Komponen kontrol Pada umumnya alat-alat control yang lengkap dibentuk dari komponen-komponen dasar berikut : 1. Transmitter 2. Control Valve 3. Controller Setiap bagian tersebut diatas akan dibicarakan secara garis besar, disertai contoh contoh yang dipandang perlu untuk pemakaian dalam industri. Transmitter Transmitter digunakan untuk mengubah suatu besaran fisis yang merupakan hasil pengukuran ( temperatur, tinggi kolom cairan / level tangki, dsb ) . Selain itu transmitter juga diperlukan untuk mengubah sinyal agar sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Dikenal ada beberapa macam transmitter : 1. 2. 3. 4. Pneumatic to Electronic Transmitter Electronic to Pneumatic Transmitter Pressure Transmitter Temperature Transmitter Sinyal yang dihasilkan oleh transmitter pada umumnya memiliki daerah tertentu pula yaitu : Pneumatic : 3 - 15 psig ( 0,2 - 1,0 kg/cm2 ) Arus listrik : 4 - 20 mA Tegangan listrik : 1 - 5 Vdc Transmitter Pneumatic to Electronic ( P/I Transmitter ) Transmitter ini digunakan untuk mengubah sinyal pneumatic menjadi sinyal electronic. Pada umumnya terdiri dari dua tingkat yaitu : 1. Tingkat pertama : mengubah sinyal pneumatic menjadi posisi gaya. 2. Tingkat kedua : mengubah posisi atau gaya menjadi sinyal listrik Tingkat pertama umumnya merupakan transmitter tekanan seperti difragma, kapsul atau bellows. Tingkat kedua dapat berupa suatu potensiometer atau Linear Variable Differential Transformer ( LVDT ). Transmitter Electronic to Pneumatic ( I /P Transmitter ) Transmitter ini digunakan untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal pneumatic . Transmitter ini umumnya terdiri atas dua tingkat, yaitu : Tingkat pertama : mengubah sinyal listrik menjadi gaya atau posisi. Tingkat kedua : mengubah gaya atau posisi menjadi sinyal pneumatic Transmitter Pneumatic ( Pressure Transmitter ) Tekanan, baik itu tekanan , absolut, gauge, maupun beda tekakan ( differential pressure ) , walaupun merupakan sinyal pneumatic tidak dapat ditransmisikan atau digunakan secara langsung sebagai sinyal kontrol . Tekanan tersebut harus diubah dahulu menjadi sinyal pneumatic 3 - 15 psig atau 0,2 - 1,0 kg/cm2 dengan menggunakan transmitter sesuai dengan ketiga jenis tekanan yang diukur, yaitu tekanan absolut , tekanan gauge , tekanan differential Temperature Transmitter Pneumatic. Temperature transmitter Pneumatic digunakan untuk mengubah temperatur menjadi sinyal pneumatik 3 - 15 psi atau 0,2 - 1,0 kg/cm2 .Konstruksi dasarnya terdiri dari tiga bagian seperti halnya pressure transmitter , hanya elemen sensornya adalah termometer bejana kapiler yang dihubungkan ke suatu diafragma. Temperature Transmitter Electronic. Temperature Transmitter Electronic digunakan untuk mengubah besaran temperatur menjadi sinyal listrik berupa arus listrik sebesar 4 - 20 mA atau tegangan 1 - 5 Vdc. Dikenal dua jenis sensor yang digunakan pada transmitter ini, yaitu : 1. Sensor yang menghasilkan perubahan tegangan listrik yaitu termokopel. 2. Sensor yang menghasilkan perubahan tahanan listrik, yaitu termometer tahanan dan termistor. Control Valve. Control Valve banyak digunakan dalam industri, baik yang dioperasikan secara manual maupun otomatis. Kebanyakan pengaturan proses dilakukan dengan pengaturan masukan proses dengan cara membuka atau menutup control valve.Sinyal untuk membuka dan menutup control valve tersebut berasal dari Controller , oleh karena itu control valve sering disebut sebagai Final Control Elemen. Penggerak Pneumatik ( Pneumatic Actuator ) Actuator yang menggunakan udara untuk membuka atau menutup pada control valve dengan pertolongan suatu diafragma atau piston disebut actuator pneumatic. Gerakan dari diafragma atau piston ini mengakibatkan perubahan pembukaan control valve sesuai dengan besarnya tekanan udara yang diberikan. Untuk mengembalikan pada pembukaan awal , digunakan pegas yang memberikan gaya berlawanan dengan gaya yang dihasilkan oleh diafragma atau piston. Berdasarkan cara membuka dan menutup dikenal dua jenis action cotrol valve