Materi Fisiologi - Pengambilan Otak Incisi kulit pada kepala dan dahi (os frontale) sampai bawah mata (orbital) Kulit dan jaringan tulang dari lekuk mata sampai foramen magnum Tarik kulit dan jaringan ke lateral untuk menjamin tidak adanya kulit, lemak atau otot yang ada di daerah tsb. Gunakan pisau/gergaji tulang, untuk membuat irisan pertama (pot. A) secara transversal di belakang orbital. Potongan B kira-kira ½ inci dari medial orbital kiri dan kanan sampai dasar (foramen magnum), ketiga potongan ini membentuk sudut kirakira 450 dari ventrikel axis . Sisipkan dalam potongan A sebatang kayu yang dapat digunakan untuk membuka cranium ke arah depan dan belakang. Pengelupasan meninges dipotong dengan menggunakan gunting atau scalpel sehingga otak dapat dilepaskan. Jika meninges antara hemisperium cerebral dan cerebellum masih menyatu setelah cranium dibuka, pisahkan antara keduanya dan juga duramater yang menutupi otak dan medulla spinalis yang mengelilingi foramen magnum, kalau perlu digunting. Pegang kepala bagian hidung / maxila kemudian dibalik searah gravitasi untuk memudahkan dalam pengambilan otak dari cavum cranialis. Setelah dapat diambil terlihat bagian otak : cerebrum, cerebellum , Brainstem dan medulla spinalis. Longgarkan brainstem, cerebellum dan medulla spinalis bagian cervix (depan) dari otak dengan membuat potongan dari cerebellum dan cerebri. Sheep Brain Dorsal View (Subcortical) Sheep Brain Medial View Sheep Brain Medial View Encephalon & Nervi cranialis Neurologi: Ilmu pengetahuan yang mempelajari syaraf. Dalam neurologi kita mempelajari sistema nervosum. Sistem nervosum merupakan sistem komunikasi yang terjadi di dalam tubuh. Contoh: Rasa sakit yaitu karena ada rangsangan yang diterima oleh reseptor yang ada dibagian perifer dan dilanjutkan sebagai impuls melalui syaraf menuju ke pars centralis. Sebaliknya ada impuls yang berjalan dari pars centralis menuju ke efektor / tepi bagian organ. Sistem nervorum ini pada dasarnya dapat diklasifikasikan dalam 2 bagian: 1. Central nervous system (CNS)/Sistem Syaraf Pusat terdiri dari otak/encephalon dan medulla spinalis 2. Peripheral nervous system/Sistem syaraf perifer/tepi. merupakan syaraf dan ganglion yg berasal dari encephalon dan medulla spinalis. Syaraf secara anatomis terdiri dari : 1. Syaraf Cranialis, yang berasal dari encephalon, dan 2. Syaraf Spinalis, dari medulla spinalis Klasifikasi secara fisiologis (arah impuls) syaraf terbagi dalam: 1. Aferent/syaraf sensoris, arah dari efektor ke central . 2. Eferent/syaraf motoris, arah dari central ke efektor. 3. Syaraf yang bersifat campuran yaitu syaraf yang bersifat baik aferent maupun eferent. CNS Struktur CNS terdiri atas 2 Iapisan yaitu 1. 2. Lapisan yg berwarna kelabu (Gray matter) sebagian besar terdiri atas sel-sel body disebut substansia grisea. Lapisan yang berwarna putih (White matter) merupakan sel myelin dari syaraf/perpanj angan fiber syaraf, Iapisan ini disebut substansia alba. Substansia gricea merupakan lapisan yang superficial pada cerebrum (otak besar) dan cerebellum (otak kecil) central pada medulla spinalis mempunyai bentuk seperti huruf H yang tidak teratur. Substansia alba merupakan Lapisan dalam pada otak, tidak termasuk nuclei dan ganglion. Axon : Merupakan processus yang bersifat efferent Tunggal Panjang bervariasi Lebih panjang dibanding dendrit. Ganglion : Kelompok cyton Di luar pars sentralis dari sistema nervorum, mis. ganglion radix dorsale Corpus yang berwarna kelabu/grey Mempunyai bentuk yang bervariasi Oval, pipih, kadang sulit dikenal. Synapse : Hubungan antar 2 neuron Kontinuitas neuron terputus Kontinuitas impuls terus melanjut Adanya reaksi fisiko-kimia Adanya transfer fiber satu syaraf ke syaraf lain disebut anastomose. Sejumlah anastomose akan membentuk anyaman yang disebut plexus. MENlNGES Encephalon maupun medulla spinalis terbungkus oleh selaput yang disebut meninges. Terdiri dari : Durameter Arachnoidea Piameter Fungsi : untuk melindungi (proteksi) nutrisi pada encephalon maupun medulla spinalis. Struktur : Membran jaringan pengikat yg kuat Membran transparan Membran tipis DURAMETER Membran jaringan pengikat yg kuat (pelindung) Terbagi dalam : 1 . Durameter Cerebralis / Durameter Encephali 2 . Durameter Spinalis 1. Durameter Cerebralis Membatasi cav. Cranialis, kecuali Fossa Hypophyse Terikat pada os cranii Membentuk periosteum kecuali pada pars basilaris dari os ocipitalis. Pada daerah-daerah tertentu ditandai dengan adanya pembuluh vena besar sebagai sinus durameter. Pada durameter kita jumpai dua lipatan besar yang terdapat pada muka interna (sebelah dalam) yaitu : Falx cerebri Tentorium cerebelli Falx cerebri: Lipatan median dimulai dari pars dorsalis durameter menuju ke arah ventral dan terletak diantara kedua hemisphaerium cerebri . Terikat pada os frontale ( cranial ) dan crista etmoidale ( caudal ) Tepi yang bebas adalah konkaf dan tipis, sedang tepi yang terikat tebal dan besar. Bersambung dg tentorium cerebelli membentuk Protuberantia Occipitalis interna fibrousa. Tentorium cerebelli : Lipatan dari durameter sepasang kanan dan kiri, miring (oblique) Lipatan medial dari pars posterior dinding lateral cranium Terdapat pada fissura / celah yang memisahkan antara cerebrum / otak besar dan cerebellum /otak kecil (fisura transversa) Dihubungkan kepada Hemispherium cerebri & cerebellum. Falx cerebri dan tentorium cerebelli membentuk Protuberantia occipitalis internafibrosa berbentuk 3 sisi, menempati spatium pada hubungan antara cerebelli dan hemispherium cerebri . Diafragma Sellae: Penebalan yang keras membentuk atap dari fossa hypofise. Terikat pada corpus presphenoidale di bawah sulcus opticus (Canalis Opticus). Terdapat foramen diafragma, berguna untuk saluran dari kelenjar endokrin pituitaria/ hypofise. Foramen ini terdapat sedikit dibagian anterior diantara pertengahan diafragma sellae. Terdapat foramen untuk arteri, nervus throclearis yang terletak di sebelah lateral dari foramen diafragma. 2. Durameter Spinalis. Tubuler Mulai dari articulatio atlanto occipitalis sampai pada pertengahan dari os sacrum. Diameter bervariasi Terbesar pada daerah dg gerakan yg banyak (C, C-TH, L-S) . Ujung caudal pipih Melanjut mengikuti medulla spinalis sbg tl yg sempit sp mendekati ujung posterior dari sacrum. Spatium epidural : Ruangan diantara durameter dan dinding dari canalis vertebralis. Besar bervariasi Terbesar di daerah gerakan terbesar dari colunma vertebralis. Thoraks, sebagian anterior dari lumbal mempunyai ruangan yang kecil. Dijumpai sejumlah lemak yang disebut lemak epidurale. Ditembus oleh radix nervus spinalis dan arteria spinalis. Vena vertebralis longitudinal dijumpai pada pars ventralis dari spatium. Spatium subdural : Spatium yang bersifat kapiler Terletak diantara durameter dan archnoidea. Terisi oleh cairan yang berfungsi pembasah permukaan selain juga melindungi tekanan dari luar. Terdapat pada pars cerebralis maupun pars centralis. ARACHNOIDEA : Membran hampir transparan, Iunak Diantara durameter dan piameter. Lapisan dekat durameter Membentuk dinding dalam spatium subdural Mempunyai trabekula sampai ke piameter. Spatium subarachnoidea : Diantara arachnoidea & piameter. Ukuran bervariasi. Ukuran besar disebut cysterna magna diantara cerebellum dan medulla oblongata. Mempunyai hubungan dengan ventrikel IV yg terletak di bagian dorsal dari medulla oblongata. Spatium Subarachnoidea pars Spinalis : Ukuran bervariasi, spt diameter dura spinalis Dilintasi trabekula, radix, dari n. cranialis dan spinalis khususnya di daerah spinalis oleh adanya ligamentum denticulatum. Terisi oleh cairan spinal. PIAMETER : Membran tipis Terdiri atas jaringan pengikat dan pembuluh darah Langsung menutupi pars centralis dari sistem nervorum. Punya processus yang berisi pembuluh darah ke dalam substansia otak & medulla spinalis. Piameter encephali : Menutup permukaan otak. Berisi ujung arteri cerebralis yang terletak pada spatium subarachnoidea. Mempunyai lipatan yang disebut tela chorioidea. Tela chorioidea di ventrikel ke 3, pada fissura transversa dan merupakan atap dari ventrikel ke3 Telachoriodea dari ventrikel ke 4 terletak diantara cerebellum dan ventrikel ke 4. Piameter spinalis : Lebih tebal dan lebih kuat dibanding piameter yang ada di encephalon. Melekat erat pada permukaan Punya lipatan tebal masuk fiss. Ventralis. Penebalan dibagian ventral ujung Linea splendens, sepanjang linea terdapat arteria spinalis ventralis . Lipatan lateral dari piameter disebut ligamentum denticulatum dari arachnoidea ke arah durameter, titik keluar radix N .Spinalis Meningitis adalah peradangan pada meninges yang mempunyai gejala-gejala berupa bertambahnya jumlah dan berubahnya susunan cairan cerebrospinal Infeksi yang terjadi mungkin disebabkan bakteri atau virus dan diagnosa dapat dilakukan dengan memeriksa cairan cerebrospinal yang diambil melalui punksi lumbal. Sistem ventrikuler terdiri dari beberapa rongga dalam otak yang berhubungan satu sama lain. Ke dalam ronggarongga itulah plexus koroideus menyalurkan cairan cerebrospinal. Plexus koroideus dibentuk oleh jaringan pembuluh darah kapiler yang sangat halus dan ditutupi oleh bagian piameter yang membelok ke dalam ventrikel dan menyalurkan cairan cerebrospinal . Kedua ventrikel lateral masing-masing berada satu pada setiap hemispherium cerebri, dan bersambung dengan ventrikel ketiga yang terletak pada garis tengah antara kedua thalamus. Ventrikel ketiga bersambung dengan ventrikel keempat yang terdapat diantara cerebellum, pons dan medulla oblongata, melalui saluran kecil aquaductus