BAB II KERANGKA KONSEP 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi

advertisement
9 BAB II
KERANGKA KONSEP
2.1
Komunikasi
2.1.1 Definisi Komunikasi
Komunikasi menurut James A.F Stoner & Charles Wankel adalah “ Salah
satu cara manusia untuk berhubungan dengan melibatkan pengertian atau maksud
yang dipersatukan, dengan syarat mereka perlu sepakat dengan definisi istilahistilah yang digunakan berdasarkan sesuatu yang sifatnya simbolik seperti huruf,
angka dan perkataan yang melambangkan atau menyerupai hal-hal yang dapat
menyampaikan ide atau pesan yang ingin disampaikan ( Stoner & Wankel, 1989 ).
Teori lain mengatakan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian pesan atau
informasi baik verbal maupun non verbal baik lisan maupun tulisan yang akan
disebarluaskan pada receiver ( penerima ) dan di interpretasikan oleh si penerima
pesan. Di dalamnya terdapat pesan atau informasi yang akan disampaikan,
terdapat feedback di dalamnya. Baik digunakan dalam bentuk hubungan
relationship, interpersonal, small group, publik maupun media. Selain itu, dalam
buku communication in business disebutkan “ komunikasi adalah pertukaran
pemikiran, pendapat, pesan, informasi dan sebagainya yang memiliki tujuan dan
diperlihatkan secara pribadi maupun tidak, melalui simbol atau isyarat yang
bertujuan untuk mencapai tujuan bersama.” ( Rosenbalatt, 1983 )
10 Dari teori-teori diatas, peneliti menyimpulkan bahwa komunikasi
merupakan sebuah proses pertukaran informasi atau pesan yang memungkinkan
interaksi antara dua orang atau lebih, yang kemudian di dalamnya terdapat
kegiatan mengirim atau memberi, menerima dan menanggapi ( umpan balik )
pesan-pesan atau informasi tersebut melalui perantara sebuah media atau channel
dalam penyampaiannya.
2.1.2 Proses komunikasi
Dalam proses komunikasi melibatkan tiga unsur utama atau unsur dasar
dalam proses komunikasi, yaitu :
1. Pengirim ( sender )
2. Pesan ( Message )
3. Penerima ( Receiver )
Dari ketiga unsur utama di atas, pengirim ( sender ) yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah pihak PT. Bakrie Telecom, pesan ( message ) yang dimaksud
adalah komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh pihak PT Bakrie Telecom
kepada khalayak. Sedangkan penerima ( receiver ) adalah orang yang menjadi
sasaran penyampaian pesan komunikasi, yang dalam pembahasan penelitian ini
adalah pelanggan esia prabayar.
11 Komunikasi yang dilakukan dapat berupa komunikasi verbal, yang berupa
kata-kata lisan atau tulisan, atau berupa komunikasi nonverbal, yang diungkapkan
dengan tindakan, gerak tubuh, ekspresi wajah, musik, gambar ataupun video.
Proses komunikasi secara garis besar terbagi menjadi dua tahap, yaitu :
a. Proses komunikasi secara primer
Adalah proses penyampaian pikiran, pesan dan perasaan seseorang
kepada orang lain melalui atau dengan menggunakan lambang ( symbol )
sebagai media untuk menyampaikannya. Lambang atau simbol sebagai
media primer dalam proses komunikasi antara lain adalah bahasa, isyarat,
gambar, warna, dan lain sebagainya yang secara langsung mampu “
menerjemahkan “ pikiran, pesan atau perasaan komunikator kepada orang
lain yang dalam hal ini adalah komunikan.
b. Proses komunikasi secara sekunder
Adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang
lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah
memakai lambang sebagai media pertama. Seorang komunikator
menggunakan media kedua dalam melancarkan komunikasinya karena
komunikan sebagai sasarannya berada di tempat yang relatif jauh atau
jumlahnya banyak. Surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio,
televisi, film, internet dan lain sebagainya adalah merupakan media kedua
yang sering digunakan dalam komunikasi. Sejalan dengan berkembangnya
masyarakat beserta peradaban dan kebudayaannya, komunikasi bermedia (
12 mediated
communication
memadukan
komunikasi
).
Mengalami
berlambang
kemajuan
bahasa
dengan
pula
dengan
komunikasi
berlambang gambar dan warna.
Karena proses komunikasi sekunder ini merupakan sambungan
dari komunikasi primer untuk menembus dimensi ruang dan waktu, maka
dalam menata lambang – lambang atau simbol – simbol untuk
memformulasikan
isi
pesan
komunikasi,
komunikator
harus
memperhitungkan ciri – ciri atau sifat – sifat media yang akan digunakan.
Penentun media yang dipergunakan sebagai hasil pilihan dari sekian
banyak alternatif perlu didasari oleh pertimbangan mengenai siapa
komunikator yang dituju dan isi pesan yang akan disampaikan pula.
Komunikan media surat, poster atau papan pengumuman akan sangat
berbeda dengan komunikan surat kabar, radio, televisi, film ataupun
internet. Setiap media memiliki ciri atau sifat tertentu yang hanya efektif
dan efisien untuk dipergunakan bagi penyampaian suatu pesan tertentu
pula.
c.
Metode komunikasi
Dalam hal penyampaian pesan kepada komunikator kepada
komunikan banyak cara ( metode ) yang ditempuh, hal ini tergantung pada
macam-macam tingkat pengetahuan, pendidikan, sosial budaya dan latar
belakang dari komunikan sehingga komunikator harus dapat melihat
metode atau cara apa yang akan dipakai supaya pesan yang disampaikan
13 mengenai sasaran. Ada tiga metode atau cara komunikasi tersebut antara
lain : komunikasi sebagai tindakan satu arah, komunikasi sebagai interaksi
dan komunikasi sebagai transaksi.
