OWABONG - Lumbung Pustaka UNY

advertisement
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MENURUNNYA JUMLAH
PENGUNJUNG DI OBYEK WISATA AIR BOJONGSARI (OWABONG)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi
Unversitas Negeri Yogyakarta untuk
Memenuhi Sebagian Persyaratan
guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
Fadlan Gilang Nugroho
NIM 12402244017
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
JURUSAN PENDIDIKAN ADMINISTRASI
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS
NEGERI YOGYAKARTA
2016
ii
•
i
i
i
iv
MOTTO
“Jangan pernah berkata tidak mungkin jika belum pernah mencoba, karena sejatinya hasil
tidak pernah mengkhianati prosesnya”
(Fadlan Gilang Nugroho)
“Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua”
(Aristoteles)
“Jika kita tidak disatukan dalam peroide wisuda yang sama setidaknya kita pernah menatap
senyum rektor yang sama”
(Fadlan Gilang Nugroho)
v
PERSEMBAHAN
Karya sederhana ini saya persembahkan untuk :
1. Kedua orang tuaku, Bapak Susilo Purnomo dan Ibu Niti Setyani yang senantiasa
mencurahkan perhatian dengan cinta kasih.
2. Almamaterku, Universitas Negeri Yogyakarta sebagai tempat menimba ilmu.
vi
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MENURUNNYA JUMLAH
PENGUNJUNG DI OBYEK WISATA AIR BOJONGSARI (OWABONG)
Oleh :
Fadlan Gilang Nugroho
NIM. 12402244017
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
menurunnya jumlah pengunjung di Obyek Wisata Air Bojongsari (Owabong) berdasarkan
karakteristik responden yang terdiri dari jenis kelamin, usia, pekerjaan, dan pendidikan terakhir.
Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Variabel dalam penelitian
ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi menurunnya jumlah pengunjung di Obyek
Wisata Air Bojongsari (Owabong) yang dibagi kedalam dua dimensi faktor yaitu dimensi
fasilitas dan dimensi pelayanan. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh pengunjung yang
pada saat dilakukan penelitian sedang berkunjung di Obyek Wisata Air Bojongsari
(Owabong) yaitu mulai tanggal 2 April sampai 17 April 2016. Teknik pengambilan sampel
penelitian ini menggunakan sampling insidental. Metode analisis data yang digunakan adalah
analisis deskriptif kuantitatif dengan persentase.
Hasil penelitian ini adalah: (1) naiknya harga tiket masuk Owabong; (2) wahana dan
fasilitas permainan air di Owabong belum seimbang dengan harga tiket masuk; (3)
penghapusan gratis soft drink bagi pengunjung yang memiliki tiket masuk; (4) kamar bilas
yang tersedia di Owabong belum memadai dan fasilitas untuk keperluan bilas belum lengkap;
(5) kamar bilas yang tersedia di Owabong jumlahnya belum cukup untuk menampung
pengunjung yang melakukan bilas; (6) lambatnya pelayanan di bagian tiket masuk; (7)
karyawan Owabong tidak bersikap responsif terhadap para pengunjung; (8) penjaga kolam
renang (lifeguard) tidak memberikan perhatian yang maksimal pada pengunjung; (9)
kebersihan yang tidak terjaga di area Owabong; (10) kebersihan air di dalam kolam renang
tidak terjaga.
Kata Kunci: Penurunan Jumlah Penunjung, Obyek Wisata Air Bojongsari
vii
FACTORS WHICH ARE AFFECT THE DECREASING NUMBER OF VISITORS IN
BOJONGSARI WATER PARK (OWABONG)
By:
Fadlan Gilang Nugroho
NIM. 12402244017
ABSTRACT
This study aims to determine the factors influencing the visitors declining Bojongsari
Water Park (Owabong) based on the characteristic of the respondents including gander, age,
occupation and education.
This study is descriptive quantitative research. The variabels in this are the factors
influencing the decline in the number of visitors at the Bojongsari Water Park (Owabong).
The factors were divided into two dimensional factors, the dimension of the facility and the
service dimension. The population of this study is all visitors at the time when the researcher
was visiting the Bojongsari Water Park (Owabong) from 2 April to 17 April 2016. Data was
collected by sampling incidental technique the data was analyzed by using quantitative
descriptive analisys method with precentages.
The results of this study are: (1) the increase in the price of admission Owabong; (2)
rides and water games facilities in Owabong are not balanced with the price of admission;
(3) the omition of free soft drink for visitors; (4) rooms available in Owabong rinse
inadequate and facilities to support the rinse is incomplete; (5) rinse rooms available in
Owabong amount are not enough to accommodate visitors who do rinse; (6) the slow service
at the entrance ticket; (7) Owabong employees are not responsive to the visitors; (8)
lifeguard at the pool do not give maximum attention to the visitors; (9) cleanliness is not
maintained in the Owabong area; (10) the cleanliness of the water in the poll is not maintained.
Keywords : Declining Numbers of Visitors, Bojongsari Water Park
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr. Wb
Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan Rahmat dan Karunia
– Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Skripsi yang berjudul
“FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MENURUNNYA JUMLAH
PENGUNJUNG DI OBYEK WISATA AIR BOJONGSARI (OWABONG)”
dengan baik. Penulisan dan penelitian Tugas Akhir Skripsi ini dilaksanakan untuk
memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada
program studi Pendidikan Administrasi Perkantoran, Fakultas Ekonomi, Universitas
Negeri Yogyakarta.
Keberhasilan penyusunan skripsi ini tentu tidak terlepas dari bimbingan,
bantuan, dan ulur tangan dari berbagai pihak, untuk itu ucapan terima kasih yang
tulus dan ikhlas kami sampaikan kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA., sebagai Rektor
Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan
bagi penulis untuk menyelesaikan studi dari awal sampai dengan
terselesaikannya tugas akhir skripsi ini.
2. Bapak Dr. Sugiharsono, M.Si, sebagai Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan ijin penelitian.
3. Bapak Joko Kumoro, M.Si, sebagai Ketua Jurusan Pendidikan
Administrasi
Perkantoran
yang
pengetahuan selama mengikuti studi.
ix
telah
memberikan
bekal
ilmu
4. Bapak Sutirman, M.Pd., sebagai dosen pembimbing yang telah
memberikan arahan, bimbingan, dan masukan yang sangat membantu
dalam penyelesaian tugas akhir skripsi.
5. Bapak Wisnu Danardono, S.H., sebagai Direktur Obyek Wisata Air
Bojongsari (Owabong)
yang telah memberikan ijin penelitian,
pengarahan, dan kemudahan, agar penelitian serta penulisan skripsi
berjalan dengan lancar.
6. Bapak Budi Anggoro, S.H., sebagai kepala divisi Marketing Obyek
Wisata Air Bojongsari (Owabong) yang telah bersedia sebagai
narasumber dan sangat membantu dalam proses penelitian.
7. Seluruh Karyawan Obyek Wisata Air Bojongsari (Owabong) atas
dukungan dan semangatnya kepada penulis untuk menyelesaikan
penelitian ini.
8. Bapak (Susilo Purnomo), Ibu (Niti Setyani), serta kerabat dan kelargaku
yang selalu memberikan doa serta dukungan selama masa kuliah hingga
terselesaikannya Tugas Akhir Skripsi ini.
9. Teman-teman Badan Eksekutif Mahasiswa FE UNY periode 2013 yang
telah memberikan banyak pengalaman baru bagi saya selama masa
kuliah.
10. Sahabat-sahabatku yang selalu memberikan motivasi untuk tetap
semangat menyelesaikan Tugas Akhir Skripsi ini.
x
11. Teman-teman seperjuangan di P. ADP 2012 khususnya P. ADP B 2012
atas segala semangat dan kebersamaan serta kekeluargaannya selama
empat tahun.
12. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu – persatu yang telah
memberikan
bantuan
baik
masukan
maupun
materi
dalam
penyelesaikan Tugas Akhir Skripsi ini.
Semoga segala bantuan dan partisipasi yang diberikan kepada penulis
menjadikan amal baik dan mendapat balasan dari Allah SWT. Oleh karena itu,
apabila membaca skripsi ini, dengan rendah hati penulis mengharapkan petunjuk,
koreksi, kritik dan saran yang membangun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi pembaca umumnya dan bagi penulis khususnya.
Wassalamu’alaikum wr. Wb
xi
DAFTAR ISI
hal.
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
ABSTRACT ....................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ...........................................................................
1
B. Identifikasi Masalah .................................................................................
6
C. Batasan Masalah ......................................................................................
6
D. Rumusan Masalah ....................................................................................
6
E. Tujuan Penelitian .....................................................................................
7
F. Manfaat Penelitian ...................................................................................
7
BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................. 8
A. Landasan Teori.......................................................................................... 8
B. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................................. 27
C. Kerangka Pikir ......................................................................................... 31
D. Pertanyaan Penelitian ................................................................................ 34
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 35
A. Desain Penelitian ..................................................................................... 35
B. Definisi Operasional Variabel ................................................................. 36
C. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 36
D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 36
E. Populasi dan Sampel ............................................................................... 37
F. Instrumen Penelitian ............................................................................... 39
xii
G. Uji Coba Instrumen ................................................................................. 42
H. Teknik Analisis Data ............................................................................... 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................... 48
A. Hasil Penelitian ........................................................................................ 48
B. Deskripsi Data ......................................................................................... 51
C. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................. 69
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN ................... 76
A. Kesimpulan ............................................................................................. 76
B. Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 77
C. Saran ....................................................................................................... 77
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 81
LAMPIRAN ................................................................................................. 83
xiii
DAFTAR TABEL
hal.
1. Jumlah Pengunjung Owabong tahun 2009 - 2013 .......................................
3
2. Kisi-kisi Angket .......................................................................................... 41
3. Hasil Uji Validitas Dimensi Fasilitas .......................................................... 44
4. Hasil Uji Validitas Dimensi Pelayanan ....................................................... 45
5. Hasil Uji Reliabilitas Dimensi Fasilitas ...................................................... 46
6. Hasil Uji Reliabilitas Dimensi Pelayanan ................................................... 46
7. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................................ 52
8. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ................................................ 53
9. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ....................................... 54
10. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ................................... 55
11. Distribusi Frekuensi Kenaikan Harga tiket ............................................... 57
12. Distribusi Frekuensi Wahana Permainan dan Fasilitas ............................. 58
13. Distribusi Frekuensi Dihapuskannya Gratis Soft Drink ............................ 59
14. Distribusi Frekuensi Kamar Bilas yang Memadai .................................... 60
15. Distribusi Frekuensi Kamar Bilas Jumlahnya Cukup Banyak .................. 61
16. Distribusi Frekuensi Kecepatan Pelayanan Tiket ..................................... 63
17. Distribusi Frekuensi Karyawan Bersikap Responsif ................................. 64
18. Distribusi Frekuensi Penjaga Kolam Renang Siap Siaga ......................... 65
19. Distribusi Frekuensi Kebersihan Sudah Terjaga ....................................... 67
20. Distribusi Frekuensi Air Kolam Renang Bersih dan Jernih ...................... 68
xiv
DAFTAR GAMBAR
hal.
1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarka Jenis Kelamin ..................... 52
2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia ................................... 53
3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ................ 55
4. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Terakhir ...................................................................................................... 56
5. Distribusi Frekuensi Kenaikan Harga Tiket .............................................. 57
6. Distribusi Frekuensi Wahana dan Fasilitas Cukup Memuaskan ............... 58
7. Distribusi Frekuensi Dihapuskannya Gratis Soft Drink ............................ 59
8. Distribusi Frekuensi Kamar Bilas Memadai ............................................. 61
9. Distribusi Frekuensi Jumlah Kamar Bilas Jumlahnya Cukup................... 62
10. Distribusi Frekuensi Kecepatan Pelayanan Tiket .................................... 63
11. Distribusi Frekuensi Karyawan Bersikap Responsif ................................ 64
12. Distribusi Frekuensi Penjaga Kolam Renang Siap Siaga ........................ 66
13. Distribusi Frekuensi Kebersihan Owabong Terjaga ................................ 67
14. Distribusi Frekuensi Kolam Renang Bersih dan Jernih ........................... 68
xv
DAFTAR LAMPIRAN
hal.
1.
Dokumentasi Penyerahan Kenang-kenangan ......................................... 84
2.
Dokumentasi Dengan Salah Satu Petugas Tiketing ................................ 85
3.
Dokumentasi Dengan Salah Satu Responden ......................................... 86
4.
Dokumentasi Dengan Salah Satu Responden ......................................... 87
5.
Data Uji Coba Instrumen Dimensi Fasilitas ............................................ 89
6.
Uji Validitas dan Reliabilitas Dimensi Fasilitas ..................................... 90
7.
Data Uji Coba Instrumen Dimensi Pelayanan ........................................ 91
8.
Uji Validitas dan Reliabilitas Dimensi Pelayanan .................................. 92
9.
Data Responden ...................................................................................... 93
10. Data Responden Pada Instrumen Dimensi Fasilitas ................................ 96
11. Data Responden Pada Instrumen Dimensi Pelayanan ............................ 100
12. Data Responden Berdasarkan Asal Daerah ............................................. 104
13. Data Responden Berdasarkan Umur ...................................................... 105
14. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................................... 106
15. Data Responden Berdasarkan Pendidikan ............................................... 107
16. Data Responden Berdasarkan Pekerjaan .................................................. 108
17. Hasil Perhitungan Butir Pertanyaan Kenaikan Harga Tiket .................... 109
18. Hasil Perhitungan Butir Pertanyaan Wahana dan Fasilitas cukup
memuaskan ............................................................................................. 110
19. Hasil Perhitungan Butir Pertanyaan Gratis Soft Drink Dihapus .............. 111
xvi
20. Hasil Perhitungan Butir Pertanyaan Jumlah Kamar Bilas Sudah
memadai .................................................................................................. 112
21. Hasil Perhitungan Butir Pertanyaan Jumlah Kamar Bilas Jumlahnya
Sudah Cukup ........................................................................................... 113
22. Hasil Perhitungan Butir Pertanyaan Kecepatan Pelayanan Tiket ............. 114
23. Hasil Perhitungan Butir Pertanyaan Karyawan Bersikap Responsif
terhadap penunjung ................................................................................. 115
24. Hasil Perhitungan Butir Pertanyaan Penjaga Kolam Renang Selalu Siap
Siaga ........................................................................................................ 116
25. Hasil Perhitungan Butir Pertanyaan Kebersihan Trjaga .......................... 117
26. Hasil Perhitungan Butir Pertanyaan Air Kolam Renang Bersih dan
Jernih ....................................................................................................... 118
27. Surat Permohonan Kesanggupan Mengisi Angket .................................. 119
28. Kuesioner ................................................................................................. 120
29. Surat Ijin Uji Instrumen Penelitian .......................................................... 122
30. Surat Ijin Penelitian .................................................................................. 123
31. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ........................................ 124
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pariwisata merupakan salah satu sumber pendapatan yang penting
bagi suatu negara. Dengan pariwisata, maka suatu negara atau lebih khusus lagi
pemerintah daerah tempat obyek wisata itu berada, akan mendapatkan
pemasukan dari pendapatan setiap obyek wisata. Oleh karena itu
pengembangan industri
pariwisata ini adalah salah satu strategi untuk
mempromosikan wilayah tertentu sebagai daerah wisata untuk meningkatkan
perdagangan melalui penjualan barang dan jasa kepada wisatawan yang datang.
Pariwisata juga merupakan komoditas yang dibutuhkan oleh setiap individu.
Alasannya, karena aktivitas berwisata bagi seorang individu dapat
meningkatkan daya kreatif, menghilangkan kejenuhan kerja, relaksasi, dan juga
dapat menumbuhkan semangat yang baru lagi. Pariwisata merupakan fenomena
yang sangat kompleks dan bersifat unik, karena pariwisata bersifat
multidimensi baik fisik, sosial, ekonomi, dan budaya. Pariwisata juga
menawarkan jenis produk dan wisata yang beragam, mulai dari wisata alam,
wisata budaya, wisata sejarah, wisata buatan, hingga beragam wisata minat
khusus.
Salah satu tempat yang bisa dikunjungi untuk berwisata yaitu Obyek
Wisata
Air
Bojongsari
(OWABONG)
yang
terletak
di
Kabupaten
Purbalingga. Obyek wisata andalan Kabupaten Purbalingga ini awalnya
adalah ide dari Bapak Bupati Purbalingga kala itu yaitu Bapak Triyono Budi
1
2
Sasongko yang ingin membangun sebuah obyek wisata andalan di Kabupaten
Purbalingga. Sebelum menjadi seperti saat ini dulunya Owabong merupakan
pemandian Bojongsari yang sangat kecil yang mana itu merupakan tinggalan
warga Belanda sejak tahun 1946. Selanjutnya berkembang menjadi kolam
pemandian atau kolam renang yang terletak di desa Bojongsari yang dikenal
dengan nama kupel oleh warga sekitar. Sumber airnya berasal dari tiga mata
air, yaitu mata air Cidandang, Cipawon dan Cikupel. Airnya sangat jernih
karena langsung berasal dari sumber mata air tanpa adanya tambahan bahan
kimia. Selain itu airnya sangat melimpah walaupun pada musim kemarau
sekalipun. Proyek pembangunan Owabong dimulai tahun 2002 dan selesai pada
tahun 2005. Owabong diresmikan secara soft opening oleh Bapak Triyono Budi
Sasongko pada tanggal 1 Maret 2005 dan diresmikan kembali oleh Bapak
Mardiyanto selaku Gubernur Jawa Tengah saat itu pada tanggal
18 Maret 2005 sekaligus sebagai grand opening Owabong. Dengan
dikembangkan menjadi water park, Owabong tidak hanya populer dikawasan
Barlingmascakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap dan
Kebumen) tetapi juga di Jawa Tengah dan berbagai kota besar lainnya di
Indonesia. Obyek wisata yang menawarkan pesona alam pedesaan dan sejuknya
air pegunungan ini selalu dipenuhi dengan pengunjung dari berbagai daerah di
Indonesia bahkan mancanegara. Owabong mempunyai tempat parkir yang
luas untuk bus, kendaraan pribadi dan juga sepeda motor. Pada awal dibukanya
untuk umum Owabong sangatlah ramai pengunjung karena para wisatawan
mengaku mereka jarang sekali berkunjung ke water park
3
dengan air asli mata air sehingga mereka penasaran untuk mengunjungi
Owabong. Selain itu harga tiket yang relatif murah, pelayanan yang baik dari
para karyawan serta sarana dan prasarana yang memadai juga sebagai faktor
pendorong wisatawan untuk berwisata di Owabong. Bahkan di tahun 2006
dan 2007 Owabong memecahkan rekor dengan jumlah pengunjung terbanyak
dalam satu tahun di Jawa Tengah dengan mengalahkan Candi Borobudur
yang mana merupakan ikon pariwisata Jawa Tengah.
