Full Text - EJournal Stikes PPNI Bina Sehat Mojokerto

advertisement
HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN BERAT
BADAN IBU MENYUSUI DI POLINDES TERATAI
DESA JAMPIROGO KECAMATAN SOOKO
KABUPATEN MOJOKERTO
Dyah Permata Sari*
Politeknik Kesehatan Majapahit Mojokerto
Abstract
Exclusive breastfeeding is the only breast feeding her baby at birth until the age
of 6 months without food and other beverages. Factors affecting the increase in maternal
weight mothers not breastfeed their babies exclusively to the mother to be fat.
This type of observational study is analytic. The study design was cross
sectional. Population of mothers breastfeeding over 6 months in May 2015 with a total
of 38 nursing mothers. Sampling technique used in this study is probability sampling
with simple random sampling method obtained 35 respondents. Data collection using a
closed questionnaire. The research was conducted on May 27 until May 28, 2015. Data
analyzed by chisquare test.
Results showed respondents a number of 35 respondents, most respondents are
exclusively breastfed are 23 respondents (67.5%), most respondents have a BMI in the
normalcharacteristics (>18.5 to 25.0) as many(60%).
Analysis of data obtained using the chisquare test calculations with significant value =
0.000, while α = 0.05. Therefore significantly smaller value of α = 0.05 then H0 rejected
H1 is accepted meaning there is a relationship.Concluded that many respondents who
give exclusive breastfeeding for 6 months of normal weight.
Health professionals should retain and motivate breastfeeding mothers by
providing counseling and distributing leaflets to the respondent to prepare exclusive
breastfeeding to the maximum.
Key words: Exclusive Breastfeeding, Weight Gain, Mother, Breastfeeding
akan zat-zat gizi untuk pertumbuhan
PENDAHULUAN
ASI eksklusif merupakan pemberian
dan perkembangannya sudah terpenuhi
ASI saja kepada bayi saat lahir sampai
(Benjamin, 2012). Pemberian ASI dari
berusia 6 bulan tanpa makanan dan
awal kelahiran sampai 0-6 bulan akan
minuman lain, bahkan air putih sekali
menjadikan sendi-sendi kehidupan yang
pun. ASI ini sangat baik sekali bagi
terbaik bagi bayi. ASI juga menjamin
perkembangan dan pertumbuhan bayi,
bayi
karena ASI merupakan makanan utama
kehidupannya dalam cara yang paling
bagi
sehat. Karena ASI adalah makanan
bayi.
Dengan
ASI Eksklusif
seluruh kebutuhan bayi usia 0-6 bulan
terbaik
tetap
sehat
diawal
dan
memulai
kehidupan
bayi
(Soetjiningsih,
2005).
Wanita
pemberian ASI yang dikhawatirkan
kebanyakan khawatir menjadin gemuk
meluas kepedesaan. Wanita kebanyakan
setelah melahirkan karena sudah banyak
khawatir
contoh
melahirkan karena sudah banyak contoh
perempuan
yang
baru
menjadi
gemuk
melahirkan mengalami kenaikan berat
perempuan
badan (BB) relatif besar daripada berat
mengalami kenaikan berat badan (BB)
sebelum
hamil,
menyusui
padahal
eksklusif
yang
baru
setelah
melahirkan
ibu
yang
relatif besar daripada berat sebelum
ternyata
lebih
hamil. Namun, dari semua itu ada
mudah dan lebih cepat kembali ke berat
faktor-faktor
yang
badan semula seperti sebelum hamil
kenaikan BB yaitu para ibu tidak mau
(Wulandari, 2013). Faktor-faktor yang
menyusui
mempengaruhi berat badan ibu yaitu
sehingga
Nutrisi Ibu, aktifitas Ibu, menyusui
(Suparyanto, 2015).
bayinya
ibu
mempengaruhi
secara
eksklusif
menjadi
gemuk
bayi, latihan fisik, terapi akupuntur,
Pemberian Air Susu Ibu (ASI)
terapi bengkung, terapi pijat, terapi
eksklusif di Indonesia masih relatif
jamu dan obat-obatan herbal (Joshepine,
rendah, berdasarkan Riset Kesehatan
2012).