2.2
Pemasaran ( marketing )
Pemasaran merupakan faktor terpenting dalam suatu perusahaan untuk
mepertahankan kegiatan usahanya secara berkesinambungan. Aspek kebutuhan (
need ) dari konsumen ialah bagian yang sangat penting dalam menentukan
langkah atau kebijakan pemasaran. Pemasaran telah didefinisikan dalam banyak
cara yang berbeda menurut masing-masing para ahli dan praktisi. Pemasaran
didefinisikan oleh Kotler dan Armstrong ( 2001 ) sebagai proses sosial dan
melalui penciptaan dan pertukaran timbal balik produk serta nilai dengan pihak
lain. 6
American Marketing Association ( AMA ), pemasaran merupakan suatu
proses perencanaan dan eksekusi, mulai dari tahap konsepsi, penetapan harga,
promosi, hingga distribusi barang-barang, ide-ide dan jasa-jasa, untuk melakukan
pertukaran yang memuaskan individu dan lembaga-lembaganya. 7
Definisi lain dari pemasaran merupakan sekumpulan rancangan kegiatan
yang saling terkait untuk mengenali kebutuhan konsumen dan mengembangkan,
mendistribusikan, mempromosikan, serta menetapkan harga yang tepat dari
6
Philip Kotler dan Gery Armstrong. 2001. Prinsip-prinsip pemasaran. Jakarta: Erlangga, hal 7
Rhenald Khasali. 2007. Membidik Pasar Indonesia Segmentasi Targeting Positioning. Jakarta :
PT Gramedia Pustaka Utama, hal. 53
7
14 sebuah produk dan layanan untuk mencapai kepuasan dari konsumen yang
bertujuan untuk menghasilkan keuntungan. 8
Dari berbagai definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pemasaran
merupakan suatu proses yang memberikan jawaban atas kebutuhan dan keinginan
individu atau organisasi, dimana terjadi suatu interaksi yang berusaha untuk
menciptakan hubungan pertukaran yang bernilai. Kegiatan pemasaran digunakan
untuk membantu perusahaan dalam mempersiapkan diri dengan baik dalam
menghadapi kondisi pasar yang terus menerus mengalami perubahan. Dengan
perubahan tersebut maka kegiatan pemasaran harus dapat memuaskan kebutuhan
pelanggannya.
Dapat dipahami bahwa pemasaran merupakan keseluruhan bisnis yang
dilihan dari hasil akhirnya, yaitu dari sudut pandang pelanggan. Oleh karena itu,
keberhasilan usaha tidak ditentukan oleh produsen melainkan pelanggan. Dengan
demikian pemasaran berfungsi untuk memenuhi kepuasan dan keinginan melalui
proses pertukaran dan mendapatkan hasil yang ingin dicapai perusahaan.
Pemenuhan kepuasan dan kebutuhan tersebut akan mustahil jika produsen tidak
dapat menguasai sifat-sifat konsumen atau permintaan dan juga proses pertukaran
itu tidak akan terjadi bila perusahaan tidak dapat menguasai dan merebut pasar.
2.3
Pemasaran Jasa
Pengertian jasa memiliki definisi yang berbeda-beda bagi para ahli
ekonomi, seperti terlihat berikut ini. Menurut Philip Kotler, pengertian jasa adalah
8
Kennedy, E. John & R. Dermawan Soemanagara. 2009. Marketing Communication taktik dan
strategi. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer, hal. 13
15 : jasa merupakan aktivitas maupun manfaat apapun yang ditawarkan oleh satu
pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tanpa wujud dan tidak menghasilkan
kepemilikan apapun. Jasa tidak menghasilkan kepemilikan apapun seperti produk,
karena jasa sifatnya adalah sifatnya tidak terlihat, tetapi berupa pemberian bantuan
dalam pemuasan kebutuhan dan atau keinginan pelanggan dengan atau tanpa
imbalan tertentu sebagai timbal baliknya. Slide powerpoint presentasi yang sangat
bagus mengenai marketing strategy.
Menurut Christopher H. Lovelock, definisi dari jasa adalah : “Service is
performance rather than a thing. But service, being intangible and ephemeral are
experienced rather than owned: customer participated actively in the process of
service creation, delivery, and consumption”. Pengertian dari definisi di atas
adalah bahwa jasa itu lebih merupakan penampilan kinerja dibanding sebagai
suatu benda, dan karena jasa merupakan sesuatu yang tidak berwujud maka jasa
hanyalah dirasakan dan dialami bukan dimiliki. Pelanggan diharapkan dapat
terlibat secara aktif dalam proses penciptaan pelayanan, delivery, dan pemakaian
jasa tersebut.
2.3.1
Mengelola Kualitas Jasa
Salah satu cara utama bagi perusahaan jasa untuk menyatakan
keunggulan dirinya adalah dengan selalu memberikan kualitas jasa yang
lebih tinggi dari para pesaingnya. Masalah-masalah dalam pemberian
pelayanan jasa selalu muncul akan tetapi, dapat dihindari dengan selalu
berusaha untuk memberikan jasa pelayanan yang terbaik dan belajar dari
16 kesalahan masa lalu yang telah diatasi sebagai cerminan dan pegangan
untuk perbaikan kualitas jasa di masa yang akan datang.
Jasa memiliki 4 (empat) karakteristik yang membedakan dengan produk fisik.
Adapun karakteristik jasa tersebut adalah sbb:
1. Intangible atau
tidak berwujud
Jasa merupakan produk yang tidak nyata sehingga tidak bisa dilihat,
dirasakan, didengar atau dikecap sebelum jasa itu dibeli. Oleh karena itu, tugas
pemberi jasa di sini adalah mengelola keterangan atau informasi untuk
mewujudkan produk yang tidak berwujud, atau berusaha memvisualisasikan
produk yang ditawarkan. Misalnya, seseorang yang menjalani pengencangan kulit
wajah tidak dapat melihat hasilnya sebelum membeli jasa itu.
2. Inseparability atau tak
terpisahkan.
Umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan. Tidak seperti
barang fisik yang diproduksi, disimpan dalam persediaan, didistribusikan lewat
berbagai penjualan dan kemudian baru dikonsumsi. Ada interaksi penyedia-klien
adalah ciri khusus dari pemasaran jasa baik klien dan penyedia jasa
mempengaruhi hasil jasa. Misalnya : konsumen akan tidak puas apabila suatu
konser Pearl Jam gagal ditampilkan karena sakit dan digantikan dengan
Backstreet Boys.
3. Variability atau
Bervariasi
Bidang jasa pada sesungguhnya sangat berubah-ubah. Hal ini disebabkan
17 karena jasa sangat tergantung kepada siapa yang menyajikan, dan dimana
disajikan. Perusahaan jasa dapat mengambil tiga langkah ke arah pengendalian
kualitas. Pertama adalah investasi dalam seleksi dan pelatihan karyawan yang
baik. Perusahaan penerbangan, perbankan, dan perhotelan menghabiskan banyak
dana untuk melatih karyawannya dalam menyediakan jasa. Kedua adalah
menstandarisasi proses pelaksanaan jasa di seluruh organisasi. Hal ini dibantu
dengan menyiapkan suatu cetakan biro jasa yang menggambarkan prose dan
peristiwa jasa dalam sebuah bagan arus, dengan tujuan untuk mengenali titik-titik
kemungkinan kegagalan pemberian jasa. Ketiga adalah memantau kepuasan
pelanggan lewat sistem saran dan keluhan, survei pelanggan, dan belanja
perbandingan, sehingga pelayanan yang kurang dapat dideteksi dan diperbaiki.