Namun dalam 5 tahun kebelakang sejak 2009-2013 Owabong
mengalami penurunan jumlah pengunjung yang sangat banyak jumlahnya,
berdasarkan keterangan dari Bapak Budi Anggoro selaku Kepala Marketing
Owabong pada Tabel 1. Jumlah Pengunjung Owabong tahun 2009-2013
mengalami penurunan jumlah pengunjung sebagai berikut :
Tahun
Jumlah Pengunjung
2009
992.607
2010
821.624
2011
711.578
2012
700.146
2013
685.654
Sumber: Kepala Bagian Marketing Owabong
Berdasarkan data yang didapatkan di atas jelas sekali bahwa Owabong memiliki
masalah yang mengakibatkan turunnya jumlah pengunjung yang sangat drastis.
Budi Anggoro memberikan keterangan tambahan tentang adanya pergantian
kepemimpinan baru pada tahun 2009 sampai saat ini. Pada saat pergantian
kepemimpinan, Owabong sedang dalam puncak kejayaan
4
dengan jumlah pengunjung yang sangat luar biasa jumlahnya. Namun, pada
tahun pertama kepemimpinan baru terjadi banyak perubahan peraturan
diantaranya: tiket masuk pengunjung dinaikkan, tidak lagi memberikan uang
tips kepada para sopir bus atau pembawa rombongan, dihapuskannya gratis soft
drink bagi pengunjung yang mempunyai tiket, serta kurangnya promosi keluar
daerah. Perubahan peraturan tersebut ternyata menjadi dampak yang sangat luar
biasa terhadap penurunan jumlah pengunjung. Berdasarkan keterangan Kepala
Bagian Marketing Owabong kemudian peneliti ingin mengetahui tanggapan
dari beberapa pengunjung tentang peraturan baru ini apakah para pengunjung
puas atau tidak puas terhadap beberapa peraturan yang dihapuskan untuk
pengunjung seperti, harga tiket yang naik dan ditiadakan lagi soft drink untuk
para pengunjung yang memiliki tiket. Sekitar
45 pengunjung pada tabel 2. Hasil observasi di Owabong yang berhasil
ditemui di lapangan, kemudian didapatkan hasil sebagi berikut :
No.
Keterangan
Jumlah
1.
Puas
2
2.
Tidak Puas
40
3.
Tidak tahu
3
Jumlah
45
Berdasarkan data yang diperoleh di atas penulis mendapatkan beberapa
keluahan yang menggambarkan ketidak puasan pengunjung terhadap
peraturan baru yang berlaku di Owabong. Sebagai perusahaan penyedia jasa
yang dalam hal ini bergerak dibidang pariwisata harusnya Owabong selalu
5
memberikan rasa puas kepada setiap pengunjung yang datang dengan segala
fasilitas yang dimiliki. Menurut Anderson dkk (Fandy Tjiptono, 2011:432),
kepuasan pelanggan merupakan salah satu tujuan esensial bagi aktivitas
bisnis. Kepuasan pelanggan berkontribusi pada sebuah aspek krusial, seperti
terciptanya loyalitas pelanggan, meningkatnya reputasi perusahaan dan
meningkatnya efisiensi serta produktivitas karyawan. 40 pengunjung yang
berhasil diwawancarai dilapangan yang mengaku tidak puas terhadap
peraturan baru yang berlaku di Owabong rata-rata mereka mengeluhkan
kenaikan harga tiket dan dihapuskannya gratis soft drink untuk pengunjung
yang memiliki tiket.
Para pengunjung beranggapan bahwa dengan harga tiket yang naik
harusnya ada penambahan wahana baru namun kenyataannya tidak ada fasilitas
atau wahana baru yang diharapkan oleh para pengunjung. Hal tersebut
sangatlah menimbulkan ketidak puasan pengunjung Owabong yang berdampak
menurunnya jumlah pengunjung Owabong. Kemudian dari 2 pengunjung yang
merasa puas mereka beralasan jika wajar manajemen Owabong menaikkan
harga tiket masuk karena mereka menganggap fasilitas yang ada di Owabong
sudah lengkap jadi mereka tidak mempermasalahkan harga tiket masuk yang
naik serta dihapuskannya gratis soft drink bagi pengunjung yang memiliki tiket.
Selanjutnya dari 3 pengunjung yang menjawab tidak tahu mereka beralasan jika
mereka baru pertama kali datang ke Owabong jadi mereka tidak tahu jika
peraturan di Owabong sudah diganti. Berdasarkan realita yang ditemui di
lapangan serta data yang diperoleh dari
6
Kepala Bagian Pemasaran Owabong, maka penulis terdorong untuk
melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi menurunnya jumlah pengunjung di Owabong.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka dapat
diidentifikasi berbagai permasalahan, yaitu:
1.
Terjadinya penurunan jumlah pengunjung di Owabong.
2.
Pengunjung merasa fasilitas atau wahana permainan air yang ada di
Owabong kurang inovatif.
3. Pengunjung merasa kurang puas dengan pelayanan yang diberikan
oleh para karyawan Owabong.
4.
Pengunjung merasa harga tiket masuk ke Owabong terlalu mahal.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan berbagai masalah yang telah diuraikan, penelitian ini
dibatasi pada terjadinya penurunan jumlah pengunjung di Owabong.
D. Rumusan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Apa saja
faktor-faktor yang menyebabkan menurunnya
Owabong ?
jumlah pengunjung di
7
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab menurunnya
jumlah pengunjung di Owabong.
F. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan :
1. Bagi perusahaan
Perusahaan memperoleh gambaran mengenai faktor-faktor yang
menyebabkan jumlah pengunjung Owabong mengalami penurunan
selama kurun waktu tahun 2009 sampai dengan tahun 2013. Selain itu
dari penelitian ini perusahaan dapat melakukan strategi pemasaran yang
lebih inovatif lagi untuk menarik banyak pengunjung.
2. Bagi Peneliti
a.
Melatih mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu yang didapat
selama kuliah malalui penelitian ini.
b.
Sebagai sarana untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam
penerapan teori yang diperoleh selama kuliah.
c.
3.
Memiliki pengalaman dalam melakukan survei konsumen.
Bagi pihak lain
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk
penelitian-penelitian selanjutnya. Penelitian ini diharapkan mampu
memberikan sumbangan informasi dan pustaka bagi pihak yang
membutuhkan.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Landasan Teori
1.
Pemasaran
a.
Definisi Pemasaran
Pemasaran mencakup
kegiatan yang berkaitan dengan
penawaran kepada pelanggan atau konsumen yang menyangkut barang
atau jasa. Definisi yang menjelaskan tentang arti dari pemasaran
dikemukakan oleh Brech (Fandy Tjiptono, 2011: 4) “pemasaran adalah
proses menentukan permintaan konsumen atas sebuah produk atau jasa
tersebut dan mendistribusikannya pada konsumen akhir dengan
memperoleh laba”.
Definisi pemasaran menurut Kotler dan Keller (2009: 5)
“memenuhi kebutuhan dengan cara yang mengunutngkan” artinya
pemasaran merupakan cara untuk memenuhi kebutuhan individu
atau kelompok yang memberikan keuntungan materi bagi pihak
penyedia jasa.
Definisi yang paling luas yang dapat menerangkan secara
jelas arti pentingnya pemasaran dikemukakan oleh William J.
Stanton (Basu Swasta Dharmmesta & T. Hani Handoko, 1997: 3)
“pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatankegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan
harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang
dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun
pembeli potensial.”
8
9
Definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah
proses penetapan tujuan-tujuan pemasaran bagi suatu organisasi
dengan mempertimbangkan sumber daya internal dan peluang pasar,
perencanaan, dan pelaksanaan aktivitas untuk memenuhi tujuantujuan tersebut, dan mengukur kemajuan ke arah pencapaiannya.
b. Konsep Pemasaran
Perusahaan yang sudah mulai mengenal bahwa pemasaran
merupakan faktor penting untuk mencapai sukses usahanya, akan
mengetahui adanya cara dan falsafah baru yang terlibat di dalamnya.
Cara dan falsafah baru ini disebut konsep pemasaran (marketing
concept) menurut
Basu Swasta Dharmmesta & T. Hani Handoko
(1997: 5) ada tiga unsur pokok konsep pemasaran, yaitu:
1) Orientasi pada konsumen
Perusahaan yang benar-benar ingin memperhatikan
konsumen harus:
a) Menentukan kebutuhan pokok (basic needs) dari
pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi.
b) Menentukan kelompok pembeli yang akan dijadikan
sasaran penjualan.
c) Menentukan produk dan program pemasarannya.
Untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda-beda dari
kelompok pembeli yang dipilih sebagai sasaran,
perusahaan dapat menghasilkan barang-barang
dengan tipe model yang berbeda-beda dan dipasarkan
dengan program pemasaran yang berlainan.
d) Mengadakan penelitian pada konsumen, untuk
mengukur, menilai dan menafsirkan keinginan, sikap,
serta perilaku mereka.
e) Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling
baik, apakah menitikberatkan pada mutu tinggi, harga
yang murah, atau model yang menarik.
2) Penyusunan kegiatan pemasaran secara integral
(integrated marketing)
10
Pengintegrasian kegiatan pemasaran berarti bahwa setiap
orang dan setiap bagian dalam perusahaan turut
berkecimpung dalam suatu usaha yang terkoordinir
untuk memberikan kepuasan konsumen, sehingga tujuan
perusahaan dapat direalisir.
3) Kepuasan konsumen (Consumer Satisfication)
Faktor yang menentukan apakah perusahaan dalam
jangka panjang akan mendapatkan laba, ialah banyak
sedikitnya kepuasan konsumen yang dapat dipenuhi.
Konsep pemasaran merupakan sebuah falsafah bisnis yang
menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan
syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.
c. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran mutlak sangat diperlukan oleh suatu
perusahaan. Strategi pemasaran merupakan rencana yang menjabarkan
ekspektasi perusahaan akan dampak dari berbagai aktivitas atau
program pemasaran terhadap permintaan produk atau lini produknya
di pasar sasaran tertentu. Strategi pemasaran menurut Philip Kotler &
Amstrong (2004: 81) yaitu “pola pikir pemasaran yang
digunakan
untuk
mencapai
tujuan
akan
pemasarannya. Strategi
pemasaran berisi strategi spesifik untuk pasar sasaran, bauran
pemasaran dan besarnya pengeluaran pemasaran.”
Langkah-langkah pokok dalam perencanaan pemasaran pada
level korporat dan level manajemen madya menurut (Fandy dkk,
2008: 129) meliputi:
1) Melakukan analisis situasi
Analisis yang dilakukan dalam tahap ini adalah analisis
SWOT (Strenghts, weaknesses, opportunities, threats).
11
Analisis ini mencakup peluang dan masalah yang
ditimbulkan oleh tren dan situasi pembeli, pesaing,
biaya, dan regulasi.
2) Menetapkan tujuan/sasaran
Tujuan dirumuskan secara spesifik dan mengidentifikasi
tingkat kinerja yang diharapkan untuk dicapai organisasi
pada waktu tertentu di masa datang dengan
mempertimbangkan realitas masalah dan peluang
lingkungan, serta kekuatan dan kelemahan perusahaan.
3) Menyusun strategi dan program
Berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan, kemudian
pengambil keputusan merancang strategi (tindakan
jangka panjang untuk mencapai tujuan) dan program
(tindakan
jangka
pendek
spesifik
untuk
mengimplementasikan strategi).
4) Melakukan koordinasi dan pengendalian
Rencana yang komperhensif sering kali meliputi
berbagai strategi dan program.
Strategi
direncanakan
pemasaran
untuk
adalah
mencapai
alat
tujuan
fundamental
perusahaan
yang
dengan
mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesi nambungan
melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang
digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.
2.
Jasa
a. Pengertian Jasa
Manusia dalam kegiatan sehari-harinya tidak terlepas dari
kebutuhan akan barang dan jasa, baik yang langsung dapat
dikonsumsi maupun yang perlu diproses kembali. Kenyataan diatas
dapat disimpulkan bahwa jasa menjadi salah satu bagian penting dalam
kegiatan operasional produk.
12
Kotler (Fandy Tjiptono, 2011: 23) mendefinisikan jasa
sebagai “setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh
suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible
(tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu”.
Definisi lain yang berorientasi pada aspek proses atau aktivitas
dikemukakan oleh Gronroos (Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra,
2004: 11) “jasa adalah proses yang terdiri atas serangkaian aktivitas
intangible yang biasanya terjadi pada interaksi antara pelanggan dan
karyawan jasa atau sumber daya fisik dan barang dengan sistem
penyedia jasa yang disediakan sebagai solusi masalah pelanggan”.
Philip Kotler & Kevin Lane Keller (2009: 36) memberi batasan
tentang
jasa yaitu “setiap tindakan atau kinerja yang dapat
ditawarkan satu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak
berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan sesuatu”. Definisi di
atas dapat disimpulkan, jasa adalah suatu pelayanan yang diberikan
perusahaan kepada konsumen yang ada pada dasarnya tidak berwujud
dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun dan disaat ini jasa telah
menjadi suatu tolak ukur bagi konsumen untuk menilai kinerja suatu
perusahaan. Tampak bahwa didalam jasa atau pelayanan selalu ada
aspek interaksi antara pihak konsumen dan pemberi jasa, meskipun
pihak-pihak yang terlibat tidak terlalu menyadarinya.
13
b. Klasifikasi Jasa
Jasa merupakan aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang
ditawarkan untuk dijual, oleh karena itu sangatlah penting untuk
melakukan pengelompokkan berdasarkan kegunaan dari suatu jasa.
Secara garis besar menurut Lovelock (Fandy Tjiptono dan Gregorius
Chandra, 2004: 13-16) klasifikasi jasa dapat dilakukan berdasarkan
tujuh kriteria pokok, yaitu :
1) Segmen pasar
Berdasarkan segmen pasar, jasa dapat dibedakan menjadi
jasa yang ditujukan kepada konsumen akhir dan jasa bagi
konsumen organisasional.
2) Tingkat Keberwujudan
Kriteria ini berhubungan dengan tingkat keterlibatan
produk fisik suatu layanan kepada konsumen. Berdasarkan
kriteria ini jasa dapat dibedakan menjadi tiga macam:
a) Ranted goods services
Maksudnya yaitu para konsumen menggunakan suatu
produk tertentu berdasarkan tarif atau biaya yang
telah disepakati sebelumnya dan dalam jangka waktu
tertentu.
b) Owned goods services
Pada tipe ini perusahaan jasa melakukan perawatan atau
pemeliharaan terhadap produk produk yang mereka
ciptakan yang telah dimiliki oleh para konsumen. Hal
ini dilakukan agar para konsumen merasa puas
terhadap produk dan pelayanan yang telah perusahaan
jasa berikan.
c) Non Goods services
Jasa jenis ini bersifat intangible (tidak berbentuk
fisik). Jasa ini diberikan secara personal kepada
pelanggan yang membutuhkan suatu layanan jasa.
3) Keterampilan penyedia jasa
Berdasarkan tingkat keterampilan penyedia jasa, terdapat
dua tipe pokok jasa, Profesional services dan non
profesional services.
14
4) Tujuan organisasi
Berdasarkan
tujuan
organisasi,
jasa
dapat
diklasifikasikan menjadi commercial services atau profit
services dan non profit services.
5) Regulasi
Berdasarkan aspek regulasi, jasa dapat dibedakan
menajdi regulated services dan non regulated services.
6) Tingkat intensitas karyawan
Berdasarkan tingkat intensitas karyawan jasa dapat
dibedakan menajdi dua, yaitu equipment based services
dan people based services.
7) Tingkat kontak penyedia jasa dan pelanggan
Secara umum jasa dapat dibedakan menjadi high contact
services dan low contact services.
Produk jasa tidak ada yang benar-benar mirip antara satu
dengan yang lain. Oleh karena itu, untuk memahaminya perlu
dilakukan pengklasifikasian jasa untuk membedakan satu dengan yang
lainnya.
c. Bauran Pemasaran Jasa
Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat yang dapat
digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik jasa yang
ditawarkan kepada pelanggan. Menurut Philip Kotler (2005: 17)
“Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang
digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan
pemasarannya di pasar sasaran.”
Konsep bauran pemasaran (Marketing Mix) menurut (Indriyo
Gitosudarmo, 2000: 110) yaitu:
1) Product
Produk merupakan bentuk penawaran dari suatu organisasi
kepada para pelanggan yang bertujuan untuk
15
pencapaian tujuan organisasi, produk diciptakan untuk
memenuhi keinginan dan kebutuhan pra pelanggan jasa.
2) Pricing
Harga merupakan salah satu faktor utama sebagai
pertimbangan bagi para pelanggan untuk memilih atau
menggunakan jasa yang akan mereka gunakan. Harga
juga dapat dijadikan strategi pasar untuk menarik minat
pelanggan agar tetap setia terhadap produk yang kita
tawarkan.
3) Promotion
Bauran promosi menjadi sangatlah penting untuk
memasarkan atau mengenalkan kepada pasar-pasar
potensial mengenai jasa yang kita miliki agar pasar-pasar
potensial memilih jasa yang kita tawarkan.
4) Placement
Setelah melakukan promosi selanjutnya tahapan yang
tidak kalah penting yaitu tempat dimana konsumen dapat
menikmati layanan jasa yang ditawarkan. Kemudahan
akses untuk mendapatkan layanan jasa juga sangat
berpengaruh pada tingkat kepuasan para pelanggan.
Bauran pemasaran merupakan elemen-elemen organisasi
perusahaan yang dapat di kontrol oleh perusahaan dalam melakukan
komunikasi dengan konsumen dan akan dipakai untuk memuaskan
konsumen.
d. Kualitas Jasa
Kualitas jasa sangat sukar untuk didefinisikan karena pada
dasarnya jasa bersifat intangible (tidak berwujud) dan lebih
merupakan proses yang dialami pelanggan secara subyektif, dimana
aktivitas produksi dan konsumsi berlangsung pada saat bersamaan.
Menurut lovelock (Arief, 2007: 118) “kualitas jasa adalah tingkat
keunggulan
yang
diharapkan
dan
pengendalian
atas
keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan”
tingkat
16
Berdasarkan hasil sintesis terhadap berbagai riset yang telah
dilakukan,
kemudian Gronroos
(Fandy Tjiptono,
2011:
333)
mengemukakan enam kriteria kualitas jasa yang dipresepsikan baik,
yaitu :
1) Profesionalism and skills.