Dasar 2010 (Riskesdes) bayi yang
Evolusi
emansipasi
dan
mendapatkan ASI eksklusif angkanya
pekerjaan
hanya sebesar 15,3% (Juliyah, 2011).
lebih baik dalam meniti karir, seolah-
Secara nasional prevalensi balita gizi
olah
bila
buruk sebesar 4,9% dan gizi kurang
meninggalkan kodratnya memberi ASI.
sebesar 13,0% (Riskesdes 2010). Di
Keadaan ini pernah melanda Indonesia
Provinsi Jawa Timur jumlah bayi yang
dengan berorientasi pada susu formula
diberi ASI eksklusif tahun 2010 sebesar
sebagai
94.372 (31,2%) dari 302.340 bayi yang
kesempatan
wanita
mendapatkan
wanita
lebih
pengganti
bernilai
ASI.
Situasi
demikian sudah tentu dimanfaatkan oleh
dilahirkan.
pabrik susu kaleng dalam promosinya,
menderita gizi buruk dan gizi kurang
sehingga
sebesar
lebih
menonjolkan
ASI
Sedangkan
12,2%.
Di
balita
yang
Kabupaten
sebagai makan utama dan alami untuk
Mojokerto, dari 8.504 bayi yang lahir
kesehatan bayi (Ida Ayu, 2012). Di
hanya 2.549 bayi yang diberi ASI
Indonesia terutama di kota-kota besar
eksklusif sekitar 30% (Dinkes Jatim,
terlihat
2010). Dari target pemberian ASI
adanya
penurunan
dalam
ekslusif sebesar 80% pencapaiannya
partum ibu dapat mengalami kehilangan
sebesar 52,83%.
berat badan secara alamiah sebanyak
Berdasarkan
dari
hasil
studi
kurang
lebih
11kg
hanya
dengan
pendaluan yang dilakukan oleh peneliti
memberikan
di Polindes Teratai Desa Jampirogo
ditambah
Kecamatan
Kabupaten
makanan (diet) sehat maka berat badan
Mojokerto pada tanggal 3 Mei 2015
ibu post partum dapat kembali sebelum
dengan metode Observasi, didapatkan
hamil dalam 9-11 bulan. Evaluasi dan
dari 10 ibu menyui didapatkan hasil 7
pemantauan berat badan perlu dilakukan
dari 10 ibu menyusui eksklusif (70%)
oleh ibu selama hamil dan setelah
mempunyai kriteria BMI normal untuk
persalinan.
3 ibu tidak menyusui secara eksklusif
mengetahui berat badan dan besaran
(30%) dengan kriteria BMI gemuk.
kalori yang sesuai dengan kebutuhan
Sooko
ASI
eksklusif.