4. Perishability atau mudah
lenyap
Jasa tak dapat disimpan dan mudah hilang, juga permintaan jasa dapat
berubah-ubah menurut musim dan waktu. Oleh karena itu, jasa menimbulkan
tantangan dalam bidang perencanaan, penetapan harga dan promosi pada
perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang industry jasa tersebut.
Misalnya : perusahaan transportasi umum harus lebih memiliki lebih banyak
kendaraan karena permintaan pada jam sibuk, bahkan jika permintaannya cukup
merata sepanjang hari.
2.3.2
Dimensi kualitas jasa
Menurut Parasuraman dkk., ada lima unsur yang menentukan
kualitas jasa yaitu :
18 1) Reliability (Kehandalan)
Yaitu kemampuan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan
terpercaya dan akurat. Misalnya: kemudahan menghubungi perusahaan
dan ketepatan janji mengenai waktu pengiriman tiba.
2) Responsiveness
(Daya tangkap)
Yaitu kemauan untuk membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan
cepat. Misalnya : kecepatan menyelesaikan pekerjaan, dan penanganan
yang tepat pada saat pertama datang.
3) Assurance (Jaminan)
Yaitu pengetahuan dan kesopanan karyawan, serta kemampuan mereka
untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan. Misalnya : keramahan
dan kesopanan dari Customer Service dan pengetahuan Customer Service
dalam menangani berbagai masalah dalam pengiriman.
4) Emphaty
(Perhatian)
Yaitu kesediaan untuk peduli, memberi perhatian pribadi bagi pelanggan.
Misalnya : perhatian dari Customer Service terhadap keluhan dari
konsumen dan memberi penjelasan kepada konsumen dengan baik.
5) Tangible
(Buktifisik)
Yaitu penampilan fasilitas fisik peralatan, personil dan materi komunikasi.
Misalnya : lokasi perusahaan dan perlengkapan yang dimiliki oleh
perusahaan.
19 2.3.3
Mempertahankan kualitas jasa
Ada beberapa perbaikan cara untuk memperhatikan kualitas jasa,
yaitu:
1. Memberikan dukungan dan dorongan bagi karyawan yang berada di
garis depan berupa otoritas tanggung jawab dan rangsangan untuk
mengenali, peduli dan berorientasi kepada kebutuhan konsumen.
2. Mengembangkan moto “terobsesi kepada konsumen”. Yaitu selalu
memberikan kepuasan kepada kebutuhan konsumen terutama konsumen
yang
sudah terbukti
kesetiaannya.
3. Melakukan komitmen terhadap kualitas, yaitu terhadap reformasi
pelayanan dan bukan hanya keuangan dan bukan mengembangkan standar
kualitas pelayanan yang tinggi
senantiasa.
4. Memantau performasi pelayanan baik terhadap pelayanan perusahaan
itu sendiri maupun pesaingnya. Metode yang digunakan dapat berupa
belanja perbandingan, survey pelanggan, kertas
saran dankeluhan.
5. Selalu mengkomunikasikan kepedulian terhadap kualitas pelayanan
kepada para karyawan dan
menyediakan performansi umpan balik.
6. Perusahaan harus memuaskan karyawannya seperti memuaskan para
pelanggannya misalnya menciptakan lingkungan yang memberi dukungan
kepada karyawan melebihi pelayanan terhadap performansi pelayanan
yang baik dan memonitor kepuasan kerja. Hubungan yang baik antara para
20 karyawan akan memberikan dukungan yang positif terhadap hubungan
dengan pelanggan. 9
2.3.4
Jasa Sebagai Suatu Sistem
Bisnis jasa dapat diartikan sebagai suatu kegiatan pengadaan jasa,
dimana input diproses, elemen-elemen dari jasa produk diciptakan
sehingga menghasilkan jasa yang kemudian ditransfer kepada pengguna
jasa. Menurut Christopher H. Lovelock, suatu usaha jasa adalah suatu
sistem yang terdiri dari:
1) Service Operation System
Komponen yang terdapat dalam sistem operasi jasa dapat dipisahkan
antara komponen sumber daya manusia dan komponen fisik. Kedua unsur
ini harus berjalan dengan baik, sebab adanya ketidakberesan pada kedua
komponen ini dapat dilihat dan dirasakan oleh pelanggan.
2) Service Delivery
System
Penyerahan jasa berhubungan dengan dimana, bilamana, dan bagaimana
jasa tersebut diserahkan kepada pelanggan. Sistem ini tidak hanya meliputi
unsur-unsur sistem operasi pelayanan jasa yang nyata yaitu dukungan fisik
dan personal, tetapi juga termasuk hal-hal yang disajikan kepada
pelanggan yang lain. Secara tradisional interaksi antara penyedia jasa
dengan pelanggannya termasuk hal yang sangat erat, tetapi karena alasan
9
http://rajapresentasi.com/2008/12/pemasaran‐produk‐jasa‐service‐marketing/
21 efisiensi operasional maupun kenyamanan konsumen masyarakat yang
mencari jasa tidak memerlukan kehadirannya secara fisik mendapati
kenyataan bahwa hubungan langsung mereka dengan perusahaan
pelayanan jasa itu ternyata berkurang. Penyerahan jasa secara elektronik
sering kali membawa kenyamanan yang lebih besar daripada hubungan
langsung.
3) Service Marketing System
Elemen lain yang merupakan bagian dari sistem jasa adalah sistem
pemasaran
jasa
yang
berfungsi
memberikan
kontribusi
terhadap
pandangan pelanggan akan perubahan jasa. Elemen pemasaran ini
berhubungan langsung dengan sistem pengiriman jasa.
2.4
Komunikasi Pemasaran
Pemasaran modern memerlukan lebih dari sekedar mengembangkan
produk baik, menawarkannya dengan harga menarik, dan membuatnya mudah
didadapat oleh pelanggan sasaran. Perusahaan juga harus berkomunikasi dengan
para pelanggan yang ada sekarang dan pelanggan potensial, pengecer, pemasok,
pihak-pihak yang memiliki kepentingan pada perusahaan tersebut dan masyarakat
umum, untuk terciptanya suatu hubungan yang lebih erat.
Komunikasi
pemasaran
dapat
dipahami
dengan
terlebih
dahulu
menguraikan dua unsur pokoknya, yaitu komunikasi dan pemasaran. Komunikasi
adalah proses dimana pemikiran dan pemahaman disampaikan antar individu, atau
antar organisasi dengan individu. Pemasaran adalah sekumpulan kegiatan dimana
22 perusahaan dan organisasi lainnya mentransfer nilai-nilai (pertukaran) antara
mereka dan pelanggannya.