cerebri. Celah-celah pada atap ventrikel keempat memungkinkan cairan cerebrospinal memasuki ruang subarachnoidea yang mengelilingi keseluruhan encephalon dan medulla spinalis. Cairan cerebrospinal adalah hasil sekresi plexus choroideus. Cairan ini bersifat alkali, bening mirip plasma. Sirkulasi cairan cerebrospinal, cairan ini disalurkan oleh plexus choroideus ke dalam ventrikel-ventrikel yang ada di dalam otak. Cairan itu masuk ke dalam kanalis centralis medulla spinalis dan juga ke dalam ruang subarachnoidea melalui celah-celah yang terdapat pada ventrikel keempat. Oleh karena susunan ini maka bagian syaraf otak dan medulla spinalis yang sangat halus terletak diantara dua lapisan cairan. Lapisan cairan sebelah dalam yang merupakan isi dari ventrikel-ventrikel otak dan saluran pusat medulla spinalis, dan lapisan sebelah luar yang berada dalam ruang subarachnoidea. Dengan adanya kedua "bantalan air" ini maka sistem persyarafan terlindung baik. Otak (Encephalon) Pembagian otak pada periode awal mencakup tahap yang disebut tahap 3 vesikel, yaitu : 1. 2. 3. Proencephalon Mesencephalon Rombencephalon Dalam tahap perkembangan menjadi 5 vesikel, yaitu : 1. 2. 3. Proencephalon terbagi menjadi : Telencephalon dan Diencephalon Mesencephalon, tidak mengalami pembagian Rombencephalon terbagi menjadi metencephalon dan myelencephalon Secara makroskopik encephalon terdiri dari 3 bagian 1 . Cerebrum (Otak besar) 2 . Cerebellum (Otak kecil) 3 . Brainstem (Batang otak) 1 . Cerebrum Bagian yang terbesar dari otak Berpasangan Bentuk oval Sebagian besar terletak dibagian rostral dari cavum cranii. Berasal dari Telencephalon. Dipisahkan dari otak kecil oleh fissura transversa 2 . Cerebellum Bentuk oval, ireguler Letak dibagian posterior cav. Cranialis Di atas dari sebagian posterior dari Brain Stem. 3. Brain Stem Letak ventral , pars posterior encephalon Tempat perlekatan cerebrum dan cerebellum 1 . Cerebrum Cerebrum terdiri dari Hemispherium Cerebri Merupakan bagian terbesar dari encephalon Berpasangan Menempati sebagian besar cavum cranii. Permukaan dorsal terdapat banyak lipatan konveks yang disebut gyri. Gyri merupakan tonjolan-tonjolan yang dipisahkan oleh paritparit yang dinamakan fisura atau sulki. Kedua hemispherium cerebri dipisahkan oleh celah yang dalam yang disebut fisura longitudinale. Terdiri dari beberapa lobus sesuai letak tulang yang berada di atasnya, yaitu lobusfrontalis , Iobus parietalis, Iobus temporalis dan lobus occipitalis. Hemispherium cerebri dipisahkan dari cerebrum dengan adanya fissura transversa. Beberapa macam fissura yang terdapat pada permukaan hemispherium cerebri : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Fissura entomarginalis Fissura marginalis Fissura ectomarginalis Fissura supra sylvia Fissura presylvia Fissura transversa Fissura lateralis. Fissura rhinalis SHEEP BRAIN LATERAL VIEW Sheep Brain Dorsal View Sheep Brain Ventral View Facies Ventralis/Fac. Basalis: Permukaan bagian ventral ( muka basal ) Hemispherium cerebri berhubungan dengan dasar dari cavum cranil Tractus olfactorius Tractus ini terbagi dalam : Stria olfactoria medial Stria olfactoria lateral Trigonum olfactorium merupakan daerah trianguler yang agak konvex yang terletak diantara stria olfactorium lateral dan medial. Lobus pyriformis : Corpus berbentuk oval Terletak disebelah posteriolateral dari muka ventral Dipisahkan dari pedenculi cerebri oleh adanya fissura lateral Merupakan bagian dari ventrikel lateral Corpus callosum : Pita transversa Dasar fissura longitudinale Atap ventrikel lateral Fornix : Corpus median Di bawah corpus callosum Bertemu pada ujung-ujungnya Dasar ventrikel lateral dan merupakan atap ventrikel ketiga Margo dorsal dari foramen interventrikularis. Septum Pellucidum : Membran tipis Pemisah ventrikel lateral Corpus callosum (atas) Fomix (bawah) Ventrikel lateral (Ventrikulus lateralis) : Cavum ditengah Merentang ke lateral Pada bagian dasar : Nucleus caudatus Plexus choroideus Hippocampus Nucleus caudatus : Berwarna abu-abu, oval merupakan pars craniolateral dari dasar ventrikel. Yang terbesar terdapat dibagian anterior,mempunyai axis longus yang menuju ke caudolateral. Hipocampus : Berwarna putih Konvex Corpus posterior dari dasar ventrikel. Bagian posterior membentuk kurve mengelilingi thalamus. Berhubungan dengan muka profundus dari lobus pyriformis. Nucleus caudatus dan Hipocampus dipisahkan oleh sulcus yang miring dan berisi plexus chorioideus dari ventrikel lateral. Pars olfactoria dari encephalon Yang termasuk kelompok ini yaitu : Bulbus Olfactorius Tractus Olfactorius Stria Olfactorius Trigonum Olfactorium Lobus Pyriformis Bulbus Olfactorius : Sepasangan, oval Berdinding tipis Merupakan corpus yang terdapat pada ujung anterior Hemispherium cerebri . Menempati fossa Ethmoidale Pada permukaan anteriornya terdapat fiber dari n. olfactorius yang terdapat pada mucosa dari cavum nasl. Terdapat ruangan yang disebut ventrikel dari bulbus olfactorius. Ventrikel melanjut ke tractus olfactorius dan berhubungan dengan pars anterior ventrikel lateral. 