Bila
program
latihan
serta
Hal
ini
penting
untuk
Masyarakat berkembang pendapat
ibu. Berat badan sebelum hamil sangat
yang menyatakan badan ibu yang
penting dalam evaluasi dan pemantauan
menyusui
ini
akan
semakin
gemuk
karena
menentukan
dibanding dengan badan ibu yang tidak
perubahan
menyusui. Penelitian Cristian 2007
persalinan
menunjukkan
justru peningkatan berat badan ibu
ibu
yang
menyusui
bayinya secara eksklusif lebih banyak
mengalami penurunan berat badan di 6
yang
terjadi
apakah
merupakan
seltelah
penurunan
/
(Grace Carol, 2010)
Tenaga
kesehatan
(bidan)
bisa
bulan pertama post partum daripada
melakukan peran yaitu dengan adanya
tidak menyusui bayinya. Tubuh ibu
penyuluhan dan pemberian leaflet serta
memerlukan kalori sebanyak 500 kalori
konseling tentang manajemen laktasi,
setiap hari untuk menghasilkan ASI
perawatan payudara, dan persiapan ibu
yang
menyusui
menyusui serta nutrisi pada ibu bahwa
bayinya sehingga dalam seminggu ibu
ASI sangat penting dan bermanfaat bagi
yang menyusui bayinya secara eksklusif
ibu dan bayi. Pemberian ASI eksklusif
akan kehilangan tenaga sebanyak 3500
sampai usia 6 bulan selain menjadi
kalori/0,45kg berat badannya untuk
asupan makanan yang baik bagi bayi
menyediakan ASI sebagai makanan
juga dapat sebagai metode penurunan
bayinya. Maka selama 6 bulan post
berat badan bagi ibu yang menyusui
dibutuhkan
selama
sehingga kesehatan dan pola sehat dapat
badan ibu menyusui di Polindes Teratai
dijalankan oleh bayi dan ibu yang
Desa Jampirogo Kecamatan Sooko
menyusui
Tujuan
Kabupaten Mojokerto pada tanggal 27-
penelitian ini adalah untuk Menganalisa
28 Mei 2015. Pengumpulan data dengan
hubungan pemberian ASI eksklusif
cara observsi.
(Ahira,
2011).
dengan berat badan ibu menyusui.
Tujuan penelitian ini adalah untuk
menganalisis hubungan pemberian ASI
Esklusif
dengan
berat
badan
ibu
menyusui.
METODELOGI PENELITIAN
Jenis penelitian dalam penelitian ini
menggunakan
analitik
observasionalsedangkan
rancang
bangun
penelitian
adalah
Cross
yang
digunakan
Sectional.
Sampel
penelitian ini adalah ibu yang menyusui
Data Umum
Karakteristik Responden Berdasarkan
Pendidikan
Tabel 1 Karateristik Responden
Berdasarkan Pendidikan
No Pendidikan
f
%
1 Dasar
3
8.6
2 Menengah
30
85,7
3 Tinggi
2
5,7
Jumlah
35
100
Berdasarkan tabel 1 didapatkan dari
35 responden sebagian besar responden
berpendidikan
menengah
yaitu
sebanyak 30 responden (85.7%) .
ada
Karakteristik Responden Berdasarkan
Umur.
Tabel 2 Karakteristik Responden
Berdasarkan Umur
No
Umur
f
%
1 < 20 Tahun
3
8.6
2 20 – 35 Tahun
28
80
3 > 35 Tahun
4
11,4
Jumlah
35
100
Berdasarkan tabel 2 didapatkan dari
hubungan variabel independen dengan
35 responden sebagian besar responden
variabel dependen dilakukan uji statistic
berusia 20 – 35 tahun yaitusebanyak 28
non parametric dengan menggunakan
responden(80%).
lebih dari 6-12 bulan. Sampling dalam
Penelitian ini menggunakan probability
sampling tipe simple random sampling
atau dipilih secara acak dari jumlah ibu
yang menyusui lebih dari 6-12 bulan.
Untuk
mengetahui
apakah
uji chi square.
HASIL PENELITIAN
Hasi peneIitian tentang hubungan
pemberian ASI Ekskusif dengan berat
Karakteritik responden berdasarkan
pekerjaan
Tabel 3
Karakteristik respnden
berdasarkan pekerjaan
No
Pekerjaan
f
%
1 Bekerja
4
11,4
2 Tidak bekerja
31
88,6
Jumlah
35
100
Berdasarkan tabel 3 didapatkan
dari 35 respondensebagian besar tidak
bekerja yaitu sebanyak 31 responden
(88.6%).
Data Khusus
Pemberian ASI Eksklusif
Tabel 4 Distribusi Frekuensi
Pemberian ASI Esklusif
No Pemberian ASI
f
%
Eksklusif
1 Eksklusif
23
67,5
2 Tidak eksklusif
12
34,3
Jumlah
35
100
Berdasarkan tabel 4didapatkan dari
35
responden
memberikan
rata-rata
ASI
secara
normal yaitu sebanyak (>18,5-25,0)
responden(60%).