yaitu air to open( ATO ) , dan air to close ( ATC ). Pada jenis ATO control valve akan mengarah membuka apabila sinyal atau tekanan udara yang masuk ke actuator ditambah. Dan sebaliknya apabila tekanan udara yang masuk ke actuator dikuangi maka control valve akan mengarah menutup karena ada gaya dari spring. Pada jenis ATC, control valve akan mengarah menutup apabila sinyal udara yang masuk ke actuator ditambah.tekannanya.Dan sebaliknya apabila tekanan udara yang masuk ke actuator dikurangi maka control valve akan mengarah membuka. Pada umumnya sinyal yang masuk ke control valve itu berasal dari keluaran ( sinyal output dari controller ), yang sinyal standartnya adalah kecil yaitu : 3 - 15 psi atau 0.2 - 1.0 kg/cm2 , dan 4 - 20 mA , sedangkan udara yang dibutuhkan untuk membuka dan menutup control valve melalui actuator sesuai dengan kekuatan spring range actuator. Untuk itu perlu dipasang valve positioner. Ada dua jenis valve positioner yaitu : 1. Jenis Sliding 2. Jenis Rotary Electric Actuator. Actuator yang menggunakan sinyal listrik untuk membuka dan menutup disebut Electric Actuator. Pada dasarnya ada dua macam electrik actuator yaitu : 1. Actuator yang digerakan oleh kumparan. 2. Actuator yang digerakan oleh motor. Actuator yang digerakan kumparan terutama digunakan untuk pengaturan jenis on- off ( dua posisis saja ). Sedang yang digerakan motor dapat digunakan jenis on- off maupun multi posisi, floating ( mengambang ) maupun proporsional. Controller. Dalam suatu sistem pengaturan atau controller merupakan bagian yang penting karena dari controller inilah dihasilkan sinyal – sinyal yang mengendalikan proses. Berdasarkan besaran fisik yang berkaitan dengan sinyal controller di kenal tiga jenis pengaturan : 1. pengaturan pneumatik 2. pengaturan hidraulik 3. pengaturan elektronik Beberapa jenis controller yang biasa digunakan antara lain yaitu : 1. Controller Pneumatic 2. Controller Electronic 3. Controller Hidraulyc Controller Pneumatic Pada controller pneumatik, ada yang bekerja menggunakan prinsip : keseimbangan posisi,( movement balance ) keseimbangan gaya ( force balance ) Set point adalah harga besaran proses yang di inginkan. Dengan mengatur Set control knob secara langsung kita dapat menaikkan atau menurunkan pointer set point pada controller sesuai dengan harga yang kita inginkan. Set point terdiri dari dua jenis yaitu local set point Remote set point. local set point diatur secara menual dengan cara mengatur set control knob Sedangkan remote set point mendapat signal dari luar ( remote setpoint signal ). Ada cara yang mudah untuk merubah untuk mendapatkan output 1 fasa dari hubungan 3 fasa. Nama konfigurasinya adalah Scott-T Connection Transformer. Paling gampang searching di Wikipedia untuk info lebih lanjut. Prinsipnya, Scott-T Connection ini terdiri dari 2 transformer 1 fasa. Dayanya tentunya dibentuk oleh masing2 transformer tersebut dan meskipun loadnya hanya 1 fasa, beban ke 3 fasanya boleh dikatakan hampir seimbang. Tanya nugroho puji mn_26exp Dear milister, Mau nanya. Salah seorang teman punya problem masalah trafo. Dia punya trafo 380/220 3 fase, sementara diinginkan output trafo 120 V 1 fase. Bisakah output trafo yang 220 V 3 fase tersebut diubah menjadi 120 V 1 fase? Bagaimana caranya? Sejauh yang saya tahu, solusi gampangnya tinggal pakai "phase converter" saja. Dalam hal ini adakah kriteria tertentu dalam pemilihan phase converter tersebut? Terimakasih. Tanggapan 1 - ardi soma Klau dia punya terminal 120 dan 0, langsung saja di connect di tempat itu pak.. tapi kalo gak, coba pakai phase converter saja Tanggapan 2 Dear Sebelumnya Berapa - Sutomo Pak perlu di VA/KVA, - AD2 Sutomo@capcx Nugroho, ketahui dahulu. Capacity transformer nya trus Loadnya berapa VA.? Tanggapan 3 - rüstäm sälëh Solusinya gampang mas, cari saja transformer regulator satu fase, geser saja outputnya ke tegangan 120 Volt. Solusi lain pasang lagi transformer 1 fasa 220/120 Volt pada outpt transformer 380/220 volt tetapi jangan lupa perhatikan rating transformer