Menurut J. Paul Peter dan Jerry C. Olson dalam bukunya Consumer
Behaviour mengatakan bahwa komunikasi pemasaran adalah suatu jenis perilaku
yang berupaya ditingkat pemasar, yang melibatkan dua sasaran dasar, yaitu
konsumen yang dapat memberikan informasi pemasaran kepada perusahaan dan
konsumen yang dapat memberitahu konsumen yang potensial lainnya tentang
suatu produk dan mendorong mereka untuk membelinya. 10
2.4.1 Konsep-konsep Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran terdiri dari dua kajian ilmu, yaitu
komunikasi dan pemasaran dan akhirnya menghasilkan kajian baru yaitu
komunikasi pemasaran. Hubungan antara pemasaran dengan komunikasi
merupakan suatu hubungan erat. Komunikasi dalam dunia pemasaran
adalah merupakan suatu hal yang kompleks, tidak sesederhana ketika
berbincang dengan teman, keluarga ataupun rekan kerja. Dengan bentuk
komunikasi
yang
rumit,
maka
mendorong
penyampaian
pesan
komunikator kepada komunikan, melalui strategi komunikasi yang tepat
dengan proses perencanaan yang matang. Dengan membuat perencanaan
dan strategi komunikasi pemasaran yang matang, maka perusahaan
diharapkan dapat merebut hati konsumen.
10
J. Paul Peter, Jerry C. Olson. 1999. Consumer Behaviour and Marketing strategy. Boston :
McGraw-hill, hal. 306
23 Dalam
komunikasi
pemasaran
terdapat
aplikasi-aplikasi
komunikasi yang digunakan untuk membantu kegiatan pemasaran
perusahaan. Aplikasi itu sangat dipengaruhi oleh berbagai bentuk media
yang digunakan, daya tarik pesan dan frekuensi penyajian. 11
2.5
Tujuan Komunikasi Pemasaran
Tujuan utama dari komunikasi pemasaran adalah untuk menciptakan
pembelian, kepuasan dan cerita mulut ke mulut yang baik dari konsumen. Philip
Kotler dan Armstrong menambahkan tujuan komunikasi pemasaran ialah menarik
pelanggan baru dengan menjanjikan nilai superior dan mempertahankan
pelanggan saat ini dengan memberikan kepuasan. 12 Selain itu, juga untuk
merubah perilaku konsumen menjadi tiga tahap perubahan, yaitu :
1. Tahap perubahan pengetahuan
Tahap ini merupakan tahap awareness, dimana konsumen mengetahui
keberadaan sebuah produk, untuk apa produk itu diciptakan dan ditujukan
kepada siapa. Dengan begitu pesan menunjukan informasi penting dari
produk tersebut.
2. Tahap perubahan sikap
11
John E. Kennedy dan R. Dermawan “Marketing & Communication: Taktik & Strategi”.2006
hal. 4 & 5
12
Philip Kotler Gery Armstrong. 2001. Prinsip-prinsip pemasaran. Jakarta : Erlangga, hal.7
24 Tahap ini merupakan tahap interest. Ditentukan oleh tiga unsur menurut
Sciffman dan kanuk ( 1994 ) disebut sebagai tricomponent attitude
changes, yaitu cognition ( pengetahuan ), affection ( perasaan ), dan
conation
(
perilaku
).
Jika
ketiga
komponen
ini
menunjukan
kecenderungan perubahan maka mungkin sekali akan terjadi perubnahan
sikap.
3. Tahap perubahan perilaku
Tahap ini merupakan tahap loyalty. Dimaksudkan agar konsumen tidak
beralih pada produk lain dan terbiasa menggunakannya. 13
2.6
Strategi Komunikasi Pemasaran
Pemasaran mempunyai peran penting dalam pengembangan strategi.
Dalam peranan strateginya pemasaran mencakup setiap usaha untuk mencapai
kesesuaian antara perusahaan dengan lingkungannya dalam rangka mencari
permasalahan atas masalah penentuan dua pertimbangan pokok. Pertama, bisnis
apa yang sedang digeluti oleh perusahaan pada saat ini dan jenis apa yang dapat di
masuki di masa mendatang. Kedua, bagaimana bisnis yang telah dipilih tersebut
dijalankan dengan sukses dalam lingkungan yang kompetitif atas perspektif
produk, harga, promosi dan distribusi untuk melayani pasar sasaran. 14
13
Kennedy, E. John & R. Dermawan Soemanagara. 2009. Marketing Communication taktik &
strategi. Jakarta : PT Bhuana Ilmu Populer, hal 13
14
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, ANDI – Yogyakarta, 1997, hal 4
25 Inti dari komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan
pesan kepada public terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan produk
dipasar. 15
Komunikasi pemasaran merepresentasikan gabungan semua unsur dalam
bauran pemasaran merek, yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan
menciptakan suatu arti disebarluaskan kepada pelanggan atau konsumen. 16
Dengan kata lain efektif atau tidaknya suatu komunikasi pemasaran
sangatlah bergantung kepada strategi komunikasi pemasaran yang digunakan oleh
suatu perusahaan.
Strategi komunikasi pemasaran diartikan sebagai paduan dari perencanaan
komunikasi dan manajemen komunikasi untuk mencapai suatu tujuan. Untuk
mencapai tujuan tersebut, strategi komunikasi harus dapat menunjukkan
bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa
pendekatan dapat berbeda sewaktu-waktu bergantung dari situasi dan kondisi.
Kegiatan yang berkaitan dengan strategi komunikasi adalah kegiatan persiapan,
kegiatan penggarapan dan kegiatan penyimpulan serta penjelasan masing-masing
kegiatan tersebut.
Selanjutnya masalah strategi sering dikaitkan dengan metode, teknik dan
taktik. Semuanya itu berguna untuk mengembangkan strategi komunikasi
15
Anne gregory, Perencanaan dan Manajemen Kampanye Public Relation, Penerbit Erlangga,
Jakarta, 2004, hal 98 - 99
16
Terence A. Shimp, Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu Jilid
I, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2003, hal 4
26 pemasaran. Membuat suatu komunikasi efektif merupakan cara yang tepat untuk
membuat suatu strategi komunikasi pemasaran. 17
Berkaitan dengan strategi komunikasi maka tidak lepas dari bagaimana
mengkomunikasikan pesan kepada khalayak secara efektif. Strategi komunikasi
pemasaran sendiri berhubungan dengan tiga pertanyaan pokok, yaitu apa,
mengapa dan bagaimana. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan di sini. Pertama
pemasaran berhubungan dengan pengumpulan informasi. Pemasar bukan hanya
melalui berhubungan dengan produk dan marketing mix, melainkan juga dengan
informasi pasar. Kedua, pemasar harus menganalisis pasarnya dengan baik.
