MODEL EKSPERIMEN PENGUKURAN OBYEK BAWAH PERMUKAAN MENGGUNAKAN METODA GEORADAR By: Untoro, Awali Priyono 7 Sari Kendala utama dalam interpretasi metoda georadar akan timbul bila citra georadar tersebut merupakan respon dari benda obyek bawah permukaan yang cukup rumit seperti model geometri berongga, benda obyek berdimensi kecil dan model lapisan bumi yang disertai oleh gelombang pengganggu yang dominan. Citra georadar tersebut dapat menyebabkan kesulitan atau kesalahan dalam identifikasi jenis, bentuk, ukuran dan posisi dari benda obyek. Untuk itu, test parameter pada proses dekonvolusi dan migrasi merupakan hal yang penting dalam usaha meningkatkan kualitas citra. Koreksi topografi mutlak dilakukan pada permukaan yang berundulasi. Hasil eksperimen menggunakan metoda georadar memmjukkan bahwa metoda ini mampu mencitrakan anomaly benda bawah permukaan dengan lebih jelas. Melihat kemampuan metoda georadar seperti disebutkan diatas maka metoda ini sangat bermanfaat dalam masalah geoteknik, pertambangan, geoarkeologi dan pemetaan benda-benda bawah permukaan. Kata kunci : georadar, model obyek bawah permukaan. Abstract . The main constraint in the interpretation of georadar method will rise if the georadar images are the responses of the complicated subsurface object such as a hollow space, small dimension object and complex layering earth with prevailing noise. That georadar image can cause difficulties or misinterpretation in identification of material, shape, dimension and position of the objects. For that reason, parameter test in the deconvolution and migration process for subsurface models is very important in the effort to increase the image quality. Topographic correction also has to be conducted mainly on the undulation surface condition. Experiment using georadar method indicates those subsurface models is capable to image the subsurface object anomaly clearly. Based on its capability mentioned above this method is very useful in the problems of geotechnique, mining, archaeology and other subsurface mapping purposes. Keyword: georadar, subsurface models. Keterangan *) Program Studi Geofisika, Jurusan Geofisika I. PENDAHULUAN Metoda georadar adalah metoda geofisika yang menggunakan prinsip-prinsip gelombang elektromagnetik (EM) untuk memetakan bawah permukaan dengan target relatip dangkal. Gelombang EM dipancarkan kedalam bumi melalui antena pemancar (transmitter) dart gelombang pantul ditangkap oleh antena Jurnal Teknologi Mineral No.2, Vol.W/1999 dan Meteorologi, FMIPA-ITB penerima (receiver). Kedalaman penetrasi dan respon amplitudo yang terekam sangat tergantung pada sifat kelistrikan media atau batuan dan frekuensi gelombang yang dibangkitkan oleh antena pemancar. Karena frekuensi yang dibangkitkan georadar sangat tinggi (dalam orde MHz), maka metoda ini memberikan resolusi temporal dan lateral c&up tinggi. Prinsip pengukuran (akuisisi) dan 79