Tabulasi Silang Hubungan Pemberian
ASI Esklusif Dengan Berat Badan Ibu
menyusui.
Tabel 6Tabulasi silang Hubungan
Pemberian ASI Esklusif Dengan
Berat Badan Ibu menyusui
No
BMI
f
%
1 Kurus (17,0 7
20
18,5)
2 Normal
(> 21
60
18,5 -25,0)
3 Gemuk
7
20
(>25,0-27,0)
Jumlah
35
100
Berdasarkan tabulasi silang pada
Tabel 6 antara pemberian ASI Eksklusif
dengan Berat Badan Ibu Menyusui
didapatkan bahwa dari 23 responden
yang
memberikan
ASI
Eksklusif
responden
sebagian besarmemiliki BMI dengan
eksklusif
Karakteristik normal (>18,5-25,0). Dan
yaitusebanyak 23responden (67.5%).
12 responden yang tidak memberikan
ASI Eksklusif sebagian kecil memiliki
Berat Badan Ibu Menyusui
Tabel 5 Distribusi frekuensi Berat
Badan Ibu menyusui
Eksklusif
Tidak
eksklusif
Jumlah
Normal
∑ %
4 17.4
∑
19
3
25
2
7
20
21
Gemuk
Total
% ∑ %
0
82.6 0
7 58.3
16.7
∑ %
23 100
7
35 100
60
20
12 100
Berdasarkan tabel 5 didapatkan dari
35
responden
rata-rata
25,0).
Berdasarkan uji chi square diperoleh
Berat Badan Ibu
Pemberian Kurus
ASI
BMI dengan kriteria normal (>18,5-
responden
memiliki BMI dengan karakteristik
hasil
perhitungan
dengan
nilai
signifikan = 0,000 sedangkan α = 0,05.
Oleh karena nilai signifikan lebih kecil
dari α = 0,05 maka H1 diterima
artinyaada Hubungan Pemberian ASI
Esklusif Dengan Berat Badan Ibu
menyusui di Polindes Teratai Desa
Jampirogo
Kecamatan
Sooko
Kabupaten Mojokerto.
banyak atau lebih murah.Pemberian
ASI Ekslusif dipengaruhi oleh beberapa
hal. Salah satunya adalah pendidikan.
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian dari
Pemberian ASI Eksklusif
responden
Berdasarkan
yang
30
berpendidikan
hasil penelitian
menengah sebagian besar memberikan
dari 35 responden didapatkan bahwa
ASI Eksklusif yaitu 20 responden
sebagian besar responden memberikan
(66.67%). Dan dari 2 responden yang
ASI Eksklusif sebanyak 23 responden
berpendidikan tinggi sebagian kecil
(67.5%) dan sebagian kecil responden
tidak memberikan ASI Eksklusif yaitu 1
tidak
responden (50%). Bagi sebagian ibu,
memberikan
ASI
Eksklusif
sebanyak 12 responden (34.3%).
ASI Esklusif
menyusui bayi merupakan tindakan
adalah bayi hanya
yang alamiah dan naluriah. Oleh karena
diberi ASI saja selama 6 bulan tanpa
itu
diberi tambahan cairan seperti susu
menyusui
formula, jeruk, madu, air teh, bahkan air
Sebenarnya,
putih sekalipun,. Selain tambahan cairan
sepenuhnya keliru, tetapi menyusui bisa
bayi tidak diberikan makanan antara
menjadi masalah manakala ibu menikah
lain
susu,
dini atau melahirkan bayi yang pertama,
biskuit, bubur tim dan lainnya (Roesli,
terutama dikalangan artis atau ibu yang
2007).Hampir
bekerja.
pisang,
pepaya,
bubur,
sebagian
respondenmemberikan
ASI
besar
secara
mereka
beranggapan
tidak
perlu
anggapan
bahwa
dipelajari.