2. Cerebellum Terdapat di atas medulla oblongata Di belakang dan di bawah dari extremitas posterior dari Hemispherium cerebri. Dipisalikan dari H. cerebri tsb oleh adanya fissura transversa. Cerebellum membentuk pars intermedia dari atap ventrikel 4 Terbagi: vermis (di tengah), dua hemispherium di lateralis dipisahkan oleh fissura sagital. Substansia medullaris (alba) membentang ke dorsal tertutup oleh substansia corticalis yang berwarna kelabu ( grisea). Vermis: Terdapat 2 extremitas. Extremitas anterior disebut lingua. Ujung posterior disebut nodulus Diantara extremitas-extremitas tersebut , dibagian ventral merupakan ventrikel 4 Hemispherium cerebelli disebelah lateral vermis. Permukaan cerebellum dijumpai gyri dan sulci. Pedenculi Cerebelli : Pada masing-masing sisi 3 buah Terdiri atas substansia alba yang menghubungkan cerebellum dengan medulla oblongata, pons, dan corpora quadrigemina. Ketiga pedenculi cerebelli tersebut yaitu : 1. Pedenculi posterior, mrpkan corpus restriformis yg menghub. cerebellum dg rnedulla oblongata. 2. Pedenculi intermedia, mrpkan brachium pontis, yg menghub. cerebellum dg pons. 3. Pedenculi anterior / brachium conjungtiva, mrpkan penghubung pedenculi cerebri & membentuk margo lateral dr ventrikel 4. Pedenculi ini mengandung fiber yang menghubungkan cerebellum ke bagian-bagian yang lain dari otak . 3. Brainstem Terdiri dari : 1. Medulla Oblongata 2. Pons 3. Pedenculli cerebri Muka pedenculli cerebri : Corpora quadrigemina Thalamus Posterior hemispherium cerebri Medulla oblongata : Berbentuk sedikit kerucut Pars posterior dari brainstem Membentang dari foramen magnum ke caudal melanjut sebagai medulla spinalis dan ke cranial menjadi pons Pada permukaan ventral dijumpai sulcus mediana, melanjut sebagai fissura ventralis dari medulla spinalis dan terdapat a. Basilaris. Di sepanjang dari sulcus mediana tersebut lebih kurang separuh anterior dijumpai adanya corpus yang sempit disebut pyramid Ke arah posterior, pyramid mengecil, pipih dan menghilang ke arah medulla Dicusatio pyramidum Terdapat n. acculomotorius pada margo lateral pyramid di dekat pons. N. Hipoglossus keluar dari pars posterior muka ventral. Permukaan lateral berbentuk konvex. Radix n. trigeminus, n. facialis dan n. acusticus keluar pada bagian dorsal dari muka lateral berdekatan dengan pons. N. glossopharyngeus, n. vagus, dan radix medullare dari n. acessorius keluar secara berturut-turut dari muka lateral. Permukaan dorsal dari medulla sebagian besar tertutup oleh cerebellum. Pars anterior adalah konkaf dan membentuk sebagian posterior dari fossa rhomboidea. Corpus restiformis merupakan bentukan margo dari fossa rhomboidea. Fossa rhomboidea ini membentang ke cranial melintasi pons dan lantai dari ventrikel ke 4. ' Pons cerebri Korpus ujung anterior dari medulla oblongata. Mempunyai bentuk yang konvex ditandai adanya sulcus mediana. Pons memasuki hemispherium cerebelli dan membentuk pedenculi intermedia/ bracium pontis. Corpora quadrigemina. Corpus yang bulat berjumlah 4 , pasangan yang anterior lebih besar dan dipisahkan dari pasangan posterior oleh sulcus. Dorsal lamina. Asal dari n. Trochealis dibagian posterior dari corpus posterior. Aquaductus cerebralis Pipa penghubung antara ventrikel 3 dengan ventrikel 4 Dikenal sebagai canalis mesencephali. Canalis ini dibatasi dibagian dorsal oleh lamina quadrigemina, dibagian ventral oleh pedenculi cerebri. Thalamus Corpus yang berbentnk oval Dorsal dari ujung anterior pedenculli cerebri Thalamus kanan dan kiri mempunyai hubungan yang pendek. Hubungan tsb secara melingkar kita jumpai adanya ventrikel 3 Dorsal thalamus tertutup oleh pars posterior dari h. cerebri Posterior dipisankan dari cerebellum oleh adanya tentorium cerebelli. Pedenculi cerebri Cranial pons dan agak melebar selanjutnya ke dorsal masuk h. cerebri Stria opticus berasal dari chiasma opticus kearah ujung anterior dari pedenculi dan menghilang diantara pedenculi cerebri dan lobus pyriformis Diantara pedenculi cerebri kita jumpai adanya lekukan tri anguler yang disebut fossa interpedencularis yg membentang dari pons sampai chiasma opticus. Tuber cinerium ialah bentukan oval yang terdapat pada ujung anterior dari fossa Corpus mamilaris merupakan bentukan oval yang terdapat pada posteriolateral dari tuber cinerium. Tangkai pituitaria merupakan tuba/ saluran central terdapat diantara 2 corpus mammilaris. Pada tangkai pituitaria dijumpai hipophysis cerebri yg menghubungkan hipophysis cerebri dengan ventrikel ketiga Asal dari n . oculomotorius (N. III) yaitu pada muka ventral pedenculi, sedikit anterior pons. Lamina quadrigemina : Bagian dorsal pedenculi pars posterior. Tebal Pars anteriornya berhubungan dengan thalamus Pars posterior melanjut sebagai velum medullare anterior. Hipothalamus : Diantara thalamus dan pedenculi cerebri Berdekatan dengan : Corpus mammilaris Tubercinerium Chiasma nervi optici Infundibulum : Lobus posterior dari hipophysis cerebri Berisi sel body (nuclei) yang berhubungan dengan regulasi aktifitas visceralis. Hipothalamus dihubungkan oleh tractus/ fiber ke hampir semua daerah dari encephalon dan medulla spinalis Ventrikel-Ventrikel dalam Encephalon : Ventrikel lateral: Merupakan rongga berbentuk kurva Terdiri atas ventrikel I dan II yang terdapat di dalam H. Cerebri Berhubungan dengan ventrikel III melalui foramen interventricularis. Atap dari ventrikel lateral dibentuk oleh corpus callosum Pada dasar oleh nucleus caudatus yang kedudukannya anteriolateral dan hipocampus yang posteriomedial Tiap-tiap ruangan mempunyai pars centralis, pars anterior serta pars posterior. Pars anterior dan pars posterior juga dikenal sebagai cornu anterior dan cornu posterior. Pars centralis: Berbatasan septum pellucidum dan.fornix. Cornu anterior : – – – – Pendek Pars anterior Dihubungkan dengan pipa yang pendek melalui Substansia dari cerebrum dan tractus olfactorius. Cornu posterior : Panjang Melebar ke lateral dan caudal Berakhir pada lobus pyriformis Atap : Corpus callosum Lantai : Nucleus caudatus & Hippocampus Foramen interventrikularis : Penghubung antara ventrikel lateral & ventrikel III Terletak diantara fornix dan pars anteriodorsal thalamus. Ventrikel III : Mengelilingi hubungan thalamus kanan dan kiri. Merupakan cavum yang circuler dengan ruangan yang lebar. Melingkari daerah perhubungan thalamus dengan melalui foramen interventrikularis. Berhubungan melalui aquaductus cerebri ke ventrikel IV. Pada ventrikel ini ditemui 2 Iipatan / diverticuli / recessus . Recess posterio dorsal merupakan tangkai dari kelenjar epiphyse cerebri / kelenjar pineal body Recessus antero ventral melanjut ke infundibulum dari kelenjar pituitaria. Ventrikel IV : Diantara brainstem dan cerebellum. Dorsal medulla oblongata membentang ke anterior dan posterior. Pada ujung posterior dijumpai lubang untuk masuk canalis centralis medulla spinalis Anterior merupakan aquaductus cerebralis yang berhubung;an dengan ventrikel III Mempunyai hubungan melalui apertura lateralis dengan spatium subarachnoidea. Berhubungan dengan canalis centralis pada medulla spinalis. Fossa Rhomboidea : Meliputi : Pars anterior medulla oblongata Pons Pars posterior pedenculi cerebri Lateral : Pedenculi cerebelli anterior & posterior. Atap : Pars ccntralis cerebellum, vellum medullare pars anterior. Vellum Medullare posterior : Ditutup piameter Akhir fossa rhomboidea pd pedenculi cerebri & cerebellum . Plexus chorioideus : - Banyak kapiler pembuluh darah - Berwama kelabu - Memproduksi cairan cerebrospinal - Dijumpai pada ventrikel encephalon. - Pada sulcus yang memisahkan nucleus dan hipocampus Kelenjar Endokrin : Hypophysis Cerebri : Dikenal sebagai Pituitaria / Glandula pituitaria. Terdapat di fossa hipophyse dan hampir sempurna dikelilingi oleh retae mirabili cerebri . Bentuk corpus oval Berhubungan dengan ventrikel III melalui tangkai pituitaria. Infundibulum adalah ruangan yang terdapat dalam tangkai pituitaria. Tangkai ini dengan melalui foramen diafragmatica dari diafragma sellae dan terletak diantara corpus mammilaris untuk mencapai ventrikel. Glandula ini mempunyai 2 Iobus yaitu: Iobus anterior dan lobus posterior. Masing-masing lobus tsb berbeda fungsinya. Lobus anterior : Merupakan lobus glandularis (adenohipophyse) Dari mucosa pharyngea Penghasil hormon prolaktin, FSH dan ACTH. Lobus posterior : Merupakan lobus yang berisi nervous (Neurohipophyse ) . Dari otak & batang otak Berhubungrn dengan otak Pineal Body ( Glandula Pineal ) : Juga disebut epiphyse cerebri. Di belakang thalamus Dorsal dari corpora quadrigemina Ventral dari muka tentorial H. cerebri . Pada pars posterio-dorsal berhubungan dg ventrikel III Minggu II NERVI CRANIALIS (Nn. Cerebralis) Syaraf yg berasal dari encephalon Berjumlah 12 pasang. Keluar dari brain stem dan ventral cerebrum. Diberi nama dari anterior ke posterior sesuai fungsi, distribusi dan aksi otot yang diinervasi. Syaraf cranialis no. II , III , IV , VI juga cabang optalmicus dari syaraf V mempunyai inervasi ke struktur mata. Syaraf cranialis no III, VII, IX, X mempunyai fiber yang bersifat otonom/parasimpatik. Syaraf no I. (N. Olfactorius) : Bersifat sensoris Pembau. Terdiri dari Fiber berasal dari sel dalam mucosa regio olfactorius di cavum nasi dan dari organ vomero nasal. Fiber ini masuk ke cavum cranii dengan melalui