Analisis pasar harus selalu dihubungkan dengan kemampuan perusahaan
menghasilkan produk sesuai dengan kemampuan pasar untuk menyerap. Selain
kedua hal ini tentu saja pemasar masih harus menaruh perhatian pada manajemen
kualitas. 18
2.6.1 Segmentasi, Targeting, Positioning (STP) dalam Strategi
Komunikasi Pemasaran
2.6.1.1 Segmentasi
Produsen pada dasarnya melakukan penciptaan nilai sekaligus
penyerahan nilai. Philip Kotler (1997) menggabungkan proses penciptaan
17
John E. Kennedy dan R. Dermawan “Marketing & Communication: Taktik & Strategi”.2006
hal. 7
18
Rhenald Kasali, Membidik Pasar Indonesia Segmentasi Targeting Positioning, GPU, Jakarta,
1998, hal. 72
27 dan penyampaian nilai kepada konsumen dalam bentuk yang ia sebut STP,
yaitu kependekan dari Segmentasi, Targeting dan Positioning. 19
Segmentasi market adalah suatu konsep yang sangat penting.
Segmentasi market dapat didefinisikan sebagai suatu proses untuk
membagi-bagi atau mengelompokkan ke dalam kotak-kotak yang lebih
homogen. Market umum memiliki sifat yang sangat heterogen, maka akan
sulit apabila perusahaan melayani secara keseluruhan. Oleh karenanya
harus dipilih segmen tertentu saja dan meninggalkan segmen lainnya.
Segmentasi pada dasarnya adalah suatu strategi untuk memahami
struktur pasar dengan pemetaan dan pengelempokkan konsumen yang
diidentifikasikan dengan keinginan, daya beli, lokasi geografis, perilaku
dan kebiasaan pembelian. Segmentasi pasar adalah suatu konsep yang
sangat penting dalam kehidupan ini. Bukan hanya untuk kepentingan
bisnis tetapi juga untuk kegiatan nirlaba lainnya.
Segmentasi pasar dapat dibagi menjadi beberapa cara yaitu :
1. Segmentasi Geografis, pembagian pasar menurut daerah unit
geografisnya, misalnya wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan dan
Sulawesi. Atau luas daerah, luas kota, luas wilayah cakupannya.
2.
Segmentasi
Demografis,
pembagian
pasar
kedalam
:
Kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografis,
seperti usia, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan,
19
Rhenald Kasali, Ibid hal. 48
28 agama, ras,
kewarganegaraan.
3. Segmentasi Psikografis, para konsumen kita bagi kedalam
kelompok yang berbeda-beda berdasarkan kelas sosial, gaya hidup
dan
atau
ciri-cirikepribadian.
4. Segmentasi Perilaku, konsumen dibagi kedalam kelompokkelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan atau
tanggapan mereka terhadap suatu produk. Banyak pemasar
berpendapat bahwa variabel ini merupakan titik awal terbaik untuk
membuat segmen-segmen pasar.
Agar segmentasi yang dihasilkan bermanfaat dan memiliki
nilai efektifitas yang tinggi, makan segmentasi harus memiliki
karakteristik : 20
a. Berbeda (distinctive), memiliki karakteristik dan perilaku
pembelian yang berbeda dengan yang lain.
b. Dapat diukur ukuran (measurable), daya beli dalam segmentasi
harus dapat diukur.
c. Dapat dijangkau (accesible), segmen pasar dapat dijangkau.
d. Cukup besar (substantially), segmen pasar cukup besar dan
menguntungkan.
e. Dapat digarap (actionable), dapat dibuat program yang efektif
agar menarik segmen pasar.
20
Philip Kotler, Marketing Management Elevent Edition, Prentice Hall, Hal. 286
29 2.6.1.2 Targeting
Menentukan target market adalah tahap selanjutnya dari strategi
komunikasi
pemasaran.
Dalam
bukunya
Dermawan
Soemanegara
mengungkapkan : menurut Morissan (1995:159) target market adalah
memilih satu atau beberapa segmen market yang akan menjadi fokus
kegiatan komunikasi pemasaran. Targeting memiliki dua funsi sekaligus
yaitu menyeleksi target market sesuai dengan kriteria tertentu dan
menjangkau target market tersebut. 21
Secara bahasa pasar sasaran (Targeting) adalah segmen yang
dijadikan
sebagai
sasaran
pemasaran
produk.
Targeting
adalah
menetapkan target pasar untuk produk yang dihasilkan, yaitu satu atau
beberapa segmen pasar yang menjadi fokus dari kegiatan pemasaran yang
ada. 22
Ada tiga strategi dalam memilih segmen pasar yaitu :
1. Pemasaran serba sama (undifferentiated marketing). Dalam
strategi ini perusahaan membuat satu bauran pemasaran untuk
seluruh pasar, dengan mengesampingkan perbedaan setiap
segmen.
21
John E. Kennedy dan R. Dermawan “Marketing & Communication: Taktik & Strategi”.2006
hal. 35
22
Rhenald Kasali, Membidik Pasar Indonesia Segmentasi Targeting Positioning, GPU, Jakarta,
1998, hal. 60
30 2. Pemasaran serbaneka (differentiated marketing). Dalam strategi
ini perusahaan membuat beberapa bauran pemasaran untuk
beberapa segmen.
3. Pemasaran terpusat (concentrated marketing). Dengan hanya
berkonsentrasi pada satu segmen perusahaan dapat mengetahui
dengan baik perilaku pembelian segmen.
2.6.1.3 Positioning
Positioning adalah suatu proses atau upaya untuk menempatkan
suatu produk, merek, perusahaan, individu atau apa saja dalam alam
pikiran mereka yang dianggap sebagai sasaran atau konsumennya. 23
Semakin banyak produk yang dihasilkan dengan berbagai merek membuat
konsumen memilah merek-merek yang mereka terima didalam pikirannya.
Semakin banyak pikiran mereka dibanjiri informasi tentang suatu merek
tertentu akan semakin dikenal merek tersebut.
Positioning bukanlah strategi produk, tetapi strategi komunikasi.
Positioning menurut Aaker & Myers (1987:36) menunjuk pada penciptaan
“posisi” suatu merk produk tertentu dalam kognisi (ingatan) para
konsumen dikaitkan dengan merek-merek lain yang menjadi pesaingnya.
Keberhasilan komunikasi pemasaran suatu produk seringkali banyak
ditentukan oleh ketepatan dalam perumusan strategi “positioning”-nya. 24
23
Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Pustaka Utama
Grafiti, Jakarta, 1995, Hal. 157
24
http://www.scribd.com/doc/6120095/komunikasi-pemasaran
31 Positioning dilakukan saat ini karena begitu banyaknya produk
dipasar, diharapkan dapat menempatkan produk dipikiran khalayaknya
dengan tujuan akhir dilakukan pembelian terhadap produk oleh
konsumennya.