ini
tidak
(Prasetyono,2012).Status
pendidikan
seseorang
akan
Ekslusif tanpa memberikan makanan
mempengaruhi pola pikir dan cara
tambahan lain seperti susu formula,
menanggapi informasi. Sehingga pada
bubur tim dan lumatan pisang. Dimana
ibu yang berpendidikan menengah akan
para ibu-ibu beranggapan bahwa ASI
berusaha memberikan ASI Eksklusif
Ekslusif memiliki banyak manfaat yaitu
karena ibu tahu manfaat pemberian ASI
lebih praktis karena ASI lebih mudah
Eksklusif
diberikan secara langsung setiap bayi
bayinya.Kesiapan
membutuhkan
ekonomis
dari faktor umur juga mempengaruhi
karena ASI merupakan makanan bayi
pemberian ASI Eksklusif. Berdasarkan
yang tidak perlu mengeluarkan uang
hasil penelitian dari 28 responden rata-
dan
lebih
bagi
dirinya
menyusui
dan
ditinjau
rata responden yang berumur 20-35
Eksklusif selama paling sedikit 4 bulan
tahun memberikan ASI Eksklusif yaitu
dan bila mungkin sampai 6 bulan,
sebanyak 17 responden (60,71%).Ibu
meskipun cuti hamilnya cuma 3 bulan.
yang siap menyusui bayinya akan lebih
(Prasetyono,2009:164)
matang dalam berpikir dan menerima
informasi.
Dari
kepercayaan
terlalu
yang
lebih
sehingga memilih cara yang praktis
dewasa akan lebih dipercaya dari orang
yaitu memberikan susu formula sebagai
yang
tinggi
pengganti ASI. Maka dari itu pekerjaan
kedewasaanya. Hal ini sebagai akibat
ibu dapat dijadikan salah satu faktor
dari
yang mempengaruhi pemberian ASI
masyarakat,
segi
Seorang ibu yang bekerja cenderung
seseorang
belum
cukup
pengalaman
dan
kematangan
jiwanya. (Laksono, 2013). Rata-rata
sibuk
dengan
pekerjaannya
Eksklusif.
yang memberikan ASI secara Ekslusif
adalah responden yang berusia 20-35
Berat Badan Ibu Menyusui
tahun. Hal ini dikarenakan pada umur
Berdasarkan hasil penelitian dari 35
ini merupakan umur yang produktif,
responden didapatkan bahwa sebagian
sehingga
besar responden memiliki BMI dengan
ibu
dapat
lebih
mudah
menerima informasi tentang pemberian
karakteristik
ASI Ekslusif dan dapat mempersiapkan
sebanyak 21 responden (60%).
diri untuk memberikan ASI secara
Ekslusif.
Faktor
normal
(>18,5-25,0)
Berat badan adalah ukuran tubuh dari
sisi beratnya yang ditimbang dalam
mempengaruhi
keadaan berpakaian tanpa perlengkapan
pemberian ASI eksklusif salah satunya
apapun, diukur dengan alat ukur berat
faktor pekerjaan. Berdasarkan tabulasi
badan
silang antara pekerjaan ibu dengan
(Mabella, 2005). Faktor – faktor yang
pemberian ASI Eksklusif didapatkan
mempengaruhi
hasil
nutrisi ibu, aktivitas ibu, latihan fisik,
dari
yang
31
responden
memberikan ASI Eksklusif
yang
rata-rata
terapi
dengan
satuan
berat
akupuntur,
kilogram
badan
terapi
adalah
bengkung,
tidak bekerja sebanyak 21 responden
terapi pijat, terapi jamu dan obat –
(67,74%).