foramina cribiformis pada lamina cribrosal Berhubungan dengan muka anterio bulbus olfactorius. Syaraf no II (N. Opticus) Bersifat sensoris untuk penglihatan Membawa impuls yang berasal dari sel-sel retina ( afferent ) . Sel-sel ini terdapat pada papilla opticus, meninggalkan bola mata melalui area cribrosa sclera yang lateral. Fiber selanjutnya dikelilingi oleh m. retractor oculi menuju foramen opticum. Chiasma opticus yang terletak dalam sulcus opticus adalah struktur yang berbentuk x yang dibentuk oleh n. opticus dan tractus opticus. Di chiasma ini fiber dari n. opticus saling menyilang. Tractus opticus menuju ke caudal dan lateral dari chiasma pada muka lateral dari cerebellum. Tractus se]anjutnya melintasi pars anterior pedenculi cerebri dan membelok ke dorsal di dalam fissura lateralis. Tractus ini berakhir pada pars posterior thalamus. Syaraf no III (N. Oculomotorius) Bersifat motoris Keluar dari muka ventral pedenculi cerebri sedikit anterior pons. Syaraf menuju ventral dan caudal / ventrocaudal ke foramen lateral dari diafragma sellae selanjutnya masuk fossa hipophyse. Syaraf meninggalkan hipophyse dengan melalui bagian atas foramen orbitorotundum dan masuk ke orbitorotundum masuk ke cavum orbitalis pada apex bersama-sama dengan n. ophtalmicus. Syaraf ini bercabang dua Cabang dorsal menginervasi m.rectus dorsalis dan m. Ievator palpebra dorsalis Cabang ventral menginervasi pada m. rectus ventralis, m. rectus medialis dan m. obliquus ventralis. Syaraf ini juga membawa fiber yang bersifat parasimpatis dengan inervasi pada m. sphincter pada pupil yaitu dengan melalui n. ciliaris. Syaraf no IV. (N. Trochlea) Bersifat motoris Syaraf terkecil, inervasi terbatas. Dari pedenculi cerebri anterior Di posterior corpora quadrigemina . Syaraf masuk ke fossa hipophyse bersama n. trigeminus Syaraf meninggalkan fossa hipophyse melalui foramen orbitale masuk ke cavum orbitale bersama n. ophtalmicus dan menginervasi m. obliquus oculi dorsalis. Syaraf V (N. Trigeminus) Bersifat campuran ( sensoris & motoris ) Keluar dari radix berasal dari pars lateral medulla oblongata dan berdekatan dengan pons. Syaraf masuk ke pars lateral fossa hipophyse. Syaraf ini mempunyai ganglion yang disebut ganglion semilunaris. N.Trigeminus terbagi dalam 3 cabang utama yaltu : l . N. Ophtalmicus 2. N. Maxilaris 3. N. Mandibularis 1 . N. Ophtalmicus. Sensoris Masuk fossa orbitalis dan memberikan 3 cabang yaitu : – a. N. cornualis, – b. N. Iacrimalis, – c. N. frontalis, melanjut sebagai N. nasociliaris. a. N. Cornualis – Tipis / Iebar ; cab. Lateral. – Menginervasi corium tanduk dan kulit yang berdekatan. b. N. Lacrimalis – – – – Cabang medial Lebar / tipis Mencapai kelenjar lacrimalis bola mata. Menginervasi pada kulit dibagian atas bola mata termasuk palpebra superior. C. N. Frontalis = N. Supra orbitalis – Cab medial – Plexus dg N, Iacrimalis & N. Auriculopalpebralis. – Melalui canalis supra orbitalis bersama dengan vena dan arteri ventralis – Menginervasi pada kulit sekitar foramen supra. orbitalis. N. Nasociliaris: – Merupakan lanjutan n. ophtalmicus – Di antara muskulus rectus dorsalis dan m. retractor oculi. – Terdiri dari 2 cabang yaitu: - N. ciliaris yang kecil dan - N. infra trochealis yang besar. N. Infra trochealis : – Berjalan ke cranial di bawah trochlea ke canthus medial bola mata. – Menginervasi kulit & conjunctiva , ductus dan saccus lacrimalis. – N. Ciliaris : - Merupakan fiber sensoris dari bola mata. N. Ethmoidale : – Lanjutan N.Nasociliaris – Masuk cavum cranii melalui foramen ethmoidale bersama arteri ethmoidale di margo ventral fossa ethmoidale. – Nervus meninggalkan cavum cranii melalui foramen cribriformis – Inervasi pada mucosa septum nasi dan turbinata dorsalis. N. Maxillaris. – Sensoris – Cabang terbesar . – Meninggalkan cavum cranii melalui pars ventralis foramen orbitorotundum . – Masuk ke fossa pterygopalatina – Terbagi dalam N. Infra orbitalis dan N. Spheno palatina. N. Infraorbitalis : – Cabang yang dorsal – Berjalan melalui canalis infra orbitalis ,bersama-sama arteria dan vena. – Nervus keluar dari foramen infra orbitalis dan terbagi dalam 3 cabang : 1. N. Nasalis Externa 2. N. NasaIis Lateralis 3. N. Labialis Dorsalis 1. N. Nasalis Externa Merupakan cabang dorsal Berjalan kearah dorsocranial Nares anteriores 2. N. Nasalis Iateralis Merupakan cabang lateral Menginervasi kulit bagian lateral Nares anteriores 3. N. Labialis dorsalis Cabang ventral Menginervasi kulit dan membrana mucosa bibir atas. Kesemua cabang di atas mempunyai distribusi pada kulit daerah muka anterior dari foramen infra orbitalis. N. Infra orbitalis waktu di dalam canalis infra orbitalis akan melepaskan cabang-cabang yaitu : sebagai cabang dentalis atau cabang maxilaris alveolaris dari peritoneum. N. Spheno Palatina : – Terbagi dalam 2 cabang yaitu : 1. 