agar jangan terlampaui oleh beban yg disuplai (beban tegangan 120 volt). Tanggapan 4 - nugroho puji mn_26exp Pak Sutomo, Capacity trafo nya 5 kVA, akan digunakan untuk menggerakkan motor 150HP. Sementara ini belum diketahui VA motor, sedang dikonfirmasi ke user. Tanggapan 5 - Sutomo - AD2 Pak Sutomo@capcx Nugroho, Dari info yang bapak berikan, capacity transformer 5 kVA 380/220 V 3 phase, Load berupa motor listrik 150 HP/120 V 1 phase. Klo transformer 3 phase menjadi 1 phase memang bisa menggunakan converter. Cuma menurut saya (CMIIW) transformernya akan overload. Coba di lihat ulang specification motor & transformernya. Tanggapan 6 rüstäm sälëh salehr1 Ada yg aneh nih pertanyaannya mas 150 HP kan kira berkisar 130an kVA, knp trafonya cuman 5 kVA? Knp motor 150 HP menggunakan tegangan 120 Volt? besar betul amperenya,....kabelnya gimana besar? Kayaknya memang perlu konfirmasi deh krn pertanyaannya membingungkan... kebanyakan aplikasi motor 150 HP di 380 Volt(Indonesia-IEC)/400-an Volt lupa tepatnya berapa(NEMAAmerican). Tanggapan Dear 7 - Ari Santoso All, Ada cara yang mudah untuk merubah untuk mendapatkan output 1 fasa dari hubungan 3 fasa. Nama konfigurasinya adalah Scott-T Connection Transformer. Paling gampang searching di Wikipedia untuk info lebih lanjut. Prinsipnya, Scott-T Connection ini terdiri dari 2 transformer 1 fasa. Dayanya tentunya dibentuk oleh masing2 transformer tersebut dan meskipun loadnya hanya 1 fasa, beban ke 3 fasanya boleh dikatakan hampir seimbang. Electro Galvanized vs Hot Dip Galvanized 8:57 PM Migas Online No comments HDG, secara teknikal ada perbedaan dalam proses pengcoatingnya antara EG dan HDG... EG kalau boleh dikatakan lebih condong zinc coating proses yang mempergunakan arus DC electro, sementara HDG dicelupkan kedalam cairan panas. EG banyak dipakai pada casing cabinet yang nanti akan dicoating dengan coating decorative, Kalau HDG biasanya pada peralatan2 besar seperti, tower listrik, bridge dan tiang listrik. Untuk segi keamanan dan kesehatan EG sebenarnya sudah tidak dipergunakan lagi. Di Amerika sendiri zince proses sudah diganti dengan manganes phosphate proses. Tanya - Heppy Siswantadi Dear All, Mohon informasi dari teman2 milist, adakah yang bisa menerangkan perbedaan / keuntungan / kerugian antara Electro galvanized dan Hot Dip Galvanized. mungkin pertanyaan ini sangat basic sekali, tapi harap maklum karena background saya bukan dari mechanical engineering. Sebelumnya terimakasih, Tanggapan 1 - Henry Margatama Dari sisi ketebalan yang dihasilkan, Electro Galvanized memberikan ketebalan lapisan coating yang lebih tipis daripada Hot Dip Galvanized. Juga perlu diperhatikan material apa yang akan digunakan sebagai lapisan pelindung, apakah Zn/Sn/Cu/Cr/Al dsb. CMIIW, mungkin bisa ditambahkan dari milister yang lain. Tanggapan 2 - Frank ftanos Ikut sharing hal HDG, secara teknikal ada perbedaan dalam proses pengcoatingnya antara EG dan HDG... EG kalau boleh dikatakan lebih condong zinc coating proses yang mempergunakan arus DC electro, sementara HDG dicelupkan kedalam cairan panas. EG banyak dipakai pada casing cabinet yang nanti akan dicoating dengan coating decorative, Kalau HDG biasanya pada peralatan2 besar seperti, tower listrik, bridge dan tiang listrik. Untuk segi keamanan dan kesehatan EG sebenarnya sudah tidak dipergunakan lagi. Di Amerika sendiri zince proses sudah diganti dengan manganes phosphate proses. Demikian pak. Tanggapan 3 Salam - Yusuf Pak Saya kurang tau untuk ….perbedaan mengenai Electro galvanized dan Arifin Heppy yang Hot sangat terperinci Dip Galvanized. Tapi untuk kasat mata …..galvanizad biasanya akan tampak lebih mengkilat dan kering….sedangkan hot dip galvanized akan tampak lebih gelap dan sedikit berminyak …..makanya dalam ukuran material Hot Dip Galvanized.yang berukuran kecil seperti baut atau mur,itu selalu di bungkus plastic. Smoga membantu …mohon pencerahan dari teman2 yang lain jikalau ada kesalahan…dan kekurangan. Konversi output trafo 3 fasa ke 1 fasa 8:48 PM Migas Online No