh untuk menjadi kunci pengelola lubang pandora manusia,
yang seraya mengawe-awe. Pengakhiran, sumringah para peserta yang terpuaskangeliat seksualnya secara
pengetahuan, membungkus kegiatan ini menjadi momen bermakna dan lagi sayang untuk dilupakan. (CV)
2/2
Download