obatan herbal (Josephine,2012).Berat
Bekerja
bukan
alasan
untuk
menghentikan pemberian ASI secara
badan
ibu
yang
menyusui
secara
eksklusif di polindes teratai sebagian
besar dengan kriteria BMI normal. Hal
pada ibu menyusui karena menyusui
itu terjadi karena salah satu manfaat
dapat mempercepat ibu kembali ke
pemberian
adalah
berat sebelum hamil. Dengan menyusui,
mempercepat pembakaran lemak dalam
cadangan lemak dalam tubuh ibu yang
tubuh sehingga lemak yang tertimbun
memang disiapkan
pada
energi
ASI
masa
eksklusif
kehamilan
menyusut.
selama
sebagai
sumber
kehamilan
untuk
Sehingga ibu lebih cepat langsing
digunakan sebagai energi pembentuk
kembali. Maka pemberian Asi eksklusif
ASI akan menyusut. Penurunan berat
dapat dijadikan salah satu cara untuk
badan ibu pun akan terjadi lebih cepat.
menurunkan berat badan ibu menyusui.
(Proverawati, 2012). Pemberian ASI
Eksklusif akan memberikan banyak
Hubungan Pemberian ASI Esklusif
manfaat bagi ibu menyusui yaitu, isapan
Dengan Berat Badan Ibu menyusui.
bayi dapat membuat rahim menciut,
Berdasarkan
penelitian
mempercepat kondisi ibu untuk kembali
didapatkan dari 23 responden sebagian
ke masa prakehamilan serta mengurangi
besar responden yang memberikan ASI
resiko
eksklusif
dengan
panggul dan paha yang ditimbun pada
(>18,5-25,0)
masa kehamilan berpindah ke dalam
sebanyak 19 responden (82.6%). Dan
ASI, sehingga ibu lebih cepat langsing
sebagian kecil responden yang tidak
kembali, risiko terkena kanker rahim,
memberikan ASI Eksklusif memiliki
dan kanker payudara pada ibu yang
BMI dengan kriteria normal (>18,5-
menyusui bayi lebih rendah ketimbang
25,0) sebanyak 2 responden (16.7%).
ibu yang tidak menyusui bayi menyusui
karakteristik
hasil
memiliki
normal
BMI
Berdasarkan uji chi square diperoleh
hasil
perhitungan
dengan
nilai
pendarahan,
lemak
disekitar
bayi lebih menghemat waktu, karena
ibu
tidak
perlu
menyiapkan
dan
signifikan = 0,000 sedangkan α = 0,05.
mensterilkan botol susu, dot, praktis
Oleh karena nilai signifikan lebih kecil
lantaran ibu bisa berjalan-jalan keluar
dari α = 0,05 maka H1 diterima
rumah tanpa harus membawa banyak
artinyaada Hubungan Pemberian ASI
perlengkapan, seperti botol, kaleng susu
Esklusif Dengan Berat Badan Ibu
formula, air panas, lebih murah, karena
menyusui. Memberikan ASI secara
ibu tidak perlu membeli susu formula
eksklusif dapat menurunkan berat badan
beserta perlengkapannya (Prasetyono,
2012).Menyusui atau memberikan ASI
square
kepada
dengan
bayi,
dipercaya
dapat
diperoleh
nilai
hasil
perhitungan
signifikan
=
0,000
mempercepat proses penurunan berat
sedangkan α = 0,05. Oleh karena nilai
badan. Aktivitas ini dapat menurunkan
signifikan lebih kecil dari α = 0,05
berat badan secara bertahap, setidaknya
maka H1 diterima artinyaada Hubungan
selama 12 bulan setelah kelahiran
Pemberian ASI Esklusif Dengan Berat
(Josephine, 2012).Hasil dai penelitian
Badan Ibu menyusui.
didapatkan
bahwa
sebagian
besar
reponden memberikan ASI Ekslusif
SARAN
karena
Bagi tenaga kesehatan
pemberian
ASI
eksklusif
mempunyai banyak manfaat. Salah satu
manfaat
pemberian
ASI
eksklusif
Sebaiknya tenaga kesehatan tetap
mempertahankan
dan
memberikan
adalah mempercepat pembakaran lemak
motivasi pada ibu menyusui dengan
dalam tubuh sehingga lemak yang
memberikan
tertimbun
kehamilan
menyebarkan leaflet agar responden
menyusut. Sehingga ibu lebih cepat
mempersiapkan pemberian ASI secara
langsing
kembali,
eksklusif dengan maksimal.