comments Ada cara yang mudah untuk merubah untuk mendapatkan output 1 fasa dari hubungan 3 fasa.Nama konfigurasinya adalah Scott-T Connection Transformer.Paling gampang searching di Wikipedia untuk info lebih lanjut.Prinsipnya, Scott-T Connection ini terdiri dari 2 transformer 1 fasa.Dayanya tentunya dibentuk oleh masing2 transformer tersebut dan meskipun loadnya hanya 1 fasa, beban ke 3 fasanya boleh dikatakan hampir seimbang. Tanya - nugroho puji mn_26expDear milister,Mau nanya.Salah seorang teman punya problem masalah trafo. Dia punya trafo 380/220 3 fase, sementara diinginkan output trafo 120 V 1 fase. Bisakah output trafo yang 220 V 3 fase tersebut diubah menjadi 120 V 1 fase? Bagaimana caranya?Sejauh yang saya tahu, solusi gampangnya tinggal pakai "phase converter" saja. Dalam hal ini adakah... Read more » Electro Galvanized vs Hot Dip Galvanized 8:57 PM Migas Online No comments HDG, secara teknikal ada perbedaan dalam proses pengcoatingnya antara EG dan HDG... EG kalau boleh dikatakan lebih condong zinc coating proses yang mempergunakan arus DC electro, sementara HDG dicelupkan kedalam cairan panas. EG banyak dipakai pada casing cabinet yang nanti akan dicoating dengan coating decorative, Kalau HDG biasanya pada peralatan2 besar seperti, tower listrik, bridge dan tiang listrik. Untuk segi keamanan dan kesehatan EG sebenarnya sudah tidak dipergunakan lagi. Di Amerika sendiri zince proses sudah diganti dengan manganes phosphate proses. Tanya - Heppy Siswantadi Dear All,Mohon informasi dari teman2 milist, adakah yang bisa menerangkan perbedaan / keuntungan / kerugian antara Electro galvanized dan Hot Dip Galvanized.mungkin pertanyaan ini sangat basic sekali, tapi... Read more » Frekuensi Konverter 8:38 PM Migas Online No comments Design frequency converter ada 2 tipe:1. Solid state design, mengubah frekuensi dengan cara merubah dari AC(Frek A)->DC->AC (Frek.B)2. Rotary design, sering disebut juga MotorGenerator Sets Frequency Converter (MG Sets). Input AC(frek.A) di supplaikan ke motor yang kemudian menggerakkan generator, kemudian generator menghasilkan output AC(frek. B)Untuk pemilihan 2 tipe tersebut tergantung dari aplikasi yang bapak inginkan.Lebih jelasnya bisa diliat di www.georator.com atau www.50hz.com Tanya - NovriandyRekan milist sekalian,Saya mau ada gak konverter frekuensi dr 60 ke 50 hz. Kalau ada apa namanya dan dimana bisa didapatkan..?Terima kasih sebelumnya..Tanggapan 1 - riza_adriansyahDear mas novriandyKalau boleh tau ini untuk pengaturan apa yah? Kalau untuk pengaturan motor bisa menggunakan... Read more » Hitungan Cable Tray Ladder 7:20 AM Migas Online No comments Di dalam katalog vendor cable tray ada grafik perbandingan lebar kabel tray, jarak support, dan beban maksimum yang dapat ditahan oleh kabel tray mungkin bisa diminta ke vendor bapak. Tanya - andi hidayatDear All........Rekan2 Milister yang terhormat..Mohon bantuannya untuk menghitung kekuatan dari tray ladder 36" width and 18" .dimana distance antara support to supportnya berkisar 2 meter.apakah tray ladder tersebut sanggup menahan berat seorang electricians yang sedang pulling cable di atasnya.mohon pencerahannya dan bagaimana perhitungannya...Terimakasih..Tanggapan 1 - rio.hendigaPagi pak AHA,Maaf kalau boleh tahu lebih specific berat electrician, material specs dari ladder tsb,dll. Kenapa tidak supportnya aja yang diperpendek jaraknya ? Karena memang pengalaman saya saat pulling cable,... Read more » Over Load Relay Trip 12:33 AM Migas Online No comments Tidak akan berbahaya bila men setting overload relay di atas nilai arus full load motor sepanjang time current curve dari overload relay sesuai dengan kurva motor tsb. Pada banyak kasus memang sering overload relay disetting melebihi arus full load motor untuk membolehkan motor di start, makanya perlu di check time current curve dari relay tsb dan kurva motor nya untuk mendapatkan setting yg akurat dan tidak membahayakan motor. Tanya - syamsul_mansur Dear Milliser,Saya mengalami masalah dimana Over Load Relay