Pelanggan mendapati bahwa penyedia jasa, karyawan,
sistem operasional, dan sumber daya yang ada memiliki
pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk
memecahkan masalah secara profesional ketika terjadi
masalah pada pelanggan (outcome related criteria).
2) Attitudes and behavior.
Pelanggan merasa bahwa karyawan jasa (customer contact
personnel) menaruh perhatian besar pada mereka dan
berusaha membantu memecahkan masalah mereka secara
spontan dan ramah kepada pelanggan (process related
criteria).
3) Accessibility and flexibility.
Pelanggan merasa bahwa penyedia jasa, lokasi, jam
operasi, karyawan, dan sistem operasionalnya dirancang dan
dioperasikan sedemikian rupa sehingga pelanggan dapat
mengakses informasi tentang jasa tersebut dengan mudah.
Selain itu juga dirancang untuk dapat menyesuaikan
permintaan dan keinginan pelanggan secara fleksibel
tergantung kebutuhan pelanggan.
4) Reliability and trustworthiness.
Pelanggan memahami bahwa apapun yang terjadi atau
telah menjadi peraturan di dalam penyedia jasa, mereka bisa
mengandalkan penyedia jasa beserta karyawan dan
sistemnya dalam memenuhi janji dan melakukan segala
sesuatu dengan mengutamakan kepentingan pelanggan
(process related criteria).
5) Recovery.
Pelanggan menyadari bahwa bila terjadi kesalahan atau
sesuatu yang tidak diharapkan dan tidak dapat diprediksi,
maka penyedia jasa akan segera mengambil tindakan
untuk mengendalikan situasi dan mencari solusi yang
tepat.
6) Reputation and credibility.
Pelanggan meyakini bahwa segala fasilitas yang
disediakan oleh penyedia jasa dapat dipercaya dan dapat
memberikan nilai yang sepadan atas biaya yang sudah
dikeluarkan oleh pelanggan (image related criteria).
17
Kualitas jasa dapat diartikan sebagai perbedaan atau ukuran
selisih antara harapan pelayanan yang akan diterima oleh konsumen
dengan pelayanan yang telah diberikan oleh penyedia jasa
3.
Kepuasan Pelanggan
a. Definisi kepuasan pelanggan
Secara etimologis kepuasan berasal dari bahasa latin “satis”
(artinya cukup baik, memadai) dan “facio” (melakukan atau
membuat). Secara sederhana kepuasan dapat diartikan sebagai upaya
pemenuhan sesuatu atau membuat sesuatu memadai. Namun ditinjau
dari prespektif perilaku konsumen, istilah kepuasan pelanggan lantas
menjadi sesuatu yang kompleks.
Menurut Howard & Sheth (Fandy Tjiptono, 2011: 433)
“kepuasan pelanggan adalah situasi kognitif pembeli berkenaan dengan
kesepadanan atau ketidaksepadanan antara hasil yang didapatkan
dibandingkan dengan pengorbanan yang dilakukan”.
Menurut Mahmud Machfoedz (2005: 4) “kepuasan pelanggan
ditentukan oleh kinerja manfaat produk dalam hubungannya dengan
nilai yang memenuhi harapan konsumen.” Artinya jika kinerja
produk dapat melampaui harapan pelanggan maka pelanggan akan
merasa senang atau puas, namun jika kinerja produk kurang
memenuhi harapan pelanggan maka pelanggan akan merasa tidak
senang atau tidak puas.
18
Menurut Phiip Kotler & Amstrong (2001: 251) “kepuasan
pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa yang muncul setelah
membandingkan antara presepsi terhadap kinerja atau hasil suatu
produk dan harapannya”
Kepuasan pelanggan merupakan suatu tanggapan perilaku
pelanggan berupa evaluasi purna beli terhadap suatu barang atau jasa
yang dirasakannya (kinerja produk) dibandingkan dengan harapan
pelanggan.
b. Model Konseptual Kepuasan Pelanggan
kepuasan merupakan fungsi dari persepsi atau kesan atas
kinerja dan harapan. Jika kinerja berada dibawah harapan maka
pelanggan tidak puas. Jika kinerja memenuhi harapan maka pelanggan
akan puas. Jika kinerja melebihi harapan maka pelanggan akan amat
puas atau senang. Model konseptual kepuasan pelanggan menurut
Fandy Tjiptono (2011: 453) yaitu :
1) Expectancy Disconfirmation Model
Model ini berkembang pada sekitar dekade 1970an,
maksud dari model ini yaitu penilaian pelanggan atas
pengalaman menggunakan suatu jasa atau produk yang
pernah pelanggan rasakan sama dengan harapan
sebelum menggunakan jasa atau produk.
2) Equity Theory
Model teori ini merupakan model teori tradisional
yang dikenal pula dengan istilah keadilan distributif.
Maksud dari model teori ini adalah pelanggan yang
memilih menggunakan suatu produk atau jasa memiliki
harapan mendapatkan kepuasan yang proporsional atau
seimbang terhadap apa yang telah pelanggan
investasikan sebelumnya.
19
3) Attribution Theory
Teori kepuasan pelanggan model ini menjelaskan tentang
atribusi pelanggan terhadap suatu layanan yang telah
pelanggan rasakan, atribusi pelanggan sangatlah penting
karena atribusi pelanggan sangat mempengaruhi
pelanggan lainnya atas suatu produk atau jasa.
4) Experientially Based Affective Feelings
Pendekatan teori eksperiensal memiliki pandangan
bahwa tingkat kepuasan pelanggan juga dipengaruhi oleh
perasaan positif dan negatif yang diasosiasikan
pelanggan terhadap barang atau jasa tertentu setelah
pembeliannya.
5) Assimilation Contrast Theory
Menurut model teori ini, pelanggan mungkin akan
menerima penyimpangan dari ekspektasinya (harapan)
terhadap suatu produk atau jasa dalam batas tertentu.
Apabila produk atau jasa yang dipilih dinilai tidak
terlalu jauh berbeda terhadap harapan sebelum
menggunakannya maka produk atau jasa itu dinilai
memuaskan.
6) Opponent Process Theory
Teori ini berusaha menjelaskan kepuasan pelanggan yang
awalnya sangat puas terhadap suatu produk atau jasa
cenderung menjadi kurang puas pada kesempatan
berikutnya setelah menggunakan suatu produk atau jasa
yang sama.
7) Model Anteseden dan Konsekuensi Pelanggan
Berdasarkan teori ini kepuasan pelanggan meliputi:
ekspektasi pelanggan (harapan pelanggan atas suatu
produk atau jasa yang menimbulkan perasaan puas atau
tidak puas), diskonfirmasi ekspektasi (harapan dari
pelanggan terhadap suatu produk atau jasa dapat
berperan sebagai standar pembanding untuk kinerja
karyawan suatu organisasi yang menghasilkan produk
atau jasa), performance (kinerja dari para karyawan
untuk melayani pelanggan sangatlah berpengaruh besar
terhadap tingkat kepuasan pelanggan), affect (fasilitas
yang diterima pelanggan akan mempengaruhi kepuasan
pelanggan), dan equity (penilaian pelanggan terhadap
keadilan distribusif, prosedural dan interaksional).
20
Faktor yang mempengaruhi persepsi dan harapan konsumen
ketika melakukan pembelian suatu barang atau jasa adalah
kebutuhan dan keinginan yang dirasakan oleh konsumen tersebut
pada saat
melakukan
pembelian suatu
barang atau jasa,
pengalaman masa lalu ketika mengkonsumsi barang atau jasa
tersebut serta pengalaman teman-teman yang telah mengkonsumsi
barang atau jasa tersebut dan periklanan.
c. Pengukuran kepuasan pelanggan
Tercapainya kepuasan pelanggan merupakan salah satu tujuan
utama yang ingin dicapai setiap perusahaan, karena dengan
terciptanya kepuasan pelanggan ini diharapkan pelanggan tersebut
akan loyal dalam menggunakan produk perusahaan tersebut. menurut
Zulian Yamit (2005: 78) “Kepuasan pelanggan merupakan evaluasi
purna beli atau hasil evaluasi setelah membandingkan apa yang
dirasakan dengan harapannya”.
Tidak ada satupun ukuran tunggal terbaik mengenai kepuasan
pelanggan yang disepakati secara universal. Meskipun demikian, di
tengah beragamnya cara mengukur kepuasan pelanggan, terdapat
kesamaan paling tidak dalam enam konsep inti mengenai obyek
pengukuran menurut Fandy Tjiptono (2011: 453) yaitu :
1) Kepuasan Pelanggan Keseluruhan (Overall Customer
Satisfication)
Cara yang paling sederhana untuk mengukur kepuasan
pelanggan yaitu dengan cara menanyakan secara
21
2)
3)
4)
5)
6)
langsung kepada pelanggan seberapa puaskah mereka
terhadap suatu produk atau jasa.
Dimensi Kepuasan Pelanggan
Proses ini umumnya terdiri dari empat langkah.
Pertama, mengidentifikasi dimensi-dimensi kunci
kepuasan pelanggan. Kedua, meminta pelanggan untuk
menilai produk atau jasa perusahaan yang dinikmatinya
berdasarkan kecepatan layanan, fasilitas yang ada dan
keramahan para staff layanan pelanggan. Ketiga,
meminta pelanggan untuk menilai produk atau jasa dari
pesaing berdasarkan item-item spesifikasi yang sama.
Keempat, meminta para pelanggan untuk menentukan
dimensi-dimensi yang menurut mereka paling penting
dalam penilaian kepuasan mereka.
Konfirmasi Harapan (confirmation of expectations)
Konsep ini menjelaskan tentang kepuasan dari para
pelanggan yang tidak dapat dikur secara langsung ,
namun dapat disimpulkan berdasarkan kesesuain
harapan dan kenyataan setelah menggunakan suatu
produk atau jasa.
Minat Pembelian Ulang (Repurchase Intent)
Kepuasan pelanggan dapat diukur dengan cara
menanyakan langsung kepada para pelanggan, apakah
pelanggan akan membeli ulang atau menggunakan
ulang produk atau jasa dari perusahaan yang
bersangkutan lagi.
Kesediaan Untuk Merekomendasi (Willinganess to
Recommend)
Kesediaan pelanggan untuk merekomendasikan kepada
pelanggan lain tentang produk atau jasa yang telah
mereka gunakan menjadi ukuran yang sangat penting
untuk dianalisis lebih lanjut oleh perusahaan. Apalagi
jika produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan
memungkinkan untuk dibeli ulang secara relatif lama
terjadi lagi.
Ketidak Puasan Pelanggan (Customer Dissatisfication)
Ada beberapa faktor yang mengakibatkan timbulnya
ketidak puasan pelanggan akan produk atau jasa yang
telah mereka gunakan, antara lain: biaya yang terlalu
malah namun kualitas biasa saja, komplain dari para
pelanggan sering tidak diindahkan sehingga pelanggan
merasa tidak diperhatikan, selain itu bisa juga karena
para pesaing perusahaan lebih kreatif dan inovatif
dalam memasarkan produknya sehingga pelanggan
beralih ke perusahaan pesaing.
22
Pengukuran kepuasan pelanggan adalah suatu kondisi di
mana kondisi terakhir yang diterima oleh pelanggan dari produk
yang didapat sesuai dengan yang diharapkan dari produk tersebut.
d. Metode Pengukuran Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan merupakan faktor penting dalam
keberhasilan suatu perusahaan jasa, karena semakin tinggi tingkat
kepuasan pelanggannya maka akan semakin banyak pelanggan akan
datang ke suatu perusahaan jasa.
Menurut Philip Kotler & Amstrong (2004: 128) ada empat
metode yang banyak dipergunakan dalam mengukur kepuasan
pelanggan:
1) Sistem keluhan dan saran
Setiap organisasi yang berorientasi pada pelanggan
wajib memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi para
pelanggannya untuk menyampaikan saran, kritik,
pendapat, dan keluhan mereka.
2) Ghost Shopping
Salah satu metode untuk memperoleh gambaran
mengenai kepuasan pelanggan adalah dengan
mempekerjakan beberapa orang ghost shoppers untuk
berperan sebagai pelanggan potensial jasa perusahaan
dan pesaing.
3) Lost Customer Analysis
Perusahaan seyogyanya menghubungi para pelanggan
yang telah berhenti membeli atau yang telah beralih
pemasok, agar dapat memahami mengapa hal itu terjadi
dan supaya dapat mengambil kebijakan perbaikan atau
penyempurnaan selanjutnya.
4) Survei Kepuasan Pelanggan
Umumnya sebagian besar penelitian mengenai
kepuasan pelanggan menggunakan metode survei, baik
via pos, telepon, e-mail, maupun wawancara langsung.
23
Pengukuran kepuasan pelanggan ini sudah sangat
penting bagi
sebuah
perusahaan,
de ngan
ini
dapat
memeberikan timbal balik dan masukan bagi keperluan
pengembangan
peningkatan
dan
kepuasan
sebagai
implementasi
pelanggan.
Karena
strategi
kepuasan
pelanggan saat ini telah menjadi prioritas utama bagi
perusahaan yang ingin memena ngkan sebuah persaingan
bisnis.
4. Pariwisata
a. Pengertian Pariwisata
Pengertian tentang pariwisata sangat beragam tetapi
sebagian besar menjelaskan bahwa pariwisata berkaitan dengan
wisatana yang memiliki keragaman motivasi, sikap dan
pengaruh. Menurut Damardjati (2001: 3) “pariwisata merupakan
suatu proses kepergian sementara dari seseorang atau lebih dari
menuju ke tempat lain diluar tempat tinggalnya.”
Menurut James J. Spillane (1989: 21) pariwisata adalah
“perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain, bersifat
sementara, dilakukan oleh perorangan maupun kelompok
sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan
kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial,
budaya, alam, dan ilmu.”
24
Pariwisata dapat diartikan sebagai
aktivitas perjalanan
yang dilakukan oleh semntara waktu dari tempat tinggal semula ke
daerah tujuan dengan alasan bukan untuk menetap atau mencari
nafkah melainkan hanya untuk memenuhi rasa ingin tahu,
menghabiskan waktu senggang atau libur serta tujuan- tujuan
lainnya.
b. Jenis-jenis Pariwisata
Banyak definisi tentang pariwisata yang telah disampaikan
oleh para pakar yang menimbulkan banyak perbedaan sudut
pandang dalam mengartikannya. Perbedaan sudut pandang atau
kepentingan dalam berpariwisata tersebut menyebabkan adanya
berbagai jenis pariwisata.
Menurut James J. Spillane (1989: 29-31) jenis-jenis
pariwisata berdasarkan motif tujuan perjalanan dapat dibedakan
menjadi beberapa jenis pariwisata khusus, yaitu :
1) Pariwisata untuk menikmati perjalanan (Pleasure
Tourism). Jenis pariwisata ini dilakukan oleh orangorang yang meninggalkan tempat tinggalnya untuk
berlibur, mencari udara segar, memenuhi kehendak
ingin tahunya, mengendorkan ketegangan syaraf,
melihat sesuatu yang baru, menikmati keindahan
alam, mengetahui hikayat rakyat setempat,
mendapatkan ketenangan.
2) Pariwisata untuk rekreasi (Recreation Tourism)
Pariwisata ini dilakukan untuk pemanfaatan hari-hari
libur untuk beristirahat, memulihkan kembali
kesegaran jasmani dan rohaninya, dan menyegarkan
diri dari keletihan dan kelelahannya
3) Pariwisata untuk kebudayaan (Cultural Tourism)
Jenis ini ditandai oleh adanya rangkaian motivasi,
seperti keinginan untuk belajar di pusat-pusat
25
pengajaran dan riset, mempelajari adat istiadat,
kelembagaan, dan cara hidup masyarakat yang
berbeda-beda, mengunjungi monumen bersejarah,
peninggalan masa lalu, pusat-pusat kesenian dan
keagamaan, festival seni musik, teater, tarian rakyat
dan lain-lain.
4) Pariwisata untuk olahraga (Sports Tourism)
Pariwisata ini dapat dibagi lagi menjadi dua
kategori:
a) Big sports events, yaitu peristiwa-peristiwa
olahraga
besar
seperti Olympiade
Games, kejuaraan ski dunia, kejuaraan tinju
dunia, dan lainlain yang menarik perhatian bagi
penonton atau penggemarnya.
b) Sporting tourism of the Practitioners, yaitu
pariwisata olahraga bagi mereka yang ingin
berlatih dan mempraktekkan sendiri seperti
pendakian gunung, olahraga naik kuda, berburu,
memancing dan lain-lain.
5) Pariwisata untuk urusan usaha dagang (Business
Tourism. Perjalanan pariwisata ini adalah
bentuk profesional travel atau perjalanan karena ada
kaitannya dengan pekerjaan atau jabatan yang tidak
memberikan kepada seseorang untuk memilih tujuan
maupun waktu perjalanan.
6) Pariwisata untuk berkonvensi (Convention Tourism)
Pariwisata ini banyak diminati oleh negara-negara di
dunia. karena ketika diadakan suatu konvensi atau
pertemuan maka akan banyak peserta yang hadir
untuk tinggal dalam jangka waktu tertentu di negara
yang mengadakan konvensi. Negara yang sering
mengadakan konvensi akan mendirikan bangunan
yang menunjung diadakannya pariwisata konvensi.
Guna
keperluan
perencanaan
dan
pengembangan
kepariwisataan, perlu adanya perbedaaan jenis pariwisata, karena
dengan demikian akan dapat ditentukan kebijaksanaan apa yang
perlu mendukung, sehingga jenis pariwisata yang dikembangkan
akan dapat terwujud seperti yang diharapkan. Ditinjau dari segi
ekonomi, pemberian klasifikasi tentang jenis pariwisata dianggap
26
penting karena dengan cara itu dapat ditentukan beberapa
penghasilan devisa yang diterima dari suatu pariwisata yang
dikembangkan disuatu tempat atau daerah tertentu.
c. Definisi wisatawan
Wisatawan yaitu orang atau kelompok yang melakukan
perjalanan ke tempat lain dengan tujuan untuk melakukan
refreshing atau sekedar berkunjung ke suatu tempat. Menurut
James J. Spillane (1987: 27) Wisatawan ialah “pengunjung
sementara yang tinggal sekurang-kurangnya 24 jam di negara
yang dikunjungi.”
Wisatawan menurut UU No. 10 Tahun 2009 tentang
kepariwisataan adalah “orang yang melakukan wisata” Jadi yang
bisa dikategorikan sebagai wisatawan adalah orang-orang yang
melakukan perjalanan ke tempat lain yang ia kunjungi dan bersifat
sementara.