Dalam membentuk positioning suatu produk ada beberapa
kesalahan yang bisa terjadi. Hal ini harus dihindari agar tidak terjebak
dalam Positioning itu sendiri. Kesalahan-kesalahan itu adalah :
1. Underpositioning
Hal ini terjadi jika positioning tidak dirasakan konsumen dan
tidak memiliki posisi yang jelas sehingga dianggap sama saja
dengan produk lain dipasar.
2. Overpositioning
Adakalanya positioning menjadi terlalu sempit sehingga dapat
mengurangi minat konsumen yang masuk kedalam segmen
pasarnya.
3. Confused positioning
Terlalu banyak atribut yang digunakan dapat membuat
konsumen ragu dan bingung.
4. Doubtfull positioning
Positioning yang tidak didukung dengan bukti yang kuat akan
diragukan
kebenarannya.
pemasarannya
yang
keberadaan produk.
Dapat
terapkan
terjadi
tidak
karena
bauran
konsisten
dengan
32 Untuk menyampaikan suatu kepada konsumen pada pihak-pihak yang
terkait, pemasar kini bisa memilih aktivitas komunikasi tertentu, sering disebut
elemen, fungsi atau alat ( tool ) yang terutama terdiri dari periklanan, penjualan
personal, humas dan publikasi, promosi penjualan, pemasaran langsung. Style dan
harga produk, bentuk dan warna kemasan, tata cara dan busana wiraniaga,
dekorasi ruangan, alat tulis kantor, semuanya mengkomunikasikan sesuatu pada
pelanggan. Setiap brand contact membawa kesan yang bisa memperkuat atau
justru memperlemah citra perusahaan di mata konsumen. karena itu pemasar
mesti
memadukan
keseluruhan
bauran
pemasaran
agar
dapat
efektif
mengkomunikasikan pesan dan positioning strategis yang konsisten pada
konsumen. Seperti tabel dibawah ini yang diungkapkan oleh Kotler : 25
Iklan
Promosi
Humas
Penjualan
Pemasaran
Iklan cetak dan
Kontes,
Seminar
Presentasi
Mailing
Kemasan- luar
Premi
Sumbangan
Rapat
Telemarketing
Kemasan- dalam
Tarif Hemat
–
Sponsorship
Fax mail
Brosur
Publikasi
E-mail
Poster
Hubungan
Voice mail
Baliho/Billboard
Majalah
Simbol – Logo
Even
25
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan Implementasi, Jilid 1, prentice hall,
1997 hal 93
33 2.7 Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran adalah perangkat perangkat variable yang terkontrol
dan digabungkan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan pasar sasaran
melalui proses perencanaan yang matang dan juga sebagai strategi perusahaan
dalam mencapai tingkat pendapatan yang diinginkan. 26
Chriss Fill dalam bukunya Marketing Communications : framework,
theories and applications membuat summary of the key character of tool
marketing communication ( Karakteristik kunci utama dari alat komunikasi
pemasaran ) Chriss Fill membagi beberapa alat-alat komunikasi dapat berjalan
efektif hingga sampai pada target market atau masyarakat. 27
Komunikasi pemasaran merupakan suatu proses dimana pihak perusahaan
harus mempunyai suatu rencana pemasaran yang dirancang sedemikian rupa
sehingga pencampaian akan kontribusi pada strategi korporasi dan dapat
dilaksanakan melalui penggunaan sumber daya perusahaan efektif.
Inti dari komunikasi pemasaran adalah suatu usaha untuk menyampaikan
pesan kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan produk
dipasar. Komunikasi pemasaran dapat membantu mempertemukan pembeli dan
penjual bersama – sama dalam suatu hubungan pertukaran, menciptakan arus
informasi antara pembeli dan penjual yang membuat kegiatan pertukaran lebih
26
27
Ibid
Op.Cit.Manajemen Pemasaran, hal 97
34 efesien, dan memungkinkan semua pihak untuk mencapai persetujuan pertukaran
yang memuaskan.
Komunikasi pemasaran juga menyedot anggaran yang sangat besar, oleh
karena itu pemasar harus berhati – hati dan penuh perhitungan dalam menyusun
rencana komunikasi pemasaran, karena dengan penentuan sasaran yang tepat
proses komunikasi akan berjalan efektif dan efesien. Unsur yang sangat penting dalam kegiatan pemasaran untuk menyampaikan pesan
komunikasi disebut juga sebagai bauran promosi (promotion mix) adalah sebagai
berikut : 28 2.7.1 Bauran Komunikasi Pemasaran
a. Periklanan ( advertising )
Dalam unsur komunikasi pemasaran, kelebihan dari periklanan dapat kita
lihat bahwa iklan dapat berpengaruh dan berlaku dengan sangat cepat. Iklan
memberikan kemungkinan melaksanakan jenis kreatif yang sangat banyak, dapet
dengan menggunakan gambar visual suara dan bahkan teknologi “ stracth and
snift “.
Bagi kita untuk benar benar melihat beberapa produk yang diiklankan
tergantung pada medium yang digunakan, iklan dapat pula mengatur pesan dan
proposi proposi yang kompleks. Periklanan dapat menciptakan citra produk
28
Chriss fill, Marketing Communications ; framework, theories and applications, Prentise Hall
International Limited, hal 12
35 dibenak konsumen. Periklanan juga mampu meningkatkan jumlah konsumen dan
meningkatkan penggunaan produk oleh konsumen. 29
Bisa lebih dijelaskan lagi periklanan adalah seluruh kegiatan yang meliputi
penyiapan, perencanaan, pelaksanaan pengawasan iklan atau setiap bentuk sajian
non personal melalui ide atau gagasan, barang atau jasa yang dibayar melalui
sponsor tertentu termasuk dalam hal ini penggunaan media seperti: majalah, surat
kabar, poster, radio dan lain lain. Sedangkan iklan adalah segala bentuk pesan
tentang suatu produk yang disampaikan lewat media, yang ditujukan kepada
sebagian atau seluruh masyarakat. 30
Penggunaan periklanan merupakan cara efektif yang dapat meraih
konsumen lebih besar dan meningkatkan penggunaan produk oleh konsumen
lebih besar dan meningkatkan penggunaan produk oleh konsumen. Periklanan
juga mempunyai kelemahan yang dapat kita lihat pada situasi tertentu, dimana
anggaran untuk periklanan sangat terbatas sehingga hanya dapat menyampaikan
kampanye promosi secara kecil kecilan saja.
b.