pada salah satu compressor selalu trip, data arus pada name plate motor sebesar 78.6 A sedangkan Rating Over Load Relay yg saya pakai sebesar : 37 A - 50 A.Pertanyaan saya adalah :1. Apakah Over Load Relay yg dipakai ratingnya terlalu kecil untuk beban motor tsb ?2. Apakah ada perhitungan... Read more » Perhitungan arus hubung pendek 11:56 PM Migas Online No comments Pada umumnya relay multifungsi memiliki proteksi yang lengkap . Tinggal terserah pada kita mau memakai semuanya atau tidak. Contoh relay untuk motor : GE Multilin SR369, SR469, Sepam M87, Siemens Siprotec 7SJxxx, ABB REM 615.Minimum proteksi yang diperlukanThermal overload (49)- Rotor jam (50LR)- Current unbalance (46)- Short Circuit (50)- Ground fault (50G)- Excessive number of start (66)- Undervoltage (27) Tanya - rantau derrantau Dear rekan-rekan milis, saya mau tanya, bagaimana cara menghitung arus hubung singkat pada suatu jaringan Turbin Alternator-Motor medium voltage ?Jaringan yang dimaksud adalah akan berencana dipasang 2 buah motor listrikdengan spesifikasi masing-masing sbb :- Tipe : Slip ring motor- Daya : 600 kW- Volt : 6 kV- Eff : 0,85 %dan motor tersebut langsung dihubungkan... Read more » Problem Unbalance Voltage 4:33 PM Migas Online No comments Pada dasarnya unbalance voltage terjadi akibat unbalance current juga. Artinya tegangan yang tidak seimbang kemungkinan muncul akibat1. sisi beban yang tidak seimbang2. sisi suplai sendiri yang tidak seimbang3. adanya arus bocor dari fasa ke neutral (earth leakage) Tanya Budi Raharjo Dear all,Mohon pencerahannya untuk problem berikut:Single line: Line feeder 220/380Vac 3P-4W dengan konfigurasi neutral solid grounded dari main LVDB ke load panel LVDB sejauh sekitar 150m. Kedua sisi terima dan kirim menggunakan breaker 3-P.1. Voltage sisi sending dalam kondisi breaker feeder di main LVDB posisi OFF dalam kondisi normal: Vph-n=226V dan Vph-ph=392V. Vn-gnd=0V.2. Dalam kondisi incoming MCB load panel LVDB posisi OFF, breaker feeder di main LVDB di ON. Tegangan sisi sending (di main LVDB)... Read more » Frekuensi Generator 5:11 PM Migas Online 2 comments Di project saya terdapat 3 buah generator diesel engine .Normal operation adalah 2 running paralel dan 1 stanby. Karena suatu case untuk penghematan fuel maka technician meng shut down kan salah satu dari generator tersebut. jadi diharapkan agar single running saja. akibat single running dengan load yang sama maka indicator frekuensi dibawah nominal ( < 60 Hz ) sementara load yang ada masih dibawah nominal capasity generator tersebut. mohon informasi rekan2 , pengecekan dan solving problem apakah agar frekuensi dapat kembali ke 60 Hz kembali. Tanya - kandar mokhamadDear All...Mohon bantuannya, di project saya terdapat 3 buah generator diesel engine .Normal operation adalah 2 running paralel dan 1 stanby. Karena suatu case untuk penghematan fuel maka technician meng shut down kan... Read more » Design Belt Conveyor System 8:01 PM Migas Online No comments Prinsipnya belt conveyor dipakai untuk memindah material baik satuan atau bulk curah, dengan putaran dari motor sebagai pengerak utama yang terhubung dengan drum atau dulu saya sebut Pulley, pulley inilah yang yang diselubungi.. oleh belt yang lebarnya sama dengan pully tersebut dan panjangnya belt menyesuaikan dengan kebutuhan atau kapasitas angkut serta jarak angkut material tersebut.Jika motor dijalankan maka pulley akan ikut berputar seiring motor hingga belt yang menyelubungi ikut bergerak tertarik kearah putaran drum atau pully tersebut.Motor head atau tail,: motor head adalah pengerak utama, sedangkan tail biasanya paling ujung atau ekor dari unit Belt conveyor dimana material di pindahkan tampa penngerak.Roller: adalah bagain dari belt conveyour yang berpungsi untuk mensupport... Read more » Electric Power Factor 8:50 PM Migas Online No comments Katanya jika power factor kecil maka tidak effisien pada generator, trafo, dan system distribusi?Kondisinya begini, plant saya punya electric generator sendiri (tidak beli dari PLN). Pembangkit