27
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian yang terdahulu dirasa relevan dengan penelitian ini dan
dapat dijadikan dasar dalam penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan
oleh:
1. Penelitian yang pertama yang relevan dengan penelitian ini adalah
penelitian yang dilakukan oleh Ainor Rizqiyah (2014) dengan judul
“Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penurunan Jumlah Wisatawan Di
Waduk Gondang Kabupaten Lamongan”. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang membuat jumlah
wisatawan di Waduk Gondang mengalami penurunan. Hasil dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Daya tarik wisatawan dulu dan sekarang mengalami penurunan
dilihat dari
hasil
obervasi
dan
pemberian angket
wisatawan
yang pernah berkunjung ke obyek
kepada
wisata ini.
Dulu daya tarik wisatawan mencapai skor 3833 termasuk
kategori menarik. Sekarang daya tarik wisatawan hanya
mencapai skor 3387 termasuk kategori cukup menarik.
b. Sarana prasarana dulu sangat baik dengan skor 42 tapi sekarang
mendapatkan skor 34.
c.
Aksesbilitas dulu berkategori cukup baik dengan skor 12
dansekarang mengalami penurunan menjadi kategori kurang
baik dengan skor 10. Promosi dari tahun ketahun tidak
ada perubahan.
28
2. Penelitian yang kedua yang relevan dengan penelitian ini adalah
penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Agung Budi Utomo (2010)
dengan judul “Analisis Kualitas Pelayanan Taman Wisata Candi
Borobudur Kabupaten Magelang”. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui tanggapan wisatawan tentang dimensi keandalan
TWCB, tanggapan wisatawan tentang dimensi daya tanggap
TWCB, tanggapan wisatawan tentang dimensi jaminan TWCB,
tanggapan wisatawan tentang dimensi empati TWCB, tanggapan
wisatawan tentang dimensi bukti fisik TWCB, tanggapan wisatawan
tentang kualitas pelayanan TWCB. Hasil dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Keandalan TWCB baik dengan hasil tanggapan mayoritas
responden pada kategori sedang yaitu sebesar 77%
b. Daya tanggap TWCB baik dengan hasil tanggapan mayoritas
responden pada kategori sedang yaitu sebesar 69%
c. Jaminan TWCB baik denagn hasil tanggapan mayoritas
responden pada kategori sedang yaitu sebesar 76%
d. Empati TWCB baik dengan hasil tanggapan mayoritas
responden pada kategori sedang yaitu sebesar 73%
e. Bukti Fisik TWCB baik dengan hasil tanggapan mayoritas
responden pada kategori sedang yaitu 64%
f. Tanggapan wisatawan tentang kualitas pelayanan TWCB
berdasarkan karakteristik responden
yaitu jenis kelamin
29
perempuan adalah responden yang paling banyak memberikan
tanggapan baik sebesar 39%, usia 12-27 tahun adalah responden
yang paling banyak memberikan tanggapan baik sebesar 40%,
jenis pekerjaan pelajar/mahasiswa adalah responden yang paling
banyak memberikan tanggapan baik sebesar 22%, pendidikan
terakhir tamat SMA adalah responden yang paling banyak
memberikan tanggapan baik sebesar 37%.
3. Penelitian yang ketiga yang relevan dengan penelitian ini adalah
penelitian yang dilakukan oleh Armalita Nugraheni (2011) dengan
judul “Analisis Tingkat Kepuasan Wisatawan Di Lingkungan
Obyek Wisata Candi Prambanan”. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui tingkat kepuasan para wisatawan setelah berkunjung di
Candi Prambanan. Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Performance TWCP berdasarkan penilai kinerja diperoleh ratarata sebesar 3,78 dan harapan sebesar 3,88 atau terjadi gap
sebesar 0,1. Hal ini berarti rata-rata wisatawan belum
memperoleh kepuasan pada dimensi performance karena ratarata gap nilai negatif.
b. Feature TWCP berdasarkan hasil penelitian kinerja diperoleh
rata-rata sebesar 3,72 dan harapan sebesar 3-93 atau terjadi gap
sebesar -0,21. Hal ini berarti bahwa rata-rata wisatawan belum
merasa puas dengan pelayanan pada dimensi feature karena
memiliki gap negatif.
30
c. Conformance TWPC berdasarkan penilain kinerja diperoleh
rata-rata sebesar 3,83 dan harapan sebesar 4,08 atau terjadi gap
sebesar -0,25. Hal ini rata-rata wisatawan belum memperoleh
kepuasan pada dimensi conformance karena memiliki gap
negatif.
d. Assurance TWCP berdasarkan penelelitian kinerja rata-rata
sebesar 3,8 dan harapan sebesar 4,05 atau terjadi gap sebesar 0,1 berarti rata-rata wisatawan belum memperoleh kepuasan
pada dimensi Assurance karena memiliki gap negatif.
e. Reliability berdasarkan penilain kerja diperoleh rata-rata
sebesar 4,03 dan harapan sebesar 4,00 atau terjadi sebesar 0,03.
Hal ini berarti rata-rata wisatawan cuckup puas dengan pelayanan
pada dimensi Reliability karena memiliki gap positif.
f. Tanggapan wisatawan tentang dimensi kualitas pelayanan
TWCP berdasarkan karakteristik responden jenis kelamin
perempuan yang paling banyak memberikan tanggapan baik
sebesar 54%, berdasarkan umur <= 20 tahun sebesar 41%,
berdasarkan
pendidikan
paling
banyak
sebesar
45%,
berdasarkan jenis pekerjaan paling banyak 42%, berdasarkan
pendapatan sebesar 51%, berdasarkan sifat kunjungan paling
banyak 53%, berdasarkan kendaraan paling banyak 53%,
berdasarkan sumber informasi paling banyak 44%
31
C. Kerangka Pikir
Penelitian
dengan
judul
Faktor-faktor
yang
Mempengaruhi
Menurunnya Jumlah Pengunjung di Owabong ini untuk mengetahui faktor
apa saja yang menyebabkan jumlah pengunjung di Owabong mengalami
penurunan. Perusahaan jasa khusunya jasa pariwisata pastinya berlomba
untuk menciptakan suatu inovasi agar perusahaan jasa pariwisatanya
menyedot banyak pengunjung untuk datang dan menikmati produk mereka.
Pengunjung merupakan faktor utama dalam kesuksesan bisnis pariwisata,
karena semakin banyak pengunjung yang datang dan menikmati produk
perusahaan maka akan semakin besar juga pendapatan perusahaan tersebut.
Oleh karena itu perusahaan jasa pariwisata perlu melakukan inovasi-inovasi
dalam menciptakan suatu produk untuk menarik perhatian pengunjung agar
mereka tertarik datang dan mencoba produk perusahaan.
Pada perusahaan jasa pariwisata Obyek Wisata Air Bojongsari
(Owabong) yang merupakan Obyek Wisata andalan kabupaten Purbalingga dan
salah satu andalan provinsi Jawa Tengah ini ternyata mengalami tren penurunan
jumlah pengunjung, hal inilah yang mendorong peneliti ingin mengetahui apa
yang menjadi penyebab jumlah pengunjung di Owabong mengalami
penurunan. Hasil observasi di lapangan serta informasi dari kepala bagian
marketing Owabong dapat disimpulkan ada beberapa faktor yang diduga
menjadi penyebab menurunnya jumlah pengunjung di Owabong. Faktor
tersebut antara lain: Naiknya harga tiket masuk, dihapuskannya gratis soft drink
untuk para pengunjung yang memiliki tiket masuk, pelayanan yang
32
kurang maksimal dari para karyawan Owabong dan masih kurangnya wahana
permainan air yang tersedia.
Penemuan fakta di lapangan yang diduga menjadi penyebab utama
menurunnya jumlah pengunjung di Owabong, maka peneliti terdorong untuk
melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui kebenaran dari fakta
yang ditemukan di lapangan tersebut. Oleh karena itu peneliti akan
melakukan penelitian di Owabong dengan cara memberikan pertanyaanpertanyaan berupa kuesioner untuk 100 responden yang dipilih secara acak
yang sedang berada di Obyek Wisata Air Bojongsari (Owabong) serta
melakukan wawancara langsung kepada responden untuk memperkuat
jawaban responden sebelumnya.
Hasil dari penelitian ini berguna untuk mengetahui secara pasti dan
tepat faktor-faktor apa saja yang menyebabkan menurunnya jumlah
pengunjung di Owabong. Selain itu juga dapat dijadikan sebagai referensi
oleh pihak Owabong untuk kedepannya bisa melakukan inovasi dalam
menciptakan suatu produk, serta dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi
terhadap fakta-fakta yang ada di lapangan yang telah diteliti. Setelah pihak
Owabong mengetahui
secara
pasti
apa
yang menjadi
penyebab
menurunnya jumlah pengunjung di perusahaan jasa pariwisata mereka dan
sudah memperbaiki faktor-faktor yang menjadi penyebab menurunnya
jumlah pengunjung, selanjutnya diharapkan pengunjung potensial akan
kembali datang ke Owabong lagi. Apabila pengunjung merasa senang dan
puas dengan segala yang mereka dapatkan di Owabong setelah adanya
33
perubahan pada faktor-faktor yang menjadi penyebab menurunnya jumlah
pengunjung di Owabong, maka pengunjung akan melakukan kunjungan
ulang ke Owabong, bahkan akan mengatakan kepada calon pengunjung
lain bahwa pelayanan dan segala yang ada di Owabong baik dan layak untuk
dikunjungi. Namun, sebaliknya pengunjung yang merasa kurang puas
mungkin tidak akan melakukan kunjungan ulang dan mungkin akan
mengatakan pelayanan dan segala yang ada di Owabong itu kurang baik
atau buruk.
Kondisi
Owabong
1. Naiknya
harga
tiket
2. Wahana permainan
kurang inovatif
3. Pelayanan
dari
karyawan
4. Dihapuskannya
gratis soft drink
Keputusan
Pengunjung
Penurunan jumlah
pengunjung
Owabong
Gambar 1. Skema Kerangka Pikir
34
D. Pertanyaan Penelitian
1.
Bagaimanakah tanggapan pengunjung tentang harga tiket masuk ke
Owabong?
2.
Bagaimanakah tanggapan pengunjung tentang kamar bilas yang tersedia
di Owabong?
3.
Bagaimanakah tanggapan pengunjung tentang wahana kolam renang dan
wahana permainan air yang ada di Owabong?
4.
Bagaimanakah tanggapan pengunjung tentang penghapusan gratis soft
drink untuk pengunjung yang memiliki tiket masuk ke Owabong?
5.
Bagaimanakah tanggapan pengunjung tentang pelayanan dari bagian
ticketing di Owabong?
6.
Bagaimanakah tanggapan pengunjung tentang para karyawan Owabong
yang berinteraksi dengan pengunjung?
7.
Bagaimanakah tanggapan pengunjung tentang lifeguard (penjaga kolam
renang) di Owabong?
8.
Bagaimanakah tanggapan pengunjung tentang kebersihan di Owabong?
9.
Bagaimanakah tanggapan pengunjung tentang kebersihan kolam renang
di Owabong?
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian survei. Metode survei digunakan
untuk mendapatkan suatu data dari tempat tertentu yang alamiah. Dalam
metode survei peneliti perlu mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam
penelitian, adapun cara untuk mengumpulkan data yaitu dengan cara
mengedarkan kuesioner kepada responden dan melakukan wawancara kepada
responden untuk memperkuat jawaban responden dari metode kuesioner
sebelumnya.
Penelitian ini menurut tingkat eksplanasi atau tingkat penjelasan
merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian
yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel
ataupun lebih (independen) kemudian menghubungkan dengan variabel yang
lain. Objek yang dideskripsikan yaitu peneliti ingin mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi penurunan jumlah pengunjung di Owabong. Tujuan dari
penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi secara sistematis,
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan
antar
fenomena yang diteliti. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah
pendekatan kuantitatif, sebab data yang disajikan berhubungan dengan angka
dan analisis yang digunakan adalah analisis statistik.
35
36
B. Definisi Operasional Variabel
Penelitian ini berjudul faktor-faktor yang menyebabkan menurunnya
jumlah pengunjung di Owabong. Variabel dalam penelitian ini adalah faktor –
faktor yang menyebabkan menurunnya jumlah pengunjung. Pengunjung
merupakan faktor terpenting dalam dunia usaha atau bisnis, besar kecilnya
pendapatan dari suatu perusahaan sangat tergantung dari banyak atau sedikitnya
jumlah pengunjung yang melakukan kunjungan.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Obyek Wisata Air Bojongsari
(Owabong) yang terletak di Jalan Owabong Bojongsari. Waktu penelitian ini
dilaksanakan pada tanggal 2 April – 17 April 2016.
D. Teknik Pengumpulan Data
1.
Kuesioner (angket)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan kepada responden untuk
dijawab. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang tepat bila
peneliti ingin tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu yang
diharapkan dari responden. Selain itu, kuisioner juga cocok digunakan
bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas.
Kuesioner dapat berupa pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan
kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos, atau internet.
37
Angket akan disebar untuk para pengunjung Owabong yang
berada di dalam lingkungan Owabong dengan harapan responden dapat
memberikan jawaban yang sejujur-jujurnya dan dapat berpartisipasi
dengan baik. Tujuan pengumpulan data menggunakan kuesioner ini
adalah untuk memperoleh data terkait dengan fasilitas yang ada di
Owabong dan pelayanan karyawan Owabong terhadap para pengunjung.
2.
Wawancara (interview)
Wawancara
digunakan
sebagai
teknik
pengumpulan
data,
wawancara dilakukan karena peneliti ingin melakukan studi pendahuluan
untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila
peneliti ingin mengetahui pendapat atau jawaban dari responden yang
lebih mendalam.
Dalam penelitian ini wawancara digunakan untuk melangkapi
data tentang keluhan-keluhan yang dirasakan dan permasalahan
pengunjung saat mengunjungi Owabong sehingga nantinya data yang
diperoleh semakin kuat dan akurat.
E. Populasi dan Sampel
1.
Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
38
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh pengunjung Obyek
Wisata Air Bojongsari (Owabong) yang sedang berada di Owabong pada
saat dilakukan penelitian.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin
mempelajari
semua
yang
ada
pada
populasi,
misalnya
karena
keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan
sampel yang diambil dari populasi itu.
Sampel yang dipakai harus dapat mewakili dan mencerminkan
populasi yang ada. Pengambilan sampelnya dilakukan denagn cara
sampling insidental yaitu penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu
responden yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dan dapat
dijadikan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui
itu cocok
sebagai sumber data. Adapun yang bisa dijadikan sampel
adalah para pengunjung yang memenuhi kriteria karakteristik sebagi
responden.
Karakteristik responden yang ditetapkan sebagi sampel dalam
penelitian ini adalah:
a. Responden pengunjung yang sedang berada dalam kawasan
Owabong.
b.
Responden minimal berusia 17 tahun.
39
c.
Responden bersedia tanpa paksaan untuk menjadi responden
penelitian pada saat penelitian sedang dilakukan.
Jumlah populasi dalam penelitian ini tidak diketahui, maka
jumlah sampel dapat ditentukan dengan rumus menurut Sutrisno Hadi
(2002:80) sebagai berikut:
�=
�
²(1 − �
)
��²
Keterangan:
n
: Jumlah sampel minimal
p
: Populasi Z
Z
: Nilai pada tabel
e
: Eror
Jumlah populasi dalam penelitian ini tidak diketahui, maka harga
P(1-P) maksimal adalah 0,25. Menggunakan confidence level 95%
dengan tingkat kesalahan tidak lebih dari 10% maka banyaknya sampel
adalah:
�=
1,96(0,25)
= 96,4 (���
�
�
�
��
�
��
�
�
����100 �
���
�
��)
0,1²
Oleh karena itu sampel yang digunakan dalam penelitian ini
menurut perhitungan adalah 100 responden.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk
mengukur fenomena yang sedang diamati. Instrumen sebagai alat ukur
variabel penelitian yang harus dapat mewakili keadaan sesungguhnya, dengan
kata lain instrumen harus dapat memberikan informasi yang dapat
40
dipertanggungjawabkan sehingga bisa mengukur variabel. Instrumen penelitian
ini adalah butir-butir pertanyaan yang disusun berdasarkan indikator-indokator
dari variabel penelitian. Kemudian secara lebih rinci butir-butir pertanyaan
tersebut disusun ke dalam angket yang dibagikan kepada responden guna
memperoleh jawaban berkaitan dengan hal yang diteliti. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan dua kriteria, yaitu:
1.
Identitas Pengunjung
Angket yang berisi identitas wisatawan ini dilihat dari: asal
daerah, umur, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan. Responden akan
mengisi sesuai dengan keadaan diri responden.
2. Dimensi
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
penurunan
jumlah
pengunjung Owabong yang terdiri dari: perubahan harga tiket masuk,
dihapuskannya gratis soft drink bagi pengunjung yang mempunyai tiket,
wahana yang tersedia dan pelayanan oleh para karyawan Owabong.
Penyekoran dan pengukuran pada alternatif setiap jawaban responden
untuk masing-masing
dimensi
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
penurunan jumlah pengunjung Owabong menggunakan skala likert yang
telah dimodifikasi, adapaun pemberian skornya adalah sebagai berikut:
a.
Skor 5 untuk jawaban sangat setuju (SS)
b.
Skor 4 untuk jawaban Setuju (S)
c.
Skor 3 untuk jawaban tidak setuju (TS)
d.
Skor 2 untuk jawaban sangat tidak setuju (STS).
41
Selanjutnya adalah membuat kisi-kisi angket untuk pengunjung
Owabong yang tertuang pada tabel 3 kisi-kisi angket, yaitu sebagi
berikut:
No
Variabel
Indikator
Sub Indikator
1
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
penurunan
jumlah
pengunjung Owabong
Fasilitas
- Tiket masuk
terlalu mahal.
- kamar bilas
banyak tersedia
dan memadai.
- Wahana kolam
renang dan wahan
permainan air
yang ada sudah
lengkap.
- dihapuskan gratis
soft drink.
pelayanan
-pelayanan
yang
oleh
para cepat dari bagian
karyawan
ticketing.
Owabong
-karyawan bersikap
sopan.
-lifeguard memberi
perhatian kepada
pengunjung.
-karyawan
selalu
menanggapi
pertanyaan
pengunjung
-petugas kebersihan
selalu
menjaga
kebersihan
lingkungan
Owabong.
No.
Item
1
2
3
4
1
2
3
4
5
42
G. Uji Coba Instrumen
Sebelum digunakan dalam penelitian yang sesungguhnya, angket
penelitian dalam penelitian harus diuji coba terlebih dahulu. uji coba
instrumen dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen akan berpengaruh
pada benar tidaknya data dan sangat menentukan bermutu tidaknya hasil
penelitian.