Promosi Penjualan ( Sales promotion )
Promosi penjualan merupakan sebuah teknik dengan potensi yang
significant untuk meningkatkan penjualan dalam jangka waktu pendek dengan
menggunakan daya tarik rasional. Promosi penjualan diarahkan baik untuk
pedagang ( kepada pedagang besar dan pengecer ) maupun kepada konsumen.
Promosi penjualan yang berorientasi perdagangan memberikan berbagai jenis
29
30
Tom Branan, Op,Cit, hal 65-66
Tata cara dan tata krama periklanan Indonesia, Grafika Dept. RI,Jakarta, 1983, hal 45
36 bonus untuk meningkatkan reson dari pedagang pesar atau pengecer. Promosi
penjualan berorientasi konsumen menggunakan kupon, premium, contoh gratis,
kontes/undian, potongan harga setelah pembelian dan lain lain. 31
Promosi penjualan juga mempunyai kelemahan yaitu promosi penjualan
tidak dapat dilakukan secara terus menerus sepanjang tahun, karena selain akan
menimbulkan kerugian bagi pemasar juga konsumen yang tidak akan mampu lagi
membedakan periode promosi penjualan dan hasilnya tidak efektif.
c. Personal Selling ( Penjualan tatap muka )
Personal selling ( penjualan tatap muka ) adalah bentuk komunikasi antar
individu dimana tenaga penjual/wiraniaga menginformasikan, mendidik dan
melakukan persuasi kepada calon pembeli untuk membeli produk atau jasa
perusahaan. 32
Personal selling mempunyai peranan penting dalam pemasaran jasa,
karena :
1. Interaksi secara personal antar penyedia jasa dan konsumen sangat
penting
2. Jasa tersebut disediakan oleh orang bukan mesin
3. Orang merupakan bagian dari produksi jasa
31
Terence A. Shimp, Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu Jilid
1, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2003, hal 6
32
Ibid, hal 5
37 Sifat personal selling dapat dikatakan lebih luwes karena tenaga penjual dapat
secara langsung menyesuaikan penawaran penjualan dengan kebutuhan dan
perilaku masing-masing calon pembeli. Selain itu tenaga penjual dapat segera
mengetahui reaksi calon pembeli terhadap penawaran penjualan, sehingga dapat
mengadakan penyesuaian-penyesuaian ditempat pada saat itu juga. 33
Personal selling juga mempunyai kelemahan yaitu penjualan tatap muka
adalah komunikasi yang terjadi pada sekelompok kecil konsumen potensial,
sehingga penjualan tatap muka menjadi mahal jika diukur berdasarkan biaya
perkontak dengan konsumen potensial. 34
d.
Penjualan Langsung ( Direct Respon )
Penjualan pos langsung merupakan suatu bentuk distribusi yang artinya
kegiatan kegiatan perdagangan melalui pos, terlepas dari medium yang digunakan
untuk penawaran produknya, konsekuensinya, direct response tidak terbatas untuk
pemasaran secara langsung saja ( tanpa stok ) atau tempat penjualan secara fisik
seperti pedagang eceran juga dapat memanfaatkannya untuk menarik pembeli.35
Dalam unsur komunikasi pemasaran, penjualan pos langsung mempunyai
kelebihan yaitu komunikasi dengan calon pelanggan yang paling idean adalah
melalui pertemuan langsung secara bertatap muka. Iklan yang paling baik
bukanlah yang berbicara kepada pasar akan tetapi berbicara langsung kepada
33
Rambat Lupupiyoadi,Manajemen Pemasaran Jasa Teori dan Praktik, Salemba Empat,
Jakarta,2001, hal 109
34
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian
jilid 2 Nortwestern University, Lembaga Manajemen IMMI, PT Erlangga, Jakarta 1995 hal 242
35
Frank Jefkins, Periklanan E + R, edisi ketiga, PT Erlangga, Jakarta, 1996 hal 190
38 setiap individu. Penjualan pos langsung merupakan teknik Komunikasi Massal
yang paling dapat mendekat sasaran sehingga membuat kita dapat menyampaikan
pesan kepadanya secara pribadi penjualan pos langsung dapat menentukan
segmen segmen sebagaimana diinginkan oleh pihak pemasar dan memberikan
medium yang efisien dalam penyampaian pesan kepada konsumen.
Penjualan pos langsung dapat memberikan keuntungan lain yaitu dapat
memisahkan unsur unsur pesan yang paling dapat membujuk pasar sasaran
dengan biaya rendah tetapi efektif. 36
e.
Publicitas ( Publicity )
Dalam unsur komunikasi pemasaran kelebihan publisitas sebagai berikut,
publisitas merupakan stimuli non personal terhadap permintaan suatu produk atau
jasa dengan menyebarkan berita berita komersial yang penting mengenai
kebutuhan akan produk tertentu di suatu media yang disebarkan atau
menghasilkan suatu sosok kehadiran yang menarik mengenai produk itu baik di
media cetak ataupun media elektronik atau panggung yang tidak dibayarkan pihak
sponsor.
Kelemahan publisitas dapat kita lihat dari hasil publisitas yang sulit diukur
karena publisitasnya dipergunakan bersamaan dengan alat promosi yang lain dan
dampaknya
seringkali
tidak
secara
langsung.
Publisitas
dalam
mengkomunikasikan produk atau programnya harus menggambarkan realitas
yang sebenarnya, karena apabila tidak sesuai dengan realitas atau kenyataan maka
36
Philip Kotler, gary amstrong, Dasar Dasar Pemasaran, Principle of Marketing, sevent edition,
prentice hall, 1996 hal 93
39 citra produk tersebut akan berdampak kurang baik dan menimbulkan persepsi
yang tidak baik terhadap konsumen.
37
Dari kelima strategi komunikasi pemasaran yang dikemukakan oleh kotler,
ternyata kelima-lima strategi komunikasi pemasaran tersebut juga dilakukan oleh
PT. Bakrie Telecom dalam melakukan pemasaranproduk kepada masyarakat
khalayak dalam memperkenalkan produk Esia Prabayar. Strategi komunikasi
pemasaran yang dilakukan PT Bakrie Telecom mencakup : melalui Tv, Radio,
kemasan, Brosur, Poster, Baliho/Billboard maupun spanduk. Promosi Penjualan :
Tarif hemat, Kualitas jaringan, Festival. Humas Penjualan : mengadakan seminar
misalnya dibidang pendidikan ataupun usaha. Sumbangan amal kepada korbankorban bencana atau yang mengalami musibah, menjadi sponsor pada
penyelenggaraan event-event. Penjualan personal : Presentasi produk langsung
kepada konsumen misalnya melalui pameran. Dan yang terakhir dengan
pemasaran langsung : melalui Telemarketing, Voicemail.