berupa 5 buah gas turbin generator masing masing 2 MW.Sebagian besar (hampir semua) konsumen listrik adalah motor induksi sehingga power factor kecil kisaran 0.5-0.6 (terbaca di generator control panel).Apakah dengan meningkatkan power factor maka:1 Saya bisa meningkatkan effisiensi energi listrik saya (baca:menurunkan konsumsi fuel gas untuk generator)?2. Saya bisa mengurangi jumlah generator yang beroperasi? (karena katanya dengan peningkatan power factor maka tidak diperlukan kapasitas pembangkit yang besar) Tanya Muchlis Nugroho Numpang tanya tentang power factor.Katanya jika power factor... Read more » Rele Bucholz Power Transformer - Loss of trafo oil level 5:59 PM Migas Online No comments Mohon pencerahannya tentang teori rele Bucholz & prosedur testingnya untuk pengaman internal power transformer. Tanya - Budi Raharjo Rekan-rekan,Mohon pencerahannya tentang teori rele Bucholz & prosedur testingnya untuk pengaman internal power transformer.Terima kasih sebelumnya,Tanggapan 1 - abdul aziz Saya hanya coba input yang saya ketahui.Bucholz relay bekerja jika didalam trafo terjadi flash over ( umumnya short circuit ) yang mengakibatkan ada tekanan gas yang sangat keras sehingga menyebabkan pelampung yang di bucholz bekerja.Makanya waktu pemasangan bucholz ,tanda panahnya dipasang menuju ke konservator bukan dalam trafo.Cara pengetesannya sendiri mudah yaitu ada tombol di bucholz,kalau dipencet setengah indikasi alarm,sedang dipencet penuh indikasi trip.Ada juga dengan... Read more » High temperature Winding Motor 9:09 PM Migas Online No comments Apakah yang menjadi penyebab sehingga bapak merepair motor listrik? Pak Jazuli mengatakan "Karena troublenya berulang terus kami putuskan untuk me rewinding total ke Motor services." Apakah yang dimaksud dengan "troublenya berulang terus"? Apakah temperatur motor tinggi, kumparan motor terbakar, atau gangguan mekanis, atau yang lain? Apabila yang dimaksud adalah temperatur motor tinggi, maka langkah pak Jazuli me-rewind motor listrik belum tentu menyelesaikan masalah, karena biasanya kumparan motor listrik adalah "korban", bukan penyebab utama. Kumparan motor (stator) bisa menjadi penyebab utama kenaikan temperatur apabila memang umurnya sudah out of date. Namun apabila umur motor masih dalam servisnya, maka penyebab kenaikan temperatur motor listrik bisa bermacam-macam, misalnya :overcurrent... Legalisasi Pemasangan PSV 6:31 AM Migas Online No comments PSV di-design merujuk kepada dimana PSV itu akan dipasang, contoh: untuk pressure vessel dapat merefer kepada BPVC ASME Section-VIII. Tanya - Sketska Naratama Dear rekan-rekan MigasMau tanya sedikit terhadap ongoing project kami yang sedang menuju fase konstruksi di site, perihal design dan pemasangan PSV sebagai berikut:1- Apa dasar spec dalam men-design PSV?2- Dalam hal legalisasi, apakah diperbolehkan menggunakan reducer dalam pemasangan PSV? Selama fungsi dalam berjalan sesuai dgn guarantee mengapa tidak boleh? Apakah hanya karena alasan visual?Please share dan inform bagi yang punya pengalaman dalam hal ini. Trims.Tanggapan 1 - Akh. Munawir Mas kok anda tidak balik bertanya kepada mereka? apa reference/dasar melarang menggunakan reducer di PSV? Lalu lihat lagi apakah reference tsb... Read more » Foundation Fieldbus - Input dan Deliverables 7:16 AM Migas Online No comments Saat ini saya sedang persiapan untuk proyek yang melibatkan foundation fieldbus +/- 360 devices. Berdasarkan pengalaman rekan-rekan, input apa yang harus diberikan EPC kepada vendor instrument dan vendor control system (tidak fully field control system) serta deliverable apa yang bisa kita peroleh dari kedua vendor tersebut? Tanya - Yanoor YusackarimDear Rekans, Saat ini saya sedang persiapan untuk proyek yang melibatkan foundation fieldbus +/- 360 devices. Berdasarkan pengalaman rekan-rekan, input apa yang harus diberikan EPC kepada vendor instrument dan vendor control system (tidak fully field control system) serta deliverable apa yang bisa kita peroleh dari kedua vendor tersebut? Terima