Uji coba instrumen dimaksudkan untuk mengetahui kesahihan
(validitas) dan keandalan (realiabilitas) instrumennya, sehingga dapat diketahui
layak tidaknya digunakan untuk pengumpulan data pada pengunjung di
Owabong. Uji coba instrumen ini dilakukan pada 30 responden di luar
responden yang akan dijadikan sampel dalam penelitian yang sesungguhnya.
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk menguji tingkat kesahihan
instrumen masing-masing variabel. Sebuah instrumen dikatakan valid
jika mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan
data variabel yang diteliti secara tepat. Uji validitas menurut Suharsimi
Arikunto (1998: 162) dilakukan dengan menggunakan rumus Product
Moment dari pearson, sebagai berikut:
𝑟��=
�∑ �
�− (∑ �
)(∑ �
)
2 − (∑ �
√{�∑ �
)²}{�∑ �2 − (∑ �
)²}
43
Keterangan:
𝑟��
N
∑ ��
∑�
∑ �²
∑�
∑ �²
= koefisien validitas
= banyaknya subyek
= jumlah hasil perkalian X dan Y
= jumlah X
= jumlah kuadratX
= jumalh Y
= jumlah kuadrat Y
Kriteria validitas adalah jika rxy ≥ r tabel korelasi prduct Moment
pada taraf signifikan 5%. Menurut Sutrisno Hadi (1991: 114) “dalam uji
validitas dengan menggunakan Product Moment masih ada pengaruh kotor
dari butir-butir pertanyaan tersebut dengan menggunakan rumus koreksi
bagian total (part Whole Correlation) dengan rumus sebagai
berikut”:
𝑟��=
(���� ) (𝑆𝐵�) − 𝑆���
√{(𝑉�+ 𝑉�) − 2(���� )(𝑆𝐵�)(𝑆𝐵�)}
Keterangan:
𝑟𝑏��
= koefisien korelasi bagian total
𝑟�� = korelasi moment tangkar yang baru dikerjakan
𝑆𝐵� = simpangan baku total
𝑆𝐵� = simpangan baku bagian
𝑉�
= varians total
𝑉�
= varians bagian
Koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan
menunjukan tinggi rendahnya tingkat validitas variabel instrumen yang
diukur. Harga koefisien korelasi ini dikonsultasikan dengan harga r korelasi
product moment pada tabel. Harga r hitung jika sama dengan atau lebih
besar daripada harga r tabel, maka butir pertanyaan tersebut
44
dikatakan valid atau sahih. Harga r hitung lebih kecil dari pada harga r tabel
berarti butir pertanyaan dinyatakan tidak valid. Hasil uji validitas
dikonsultasikan pada harga r tabel pada taraf signifikansi 5% dengan N=30
sebesar 0,361. Butir pertanyaan dinyatakan valid apabila r hitung lebih
besar dari 0,361. Untuk melakukan uji validitas ini menggunakan program
SPSS 17.
a. Uji Validitas Dimensi Fasilitas Obyek Wisata Air Bojongsari
Dimensi fasilitas dikembangkan menjadi 5 butir pertanyaan. Uji
coba dilakukan pada 30 responden. Hasil dari uji validitas dimensi fasilitas
seperti dalam tabel 4 berikut :
No
item
corrected item total
correlation
r tabel
keterangan
1
0.558
0.361
Valid
2
0.699
0.361
Valid
3
0.539
0.361
Valid
4
0.570
0.361
Valid
5
0.527
0.361
Valid
Sumber: data primer yang diolah, 2016.
Lima butir pertanyaan pada tabel 3 semuanya valid karena
koefisien korelasinya lebih besar dari nilai r tabel sebesar 0,361 sehingga
dapat digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian ini.
45
b. Uji Validitas Dimensi Pelayanan
Dimensi
pelayanan
dikembangkan
pertanyaan. Uji coba dilakukan
menjadi
lima
butir
pada 30 responden. Hasil dari uji
validitas dimensi pelayanan seperti dalam tabel 5 berikut :
No
item
corrected item total correlation
r
tabel
keterangan
1
0.786
0.361
valid
2
0.786
0.361
valid
3
0.444
0.361
valid
4
0.568
0.361
Valid
5
0.521
0.361
Valid
Sumber: data primer yang diolah, 2016.
Lima butir pertanyaan pada tabel 4 semuanya valid karena
koefisien korelasinya lebih besar dari nilai r tabel sebesar 0,361 sehingga
dapat digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian ini.
2. Uji Reliabilitas
Instrumen dikatakan reliabel apabila instrumen tersebut mampu
mengungkapkan data yang bisa dipercaya dan sesuai dengan kenyataan
yang sebenarnya. Reliabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Uji reliabilitas
dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha Cronbroch (karena
datanya interval) sebagai berikut:
𝑟11 = {
∑ ��ь2
�
+1−
}
(�− 1)
���2
46
Keterangan:
𝑟11
= Reliabilitas instrumen
K
= Banyaknya butir pertanyaan
2
∑ ��ь
= Jumlah varian butir
���2
= jumlah varian
Harga 𝑟11 apabila diperoleh lebih besar atau sama dengan 0,600
maka instrumen dinyatakan reliabel. Harga 𝑟11 jika yang diperoleh lebih
kecil dari 0,600 maka instrumen dinyatakan tidak reliabel.
a. Hasil uji reliabilitas instrumen dimensi Fasilitas tertera pada tabel 6 di
bawah ini :
Dimensi
Koefisien Alpha
Keterangan
Fasilitas
0.770
Reliabel
Sumber: data primer yang diolah, 2016.
Tabel diatas menunjukkan bahwa dimensi fasilitas pada instrumen
penelitian ini reliabel, sehingga butir-butir pertanyaan ini dapat
digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian ini.
b. Hasil uji reliabilitas instrumen dimensi Pelayanan tertera pada tabel 7
di bawah ini :
Dimensi
Koefisien Alpha
Keterangan
Fasilitas
0.787
Reliabel
Sumber: data primer yang diolah, 2016.
Tabel diatas menunjukkan bahwa dimensi fasilitas pada instrumen
penelitian ini reliabel, sehingga butir-butir pertanyaan ini dapat
digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian ini.
47
H. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini adalah dengan Statistik Deskriptif
Dengan Presentase. Statistik deskriptif dengan presentase adalah suatu
statistik
yang
digunakan
untuk
menganalisis
data
dengan
cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul (dengan
presentase) sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum atau generalisasi. Data yang terkumpul dari jawaban
responden adalah berupa angka-angka. Data dari jawaban responden tersebut
diolah dengan analisis descriptive frequencies pada program SPSS 17 dan
Microsoft Excel untuk menentukan presentase dari tiap-tiap dimensi
pengukuran faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan jumlah pengunjung
di Owabong. Hasil dari pengelolaan menggunakan SPSS 17 dan Microsoft
Excel berwujud angka-angka yaitu berupa jumlah frekuensi dan presentase
tiap butir pertanyaan. Data hasil pengolahan kemudian diuraikan menjadi
pernyataan-pernyataan untuk menjawab rumusan masalah dan pertanyaan
penelitian serta untuk memperjelas hasil penelitian.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Sejarah Obyek Wisata Air Bojongsari (Owabong)
Owabong pertama kali dikenal oleh masyarakat sekitar bernama
Pemandian Bodjongsari. Kolam ini pertama kali dibangun tahun 1946
oleh seorang warga Negara Belanda, dengan nama Pemandian Bojongsari.
Mereka membangun kolam tersebut sebagai sarana rekreasi dan
pemandian khusus bagi keluarga dan keturunan orang Belanda, karena
mereka senang dengan kejernihan airnya yang dialiri oleh tiga tuk (mata air)
yaitu tuk Cipawon, Cikupel, dan tuk Cidandang.
Luas awal kolam pemandian Bojongsari pada waktu dibangun kurang
lebih 1 hektar. Dimensi kolam pertama kali adalah panjang kolam
33 m dan lebar 17 m, serta kedalaman kolam 3,5 m (terdalam) dan 75 cm
(terdangkal). Konstruksi bangunan kolam Bodjongsari pertama kali
dibuat dari batu kali yang ditata rapi, sehingga bentuk kolam terkesan alami
dan indah. Kolam pemandian Bojongsari juga dikenal memiliki keajaiban
dan manfaat sabagai sarana untuk enteng jodoh, enteng rezeki dan
memperlancar segala urusan, tentunya semua itu bagi orang yang
percaya.
48
49
Kolam pemandian Bojongsari pertama kali direhabilitasi pada tahun
1956, hal ini disebabkan karena pada tahun 1948 kolam ini dihancurkan oleh
tentara Belanda pada masa setelah kemerdekaan Indonesia. Kolam ini
akhirnya berhasil dimiliki oleh seorang keturunan Tionghoa bernama Kwi
Sing dari Purbalingga (Yayasan Bina Kasih). Selama berada ditangan Kwi
Sing kolam pemandian Bojongsari banyak mengalami perubahan,
diantaranya konstruksi bangunan kolam yang semula dibuat dari batu kali
diganti dengan konstruksi beton, sehingga terlihat lebih rapi. Di sekitar
kolam pemandian Bojongsari juga dibuat taman-taman yang indah,
sehingga kolam terlihat indah dan asri.
Kolam pemandian Bojongsari selama dimiliki oleh Kwi Sing ternyata
banyak yang berkunjung untuk berenang dan refreshing, sehingga Kwi Sing
membuka kolam pemandian Bojongsari untuk umum dan mulai dikelola
untuk bisnis keluarga Kwi Sing. Setelah berpuluh-puluh tahun kolam
pemandian Bojongsari kurang berkembang karena mendapat saingan dari
kolam renang Tirto Asri Walik, yang letaknya tidak jauh dari lokasi kolam
pemandian Bojongsari tepatnya 1 km disebelah barat desa Bojongsari.
Pada bulan Juni 2004 merupakan awal perkembangan kolam
pemandian Bojongsari. Kolam pemandian ini diambil alih kepemilikannya
olah PEMDA Purbalingga untuk direhabilitasi dan dikembangkan menjadi
salah satu aset objek wisata air terbesar di Jawa Tengah dengan luas 4,8
50
hektar. Pihak PEMDA bekerjasama dengan kontraktor Waskita Karya dari
Semarang. Dengan berbagai macam penambahan lahan, fasilitas dan jumlah
kolamnya yang bervariasi maka kolam pemandian Bojongsari berganti
nama menjadi Owabong (Obyek Wisata Air Bojongsari). Owabong
diresmikan secara soft opening oleh Bapak Triyono Budi Sasongko
sebagai Bupati Purbalingga. Pada tanggal 1 Maret 2005 dan Grand
Opening oleh Bapak Mardiyanto selaku Gubernur Jawa Tengah pada
tanggal 18 Maret 2005.
2. Visi dan Misi Obyek Wisata Air Bojongsari (owabong)
Visi dan Misi Obyek Wisata Air Bojongsari (Owabong) yaitu:
a. Visi Obyek Wisata Air Bojongsari (Owabong) adalah menjadi
Obyek Wisata terlengkap dan terkemuka di Jawa Tengah.
b. Misi Obyek Wisata Air Bojongsari (Owabong) adalah
1) Menghadirkan wahana dan fasilitas wisata dan edukasi yang
bersifat kreatif dan interaktif.
2) Menyajikan sarana atau fasilitas edukatif – reaktif sekaligus
sebagai media belajar mengajar luar sekolah.
3) Menjadi andalan kemandirian finansial Purbalingga.
4) Mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar.
3. Struktur Organisasi
Obyek Wisata Air Bojongsari (Owabong) merupakan salah satu
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Purbalingga yang
51
masih dikelola oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten
Purbalingga.
Struktur
organisasi
kepengurusan
yaitu
Dewan
Pengawas, Direktur, Bagian Keuangan, Bagian operasional dan
Bagian Marketing (periode 2014 sampai 2019) sebagai berikut:
a. Dewan Pengawas
: 1) H. Tasdi, S.H.
2) H. Tongat, S.H.
b. Direktur
: R. Wisnu Danardono, S.H.
c. Kepala Bagian Keuangan
: Atit Pinanti Wilupi, S.E.
d. Kepala Bagian Operasional : Eko Susilo, S.H.
e. Kepala Bagian Marketing
: Hermawan Budi Anggoro, S.H.
B. Deskripsi Data
Pembahasan data dalam penelitian ini terdiri atas deskripsi
karakteristik responden dan deskripsi tanggapan responden tentang faktor
pelayanan dan fasilitas Obyek Wisata Air Bojongsari (Owabong).
1. Karakteristik Responden
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin terdiri atas
dua kelompok, yaitu kelompok jenis kelamin laki-laki dan kelompok
jenis kelamin perumpuan. Hasil kuesioner yang dikumpulkan dan diolah
menjadi data seperti ditunjukan pada tabel 8 berikut :
52
No Jenis Kelamin
Frekuensi
1
Laki-laki
53
2
Perempuan
47
Total
100
Sumber: data primer yang diolah, 2016.
Persentase
53%
47%
100%
Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan jenis
kelamin Obyek Wisata Air Bojongsari (Owabong) apabila digambar
dalam bentuk diagram adalah sebagai berikut :
60
FREKUENSI
50
40
53
47
30
20
10
0
Perempuan
Laki-laki
Gambar 2. Diagram Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
Berdasar Jenis Kelamin.
Tabel 8 dan gambar 2 menunjukan bahwa dari 100 responden
dalam penelitian ini jenis kelamin laki-laki lebih dominan dari pada jenis
kelamin perempuan. Jenis kelamin laki-laki sebesar 53% atau 53
responden, jenis kelamin perempuan sebesar 47% atau 47 responden.
Akan tetapi, hasil tersebut belum tentu menggambarkan bahwa
pengunjung yang berkunjung ke Obyek Wisata Air Bojongsar
(owabong) didominasi oleh salah satu kelompok jenis kelamin saja.
Hal ini dikarenakan ketidaksengajaan penulis.
53
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia responden dikelompokkan menjadi empat kelompok,
yaitu kelompok usia 20-27 tahun, 28-35 tahun, 36-43 tahun dan 44-52
tahun. Hasil jawaban responden ditunjukan pada tabel 9 sebagai
berikut :
No
Kelompok Usia
Frekuensi
1
20-27 tahun
29
2
28-35 tahun
30
3
36-43 tahun
26
4
44-52 tahun
15
Total
100
Sumber: data primer yang diolah, 2016.
Persentase
29%
30%
26%
15%
100%
Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasar usia
Obyek Wisata Air Bojongsari (Owabong) apabila digambar dalam
bentuk diagram adalah sebagai berikut :
35
FREKUENSI
30
29
30
26
25
20
15
15
10
5
0
20-27 th
28-35 th
36-43 th
44-52 th
Gambar 3. Diagram Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
Berdasar usia.
Tabel 9 dan gambar 3 menunjukkan bahwa jumlah responden
yang paling banyak berusia 28-35 tahun yaitu sebesar 30% atau
sebanyak 30 responden, kemudian yang berusia 20-27 tahun yaitu
54
sebesar 29% atau sebanyak 29 responden, kemduain yang berusia 3643 tahun yaitu sebesar 26% atau sebanyak 26 responden dan usia 4452 tahun sebesar 15% atau sebanyak 15 responden. Hal ini menunjukkan
bahwa pengunjung yang berkunjung ke Obyek Wisata Air Bojongsari
(Owabong) didomonasi oleh usia 20-27 tahun.
c. Karakteristik Responden Berdasar Pekerjaan
Pekerjaan responden dikelompokkan menjadi lima kelompok,
yaitu kelompok Guru, Mahasiswa, PNS, Karyawan Swasta, dan
Wiraswasta. Hasil analisis data berdasarkan pekerjaan pada tabel 10
sebagai berikut :
No Jenis Pekerjaan
1.
Guru
2.
Mahasiswa
3.
PNS
4.
Karyawan Swasta
5.
Wiraswasta
Total
Sumber: Data yang diolah, 2016.
Frekuensi
2
10
25
41
22
100
Persentase
2%
10%
25%
41%
22%
100%
Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasar pekerjaan
Obyek Wisata Air Bojongsari (Owabong) apabila digambar dalam
bentuk diagram adalah sebagai berikut :
55
50
41
FREKUENSI
40
25
30
20
10
22
10
2
0
Guru
Mahasiswa
PNS
Swasta
Wiraswasta
Gambar 4. Diagram Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
Berdasar Pekerjaan
Tabel 10 dan gambar 4 menunjukan bahwa jenis pekerjaan
responden terbanyak adalah Karyawan Swasta sebesar 41% atau 41
responden, diikuti oleh PNS sebesar 25% atau 25 responden, untuk
Wiraswasta sebesar 22% atau 22 responden, untuk Mahasiswa sebesar
10% atau 10 responden dan terendah yaitu Guru sebesar 2% atau 2
responden.
d. Karakteristik Responden Berdasar Pendidikan Terakhir
Berdasarkan pendidikan terakhir, responden dikelompokkan
menjadi empat kelompok yaitu SD, SMP, SMA, dan Sarjana (S1).
Hasil analisis data berdasarkan pendidikan terakhir pada tabel 11
sebagai berikut :
No. Pendidikan Terakhir
Frekuensi
1.
SD
2
2.
SMP
10
3.
SMA
54
4
S1 (Sarjana)
34
Total
100
Sumber: data primer yang diolah, 2016.
Persentase
2%
10%
54%
34%
100%
56
Distribusi
frekuensi
karakteristik
responden
berdasar
pendidikan terakhir Obyek Wisata Air Bojongsari (Owabong) apabila
digambar dalam bentuk diagram adalah sebagai berikut :
60
54
FREKUENSI
50
40
34
30
20
10
10
0
2
SD
SMP
SMA
S1
Gambar 5. Diagram Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
Berdasar Pendidikan Terakhir
Tabel 11 dan gambar 5 menunjukan bahwa tingkat pendidikan
terakhir responden terbanyak adalah lulusan SMA sebesar 54% atau
54 responden, diikuti oleh lulusan S1 sebesar 34% atau 34 responden,
untuk lulusan SMP sebesar 10% atau 10 responden, dan yang paling
sedikit adalah lulusan SD sebesar 2% atau 2 responden.
2. Tanggapan Responden
a. Fasilitas Obyek Wisata Air Bojongsari (Owabong)
1) Kenaikan Harga Tiket Masuk
Data yang diperoleh dari angket butir instrumen kenaikan
harga tiket masuk Obyek Wisata Air Bojongsari (Owabong)
57
setelah dianalisis dapat dilihat pada tabel 12 persetujuan kenaikan
harga tiket masuk berikut ini :
No
Tingkat Persetujuan
Kenaikan Harga Tiket Masuk
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Frekuensi
1.
88
2.
10
3.
2
4.