2. N. Nasalis posterior, N. Palatina mayor /anterior 1. N. Nasalis posterior : – – 2. Masuk ke cavum nasi Menginervasi corpus turbinata ventralis. N. Palatina mayor : – – – – Berjalan melalui canalis palatina dalam sulcus palatina Menginervasi membrana mucosa palatum durum . Mempercabangkan diri sebagai N. Palatina minor (posterior). Cabang ini diberikan sebelum N. Palatina mayor masuk canalis palatina Inervasi pada struktur dari palatum molle. N. Mandibularis. 3. – – – Merupakan cabang posterior dan ventral dari N. Trigeminus Meninggalkan cavum cranii melalui foramen ovale dari allae temporalis os sphenoidale. Pada m. pterigoideus yang lateral syaraf terbagi dalam beberapa cabang yaitu : a. b. c. d. e. f. g. N. Buccinatorius N. Temporalis Profundus N. Massetericus N.Temporalis superficialis N. Pterygoideus N. Lingualis N. Alveolaris Mandibularis N. Buccinator . a. – – – – Dilepaskan pada tepi anterior mandibullae Berdekatan dengan foramen ovale. Menginervasi mucosa dari buccae. Cabang Parotidea. Cabang ini sebelum N. Buccinator masuk ke daerah buccae, masuk ke pars ventralis dari kelenjar salivarius parothydeus. b. N. Temporalis profunda Membentuk truncus pendek bersama dengan N. Masseterica Pada tepi anterior N. Mandibula Dekat foramen ovale. Menginervasi m. Temporalis. c. N. Massetericus – – Tepi anterior articulatio temporomandibularis Masuk m .masseter dan menginervasi muskulus tersebut. d. N. Temporalis Superficialis - Pada tepi posterior mandibulla - Di bawah foramen ovale. - Syaraf ke cranial di bawah lgl parotidea - Berhubungan dengan n. buccalis dorsalis - Distribusi pada kulit di daerah anterior m. Masseter. e. N. Pterygoideus Bajumlah I atau 2 Keluar di,antara N.buccinator dan N.mandbulla. Nervus ini pendek, menginervasi m. Pterygoideus. f. N. Lingualis Merupakan cabang anterior Cabang terakhir n. Mandibullaris. Nervus sampai ke radix dari lingua. Pada pertengahan lingua syaraf terbagi dalam cabang yang superficial dan profundus. Cabang superficial menuju cranial pada kelenj ar salivarius sub lingualis dan menginervasi kelenjar & mucosa kelenj ar tsb. Cabang profundus merupakan cabang ventral, distribusi ke membrana mucosa dan papilla fungiformis. g. N. Alveolaris mandibullae – Merupakan cabang terbesar dan terpanjang berjalan diantara mandibulla dan m.pterygoideus yang medial – Nervus masuk foramen mandibulla dalam canalis mandibullaris. g. N. Alveolaris mandibullae Merupakan cabang terbesar dan terpanjang berjalan diantara mandibulla dan m.pterygoideus yang medial Nervus masuk foramen mandibulla dalam canalis mandibullaris. Syaraf keluar melalui foramen mentale Terbagi cabang mentale ( Inervasi kulit dagu & bibir bawah ) dan cabang incisivus ( Inervasi pada dentis incisivus ). Cabang mylohyoideus sebelum syaraf tersebut masuk foramen mandibulla ( inervasi pd m. Mylohyoideus ) Cabang Premolars dan Molars Syaraf no VI (N. Abducent) Bersifat motoris Keluar dari medulla oblongata dekat pons dan piramid. Masuk dalam fossa hipophyse bersama n. trigeminus Keluar melalui foramen orbitorotundum, selanjutnya masuk fossa orbitalis pada apex periorbital. Inervasi m . retractor oculi dan m. rectus lateralis. Syaraf no VII (N. Facialis) Bersifat campuran Keluar dari lateral medulla oblongata tepat di belakang pons. Syaraf menuju meatus acusticus externa bersama-sama n.acusticus internus. Syaraf meninggalkan cavum cranii melalui canalis facialis Syaraf masuk dalam substansi gld . salivarius Parotideus Terbagi dalam : – – – – – – – N. Buccalis dorsalis N. Buccalis ventralis. Chorda Tympani N. Auricularis posterior N. Auricularis Internus / Profundus N . Digastricus N. Auriculopalpebralis N. Buccalis Dorsalis : – Cabang dorsal & terbesar – Inervasi: M. Malaris , M. Zygomaticus, Di daerah Nares , M. Buccae /Commissura labialis N. Buccalis Ventralis : – – – – – – Cabang ventral Inervasi : M. Masseter M. Orbicularis oris M. Buccinator Glandula Saliva Parotideus Chorda Tympani : – – – – Dalam canalis facialis. Melintasi cavum tympanica Keluar melalui fissura petro tympanica Hubungan dengan cabang lingualis dari N. Mandibullaris. N. Auricularis posterior : – Tepi atas facialis – Dekat foramen stylomastoideus . – Menginervasi m. auricularis posterior. N. Auricularis interna / profunda : – Dekat N. auricularis posterior. – Terdapat dalam cartilago conchalis – Menginervasi kulit muka interna auricula externa. N. Digastricus : – Dekat foramen stylomastoideus – Menginervasi m. digastricus, m.Occipitohyoideus dan m. stylohyoideus. N. Auriculo palpebralis : – Tepi dorsal n. buccalis yang dorsal – Terbagi daiam cabang : N. Auricularis anterior dan N.Temporalis. – N. Auricullaris anterior menuju dan menginervasi m. auricullaris anterior. – N. Temporalis menuju canthus lateralis bola