kasih atas sharingnya sebelumnya.Tanggapan 1 - Rachmadi Indrapraja Dear Mr. Yusackarim,This concern... Read more » Merubah winch menjadi hoist 2:50 AM Migas Online 1 comment Alkisah 3 hari yang lalu saya mendapatkan inquiry untuk pembuatan lifting equipment (kargo lift) yang akan digunakan untuk mengangkat keramik pada pembangunan gedung delapan lantai. Ketinggian gedung diestimasikan sekitar 60 meter. kapasitas alat angkat yang dibutuhkan adalah 2 Ton. Dari data yang ada akhirnya saya kirimkan spesifikasi desain hoist clas 2m/M5 capacity 2 ton dengan lifting height 100 m. hitung punya hitung keluarlah harga sekitar 200 juta. Pada saat quotation saya keluarkan kontraktor gedung tersebut kaget bagaikan melihat hantu disiang bolong. kontraktor : "Masa sampe segitu harga hoist 2 ton ??"Saya ... Read more » Instrumentasi untuk pipeline 12:56 AM Migas Online No comments Di Teknik instrumentasi tidak ada istilah yunior atau senior, sedangkan untuk personnya mungkin yang dimaksud posisi kerjanya yang belum /sedikit pengalaman kerja atau yang sudah bertahun2 berkecimpung di dunia kerja instrumentasi. Kalau anda atau siapapun lulusan Teknik Fisika (bid studi Instrumentasi) atau Elektro (bid studi Control system atau elektronika) tentu sudah mencukupi sebagai yunior Instrumentation engineer. Tapi jika anda bukan lulusan yang ada sangkut pautnya dengan Instrumentasi, mungkin memang perlu dan rajin ikut kursus Instrumentasi atau ikut seminar atau Instrument Vendor presentation atau launching product instrumentasi untuk menambah wawasan. Tanya - seno wardoyo Mohon informasi kalo untuk posisi junior instrumentasi engineer pd proyek pipeline yang dipelajari/disiapkan... Read more » Tanya Oil Flooded Air Compressor untuk Instrument 8:44 PM Migas Online 1 comment Mohon bantuannya, untuk instrument air apakah bisa saya menggunakan oil flooded air compreesor (screw type).Karena dari Instrument Engineer mensyaratkan agar tidak ada liquid carry over kedalam instrument (oil). Apakah dengan adanya dryer masalah oil carry over ini bisa diatasi? Apakah ada sayarat batas impurities yang diperbolehkan masuk kedalam instrument generator? Tanya - Helmi Rio Dear Rekan-rekan milis. Mohon bantuannya, untuk instrument air apakah bisa saya menggunakan oil flooded air compreesor (screw type).Karena dari Instrument Engineer mensyaratkan agar tidak ada liquid carry over kedalam instrument (oil). Apakah dengan adanya dryer masalah oil carry over ini bisa diatasi? Apakah ada sayarat batas impurities yang diperbolehkan masuk kedalam instrument generator? Terima... Read more » PD meter VS Turbine meter 1:55 AM Migas Online No comments Turbine meter digunakan untuk aplikasi upstream, yang nantinya akan dibagi menjadi flow yang menjadi lebih kecil, atau aplikasi downstream, yang dari banyak flow lebih kecil, digabung menjadi flow yang lebih besar.Kalo PD meter biasanya digunakan untuk aplikasi flow yang lebih kecil, bilamana turbine pada upstream, maka PD meter pada downstream.Turbine meter lebih rentan pada turbulensi, sehingga pada bagian upstream dari turbine itu perlu dipasang anti turbulen, seperti vane atau yang lainnya. juga ada syarat jarak minimal upstream dan downstream dari turbine itu yang harus bebas dari pipe tapping.Seperti untuk upstream minimal 10x dari diameter pipa dan downstream 5x dari diameter pipa. Tanya - vaulzan Saya mau tanya kelebihan dan kekurangan turbine meter di bandingkan PD meter untuk... Read more » Konvensional (4-20mA) dan Fieldbus untuk Power Plant 9:42 PM Migas Online 1 comment 4-20mA bisa langsung di convert ke fieldbus (data digital) melalui converter khusus. Baru dari fieldbus itu di bangun digital DCS-nya tapi mungkin ini jadi mahal karena bapak perlu banyak membeli converternya.Untuk solusi yang agak praktis connect saja semua I/O ke PLC (S7-300 series utk siemens atau Scheider quantun/premium), data analog tersebut oleh PLC diubah ke data digital dan di covert ke protocol profibusDP utk siemens atau modbus untuk scheider. Dari protocol comunikasi