0
Total
100
Sumber: Data primer yang diolah, 2016.
Persentase
88%
10%
2%
0%
100%
Distribusi Frekuensi kenaikan harga tiket masuk Obyek
Wisata Air Bojongsari (Owabong) dari tabel 12 apabila disajikan
dalam bentuk diagram adalah sebagai berikut :
100
88
FREKUENSI
80
60
40
20
10
2
0
setuju
sangat setuju
0
sangat tidak
setuju
tidak setuju
Gambar 6. Diagram Distribusi Frekuensi Kenaikan Harga Tiket
Masuk
Dari gambar 6 menunjukan bahwa tanggapan mayoritas
responden sangat tidak setuju terhadap kenaikan harga tiket, yaitu
88 orang (88%), responden yang tidak setuju ada 10 orang (10%),
responden yang setuju ada 2 orang (2%), dan tidak ada responden
yang sangat setuju
58
2) Wahana permainan air dan fasilitas cukup memuaskan
Data yang diperoleh dari angket butir instrumen wahana
permainan Obyek Wisata Air Bojongsari (Owabong) setelah
dianalisis dapat dilihat pada tabel 13 persetujuan wahana
permainan sudah cukup memuaskan berikut ini :
No
Tingkat Persetujuan Wahana
Permainan Sudah Cukup
Memuaskan
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Frekuensi
Persentase
1.
85
2.
15
3.
0
4.
0
Total
100
Sumber: Data primer yang diolah, 2016.
85%
15%
0%
0%
100%
Distribusi Frekuensi wahana permainan di Obyek Wisata Air
Bojongsari (Owabong) sudah cukup memuaskan dari tabel 13 apabila
disajikan dalam bentuk diagram adalah sebagai berikut :
Wahana Permainan Sudah
Cukup Memuaskan
FREKUENSI
100
85
80
60
15
20
0
sangat tidak
setuju
tidak setuju
0
0
setuju
sangat setuju
Gambar 7. Diagram Distribusi Frekuensi wahana permainan
sudah cukup memuaskan
59
Mayoritas responden sangat tidak setuju bahwa wahana
permainan air dan fasilitas yang tersedia sudah cukup memuaskan
yaitu 85 orang (85%), responden yang tidak setuju ada 15 orang
(15%), tidak ada responden yang setuju dan sangat setuju.
3) Dihapuskannya Gratis Soft Drink
Data yang diperoleh dari angket butir instrumen dihapuskannya
gratis soft drink Obyek Wisata Air Bojongsari (Owabong) setelah
dianalisis dapat dilihat pada tabel 14 persetujuan penghapusan gratis
soft drink berikut ini :
No
Tingkat Persetujuan
Penghapusan Gratis Soft Drink
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
1.
2.
3.
4.
Total
Sumber: Data primer yang diolah, 2016.
Frekuensi Persentase
83
17
0
0
100
83%
17%
0%
0%
100%
Distribusi Frekuensi penghapusan gratis soft drink bagi
pengunjung Obyek Wisata Air Bojongsari (Owabong) dari tabel 14
FREKUENSI
apabila disajikan dalam bentuk diagram adalah sebagai berikut :
100
80
60
40
20
0
83
17
sangat tidak
setuju
tidak setuju
0
0
setuju
sangat setuju
Gambar 8. Diagram Distribusi Frekuensi dihapuskannya gratis
soft drink
60
Mayoritas
responden
sangat
tidak
setuju
terhadap
dihapuskannya soft drink gratis, yaitu 83 orang (83%), responden yang
tidak setuju ada 17 orang (17%), tidak responden yang setuju dan sangat
setuju.
4) Kamar Bilas yang Memadai
Data yang diperoleh dari angket butir instrumen kamar bilas
yang sudah memadai Obyek Wisata Air Bojongsari (Owabong) setelah
dianalisis dapat dilihat pada tabel 15 persetujuan kamar bilas yang
memadai berikut ini :
No
Tingkat Persetujuan Kamar
Bilas yang Memadai
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
1.
2.
3.
4.
Total
Sumber: Data primer yang diolah, 2016.
Frekuensi Persentase
70
26
3
1
100
70%
26%
3%
1%
100%
Distribusi Frekuensi kamar bilas yang sudah memadai di
Obyek Wisata Air Bojongsari (Owabong) dari tabel 15 apabila disajikan
dalam bentuk diagram adalah sebagai berikut :
FREKUENSI
61
80
70
60
50
70
26
30
20
10
0
sangat tidak
setuju
tidak setuju
3
1
setuju
sangat setuju
Gambar 9. Diagram Distribusi Frekuensi kamar bilas memadai
Mayoritas responden sangat tidak setuju terhadap kamar bilas
yang tersedia memadai, yaitu 70 orang (70%), responden yang tidak
setuju ada 26 orang (26%), responden yang setuju ada 3 orang (3%), dan
responden yang sangat setuju ada 1 orang (1%).
5) Kamar Bilas Jumlahnya Cukup Banyak
Data yang diperoleh dari angket butir instrumen kamar bilas
jumlahnya sudah cukup banyak di Obyek Wisata Air Bojongsari
(Owabong) setelah dianalisis dapat dilihat pada tabel 16 persetujuan
kamar bilas jumlahnya cukup banyak berikut ini :
No
Tingkat Persetujuan Kamar
Bilas Jumlahnya Cukup Banyak
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
1.
2.
3.
4.
Total
Sumber: Data primer yang diolah, 2016.
Frekuensi
59
35
5
1
100
Persentas
e
59%
35%
5%
1%
100%
62
Distribusi Frekuensi kamar bilas jumlahnya cukup banyak di
Obyek Wisata Air Bojongsari (Owabong) dari tabel 16 apabila
disajikan dalam bentuk diagram adalah sebagai berikut :
70
60
59
FREKUENSI
50
35
40
30
20
5
10
1
0
sangat tidak
setuju
tidak setuju
setuju
sangat setuju
Gambar 10. Diagram Distribusi Frekuensi jumlah kamar bilas cukup
banyak
Mayoritas responden sangat tidak setuju terhadap kamar bilas
yang tersedia jumlahnya sudah cukup banyak, yaitu 59 orang (59%),
responden yang tidak setuju ada 35 orang (35%), responden yang
setuju ada 5 orang (5%), dan responden yang sangat setuju ada 1 orang
(1%).
6) Kecepatan Pelayanan Tiket
Data yang diperoleh dari angket butir instrumen pelayanan tiket
masuk sudah cukup cepat di Obyek Wisata Air Bojongsari (Owabong)
setelah dianalisis dapat dilihat pada tabel 17 persetujuan pelayanan
tiket sudah cepat berikut ini :
63
No Tingkat Persetujuan Pelayanan
Tiket Sudah Cepat
1. Sangat Tidak Setuju
2. Tidak Setuju
3. Setuju
4. Sangat Setuju
Total
Sumber: Data primer yang diolah, 2016.
Frekuensi Persentase
44
45
11
0
100
44%
45%
11%
0%
100%
Distribusi Frekuensi pelayanan tiket sudah cepat di Obyek
Wisata Air Bojongsari (Owabong) dari tabel 17 apabila disajikan
FREKUENSI
dalam bentuk diagram adalah sebagai berikut :
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
44
45
11
0
sangat tidak
setuju
tidak setuju
setuju
sangat setuju
Gambar 11. Diagram Distribusi Frekuensi pelayanan tiket
sudah cepat
Paling banyak responden tidak setuju terhadap pelayanan tiket
sudah cepat, yaitu 45 orang (45%), responden yang sangat tidak setuju
ada 44 orang (44%), responden yang setuju ada 11 orang (11%), dan
tidak ada responden yang sangat setuju.
64
7) Karyawan Bersifat Responsif
Data yang diperoleh dari angket butir instrumen karyawan
bersifat responsif di Obyek Wisata Air Bojongsari (Owabong) setelah
dianalisis dapat dilihat pada tabel 18. Persetujuan Karyawan Bersikap
Responsif berikut ini :
No
Tingkat Persetujuan
Karyawan Bersikap Responsif
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Frekuensi
1.
2.
3.
4.
Total
Sumber: Data primer yang diolah, 2016.
Persentas
e
45%
42%
12%
1%
100%
45
42
12
1
100
Distribusi Frekuensi karyawan bersifat responsif di Obyek
Wisata Air Bojongsari (Owabong) dari tabel 18 apabila disajikan
FREKUENSI
dalam bentuk diagram adalah sebagai berikut :
42
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
12
1
sangat tidak
setuju
tidak setuju
setuju
sangat setuju
Gambar 12. Diagram Distribusi Frekuensi karyawan bersikap
responsif.
65
Paling banyak responden sangat tidak setuju terhadap
karyawan Owabong bersikap responsif, yaitu 45 orang (45%),
responden yang tidak setuju ada 42 orang (42%), responden yang
setuju ada 12 orang (12%), dan responden yang sangat setuju ada 1 orang
(1%).
8) Penjaga Kolam Renang Siap Siaga
Data yang diperoleh dari angket butir instrumen penjaga kolam
renang siap siaga di Obyek Wisata Air Bojongsari (Owabong) setelah
dianalisis dapat dilihat pada tabel 19 persetujuan penjaga kolam renang
siap siaga berikut ini :
No
Tingkat Persetujuan Penjaga
Kolam Renang Siap Siaga
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
1.
2.
3.
4.
Total
Sumber: Data primer yang diolah, 2016.
Frekuensi Persentase
46
48
6
0
100
46%
48%
6%
0%
100%
Distribusi Frekuensi penjaga kolam renang siap siaga di Obyek
Wisata Air Bojongsari (Owabong) dari tabel 19 apabila disajikan
dalam bentuk diagram adalah sebagai berikut :
66
60
46
FREKUENSI
50
48
40
30
20
6
10
0
0
sangat tidak
setuju
tidak setuju
setuju
sangat setuju
Gambar 13. Diagram Distribusi Frekuensi penjaga kolam
renang siap siaga.
Paling banyak responden tidak setuju terhadap penjaga kolam
renang selalu siap siaga, yaitu 46 orang (46%), responden yang sangat
tidak setuju ada 46 orang (46%), responden yang setuju ada 6 orang
(6%), dan tidak ada responden yang sangat setuju.
9) Kebersihan Terjaga
Data yang diperoleh dari angket butir instrumen kebersihan di
Obyek Wisata Air Bojongsari (Owabong) sudah terjaga setelah
dianalisis dapat dilihat pada tabel 20 persetujuan kebersihan sudah
terjaga berikut ini :
67
No Tingkat Persetujuan Kebersihan Frekuensi
Sudah Terjaga
1. Sangat Tidak Setuju
33
2. Tidak Setuju
45
3. Setuju
20
4. Sangat Setuju
2
Total
100
Sumber: Data primer yang diolah, 2016.
Persentase
33%
45%
20%
2%
100%
Distribusi Frekuensi kebersihan sudah terjaga dengan baik di
Obyek Wisata Air Bojongsari (Owabong) dari tabel 20 apabila
FREKUENSI
disajikan dalam bentuk grafik adalah sebagai berikut :
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
45
33
20
2
sangat tidak
setuju
tidak setuju
setuju
sangat setuju
Gambar 14. Diagram Distribusi Frekuensi kebersihan di
Owabong terjaga.
Paling banyak responden tidak setuju terhadap kebersihan di area
Owabong sudah sangat terjaga dan pengunjung merasa nyaman, yaitu
45 orang (45%), responden yang sangat tidak setuju ada 33 orang (33%),
responden yang setuju ada 20 orang (20%), dan responden yang
sangat setuju ada 2 orang (2%).
68
10) Air Kolam Renang Jernih
Data yang diperoleh dari angket butir instrumen air kolam renang
jernih di Obyek Wisata Air Bojongsari (Owabong) setelah dianalisis
dapat dilihat pada tabel 21 persetujuan air kolam renang jernih berikut
ini :
No
Tingkat Persetujuan Air
Kolam Renang Jernih
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Frekuensi Persentase
1.
2.
3.
4.
Total
Sumber: Data primer yang diolah, 2016.
28
38
30
4
100
28%
38%
30%
4%
100%
Distribusi Frekuensi air kolam renang jernih di Obyek Wisata
Air Bojongsari (Owabong) dari tabel 21 apabila disajikan dalam
FREKUENSI
bentuk grafik adalah sebagai berikut :
40
35
30
25
20
15
10
5
0
38
30
28
4
sangat tidak
setuju
tidak setuju
setuju
sangat setuju
Gambar 15. Diagram Distribusi Frekuensi kolam renang bersih
dan jernih.
Paling banyak responden tidak setuju terhadap air kolam
renang yang jernih, yaitu 38 orang (38%), responden yang setuju ada
69
30 orang (30%), responden yang sangat tidak setuju ada 28 orang
(28%), dan responden yang sangat setuju ada 4 orang (4%).
C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
Data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara memberi
kuesioner kepada para pengunjung Obyek Wisata Air Bojongsari
(Owabong). Jenis kelamin pada penelitian ini didominasi oleh jenis kelamin
laki-laki sebesar 53% atau sebanyak 53 responden, hal ini dikarenakan
ketidaksengajaan penulis. Usia responden pada penelitian ini paling muda
adalah usia 20 tahun dan usi tertinggi adalah usia 52 tahun. Jumlah
responden terbanyak pada usia 28-35 tahun yaitu sebesar 30% atau sebanyak
30 responden. Status pekerjaan responden paling banyak didominasi oleh
karyawan swasta sebesar 41% atau sebanyak 41 responden.
Status
pendidikan terakhir responden paling banyak adalah lulusan SMA sebesar
54% atau sebanyak 54 responden.
2. Tanggapan Responden
a. Dimensi Fasilitas
Dimensi fasilitas yang ada di Obyek Wisata Air Bojongsari
(Owabong) merupakan salah satu indikator yang digunakan dalam
penelitian ini. Dalam dimensi fasilitas dibagi kedalam lima butir
pertanyaan. Hasil rekapitulasi dari pengisian kuesioner menunjukkan
70
bahwa tanggapan mayoritas pengunjung terhadap butir pertanyaan
pertama tentang kenaikan harga tiket masuk adalah sangat tidak setuju
sebanyak 88% atau sebanyak 88 responden dan 10% atau sebanyak 10
responden mengatakan tidak setuju. Artinya pengunjung mayoritas
menanggapi jika para pengunjung sangat tidak setuju terhadap
kenaikan tiket masuk di Owabong. Sedangkan pengunjung dengan
jawaban setuju hanya ada 2% atau sebanyak 2 responden. Pengunjung
dengan jawaban setuju ini menganggap bahwa kenaikan tiket masuk di
Owabong merupakan
kebijakan
dari
perusahaan
dan
mereka
menganggap wajar.
Butir pertanyaan kedua pada dimensi fasilitas tentang wahana
dan fasilitas di Owabong yang sudah memuaskan menunjukkan hasil
mayoritas sebesar 85% atau sebanyak 85 responden mengatakan
sangat tidak setuju. Kemudian 15% atau sebanyak 15 responden
mengatakan tidak setuju. Artinya para pengunjung menganggap jika
wahana permainan dan fasilitas yang ada di Owabong sangat tidak
memuaskan serta tidak sebanding dengan harga tiket masuk.
Butir pertanyaan ketiga pada dimensi fasilitas tentang
penghapusan gratis soft drink untuk pengunjung yang memiliki tiket
masuk, menunjukkan hasil mayoritas pengunjung sebesar 83% atau
sebanyak 83 responden mengatakan sangat tidak setuju. Kemudian
17% atau sebanyak 17 responden mengatakan tidak setuju. Artinya
71
para pengunjung sangat tidak setuju dengan penghapusan gratis soft
drink untuk pengunjung yang memiliki tiket masuk.
Butir pertanyaan keempat pada dimensi fasilitas tentang kamar
bilas yang ada di Owabong sudah memadai, menunjukkan hasil para
pengunjung Owabong mayoritas sebesar 70% atau 70 responden
mengatakan mereka sangat tidak setuju jika kamar bilas bilas yang
tersedia sudah memadai, kemudian 26% atau 26 responden
mengatakan tidak setuju. Artinya mayoritas pengunjung Owabong
sangat tidak setuju jika kamar bilas yang ada di Owabong dikatakan
sudah memadai. Namun demikian masih ditemukan 3% atau 3
responden yang mengatakan setuju dan 1% atau 1 responden yang
mengatakan sangat setuju, mereka menganggap bahwa fasilitas yang
ada di kamar bilas sudah cukup memadai untuk keperluan bilas
pengunjung.
Butir pertanyaan kelima pada dimensi fasilitas tentang jumlah
kamar bilas yang tersedia di Owabong jumlahnya sudah cukup,
menunjukkan hasil para pengunjung Owabong mayoritas sebesar 59%
atau 59 responden mengatakan mereka sangat tidak setuju dengan
jumlah kamar bilas yang tersedia sudah cukup, kemudian 35 % atau 35
responden mengatakan tidak setuju. Artinya mayoritas pengunjung
Owabong menganggap jika kamar bilas yang tersedia di Owabong
jumlahnya belum cukup untuk menampung pengunjung, para
72
pengunjung mengeluhkan jika mereka sering mengantri lama untuk
melakukan bilas. Namun demikian masih ditemukan 5% atau 5
responden mengatakan setuju
dan 1% atau 1 responden yang
mengatakan sangat setuju, mereka menganggap bahwa kamar bilas yang
tersedia sudah cukup untuk menampung para pengunjung yang akan
melakukan bilas.
b. Dimensi Pelayanan
Dimensi pelayanan yang ada di Obyek Wisata Air Bojongsari
(Owabong) merupakan salah satu indikator yang digunakan dalam
penelitian ini. Dalam dimensi pelayanan dibagi kedalam lima butir
pertanyaan. Hasil rekapitulasi dari pengisian kuesioner menunjukkan
bahwa tanggapan mayoritas pengunjung terhadap butir pertanyaan
pertama tentang kecepatan pelayanan tiket, menunjukkan hasil para
pengunjung Owabong mayoritas sebesar 45% atau 45 responden
mengatakan tidak setuju terhadap pelayanan tiket masuk di Owabong
yang sudah cepat, kemudian 44% atau 44 responden mengatakan
sangat tidak setuju. Artinya mayoritas pengunjung Owabong merasa
jika pelayanan di bagian tiket masuk masih terlalu lama, para
pengunjung mengeluhkan masih menunggu lama lebih dari 5 menit
untuk mendapatkan tiket masuk. Namun demikian masih ditemukan
11% atau 11 responden yang mengatakan setuju, mereka menganggap
jika pelayanan di bagian tiket masuk sudah cepat.