diambil
kesimpulan
pada
masa
sehingga
dari
dapat
adanya
penyuluhandan
Bagi masyarakat
hubungan pemberian ASI Eksklusif
Sebaiknya masyarakat memberikan
dengan berat badan ibu menyusui, maka
ASI Eksklusif kepada bayinya selama 6
pemberian ASI Eksklusif ini dapat
bulan
dijadikan alternatif untuk mengetahui
lainnya.
faktor-faktor yang mempengaruhi berat
Bagi lahan penelitian
badan ibu menyusui.
tanpa
Sebaiknya
dengan
Hasil penelitian menyatakan rata-rata
memberikan
ASI secara
eksklusif yaitu 23 responden (67.5%).
Rata-rata responden
dengan
karakteristik
bidan
pendamping
bekerja
masyarakat
sama
dalam
menggalakkan program pemberian ASI
SIMPULAN
responden
makanan
memiliki BMI
normal
yaitu
(>18,5-25,0) (60%).Berdasarkan uji chi
Eksklusif.
Bagi institusi
Institusi pendidikan perlu menambah
sumber
kepustakaan
tentang
pemberian
dan
ASI
literatur
eksklusif
sehingga para pembaca dapat mejadikan
sebagai tambahan ilmunya.
Peneliti berikutnya
Peneliti berikutnya perlu menindak
lanjuti
penelitian
ini,tetapi
meningkatkan
pada
penlitian
memberikan
perlakukan
harus
yang
sehingga
hasilnya lebih maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
penelitian
suatu
pendekatan
praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Ahira. 2011. Gizi Dalam Daur Ulang
Kehidupan. Jakarta: EGC
Atikah. 2009. Gizi Untuk Kebidanan.
Jogyakarta : Numed
Benyamin.
2011.
Buku
Saku
Manajemen Laktasi. Jakarta: EGC
Chumbley, Mabella. 2005. Menyusui.
Jakarta: Erlangga
Dinkes Jatim. 2010. Kebidanan
Neonatus, Bayi dan Anak Balita.
Medika Press
Ida Ayu. 2012. Metode Penelitian
Kebidanan Dan Teknik Analisa
Data. Jakarta : Salemba Medika
Josephine K. 2012. Panduan Langsing
Usai Melahirkan. Yogyakarta:
Power Book (Ihdina)
Kodrat, Laksono. 2013. Dahsyatnya ASI
dan
Laktasi.
Yogyakarta:
MediaBaca
Kristiyansari, Proverawati. 2012. ASI,
Menyusui
dan
Sadari.
Yogyakarta: Nuha Medika
Notoatmodjo,
Soekidjo.
2010.
Metodologi penelitian kesehatan.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Nursalam. 2008. Konsep dan penerapan
metodologi
penelitian
ilmu
keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
Prasetyono, Dwi Sunar. 2012. Buku
Pintar ASI Eksklusif. Yogyakarta:
Diva Press
Roesli. 2007. Mengenal ASIeksklusif.
Jakarta: Trubus Agriwidya.
Riskesdes. 2010. Konsep Dan Penulisan
Riset. Yogyakarta : Graha Ilmu
Soetjiningsih. 2005. Peraeatan Masa
Nifas. Yogyakarta: Fitramaya
Suparyanto, 2015. Statistika untuk
Penelitian. Bandung: Alfabeta
Sugiono, 2010. Metodologi Penelitian.
Bandung: Alfabeta
Wukandari. 2013. Penilaian Status Gizi.
Jakarta: EGC
Yuliarti, Nurheti. 2011. Keajaiban ASI.
Yogyakarta: ANDI
Download