tersebut bapa bisa connect ke software HMI atau DCS. Tanya - imron rosadi Dalam design engineering proyek pembangkit PLTU Rembang (kap. 2x350 MW), PLTU Suralaya-8 (kap. 600 MW) serta Combine Cycle PLTGU Tanjung Priuk (kap. 740 MW) scope Distributed Control System (DCS) masih menggunakan signal konvensional (4-20... Read more » Prinsip Kerja Proximity 9:38 PM Migas Online No comments Sensor Proximity biasanya digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya suatu object.Jenis sensor proximity: limit switch, ultrasonic proximity, proximity(infra merah), kamera dan lain sebagainya.Cara kerjanya, bila cahaya dari proximity memantul pada suatu benda (mis garis), maka cahaya tersebut akan memantul dan diterima oleh basis phototransistor,maka phototransistor menjadi saturasi(on)sehingga tegangan output akan mendekati 0 volt. Sebaliknya jika tidak terdapat pantulan maka basis phototransistor tidak mendapat arus bias sehingga menjadi cut-off, dengan demikian tegangan output sama dengan tegangan Induk (Vcc). Tanya Slamet Riyadi Bpk / ibu.Mohon informasinya ,Bagaimana cara kerja atau prinsip kerja dari proximity ?Tanggapan 1 - Sketska Naratama Dear pak Slamet,Mirip... Read more » HAZOP 7:41 PM Migas Online No comments HAZOP : Hazard & Operability Selalu diawali dengan istilah "What If" atau "Andai / Jika" Misalkan: Suatu pressure vessel di desain untuk tekanan 25 Psi. Darimana kita tahu bahwa tekanan tersebut adalah 25 Psi, tentunya harus ada instrumentation sebagai alat ukur. Tanya Hardika AdiyagsaSaya Adi,Mahasiswa Fisika Teknik,,,dengan Bidang Minat Rekayasa Instrumentasi..,,kebetulan Berencana mengambil Tugas Akhir(TA) yang Berhubungan dengan HAZOP pada Plant Separator.yang ingin saya tanyakan : 1.Sebenarnya Apakah ada Keterkaitan secara Khusus antara HAZOP Dengan Instrumentasi sendiri??(Maklum Lagi Bingung menentukan Judul TA.) 2. Tahapan Apa yang dilakukan oleh Engineer Setelah menentukan deviasi dan parameter yang lain dengan menggunakan Guide Word, Apakah ada perhitungan Khusus soalnya... Read more » Bertanya tentang kabel 5:13 PM Migas Online No comments Jika saya mempunyai motor yang membutuhkan kabel untuk :1. kabel untuk power - 2 buah ( L1 & L2 )2. kabel untuk instrument 4-20mA - 2 buah ( + & - )Pertanyaannya :1. Apakah "harus" menggunakan 2 kabel yang berbeda, satu untuk power dan satu untuk instrument.?2. Apakah saya dapat menggunakan 1 kabel dengan beberapa cable didalamnya ( 4core X 1.5 mm2 ) ?3. Apakah yang dimaksud dengan cable type flame retardant ? Cable seperti apa? Apakah umum dipasaran ( glodok / kenari ). Jika ada contoh sangat membantu.Note : Motor tersebut cukup kecil ( Honeywell series 72 Modultor IV )Mohon saran dan bantuannya. Tanya Afrizal.Achmad.Madhy afrizal@kotaminyakDear member,Jika saya mempunyai motor yang membutuhkan kabel untuk :1. kabel untuk power - 2 buah ( L1 & L2 )2. kabel untuk instrument... Read more » SIL(Safety Integrated Level) 7:54 PM Migas Online No comments Secara sederhana SIL dijelaskan sebagai tingkat kategori probabilitas keselamatan suatu instrument [katakannya misanya sensor + transmitter] secara terpadu; dimana dalam konteks ini instrument tersebut diimplementasikan dalam aplikasi pengendalian ¡keselamatan proses¢ / SIS, berdasarkan tingkat kerumitan atau kritikal aplikasinya [mis : apakah pada plant chemical process atau plant nuclear power yang sangat high critical safety] . Tanya fadhli_halim@rekayasaDear all,Mohon bantuannya untuk menjelaskan SIL,dan juga parameter2 untuk menentukan jenis SIL.Tanggapan 1 - Crootth CrootthSilahkan baca tulisan Mas Mefredi CFSE di Jurnal KMI 2007 di www.migas-indonesia.netSaya kira itu adalah salah satu reference yang bagus.Tanggapan 2 - arnold antoniusDear mas Fadhli, mau tambahkan... Read more » Relief Valve Designation 12:04 AM Migas Online No comments Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4 st1\:*{behavior:url(#ieooui) } /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-stylename:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0;