73
Butir pertanyaan kedua pada dimensi pelayanan tentang
karyawan
Owabong
bersikap
responsif
kepada
pengunjung,
menunjukkan hasil para pengunjung Owabong mayoritas sebesar 45%
atau 45 responden
pertanyaan
mengatakan sangat tidak setuju terhadap butir
karyawan
bersikap
responsif
kepada
pengunjung,
kemudian 42% atau 42 responden mengatakan tidak setuju. Artinya para
pengunjung mayoritas merasakan jika para karyawan Owabong yang
ditemui langsung di lapangan bersikap kurang tanggap terhadap para
pengunjung, mereka mengeluhkan jika para karyawan Owabong yang
ditemui di lapangan masih sering melempar tanggungjawab jika
pengunjung meminta tolong atau bertanya. Namun demikian masih
ditemukan 12% atau 12 responden yang mengatakan setuju dan 1%
atau 1 responden yang mengatakan sangat setuju, mereka menganggap
bahwa karyawan Owabong yang mereka temui dilapangan sudah
bersikap responsif dan cepat tanggap.
Butir pertanyaan ketiga pada dimensi pelayanan tentang
penjaga kolam renang (lifeguard) selalu siap siaga untuk memberikan
pertolongan pertama pada pengunjung, menunjukkan hasil para
pengunjung Owabong mayoritas sebesar 48% atau 48 responden
mengatakan tidak setuju terhadap butir pertanyaan penjaga kolam
renang (lifeguard) selalu siap siaga untuk memberikan pertolongan
74
pertama pada pengunjung, kemudian 46% atau 46 responden
mengatakan sangat tidak setuju. Artinya mayoritas pengunjung
menganggap jika penjaga kolam renang (lifeguard) di Owabong dalam
menjalankan tugasnya masih belum maksimal. Namun demikian
masih ditemukan 6% atau 6 responden yang mengatakan setuju,
mereka menganggap petugas penjaga kolam renang (lifeguard) selalu
siap siaga di pinggiran kolam untuk membantu memberikan pertolongan
pertama pada pengunjung.
Butir pertanyaan keempat pada dimensi pelayanan tentang
kebersihan di area Owabong sudah terjaga, menunjukkan hasil Para
pengunjung Owabong mayoritas sebesar 45% atau 45 responden
mengatakan tidak setuju terhadap butir pertanyaan kebersihan di area
Owabong sudah terjaga, kemudian 33%
atau 33 responden
mengatakan sangat tidak setuju. Artinya para pengunjung mayoritas
menganggap jika kebersihan di area Owabong masih belum terjaga.
Mereka mengeluhkan masih banyaknya sampah berserakan di area
Owabong yang tidak segera dibersihkan oleh petugas kebersihan.
Namun demikian masih ditemukan 20% atau 20 responden
mengatakan setuju dan 2% atau 2 responden mengatakan sangat
setuju, mereka menganggap kebersihan di area Owabong sudah terjaga
dengan baik dan mereka mengaku nyaman berada di area Owabong.
75
Butir pertanyaan kelima pada dimensi pelayanan tentang
kolam renang yang ada di Owabong selalu dalam keadaan jernih,
menunjukkan hasil para pengunjung Owabong mayoritas sebesar 38%
atau 38 responden mengatakan tidak setuju terhadap butir pertanyaan
kolam renang yang ada di Owabong selalu dalam keadaan bersih dan
jernih, kemudian sebesar 28% atau sebanyak 28 responden
mengatakan sangat tidak setuju. Artinya mayoritas pengunjung
menganggap jika kolam renang yang ada di Owabong masih belum
dalam keadaan bersih dan jernih. Mereka mengeluhkan masih
seringnya sampah-sampah plastik yang masuk kedalam kolam renang
tidak segera dibersihkan. kemudian sebesar 30% atau 30 responden
mengatakan setuju dan sebesar 4% atau 4 responden mengatakan
sangat setuju. Mereka menganggap kolam renang di Owabong sudah
dalam keadaan bersih dan jernih.
BAB V
KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dibahas sebelumnya, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi menurunnya
jumlah pengunjung di Obyek Wisata Air Bojongsari (Owabong) sebagai
berikut:
1. Naiknya harga tiket masuk Owabong.
2. Wahana dan fasilitas permainan air di Owabong belum seimbang dengan
harga tiket masuk.
3. Penghapusan gratis soft drink bagi pengunjung yang memiliki tiket masuk.
4. Kamar bilas yang tersedia di Owabong belum memadai dan fasilitas untuk
keperluan bilas belum lengkap.
5. Kamar bilas yang tersedia di Owabong jumlahnya belum cukup untuk
menampung pengunjung yang melakukan bilas.
6. Lambatnya pelayanan di bagian tiket masuk.
7. Karyawan Owabong tidak bersikap responsif terhadap para pengunjung.
8. Penjaga kolam renang (lifeguard) tidak memberikan perhatian yang
maksimal pada pengunjung.
9. Kebersihan yang tidak terjaga di area Owabong.
10. Kebersihan air di dalam kolam renang tidak terjaga.
76
77
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini sudah seoptimal mungkin, namun karena banyak faktor
yang membuat penelitian ini masaih terdapat beberapa kekurangan, antara lain:
1. Penelitian ini merupakan penelitian sampel sehingga belum mengungkap
secara keseluruhan tentang harapan pengunjung terhadap fasilitas yang ada
di Obyek Wisata Air Bojongsari (owabong) dan pelayanan yang diberikan
oleh para karyawan.
2. Sampel yang didapat dalam penelitian ini hanya pengunjung domestik saja
dengan usia minimal 20 tahun yang sedang berkunjung ke Obyek Wisata
Air Bojongsari (Owabong) pada saat penelitian ini dilakukan.
3. Penelitian ini hanya difokuskan pada 2 dimensi faktor yaitu dimensi
fasilitas dan pelayanan Obyek Wisata Air Bojongsari (Owabong). Adapaun
butir instrumen dari masing – masing dimensi ada 5 pertanyaan yang
diajukan kepada responden.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat diberikan beberapa saran
sebagai berikut:
1. Untuk Obyek Wisata Air Bojongsari (Owabong)
Pernyataan 100 responden terhadap dimensi fasilitas dan pelayanan yang
ada di Obyek Wisata Air Bojongsari (Owabong) menunjukan hasil yang
78
masih sangat rendah, saran dan masukan yang dapat diberikan sebagai
bahan pertimbangan Obyek Wisata Air Bojongsari (Owabong) antara lain:
a. Obyek Wisata Air Bojongsari (Owabong) perlu menambah wahana
permainan air yang baru dan memperbaiki fasilitas yang sudah rusak.
Hal ini perlu dilakukan karena jika hanya menaikkan harga tiket masuk
tanpa menambah wahana permainan air dan memperbaiki fasilitas yang
sudah ada maka pengunjung akan merasa kecewa dan enggan untuk
berkunjung lagi serta enggan untuk merekomendasikan Owabong
sebagai tempat tujuan wisata kepada orang lain.
b. Penghapusan gratis soft drink bagi pengunjung yang mempunyai tiket
masuk sudah terlanjur dilakukan lebih baik diganti dengan Pdiskon
penyewaan pelampung bagi pengunjung, karena survei di lapangan
menunjukkan ketidakpuasan pengunjung atas penghapusan gratis soft
drink.
c.
Obyek Wisata Air Bojongsari (owabong) harus segera melakukan
perbaikan pada kamar bilas yang tersedia karena kamar bilas merupakan
salah satu fasilitas pendukung yang sangat penting dalam dunia
pariwisata
khususnya
kolam
renang.
Rata-rata
pengunjung
mengeluhkan fasilitas yang ada dalam kamar bilas seperti shower yang
sering mati, gantungan pakaian banyak yang sudah rusak dan
penerangan di dalam kamar bilas yang tidak terlalu terang. Selain itu
para pengunjung sering mengantri lama untuk masuk dalam kamar bilas
79
karena ketersedian kamar bilas hanya 20 kamar saja, 10 untuk laki-laki
dan 10 untuk perempuan.
d. Dari tanggapan responden tentang butir pertanyaan kecepatan
pelayanan pada bagian tiket masuk dapat terlihat jelas, bahwa kinerja
para karyawan pada bagian tiket masuk perlu ditingkatkan lagi. Ratarata responden mengeluhkan lamanya waktu untuk mendapatkan tiket
masuk yang lebih dari 5 menit.
e. Para karyawan Obyek Wisata Air Bojongsari (Owabong) khususnya
yang langsung berhadapan dengan para pengunjung harus lebih
meningkatkan perhatian kepada para pengunjung. Hal ini banyak
dikeluhkan oleh para pengunjung yang merasa karyawan Owabong
yang ditemui di lapangan sering menunjukkan sikap acuh kepada
pengunjung dengan saling melempar informasi dari karyawan satu
kepada karyawan lain.
f. Petugas penjaga kolam renang (lifeguard) haru lebih memperhatikan
keselamatan para pengunjung khusunya pengunjung yang berada di
kolam Olimpic dan Water Boom. Para pengunjung mengeluhkan bahwa
penjaga kolam renang masih sering lalai akan tugasnya, mereka masih
sering meninggalkan tempat untuk mengawasi pengunjung padahal saat
itu pengunjung sedang ramai.
g. Dari tanggapan responden tentang kebersihan di Obyek Wisata Air
Bojongsari (Owabong) didapatkan hasil yang masih rendah, oleh karena
80
itu Owabong harus lebih meningkatkan kebersihan lingkungannya agar
para pengunjung betah lama-lama berada di lingkungan Owabong.
h. Obyek Wisata Air Bojongsari (Owabong) harus lebih meningkatkan
kualitas kebersihan air yang ada pada kolam renang, agar air yang
berada dikolam renang selalu dalam keadaan bersih. Hal ini perlu
dilakukan karena fakta dilapangan masih banyak pengunjung yang
mengeluhkan air kolam renang yang kurang jernih karena tidak segera
dilakukan pembersihan ketika ada kotoran yang masuk di dalam kolam
renang.
2. Untuk penelitian selanjutnya
Memperbanyak jumlah sampel penelitian dan memperbanyak dimensi
faktor yang diteliti agar nantinya hasil penelitian lebih optimal lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Arif. 2007. Pemasaran Jasa & Kualitas Pelayanan. Malang: Banyumedia Publishing.
Ainor Rizqiyah. 2014. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Penurunan Jumlah Wisatawan Di
Waduk Gondang Kabupaten Lamongan. Surabaya: Unesa.
Armalita Nugraheni. 2011. Analisis Tingkat Kepuasan Wisatawan Di Lingkungan Candi
Prambanan. Yogyakarta: UNY.
Basu Swasta Dharmmesta & T. Hani Handoko. 1997. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta:
BPFE-Yogyakarta.
Damardjati. 2001. Istilah-istilah Dunia Pariwisata. Jakarta: Pradnya Paramita.
Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra. 2004. Service, quality & satisfication. Yogyakarta:
ANDI Yogyakarta.
Fandy Tjiptono. 2011. Pemasaran Jasa. Yogyakarta: Banyumedia Publishing.
Indriyo Gitosudarmo. 2000. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: BPFE
James J. Spillane. 1989. Ekonomi Pariwisata. Yogyakarta: Kanisius.
Mahmud Machfoedz. 2005. Pengantar Pemasaran Modern. Yogyakarta: Akademi Manajemen
Perusahaan YKPN.
Philip Kotler & Amstrong. (2001). Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Philip Kotler & Amstrong. 2004. Dasar-dasar Pemasaran Jilid 1. Jakarta: PT. Sandi Mulia.
Philip Kotler. 2005. Manajemen Pemasaran Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Indeks Kelompok
Gramedia
Philip Kotler & Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran Edisi Ketiga Belas. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta.
Suharsimi Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Sutrisno Hadi. 1991. Analisis Butir Untuk Instrumen Angket, tes dan sakal nilai denagn BASICA.
Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.
81
82
Undang-undang nomor 10 Tahun 2009
http://daftarpengertian.blogspot.co.id/
tentang
kepariwisataan.
Diakses
dari
Wahyu Agung Budi Utomo. 2010. Analisis Kualitas Pelayanan Taman Wisata Candi Borobudur
Kabupaten Magelang. Yogyakarta: UNY
Zulian Yamit. 2005. Manajemen Kualitas Produk dan Jasa. Edisi Pertama, Cetakaan Keempat.
Yogyakarta: Ekonisia.
LAMPIRAN
83
Dokumentasi (1) Penyerahan Kenang-kenangan kepada Owabong.
84
Dokumentasi (2) Foto bersama salah satu petugas tiketing Owabong.
85
Dokumentasi (3) Foto bersama salah satu responden yang sedang berkunjung di Owabong.
86
Dokumentasi (4) Foto bersama salah satu responden yang sedang berkunjung di Owabong.
87
88
DATA UJI COBA
fasilitas_01
fasilitas_02
fasilitas_03
fasilitas_04
fasilitas_05
total fasilitas
1
1
1
1
2
2
7
2
2
2
2
2
2
10
3
1
1
1
2
2
7
4
1
1
1
1
1
5
5
2
2
2
2
2
10
6
1
1
1
1
1
5
7
1
1
1
1
1
5
8
2
2
2
2
2
10
9
1
1
1
2
2
7
10
1
2
1
2
2
8
11
1
1
1
2
2
7
12
1
1
1
1
1
5
13
1
1
1
1
2
6
14
1
1
1
1
2
6
15
1
1
1
1
1
5
16
1
1
1
1
1
5
17
1
1
1
1
2
6
18
1
1
1
1
1
5
19
1
1
1
1
1
5
20
1
1
1
2
2
7
21
1
2
1
4
2
10
22
1
1
1
2
2
7
23
1
1
2
2
2
8
24
1
1
1
1
2
6
25
1
1
1
2
2
7
26
1
1
1
1
1
5
27
1
1
1
2
2
7
28
1
1
1
1
1
5
29
1
2
1
2
2
8
30
1
1
1
1
2
6
89
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
FASILITAS
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N
Cases
%
Valid
Excludeda
Total
30
100.0
0
.0
30
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.770
5
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item
Deleted
fasilitas_01
5.57
2.185
.558
.738
fasilitas_02
5.47
1.844
.699
.680
fasilitas_03
5.53
2.120
.539
.736
fasilitas_04
5.10
1.403
.570
.756
fasilitas_05
5.00
1.862
.527
.733
90
DATA UJI COBA
pelayanan_06
pelayanan_07
pelayanan_08
pelayanan_09
pelayanan_10
total pelayanan
1
2
2
1
2
4
11
2
2
2
2
2
2
10
3
2
2
1
2
2
9
4
1
1
1
1
1
5
5
2
2
2
4
4
14
6
1
1
1
1
1
5
7
1
1
1
1
1
5
8
2
2
2
2
2
10
9
2
2
4
2
2
12
10
2
2
1
2
2
9
11
2
2
2
2
2
10
12
1
1
2
2
2
8
13
2
2
2
1
4
11
14
2
2
2
2
2
10
15
1
1
1
1
1
5
16
1
1
2
1
2
7
17
2
2
2
2
2
10
18
2
2
2
2
2
10
19
1
1
1
1
1
5
20
2
2
2
2
4
12
21
2
2
2
4
2
12
22
2
2
1
2
2
9
23
2
2
2
2
2
10
24
2
2
1
1
2
8
25
2
2
2
2
4
12
26
1
1
1
2
2
7
27
2
2
2
2
2
10
28
1
1
1
1
1
5
29
2
2
2
2
1
9
30
2
2
2
2
2
10
91
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
PELAYANAN
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N
Cases
Valid
Excludeda
Total
%
30
100.0
0
.0
30
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.787
5
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item
Deleted
pelayanan_06
7.30
4.562
.786
.710
pelayanan_07
7.30
4.562
.786
.710
pelayanan_08
7.33
4.644
.444
.784
pelayanan_09
7.17
4.075
.568
.747
pelayanan_10
6.90
3.541
.521
.795
92
DATA
asal daerah
umur (tahun)
jenis kelamin
pendidikan
pekerjaan
1
Kebumen
36 laki-laki
SMA
Swasta
2
Cilacap
32 perempuan
SMA
Swasta
3
Tasik
30 laki-laki
SMA
Wiraswasta
4
Tegal
39 perempuan
S1
PNS
5
Demak
40 laki-laki
SMA
Swasta
6
Ciamis
26 perempuan
S1
Swasta
7
Banjarnegara
27 laki-laki
SMA
Swasta
8
Ciamis
27 perempuan
SMA
Swasta
9
Brebes
26 perempuan
S1
PNS
10
Banyumas
40 laki-laki
SMP
Wiraswasta
11
Tegal
35 laki-laki
SMA
Swasta
12
Ciamis
27 laki-laki
SMA
Swasta
13
Ciamis
27 perempuan
SMA
Swasta
14
Kebumen
30 laki-laki
SMA
Wiraswasta
15
Kebumen
25 laki-laki
S1
PNS
16
Banyumas
42 laki-laki
SMA
Swasta
17
Purwokerto
35 laki-laki
S1
PNS
18
Magelang
37 laki-laki
SMA
Swasta
19
Tegal
39 laki-laki
SMP
Wiraswasta
20
Kudus
52 laki-laki
SMP
Wiraswasta
21
Pemalang
50 laki-laki
S1
PNS
22
Pati
28 perempuan
S1
PNS
23
Magelang
44 laki-laki
SMA
Wiraswasta
93
24
Purbalingga
22 perempuan
SMA
Mahasiswa
25
Wonosobo
40 laki-laki
S1
Swasta
26
Purbalingga
20 laki-laki
SMA
Swasta
27
Pemalang
31 perempuan
SMA
Swasta
28
Banjarnegara
25 laki-laki
SMA
Swasta
29
Purbalingga
23 perempuan
SMA
Mahasiswa
30
Pekalongan
24 perempuan
SMA
Mahasiswa
31
Pati
50 laki-laki
S1
PNS
32
Kudus
40 perempuan
S1
Wiraswasta
33
Kebumen
47 laki-laki
SMA
Swasta
34
Banjarnegara
41 perempuan
S1
PNS
35
Demak
32 laki-laki
SMA
Wiraswasta
36
Temanggung
52 laki-laki
S1
PNS
37
Pekalongan
43 perempuan
S1
PNS
38
Purbalingga
35 perempuan
SMA
Swasta
39
Kudus
37 laki-laki
SMA
Swasta
40
Kulonprogo
30 perempuan
S1
PNS
41
Tasik
25 perempuan
S1
PNS
42
Pangandaran
30 laki-laki
SMA
Swasta
43
Purworejo
45 laki-laki
S1
PNS
44
Bekasi
37 perempuan
S1
PNS
45
Pemalang
32 perempuan
S1
PNS
46
Cilacap
40 laki-laki
SMA
Swasta
47
Purbalingga
52 perempuan
S1
Guru
48
Banjarnegara
45 laki-laki
SMA
Swasta
49
Temanggung
32 perempuan
SMA
Swasta
50
Wonosobo
42 laki-laki
SMP
Wiraswasta
94
51
Wonosobo
35 perempuan
S1
Swasta
52
Banyumas
48 laki-laki
SMP
Wiraswasta
53
Purbalingga
42 laki-laki
SMA
Wiraswasta
54
Banyumas
40 perempuan
S1
PNS
55
Tegal
30 perempuan
S1
PNS
56
Purworejo
30 perempuan
S1
PNS
57
Banyumas
23 perempuan
mahasiswa
Mahasiswa
58
Jepara
25 perempuan
SMA
Swasta
59
Pekalongan
38 perempuan
S1
PNS
60
Solo
25 perempuan
S1
PNS
61
Ciamis
25 laki-laki
SMA
Swasta
62
Temanggung
29 laki-laki
SMA
Swasta
63
Purworejo
20 perempuan
SMA
Mahasiswa
64
Purwokerto
23 laki-laki
S1
Swasta
65
Jogja
30 perempuan
S1
PNS
66
Jogja
35 laki-laki
SMA
Wiraswasta
67
Semarang
33 laki-laki
SMA
Wiraswasta
68
Pekalongan
40 laki-laki
SD
Wiraswasta
69
Sragen
35 perempuan
SMP
Wiraswasta
70
Cilacap
35 laki-laki
SMA
Swasta
71
PBG
27 laki-laki
SMA
Wiraswasta
72
Majenang
46 perempuan
SMA
Wiraswasta
73
Wonosobo
38 laki-laki
SMP
Wiraswasta
74
Klaten
28 perempuan
SMP
Wiraswasta
75
Banjarnegara
35 laki-laki
SMA
Swasta
76
Kudus
30 perempuan
S1
PNS
77
PBG
23 perempuan
SMP
Swasta
95
78
Kebumen
25 laki-laki
SMA
Swasta
79
Banjarnegara
30 perempuan
S1
PNS
80
Tegal
23 laki-laki
SMA
Mahasiswa
81
PBG
22 perempuan
SMA
Mahasiswa
82
Tegal
50 laki-laki
S1
Wiraswasta
83
Banyumas
45 perempuan
SMA
Swasta
84
Banyumas
42 laki-laki
SMA