mata menginervasi m.orbicullaris oculi, dan m. cutaneus frontalis anterior Syaraf no.VIII (N. Acusticus) Bersifat sensoris untuk pendengaran. Terbagi dalam cabang : – Cochlear – Vestibular Keluar dari muka lateral medulla oblongata Masuk meatus acusticus internus Cabang cochlear fungsi sebagai pendengar Cabang vestibular inervasi pada canalis semisircularis dan berfungsi membawa sensasi posisi keseimbangan. Syaraf no IX (N. Glossopharyngeus) Keluar dari lateral medulla oblongata Dibelakang n. acusticus. Sifat campuran yaitu : sensoris dan motoris. Keluar melalui foramen lacerum anterior. Syaraf menuju ventral cornua mayora os hyoideus dan terbagi dalam : – Cabang pharyngea – Cabang lingualis Cabang pharyngea : – Bersama fiberr dari n. vagus dan nervus sympaticus yang berasal dari ganglion cervicalis anterior, membentuk plexus pharyngeus. – Menginervasi pharyngeus dan mucosa di daerah pharyngeus. Cabang lingualis : – Sepanjang tepi ventral cornua mayora dari os hyoideus dan menghilang dibawah m.hyoglossus – Terbagi cabang : Palatum molle Isthmus faucium. Tonsil – Menginervasi mucosa dan pars posterior lingua. Syaraf no X (N. Vagus) Sifat campuran Terisi fiber eferent dan aferent dari larynx Fiber parasimpatis untuk cor, pulmo dan organ- organ abdominal. Syaraf keluar dari muka lateral medulla oblongata Dibelakang n. Glossopharyngeus Keluar melalui foramen lacerum posterior. Truncus vagosympaticus mengikuti tepi dorsal arteri carotis comunis sampai posterior leher . Di daerah aorta, nervus terbagi menjadi 2 cabang yaitu : cabang dorsal dan cabang ventral, kemudian melanjut ke caudal pada tepi dorsal dan ventral oesophagus. – Cabang yang dorsal lebih besar dan bersatu menjadi truncus nervus oesophagus dorsal. – Cabang yang ventral bersatu menjadi truncus n.oesophagus ventral. N. Vagus dexter bersama Vena cava anterior melintasi trachea, sejajar aorta, terbagi dalam cabang dorsaI dan ventral. N. vagus sinister berhub. dg truncus brachiocephalicus, melintasi muka kiri aorta di atas a. puImonalis.Terbagi dalam cabang dorsal dan cabang ventral. Truncus tersebut masuk ke abdomen melalui hiatus oesophagus. Cabang-cabang n. Vagus : – Pars Cervicalis : a. Cabang Pharyngeus b. Cabang Laryngeus Anterior / Superficialis / Cranialis – Pars Thoracalis : N. Recurrents/ Laryngeus posterior : a. Cardiaci b. Thoracales et Oesophagus c. Bronchiales Pars Cervicalis a. N. Pharyngeus : Dilepaskan di atas pharyng Membentuk plexus pharyngeus Menginervasi mm. Pharynx & Palatum mole. b. N. Laringeus anterior : Dilepaskan di dekat bulla tympanica Berjalan ke ventral melintasi lgl. Pharyngeus . Lebih besar Ramifikasi Pada : Membran muka Larynx Dasar Pharynx Syaraf memberi cabang external untuk m, crico thyroidea Cabang internal untuk larynx melalui foramen thyroidea, menginervasi mucosa larynx. Pars Thoracalis : N. Laryngeus posterior / recurent : – Dilepaskan dalam thoraks – N. Laryngeus Dexter dilepaskan di bawah a. brachialis di medial dari a. costo cervicalis. Syaraf melanjut pada muka ventral trachea,melintasi a. carotis comunis secara oblique sampai mendekati larynx. – N. Laryngeus sebelah kiri dilepaskan dekat dengan aorta. Berjalan dibelakang aorta disebelah kanan, membelok ke depan pada muka ventral trachea a. Cabang cardiaca (Ramus) : Menuju cor Dilepaskan vagus di dekat lubang masuk ke rongga dada. Inervasi cor dan Pembuluh darah besar. b. Ramus Trachealis : Bersama cabang dari N. Recurent , Ganglion cervicalis Posterior , Ganglion Thoracalis Anterior membentuk Plexus trachealis Posterior & Plexus Oesophagei. Inervasi : Trachea, Oesophagus dan cor. c. Ramus Bronchialis : Pada radix pulmo Plexus pulmonary Inervasi : Bronchi dan pulmo Syaraf no. XI (N. Accesorius) Bersifat motoris Mempunyai radix spinalis dan radix medullaris. Radix spinalis dibentuk oleh fiber di daerah vertebrae cervicalis yang ke 5 dan ke 6. Radix medullaris berasal dari medulla oblongata. Syaraf meninggalkan cavum cranii melalui foramen lacerum posterior. Syaraf menuju ke ventro caudal pada alae atlantis terbagi dalam cabang dorsal dan cabang ventral. Cabang dorsal : – Pada muka profunda m. cleido occipitalis dan m.Trapezius – Menginervasi m. trapezius. Cabang ventral : – Melintasi oesophagus dan trachea ke profunda m.sternomastoideus dan m. sternomandibullaris. Syaraf no. XII (N. Hipoglossus) Bersifat motoris Keluar dari muka ventral medulla oblongata Dekat dengan foramen hipoglossus. Syaraf meninggalkan cavum cranii dengan melalui foramen hipoglossus. Syaraf menuju ventral pada muka anterior dari bulla tympani dan melintasi arteri occipitalis mendekati bagian akhir arteri carotis comunis. Syaraf menuju ke cranial mengikuti tepi ventral Iingualis sampai pada radix lingua. Syaraf ini menginervasi m. hyoglossus, m. geniohyoideus dan Mm. Iidah.