2.8
Media Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran dapat dinyatakan sebagai kegiatan komunikasi
yang bertujuan untuk menyampaikan pesan kepada konsumen dengan
menggunakan berbagai media, dengan harapan agar komunikasi dapat
menghasilkan tiga tahap perubahan, yaitu perubahan pengetahuan, perubahan
37
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran Buku 1, Jakarta, hal 50
40 sikap dan perubahan tindakan yang dikehendaki. 38 Dalam mencapai tujuan
komunikasinya kepada khalayak, media promosi yang digunakannya berbedabeda sesuai dengan kebutuhan produk itu sendiri.
Bentuk media promosi yang digunakan dalam komunikasi pemasaran
dapat berupa Above the Line ( ATL ) dan Below the Line ( BTL ). ATL
merupakan media yang ditujukan pada khalayak ramai, lebih untuk menjelaskan
sebuah konsep atau ide dan tidak ada interaksi langsung dengan audiens. Media
promosi ATL berupa :
1. Televisi
Dengan sifatnya yang visual dan gabungan dari kombinasi warna, suara,
serta gerakan, membuat iklan televisi nampak begitu hidup dan nyata.
Membuat pengiklan dapat menunjukan atau memamerkan kelebihan dan
keunggulan produknya secara detail. Iklan pada media televisi dapat
ditayangkan berulang kali sehingga dapat menimbulkan awareness dan
daya rangsang yang cukup tinggi, serta masyarakat menjadi lebih tanggap
dengan produk yang di iklankan.
2. Radio
Media promosi dengan pesan yang disampaikannya dalam bentuk ulasan
yang memiliki jangkauan wilayah yang sangat luas, segmentasi yang
sangat jelas mulai dari usia, hobi dan kelompok ekonomi pemirsa. Radio
menciptakan kesan audio yang seluruhnya di tentukan oleh kemampuan
pendengar untuk menangkap informasi setelah mendengarnya. Iklan yang
38
Ibid. Hal 5
41 disiarkan melalui radio memerlukan kreativitas untuk membangkitkan
imajinasi pendengar. Radio memiliki tingkat penerimaan yang pasif dan
informasi yang sangat memungkinkan untuk diingat daripada melalui
medium lainnya. Iklan radio dapat berbentuk adlips, jingle iklan dan spot
advertising.
3. Media cetak
Disebut sebagai media statis yang mengutamakan pesan-pesan visual.
Dapat juga dikatakan suatu dokumen atas segala hal yang dikatakan orang
lain dan rekaman peristiwa yang ditangkap oleh jurnalis dan diubat dalam
bentuk kata-kata, gambar, foto dan sebagainya. Hadir dalam berbagai
bentuk yang jenisnya bergantung pada frekuensi terbit, bentuk, kelas
ekonomi pembaca, peredarannya dan penekanan isinya. Media cetak dapat
berupa surat kabar dan majalah.
4. Media luar ruang
Bentuk promosi media luar ruang atau out of home seperti billboard,
papan nama, poster dan banner dengan gambar berwarna menarik serta
rangkaian kata-kata ringkas, memiliki peluang untuk menjangkau
konsumen lebih banyak karena mobilitas masyarakat yang cukup tinggi.
Desain visual out of home sangat menentukan keefektifan iklan selain
posisi strategis yang dimilikinya. Media ini memiliki frekuensi serta daya
rangsang yang lebih tinggi, karena media luar ruang selalu ditempatkan
pada lokasi-lokasi strategis sehingga pengabaian pesan dapat diperkecil.
42 Sedangkan BTL meliputi media atau kegiatan yang memberikan audiens
kesempatan untuk merasakan, menyentuh atau berinterakswi, bahkan langsung
action membeli. Media yang digunakan dalam promosi BTL seperti :
1. Sponsorship
Dilakukan berdasarkan pertukaran dimana satu pihan mengizinkan
pihan lain untuk memanfaatkan kesempatan yang berhubungan dengan
suatu aktivitas, untuk mendapatkan keuntungan komersial sebagai
imbalan pembiayaan, jasa atau sumber daya. Tujuannya untuk
memperoleh di bidang periklanan, humas, atau strategi pemasaran bagi
pihak penyedia sponsor. Kegiatan sponsorship mencangkup investasi
dalam event yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran merek,
meperkuat citra merek, dan memperbesar volume penjualan serta dapat
mengiklankan produk yang tidak boleh di iklankan di media tertentu,
memasang iklan lokasi kegiatan, mempromosikan produk secara
spesifik, dan memperkenalkan suatu produk baru. 39
2. Event
Merupakan suatu ritual istimewa, penunjukan, penampilan, atau
perayaan yang pasti direncanakan dan dibuat untuk menandai acaraacara khusus atau untuk mencapai tujuan sosial, budaya atau tujuan
bersama-sama. Event diselenggarakan harus memiliki pengaruh
(impact) serta memberikan kesan mendalam kepada setiap orang yang
39
Frank Jefkins. 1995. Periklanan. Edisi ketiga. Jakarta : Erlangga, hal. 177
43 hadir sehingga customer maupun potential customer bisa cukup lama
mengingat pengalaman yang menyenangkan tersebut.
3. Brosur
Brosur memuat informasi atau penjelasan tentang suatu produk,
layanan dan profil perusahaan yang informatif dimaksudkan untuk
mudah dipahami dalam waktu singkat. Di desain dengan tampilan
menarik perhatian dan dicetak di atas kertas yang baik dalam usaha
membangun citra yang baik terhadap layanan atau produk tersebut.
4. Pameran
Media iklan yang dapat merangsang dengan segera terjadinya
penjualan secara langsung oleh para pengunjung stand-stand pameran.
Dalam media ini, perusahaan lebih berpeluang untuk menampilkan
produk-produknya lebih nyata dan menarik dibanding media promosi
lainnya. Kredibilitas, kepercayaan, dan nama baik suatu perusahaan
bisa dikokohkan dengan bertatap muka secara langsung dengan para
pengunjung pameran, selain itu komentar serta sambutan para
pengunjung dapat langsung diketahui sebagai penyempurnaan produk
tersebut.
Kegiatan periklanan bisa dikatakan efektif, bilamana target audience atau
sasaran iklan mampu dicapai. Untuk mencapai itu maka diperlukan perencanaan
dan pemilihan media yang tepat. Untuk mengetahui pentingnya perencanaan
media iklan yang akan digunakan sebagai penyampai pesan iklan, maka dapat
dilihatbahwa :
44 1. Tidak semua media memiliki kekuatan atau pengaruh yang sama terhadap
audience.
2. Memperhitungkan peranan selektivitas, sebagai faktor yang menentukan
didalam penerimaan pesan oleh audience.
3. Mengakui kemungkinan timbulnya reaksi yang berbeda-beda dari
audience terhadap pesan komunikasi yang sama.
Download