Swasta
85
Banjarnegara
22 laki-laki
SMA
Mahasiswa
86
Kebumen
20 perempuan
SMA
Mahasiswa
87
Temanggung
22 perempuan
SMA
Mahasiswa
88
Tegal
52 laki-laki
S1
PNS
89
Wonosobo
39 perempuan
SMA
Swasta
90
Purworejo
30 laki-laki
SMA
Swasta
91
Cilacap
42 laki-laki
SMA
Swasta
92
Pekalongan
35 perempuan
SMA
Wiraswasta
93
Jogja
41 laki-laki
SMA
Swasta
94
Magelang
37 perempuan
S1
Guru
95
PBG
35 laki-laki
SD
Wiraswasta
96
Batang
28 perempuan
SMA
Swasta
97
Purwokerto
25 perempuan
SMA
Swasta
98
PBG
50 laki-laki
SMA
Swasta
99
Sumedang
40 laki-laki
SMP
Swasta
100
Tegal
25 perempuan
S1
PNS
96
DATA FASILITAS
kenaikan harga
tiket
1
wahana dan
fasilitas cukup
memuaskan
gratis soft drink
dihapus
kamar bilas
memadai
jumlah kamar
bilas cukup
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
5
6
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
7
8
tidak setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
16
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
17
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
18
19
tidak setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
2
3
4
9
10
11
12
13
14
15
20
21
22
23
24
tidak setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
97
25
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
31
32
33
tidak setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
34
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat setuju
sangat setuju
40
41
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
42
43
tidak setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
setuju
setuju
45
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
46
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
48
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
49
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
tidak setuju
50
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
51
52
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
26
27
28
29
30
35
36
37
38
39
44
47
53
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
setuju
98
54
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
setuju
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
72
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
73
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
74
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
tidak setuju
75
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
76
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
tidak setuju
77
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
tidak setuju
78
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
setuju
setuju
79
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
80
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
tidak setuju
99
81
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
90
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
tidak setuju
91
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
93
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
94
95
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
96
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
82
83
84
85
86
87
88
89
92
97
98
99
100
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
100
DATA PELAYANAN
kecepatan
pelayanan tiket
karyawan
bersikap
responsif
penjaga kolam
renang siap
siaga
kebersihan
terjaga
air kolam renang
bersih dan jernih
1
2
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
3
sangat tidak
setuju
setuju
sangat tidak
setuju
setuju
setuju
4
5
6
7
8
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
setuju
tidak setuju
setuju
tidak setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
setuju
setuju
10
11
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
setuju
sangat tidak
setuju
12
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
setuju
sangat setuju
17
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
18
19
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
20
sangat tidak
setuju
setuju
setuju
sangat setuju
sangat setuju
setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
setuju
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
setuju
sangat tidak
setuju
setuju
setuju
setuju
24
25
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
26
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
setuju
sangat tidak
setuju
setuju
9
13
14
15
16
21
22
23
27
tidak setuju
sangat setuju
101
28
sangat tidak
setuju
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
setuju
sangat tidak
setuju
31
32
33
tidak setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
34
35
tidak setuju
sangat tidak
setuju
setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
setuju
sangat tidak
setuju
setuju
sangat tidak
setuju
36
sangat tidak
setuju
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
setuju
sangat tidak
setuju
39
40
41
42
43
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
44
45
tidak setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
47
48
tidak setuju
tidak setuju
setuju
setuju
setuju
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
setuju
49
50
setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
51
52
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
setuju
sangat tidak
setuju
53
54
setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
55
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
56
57
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
58
59
60
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
setuju
setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
setuju
61
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
tidak setuju
29
30
37
38
46
setuju
102
62
63
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
setuju
tidak setuju
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
64
65
66
tidak setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
setuju
sangat tidak
setuju
67
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
setuju
tidak setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
68
69
70
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
setuju
71
72
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
setuju
sangat tidak
setuju
setuju
sangat tidak
setuju
73
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
setuju
setuju
74
75
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
tidak setuju
setuju
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
78
79
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
setuju
setuju
tidak setuju
tidak setuju
80
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
81
82
83
84
85
86
setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
tidak setuju
setuju
tidak setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
setuju
tidak setuju
setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
setuju
tidak setuju
setuju
setuju
setuju
87
88
89
90
tidak setuju
tidak setuju
setuju
tidak setuju
setuju
tidak setuju
tidak setuju
sangat setuju
setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
sangat setuju
tidak setuju
tidak setuju
setuju
sangat setuju
tidak setuju
setuju
setuju
91
92
setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
76
77
93
94
95
103
96
97
98
99
100
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
sangat tidak
setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
tidak setuju
104
Frequency Table
asal daerah
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Banjarnegara
7
Banyumas
7
7.0
7.0
7.0
7.0
7.0
14.0
Batang
1
1.0
1.0
15.0
Bekasi
1
1.0
1.0
16.0
Brebes
1
1.0
1.0
17.0
Ciamis
5
5.0
5.0
22.0
Cilacap
4
4.0
4.0
26.0
Demak
2
2.0
2.0
28.0
Jepara
1
1.0
1.0
29.0
Jogja
3
3.0
3.0
32.0
Kebumen
6
6.0
6.0
38.0
Klaten
1
1.0
1.0
39.0
Kudus
4
4.0
4.0
43.0
Kulonprogo
1
1.0
1.0
44.0
Magelang
3
3.0
3.0
47.0
Majenang
1
1.0
1.0
48.0
Pangandaran
1
1.0
1.0
49.0
Pati PBG
2
2.0
2.0
51.0
Pekalongan
5
5.0
5.0
56.0
Pemalang
5
5.0
5.0
61.0
Purbalingga
3
3.0
3.0
64.0
Purwokerto
6
6.0
6.0
70.0
Purworejo
3
3.0
3.0
73.0
Semarang
4
4.0
4.0
77.0
Solo
1
1.0
1.0
78.0
Sragen
1
1.0
1.0
79.0
Sumedang
1
1.0
1.0
80.0
Tasik
1
1.0
1.0
81.0
Tegal
2
2.0
2.0
83.0
Temanggung
8
8.0
8.0
91.0
Wonosobo
4
4.0
4.0
95.0
Total
5
5.0
5.0
100.0
100
100.0
100.0
105
umur (tahun)
Frequency
Valid
Percent
20
3
22
Valid Percent
Cumulative
Percent
4
3.0
4.0
3.0
4.0
3.0
7.0
23
5
5.0
5.0
12.0
24
1
1.0
1.0
13.0
25
9
9.0
9.0
22.0
26
2
2.0
2.0
24.0
27
5
5.0
5.0
29.0
28
3
3.0
3.0
32.0
29
1
1.0
1.0
33.0
30
10
10.0
10.0
43.0
31
1
1.0
1.0
44.0
32
4
4.0
4.0
48.0
33
1
1.0
1.0
49.0
35
10
10.0
10.0
59.0
36
1
1.0
1.0
60.0
37
4
4.0
4.0
64.0
38
2
2.0
2.0
66.0
39
3
3.0
3.0
69.0
40
8
8.0
8.0
77.0
41
2
2.0
2.0
79.0
42
5
5.0
5.0
84.0
43
1
1.0
1.0
85.0
44
1
1.0
1.0
86.0
45
3
3.0
3.0
89.0
46
1
1.0
1.0
90.0
47
1
1.0
1.0
91.0
48
1
1.0
1.0
92.0
50
4
4.0
4.0
96.0
52
4
4.0
4.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
106
jenis kelamin
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
perempuan
47
47.0
47.0
47.0
laki-laki
53
53.0
53.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
jenis kelamin
54
53
52
frekuensi
Percent
50
48
47
46
44
perempuan
laki-laki
107
pendidikan
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
2
2.0
2.0
2.0
SMP
10
10.0
10.0
12.0
SMA
54
54.0
54.0
66.0
1
1.0
1.0
67.0
33
33.0
33.0
100.0
100
100.0
100.0
SD
mahasiswa
S1
Total
pendidikan
60
54
50
frekuensi
Percent
40
33
30
20
10
10
2
1
0
SD
SMP
SMA
mahasiswa
S1
108
pekerjaan
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
2
2.0
2.0
2.0
Mahasiswa
10
10.0
10.0
12.0
PNS
25
25.0
25.0
37.0
Swasta
41
41.0
41.0
78.0
Wiraswasta
22
22.0
22.0
100.0
100
100.0
100.0
Guru
Total
pekerjaan
50
41
40
frekuensi
Percent
30
25
22
20
10
10
2
0
Guru
Mahasiswa
PNS
Swasta
Wiraswasta
109
kenaikan harga tiket
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
sangat tidak setuju
88
88.0
88.0
88.0
tidak setuju
10
10.0
10.0
98.0
2
2.0
2.0
100.0
100
100.0
100.0
setuju
Total
kenaikan harga tiket
100
88
80
frekuensi
Percent
60
40
20
10
2
0
setuju
sangat setuju
0
sangat tidak
setuju
tidak setuju
110
wahana dan fasilitas cukup memuaskan
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
sangat tidak setuju
85
85.0
85.0
85.0
tidak setuju
15
15.0
15.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
wahana dan fasilitas cukup memuaskan
100
85
80
frekuensi
Percent
60
40
15
20
0
sangat tidak
setuju
tidak setuju
0
0
setuju
sangat setuju
111
gratis soft drink dihapus
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
sangat tidak setuju
83
83.0
83.0
83.0
tidak setuju
17
17.0
17.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
gratis soft drink dihapus
100
83
80
frekuensi
Percent
60
40
17
20
0
sangat tidak
setuju
tidak setuju
0
0
setuju
sangat setuju
112
kamar bilas memadai
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
sangat tidak setuju
70
70.0
70.0
70.0
tidak setuju
26
26.0
26.0
96.0
setuju
3
3.0
3.0
99.0
sangat setuju
1
1.0
1.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
kamar bilas memadai
80
70
60
frekuensi
Percent
40
26
20
3
1
setuju
sangat setuju
0
sangat tidak
setuju
tidak setuju
113
jumlah kamar bilas cukup
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
sangat tidak setuju
59
59.0
59.0
59.0
tidak setuju
35
35.0
35.0
94.0
setuju
5
5.0
5.0
99.0
sangat setuju
1
1.0
1.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
jumlah kamar bilas cukup
frekuensi
Percent
70
60
50
40
30
20
10
0
59
35
5
sangat tidak
setuju
tidak setuju
setuju
1
sangat setuju
114
kecepatan pelayanan tiket
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
sangat tidak setuju
44
44.0
44.0
44.0
tidak setuju
45
45.0
45.0
89.0
setuju
11
11.0
11.0
100.0
Total
100
100.0
100.0
kecepatan pelayanan tiket
50
44
45
40
frekuensi
Percent
30
20
11
10
0
0
sangat tidak
setuju
tidak setuju
setuju
sangat setuju
115
karyawan bersikap responsif
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
sangat tidak setuju
45
45.0
45.0
45.0
tidak setuju
42
42.0
42.0
87.0
setuju
12
12.0
12.0
99.0
1
1.0
1.0
100.0
100
100.0
100.0
sangat setuju
Total
karyawan bersikap responsif
50
45
42
40
frekuensi
Percent
30
20
12
10
1
0
sangat tidak
setuju
tidak setuju
setuju
sangat setuju
116
penjaga kolam renang siap siaga
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
sangat tidak setuju
46
46.0
46.0
46.0
tidak setuju
48
48.0
48.0
94.0
6
6.0
6.0
100.0
100
100.0
100.0
setuju
Total
penjaga kolam renang siap siaga
60
50
frekuensi
Percent
46
48
40
30
20
6
10
0
sangat tidak
setuju
tidak setuju
setuju
0
sangat setuju
117
kebersihan terjaga
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
sangat tidak setuju
33
33.0
33.0
33.0
tidak setuju
45
45.0
45.0
78.0
setuju
20
20.0
20.0
98.0
2
2.0
2.0
100.0
100
100.0
100.0
sangat setuju
Total
kebersihan terjaga
45
50
40
frekuensi
Percent
33
30
20
20
10
2
0
sangat tidak
setuju
tidak setuju
setuju
sangat setuju
118
air kolam renang bersih dan jernih
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
sangat tidak setuju
28
28.0
28.0
28.0
tidak setuju
38
38.0
38.0
66.0
setuju
30
30.0
30.0
96.0
4
4.0
4.0
100.0
100
100.0
100.0
sangat setuju
Total
air kolam renang bersih dan jernih
38
40
30
frekuensi
Percent
30
28
20
10
4
0
sangat tidak
setuju
tidak setuju
setuju
sangat setuju
119
119
119
Kepada Yang Terhormat,
Pengunjung
Obyek Wisata Air Bojongsari (Owabong)
Di Tempat
Dengan hormat,
Saya adalah mahasiswa jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran Universitas
Negeri Yogyakarta. Memohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk mengisi angket ini, guna
mengumpulkan data penelitian dalam rangka menyelesaikan tugas akhir/skripsi di
Universitas Negeri Yogyakarta, Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran (S1).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
menurunnya jumlah pengunjung di Obyek Wisata Air Bojongsari (Owabong). Daftar
pertanyaan untuk penelitian ini dirancang sedemikian rupa sehingga memudahkan anda untuk
menjawab. Ketulusan dan kerelaan menjawab pertanyaan ini sangat diharapkan, jawaban
yang anda berikan hanya untuk keperluan akademik dan saya berjanji merahasiakannya.
Atasa kesediaan dan partisipasi Bapak/Ibu/Saudara dalam mengisi angket ini, saya
ucapkan terima kasih.
Purbalingga, April 2016
Hormat Saya,
Fadlan Gilang Nugroho
NIM. 12402244017
120
120
120
Kuesioner faktor-faktor yang mempengaruhi menurunnya jumlah pengunjung di
Obyek Wisata Air Bojongsari (Owabong)
Petunjuk pengisian kuesioner
1. Sebelum anda menjawab daftar pertanyaan yang telah disiapkan, terlebih dahulu isi
daftar identitas yang telah disediakan.
2. Bacalah dengan baik setiap pertanyaan, kemudian beri tanda checklist (√) pada
jawaban yang dianggap paling tepat. Adapun kriteria jawaban adalah sebagai berikut :
a. SS (Sangat Setuju) apabila anda sangat setuju dengan pertanyaan pada
kuesioner.
b. S (Setuju) apabila anda setuju dengan pertanyaan pada kuesioner.
c. TS (Tidak Setuju) apabila anda Tidak Setuju dengan pertanyaan kuesioner.
d. STS (Sangat Tidak Setuju) apabila anda Sangat Tidak Setuju dengan
pertanyaan kuesioner.
3. Isilah angket ini dengan jujur serta penuh ketelitian sehingga semua pertanyaan dapat
dijawab dengan sebaik-baiknya.
Identitas responden
1. Nama
:
2. Asal Daerah
:
3. Umur
:
4. Jenis Kelamin
:
5. Pendidikan terakhir
:
6. Pekerjaan
:
No.
1.
Pertanyaan
Harga tiket masuk pada hari senin - jumat naik dari Rp
12.000,00 menjadi Rp 18.000,00 dan tanggal merah serta
hari sabtu – minggu naik dari Rp 18.000,00 menjadi Rp
23.000,00
2.
Wahana permainan air yang tersedia dirasa sudah cukup
memuaskan.
3.
Dihapuskannya gratis soft drink bagi pengunjung yang
memiliki tiket masuk.
SS
S
TS
STS
121
121
121
No
4.
Pertanyaan
SS
S
TS
STS
Kamar bilas yang tersedia sudah memadai dengan
tersedianya fasilitas yang lengkap untuk keperluan bilas.
5.
Kamar bilas yang tersedia jumlahnya sudah cukup banyak
untuk digunakan oleh para pengunjung.
6.
Dari tiga loket yang tersedia untuk membeli tiket masuk,
pelayanan sudah cepat dengan kriteria waktu 1-2 menit
pengunjung bisa mendapatkan tiket masuk.
7.
Karyawan Owabong yang ditemui di lapangan bersikap
responsif (cepat tanggap) dalam melayani para pengunjung.
8.
Penjaga kolam renang (lifeguard) selalu siap siaga untuk
memberikan pertolongan pertama pada pengunjung di
pinggiran kolam renang.
9.
Kebersihan di area Owabong sudah sangat terjaga &
pengunjung merasa nyaman.
10.
Kolam renang yang ada di Owabong selalu dalam keadaan
jernih.
Purbalingga,
April 2016
122
122
122
123
123
123
124
124
124
Download